Anda di halaman 1dari 17

0442KMetodeKuantitatif

LECTURE NOTES



Analisis Keputusan







Rojali, S.Si., M.Si
rojali@binus.edu






0442KMetodeKuantitatif

LEARNING OUTCOMES

1. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dasar-dasar metode kuantitatif, statistik dan teori
probabilitas (LO1).
2. Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan masalah nyata untuk analisis kuantitatif (LO2).

OUTLINE MATERI :
1. Pengertian Analisa Keputusan
2. Sifat Analisa Keputusan
3. Pengambilan Keputusan Tanpa Probabilitas
4. Pengambilan Keputusan Dengan Probabilitas












0442KMetodeKuantitatif

ANALISIS KEPUTUSAN


PENDAHULUAN
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, akan mengalami perubahan-
perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal
organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator.
Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif
penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif
keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.
Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen.
Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang
proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan
ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan
tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif
keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga
dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat
banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi
yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan,
dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari
pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
0442KMetodeKuantitatif

Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan.
Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai
identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan
seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Artinya dalam
membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya
perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan informasi yang cukup baik dari
internal maupun eksternal organisasi guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari
kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi
dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara
efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
Analisis keputusan akan bermanfaat dalam menghadapi masalah. Dengan kata lain masalah
membutuhkan analisis keputusan karena masalah memiliki sifat:
(1) Unik, yaitu masalah tak memiliki preseden dan di masa depan mungkin tak terulang
kembali.
(2) Tak pasti, yaitu faktor-faktor yang diharapkan mempengaruhi jawab memiliki kadar
ketahuan atau informasi yang amat rendah.
(3) Jangka panjang, yaitu berimplikasi dengan jangkauan cukup ke depan dan melibatkan
sumber-sumber usaha yang penting.
(4) Komplek, yaitu preferensi pengambilan keputusan atas resiko dan waktu memiliki peranan
yang besar.
Mengkaji masalah pengambilan keputusan secara sistematik maka secara deskriptif urutannya
adalah sbb:
(1) melihat bagaimana situasi lingkungan yang melingkupi persoalan pengambilan
keputusan yang di buat manusia.
(2) Bagaimana kemampuan manusia untuk menyelesaikan persoalan.
(3) Instuisi
0442KMetodeKuantitatif

(4) Penilaian keputusan
(5) Lingkungan

Pengambil keputusan selalu dihadapkan dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian,
kompleks dan dinamis. Pada umumnya, manusia akan bereaksi menghadapai lingkungan
(ketidakpastian, dinamis dan kompleks) dalam bentuk kecemasan dan kebingungan. Reaksi
tersebut adalah wajar.
kemampuan manusia. Dalam menghadapi lingkungan dengan kecemasan dan kebingungan,
manusia memiliki alat yang dapat dimanfaatkan guna mengatasinya dengan:
(1) Kecerdasan ; kecerdasan untuk memahami dan menyusun berbagai tindakan.
(2) Persepsi, merupakan pembelajaran apa yang dilihat dan dialami serta dapat memberikan
suatu penilaian.
(3) Falsafah, merupakan pandangan dan prinsip-prinsip hidup yang membuat manusia memiliki
preferensi terhadap berbagai hasil yang membuatnya memiliki referensi terhadap berbagai hasil
yang diharapkan dapat di peroleh dari suatu keputusan Instuisi. Berkenaan dengan instuisi maka
tidak dapat dibicarakan dengan panjang lebar seperti mekanisme kerjanya. Ciri utama instuisi
yang amat adalah kenyataan bahwa logika dari instuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional.
Dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan instuisi sering dijumpai suatu perasaan yang
tidak enak dari pihak pengambil keputusan. Sering terjadi setelah mengambil keputusan masih
mencari cara lain yang lebih baik untuk dapat merasionalisasikan keputusan yang dibuatnya. Hal
ini disebabkan kurang yakinya dengan keputusan yang telah diambil.
Keputusan VS Hasil
Kecenderung menilai suatu keputusan berdasarkan hasil sering dilakukan. Bila hasil baik maka
dikatakan keputusan telah tepat dan sebaliknya.
Kelemahan dalam keputusan yang di ambil seorang manajer pada dasarnya bisa dikurangi
dengan suatu sitematika baru yang dikenal dengan analisis keputusan. Analisis keputusan
merupakan gabungan dua disiplin: (1) teori keputusan dan (2) metodologi pemodelan sistem.
0442KMetodeKuantitatif

