Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Nyeri Kepala
Nyeri kepala adalah salah satu keluhan yang sering dikemukakan dalam praktek ilmu
penyakit saraf. Menurut International Headache Society, Nyeri kepala dibagi menjadi dua
kategori utama, yaitu Nyeri kepala primer dan Nyeri kepala sekunder. Nyeri kepala primer
adalah Nyeri kepala yang terjadi tanpa penyebab yang jelas dan tidak berhubungan dengan
penyakit lain, contohnya adalah migrain, Nyeri kepala tegang otot (tension headache) dan
cluster headache. Sedangkan Nyeri kepala sekunder adalah Nyeri kepala yang terjadi akibat
proses patologis seperti tumor, infeksi, gangguan vascular atau toksisitas obat.
1
iagnosis nyeri kepala ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan neurologis dan
pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
!namnesis khusus atau spesifik, meliputi "
a. #amanya menderita sakit. $ersifat akut, sub akut atau kronis.
Nyeri kepala berat timbul mendadak untuk pertama kalinya, disertai gangguan
kesadaran atau defisit neurologis lainnya maka dapat dicurigai adanya perdarahan pada
subarachnoid atau meningitis. %ada nyeri kepala yang lama, dapat dicurigai adanya
kelainan vascular, tension headache, atau karena tumor otak.
b. &rekuensi nyeri kepala. 'ntuk nyeri kepala berulang dapat terjadi pada nyeri kepala tipe
cluster, migrain, neuralgia trigeminal, dan tension headache.
c. #amanya serangan nyeri kepala.
d. #okasi nyeri kepala. $ilateral atau unilateral.
Nyeri kepala unilateral dapat memberikan kecurigaan adanya migrain (pada ()* kasus).
Nyeri kepala kluster, neuralgia trigeminal, nyeri kepala karena gangguan local dimata
atau sinus paranasal, maupun pada neoplasma intrakranial pada salah satu hemisfer
serebral. %ada nyeri kepala bilateral, maka dapat memberikan kecurigaan adanya migrain
(pada 1)* kasus), hidrosefalus karena neoplasma intrakranial atau tension headache.
e. +ualitas nyeri. Nyeri kepala berdenyut menunjukkan nyeri kepala vaskuler misalnya
pada migrain, hipertensi atau pada demam. Nyeri kepala konstan terdapat pada tension
headache. Nyeri kepala seperti ditusuk,tusuk misalnya pada pasien neuralgia trigeminal.
f. -ntensitas nyeri kepala.
-ntensitas nyeri kepala diukur mejadi derajat ringan, sedang, berat.
g. Saat timbulnya nyeri kepala. Nyeri kepala klaster dapat timbul siang atau malam hari dan
sering membangunkan pasien pada 1,( jam setelah tidur. Migrain dapat timbul saat
bangun pagi atau membangunkan pasien pada dini hari.
h. .ejala yang mendahului. %ada migrain klasik, terdapat gejala prodromal berupa
gangguan visus, gangguan lapang pandang, skotoma, atau gangguan neurologis lainnya
seperti parestesia.
i. &aktor pencetus. !rea /ajah yang diusap atau disentuh, berbicara, mengunyah, menelan,
tiupan angin dapat mencetuskan nyeri pada neuralgia trigeminal. Nyeri pada tension
headache dan migrain dapat dicetuskan oleh cahaya yang menyilaukan, suara keras dan
makanan tertentu.
j. .ejala yang menyertai. Migrain sering disertai dengan anoreksia, muntah, fotofobia.
Nyeri kepala klaster dapat disertai dengan gangguan vegetatif ipsilateral seperti keluar air
mata, lender dari hidung, dan hidung tersumbat.
k. &aktor yang memperberat. Nyeri kepala vaskuler apapun sebabnya akan makin berat
dengan goncangan, gerakan kepala mendadak, batuk, bersin, maupun mengejan.
l. &aktor yang memperingan. %asien migrain cenderung mematikan lampu dan berada
diruang tenang.
Pemeriksaan Fisik
%emeriksaan fisik neurologi dalam menegakkan diagnosis nyeri kepala meliputi "
a. %emeriksaan matau yaitu ukuran pupil, bentuknya, dan reaksinya terhadap cahaya,
pemeriksaan visus dan lapang pandang penglihatan, serta pemeriksaan gerakan bola
mata.
b. %emeriksaan funduskopi untuk menentukan oedema pada papil nervus optikus
c. %emeriksaan saraf kranialis
d. %emeriksaan motorik yaitu gerak, kekuatan, tonus, klonus, trofi, refleks fisiologis, refleks
patologis
e. %emeriksaan sensibilitas
Pemeriksaan penunjang
%emeriksaan penunjang yang perlu dilakukan adalah "
a. Specimen darah bila ada indikasi kecurigaan kea rah penyakit sistemik sebagai penyebab
nyeri kepala
b. Specimen css bila ada indikasi kecurigaan perdarahan subarachnoid atau infeksi susunan
saraf pusat.
c. Electroencephalography (00.) dengan indikasi berupa
, !danya kecurigaan neoplasma intrakranial
, !danya nyeri kepala pada satu sisi yang menetap disertai kelainan visual, motorik
atau sensibilitas
, !danya defek lapang pandang, deficit motorik atau sensibilitas yang menetap
, !danya serangan migrain disertai sinkope
, !danya perubahan intensitas, lamanya dan sifat nyeri kepala.
d. %emeriksaan radiologi, berupa "
, 1ontgen polos kepala
, 1ontgen vertebrae servikal
, !rteriografi dengan indikasi bila ada kecurigaan aneurisma
, 23 Scan kepala dengan indikasi bila ada kecurigaan gangguan structural otak seperti
neoplasma, perdarahan intrakranial dan lain,lain.

Anda mungkin juga menyukai