Anda di halaman 1dari 40

KARAKTERISTIK DAN MASALAH PERKEMBANGAN ANAK TUNARUNGU

A. Pengertian Tunarungu
Keadaan dimana seseorang kehilangan pendengarannya yang
mengakibatkan ia tidak dapat menangkap berbagai rangsangan melalui indera
pendengarannya disebut tunarungu.
Menurut Andreas Dwidjosumarto yang dikutip oleh Somantri (2!"#$%
seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara dikatakan
tunarungu. Ada dua kategori ketunarunguan yaitu tuli (deaf% dan kurang dengar
(low of hearing%. Tuli adalah mereka yang indera pendengarannya mengalami
kerusakan dalam tara& berat sehingga pendengaran tidak ber&ungsi lagi.
Sedangkan kurang dengar adalah mereka yang indera pendengarannya
mengalami kerusakan tetapi masih dapat ber&ungsi untuk mendengar' baik
dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu dengar (hearing aids%.
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa yang dikatakan tunarungu
bukan hanya indi(idu yang benar)benar tidak bisa mendengar*tuli melainkan
juga indi(idu yang mengalami kesulitan pendengaran.
Menurut Kosasih (2+2"+,$% terdapat ke-enderungan bahwa seseorang
yang mengalami tunarungu seringkali diikuti pula dengan tunawi-ara. Kondisi ini
dapat menjadi suatu rangkaian sebab dan akibat.
Selain itu' Mu&ti Salim yang dikutip oleh Somantri (2!"#$% menyimpulkan
bahwa anak tunarungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau
kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak
ber&ungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga ia mengalami
hambatan dalam perkembangan bahasanya. .a memerlukan bimbingan dan
pendidikan khusus untuk men-apai kehidupan lahir batin yang layak.
Dari kedua pendapat di atas' dapat disimpulkan bahwa tunarungu adalah
indi(idu yang memiliki kelainan yang berhubungan dengan indera pendengaran
baik sebagian (hard of hearing% maupun seluruhnya (deaf% sehingga ia
mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya.
/. Karakteristik Anak Tunarungu
0ntuk mengenal dan mengidenti1kasi anak tunarungu' perlu
adanya kemampuan untuk mengetahui karakteristik yang dimilikinya. /erikut ini
adalah karakteristik anak tunarungu menurut 2idayat' dkk. (23"+2#%.
+. Karakteristik 1sik' meliputi"
a. -ara berjalannya kaku dan agak membungkuk karena daya keseimbangannya
terganggu'
b. gerak kaki dan tangannya lin-ah*-epat sebab sering digunakan untuk
berkomunikasi dengan lingkungannya' sebagai pengganti bahasa lisannya'
-. gerakan matanya -epat dan beringas' apabila organ ini tidak dijaga dengan
baik dapat berakibat kemampuan melihat menurun karena selalu digunakan
sebagai pengganti alat pendengarannya' dan
d. kemampuan pernapasannya pendek)pendek terganggu' sehingga tidak mampu
berbahasa dengan baik.
2. Karakteristik dalam segi bi-ara*bahasa' meliputi"
a. biasanya indi(idu yang tunarungu juga mengalami ketidakmampuan dalam
berbahasa'
b. tunarungu yang diperoleh sejak lahir dapat belajar bi-ara dengan suara
normal'
-. anak tunarungu miskin dalam kosakata'
d. mengalami kesulitan didalam mengartikan ungkapan)ungkapan bahasa yang
mengandung arti kiasan dan kata)kata abstrak'
e. dia kurang menguasai irama dan gaya bahasa' dan
&. dia mengalami kesulitan dalam berbahasa (erbal dan pasi& dalam berbahasa.
$. Karakteristik kepribadiannya' meliputi"
a. anak tunarungu yang tidak bependidikan -enderung murung' penuh -uriga'
-urang' kejam (bengis%' tidak simpatik' tidak dapat diper-aya' -emburu' tidak
wajar' egois' ingin membalas dendam' dan sebagianya'
b. lingkungan yang menyenangkan dan memanjakan dpat berpengaruh terhadap
ketidakmampuan dalam penyesuaian mental maupun emosi' dan
-. anak tunarungu menunjukan kondisi yang lebih neurotik' mengalami
ketidakamanan dan berkepribadian tertutup (introvert%.
4. Karakteristik emosi dan sosialnya' meliputi"
a. suka mena&sirkan se-ara negati&'
b. kurang mampu dalam mengendalikan emosinya dan sering emosinya
bergejolak'
-. memiliki perasaan rendah diri dan merasa diasingkan' dan
d. memiliki rasa -emburu dan prasangka karena tidak diperlakukan dengan adil
serta sulit bergaul.
5. Klasi1kasi Tunarungu
Melihat dari rentang waktu terjadinya ketunarunguan' Kirk yang dikutip
oleh Kosasih (2+2"+,$% mengelompokan gangguan pendengaran kedalam dua
jenis' yakni prelingual danpostlingual. Kelompok anak
tunarungu prelingual termasuk dalam tunarungu berat.
Adapun postlingual adalah anak yang mengalami kehilangan ketajaman
pendengaran setelah kelahirannya.
Menurut Somantri (2!"#4% tunarungu dapat diklasi1kasikan menjadi dua
bagian' yaitu klasi1kasi se-ara etiologis dan menurut tara&nya. Di bawah ini
penjelasan dari dua klasi1kasi tersebut.
+. Klasi1kasi se-ara etiologis
yaitu pembagian berdasarkan sebab)sebab' dalam hal ini penyebab
ketunarunguan ada beberapa &aktor yaitu"
a. Pada saat sebelum dilahirkan
+% Salah satu atau kedua orang tua anak menderita tunarungu atau mempunyai
gen sel pembawa si&at abnormal' misalnya dominat genes' recesive gen' dan
lain)lain.
2% Karena penyakit6 seaktu ibu mengandung terserang suatu penyakit' terutama
penyakit)penyakit yang diderita pada saat kehamilan tri semester pertama yaitu
pada saat pembentukan ruang telinga. Penyakit itu ialah rubella' moribili' dan
lain)lain.
$% Kera-unan obat)obatan6 pada suatu kehamilan ibu meminum obat)obatan
terlalu banyak' ibu seorang pe-andu alkohol' atau ibu tidak menghendaki
kehadiran anaknya sehingga ia meminum obat penggugur kandungan' hal ini
akan dapat menyebabkan ketunarunguan pada anak yang dilahirkan.
b. Pada saat kelahiran
+% Sewaktu melahirkan' ibu mengalami kesulitan sehingga persalinan dibantu
dengan penyedotan (tang%.
2% Prematuritas' yakni bayi yang lahir sebelum waktunya.
-. Pada saat setelah kelahiran (post natal%
+% Ketulian yang terjadi karena in&eksi' misalnya in&eksi pada otak (meningitis%
atau in&eksi umum seperti difteri'morbili' dan lain)lain.
2% Pemakaian obat)obatan ototoksi pada anak)anak.
$% Karena ke-elakaan yang mengakibatkan kerusakan alat pendengaran bagian
dalam' misalnya jatuh.
2. Klasi1kasi menurut tara&nya
Andreas Dwidjosumarto (Somantri' 2!"#!% mengemukakan"
a. tingkat .' kehilangan kemampuan mendengar antara $!)!4 d/' penderita
hanya memerlukan latihan berbi-ara dan bantuan mendengar se-ara khusus.
b. tingkat ..' kehilangan kemampuan mendengar antara !!)3# d/' penderita
kadang)kadang memerlukan penempatan sekolah se-ara khusus' dalam
kebiasaan sehari)hari memerlukan latihan berbi-ara dan bantuan latihan
berbahasa se-ara khusus.
-. tingkat ...' kehilangan kemampuan mendengar antara ,)7# d/.
d. tingkat .8' kehilangan kemampuan mendengar # d/ ke atas.
Penderita dari tingkat . dan .. dikatakan mengalami ketulian. Dalam
kebiasaan sehari)hari mereka sesekali latihan berbi-ara' mendengar berbahasa'
dan memerlukan pelayanan pendidikan se-ara khusus. Anak yang kehilangan
kemampuan mendengar dari tingkat ... dan .8 pada hakikatnya memerlukan
pelayanan pendidikan khusus.
D. Pengaruh Pendengaran pada Perkembangan /i-ara dan /ahasa
/ahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia dalam
mengadakan hubungan dengan sesamanya. Ketajaman pendegaran sangat
mempengaruhi proses perkembangan bi-ara dan bahasa. Anak tunarungu akan
mengalami hambatan yang -ukup berat dalam hal ini karena proses peniruanya
hanya terbatas pada peniruan (isual' sehingga anak tunarungu memerlukan
pembinaan se-ara khusus dan intensi& sesuai dengan kemampuan dan tara&
ketunarunguannya.
Menurut Sri Moerdiani (+#7,"2#% perkembangan bahasa dan bi-ara anak
tunarungu dapat digambarkan sebagai berikut.
+. 9ase Motorik yang tidak teratur
a. Anak melakukan gerakan)gerakan yang teratur.
b. Menangis
2. 9ase Meraban (Bubbling%
Pada awal &ase meraban tidak terjadi hambatan' karena &ase meraban
merupakan gerakan alamiah dari pernapasan dan pita suara. 9ase meraban ini
sama dengan &ase meraban anak normal. :amun karena anak tunarungu tidak
memperoleh umpan balik dari suaranya sendiri dan respons dari orang dewasa
disekitarnya' meraban ini lama)lama menghilang dan tidak diikuti oleh &ase
bi-ara selanjutnya.
Perkembangan kemampuan bahasa dan komunikasi anak tunarungu harus
melalui penglihatannya dan meman&aatkan sisa pendengarannya. ;leh sebab
itu komunikasi bagi anak tunarungu mempergunakan segala aspek yang ada
pada dirinya.
2ambatan perkembangan bahasa yang dialami oleh anak tunarungu dapat
berdampak pada kesulitan mereka dalam memaknai arti kata' sehingga anak ini
bisa mengembangkan konsep kata melalui manipulasi gerak bibir. /erdasarkan
penelitian <ewis yang dikutip oleh 2idayat' dkk. (23"22% mengemukakan
bahwa =ketunarunguan yang dialami seorang anak dapat mengakibatkan
perasaan harga diri kurang dan mudah -uriga terhadap orang lain>. Dampak
dari kondisi tersebut mereka tidak dapat menyesuaikan diri atau bahkan
menarik diri dari lingkungan sosial sehingga mereka tidak dapat mewujudkan
diri dalam peran sosialnya se-ara optimal.
/ahasa mempunyai &ungsi dan peran pokok sebagai media untuk
berkomunikasi. Menurut Depdikbud yang dikutip Somantri (2!"#3% dalam
&ungsinya dapat pula dibedakan bebagai peran lain dari bahasa seperti"
+% bahasa sebagai wahana untuk mengadakan kontak*hubungan'
2% untuk mengungkapkan perasaan' kebutuhan' dan keinginan'
$% untuk mengatur dan menguasai tingkah laku orang lain'
4% untuk pemberian in&ormasi' dan
!% untuk memperoleh pengetahuan.
Dengan demikian bila seorang anak memiliki kemampuan
berbahasa' mereka akan memiliki sarana untuk mengembangkan segi sosial'
emosional' maupun intelektualnya.
Menurut Somantri (2!"#3)#,% media komunikasi yang dapat digunakan
sebagai berikut.
a% /agi anak tunarungu yang mampu bi-ara' tetap menggunakan bi-ara sebagai
media dan memba-a ujaran sebagai sarana penerimaan dari pihak anak
tunarungu.
b% Menggunakan media tulisan dan memba-a sebagai sarana penerimaannya.
-% Menggunakan isyarat sebagai media.
?. Perkembangan Kogniti& Anak Tunarungu
Ketunarunguan berpengaruh terhadap perkembangan kogniti& anak. Anak
yang tunarungu mengalami kesulitan dalam perkembangan kogniti&nya'
sehingga akan berakibat pada terhambatnya proses pen-apaian pengetahuan
yang lebih luas.
Soemantri (2!"#,% mengemukakan bahwa pada umumnya intelegensi
anak tunarungu se-ara potensial sama dengan anak normal' tetapi se-ara
&ungsional perkembangannya dipengaruhi oleh tingkat kemampuan
berbahasanya' keterbatasan in&ormasi' dan kiranya daya abstraksi anak.
Perkembangan kogniti& anak tunarungu sangat dipengaruhi oleh
perkembangan bahasa' sehingga hambatan pada bahasa akan menghambat
perkembangan intelegensi anak tunarungu.
5rui-kshank yang dikutip oleh Somantri (2!"#,% mengemukakan bahwa
anak)anak tunarungu sering memperlihatkan keterlambatan dalam belajar dan
kadang)kadang tampak terbelakang. Keadaan ini tidak hanya disebabkan oleh
derajat gangguan pendengaran yang dialami anak tetapi juga tergantung pada
potensi ke-erdasan yang dimiliki' rangsangan mental' serta dorongan dari
lingkungan luar yang memberikan kesempatan bagi anak untuk
mengembangkan ke-erdasan itu.