Teori keputusan adalah teori yang mempelajari bagaimana sikap pikir yang rasional dalam
situasi yang amat sederhana, tetapi yang mengandung ketidakpastian. Metodologi pemodelan
sistem merupakan metodologi yang mempelajari bagaimana memperlakukan aspek yang dinamis
dan kompleks dari suatu lingkungan. Analisis keputusan adalah gabungan dari teori keputusan
dan metodologi pemodelan sistem, mengkombinasikan kemampuan untuk menangani sistem
yang kompleks dan dinamis dan kemampuan untuk menangani ketidakpastian dalam satu
disiplin ilmu. Analisis keputusan pada dasarnya suatu prosedur logis dan kuantitatif, yang tidak
hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan, tetapi juga merupakan suatu cara
untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, cara untuk membuat model keputusan yang
memungkinkan dilakukannya pemeriksaan dan pengujian.

FORMALISASI ANALISIS KEPUTUSAN
Analisis keputusan bukanlah suatu prosedur yang mujarab, dalam pengertian ia dapat mengubah
keadaan lingkungan. Manusia dalam memecahkan masalah memerlukan alat yang melekat
pada dirinya, yaitu: kecerdasan, persepesi dan falsafah. Dengan kecerdasan dan kemampuan
yang dimiliknya, manusia mendapatkan beberapa alternatif dalam mengambil suatu keputusan.
Alternatif tersebut haruslah dijabarkan secara kuantitatif bukan penjabaran secara umum.
Terkait dengan hal tersebut maka dalam memecahkan masalah dibutuhkan informasi yang dapat
kita kategorikan dalam dua bentuk:
(1) Penetapan nilai kemungkinan dan
(2) Peyusunan model Penetapan Nilai kemungkinan
Pernyataan nilai kemungkinan merupakan suatu state of mind , suatu cara untuk menggambarkan
ketidakpastian seseorang dalam menghadapi suatu kejadian atau variabel-variabel. Pada dasarnya
setiap orang dapat berpikir secara probabilistik meskipun membutuhkan seseorang yang lebih
ahli untuk itu. Analisis keputusan dapat melakukan penjajagan dan menjabarkan implikasi dari
ketidakpastian secara efektif.

0442KMetodeKuantitatif

Penyusunan Model
Penyusunan model keputusan merupakan suatu cara untuk menggambarkan hubungan-hubungan
logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang mencerminkan
hubungan yang terjadi diantara faktor yang terlibat.
Analisa keputusan terdiri atas teori-teori, proses-proses, metoda analitik untuk pengambilan
keputusan yang menyebabkan ketidakpastian, dinamika, dan aspek multikriteria dari keputusan.
Metoda decision analysis antara lain:
Pohon Keputusan
Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam
masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia tingkat
kesulitan dan kompleksitasnya sangat bervariasi, mulai dari yang teramat sederhana dengan
sedikit faktor-faktor / hal-hal berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu diperhitungkan
sampai dengan yang sangat rumit dengan banyak sekali faktor-faktor / hal-hal yang turut serta
berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu untuk diperhitungkan.
Untuk menghadapi masalah-masalah ini, manusia mulai mengembangkan sebuah sistem / cara
yang dapat membantu manusia agar dapat dengan mudah mampu untuk menyelesaikan masalah-
masalah tersebut. Adapun pohon keputusan ini adalah sebuah jawaban akan sebuah sistem / cara
yang manusia kembangkan untuk membantu mencari dan membuat keputusan untuk masalah-
masalah tersebut dan dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang ada di dalam
lingkup masalah tersebut. Dengan pohon keputusan, manusia dapat dengan mudah melihat
mengidentifikasi dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah
dan dapat mencari penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut.
Pohon keputusan ini juga dapat menganalisa nilai resiko dan nilai suatu informasi yang terdapat
dalam suatu alternatif pemecahan masalah.
Peranan pohon keputusan ini sebagai alat Bantu dalam mengambil keputusan (decision support
tool) telah dikembangkan oleh manusia sejak perkembangan teori pohon yang dilandaskan pada
teori graf. Kegunaan pohon keputusan yang sangat banyak ini membuatnya telah dimanfaatkan
oleh manusia dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan.
0442KMetodeKuantitatif

