Anda di halaman 1dari 27

LATAR BELAKANG

Dewasa ini diperlunya Pendidikan seks diberikan


pada remajasesuai dengan kesapakatan dikairo
diputuskan tentang perlunya pendidikan seks
bagi para remaja.
masalah sosial remaja dibeberapa kota besar
antara lain: Sarwono (1970) meneliti 117 remaja di
Jakarta dan menemukan bahwa 4,1% pernah
melakukan hubungan seks.
Tjitara mensurvei 200 remaja yang hamil tanpa
dikehendaki. Survei yang dilakukan Tjitara juga
memaparkan bahwa mayoritas berpendidikan SMA ke
atas, 23% diantaranya berusia 15-20 tahun dan 77%
berusia 20-25 tahun dikarenakan mudahnya akses
informasi yang didapatkan
studi pendahuluhan pada siswa kelas II sejumlah 20
orang di SMUNN 10 Surabaya pada tanggal 20 Mei
mengenai pengetahuan remaja tentang seks bebas, di
dapatkan data 15 siswa (75%) memiliki pengetahuan
kurang tentang seks bebas, 3siswa (15%) memiliki
pengetahuan cukup dan 2 siswa (10%) memiliki
pengetahuan baik tentang seks bebas.



Kurangnya pengetahuan seks di
kehidupan remaja serta adanya
data dan adanya tanggapan bahwa
pendidikan seks adalah tabu
membuat para remaja bukan
menjadi takut tetapi mereka lebih
ingin mencari tahu sendiri melalui
informasi-informasi yang mudah
mereka dapatkan
IDENTIFIKASI MASALAH
Beberapa faktor yang mempengaruhi seks bebas


1. Perubahan biologis dan psikologis pada remaja yang dapat
memberikan dorongan seksual dan rasa ingin tahu yang besar.
3. Kemajuan komunikasi dan teknologi sehingga memudahkan remaja
untuk mengakses informasi.
4. pengetahuan remaja tentang seks dan persepsi seks bebas
5. Lingkungan sekitar
6. Kurangnya sarana KRR pada remaja
7. Kurangnya pemanfaatan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja
yang positif
8. Pendidikan seks sejak dini
RUMUSAN MASALAH
Sejauh mana gambaran pengetahuan
remaja tentang seks bebas di SMUN
10 surabaya.

Tujuan Umum
Gambaran pengetahuan remaja
tentang seks bebas di SMUN 10
Surabaya.
Tujuan Khusus :
Mengidentifikasi pengetahuan remaja
tentang seks bebas di SMUN 10 Surabaya.
Mengidentifikasi pengetahuan remaja
tentang seks bebas berdasarkan jenis
kelamin Di SMUN 10 Surabaya.
Mengidentifikasi pengetahuan remaja
tentang seks bebas berdasarkan tingkat
kelas di SMUN 10 Surabaya.


TINJAUAN TEORI
1. Konsep pengetahuan
2. Konsep Perilaku seks bebas
3. Konsep Remaja
KERANGKA
KONSEP


Keterangan :
- - - - - - - - : Tidak Diteliti

: Diteliti



Faktor yang
mempengaruhi
Seks bebas:
Intrinsik:
1. Perubahan
biologis dan
psikis remaja.





3. Perubahan gizi
4. Pendidikan
Esktrinsik:
1. kemajuan Iptek
2. Lingkungsn
keluarga dan
remaja
3. Tidak adanya
Layanan KRR
2. Pengetahuan
remaja tentang seks

Persepsi
seksualitas
seks bebas
Perilaku
seksual
Remaja:
1.Berpegangg
an tangan
2. Berpelukan
3. Berciuman
pipi
4. Berciuman
bibir
5.Meraba dada
6. Meraba
alat
kelamin
7. Menggesek
alat
kelamin
8. Oral seks
9. Hubungan
seks
Dampak:
1Tingginya
kejadian
PMS
2hamil diluar
nikah
3Tingginya
Kasus
Aborsi


METODELOGI
PENELITIAN

1. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah Diskriptif

2. Populasi Penelitian:
Siswa SMUN 10 Surabaya
3. Sampel
Sampel yang diteliti sebanyak 96orang
random sampling

4.Lokasi dan waktu penelitian
Tempat Penelitian : dilakukan di SMUN 10
Surabaya
Waktu penelitian : dilaksanakan pada bulan
April - juni 2011















Variabel, Cara Pengukuran dan
Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu ukuran atau ciri yang
dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda
yang dimilikikelompok lain.(Nursalam,2001).
Variable yang diukur dalam penelitian ini
adalah: Pengetahuan remaja tentang seks
bebas Di SMUN 10 Surabaya.