Dengan demikian' hambatan intelektual yang rendah anak tunarungu
bukanlah suatu penyebab kerendahan tingkat intelegensinya' melainkan karena
tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan intelegensinya. Pemberian
bimbingan yang teratur terutama dalam ke-akapan berbahasa akan dapat
membantu perkembangan intelegensi anak tunarungu. Anak tunarungu
terhambat perkembangannya yang bersi&at (erbal' misalnya merumuskan
pengertian menghubungkan' menarik kesimpulan' dan meramalkan kejadian.
Sementara aspek intelegensi yang bersumber dari penglihatan dan yang berupa
motorik tidak banyak mengalami hambatan tetapi justru berkembang lebih
-epat.
9. Perkembangan Perilaku Anak Tunarungu
Kepribadian pada dasarnya merupakan keseluruhan si&at dan sikap pada
seseorang yang menentukan -ara)-ara yang unik dalam penyesuaiannya
dengan lingkungan. (Somantri' 2!"##%
0ntuk mengetahui keadaan kepribadian anak tunarungu' kita perlu
perhatikan bagaimana penyesuaian diri mereka. 2ubungan antara anak dan
orang tua terutama ibu menentukan perkembangan kepribadiannya. <ebih)lebih
pada masa awal perkembangannya. Pertemuan antara &aktor)&aktor dalam diri
anak tunarungu' yaitu ketidakmampuan menerima rangsangan pendengaran'
kemiskinan berbahasa' ketidaktepatan emosi' dan keterbatasan intelegensi
dihubungkan dengan sikap lingkungan terhadapnya menghambat
perkembangan kepribadiannya.
@. Masalah)Masalah yang Dialami Anak Tunarungu
Masalah)masalah yang dialami anak tunarungu dapat digolongkan sebagai
berikut.
+. Masalah Komunikasi
Masalah ini adalah masalah anak tunarungu yang paling kompleks' masalah
ini timbul karena tidak ber&ungsinya indra pendengaran baik sebagian maupun
seluruhnya yang ternyata berakibat &atal dalam kehidupannya. Masalah)
masalah lain yang ditimbulkan karena masalah komunkasi diataranya" tingkah
laku yag ditandai dengan tekanan emosi' suka marah' kesulitan dalam
penyesuaian sosial' perkembangan bahasa yang lambat dan gelisah.
2. Masalah Pribadi
Masalah ini men-akup permasalahan yang berkaitan dengan masalah
kondisi pribadi anak tuarugu' masalah)masalah berkisar pada perasaan
tertekan' perasaan ragu)ragu' selalu -uriga dan agresi&.
$. Masalah Pengajaran atau Kesulitan /elajar
Masalah ini berkaitan dengan kesulitan)kesulitan dalam proses belajar)
mengajar. Masalah yang timbul dalam proses belajar)mengajar misalnya
kesulitan menangkap kata)kata abstrak terutama mengalami kesulitan belajar
bidang studi bahasa.
4. Masalah Penggunaan Aaktu Terluang
Dengan beralasan pada kelainan yang dimiliki' anak tunarungu sering
membuat waktu luangnya dengan sia)sia tidak sedikitpun kegiatan berguna
yang dilakukannya.
!. Masalah Pembinaan Keterampilan dan Pekerjaan
Anak tunarungu biasanya memiliki kemampuan akademik terbatas atau
terhambat didalam pengembangannya' sehingga membuat dirinya kesulitan
dalam men-ari pekerjaan dan megakibatkan ia terlalu menggantungkan dirinya
pada orang lain.
2. Dampak Ketunarunguan /agi .ndi(idu' Keluarga' Masyarakat' dan
Penyelenggara pendidikan
Dampak Ketunarunguan /agi .ndi(idu' Keluarga' Masyarakat' dan
Penyelenggara pendidikan adalah sebagai berikut.
+. /agi anak tunarungu sendiri
Anak tunarungu biasaya miskin kosakata sehingga ia akan kesulitan dalam
mengartikan kata)kata yang abstrak dan mengandung kiasan' mengalami
gangguan bi-ara' sehingga pada intinya anak tunarungu mengalami gangguan
dalam bi-ara dan berbahasa atau komunikasi.
2. /agi keluarga
/erhasil tidaknya anak tunarungu melaksanakan tugasnya sangat
tergantung pada bimbingan dan pengaruh keluarga karena keluarga merupakan
&aktor terpenting terhadap perkembangan anak terutama anak luar
biasa./iasanya reaksi pertama saat orang tua mengetahui bahwa anaknya
menderita tunarungu adalah merasa terpukul dan bingung. Menurut Somantri
(2!"++% reaksi)reaksi yang tampak biasanya dapat dibedakan atas
berma-am)ma-am pola' yaitu"
a. timbulnya rasa bersalah atau berdosa'
b. orang tua menghadapi -a-at anaknya dengan perasaan ke-ewa karena tidak
memenuhi harapannya'
-. orang tua malu menghadapi kenyataan bahwa anaknya berbeda dari anak)
anak lain' dan
d. orang tua menerima anaknya beserta keadaannya sebagaimana mestinya.
Sikap orang tua sangat tergantung pada reaksinya terhadap kelainan
anaknya itu. Sebagai reaksi dari orang tua atas sikap)sikapnya itu maka"
a. orang tua ingin menebus dosa dengan -ara men-urahkan kasih sayangnya
se-ara berlebih)lebihan pada anaknya'
b. orang tua biasanya menolak kehadiran anaknya'
-. orang tua -enderung menyembunyikan anaknya atau menahannya di rumah'
dan
d. orang tua bersikap realistis terhadap anaknya.
Sikap)sikap orang tua ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan kepribadian anaknya. (Somantri' 2!"++%
$. /agi masyarakat
Pandangan bahwa anak tunarungu tidak dapat berbuat apapun yang umum
beredar di masyarakat luas' menyebabkan anak tunarungu sulit memperoleh
pekerjaan.;leh karena itu' masyarakat hendaknya dapat memperhatikan
kemampuan yang dimiliki anak tunarungu walaupun hanya merupakan sebagian
ke-il dari pekerjaan yang telah laBim dilakukan oleh orang normal.
2al ini menyebabkan adanya ke-emasan pada diri anak tunarngu serta
keluarganya' sehingga lembaga pendidikan dianggap tidak dapat berbuat
sesuatu karena anak tidak dapat bekerja sebagaimana biasanya.
4. /agi penyelenggara pendidikan
Pendidikan bagi anak tuanrungu sebenarnya tidaklah kurang' karena sudah
ada lembaga pendidikan yang khusus menangani mereka seperti sekolah luar
biasa (S</% yang juga biasanya ada asrama bagi anak tunarungu yang tempat
tinggalnya berada jauh dari sekolah' namun rupanya usaha itu tidak dapat
diandalkan sebagai satu)satunya -ara untuk menyekolahkan mereka.
Menurut Somantri (2!"+2% usaha lainnya yang mungkin akan dapat
mendorong anak tunarungu dapat bersekolah dengan -epat adalah mereka
mengikuti pendidikan pada sekolah normal*biasa dan disediakan program)
program khusus bila mereka tidak mampu mempelajari bahan pelajaran seperti
anak normal.
Faktor Penyebab Tuna Rungu
A. Anak Menjadi Tunarungu
Faktor yang dapat menyebabkan anak menjadi tunarungu atau kelaian pendengaran dapat
terjadi :
1. Sebelum anak dilahirkan/masih dalam kandungan (masa prenatal) yaitu :
!a"aan (keturunan/genetik) :
a. Tunarungu sejak lahir yang disebabkan oleh gen ketunarunguan yang diturunkan dari orang
tua kepada anaknya.
b. #ndra pendengaran sudah tidak ber$ungsi di kehidupan sehari%hari.
&on genetik :
a. 'ubella (ampak jerman yaitu penyakit yang disebabkan oleh )irus yang berbahaya dan sulit
didiagnosis se(ara klinis. *enyakit ini berbahaya bagi ibu hamil terutama pada usia janin tri
semester (+ bulan) karena dapat menimbulkan kelainan pada janin. ,irus tersebut dapat
membunuh pertumbuhan sel-sel dan menyerang jaringan pada mata telinga dan atau organ
lainnya.
b. Terjadi to.amia (kera(unan darah) pada saat mengandung #bu menderita kera(unan darah
(to.aemia). /al ini mengakibatkan pla(enta (ari-ari) menjadi rusak. /al ini sangat berpengaruh
pada janin sehingga anak yang dilahirkan akan menjadi tunarungu.
(. *engguna pil kina atau obat%obatan dalam jumlah besar dengan tujuan untuk menggugurkan
kandungannya tetapi ternyata kandungannya tidak gugur. /al ini mengakibatkan
ketunarunguan pada anak yang dilahirkan yaitu kerusakan (o(hlea (rumah siput).
d. 0elahiran prematur bayi yang dilahirkan prematur berat badannya diba"ah normal jaringan
tubuhnya lemah dan mudah terserang ano.ia (kurang oksigen). /al ini merusak $ungsi 1o(hlea
sehingga anak yang dilahirkan menderita tunarungu. 0ekurangan oksigen juga mengakibatkan
kerusakan pada inti brain stem yang mengakibatkan anak tunarungu atau kekurangan
pendengaran pada tara$ ringan atau tingkat berat.
2. *ada "aktu proses kelahiran atau baru dilahirkan (masa neo natal).
Anak lahir dengan bantuan For(ep (alat bantu tang)
3ntuk mengatasi kelahiran yang sulit dokter biasanya menggunakan For(ep (alat bantu tang).
1ara kelahiran sema(am ini dapat berhasil tetapi dapat berbahaya yaitu karena jepitan For(ep
yang kuat akan mengenai bagian kepala yang dapat menyebabkan kerusakan syara$
pendengaran.
+. Sesudah anak dilahirkan.
Meningitis yaitu radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang 4abyrith
(telinga dalam) melalui system sel%sel udara pada telinga.
Trauma akustik yang disebabkan oleh adanya suara bising dalam "aktu yang lama (misalnya
suara mesin di pabrik).
5totis media yang kronis dimana (airan yang kekuning%kuningan menyebabkan kehilangan
pendengaran se(ara kondukti$. !ila dibedakan dengan penderita Se(retary 5totis media
terletak pada (airannya.
6aitu: (airan dapat mengental dan menyumbat rongga telinga bagian tengah. Akibatnya:
terjadilah pembesaran adenoid (dalam tenggorokan) simusitas (dalam hidung) dan terjadilah
alergi pada perna$asan.
Terjadi in$eksi pada alat%alat perna$asa Misalnya pembesaran tougil adenoid yang dapat
menyebabkan tunarungu kondukti$ yaitu media penghantar suara tidak ber$ungsi normal.
ILMU
Beranda

Sabtu, 05 Oktober 2013
TUNA RUNGU
A. PENGERTIAN TUNARUNGU & GANGGUAN PENDENGARAN
Anak tuna rungu* gangguan pendengaran adalah anak yang karena berbagai
hal menjadikan pendengarannya mendapatkan gangguan atau mengalami
kerusakan sehingga sangat mengganggu akti1tas kehidupannya' (?dja Sadjaah'
2!%. Selanjutnya @reg <eigh (+##4% menemukakan bahwa anak tuli pada
umumnya menderita ketidakmampuan berkomunikasi lisan (bi-ara%. /iasanya
akibat kekurangannya tersebut akan membawa dampak yaitu terhambatnya
perkembangan kemampuan berbahasa' sehingga dapat berpengaruh terhadap
masalah bahasa dan komunikasi pada diri.
Menilik dari kurun terjadinya ketunarunguan' Krik (+#,% mengemukakan
bahwa anak yang lahir dengan kelainan pendengaran atau kehilangan
pendengarannya pada masa kanak)kanak sebelum bahasa dan bi-aranya
terbentuk' kondisi anak yang demikian disebut anak tuna rungu pre-lingual. Cenjang
ketunarunguan yang dibawa sejak lahir' atau diperoleh pada masa kanak sebelum
bahasa dan bi-aranya terbentuk' ada ke-enderungan termasuk dalam kategori tuna
rungu berat. Sedangkan anak lahir dengan pendengaran normal' namun setelah
men-apai usia di mana anak sudah memahami suatu per-akapan tiba)tiba
mengalami kehilangan ketajaman pendengaran' kondisi anak yang demikian
disebut anak tunarungu post-lingual. Cenjang ketunarunguan yang diperolah setelah
anak memahami per-akapan atau bahasa dan bi-aranya sudah terbentuk' ada
ke-enderungan termasuk dalam kategori sedang atau ringan.
Kelainan pendengaran atau tunarungu dalam per-akapan sehari)hari di
masyarakat awam sering diasumsikan sebagai orang tidak mendengar sama sekali
atau tuli. 2al ini didasarkan pada anggapan bahwa kelainan dalam aspek
pendengaran dapat mengurangi &ungsi pendengaran. :amun demikian' perlu
dipahami bahwa kelainan pendengaran dilihat dari derajat ketajamannya untuk
mendengar dapat dikelompokkan dalam beberapa jenjang. Asumsinya' makin berat
kelainan pendengaran berarti semakin besar intensitas kekurangan ketajaman
pendengarannya (hearing loss%.