Pengambilan Keputusan Tanpa Probabilitas
Contoh berikut ini akan mengilustrasikan pembentukan tabel hasil pertukaran (payoff table)
tanpa probabilitas. Seorang investor ingin membeli salah satu dari tiga jenis perumahaan. Ia
harus memutuskan antara sebuah apartemen, sebuah bangunan kantor, dan sebuah gudang.
Kondisi dasar di masa yang akan dating yang akan menentukan besar laba yang akan diperoleh
investor tersebut adalah keadaan ekonomi yang baik dan keadaan ekonomi yang buruk. Laba
yang dihasilkan dari masing-masing keputusan dalam tiap kondisi dasar yang terjadi ditunjukkan
dalam Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Hasil Pertukaran untuk Investasi Perumahaan.
Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar
Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
Apartemen 50.000 $30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000

1. Kriteria Maximax
Dengan kriteria minimax, pengambil keputusan memilih keputusan yang memberikan nilai
paling maksimum dari hasil-hasil yang maksimum. (Pada kenyataannya , atas hal inilah kriteria
ini mendapat namanya paling maksimum dari yang maksimum). Kriteria maximax adalah sangat
optimis. Pengambil keputusan mengasumsikan bahwa kondisi dasar yang paling menguntungkan
dari setiap altenatif keputusan akan terjadi. J adi, sebagai contoh, dengan menggunakan kriteria
ini, investor secara optimis akan mengasumsikan bahwa keaadaan ekonomi yang baik akan
berlaku dimasa yang akan datang.
Kriteria maximax diaplikasin dalam Tabel 2. Pengambil keputusan pertama-tama memilih
hasil maksimum untuk setiap keputusan. Perhatikan bahwa ketiga hasil maksimum terjadi dalam
keadaan ekonomi yang baik. Dari ketiga hasil maksimum $50.000, $100.000, dan $30.000 nilai
0442KMetodeKuantitatif

paling maksimum adalah $100.000; jadi keputusan yang sesuai adalah membeli bangunan
kantor.
Tabel 2. Tabel Hasil Pertukaran yang Mengilustrasikan Keputusan Maximax
Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar
Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
Apartemen 50.000 $30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000

Hasil Maksimum
Walaupun keputusan untuk membeli bangunan kantor akan memberikan hasil terbesar,yaitu
$100.000, keputusan seperti ini tidak sepenuhnya mengabaikan kemungkinan adanya kerugian
potensial sebesar $40.000. Pengambil keputusan yang menggunakan kriteria maximax
mengasumsikan masa depan secara optimis berdasarkan kondisi dasar yang ada.
Sebelum kriteria berikunya disajikan, harus diingat bahwa aturan keputusan maximax seperti
yang disajikan di atas berhubungan dengan laba. Namun,jika tabel hasil pertukaran terdiri dari
biaya,pilihan yang berlawanan akan terindikasi: nilai paling minimum dari biaya minimum, atau
kriteria minimim . Untuk criteria keputusan yang akan kita hadapi selanjutnya, logika yang sama
dalam hal biaya dapat digunakan.
2. Kriteria Minimim
Berlawanan dengan kriteria maximax yang sangat optimis, kriteria maximum sangat optimis.
Dengan kriteria maximum, pengambil keputusan memilih keputusan yang mencerminkan nilai
maksimum dari hasil yang minimum. Untuk setiap alternative keputusan, pengambil keputusan
mengasumsikan bahwa hasil yang minimum. Kriteria maximum untuk contoh investasi kota
diperagakan dalam Tabel 3.
0442KMetodeKuantitatif

Tabel 3.Tabel Hasil Pertukaran yang Mengilustrasikan Keputusan Maximim
Keputusan (Untuk
Membeli)
Kondisi Dasar
Kondisi Ekonomi
Baik
Kondisi Ekonomi
Buruk
Apartemen 50.000 $30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000