TABEL DEFINISI OPERASIONAL
6. Teknik dan Instrumen
Pengumpulan Data
6.1. Teknik Pengumpulan Data
Data primer : wawancara yang ditujukan kepada
responden dengan panduan kuesioner.
6.2. Instrumen Pengumpulan Data
Lembar kuesioner yang dilakukan dengan
wawancara terstruktur
7. Teknik Analisis Data
Data yang ada dianalisis secrara
deskriptif
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas
47 responden (48,96%) berada pada katagori baik dan 41
responden (42,71%) berada pada katagori cukup
Banyaknya distribusi remaja yang mempunyai
pengetahuan baik dikarenakan pada zaman sekarang
seks bukanlah hal yang dianggap tabu lagi dan informasi
tentang seks dapat diakses dengan mudah oleh remaja,
dan tak jarang pendidikan seks sudah dimasukkan
dalam kurikulum wajib di sekolah.
Gambaran Pengetahuan Berdasarkan
Jenis Kelamin
Pembagian jenis kelamin dalam penelitian
ini didapatkan hasil 40 responden (41,67%)
berjenis kelamin laki-laki dan 56 (58,33%)
berjenis kelamin perempuan.analisa data
pengetahuan berdasar jenis kelamin
didapatkan responden laki-laki 20
responden (50,00%) berpengetahuan baik
dan 2 repsonden (10,42%) berpengetahuan
buruk sedangkan 27 respoden (48,21%)
berpengetahuan baik dan 6 responden
(10,72%) berpengetahuan kurang.
Perbedaan pengetahuan pada responden
laki dan perempuan ini tidak sedikit
bermakna karena memang pada penelitian
ini proporsi jumlah responden perempuan
lebih besar daripada laki-laki. Hal ini sesuai
dengan penelitian prihyugiarto (2008)
bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh
terhadap pengetahuan seks pada remaja


Gambaran Pengetahuan Berdasarkan Tingkat
Kelas
Distribusi frekuensi tingkat kelas pada penelitian ini
didapatkan hasil 48 responden (50,00%) berada pada
kelas 1 dan 48 (50,00%) berada pada kelas 2.
Responden pada kelas 1 berumur antara 15 dan 16
tahun sedangkan untuk siswa yang berada dikelas 2
berumur antara kelas 17 dan 18 tahun.
Hasil analisa data pengetahuan remaja tentang seks
bebas berdasarkan tingkat kelas didapatkan hasil
bahwa responden dari kelas 1 sebagian besar
mempunyai pengetahuan yang cukup 25 responden
(52,08%). Dan responden dari kelas 2 ,29 responden
(60,42%) mempunyai pengetahuan yang baik
mengenai seks bebas.
pendapat yang dikemukan oleh Hadi,
et al (2008) yang menyebutkan bahwa
penambahan usia seseorang
berhubungan dengan perkembangan
kognitif, penalaran moral,
perkembangan psiko seksual dan
perkembangan sosial yang artinya
semakin dewasa seseorang
pengetahuan dan pengalamannya
semakin bertambah
PENUTUP
Distribusi Pengetahuan remaja tentang seks bebas di
SMUN 10 Surabaya didapatkan hasil bahwa dari 96
responden 47 reponden (48,96%) berpengetahuan
baik dan 8 responden (8,33%) berpengetahuan kurang
Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40
responden ( 50,00%) dan responden berjenis kelamin
perempuan 56 responden (50,00%). Dari responden
yang berjenis kelamin laki-laki 20 responden (50,00%)
berpengetahuan baik dan dari reponden yang berjenis
kelamin peremupuan 27 reponden ( 48,21%)
berpengetahuan baik

Dalam penelitian ini dilakukan pada 2 kelas
yaitu kelas 1 dan 2 dengan distribusi
responden 48 responden (50,00%) pada
tingkat kelas 1 dan 48 responden (50,00%)
pada tingkat kelas 2. Pada responden kelas 1
sebagian besar mempunyai pengetahuan
yang cukup mengenai seks bebas yaitu
sebanyak 25 responden (52,08%) dan pada
responden kelas 2 sebagian besar
mempunyai pengetahun baik yaitu
sebanyak 29 responden (60,42%).

SARAN
Pengetahuan remaja tentang seks bebas di
SMUN 10 surabaya masih relative tidak baik
untuk itu diperlukan pemberian pengetahuan
kepada remaja secara merata, baik melalui jalur
sekolah maupun luar sekolah. Melalui jalur
sekolah disarankan kepada pihak sekolah
memberikan penyuluhan tentang seks bebas
dan terus memberikan pendidikan seks pada
kurikulum pembelajarannya. Sedangkan untuk
jalur luar sekolah , disarankan pada orang tua
untuk meningkatkan kepedulian terhadap
pendidikan seks pada anak.

Membatasi peredaran situs-situs
porno yang ada didunia maya.
Melakukan penelitian lanjutan
tentang factor lain yang
mempengaruhi pengetahuan remaja
tentang seks bebas.

Anda mungkin juga menyukai