Anda di halaman 1dari 7

32

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional
Untuk melihat suatu gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini maka penulis akan memberikan definisi
operasional seperti dibawah ini:
1. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) adalah jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit-unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan
jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi disuatu wilayah. PDRB yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PDRB Provinsi Kalimantan Timur dan menurut Kabupaten Kabupaten Kutai
Barat atas dasar harga konstan 2000 periode 2008-2012.
2. Laju pertumbuhan PDRB adalah laju PDRB atas dasar harga konstan
diperoleh dengan mengurangi nilai pada tahun ke 2012 dengan nilai pada
tahun 2008 dibagi dengan nilai pada tahun 2008 dikalikan dengan 100
persen. Laju pertumbuhan PDRB menunjukkan tingkat perkembangan riil dari
agregat pendapatan untuk masing-masing tahun dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
3. Tahun dasar analisis merupakan faktor penentu yang digunakan sebagai titik
awal dalam menganalisis data untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dan
tahun akhir analisis merupakan faktor penentu yang digunakan sebagai titik
akhir dalam menganalisis data untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Keduanya memiliki peran yang sama yakni sebagai penentu dan dasar untuk
menganalisis dan mengelola data. Tahun dasar pada penelitian ini adalah
tahun 2008.

33

4. Sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Kutai Barat terdiri atas sembilan
sektor, yang meliputi: 1) sektor pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman
pangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. 2)
sector pertambangan dan penggalian yang terdiri dari subsektor minyak dan
gas bumi, pertambangan tanpa migas dan penggalian. 3) sektor industri
pengolahan yang terdiri dari subsektor industri migas dan industri tanpa
migas. 4) sektor listrik, gas dan air bersih. 5) sektor bangunan atau
konstruksi. 6) sektor perdagangan, hotel dan restoran. 7) sektor
pengangkutan dan komunikasi yang meliputi subsector angkutan rel,
angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai dan penyebrangan,
angkutan udara dan jasa penunjang angkutan. 8) sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan yang meliputi subsektor bank, lembaga
keuangan lainnya, sewa bangunan dan jasa perusahaan. 9) sektor jasa-jasa
yang terdiri subsektor pemerintahan umum dan swasta yang meliputi sosial
kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi serta perorangan dan rumah tangga.
3.2. Rincian Data Yang Diperlukan
Data yang dibutuhkan sebagai bahan analisis penelitian ini adalah :
1. Data PDRB Kabupaten Kutai Barat dan PDRB Provinsi Kalimantan Timur
2008-2012 disajikan berdasarkan harga konstan 2000 menurut lapangan
usaha.
2. Data laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Kutai Barat dan Provinsi
Kalimantan Timur 2008-2012 disajikan berdasarkan harga konstan 2000
menurut lapangan usaha.
3. Data-data penunjang lainnya yang diperoleh dari perpustakaan-perpustakaan
maupun institusi terkait.
34

3.3. Jangkauan Penelitian
Lokasi atau wilayah yang digunakan sebagai objek penelitian mengenai
analisis pertumbuhan dan daya saing sektor-sektor perekonomian adalah
Kabupaten Kutai Barat. Kabupaten Kutai Barat dipilih menjadi lokasi atau wilayah
penelitian karena Kabupaten Kutai Barat adalah daerah baru, memiliki
pembangunan yang cepat. Namun sektor yang menjadi sektor unggulan di
Kabupaten Kutai Barat adalah sektor tambang dan penggalian yang lambat laun
akan habis.

3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari bahan-
bahan serta teori-teori pendukung penelitian serta data sekunder dari instansi
terkait yaitu BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Kalimantan Timur, serta
beberapa literature penunjang yg berkaitan dengan penelitian.
3.5. Alat Analisis
3.5.1. Location Quetion
Fungsi utama dari analisis LQ adalah untuk mengetahui sektor mana
yang ada di suatu daerah yang menjadi unggulan (komoditas) dan sektor mana
yang tidak menjadi unggulan (atau pertumbuhannya negatif/defisit) dengan
membandingkan suatu daerah dengan daerah ditingkat atasnya pada kurun
waktu tertentu.
Inti dari model teori ekonomi basis (economic base theory) adalah
bahwa arah pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor dalam wilayah
tersebut. Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah tehnik yang
digunakan kuesion lokasi (location quotient) atau yang biasa disebut dengan LQ.
35