Hasil minimum untuk contoh kita adalah $30.000, -$40.000, dan $10.000. Nilai maksimum dari
ketiga hasil ini adalah $30.000; jadi keputusan akibat menggunakan kriteria maximum adalah
membeli apartemen. Keputusan ini relatif bersifat konservatif karena altenatif yang masuk dalam
pertimbangan hanya hasil-hasil terburuk yang mungkin terjadi. Keputusan untuk membeli
bangunan kantor seperti yang ditentukan dalam kriteria maximax mencakup kemungkinan
adanya kerugian yang besar (-$40.000). Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi akibat
keputusan untuk membeli apartemen, bagaimanapun juga adalah keuntungan sebesar $30.000.
Dilain pihak, kemungkinan keuntungan terbesar yang timbul karena pembelian apartemen jauh
lebih sedikit daripada kemungkinan keuntungan karena pembelian bagunan kantor (yaitu
$50.000 vs $10.000).
J ika Tabel 3 berisi biaya sebagai hasil, bukannya keuntungan, pendekatan konservatif akan
memilih biaya maksimum untuk setiap keputusan. Kemudian keputusan yang merupakan nilai
minimum dari biaya-biaya tersebut akan dipilih.
3. Kriteria Minimim Regret
Dalam contoh kita diatas misalkan investor tersebut memutuskan untuk membeli gudang, hanya
untuk mengetahui bahwa keadaan ekonomi dimasa yang akan dating lebih baik dari yang diduga.
Tentu saja investor tersebut akan kecewa karena ia tidak membeli bangunan kantor yang
memberikan hasil terbesar ($100.000) dalam keadaan ekonomi yang baik. Kenyataannya,
HasilMaksimum
0442KMetodeKuantitatif

investor tersebut menyesali keputusannya untuk membeli gudang dan tingkat penyesalannya
akan terbesar yaitu $70.000, selisih antara pilihan investor dengan keputusan terbaik.
Contoh ini memperagakan prinsip yang ada dalam kriteria keputusan yang dikenal sebagai
minimax regret atau kriteria penyesalan.Dengan kriteria ini, pengambil keputusan bermaksud
menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih alternative keputusan yang
meminimumkan maksimum penyesalan.
Untuk menggunakan kriteria minimimax regret, pengambil keputusan pertama memilih hasil
maksimum dari setiap kondisi dasar. Dalam contoh kita, hasil maksimum dalam keadaan
ekonomi yang baik adalah $100.000, dan hasil maksimum dalam keadaan ekonomi yang buruk
adalah $30.000. Hasil-hasil yang lain dalam setiap keadaan ekonomi kemudian dikurangkan dari
jumlah-jumlah ini, seperti ditunjukkan di bawah ini:
Keadaan ekonomi yang baik Keadaan ekonomi yang buruk
$100.000 50.000 =$50.000 $30.000- 30.000 =$0
$100.000 100.000 =$0 $30.000-(-40.000) =$70.000
$100.000 30.000 =$70.000 $30.000- 10.000 =$20.000
Nilai-nilai diatas menggambarkan penyesalan yang mungkin dialami oleh pengambil keputusan
jika keputusan yang diambil memberikan hasil di bawah hasil maksimum. Nilai-nilai tersebut
dirangkum dalam suatu tabel hasil pertukaran yang dimodifikasi yang dikenal sebagai tabel
penyesalan , seperti ditunjukkan dalam Tabel 4. (Tabel semacam ini sering kali dianggap sebagai
opportunity loss table, dimana istilah peluang kerugian / opportunity loss sinonim dari istilah
penyesalan.




0442KMetodeKuantitatif

Tabel 4. Tabel Penyesalan
Keputusan (Untuk
Membeli)
Kondisi Dasar
Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
Apartemen $50.000 $0
Bangunan Kantor 0 70.000
Gudang 70.000 20.000

Untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria minimax regret, kita harus menentukan
penyesalan dari setiap keputusan. Keputusan yang kemudian dipilih adalah yang merupakan nilai
minimum dari maximum penyesalan yang ada. Proses ini diilustrasikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Tabel Penyesalan yang Mengilustrasikan Keputusan Berdasarkan Minimax Regret
Keputusan (Untuk
Membeli)
Kondisi Dasar
Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
Apartemen $50.000 $0
Bangunan Kantor 0 70.000
Gudang 70.000 20.000


Berdasarkan Kriteria minimax regret , keputusan yang diambil adalah membeli apartemen dan
bukan bangunan kantor atau gudang.