B. KLASIFIKASI ANAK TUNARUNGU
Ditinjau dari kepentingan tujuan pendidikannya' se-ara terin-i anak
tunarungu dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut "
+. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 2)$ d/ (slight losses%.
5iri)-iri "
a. Kemampuan mendengar masih baik karena berada di garis batas antara
pendengaran normal dan kekurangan pendengaran tara& ringan.
b. Tidak mengalami kesulitan memahami pembi-araan dan dapat mengikuti sekolah
biasa dengan syarat tempat duduknya perlu diperhatikan' terutama harus dekat
guru.
-. Dapat belajar bi-ara se-ara e&ekti& dengan melalui kemampuan pendengarannya.
d. Perlu diperhatikan kekayaan perbendaharaan bahasanya supaya perkembangan
bi-ara dan bahasanya tidak terhambat.
e. Disarankan yang bersangkutan menggunakan alat bantu dengar untuk
meningkatan ketajaman daya pendengarannya. 0ntuk kepentingan pendidikannya
pada anak tunarungu kelompok ini -ukup hanya memerlukan latihan memba-a bibir
untuk pemahaman per-akapan.
2. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara $)4 d/ (mild losses%.
5iri)-iri "
a. Dapat mengerti per-akapan biasa pada jarak sangat dekat.
b. Tidak mengalami kesulitan untuk mengekspresikan isi hatinya.
-. Tidak dapat menangkap suatu per-akapan yang lemah.
d. Kesulitan menangkap isi pembi-araan dari lawan bi-aranya' jika berada pada
posisi tidak searah dengan pandangannya (berhadapan%.
e. 0ntuk menghindari kesulitan bi-ara perlu mendapatkan bimbingan yang baik dan
intensi&.
&. Ada kemungkinan dapat mengikuti sekolah biasa' namun untuk kelas)kelas
permulaan sebaiknya dimasukkan dalam kelas khusus.
g. Disarankan menggunakan alat bantu dengar (hearing aid% untuk menambah
ketajaman daya pendengarannya. Kebutuhan layanan pendidikan untuk anak
tunarungu kelompok ini yaitu memba-a bibir' latihan pendengaran' latihan bi-ara'
artikulasi' serta latihan kosakata.
$. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 4)3 d/ (moderate losses%.
5iri)-iri "
a. Dapat mengerti per-akapan keras pada jarak dekat' kira)kira satu meter' sebab ia
kesulitan menangkap per-akapan pada jarak normal.
b. Sering terjadi mis)understanding terhadap lawan bi-aranya' jika ia diajak bi-ara.
-. Penyandang tunarungu kelompok ini mengalami kelainan bi-ara' terutama pada
huru& konsonan.
d. Kesulitan menggunakan bahasa dengan benar dalam per-akapan.
e. Perbendaharaan kosakatanya sangat terbatas.
4. Anak tunarungu yang kehilangan pendengarannya antara 3),! d/ (severe
losses%.
5iri)-iri "
a. Kesulitan membedakan suara.
b. Tidak memiliki kesadaran bahwa benda)benda yang ada disekitarnya memiliki
getaran suara.
!. Anak tuna rungu yang kehilangan pendengaran ,! d/ ke atas (profoundly losses%.
Ditinjau dari lokasi terjadinya ketunarunguan' klasi1kasi anak tunarungu
dapat dikelompokkan menjadi sebagi berikut "
+. Tunarungu Kondukti&
2. Tunarungu Persepti&
$. Tunarungu 5ampuran
5. PENCEGAHAN INSIDEN KETUNARUNGUAN
0ntuk meminimalkan insiden ketunarunguan pada anak)anak' upaya yang
bersi&at pre(enti& akan lebih baik. 2al ini dimaksudkan menghindari keadaan yang
lebih buruk lagi' disamping sebagai bantuan supaya anak)anak kita tidak
mengalami ketunarunguan menurut kurun wakunya upaya)upaya pen-egahan
dapat dilakukan sebagai berikut "
+. Masa Persiapan yaitu sebelum kedua insan melakukan perkawinan .
a. 5alon suami istri hendaknya memeriksakan kesehatan dirinya hal ini dimaksudkan
kalau diantara keduanya terdapat atau menderita suatu penyakit atau kelainan
lainnya. Misalnya penyakit syphilis' tuber -olosis' sehingga perlu pengobatan
selekas mungkin ' sebab penyakit)penyakit tersebut besar kemunginannya
berpengaruh terhadap bayi yang bakal di kandung .
b. Senantiasa menjaga diri agar terhindar dari penyakit)penyakit terutama yang
bersi&at herediti&.
-. Menjaga diri agar tidak terkena in&eksi yang sangat membahayakan.
2. Masa prenatal' yaitu masa ketika bayi masih berada di dalam kandungan .
2al)hal yang perlu diperhatikan "
a. Menjaga supaya ibu yang mengandung tetap mendapat (itamin yang -ukup dan
makanan yang mempunyai giBi yang tinggi.
b. Selama mengandung se-ara ibu harus rajin periodik memeriksakan diri ke /alai
Kesejahteraan .bu dan Anak ( /K.A %' atau ke klinik bersalin.
-. Cika terjadi kelainan)kelainan dalam kandungannya ' maka se-epatnya
memeriksakan diri ke dokter ahi kandungan sebab jika pla-enta rusak dapat
mengakibatkan ketunarunguan pada anak.
d. Kesehatan ibu dijaga agar tidak terjadi lahir sebelum tiba waktunya (prematur%.
e. Suasana emosi ibu yang sedang mengandung harus selalu baik' tidak gelisah'
tertekan' tegang' atau kurang stabil sebab keadaan emosi yang negati&
kemungkinan dapat berakibat lahir prematur.
&. .bu yang sedang mengandung sebaiknya menghindarkan diri pekerjaan)pekerjaan
yang berat' karena hal ini dapat menyebabkan letak kandungan tidak normal.
g. Selama ibu mengandung hendaknya tidak minum obat)obat antibiotika yang dapat
membahayakan kandungan.
h. Menjaga diri ibu selama mengandung agar tidak terserang penyakit.
i. Menjaga diri supaya tidak kera-unan darah yang dapat merusakkan jaringan organ
pendengaran.
$. Masa natal' yaitu masa bayi dalam proses lahir.
2al)hal yang perlu diperhatikan pada masa natal adalah sebagai berikut "
a. Sedapat mungkin dalam proses lahir dihindarkan penggunaan tang (&or-eps%'
karena lahir dengan bantuan yang terdapat kemungkinan dapat merusak sentral
sara& pendengaran.
b. Dalam proses lahir seyogyanya selalu dalam pengawasan dokter' sehingga jika
terjadi kelainan dan kesukaran dalam melahirkan' se-ara -epat dapat diberikan
pertolongan' menghindari kelainan yang menyebabkan ketunarunguan.
-. .bu yang melahirkan sebaiknya mematuhi petunjuk dokter supaya tidak terjadi
kesukaran dalam proses lahir yang sering juga menyebabkan anaDia.
4. Masa Posnatal' yaitu masa setelah bayi dilahirkan.
2al)hal yang perlu diperhatikan pada masa setelah bayi dilahirkan antara lain
"
a. Penjagaan kesehatan' kebersihan dan keamanan pada masa bayi dan kanak)kanak
adalah sangat penting untuk men-egah timbulnya in&eksi pada organ pendengaran
dan rongga mulut.
b. Pada waktu anak sakit' temperaturnya dijaga agar tidak terus menggigil' sebab hal
itu dapa berakibat pada kelemahan sara& dengar.
-. Mengadakan pengawasan terhadap makanan anak' agar terhindarkan diri dari
kera-unan darah yang dapat merusakkan atau menghambat pertumbuhannya.
d. Mengadakan pengawasan agar anak)anak tidak bermain dengan permainan yang
dapat membahayakan kondisi dirinya' misalnya menyebabkan gagar otak' in&eksi
otak dan lain)lain yang dapat merusakkan &ungsi organ)organ pendengaran.
D. DAMPAK KETUNARUNGUAN
Anak yang mengelami kelainan pendengaran akan menanggung konsekuensi
yang sangat kompleks' terutama berkaitan dengan masalah kejiwaanya. Pada diri
penderita seringkali dihinggapi rasa kegun-angan sebagai akibat tidak mampu
mengontrol lingkungannya. Kondisi ini semakin tidak menguntungkan bagi
penderita tunarungu yang harus berjuang dalam meniti tugas perkembangannya.
Disebabkan rentetan yang mun-ul akibat gangguan pendengaran ini' penderita
akan mengalami berbagai hambatan dalam meniti perkembangannya' terutama
dalam aspek bahasa' ke-eerdasan' dan penyesuaian sosial. ;leh karena itu' untuk
mengembangkan potensi anak tunarungu se-ara optimal praktis memerlukan
layanan atau bantuan se-ara khusus.
Proses internalisasi suara pada sesorang yang mengalami ketunarunguan
mengalami masalah' sebab organ pendengaran di bagian luar' bagian tengah dan
bagian dalam yang mengubungkan ke sara& pendengaran sebagai organ terakhir
dari rangkaian proses pendengaran mengalami gangguan. Terganggunya organ ini
berpengaruh terhadap kepekaan penerima suara. 8ariasi kepekaan menerima suara
berupa kepekaan suara nada rendah dan tinggi.
Ada dua bagian penting mengikuti dampak terjadinya hambatan' antara lain "
+. Konsekuensi akibat gangguan pendengaran atau tuarungu tersebut bahwa
penderitanya akan mengalami kesulitan dalam menerima segala ma-am rangsang
atau peristiwa bunyi yang ada di sekitarnya.
2. Akibat kesulitan menerima rangsang bunyi tersebut konsekuensinya penderita
tunarungu akan mengalami kesulitan pla dalam memproduksi suara atau bunyi
bahasa yang terdapat disekitarnya.
Sebagaimana yang diketahui' peranan bahasa' bi-ara' pendengaran dalam
konteks komunikasi kehidupan sehari)hari merupakan tiga serangkai potensi
manusia yang mampu menjembatani proses momunikasi' sebab ketiga unsur
tersebu dalam proses komunikasi masing)masing dapat menjadi pengontrol e&ekti&
dan tidaknya sebuah komunikasi. ;leh sebab itu' kepin-angan salah satu komponen
komunikasi tersebut berarti kehilangan kontributor besar yang dapat
membantumanusia dalam meniti &ase tugas perkembangannya.
/anyak anggapan bahwa anak berkelainan pendengaran atau anak tunarungu
diantara penderita kelainan yang lain dianggap paling ringan ' sebab terganggunya
hanya terjadi pada aspek pendengaran. Penderita tunarungu seringan apapun
kondisinya tetap tidak luput dari problem yangmenyertainya terutama yang
berkaitan dengan masalah kemampuan 1siknya yang lain' kejiwaan' dan
penyesuaian sosial dengan lingkungannya.
E. FUNGSI PENGLIHATAN ANAK TUNARUNGU
Para pakar mengakui bahwa pendengaran dan penglihatan merupakan indra
manusia yang amat penting. /egitu besar &ungsi kedua indra tersebut dalam
membantu akti1tas manusia' sehingga banyak orang yang menyandingkan kedua
indra tersebut sebagai dwitunggal. akibatnya' jika seseorang kehilangan salah satu
diantarannya maka sama artinya ia harus kehilangan sesuatu yang sangat berarti
dalam hidupnya. untuk menggantinya dapat dialihkan pada indra penglihatan
sebagai kompensasinya.
Apapun keistimewaan yang dimiliki oleh kedua idra tersebut sebagai indra
terdepan manusia' namun tetap saja keduanya memiliki keterbatasan tertentu
sesuia karakteristiknya. Penglihatan mempunyai karakteristik jangkauannya
terpusat pada bidang di mukanya' di batasi oleh ruang sosial' bersi&at statis' dan
menetap. Sedangkan pendengaran karakteristiknya dapat menjangkau segala arah'
bersi&at temporal' tidak di batasi oleh ruang.
Khusus kelebihan yang lain dari indra pendengaran berdasar karakteristiknya'
bahwa indra ini merupakan satu)satunya indra yang mengatur apa)apa yang
dimengerti dari lingkunganya kepada sisten sara& sehingga dalam keadaan tidurpun
indra pendengaran masih ber&ungsi. Pendengaran sering pula disebut sebagai indra
latar belakang' karena pendengaran seseorang dapat meramalkan sesuatu yang
belum tampak wujudnya. ;leh sebab itu' jika melalui suara menunjukkan tanda)
tanda yang dapat membahayakan' misalnya kentongan' tanda bahaya' pohon
tumbang dan lain sebagaianya maka seseorang dapat bersiap)sipa untuk
menyelamatkan diri.
