berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4). Pembahasan Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reaksi ini, ion MnO 4 - bertindak sebagai oksidator. Ion MnO 4 - akan berubah menadi ion Mn !" dalam suasana asam. #eknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan kadar oksalat. Permanganometri uga bisa digunakan untuk menentukan kadar belerang, nitrit, $os%t, dan sebagainya. &ara titrasi permanganometri ini banyak digunakan dalam menganalisa 'at-'at organik. Prinsip permanganometri adalah berdasrkan reaksi oksidasi dan reduksi. Pada per(obaan permanganometri ini, se(ara garis besarnya terbagi atas ! komponen yaitu 'at pentiter dan 'at yang dititer. )i$at %sik dari kalium permanganat (KMnO 4 ) berat molekulnya adalah *+,, *! gr-mol, memiliki titik didih .!, ./ 0& dan memiliki titik beku !, 1.0&. Kalium permanganat (KMnO 4 ) memiliki 2arna ungu kehitaman berbentuk kristal. )i$at kimia dari kalium permanganat (KMnO 4 ) adalah (KMnO 4 ) larut dalam metanol, dapat terurai oleh sinar. (KMnO 4 ) dalam suasana basa dan netral akan tereduksi menadi MnO ! . Kalium permanganat telah banyak dipergunakansebagai agen pengoksidasi. 3eagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal dan tidak membutuhkan indikator karena KMnO 4 dapat bertindak sebagai autoindikator (reagen yang ber$ungsi sebagai penandan titik akhir titrasi). )atu tetes 4,* 5 permnganat memberikan 2arna merah muda yang elas pada 6olume dari larutan yang biasa dipergunakan dalam sebuah titrasi. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersi$at asam lemah, netral atau basa lemah. #itrasi harus dilakukan dalam larutan yang bersi$at asam kuat karena reaksi tersebut tidak teradi bolak-balik, sedangkan potensial elktroda sangat bergantung pada p7. Pereaksi kalium permanganat bukan merupakan larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan terlebih dahulu. 8arutan KMnO 4 dibuat dengan melarutkan seumlah kalium permanganat dalam air mendididhnya selama 1 am atau lebih. Kemudian endapan MnO ! yang terbentuk disaring. 8alu dibakukan dengan 'at baku utama (larutan standar primer). Pada per(obaan penetapan kenormalan KMnO 4 digunakan asam oksalat 4,* 5 sebagai larutan baku dan uga sebagai pereduksi dalam larutan. Pada penambahan asam sul$at 4 5 ber$ungsi, untuk mengasamkan larutan, karena potensial elektroda KMnO 4 sangat tergantung pada p7. Penambahan asam sul$at penting supaya reaksi berada dalam suasana asam sehingga MnO 4 - tereduksi menadi Mn !" . 9ika larutan dalam keadaan netral atau sedikit basa maka KMnO 4 akan tereduksi menadi MnO ! berupa endapan (oklat yang akan mempersulit penentuan titik akhir titrasi. )etelah larutan menadi homogen, maka dilakukan pemanasan. Pemanasan ini hingga men(apai :40&- ,40&, hal ini ber$ungsi agar KMnO 4 dapat mengoksidasi 7 ! & ! O 4 (asam oksalat) karena apabila suhu larutan diba2ah :40&- ,40& maka reaksi akan beralan lambat dan akan mengubah MnO 4 - menadi MnO ! yang berupa endapan (okelat sehingga titik akhir titrasi susah untuk dilihat. )edangkan apabilasuhu larutan di atas :40&-,40& maka akan merusak asam oksalat, dan terurai menadi &O ! dan 7 ! O sehingga hasil akhir akan lebih ke(il. )etelah dipanaskan hingga suhunya men(apai :40&-,40& kemudian dilakukan titrasi dengan KMnO 4 . Dari per(obaan pada ; KMnO 4 .,/ m8 didapat perubahan 2arna dari bening menadi merah muda. Perubahan 2arna ini merupakan titik akhir titrasi dari 6olume KMnO 4 tersebut didapat konsentrasi dari KMnO 4 yaitu 4,**,:/ 5. Penentuan kadar besi dapat diketahui dengan (ara permanganometri. Pada per(obaan ini digunakan <e !" sebagai larutan (uplikan yang dilarutkan dalam a=uades. 