Anda di halaman 1dari 13

Trigonometri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah
cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus,
cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada
ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari
geometri.

Sejarah awal
Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah
Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel
aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah
matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk
penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya
hancur oleh penjajah India.
Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk
menyelesaikan segi tiga.
Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan
trigonometri lebih lanjut.
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh
tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis.

Trigonometri sekarang ini


Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam
astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografi untuk menghitung
antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk navigasi, di
laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar finansial, elektronik, teori
probabilitas, statistika, biologi, pencitraan medis/medical imaging (CAT scan dan ultrasound),
farmasi, kimia, teori angka (dan termasuk kriptologi), seismologi, meteorologi, oseanografi,
berbagai cabang dalam ilmu fisika, survei darat dan geodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik
listrik, teknik mekanik, teknik sipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi.
Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "quadrance", bukan
sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut trigonometri rasional dan merupakan hasil kerja dari
Dr. Norman Wildberger dari Universitas New South Wales. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di
situs webnya [1].

Sinus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Sinus dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi
miring (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu
90o). Perhatikan segitiga di kanan; berdasarkan definisi sinus di atas maka nilai sinus adalah

Nilai sinus positif di kuadran I dan II dan negatif di kuadran III dan IV.

[sunting] Nilai sinus sudut istimewa

Hukum sinus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Dalam trigonometri, hukum sinus ialah pernyataan tentang segitiga yang berubah-ubah di udara.
Jika sisi segitiga ialah (kasus sederhana) a, b dan c dan sudut yang berhadapan bersisi (huruf besar)
A, B and C, hukum sinus menyatakan

Rumus ini berguna menghitung sisi yang tersisa dari segitiga jika 2 sudut dan 1 sisinya diketahui,
masalah umum dalam teknik triangulasi. Dapat juga digunakan saat 2 sisi dan 1 dari sudut yang tak
dilampirkan diketahui; dalam kasus ini, rumus ini dapat memberikan 2 nilai penting untuk sudut
yang dilampirkan. Saat ini terjadi, sering hanya 1 hasil akan menyebabkan seluruh sudut kurang
daripada 180°; dalam kasus lain, ada 2 penyelesaian valid pada segitiga.
Timbal balik bilangan yang yang digambarkan dengan hukum sinus (yakni a/sin(A)) sama dengan
diameter d . Kemudian hukum ini dapat dituliskan

Dapat ditunjukkan bahwa:

di mana
s merupakan semi-perimeter

[sunting] Turunan
Buatlah segitiga dengan sisi a, b, dan c, dan sudut yang berlawanan A, B, dan C. Buatlah garis dari
sudut C pada sisi lawannya c yang menonjol sekali dalam 2 segitiga siku-siku, dan sebut panjang
garis ini h.
Dapat diamati bahwa:

and

Kemudian:

dan

Melakukan hal yang sama dengan garis yang digambarkan antara sudut A dan sisi a akan
menghasilkan:

Kosinus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Kosinus atau cosinus (simbol: cos) dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang
terletak di sudut dengan sisi miring (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku
atau salah satu sudut segitiga itu 90o). Perhatikan segitiga di kanan. Berdasarkan definisi kosinus di
atas maka nilai kosinus adalah

Nilai kosinus positif di kuadran I dan IV dan negatif di kuadran II dan III.

[sunting] Nilai cosinus sudut istimewa


Hukum cosinus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hukum kosinus)
Langsung ke: navigasi, cari

Sebuah segitiga sembarang


Hukum kosinus, atau disebut juga aturan kosinus, dalam trigonometri adalah aturan yang
memberikan hubungan yang berlaku dalam suatu segitiga, yaitu antara panjang sisi-sisi segitiga dan
kosinus dari salah satu sudut dalam segitiga tersebut.
Perhatikan gambar segitiga di kanan.
Aturan kosinus menyatakan bahwa

dengan adalah sudut yang dibentuk oleh sisi a dan sisi b, dan c adalah sisi yang berhadapan
dengan sudut .
Aturan yang sama berlaku pula untuk sisi a dan b:
Dengan kata lain, bila panjang dua sisi sebuah segitiga dan sudut yang diapit oleh kedua sisi
tersebut diketahui, maka kita dapat menentukan panjang sisi yang satunya. Sebaliknya, jika panjang
dari tiga sisi diketahui, kita dapat menentukan besar sudut dalam segitiga tersebut. Dengan
mengubah sedikit aturan kosinus tadi, kita peroleh:

[sunting] Hukum Kosinus Pertama

[sunting] Hukum Kosinus Kedua

Tangen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Tangen (bahasa Belanda: tangens; lambang tg, tan) dalam matematika adalah perbandingan sisi
segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi segitiga yang terletak di sudut (dengan catatan bahwa
segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu 90o). Perhatikan segitiga di
kanan; berdasarkan definisi tangen di atas maka nilai tangen adalah

Nilai tangen positif di kuadran I dan III dan negatif di kuadran II dan IV.