Kondisi ketunarunguan yang dialami oleh seseorang mendorong yang
bersangkutan untuk men-ari kompensasinya. Mata sebagai sarana yang ber&ungsi
sebagai indra penglihatanmerupakan alternati& yang utama sebelum yang lainnya'
peranan penglihatan' selain sebagai sarana memperoleh pengalaam persepsi
(isual' sekaligus sebagai ganti persepsi auditi& anak tunarungu. Dapat dikatakan
bahwa hilangnya ketajaman bagi anak tunarungu akan memnuat dirinya sangat
tergantung pada indra penglihatanya.
Akibat dari kondisi ketunarunguan dapat berpengaruh terhadap perkembangan
bahasa' kondisi ke-erdasan' serta sosio emosionalnya. Kondisi ini sekaligus
merupakan -iri khas yang dimiliki oleh anak tunarungu. Pada umumnya Sanders
(+#7% menyimpulkan bahwa si&at khas yang tampak pada anak tunarungu yakni
adanya keragu)raguan dalam melakukan tindakan dan menarik kesimpulan
sehingga kondisi ini akan berpengaruh juga pada perubahan perlakuannya.
Sil(ernoon (+#3,% berpendapat bahwa anak tunarungu yang kemampuannya
terbatas akan memperlihatkan banyak sekali keterlambatan dalam menguasai
beberapa atau lebih konsep)konsep abstrak' akibatnya akan berpengaruh terhadap
kemampuan sosial emosionalnya.
F. KEMAMPUAN BAHASA DAN BICARA ANAK TUNARUNGU
Terdapat ke-enderungan bahwa seorang anak yang mengalami tunarungu
seringkali diikuti dengan tunawi-ara. Kondisi ini tampaknnya sulit dihindari' karena
keduannya saling dapat menjadi satu rangkaian sebab akibat. :amun' tidak
demikian halnya dengan tunawi-ara' tidak dtemukan rangkaian langsung dengan
kondisi tunarungu. Kasus)kasus seperti penderita stuttering (gagap% dan -luttering
(keka-auan artikulasi%. Adalah -ontoh kelainan yang kemungkinan ke-il berkaitan
dengan kondisi tunarungu.
Ada dua hal penting yang menjadi -iri khas hambatan anak tunarungu dalam
aspek kebahasanya. Pertama' konsekuensi pada penderita tunarungu berdampak
pada kesulitan dalam menerima rangsang bunyi atau peristiwa bunyi. Kedua' akibat
keterbatasannya dalam menerima rangsang bunyi pada anak akan mengalami
kesulitan dalam memproduksi suara atau bunyi. Kedua kondisi tersebut se-ara
langsung menghambat kelan-aran perkembangan bahasa dan bi-ara.
Anak yang mengalami tunarungu sejak lahir sulit melewati &ase)&ase
perkembangan bahasa dan bi-ara seperti anak normal. Pada ketunarunguan sejak
lahir ketika meniti &ase pertama perkembangan bahasa dan bi-ara barangkali tidak
mengalami kesulitan karena pada &ase ini anak hanya mereEeksi suara yang tidak
terartur dan hanya menanngis saja. :amun' untuk &ase selanjutnya yakni &ase
babbling (merabaan% perkembangan bahasa dan bi-ara anak akan terhambat.
Kekhasan &ase ini' anak akan meluapkan rasa puas dengan (ariasi suara yang tidak
jelas. 9ase ini berlangsung hingga 3 bulan.
Terhambatnya perkembangan bahasa dan bi-ara anak tunarungu jelas
merupakan masalah utama' karena perkembangan bahasa mempunyai peranan
penting. Perkembangan bahasa dan bi-ara digunakan untuk memahami konsep)
konsep dan tentang peristiwa benda. .tu karena anak tunarungu mengalami
kesulitan dalam menerima rangsang suara. Sehingga terganggu dengan rangsang
suara yang diterima.
/eda halnya dengan anak normal' anak tunarungu segala sesuatu yang
terekam di otak melalui persepsi (isual seperti melihat 1lm bisu. Sebab' anak
tunarungu hanya mrnangkap peristiwa dari melihat dan tidak lebih dari itu. Atas
dasar itu rata)rata anak tunarungu dari aspek kebahasaanya tampak "
+. Miskin kosakata
2. Sulit mengartikan unkapan bahasa yang mengandung arti kiasan
$. Sulit mengartikan dengan kata)kata abstrak' seperti Tuhan' Pandai' Mustahil dan
lainnya.
4. Kesulitan menguasai irama dan gaya bahasa.
FuiGley (+#,7% pernah mengadakan penelitian tentang pena&siran bahasa
anak tunarungu yang berusia 4 tahun. .a berusaha mengajarkan dengan pola
susunan subyek' predikat' dan objek dalam suatu kalimat. Dapat dimengerti anak
tunarungu memiliki kterbatasan dalam mengitrepestasikan kalimat. Karena anak
mengitrepetasikan hanya bersadar pada pengalaman bahasa yang terbatas. ;leh
karena itu' semakin bertambahnya usia semakin serius permasalahan yang
dihadapi terutama bahasa dan bi-ara.
Ada beberapa &a-tor yang menyebabkan anak tunarungu mengalami
gangguan kemampuan bi-ara "
+. Anak tunarungu mengalami kesulitan dalam penyesuaian (olume suara.
2. Anak tunarungu memiliki kualitas suara yang monoton
$. Anak tunarungu mengalami kesulitan dalam melakukan artikulasi bi-ara se-ara
tepat.
Memperhatikan keterbatasan bahasa dan bi-ara anak tunarungu' maka sejak
masuk sekolah awal kemampuan bahasa dan bi-ara sebagai prioritas pertama.
Pendekatan yang laBim untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan bi-ara dengan
oral dan isyarat. Selama de-ade pendekatan ini dugunakan se-ara -ontro(ersial'
sebab masing)masing institusi mempunyai dasar 1loso1 yang berbeda.
Sejak tahun +#3)an mulai diperkenalkan kombinasi kedua pendekata
tersebut. Dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli dengan kombinasi ini
meningkatkan pen-apaian pendidikan umum (Ste(enson +#34%' kemampuan
memba-a ujaran (Stu-kless dan /ir-h' +#33% dan kematangan menulis dan
kematangan so-ial (Meadow' +#37%. Kemampuan mengungkapkan dalam berbi-ara
menjadi rata)rata 33H (Mulyana' +##$%. Demikian dengan memba-a e&ekti& akan
lebih berkembang daripada anak tunarungu yang dididik menggunakan metide oral
(Asikin' +##!%.
G. KARAKTERISTIK KECERDASAN ANAK TUNARUNGU
Ke-erdasan seseorang sering dihubungkan dengan prestasi akademis
sehingga orientasi akademis tertentu yang di-apai seseorang merupakan gamaran
riil ke-erdasan. @ambaran tentang tingkat ke-erdasan sendiri se-ara spesi1k hanya
dapat diketahui melalui tes ke-erdasan. Sebenarnya distribusi ke-erdasan anak
tunarungu tidak berbeda dengan anak normal. 2al ini disebabkan anak tunarungu
ada yang superior' rata)rata dan subnormal. :amun' untuk menggambarkan se-ara
riil keragaman ke-erdasan anak tunarungu sering kali mengalami kesulitan. 0ntuk
mengetahui ke-erdasannya memerlukan -ara yang agak berbeda dibandingkan
dengan anak normal.
Telah disinggung pada bagian sebelumnya' kehilangan pendengaran yang
dialami oleh anak tunarungu berdampak pada kemiskinan kosakata' kesulitan
berbahasa dan berkomunikasi. ?&eknya dapat menyebabkan perbedaan sangat
signi1kan tentang apa yang dapat dilakukan dan yang dapat dilakukan oleh anak
tunarungu dengan anak normal. Tanpa memperhatikan kenyataan ini' jelas akan
mengakibatkan kekeliruan dalam mengambil kesimpulan tentang kondisi
ke-erdasan anak tunarungu. Atas dasar itulah' dalam menyajikan perangkat tes
apapun terhadap anak tunarungu' hendaknya mempergunakan perintah)perintah
yang akurat dan sudah dipahami anak tunarungu. 2al ini disebabkan tidak mustahil
kekeliruan seorang tester dalam menyampaikan perintah tes kepada anak
tunarungu berdampak pada kesesatan interprestasi terhadap kondisi ke-erdasan
anak tunarungu yang sebenarnya.
5rui-kshank (+#7% mengemukakan bahwa anak tunarungu seringkali
memperlihatkan keterlambatan dalam belajar dan kadang)kadang tampak
terbelakang. Kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh derajat gangguan
ke-enderungan yang dialami oleh banyak anak' melainkan juga tergantung kepada
ke-erdasan yang dimilikinya. Iangsangan mental serta dorongan dari lingkungan
sekitar dapat memberikan kesempatan bagi anak tunarungu untuk
mengembangkan ke-erdasannya. Pintner' seorang psikologi yang bekerja pada
lembaga pendidikan anak tunarungu mengemukakan bahwa anak tunarungu hanya
dapat menunjukan kemampuan dalam bidang motorik dan mekanik' serta
intelegensi konkret' tetapi memiliki keterbatasan dalam intelegensi (erbal dan
kemampuan akademik (Siregar' +#7+%
/erdasarkan hasil kajian Pusat Studi Demogra1 0ni(ersitas @allaudet
(uni(ersitas yang sebagian besar penderita tunarungu% yang berkedudukan di
Amerika Serikat. Setiap tahun menyelenggarakan tes prestasi Stan&ord bagi anak
tunarungu. Dapat disimpulkan bahwa anak tunarungu berusia + tahun memiliki
kemampuan setingkat dengan anak kelas 2 dalam memba-a dan berhitung.
Sedangkan anak tunarungu berusia +, tahun memiliki kemampuan setingkat
dengan anak kelas .8 dalam hal berhitung. Masih menggunakan tes yang. (gentile'
+#,2%
Cemsema (+#,!% men-atat bahwa anak tunarungu yang memasuki periode +
tahun dari usia 7)+ tahun' rata)rata yang mengalami penambahan kosakata
sebanyak pada murid)murid normal yang pendengarannya antara permulaan taman
kanak)kanak hingga akhir kelas 2. Pada bagian lain ditemukan bahwa usia
terjadinya tunarungu dan tingkat keparahan memainkan peranan penting dalam
men-apai prestasi siswa. Prestasi anak yang mengalami tunarungu pada usia $
tahun akan lebih tinggi dari anak yang mengalami ketunarunguan lebih awal' dan
anak yang memiliki tara& ketunarunguan kategori ringan memiliki prestasi lebih
besar.
9ruth dalam penelitian dengan memberikan tes kepada anak tunarungu untuk
mengetahui kemampuannya dalam memahami "
+. Konsep klasi1kasi yaitu menyimpulkan benda)benda yang sama
2. Konsep ser(asi yaitu menyusun benda)benda dari segi bentuk dan ukurannya
$. Konsep obser(asi yaitu pengertian bahwa berat dan isi dari benda -air si&atnya
tetap.
2asilnya menunjukan bahwa dalam hal ini kemampuan anak tunarungu
dengan anak normal sama. Menurut 9ruth' kemampuan kogniti& anak tunarungu
tidak mengalami hambatan ke-uali konsep yang tergantung pada pengalaman
bahasa. Selain itu' akibat yang ditimbulkan oleh kelainan pendengaran adalah
kelemahan mengidenti1kasi u-apan yang diterimanya sebab spee-h intelegen-y
dan spee-h -omprehensi(e anak tunarungu tidak ber&ungsi se-ara penuh. 9a-tor
lain yang menyebabkan terjadinnya perbedaan dalam hasil penelitian yang
dilakukan para ahli seperti yang telah diuraikan di atas terletak pada "
+. Perangkat tes yang digunakan
2. Testernya
Pada umumnya tes yang digunakan untuk mengukur ke-erdasan atau
kepribadian anak tunarungu memang tidak dibuat se-ara khusus. Tes yang
digunakan seringkali susah diterima oleh anak tunarungu. Akibatnya dapat
mempengaruhi hasil tes serta tidak memberi gambaran yang tepat.
Atas dasar itulah tes yang dgunakan untuk anak tunarungu dibuat dalam
bentuk per&oman-e test' misalnya &orm board tes' pi-ture -ompli-ation' blo-k
design dan lain)lainnya. Demikian seorang seperti 5PM (-olour progressi(e matriks%'
A.S5 (wes-bler intelegen-e s-ale &or -hildren% dan lain)lain yang juga dapat
digunakan untuk anak normal dengan beberapa modi1kasi. :amun' saat ini telah
di-iptakan tes ke-erdasan untuk anak tunarungu seperti Snijders ;umen :on)(erbal
test (S;:% dan Aorld intelligibility pi-ture identi1ka-ion (Sander' +#7%.
H. PENYESUAIAN SOSIAL ANAK TUNARUNGU
Salah satu modal utama untuk melakukan proses penyesuaian adalah
kepribadian. Kepribadian pada dasarnya keseluruhan si&at dan sikap seseorang
yang akan menentukan -ara)-ara unik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. ;leh Karena itu untuk mengetahui kepribadian seorang anak harus
melihat bagaimana proses penyesuainnya dengan lingkungan.
