Anda di halaman 1dari 2

Swamedikasi adalah penggunaan dan pemilihan obat secara individual untuk mengobati

atau mengatasi penyakit yang dikenali dan diketahui gejalanya. Swamedikasi dapat
disertai dengan advis dari orang lain tanpa diagnosa dari dokter.
Tentu Anda dapat melakukan swamedikasi sendiri, Tips berikut dapat dipelajari:
1. Anda dapat berswamedikasi bila penyakit Anda memiliki gejala yang ringan dan
tidak dalam jangka waktu yang lama.
Anda bisa membeli obat Bebas dan obat Bebas Terbatas. Obat keras tidak dianjurkan.
Mintalah saran dari Apoteker Anda untuk memilihi obat yang benar dan rasional untuk
pengobatan penyakit Anda. Sebagai contoh: penggunaan antibiotik yang bebas dibeli
dibeberapa apotik, seperti pengobatan berulang dari Amoxicilin, cefadroxil dapat
menyebabkan resistensi dari bakteri penyebab penyakit. Biasanya pasien swamedikasi,
membeli antibiotik sendiri, tidak mengerti cara penggunaan obat, berapa kali sehari, dan
untuk berapa hari terapi antibiotik Anda. Terapi yang terlalu singkat dan berlebihan dapat
menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, bertanyalah kepada Apoteker Anda, apakah
antibiotik yang Anda beli sesuai dengan penyakit Anda.
Obat Bebas adalah obat yang aman dan dijual bebas dapat dibeli orang awam tanpa harus
menggunakan resep. obat tersebut berlogo hijau.
Obat Bebas Terbatas adalah obat yang dapat dibeli orang awam tanpa harus menggunakan
resep, namun pembeliannya dibatasi, obat tersebut berlogo Biru.
Obat Keras adalah obat yang dapat dibeli dengan resep dokter dan penggunaannya diatur dan
terbatas, obat tersebut berlogo Merah dengan huruf K hitam didalamnya.

Gejala ringan itu seperti apa?
Bila gejalanya baru saja terjadi dan tidak dirasakan pasien dalam kurun waktu yang lama,
tidak menyebabkan keparahan penyakit secara bermakna.
Contoh:
a. Analgesik-Antipiretik
Bila Anda datang dengan keluhan demam, pusing. Anda dapat menggunakan: parasetamol
500 mg, Asetosal (aspirin), Ibuprofen 200 mg atau 400 mg.
b. Antasida
Dengan keluhan gastrointestinal seperti mual, nyeri pada lambung. Anda dapat
menggunakan: Al-Hidroksida dan Mg-Trisilikat/Hidroksida
c. Gejala cacingan
pada anak-anak biasanya gejala timbul pada malam hari rasa geli pada anus dan disertai
dengan batuk
kering, geli pada tenggorokan. Anda dapat menggunakan: pirantel pamoat (combantrin)
500 mg, piperazin.
d. Batuk
Batuk dibagi menjadi batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering gunakan obat batuk
antitusive, bila batuk berdahak gunakan obat batuk ekspektoran.
e. Obat flu
Biasanya dengan komposisi analgesik, antihistamin. Dapat berisi: parasetamol,
chlorfeniramin maleat atau difenhidramin HCl, pseudoefedrin HCl, phenylpropanolamin
HCl.
f. Antiseptik topikal
Bila terkena luka, atau infeksi yang tidak bernanah. seperti: K-permanganat, Povidon-
Yodium, Benzalkonium klorida. antijamur seperti: nistatin, mikonazol(daktarin).
g. Antialergi
bila Anda mengalami gatal-gatal, kemerahan pada kulit Anda dapat bersifat topikal maupun
sistemik. Bila topikal dapat diberikan bedak tabur (bedak salicyl) bila sistemik hingga
mengganggu kenyaman Anda, gunakan obat bebas terbatas seperti: CTM (chlorfeniramin
maleat), cetrizin HCl, atau difenhidramin.
h. Obat kontrasepsi oral
misalnya Linestrenol 0,5 mg, mikrodiol
i. Obat anti-muntah seperti domperidon, metoklopramid
j. Obat Asma seperti: salbutamol sulfat, terbutalin
k. Pencahar seperti bisakodil
l. Obat antihipertensi (captopril, amlodipine, nifedipin, valsartan), antikolesterol
(simvastatin, fenofibrat), antidiabet (metformin, glibenklamid) tidak dianjurkan. Tanyakan
kepada Apoteker di apotik. Untuk pengobatan awal dilarang, karena belum tentu Anda
mengidap penyakit hipertensi atau Kolesterol, dianjurkan untuk periksa dulu ke Dokter untuk
lebih jelas tentang riwayat penyakit Anda.
m. Vitamin dan Mineral maupun suplemen (Dilarang penggunaan Kortikosteroid
sebagai vitamin).
PERHATIAN!
Sebaiknya, gunakan dosis terendah untuk semua obat yang baru ingin anda konsumsi
dan yang belum anda ketahui, untuk mencegah efek samping yang berlebih.

2. Anda dapat melihat ulasan obat swamedikasi dari majalah kesehatan, artikel tentang
iklan obat, jurnal-jurnal ilmiah, rekomendasi dari tenaga kesehatan (tanpa diagnosa),
cara pemakaian serta berapa kali penggunaan obat dalam sehari.

Anda mungkin juga menyukai