Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis.. Dalam
tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat
kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja
dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat
menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase
pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat
atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman
sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat
positif maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian
masing-masing. Remaja dituntut untuk menentukan untuk membedakan yang terbaik dan
yang buruk dalam kehidupannya. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk
membentuk kepribadian seorang remaja.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi perkembangan remaja?
2. Apa saja tahapan Pubertas?
3. Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Remaja Terhadap Pendidikan
4. Apa saja ciri-ciri dari masa remaja?
5. Apa saja tugas perkembangan pada masa remaja?
6. Bagaimana perkembangan remaja masa kini?
7. Jeelaskan Penyebab terjadinya kenakalan remaja dan cara mengatasinya!

8. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui psikologi perkembangan remaja
2. Untuk mengetahui tahapan Pubertas
3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Remaja Terhadap
Pendidikan
2

4. Untuk mengetahui ciri-ciri dari masa remaja
5. Untuk mengetahui tugas perkembangan pada masa remaja?
6. Untuk mengetahui perkembangan remaja masa kini?
7. Untuk mengetahui Penyebab terjadinya kenakalan remaja dan cara mengatasinya!





















3

BAB II
PEMBAHASAN
A. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA
Menurut Ross Vasta ,dkk ,1992 mengemukan bahwa psikologi perkembangan itu adalah
cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepqnjang
proses perkembangan individu dari masa konsepsi sampai mati.
Sedangkan kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescane yang berarti to grow
atau to grow maturity (Golinko,1984 dan Rice 1990).Banyak tokoh yang memberikan definisi
tentang remaja yang salah satunya menurut papalia dan olds (2001) mengemukakan bahwa
masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang
pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun
atau awal dua puluhan tahun.Sedangkan menurut Hurlock (1990) membagi masa remaja
menjadi masa remaja awal ( 13 hingga 16 atau 17 tahun ) dan masa remaja akhir (16 atau 17
tahun hingga 18 tahun).Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh hurlock karena pada masa
remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa
dewasa.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-
kanak masih dialami namun sebagian kematangan dewasa sudah dicapai (Hurlock,1990).
Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi
badan masih terus bertambah .Adapun bagian dari masa dewasa antara lain proses
kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang
ditandai dengan kemampuan berfikir secara abstrak.
Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual menjadi matang
dan berakhir saat mencapai usia matang secara hukum.Namun penelitian menunjukan bahwa
perilaku,sikap dan nilai-nilai pada awal masa remaja berbeda dengan pada akhir masa
remaja.Dengan demikian secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu awal dan
akhir masa remaja.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13tahun sampai 16-17tahun dan akhir
masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun yaitu usia matang secara
hukum
4

Masa ini merupakan masa -masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya.Maka dari itu
terdapat beberapa alasan untuk ini antara lain:
1) Remaja mulai menyampaikan kebebasan dan haknya untuk mengemukakan
pendapatnya sendiri.
2) Remaja mudah dipengaruhi oleh temannya daripada ketika masih lebih muda.Ini
berarti pengaruh orang tuapun melemah.
3) Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa baik pertumbuhan maupun
seksualitasnya.
4) Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya
yang biasanya meningkat sehingga mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang
tua.
Maka dari itu terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua jika merasa
khawatir terhadap perkembangan remaja yang diantaranya sebagai berikut:
1) Bertanya kepada diri sendiri apakah prilaku yang mencemaskan itu ialah prilaku
yang normal pada anak remaja.Misalnya : pemurung,suka melawan,lebih senang
sendiri atau bersama teman-temannya daripada bersama anda.
2) Menetapkan batas dan mempertahankannya.Menetapkan batas ini sangatlah penting
tetapi batas-batas ini haruslah cukup lebar untuk memungkinkan eksplorasi yang
sehat.

Pada remaja putri ciri-ciri fisik yang awal yang tampak ialah membesarnya puting dan
payudara yang merupakan keindahan yang mengawali kesempurnaan sebagai wanita.Di
sekitar kemaluan dan ketiak tumbuh rambut,lemak badan juga bertambah di sekitar bagian
pinggul termasuk bagian perut dan atas paha sehingga terbentuklah tubuh khas wanita yang
indah.Ciri lain yang muncul ialah mulainya siklus menstruasi .Menstruasi awal yang terjadi
pada ramaja putri biasanya dialami antara usia 10 hingga 16 tahun.