Kuesion lokasi digunakan untuk menghitung seberapa besar tingkat spesialisasi
sektor basis (leading sector). Indikator yang digunakan adalah : (1) kesempatan
kerja (tenaga kerja) atau (2) PDRB (Product Domestik Regional Bruto) suatu
wilayah. LQ pada suatu sektor di satu wilayah dalam satu periode lebih dari (>) 1
berarti tergolong basis, namu sebaliknya jika kurang dari (<) 1 berarti tergolong
non-basis.
Kuesion lokasi (location quotient) juga digunakan dalam mengukur
konsentrasi dari suatu kegiatan (indsutri) di suatu daerah tersebut dengan
peranan kegiatan atau industri sejenis dalam perekonomian regional maupun
nasional. Kuesion lokasi (location quotient) merupakan rasio antara jumlah
tenaga kerja pada sektor tertentu (industri) atau besaran PDRB terhadap total
tenaga kerja pada sektor tertentu atau besaran PDRB di suatu wilayah
(Kabupeten/Kota) dibandingkan dengan rasio tenaga kerja, atau juga besaran
PDRB dan sektor yang sama di Provinsi (Budiharso, 2001).
Rumus menghitung LQ (Robinson, 2006: 35) :

Keterangan :
LQ = Location Quotient Kabupaten/Kota
vi = Output sektor i Kabupaten/Kota
vt = Output total Kabupaten/Kota
Vi = Output sektor i Provinsi Kalimantan Timur
Vt j= Output total Provinsi Kalimantan Timur


36

Kisaran nilai LQ :
LQ > 1, artinya sektor i dikategorikan sebagai sektor basis yang mampu
mengekspor hasil produksinya ke daerah lain.
LQ < 1, artinya sektor i diktegorikan sebagai sektor non basis yang
cenderung mengimpor hasil produksi dari daerah lain.

3.5.2. Shift Share
Alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan dan daya
saing sektor-sektor perekonomian pada suatu wilayah tertentu adalah analisis
shift share. Analisis shift share juga merupakan suatu alat analisis mengenai
perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan
kesempatan kerja pada dua titik waktu (tahun dasar analisis dan tahun akhir
analisis) disuatu wilayah. Hasil yang dapat ditunjukan oleh analisis shift share
antara lain: (1) Perkembangan suatu sektor disuatu wilayah jika dibandingkan
secara relative dengan sektor-sektor lainnya, (2) Perkembangan suatu wilayah
bila dibandingkan dengan wilayah lainnya yang lebih luas.
Menurut Prasetyo Soepomo (1993) bentuk umum persamaan dari analisis
shift share dan komponen-komponennya adalah :
D ij = N ij + M ij + C ij
Keterangan :
i = Sektor-sektor ekonomi yang diteliti
j = Variabel wilayah yang diteliti Kabupaten Kutai Barat
n = Variabel wilayah Provinsi Kalimantan Timur
D ij = Perubahan sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)
N ij = Pertumbuhan nasional sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)
37

Mij = Bauran industri sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)
Cij = Keunggulan kompetitif sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah PDRB yang
dinotasikan sebagai (y). maka :
D ij = y* ij y ij
N ij = y ij . r n
M ij = y ij ( r i n r n)
C ij = y ij (r ij r i n)
Keterangan :
y ij = PDRB sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)
y*ij = PDRB sektor i di daerah j akhir tahun analisis (Kabupaten Kutai Barat)
r ij = Laju pertumbuhan sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)
r in = Laju pertumbuhan sektor i di daerah n (Provinsi Kalimantan Timur)
r n = Rata-rata Laju pertumbuhan PDRB di daerah n (Provinsi Kalimantan
Timur)


r
ij
=

r
in
=

r
n
=


(y
*
ij
y
ij
)
y
ij
(y
*
in
y
in
)
y
in
(y
*
n
y
n
)
y
n
38


Keterangan :
yin = PDRB sektor i di daerah n (Provinsi Kalimantan Timur)
y*in = PDRB sektor i di daerah n akhir tahun analisis (Provinsi Kalimantan
Timur)
yn = Total PDRB semua sektor di daerah n (Provinsi Kalimantan Timur)
y*n = Total PDRB semua sektor di daerah n (Provinsi Kalimantan Timur) akhir
tahun analisis
Untuk suatu daerah, pertumbuhan nasional / regional, bauran industri dan
keunggulan kompetitif dapat dijumlahkan untuk semua sektor sebagai
keseluruhan daerah, sehingga persamaan shift share untuk sektor I di wilayah j
adalah:
D ij = y ij . r n + y ij (r i n r n ) + y ij (r ij r in )
Keterangan :
D ij = Perubahan sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)
y ij = PDRB sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)
r n = Rata-rata Laju pertumbuhan PDRB di daerah n (Provinsi Kalimantan
Timur)
r in = Laju pertumbuhan sektor i di daerah n (Provinsi Kalimantan Timur)
r ij = Laju pertumbuhan sektor i di daerah j (Kabupaten Kutai Barat)

Anda mungkin juga menyukai