Tabelminimumregret
0442KMetodeKuantitatif

Pengambilan Keputusan dengan Probabilitas
1. Nilai ekspetasi (Expected Value)
Untuk mengaplikasikan konsep nilai ekspektasi sebagai criteria pengambilan keputusan,
pengambil keputusan pertama-tama harus memperkirakan probabilitas kejadian untuk
masing-masing kondisi dasar.
Dengan menggunakan menggunakan contoh investasi perumahan, dapat kita asumsikan
bahwa, berdasarkan ramalan ekonomi, investor dapat memperkirakan probabilitas sebesar 0,6
bahwa kondisi ekonomi yang baik akan terjadi dan probabilitas 0,4 bahwa kondisi ekonomi
yang buruk akan terjadi. Informasi ini tercermin dalam Tabel 6.
Tabel 6. Tabel hasil dengan Probabilitas untuk Kondisi Dasar
Keputusan (Untuk
Membeli)
Kondisi Dasar
Kondisi Ekonomi Baik
0,6
Kondisi Ekonomi Buruk
0,4
Apartemen 50.000 $30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000

Nilai ekspektasi (EV) untuk setiap keputusan dihitung sebagai berikut :
EV (apartemen) =$50.000 (0,6) +30.000 (0,4) =$42.000
EV (kantor) =$100.000 (0,6)- 40.000 (0,4) =$44.000
EV (gudang) =$30.000 (0,6) +10.000 (0,4) =$22.000
Keputusan yang terbaik adalah alternative yang memiliki nilai ekspektasi terbesar. Karena
nilai ekspektasi terbesar $44.000, maka keputusan terbaik adalah membeli bangunan kantor.
0442KMetodeKuantitatif

Hal ini tidak berarti jika investor membeli bangunan kantor maka hasil yang diterima akan
$44.000, melainkan hal ini lebih berarti bahwa salah satu nilai hasil di atas akan terjadi (baik
$100.000 maupun -$40.000).
2. Peluang Rugi Ekspetasi
Kriteria yang berkaitan erat dengan nilai ekspektasi adalah peluang rugi ekspektasi (expected
opportunity loss). Untuk menggunakan kriteria ini, kita mengalikan probabilitas dengan
penyesalan untuk setiap keputusan.
Konsep penyesalan telah diperkenalkan dalam diskusi kita mengenai criteria minimax regret.
Peluang Rugi Ekspektasi (EOL) untuk setiap keputusan dihitung sebagai berikut :
EOL (apartemen) =$50.000(0,6) +0 (0,4) =$30.000
EOL (kantor) =$0(0,6) +70.000 (0,4) =$28.000
EOL (gudang) =$70.000(0,6) +20.000 (0,4) =$50.000
Seperti dalam kriteria minimax regret, keputusan terbaik dihasilkan dari meminimumkan
penyesalan, atau dalam kasus ini, meminimumkan expect regret atau opportunity loss.
Karena $28.000 adalah expected regret minimum, keputusan yang dihasilkan adalah membeli
bangunan kantor.
3. Nilai Ekspektasi atas Informasi yang Sempurna
Untuk menghitung nilai ekspektasi atas informasi sempurna, terlebih dahulu kita lihat
keputusan di setiap kondisi dasar. Sebagai contoh kasus sebelumnya





0442KMetodeKuantitatif

Tabel 8. Tabel Hasil dengan Keputusan Berdasarkan Informasi Sempurna
Keputusan (Untuk
Membeli)
Kondisi Dasar
Kondisi Ekonomi
Baik
Kondisi Ekonomi
Buruk
Apartemen 50.000 $30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000

















0442KMetodeKuantitatif

SIMPULAN

Situasi pengambilan keputusan dapat dibedakan dalam dua kategori: situasi dimana probabilitas
tidak dapat ditentukan atas kejadian dimasa yang akan datang dan situasi dimana probabilitas
dapat ditentukan. Sebuah situasi pengambilan keputusan mengandung beberapa komponen
keputusan itu sendiri dan kejadian sesungguhnya yang dapat terjadi di masa yang akan datang,
dikenal sebagai kondisi dasar (state of nature).


















0442KMetodeKuantitatif

DAFTAR PUSTAKA


1. Taylor, Bernard W (2001). Sains Manajemen, Edisi ke-2,Salemba Empat, J akarta, Bab 11
2. Anderson,D.R., Sweeney, D.J ., & Williams, T.A., Martin, K. (2008). Quantitative
methods for business, Edisi 11, Thomson South-Western, Naporp Boulevard, Chapter 4.

Anda mungkin juga menyukai