5

B. TAHAP PUBERTAS
a)Tahap Prapuber
Tahap prapuber yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang remaja
.Dalam tahap prapuber (tahap pematangan ) ciri-ciri seks sekunder mulai tampak
tetapi organ - organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
b)Tahap Puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remaja
saat dimana kriteria kematangan seksual muncul haid pada anak perempuan dan
pengalaman akan basah pertama kali di malam hari (tahap matang) ciri-ciri seks
sekunder telah berkembang baik dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks.
c)Tahap Pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa remaja .Selama
tahap ini ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai
berfungsi dengan matang.
Kondisi-Kondisi yang Menyebabkan Perubahan Pubertas
1.Peran Kelenjar Pituitary
Kelenjar Pituitary mengeluarkan dua hormon dan hormon pertumbuhan dan
gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan
2. Peranan Gonad
Dengan Pertumbuhan dan perkembangan gonad,organ-organ seks yaitu ciri-ciri
seks primer bertambah besar dan fungsinya menjadi matang dan ciri-ciri seks sekunder
seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad
Interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang
kehidupan reproduksi individu dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati
manoupause dan pria mendekati climacteric.


6

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TERHADAP
PENDIDIKAN
Pendidikan adalah sesuatu yang penting bagi kehidupan. Semua orang didunia ini butuh
akan pendidikan pun dengan remaja. Pendidikan akan membawa kita kearah masa depan
yang gemilang. Akan tetapi dalam menempuh pendidikan kita tidak terlepas dari pengaruh-
pengaruh baik itu yang positif maupun negatif. Disini kami uraikan faktor yang
mempengaruhinya ,diantaranya:
1.Sikap teman sebaya :berotoentasi sekolah atau kerja
2.Sikap orang tua: menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah mobilitas
sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena di haruskan oleh hukum.
3.Nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilam atau kegagalan akademis
4.Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran
5.Sikap terhadap guru-guru,pegawai tata usaha dan kebijakan akademis serta disiplin
6.Keberhasilan dalam berbagai kegiatan ekstrakulikuler
7.Derajat dukungan sosial di antara teman-teman sekelas
D. CIRI-CIRI MASA REMAJA
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya :
Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992) , antara lain :
a. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami
masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan
dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
b. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan
tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai
yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
c. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha
untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
d. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan
didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam
memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan
7

merokok,minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam
perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang
mereka inginkan.
Selain Hurlock terdapat ciri-ciri remaja lainnya, seperti:
Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal
dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari
perubahan fisik terutama hormone yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi
sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan
yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah
seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian
dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak
jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.

Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti
sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti
tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri
remaja.

Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa
kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga
dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja
diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih
penting.
Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi
berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan
lawan jenis, dan dengan orang dewasa.

Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
8

Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di
satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung
jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk
memikul tanggung jawab tersebut.
Perkembangan pada masa remaja pasti akan mengalami perubahan yang signifikan , baik
itu perubahan pisik maupun psikis.
Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja
Perkembangan Fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris,
dan keterampilan motorik (Papalia dan Olds,2001).
Perkembangan Kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori,
menalar, berpikir dan bahasa.
Perkebmangan Kepribadian dan Sosial adalah perubahan cara individu berhubungan
dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik, sedangkan perubahan sosial berarti
perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia dan Olds, 2001).

E.TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA
Semua tugas perkembangan pada masa Remaja dipusatkan pada pusaka
penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan
untuk menghadapi masa dewasa.
Tugas perkembangan pada masa Remaja membentuk perubahan besar dalam sikap
dan pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan anak perempuan yang
dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa Remaja, apalagi
mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan yang ditumpukan pada hal ini adalah
bahwa Remaja muda akan meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
Penelitian singkat mengenai tugas-tugas perkembangan masa Remaja yang penting
akan mengembangkan seberapa jauh perubahan yang akan dilakukan dan masalah yang akan
timbul dari perubahan itu sendiri. Pada dasarnya, pentingnya menguasai tugas-tugas
perkembangan dalam waktu yang relatif singkat yang dimiliki oleh Remaja amerika sebagai
akibat dari perubahan usia kematangan yang sah menjadi 18 tahun. Menyebabkan banyak
tekanan yang mengganggu para Remaja.
William Kay Mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut :
Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
9

Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai
otoritas
Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan
teman sebaya atau orang lain , baik secara individual maupun kelompok
Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya
Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
Memperkuat self-control atas dasar skala nilai, prinsif-prinsif atau pilsafah hidup.
Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuian diri (sikap/perilaku)kekanak-kanakan
Tujuan tugas perkembangan pikunas membaginya menjadi 9 kategori :
Kematangan emosional
Pemantapan minat-minat hetero seksual
Kematangan sosial
Emansipasi dari kontrol keluarga
Kematangan intelektual
Memilih pekerjaan
Menggunakan waktu tenggang secara tepat
Memiliki filsapah hidup
Identifikasi diri