Kepribadian seorang anak tunarungu juga dipengaruhi bagaimana penyesuain
anak terhadap lingkungan' lingkungan yang pertama adalah keluarga. ;leh karena
itu' harmonis tidaknya perkembangan so-ial dan kepribadian seorang anak
tergantung pada proses komunikasi yang terjalin antara anak dengan keluarga dan
masarakat sekitar.
Salah satu perangkat pengukuran berupa sekala yang dgunakan untuk
mengukur kematangan so-ial anak tunarungu yaitu The 8eneland Sosial maturity
Test. Dari penelitian dengan sekala ini menunjukan bahwa "
+. Anak tunarungu tingkat kematanganya sosialnya berada di bawah tingkatan
kematangan so-ial anak normal.
2. Anak tunarungu dari orang tua yang tunarungu juga menunjukan relati(e matang
dari pada anak tunarungu dari orang tua normal.
$. Anak tunarungu yang dari residential s-hool ( sekolah berasrama % menunjukan
so-ial immaturity.
/erdasarkan kesulitan dalam berbahasa dan berbi-ara sehingga
memungkinkan kesulitan juga dalam berkomunikasi. ;leh karena itu' anak
tunarungu sering kali tampak &rustasi' akibatnya sering menampakan sikap aso-ial'
bermusuhan' atau menarik diri dari lingkungannya. Keadaan ini semakin tidak
menguntungkan jika terdapat tekanan dari lingkungan sekitar yang kurang
mendukung' yang berupa -emoohan' ejekan' dan bentuk penolakan lainnya.
Siregar (+#7+% berpendapat untuk men-apai kematangan so-ial anak
tunarungu setidaknya memiliki "
+. Pengetahuan yang -ukup mengenai nilai)nilai so-ial dan kebiasaan masyarakat
2. Mempunyai kesempatan yang banyak untuk menerapkan pengetahuan tersebut
$. 5ukup mendapat kesempatan mengalami berbagai ma-am bentuk hubungan
so-ial.
4. Mempunyai dorongan untuk men-ari pengalaman di atas.
!. Struktus kejiwaaan yang sehat dapat mendorong moti(asi yang baik.
2al)hal di atas juga bias berlaku bagi anak yang normal. Derajat kematangan
yang di-apai seorang memang sangat dipengaruhi oleh beberapa &a-tor antara lain
pengalaman hidup di tahun)tahun pertama kehidupannya' yakni komunikasi anak
dengan orang tua.
/erdasarkan hasil obser(asi yang dilakukan se-ara terus menerus' 8an 0den
berhasil men-atat beberapa si&at kepribadian anak tunarungu yang berbeda dengan
anak normal' antara lain "
+. Anak tunarungu lebih egosentris
2. Anak tunarungu lebih tergantung pada oranglain dan apa)apa yang sudah dikenal.
$. Perhatian anak tunarungu lebih sukar dialihkan
4. Anak tunarungu lebih memperhatikan yang kongkret
!. Anak tunarungu lebih miskin dan &antasi.
3. Anak tunarungu biasanya lebih polos' sederhana' tanpa banyak masalah
,. Perasaan anak tunarungu -enderung dalam keadaan ekstrem tanpa banyak
nuansa.
7. Anak tunarungu lebih mudah marah dan mudah tersinggung.
#. Anak tunarungu kurang mempunyai konsep tentang hubungan.
+. Anak tunarungu mempunyai perasaan takut akan hidup yang lebih besar.
Dengan memahami karakteristik kepribadian anak tunarungu se-ara spesi1k
dalam kaitanya dengan proses penyesuaian so-ial. Maka harus mengeliminasi
masalah)masalah yang menghambat penyesuaiaan so-ial anak tunarungu. Masalah
penyesuaian so-ial anak berkelainan pendengaran memang tidak lepas dari
inter(ensi dan diagnosis. Semakin dini diketahui letak kelainan maka akan lebih
baik pelaksanaan inter(ensinnya.
2abilitasi anak tunarungu yang diketahui sejak lahir' dimaksudkan untuk
mengembangkan srategi apa yang diperlukan untuk belajar anak' komunakasi dan
penyesuaian. ;rang tua yang mengetahui kelainan pendengaran hal pertama yang
dilakukan adalah menyesuaikan se-ara -epat apa yang harus dilakukan' agar dapat
berbuat lebih banyak untuk kepentingan anak. 2al yang lebih penting dari itu' perlu
diantisipasi presepsi)presepsi baru yang mun-ul dari adik' kakak' dan saudara
sebab persepsi tersebut se-ara langsung maupun tidak langsung sangat
berpengaruh terhadap pemenuhan perkembangan potensi anak tunarungu dalam
penyesuaian so-ial.
I. KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHAN ANAK TUNARUNGU
Seseorang dikatakan tunarungu bila seseorang itu tidak memiliki atau masih
memiliki sisa pendengaran sedemikian rendahnya sehingga tidak dapat ber&ungsi
untuk kehidupan sehari)hari sebagaimana pada umumnya baik dengan atau
menggunakan alat bantu mendengar.
Masalah anak tunarungu tidak dapat dipisahkan dengan anak tunawi-ara.
Karena se-ara &a-tual antara keduanya ini sulit untuk dideteksi dalam waktu
singkat' meskipun yang selalu dapat dilihat itu ketidakmampuannya dalam
berkomunikasi.
Karena kompleksnya indi(idu ini' maka didalam usaha untuk mengenal dan
mengidenti1kasikannya perlu adanya kemampuan untuk mengetahui beberapa
karakteristik tertentu yang dimilikinya.
+. Karakteristik 9isik' meliputi"
a. 5ara berjalannya kaku dan agak membungkuk karena daya keseimbangannya
terganggu.
b. @erakan kaki dan tangannya lin-ah* -epat sebaba sering digunakan untuk
berkomunikasi dengan lingkungannya sebagai pengganti bahasa lisannya.
-. @erakan matanya -epat dan bringas' apabila organ ini tidak dijaga dengan baik
dapat berakibat kemampuan melihat menurun karena selalu digunakan sebagai
pengganti alat pendengarannya.
d. Kemampuan perna&asannya pendek) pendek terganggu' sehingga tidak mampu
berbahasa dengan baik.
2. Karakteristik 1sik"
a. /iasanya iindi(idu yang tuli jugan mengalami ketidakmampuan dalam berbahasa.
b. Tunarungu yang sejak lahir dapat belajar berbi-ara dengan suara normal.
-. Anak tunarungu miskin dalam kosa kata.
d. Dia mengalami kesulitan di dalam mengartikan ungkapan) ungkapan bahasa yang
mengandung arti kiasan dan kata) kata abstark.
e. Dia kuarang menguasai irama dan gaya bahasa.
&. Dia mengalami kesulitan dalam berbahasa (erbal dan pasi& dalam berbahasa.
$. Karakteristik 1sik' meliputi"
a. Anak tunarungu yang tidak berpendidikan -enderung murung' penuh -uriga'
-urang' kejam' tidak simpatik' tidak dapat diper-aya' -emburu' tidak wajar' egois'
ingin membalas dendam dsb.
b. <ingkungan yang menyenangkan dan memanjakan dapat berpengaruh terhadap
ketidakmampuan dalam penyesuaian mental maupun emosi' dan
-. Anak tunarungu menunjukan kondisi yang lebih neuroti-' mengalami
ketidakamanan' dan berkepribadian tertutup (intro(et%.
4. Karakteristik 1sik' meliputi"
a. Suka mena&sirkan se-ara negati(e'
b. Kurang mampu dalam mengendalikan emosinya dan sering emosinya bergejolak.
-. Memiliki perasaan rendah diri dan merasa diasingkan' dan
d. Memiliki rasa -emburu dan sak wasangka karena merasa tidak diperlukan dengan
adil serta sulit bergaul.
Masalah- masalah dapa d! "#l#$"%a$ m&$'ad! (
+. Masalah komunikasi.
Masalah ini adalah masalah yang pertama)tama di alami mereka. Masala ini
adalah masalah anak tunarungu yang paling kompleks' karena dengan terbatasnya
kemampuan berkomunikasi ternyata berakibat &atal bagi kehidupannya.
Misalnya masalah)masalah karena masalah komunikas. yaitu" tingkah laku
yang ditandai dengan tekanan emosi' suka marah' gelisah dan sebagainya'
kesulitan dalam penyesuaian so-ial' perkembangan bahasa lalmbat dsb.
2. Masalah pribadi
Masalah ini men-akup permasalahan yang berkaitan dengan masalah kondisi
pribadi anak tunarungu' dimana) mana masalah) masalah berkisar pada perasaan
tertekan' perasaan ragu)ragu dan selalu -uriga' agresi&' dsb. Masalah ini mun-ul
karena adanya keterbatasan auditi&. Dan disamping itu bila dilihat dari sumbernya
dapat timbul dari dirinya sendiri' lingkungan keluarga' tara& ketunaannya' dan dapat
juga disebabkan dari kondisi masyarakat yang kurang menguntungkan.
$. Masalah pengajaran atau kesulitan belajar
Dengan kelainan tunarungu ternyata banyak dilihat berbagai masalah yang
timbul dalam proses belajar mengajar. Misalnya" kesulitan menangakap kata)kata
abstrak' terutama mengalami kesulitan belajar bidang studi bahasa' metode yang
tepat digunakan dalam proses belajar mengajar dan srana yang sesuai utnuk
kegiatan belajar mengajar.
4. Masalah penggunaan waktu terluang.
Anak tunarungu sering membuang waktu luangnya denga sia)sia' tidak
sedikitpun kegiatan yang berguna dilakukannya. Jang menjadi maslah disini adalah
kegiatan) kegiatan apa yang dapat dilakukan sehingga waktu luangnya itu penuh
man&aat. Kegiatan yang mungkin bisa dilakukan kegiatan ekstrakulikuler' kerja
kelompok' kerja bakti' dsb. 2al ini ditekankan karena bila tidak diadakan tindakan
pre(enti&' dapat berakibat waktu luangnya diisi dengan kegiatan) kegiatan yang
sangat merugikan' misalnya" kenakalan remaja*anak' mengganggu ketertiban' dsb.
!. Masalah pembinaan ketrampilan dan pekerjaan.
Mengingat segi kognisi anak tunarungu atau dengan kata lain kemampuan
akademiknya terbatas* terhambat didalam pengembangannya' maka sebagai
alternati& penggantinya di dalam mempersiapkan diri anak tunarungu untuk masa
depannya' :ampak perlu diadakan pembinaan ketrampilan atau latihan kerja
sehingga bila mereka keluar dari pendidikan tidak mengalami kesulitan didalam
men-ari pekerjaan sebagai salah satu usaha untuk menghadapi dirinya' sehingga
tidak terlalu menggantungkan dirinya pada orang lain.
). )ENIS GANGGUAN PENDENGARAN
Cenis gangguan pendengaran dapat dilihat dari keterkaitannya dengan berat
atay ringannya suatu kondisi kerusakan alat dengar. Kondisi kerusakan yang
demikian memberikan gambaran sejauh mana alat pendengarannya dapat
ber&ungsi.
.win Suwarman (+#7+%' pakar bidang medi-' memiliki pandangan bahwa anak
tuna rungu dapat dikategorikan sebagai hard o& hearning dan the dea&. .stilah =the
dea&> yang dikemukaan oleh akademik otolangilorogi Amerika adalah terdiri dari
dua kata yaitu" 2earing .mpairment' yang ditandai dengan ukuran dengar dari tuna
rungu dapat dikategorikan sebagai hard o& hearning dan the dea&.
2ard o& hearing adalah seseorang yang masih memiliki sisa pendengaran
sedemikian rupa sehingga masih -ukup untuk digunakan sebagai alat penangkap
proses mendengar sebagai bekal primer penguasaan kemahiran bahasa dan
komunikasi dengan yang lain baik dengan maupun tanpa menggunakan APM.
Sedangkan the dea&' diartikan bahwa seseorang yang tidak memiliki indra dengar
sedemikian rendah sehingga tak mampu ber&ungsi sebagai alat penguasaan bahasa
dan komunikasi' baik dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu dengar.
Cenis)jenis rin-ian gangguanpendengaran adalah sbb"
+. :ot signi1-ant' berada pada derajat d/) 2! Db (.S;%' kesulitan tak berarti atau
sedikit dalam berbi-ara.
2. Slight 2andi-ap' pada derajat 24) 4 db' mulai kesulitan berbahasa dan berbi-ara *
berkata)kata.
$. Mild 2andi-ap' pada derajat 4) !! db' memahami per-akapan pada jarjak $)! kaki
atau antara #)+! -m se-ara berhadap)hadapan. Dapat melemah sebesar !H
daladm pembelajaran di kelas. Apabila suara guru lelmah dan tidak segaris
pandangan.