[sunting] Hubungan Nilai Tangen dengan Nilai Sinus dan


Cosinus

[sunting] Nilai Tangen Sudut Istimewa

Sekan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Sekan (lambang: sec) dalam matematika adalah perbandingan sisi miring segitiga dengan sisi yang
terletak pada sudut (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu
sudut segitiga itu 90o). Perhatikan segitiga di kanan; berdasarkan definisi sekan di atas maka nilai
sekan adalah

Hubungan sekan dengan kosinus:

Kosekan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Kosekan (disimbolkan dengan cosec atau csc) dalam matematika adalah perbandingan sisi miring
segitiga dengan sisi yang terletak di depan sudut (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga
siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu 90o). Perhatikan segitiga di kanan; berdasarkan definisi
kosekan di atas maka nilai kosekan adalah

Hubungan kosekan dengan sinus:


Kotangen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Kotangen (lambang: cot, cotg, atau cotan) dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga
yang terletak pada sudut dengan sisi segitiga yang terletak di depan sudut (dengan catatan bahwa
segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu 90o). Perhatikan segitiga di
kanan; berdasarkan definisi kotangen di atas maka nilai kotangen adalah

Hubungan kotangen dengan tangen:

Hubungan fungsi trigonometri

[sunting] Penjumlahan
[sunting] Rumus sudut rangkap dua

[sunting] Rumus sudut rangkap tiga

[sunting] Rumus setengah sudut


IDENTITAS TRIGONOMETRI

1. Rumus – rumus yang perlu dipahami:


a. Rumus Dasar yang merupakan Kebalikan

1
 cos ec 
sin 
1
 sec  
cos 
1
 cot  
tan 

b. Rumus Dasar yang merupakan hubungan perbandingan

sin 
 tan  
cos 
cos 
 cot  
sin 

c. Rumus Dasar yang diturunkan dari teorema phytagoras

 Cos 2  Sin 2  1
 1  tan 2   sec 2 
 1  Cot 2  Co sec 2 

Contoh 1
Buktikan identitas berikut:
a. Sin α . Cos α . Tan α = (1 – Cos α) (1 + Cos α)
Jawab:
Ruas kiri = Sin α . Cos α . Tan α
Sin
= Sin α . Cos α .
Cos
2
= Sin α
= 1 – Cos2 α
= (1 – Cos α) (1 + Cos α) = Ruas Kanan Terbukti!
b. Sin β . Tan β + Cos β = Sec β
Jawab:
Ruas Kiri = Sin β . Tan β + Cos β
Sin
= Sin β . Cos + Cos β
Sin 2  Cos 2 
= 
Cos Cos
1
= Cos  Sec β = Ruas Kanan Terbukti
2. Persamaan Trigonometri
a. Persamaan Trigonometri Sederhana

 Jika Sin x = Sin α


X1 = α + k . 360o
X2 = (180o – α) + k . 360o
 Jika Cos x = Cos α
X1 = α + k . 360o
X2 = - α + k . 360o
 Jika Tan x = Tan α
X = α + k . 180o
K Є bilangan bulat

Contoh 2
1 o
Tentukan himpunan Penyelesaian dari Persamaan Sin x = , 0 ≤ x ≤ 360o
2
Jawab:
1
Sin x =
2
Sin x = Sin 30o
x = 30o + k . 360o
untuk k= 1 ↔ x = 30o
untuk k = 2 ↔ x = (180o – 30o) + k . 360o
= 150o
o o
HP:{30 , 150 }

b. Persamaan Trigonometri dalam bentuk a cos x + b sin x = c


Cara penyelesaian persamaan tersebut di atas sebagai berikut:
k Cos x (x - α) = c
dengan k = a2  b2
b
α = arc tan
a
dan syarat supaya penylesaian ada yaitu c2 ≤ a2 + b2

Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan:
Cos y – Sin y = 1, jika 0o ≤ y ≤ 360o
Jawab:
Cos y – Sin y = 1 ↔ a = 1; b = - 1; c = 1
Sehingga diperoleh k = a  b 2  12    1 2  2
2

a 1
Tan α =  = - 1 ↔ α dikuadran IV
b 1
α = 315o
jadi Cos y – Sin y = 1
↔ 2 Cos (x – 315o) = 1
1
↔ Cos (x – 315o) = 2
2
↔ Cos (x – 315o) = Cos 45o
↔ (x – 315o) = 45o + k . 360o
↔ x = 360o + k . 360o
↔ x = 360o
Atau (x – 315o) = - 45o + 360o
x = 270o + k . 360o
x = 270o
HP:{270o, 360o}

Anda mungkin juga menyukai