F.PERKEMBANGAN REMAJA MASA KINI
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa
sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus
modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya
remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi
mudalah Bangsa ini akan dibawa, baik buruknya Bangsa ini sangat tergantung dengan
generasi muda.
Hal yang dapat menjadi penyebab diantaranya pendidikan yang kurang sehingga dapat
menyebabkan seseorang tidak tau akan Bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat
mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemekai
NARKOBA dikalangan remaja yakni pemakai narkoba dikalangan remaja,dan adanya seks
bebas dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai
50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah. Ini sangat mengkawatirkan bagi
Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas
dapat terjadi .
10

Hal ini perlu diatasi agar tidak menyebabkan kemandulan dalam Bangsa karena perlu
diingat lagi bahwa Masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi muda, upaya
pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita semua yakni misalnya saja dengan Pendidikan
formal yang didalamnya ada suatu pendidikan moral selain pendidikan keagamaan yakni
adanya pendidikan tentang bahaya NARKOBA, hubungan seks diluar nikah serta pentingnya
pendidikan budi pekerti yang harus dijalankan. Hal ini merupakan tanggung jawab seluruh
elemen agar hal-hal seperti ini tidak terjadi dan dapat diatasi.Hal-hal yang dapat dilakukan
diantaranya yakni peran orang tua didalam keluarga dalam mengawasi tingkah laku anak
namun tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak, dan dapat menjalankan fungsi sebagai
orang tua dengan baik, diantaranya memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta
mengajarkan cinta kasih terhadap sesama. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan
dirinya serta lingkungan keluarganya.
G. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA DAN CARA
MENGATASINYA
Perilaku nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada
perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
11

1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga,
atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik, Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah
merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai
mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan
terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah
setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman
sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja
tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya
mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini
adalah semu sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan
menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga
mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti
tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka
anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan
melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Komuniti juga dapat
berperanan dalam memunculkan kenakalan remaja. Masyarakat dengan paras kriminal
tinggi memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang melakukan aktiviti
kriminal dan memperoleh hasil atau penghargaan atas aktiviti kriminal mereka.
Masyarakat seperti ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan
perasaan tersisih dari golongan kelas sederhana. Kualiti pendidikan di sekolah,
perbelanjaan di sekolah, dan aktiviti di luar kawalan adalah faktor- faktor lain dalam
masyarakat yang juga berhubungan dengan kenakalan remaja.
Cara mengatasi kenakalan remaja:
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
A. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum.
12

1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-
kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk
kenakalan.
3. Usaha pembinaan remaja :
a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya
b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan
melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi perkembangan
pribadi yang wajar.
d. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.
Dengan usaha pembinaan yang terarah para remaja akan mengembangkan diri dengan
baik sehingga keseimabnagn diri akan dicapai dimana tercipta hubungan yang serasi antara
aspek rasio dan aspek emosi. Pikiran yang sehat akan mengarahkan mereka ke perbuatan yang
pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau
persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus Dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru,
guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya.
Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi
yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan, dan yang lainnya.
Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian
khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di rumah dan di sekolah.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja
mengenai:
13

a. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
b. Penyesuaiam diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
tersebut.
c. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan
sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.
Bimbingan yag dilakukan dengan dua pendekatan:
1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada si remaja itui
sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan si remaja danmembantu mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau
kelompok kecil tersebut:
a. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
b. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingklaku baik dan merangsang hubungan
sosia; yang baik.
c. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukaka pandangan
dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
d. Dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok dipupuk solidaritas
dan persekutuan denga Pembimbing.
B. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.
a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Disamping itu perlu
adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata
cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran
yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota
keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
14

b. Di sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap
pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi
hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang
kepala sekolah. Guru san staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai
pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya
tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan
maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan kh usus oleh kepala
sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau
seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.
C. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu
mengubah tingkahlaku si pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.
Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh
lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak
mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan
baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap
ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.




15

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Remaja merupakan nilai penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan karena
remaja mempunyai ciri-ciri yang sangat mencolok baik fisik ataupun psikis. Remaja
merupakan masa-masa transisi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa dan itu
sangat berdampak pada sifat dan perilakunya dan berpengaruh pada orang-orang yang ada
disekitarnya dan perkembangannya mengarahkan dalam bentuk kemandirian dan kematangan
dalam berfikir.

B.SARAN
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa
mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan agar bisa
melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun psikis sehingga bisa
mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya kita memperhatikan kehidupan Remaja karena yang jelas mayoritas keluarga
menerima dan menanggapi kehidupan Remaja agar supaya mereka bisa menerima dan lebih
memahami kehidupan masa Remaja yang itu berpengaruh sekali bagi keluarga dan
masyarakat umum.










16

DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana. 2011
http://www.scribd.com/doc/38617398/LTM-4-Faktor-Yang-Memengaruhi-Pubertas
http://belajarpsikologi.com/tag/perkembangan-masa-remaja/
blog.elearning.unesa.ac.id/.../hakikatperkembangan masa remaja

Anda mungkin juga menyukai