4. Mark 2andi-ap pada jarak !!), db' lemah dalam berbi-ara' lemah dalam
penggunaan bahasa dan per-akapan serta terbatasnya perbendaharan kata'
mengalami kesulitan dalam grup diskusi' per-akapan harus keras agar dapat
dimengerti.
!. Se(ere 2andi-ap antara ,)# db' dapat mendengar suara yang diperkeras pada
jarak satu kaki ($ -m%. lemah dalam berbi-ara serta berbahasa semakin
memburuk. Ketajaman penglihatan lebih baik dari pada pendengarannya sebagai
alat berkomunikasi. <emah dalam berbi-ara dan berbahasa bahkan semakin
memburuk.
K. PENYEBAB TER)ADINYA GANGGUAN PENDENGARAN
Para pakar di bidang medis*kedokteran T2T menyebutkan " bahwa &aktor
penyebab anak menjadi tuli atau kurang pendengaran adalah &aktor)&aktor eksogen
yaitu didapat dari luar diri anak*bayi erat kaitannya dengan saat terjadinya &aktor
penyebab tadi penyerang. 9aktor eksogen ini perlu perhatian dan dipertimbangkan
sebagai penyebab gangguan' seperti"
a. Saat prenatal
Disebabkan pada waktu ibu hamil diserang penyakit morbili* -ampak Cerman.
Penyakit ini merusak jaringan kulit sampai mengenai persyara&an disertai demam
yang sangat tinggi dalam waktu lama' sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pertumbuhan janin.
+% Terjadi pendarahan (blooding% pada ibu hamil
2% Terjadi kelahiran muda (prematur% atau bayi lahir kurang waktu
Terdapat juga kepustakaan yang membagi kelainan* penyebab -a-at
pendengaran dilihat dari letak (lokasi% kelainannya.
Terdapat dua kelompok inti (master% kelainan pendengaran' yaitu"
+% Kelainan yang terdapat pada daerah konduksi' maka akan terjadi -a-at*gangguan
pendengaran kondukti&
2% Kelainan yang terdapat pada daerah persepsi' maka terdapat -a-at*gangguan
pendengaran sensori neural.
/erdasarkan dua kelompok ini pula para ahli kedokteran menganalisis
penyebab yang lebih rin-i dan spesi1k lagi. Surinah dkk (+#7#"2%' membadi sebagai
berikut"
+% @angguan yang didapat selama masa pertumbuhan* Developmental
Defectsmeliputi"
a% @angguan pendengaran yang si&atnya sensori neural yang herediter anak
menderita gangguan pendengaran sensori neural dea&ness' yang terkena adalah
perangkat syara& pendengaran yang si&atnya dominan herediter atau pembawa si&at
(ressesi(e%
b% @angguan pendengaran herediter dea&ness' predominan -ondu-ti(e
-% @angguan pendengaran berat yang terjadi prenatal inEuen-es' oleh karena6 ibunya
menderita penyakit Iubella pada waktu hamil' kelahiran yang injuries' akibat
minuman keras*narkoba' -retinism.
d% Penyakit anomaly' yaitu terserangnya daerah luaran telingan bagian tengah'
telinga bagian dalam atau tulang sekitar pendengaran
e% Pertumbuhan telinga yang tidak sempurna oleh karena menyerang -hromosom
(Trisonny dysplasia%
b. Terjadi in&eksi
+. .n&ekso bakteri6 antara lain berakibat kerusakan pada selaput gendang telinga'
otitis media (-ongean% dan in&eksi tulang pendengaran.
2. Terjadinya in&eksi alat keseimbangan di telinga dalam' otitis internal (telinga
dalam% dan lain)lain
$. Kera-uan' terjadi oleh karena ibu hamil meminum obat)obatan antibioti- dengan
o(er dosis' obat kimia terlalu banyak atau obat)obat penggugur kehamilan.
4. Traumatis' terjadi akibat tusukan benda keras' atau akibat operasi tulang temporal'
kerusakan tulang)tulang pendengaran lainnya' atau kebisingan keras yang
mengganggu pendengaran dalam waktu lama.
!. @angguan -ir-ulasi' antara lain pe-ahnya pembuluh darah' dan terjadinya
pendarahan pada ibu hamil atau bayi.
3. @angguan persyara&an' antara lain sistem syara& muka terganggu' diabetes yang
menyerang sistem syara& pendengaran seta gangguan)gangguan lain di telinga
bagian dalam.
,. @angguan pertumbuhan metabolisme dan karenadisebabkan oleh usia' bisa
disebabkan oleh diabetes' pengeroposan tulang pendengaran ' dsb
7. Keganasan' penyakit primary neoplasma dan other neoplasti- disease.
#. Penyakit)penyakit lain yang tidak diketahui penyebabnya antara lain Meniere
Desiase dan Sudden Dea&ness' dsb
L. PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK TUNARUNGU
Kehilangan pendengaran yang dialami anak tunarungu membuat ia kesulitan
berkomunikasi yang berdampak kemiskinan kosakata' kesulitan berbahasa' kurang
menguasai irama dan gaya bahasa.
Anak tunarungu -enderung memiliki prestasi yang rendah dibanding anak
mendengar sesuainya pada mata)mata pelajaran yang bersi&at (erbal' seperti
/ahasa .ndonesia' .PA' .PS' PKn' Matematika (dalam soal -erita%' dan Seni Suara6
tetapi pada mata pelajaran yang bersi&at non(erbal' seperti pelajaran ;lahraga dan
Keterampilan' pada umumnya relati& sama dengan temannya yang mendengar.
Dalam membahas perkembangan kogniti& anak tunarungu' ada tiga masalah
yang akan dibahas yaitu"
a. Masalah perkembangan struktur kogniti&
Perkembangan kogniti& anak tunarungu sangat ber(ariasi tingkaytannya.
Perkembangan kogniti& anak tunarungu ditentukan oleh"
+. Tingkat kemampuan bahasa.
2. 8ariasi pengalaman.
$. Pola asuh atau kontrol lingkungan.
4. Tingkat ketunarunguan dan daerah bagian telinga yang mengalami kerusakan.
!. Ada tidaknya ke-a-atan lainnya.
b. Masalah intelegensi
Pada umumnya' anak tunarungu punya tingkat intelegensi yang se-ara
potensial sama dengan anak pada umumnya namun anak tunarungu kurang
mampu dalam mengembangkan &ungsi intelegensinya. 2al ini disebabkan
keterbatasan kemampuan &ungsi auditori' yang mengakibatkan kurangnya
kemampuan penguasaan bahasa' gangguan dalam komunikasai' dan keterbatasan
in&ormasi. Perkembangan kogniti& dipengaruhi dua &aktor yaitu pembawaan dan
lingkungan. Anak tunarungu memiliki keterbasan dalam menangkap rangsang
melalui pendengaran' akibatnya anak tunarungu sering salah dalam memaknai
suatu konsep yang datang dari luar. Kesalahan dalam memaknai konsep ini
mengakibatkan komunikasai terganggu' in&ormasi yang diterima kadang dimaknai
tidak sama.
-. Masalah perkembangan bahasa
Ada dua masalah dalam perkmbangan bahasa anak tunarungu yaitu"
+. Masalah keka-auan berbahasa.
Kelambatan bi-ara
Keka-auan dalam bahasa resepti& (menerima%
Keka-auan dalam bahasa ekspresi&
2. Masalah keka-aun berbi-ara.
Kesulitan dalam artikulasi' misal tidak dapat menghasilkan suara r' k dan
sebagainnya.
Keka-auan suara.
Kurang lan-ar dalam hal berbi-ara' misal gagap.
Dalam berkomunikasi anak tunarungu menggunakan berbagai alat komukasi'
antara lain"
+. Menggunakan bahasa oral' lebih ditekankan pada gerak bibir.
2. Menggunakan tulisan dan memba-a.
$. Menggunakan bahasa isyarat.
M. PERKEMBANGAN SOSIAL* EMOSI DAN KEPRIBADIAN ANAK TUNARUNGU.
P&+%&m,a$"a$ s#s!al &m#s! a$a% -$a+-$"-.
Anak tunarungu sebagai makhluk sosial seperti juga manusia yang lain memilik
kebutuhan untuk melakukan interaksi sosial. Kebutuhan untuk melakukan interaksi
sosial ini sering terhambat gangguan komunikasi akibat keterbatasan &ungsi
pendengaran. /entuk)bentuk perilaku sosial yang ada pada anak tunarungu adalah
sugesti' simpati' imitasi (isual' dorongan untukl bersahabat' menarik diri dari
lingkungan sosial yang lebih luas' dan ke-emasan sosial.
/eberapa ahli mengatakan bahwa anak tunarungu mempunyai perkembangan
sosial yang lambat antara lain merasa rendah diri' disingkirkan oleh keluarga'
kurang dapat bergaul' ada perasaan -emburu' mudah marah' dan agresi&' tidaklah
benar. Sebab tidak semua penderita tunarungu mempunyai perkembangan sosial
emosi seperti itu. Kondisi tunarungu tidak se-ara langsung menghambat
perkembanagan sosial dan emosi. Perkembangan emosi anak tunarungu banyak
ditentukan oleh kematangandan bagaimana anak tunarungu belajar pada
lingkungan sekitar.
Tetapi kekurangan akan pemahaman bahasa lisan atau tulisan sering kali
menyebabkan anak tunarungu mena&sirkan sesuatu se-ara negati(e atau salah dan
ini sering menjadi tekanan bagi emosinya. Tekanan pada emosinya itu dapat
menghambat perkembangan pribadinya dengan menampilkan sikap menutup diri'
bertindak agresi&' atau sebaliknya menampakkan keimbangan dan keragu)raguan
emosi anak tunarungu selalu bergolak di satu pihak karena kemiskinan bahasanya
dan di pihak lain karena pengaruh dari luar yang diterimanya. Anak tunarungu bila
di tegur oleh orang yang tidak di kenalnya akan tampak resah dan gelisah.
P&+%&m,a$"a$ K&p+!,ad!a$ A$a% T-$a+-$"-
Kepribadian anak tunarungu juga banyak ditentukan oleh disposis (pembawaan%
dan perlakuan)perlakuan dari lingkungan. Ada ! &aktor yang mempengaruhi
kepribadian' yaitu "
a. Pengalaman usia dini
b. Pola asuh
-. Kondisi atau tingkatan ketunarunguan
d. Pemberian -ap
e. Kesehatan 1sik
Pertemuan antara &aktor)&aktor dalam diri anak tunarungu' yaitu
ketidakmampuan menerima ransangan pendengaran' kemiskinan berbahasa'
ketidaktetapan emosi' dan keterbatasan intelegensi di hubungkan denagn sikap
lingkungan terhadapnya menghambat perkembangan kepribadiannya.
DAFTAR PUSTAKA
?Kendi' Mohammad. 23. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Cakarta " /umi
Aksara
Sunaryo' .lham dan Surtikanti. 2++. Pendidikan Anak Berkabutuhan Khusus
(Inklusif!Surakarta " 9K.P 0MS
Aardani' ..@.A.K ' dkk. 2,. Pengantar Pendidikan "uar Biasa. Cakarta " 0ni(ersitas
Terbuka
:ur .sneni' Siti. 2+. =Karakteristik dan #asalah Perkembangan
$! (online%http"**sitinurisneni.blogspot.-om*2+*$*karakteristik)dan)masalah)
perkembangan.html' diakses pada 4 ;ktober 2+2 pukul +4"4
7iposkan oleh susilo adi prasetyo di 89.:8
Konsep Tunarungu
1. Pengertian Tunarungu
Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kei!angan pendengaran" Anak
tunarungu ada!a anak #ang $enga!a$i kekurangan dari segi pendengaran seingga
$e$er!ukan pe!a#anan kusus" Menurut D%id&osu$arto 'Soe$antri( )**+,)-./ ba%a
0seseorang #ang tidak atau kurang $a$pu $endengar suara dikatakan tunarungu1"
Sedangkan Soe$antri ')**+,)-+/ $engatakan ba%a 0tunarungu ada!a sebagai suatu
keadaan kei!angan pendengaran #ang $engakibatkan seseorang tidak dapat $enangkap
berbagai rangsangan( teruta$a $e!a!ui indera pendengarann#a1"
Ketunarunguan tidak sa&a terbatas pada kei!angan pendengaran sangat berat(
$e!ainkan se!uru tingkat kei!angan pendengaran dari tingkat ringan( sedang berat(
sangat berat" Se!an&utn#a Moores 'Depdikbud( 2..3,22/ $ende4inisikan ketunarunguan
#aitu,
Seseorang dikatakan tu!i 'deaf/ apabi!a kei!angan ke$a$puan $endengar pada
tingkat 5. dB IS6 atau !ebi seingga ia tidak dapat $engartikan pe$bi7araan orang !ain
$e!a!ui pendengarann#a baik dengan ataupun tanpa a!at bantu $endengar" Sedangkan
seseorang dikatakan kurang dengar 'hard of hearing/ bi!a kei!angan pendengaran pada 3+
dB IS6 seingga ia $enga!a$i kersu!itan untuk $e$aa$i pe$bi7araan orang !ain $e!a!ui
pendengarann#a baik dengan ataupun tanpa a!at bantu $endengar
Dari pendapat di atas dapat dideskripsikan ba%a ketunarunguan seseorang diukur
berdasarkan tingkat ke$a$puan $endengar" Seseorang dikatakan tunarungu apabi!a
kei!angan ke$a$puan $endengar pada tingkat 5.83+ dB IS6" Dengan kata !ain ba%a
kei!angan ke$a$puan $endengar pada tingkat kurang dari 3+ dB IS6 tidak dikategori
tunarungu atau pendengarann#a nor$a!"