8arutan kemudian ditambahkan asam sul$at supaya besi larut sempurna dan dapat bereaksi dengan baik. )elain untuk melarutkan besi, penambahan asam sul$at uga bertuuan untuk agar KMnO 4 tereduksi menadi Mn !" . >sam sul$at uga dimaksudkan untuk menghindari oksidasi <e !" menadi <e ." karena <e !" kurang stabil diudara terbuka. #itik akhir titrasi ini ditandai dengan perubahan 2arna bening menadi merah muda pada ; <e !" *4 m8 dan didapatkan konsentrasi melalui perhitungan yaitu 4,4./ 5. 1. Standar-standar Primer untuk Permanganat 5atrium Oksalat )enya2a ini, 5a ! & ! O 4 merupakan standar primer yang baik untukpermanganat dalam larutan asam. )enya2a ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan non higroskopis. 3eaksinya dengan permanganate agak sedikit rumit dan beralan lambat pada suhu ruangan, sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai sekitar :40&. ?ahkan pada suhu yang lebih tinggi reaksinya mulai dengan lambat, namun ke(epatannya eningkat ketika ion mangan (II) terbentuk. Mangan (II) bertindak sebagai katalis, dan reaksinya disebut autokatalitik, karena katalisnya diproduksi di dalam reaksi itu sendiri. Ion tersebut dapat memberikan e$ek katalitiknya dengan (ara bereaksi dengan (epat dengan permanganate untuk membentuk mangan berkondisi oksidasi menengah (". atau "4), di mana pada gilirannya se(ara (epat mengoksidasi ion oksalat, kembali ke kondisi di6alent. Persamaan utnuk reaksi antara oksalat dan permanganate adalah /& ! O 4 !- " !MnO 4 - " *:7 " @ !Mn !" " *4&O ! " 17 ! O 7al ini digunakan untuk analisis <e (II), 7 ! & ! O 4 , &a dan banyak senya2a lain. )elama beberapa tahun analisis-analisis prosedur yang disarankan oleh M(?ride * , yang mengharuskan seluruh titrasi berlangsung perlahan pada suhu yang lebih tinggi dengan pengadukan yang kuat. ?elakangan, <o2ler dan ?right ! menyelidiki se(ara menyeluruh reaksinya dan menganurkan agar hampir semua permanganate ditambahkan se(ara tepat ke larutan yang diasamkan pada suhu ruangan. )etelah reaksinya selesai, larutan tersebut dipanaskan sampai :40& dan titrasi diselesaikan pada suhu ini. Prosedur ini mengeliminasi kesalahan apa pun yang disebabkan oelh pembentukan hydrogen peroksida. ?esi Ka2at besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat diadikan sebagai standar primer. Ansur ini larut dalam asam klorida en(er, dan semua besi (III) yang diproduksi selama proses pelarutan direduksi menadi besi (II). Oksidasi dari ion klorida oleh permanganate beralan lambat pada suhu ruangan. 5amun demikian, dengan kehadiran besi, oksidasi akan beralan lebih (epat. Meskipun besi (II) adalah agen pereduksi yang lebih kuat daripada ion klorida, ion yang belakangan disebut ini teroksidasi se(ara bersamaan dengan besi. Kesulitan sema(am ini tidak ditemukan dalam oksidasi dari >s ! O . ataupun 5a ! & ! O 4 dalam larutan asam klorida. )ebuah larutan dari mangan (II) sul$at, asam sul$at dan asam $os$at, disebut larutan Bpen(egahC, atau larutan Dimmermann-3einhardt, dapat ditambahkan ke dalam larutan asam klorida dari besi sebelum dititrasi dengan permanganate. >sam $os$at menurunkan konsentrasi dari ion besi (III)dengan membentuk sebuah kompleks, membantu memaksa reaksi beralan sampai selesai, dan uga menghilangkan 2arna kuning yang ditunukkan oleh besi (III) dalam media klorida. Kompleks $os$at ini tidak ber2arna, dan titik akhirnya lebih elas. >rsen (III) Oksida 7idrogen peroksida 5itrat Adapun syaratsyarat larutan standar primer adalah *. Mudah diperoleh dalam bentuk murni !. Mempunyai kemurnian tinggi .. Mempunyai rumus molekul yang pasti 4. #idak mengalami perubahan saat penimbangan /. Mempunyai berat eki6alen yang tinggi ai kesalahn penimbangan dapat diabaikan. 