Se$antara itu( He%ard 9 6r!ansk# 'Depdikbud( 2..3,22/ $e$berikan batasan
$engenai ketunarunguan sebagai berikut"
Tu!i 'deaf/ diartikan sebagai kerusakan sensori #ang $enga$bat seseorang untuk
$eneri$a rangsangan se$ua &enis bun#i dan sebagai suatu kondisi di$ana suara8suara
tidak dipaa$i %a!au dibantu dengan a!at bantu dengar" Sedangkan kurang dengar 'hard of
hearing/ ada!a seseorang kei!angan pendengaran se7ara n#ata #ang $e$er!ukan
pen#esuaian8pen#esuaian kusus"
Berdasarkan batasan di atas( dapat dipaparkan ba%a seseorang disebut tu!i apabi!a
sara4 peneri$a rangsangan bun#i:suara $enga!a$i kerusakan sede$ikian rupa seingga
tidak $a$pu $endengar bun#i:suara %a!aupun dibantu a!at dengar bantu( sedangkan
seseorang disebut kurang dengar apabi!a kurang $a$pu $e$aa$i bun#i seingga
$e$er!ukan pen#esuaian kusus"
Se!an&unt#a Ha!!aan 9 Kau44$an 'Herna%ati( 2..5,).)) $enge$ukakan ba%a
6rang #ang tu!i 'a deaf person/ ada!a orang #ang $enga!a$i ketidak$a$puan
$endengar( seingga $enga!a$i a$batan da!a$ $e$proses in4or$asi baasa $e!a!ui
pendengarann#a dengan atau tanpa $enggunakan a!at bantu dengar 'hearing aid/"
Sedangkan orang #ang kurang dengar 'a hard of hearing person/ ada!a seseorang #ang
biasan#a $enggunakan a!at bantu dengar( sisa pendengarann#a 7ukup $e$ungkinkan
untuk keberasi!an $e$proses in4or$asi baasa( artin#a apabi!a orang #ang kurang
dengar tersebut $enggunakan hearing aid( ia $asi dapat $enangkap pe$bi7araan
$e!a!ui pendengarann#a"
Batasan di atas dapat diuraikan ba%a seseorang #ang tu!i ada!a $ereka #ang tidak
bisa !agi $endengar suara %a!aupun te!a dibantu dengan a!at bantu dengar(
sedangkan orang #ang kurang dengar ada!a $ereka #ang $asi $e$i!iki ke$a$puan
$endengar bun#i pada 4rekuensi tertentu dan apabi!a dibantu dengan a!at bantu dengar
ke$a$puan $endengarn#a se$akin baik"
;onni< 'Depdiknas( 2..3,22/ se7ara rin7i $enge$ukakan ba%a anak tunarungu
ada!a 1anak #ang kei!angan se!uru atau sebagian pendengarann#a seingga tidak
$a$pu berko$unikasi se7ara =erba! %a!aupun dibantu dengan a!at bantu $endengar
$ereka tetap $e$butukan pe!a#anan kusus1" Sedangkan $enurut Notoat$o&o ')*>*,
23/ $enge$ukakan ba%a ?anak tunarungu ada!a #ang suda tu!i tota!( $ereka #ang
tidak $endengar sa$a seka!i atau $ereka #ang pendengarann#a de$ikian rusak1"
Senada pu!a batasan #ang dike$ukakan Sa!i$ 'Soe$antri@)**+,)-./ ba%a,
Anak tunarungu ada!a anak #ang $enga!a$i kekurangan atau kei!angan ke$a$puan
$endengar #ang disebabkan o!e kerusakan atau tidak ber4ungsin#a sebagian atau se!uru
a!at pendengaran seingga ia $enga!a$i a$batan da!a$ perke$bangan baasan#a" Ia
$e$er!ukan bi$bingan dan pendidikan kusus untuk $en7apai keidupan !air batin #ang
!a#ak"
Dari berbagai batasan #ang dike$ukakan beberapa pakar ketunarunguan $aka dapat
disi$pu!kan ba%a ketunarunguan ada!a suatu keadaan atau dera&at kei!angan
pendengaran #ang $e!iputi se!uru gradasi ringan( sedang( berat dan sangat berat #ang
dike!o$pokkan da!a$ dua go!ongan besar #aitu tu!i '!ebi dari *. dB/ dan kurang dengar
'kurang dari *. dB/ #ang %a!aupun te!a diberikan a!at bantu $endengar $asi tetap
$e$er!ukan pe!a#anan kusus"
2. Klasifikasi Ketunarunguan
Pada u$u$n#a k!asi4ikasi anak tunarungu dibagi atas dua go!ongan atau ke!o$pok
besar #aitu tu!i dan kurang dengar" K!asi4ikasi anak tunarungu $enurut Sa$ue! A" Kirk
'So$ad dan Herna%ati,)**A,2*/
. db , Menun&ukan pendengaran #ang opti$a!
. B 2A db , Menun&ukan seseorang $asi $e$pun#ai pendengaran #ang opti$a!
25 B -. db , Me$pun#ai kesu!itan $endengar bun#i8bun#ian #ang &au( $e$butukan te$pat duduk
#ang strategis !etakn#a dan $e$er!ukan terapi bi7ara 'tergo!ong tunarungu ringan/
-)B++db , Mengerti baasa per7akapan( tidak dapat $engikuti diskusi ke!as( $e$butukan a!at bantu
dengar dan terapi bi7ara 'tergo!ong tunarungu sedang/
+AB5. db , Han#a bisa $endengar suara dari &arak #ang dekat( $asi pun#a sisa pendengaran untuk
be!a&ar baasa dan bi7ara dengan $enggunakan a!at bantu dengar serta dengan 7ara #ang
kusus 'tergo!ong tunarungu berat/
5) B *. db , Han#a bisa $endengar bun#i #ang sangat dekat kadang8kadang dianggap tu!i(
$e$butukan pendidikan kusus #ang intensi4( $e$butukan a!at bantu dengar dan
!atian bi7ara se7ara kusus 'tergo!ong tunarungu berat/
*) db , Mungkin sadar akan adan#a bun#i atau suara dan getaran( ban#ak bergantung pada
peng!iatan dari pada pendengaran untuk proses $eneri$a in4or$asi dan #ang
bersangkutan diangap tu!i 'tergo!ong tunarungu berat seka!i/"
Dari pendapat di atas dapat deskripsikan ba%a ketunarunguan dik!asi4ikasikan
$en&adi tunarungu ringan dengan tara4 pendengaran 25B-. dB( tunarungu sedang dengan
tara4 pendengaran -)8++ dB( tunarungu berat dengan tara4 pendengaran +AB*. dB serta
tunarungu sangat berat dengan tara4 pendengaran +AB*. dB serta tunarungu sangat berat
dengan tara4 pendengaran !ebi dari *) dB"
Gangguan pada organ pendengaran bisa ter&adi pada te!inga !uar( tenga( $aupun
te!inga bagian da!a$" S$it 9 Neis%ort 'Herna%ati( 2..5,))./ $engk!asi4ikasi tunarungu
berdasarkan te$pat ter&adin#a kerusakan pendengaran #aitu,
)" Tunarungu tipe kondukti4 #aitu i!angn#a pendengaran diakibatkan adan#a
gangguan pada te!inga !uar dan tenga(seingga $enga$bat &a!ann#a suara ke
te!inga bagian da!a$
2" Tunarungu sensorineura! diakibatkan gangguan pada te!inga bagian da!a$
serta s#ara4 pendengaran"
3" Tunarungu 7a$puran $erupakan perpaduan antara tipe kondukti4 dan
sensorineura!"
M#k!ebust 'Abdurra7$an dan Sud&adi( )**A, A)/ $engk!asi4ikasi tunarungu
berdasarkan tingkat kei!angan pendengaran dengan $enggunakan pendengaran de7iBe!
'dB/ sebagai asi! pengukuran dengan a!at audio$eter standar IS6 'International Standart
Organization)( #aitu, 0sangat ringan '258-. dB/( ringan '-)8++ dB/( sedang '+A85. dB/( berat
'5)8*. dB/( sangat berat '*) dB ke atas/1" Se!an&utn#a M#k!ebust 'Abdurra7$an dan
Sud&adi( )**A,A)/ $engk!asi4ikasi tunarungu berdasarkan %aktu ter&adin#a kei!angan
pendengaran( dike!o$pokkan $en&adi dua go!ongan #aitu@
'a/ tunarungu ba%aan@ tunarungu se&ak !air seingga indera pendengaran( dan 'b/
tunarungu pero!ean@ anak !air dengan pendengaran nor$a! akan tetapi dike$udian ari
indera pendengarann#a $en&adi tidak ber4ungsi #ang disebabkan karena ke7e!akaan atau
suatu pen#akit"
So$ad dan Herna%ati ')**A,2A/ $enge$ukakan k!asi4ikasi anak tunarungu da!a$
dua ke!o$pok #aitu,
)" Anak #ang tu!i ada!a anak #ang $enga!a$i kei!angan proses in4or$asi baasa $e!a!ui
pendengaran( baik $enggunakan atau tidak $enggunakan a!at bantu dengar"
2" Anak #ang kurang dengar atau anak #ang $enga!a$i kei!angan sebagian ke$a$puan
$endengar( akan tetapi ia $asi $e$pun#ai sisa pendengaran dan penggunaan a!at bantu
dengar $e$ungkinkan keberasi!an serta $e$bantu proses in4or$asi baasa $e!a!ui
pendengaran"
K!asi4ikasi anak tunarungu sesuai dengan tara4 ketunarunguann#a 'So$ad dan
Herna%ati( )**A,2*/ ada!a ,
)" . B 2A dB $enun&ukkan seseorang $asi $e$pun#ai pendengaran #ang nor$a!"
2" 25 B -. dB $e$pun#ai kesu!itan $endengar bun#i8bun#i #ang &au( $e$butukan te$pat
duduk #ang strategis !etakn#a dan $e$er!ukan terapi bi7ara 'tunarungu ringan/
3" -) B ++ dB $engerti baasa per7akapan( tidak dapat $engikuti diskusi ke!as( $e$butukan
a!at bantu dengar dan terapi bi7ara( 'tunarungu sedang/"
-" +A B +5 dB an#a bisa $endengar suara dari &arak #ang dekat( $asi $e$pun#ai sisa
pendengaran untuk be!a&ar baasa dan bi7ara dengan $enggunakan a!at bantu $endengar
serta dengan 7ara kusus 'tunarungu agak berat/"
+" 5) B *. dB an#a bisa $endengar bun#i sangat dekat( kadang dianggap tu!i( $e$butukan
a!at bantu dengar dan !atian se7ara kusus 'tunarungu berat/"
A" *) dB ke atas $ungkin sadar akan adan#a bun#i atau suara dengan getaran( ban#ak
tergantung pada peng!iatan dari pada pendengaran untuk proses $eneri$a in4or$asi( dan
#ang bersangkutan dianggap tu!i 'tunarungu berat seka!i/"
Dari k!asi4ikasi di atas dapat dipaparkan ba%a ketunarunguan seseorang dapat
diukur dengan $enggunakan de7ibe!! 'dB/" Seseorang dikategorikan tunarungu apabi!a
tara4 ketunarunguann#a berkisar antar 258*)dB ke atas" Se$akin besar ukuran dB8n#a(
$aka ke$a$puan $endengarn#a se$akin berkurang baik" Seba!ikn#a se$akin ke7i!