2. Larutan standar sekunder adalah larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan (ara pembakuan. &ontohnya 5aO7, 7&l, >g5O . , KMnO 4 , dan lain-lain. Kebanyak titrasi dapat dilakukan dalam keadaan asam, disamping itu ada beberapa titrasi yang sangat penting dalam suasana basa untuk bahan-bahan organik. Daya oksidasi MnO 4 - lebih ke(il sehingga letak keseimbang kurang menguntungkan. Antuk menarik keseimbangan kearah hasil titrasi, titasi di tambahkan ?a !" , yang dapat mngendapkan ion MnO 4 !- sebagai ?aMnO 4 . )elain menggeser kesetimbangan ke kanan pengendapan ini uga men(egah reduksi MnO 4 !- ini lebih lanut (7aradi, *++.). KMnO 4 merupakan 'at pengoksida yang penting. Antuk analisis kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana senya2a tersebut direduksi menadi Mn !" (a=). Pada analisis besi dengan MnO 4 - , (ontoh disiapkan dengan (ara yang sama untuk reaksi dan dititrasi dengan MnO 4 - (a=). Mn !" mempunyai 2arna pink (merah muda) sangat pu(at yang dapat dilihat dengan mata telanang. MnO 4 - ber2arna sangat (erah (ungu). Pada titik akhir titrasi larutan yang dititrasi mempunyai 2arna akhir pink (merah muda) pekat dengan hanya penambahan satu tetes lagi MnO 4 - . MnO 4 - kurang (o(ok untuk titrasi pada larutan alkali sebab hasil reduksi MnO ! yang tidak larut mengaburkan titik akhir titrasi (#>#). #itrasi lain yang menggunakan MnO 4 - meliputi penentuan nitrit, 7 ! O ! dan kalsium (setelah mengendap sebagai oksalat). Pada kimia organik MnO 4 - digunakan untuk mengoksidasi alkohol dan hidrokarbon tidak enuh. Mangan dioksida, MnO ! , digunakan pada sel kering, pada ka(a dan lapisan keramik, dan sebagai katalis (Petru((i, *+++). Penetapan besi dalam biih besi merupakan salah satu penerapan yang penting dari titrasi permanganat. ?iih besi yang utama adalah oksida atau oksida terhidrasiE hemit (<e ! O . ), mangnetit (<e ! O 4 ), geotit, dan limotit (! <e ! O . .7 ! O). >sam terbaik untuk melarutkan biih-biih besi adalah asam klorida. Oksidasi terhidrasi mudah larut, sedangkan hematit dan magnetit melarutkan agak lambat. )ebelum titrasi dengan permanganat besi(III) harus direduksi menadi besi(II). 3eduksi ini dapat dilakukan dengan timah (II) klorida (Ander2ood, *++1). ?anyak aplikasi dalam bidang industri misalnya penentuan sul%te dalam minuman anggur dengan menggunakan iodine, atau penentuan kadar alkohol dengan menggunakan kalium dikromat. ?eberapa (ontoh yang lain adalah penentuan asam oksalat dengan menggunakan permanganometri. KEG!AA! "#"$AS# PE$%A!GA!&%E"$# Antuk mengetahui kadar dari 'at-'at yang bilangan oksidasinya masih dapat dioksidasi. Dalam bidang industri, metode ini dapat diman$aatkan dalam pengolahan air, dimana se(ara permanganometri dapat diketahui kadar suatu 'at sesuai dengan si$at oksidasi reduksi yang dimilikinya, sehingga dapat dipisahkan apabila tidak diperlukan atau berbahaya. Da$tar Pustaka httpE--id.2ikipedia.org-2iki-Permanganome tri httpE--itatrie.blogspot.(om-!4*!-*4-laporan -kimia-analitik-permanganometri.html httpE--syadhar'yarga.blogspot.(om-!4**-4 !-titrasi-permanganometri.html !$ K$#S"#A!A $A'%A(A"# )2*+