ukuran dB8n#a( $aka ke$a$puan $endengarn#a se$akin baik"
Kirk 9 Ga!!ager 'Herna%ati( 2..5,))./ $enge!o$pokkan ketunarunguan berdasarkan
%aktu ter&adi pada $asa prabaasa dan pas7a baasa #aitu,
)" Ketunarunguan prabaasa 'prelingual deafness/( $erupakan kei!angan
pendengaran #ang ter&adi sebe!u$ ke$a$puan bi7ara dan baasa berke$bang"
2" Ketunarunguan pas7a baasa 'post !ingua! dea4ness/( $erupakan kei!angan
pendengaran #ang ter&adi sete!a berke$bangn#a ke$a$puan bi7ara dan baasa
se7ara spontan"
Berdasarkan k!asi4ikasi di atas( $aka dapat dideskripsikan ba%a ketunarunguan
ter&adi sebe!u$ anak $e$i!iki ke$a$puan berbaasa" Ini berarti ketunarunguan ter&adi
se&ak sebe!u$ !air ingga $asa kanak8kanak( sedangkan ketunarunguan ter&adi sesuda
anak $e$i!iki ke$a$puan berbaasa artin#a ba%a ketunarunguan ter&adi sete!a $asa
kanak8kanak ingga de%asa"
Adapun k!asi4ikasi #ang ber$an4aat bagi pe!a#anan pe$berian pendidikan ia!a
k!asi4ikasi $enurut pengukuran audi$etris( a! itu sesuai dengan pendapat Sastra%inata
')**5, )3/ sebagai berikut ,
)" Tunarungu tara4 ringan ')+ 8 2+ dB/
Anak tunarungu pada tara4 ini $asi dapat be!a&ar bersa$a8sa$a anak8 anak pada
u$u$n#a dengan $enggunakan a!at bantu pendengaran( pene$patan #ang kee$pat #aitu
anak arus disuru duduk dipa!ing depan"
2" Tunarungu tara4 sedang '2A 8 +. dB/
Anak tunarungu pada tara4 ini suda $e$er!ukan pendidikan kusus dengan !atian bi7ara(
$e$ba7a u&aran:$e$ba7a bibir dan !atian $endengar dengan $e$akai a!at bantu
pendengaran"
3" Tunarungu tara4 berat '+) 8 5+ dB/
Anak tunarungu pada tara4 ini suda arus $engikuti progra$ pendidikan di seko!a !uar
biasa dan dengan $enguta$akan pe!a&aran baasa( bi7ara dan $e$ba7a u&aran(
penggunaan a!at
tetapi $asi bisa dipakai di &a!an &a!an ra#a untuk bun#i k!akson $aupun untuk bun#i #ang
bernada tinggi"
-" Tunarungu tara4 berat seka!i '5+ dB ke atas/
Anak tunarungu pada tara4 ini !ebi $enguta$akan progra$ pendidikan ke&uruan
$eskipun pe!a&aran baasa dan bi7ara $asi dapat diberikan kepadan#a" Penggunaan
a!at bantu pendengaran biasan#a tidak $e$berikan $an4aat bagin#a"
Dari uraian di atas dapat disi$pu!kan ba%a ada dua ke!o$pok tunarungu #aitu tu!i
dan kurang dengar" Tu!i ada!a kei!angan ke$a$puan $endengar seingga indera
pendengaran dan a!at bi7ara tidak ber4ungsi sa$a seka!i( sedangkan kurang dengar ada!a
indera pendengaran kurang baik begitu pu!a a!at bi7aran#a( tetapi $asi ber4ungsi baik
$enggunakan a!at bantu $aupun terapi bi7ara"
3. Karakteristik Tunarungu
Karakteristik anak tunarungu $erupakan 7iri kas bagi se$ua anak tunarungu"
Kekasan 7iri 4isik( psikis( dan sosia! pada anak tunarungu $erupakan $erupakan akibat
!angsung dari ke!ainan #ang disandangn#a" Menurut Sastra%inata ')**5,22/ ba%a
karakteristik tunarungu sebagai berikut"
')/ egosentris$e #ang $e!ebii anak nor$a! '2/ $e$pun#ai perasaan takut akan
!ingkungan #ang !ebi !uas( '3/ ketergantungan teradap orang !ain '-/ peratian $ereka
!ebi sukar dia!ikan '+/ $ereka u$u$n#a $e$i!iki si4at #ang po!os( sederana dan tanpa
ban#ak $asa!a( 'A/ $ereka !ebi $uda $ara dan 7epat tersinggung"
Depdiknas '2..3@23/ $enguraikan karakteristik kognisi anak tunarungu ada!a
sebagai berikut"
)" Ke$a$puan =erba! anak tunarungu !ebi renda dibandingkan ke$a$puan =erba! anak
$endengar
2" Performance IC anak tunarungu sa$a dengan anak $endengar
3" Da#a ingat &angka pendek anak tunarungu !ebi renda daripada anak $endengar teruta$a
pada in4or$asi #ang bersi4at suksesi:berurutan
-" Na$un pada in4or$asi sere$pak antara anak tunarungu dan anak $endengar tidak ada
perbedaan
+" Da#a &angka pan&ang a$pir tidak ada perbedaan( %a!au prestasi akir biasan#a !ebi
renda"
Sedangkan NurDaeni ')**5,))*/ $enge$ukakan beberapa karakteristik anak
tunarungu( #akni,
')/sering ta$pak bingung atau $e!a$un( '2/ sering bersi4at a7u tak a7u '3/ kadang
bersikap agresi4 '-/ perke$bangan sosia!n#a tera$bat '+/ kesei$bangan kurang( 'A/
kepa!an#a sering $iring '5/ sering $e$inta agar orang $au $engu!ang ka!i$atn#a '>/ &ika
berbi7ara sering $e$buat suara8suara tertentu '*/ &ika bi7ara sering $enggunakan tangan
')./ Eika bi7ara sering keras( !e$a( sangat $onoton( tidak tepat( dan kadang8kadang
$enggunakan suara idung"
So$ad 9 Herna%ati ')**A,3+/ $e$bagi karakteristik anak tunarungu da!a$ segi,
inte!egensi( baasa( bi7ara dan sosia!n#a" Se7ara !ebi rin7i diuraikan sebagai berikut"
)" Karakteristik da!a$ segi inte!egensi
Pada dasarn#a ke$a$puan anak tunarungu sa$a dengan anak nor$a! pendengarann#a"
Anak tunarungu ada #ang inte!egensin#a tinggi( rata8rata( dan renda" Perke$bangan
inte!egensi anak tunarungu sangat dipengarui o!e perke$bangan baasa( $aka
inte!egensi anak tunarungu ta$pak renda dibandingkan dengan anak nor$a!" Eika $ateri
di=erba!isasikan( $aka anak tunarungu su!it $eneri$an#a"
2" Karakteristik baasa dan bi7ara
Ke$a$puan baasa dan bi7ara anak tunarungu berbeda dengan anak nor$a!( a! ini
disebabkan perke$bangan baasa dan bi7ara anak tunarungu sa$pai $asa $eraban
$enga!a$i a$batan" Sete!a $asa $eraban perkebangan baasa dan bi7ara anak
tunarungu terenti" Pada $asa $eniru anak tunarungu terbatas pada peniru #ang si4atn#a
=isua! #aitu gerak dan is#arat"
3" Karakteristik E$osi dan sosia!"
Ketunarunguan dapat $engakibatkan anak tunarungu terasing dari pergau!an seari8ari"
Keadaan ini $enga$bat perke$bangan kepribadian anak tunarungu $enu&u
kede%asaan" Akibat dari keterasingan tersebut $eni$bu!kan e4ek negati4 seperti@
egosentris( takut akan !ingkungan #ang !ebi !uas( ketergantungan pada orang !ain(
peratian sukar dia!aikan( 7epat tersinggung"
Dari beberapa karakteristik anak tunarungu #ang diuaraikan di atas( $aka dapat
disi$pu!kan ba%a keter!a$batan:a$batan da!a$ a! inte!egensi( perke$bangan baasa(
ko$unikasi =erba!( sosia!( e$osi" bi7ara( sering $enggunakan is#arat da!a$
berko$unikasi( kurang:tidak tanggap bi!a dia&ak bi7ara( u7apan kata tidak &e!as( kua!itas
suara ane:$onoton( sering $e$iringkan kepa!a da!a$ usaa $endengar" Na$un $e$i!iki
persa$aan da!a$ performance IC dan da#a ingat &angka pan&ang"

d. Penyebab Ketunarunguan
Bro%n seperti dikutip o!e He%ard 9 6r!ansk# 'Abdurra7$an dan Sud&adi()**A, 5)/
$engatakan ba%a pen#ebab ketunarunguan ada!a,
)" Materna Rube!!a '7a$pak/ pada %aktu ibu $engandung $uda terkena
pen#akit 7a$pak seingga dapat $en#ebabkan rusakn#a pendengaran anak@
2" Faktor keturunan #ang ta$pak dari adan#a beberapa anggota ke!uarga #ang
$enga!a$i kerusakan pendengaran"
3" Ada ko$p!ikasi pada saat da!a$ kandungan dan ke!airan pre$atur( berat
badan kurang( ba#i !air biru dan sebagain#a"
-" Meningitis 'radang otak/ seingga ada se$a7a$ bakteri #ang dapat $erusak
sensiti=itas a!at dengar dibagian da!a$ te!inga"
+" Ke7e!akaan:trau$a atau pen#akit"
Berdasarkan paparan di atas dapat dideskripsikan ba%a ketunarunguan disebabkan
o!e 4aktor keturunan( 4aktor pen#akit dan 4aktor ke7e!akaan" Ini berarti ke!uarga #ang
$e$pun#ai ri%a#at ketunarunguan( ke$ungkinan $e$pun#ai anak #ang $enga!a$i
ke!ainan ketunarunguan" Sedangkan ketunarunguan #ang disebabkan pen#akit $aupun
ke7e!akaan ke$ungkin tidak diturunkan kepada anak" Menurut Bootro#d 'Abdurra7$an
dan Sud&adi( )**A, 52/ $e$bedakan atas beberapa pen#ebab ketunarunguan( #aitu,
)" Karena keturunan( ada 4a7tor84aktor #ang diba%a o!e orang tua"
2" Karena pen#akit( #aitu ibu pada %aktu $engandung $uda $enderita suatu
pen#akit seperti rube!!a
3" Karena obat8obatan( kadang8kadang ibu #ang sakit ban#ak $e$inu$ obat
seingga dapat berpenagaru pada perke$bangan a!at dengar anak #ang $asi
da!a$ kandungan( dan &uga pada anak #ang ter!a!u ban#ak $inu$ obat atau sa!a
ukurann#a dapat $engganggu a!at denagran#a"
-" Karena kondisi trau$atis seperti kurang giGi( radiasi( kekurangan oksigen(
pada saat ke!airan pre$ature( atau karena $endengar !edakan #ang ter!a!u kuat
dan kebisingan"
Abdurra7$an dan Sud&adi ')**A, 5)/ ba%a $enurut %aktu ter&adin#a ketunarunguan
ada!a ,
)" Ketunarunguan ter&adi sebe!u$ !air 'prenata!/
Kondisi ibu #ang terkena in4eksi atau kera7unan pada saat $engandung( sakit in4!uenGa(
atau 7a$pak dapat $en#ebabkan kerusakan pendengaran anak teruta$a pada tiga bu!an
perta$a usia kandungan serta karena ketidak7o7okan dara anak dan dara ibu
2" Ketunarunguan #ang ter&adi ketika !air 'nata!/
Pada saat !air ter&adi ke7a7atan pada bagian !uar te!inga( gendang suara pada bagian
tenga dan pereka$bangan $ekanis$e sara4 #ang tera$bat( penngunaan a!at #ang
$en#ebabkan pendaraan di otak( seingga $erusak sisti$ sara4 ( ano<ia"
3" Ketunarunguan #ang ter&adi sesuda !air 'post nata!/
Karena pen#akit atau ke7e!akaan( apabi!a ter&adin#a pada tauan8tauan a%a! ke!airan"
Meningitis( in4eksi( pen#akit gondok( dipteri( dan sebagain#a"
Tr#bus 'So$ad dan Herna%ati( )**A, 32 8 3-/ $enge$ukakan ena$ pen#ebab
ketunarunguan pada anak di A$erika #aitu ,
)/ Keturunan"
2/ ;a$pak Eer$an
3/ Ko$p!ikasi se!a$a kea$i!an dan ke!a!uran
-/ Radang se!aput otak (meningitis)
+/ 6titis $edia 'radang pada bagian te!inga tenga/
A/ Pen#akit anak8anak( radang dan !uka
So$ad dan He$a%ati ')**A, 33/ $en&e!askan ba%a 4aktor84aktor pen#ebab
ketunarunguan dapat dike!o$pokkan sebagai berikut @
)/ Faktor da!a$ diri anak( 4aktor pen#ebab ketunarunguan #ang berasa! dari da!a$ diri anak
ada!a
a" Keturunan
b" Ibu a$i! $enderita 7a$pak &er$an (rubella)
7" Ibu a$i! $enderita kera7unan dara (toxophpesmosis)
2/ Faktor !uar diri anak( 4aktor pen#ebab ketunarunguan #ang berasa! dari !uar diri anak
ada!a,
a" In4eksi saat ke!airan
b" Meningitis atau radang se!aput otak
7" 6titis $edia 'radang te!inga bagian tenga/ $eni$bu!kan nana dan nana tersebut
$enggu$pa! dan $engganggu antaran bun#i
d" Pen#akit !ain atau ke7e!akaan #ang dapat
Dari beberapa pendapat di atas dapat disi$pu!kan ba%a ketunarunguaan
disebabkan o!e 4aktor dari da!a$ diri anak $aupun disebabkan o!e 4aktor dari !uar atau
!ingkungan anak #ang %aktu ter&adin#a pada saat sebe!u$ !air( saat !air dan sete!a !air"
Berbagai 4aktor pen#ebab ketunarungun disebabkan karena pen#akit atau karena
ke7e!akaan"

Anda mungkin juga menyukai