1. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap respirasi jaringan tumbuhan?
Faktor yang mempengaruhi respirasi pada tumbuhan adalah: a. Ketersediaan substrat Ketersediaan substrat sebanding dengan laju respirasi. Apabila tumbuhan memiliki kandungan substrat rendah maka laju respirasinya juga rendah. Sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat. Substrat respirasi terdiri dari: Karbohidrat Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat di dalam sel tumbuhan tingkat tinggi. Beberapa jenis gula seperti Glukosa, fruktosa dan sukrosa Pati Lipid Asam-asam Organik, dan Protein (digunakan dalam keadaan dan spesies tertentu. b. Ketersediaan Oksigen Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. c. Suhu Suhu berbanding lurus dengan laju respirasi, yaitu apabila suhu udara meningkat, maka laju respirasi akan meningkat. Suhu tinggi (diatas optimum) akan mengganggu aktivitas respirasi dan absorbsi air. Dwijoseputro (1984), menyatakan bahwa temperatur yang tinggi berpengaruh terhadap proses respirasi. Pada suhu 0 o C respirasi sangat sedikit dan pada suhu 30 o C sampai 40 o C laju respirasi lebih cepat. d. Tipe dan umur tumbuhan Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolusme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing- masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan. 2. Bagaimana hubungan antara aktivitas respirasi dengan pertumbuhan? Hubungan antara aktivitas respirasi dengan pertumbuhan tergantung pada bagian tumbuhan yang diamati dan pada tahap apa pertumbuhan tersebut terjadi. Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang tumbuh seperti: a. Kuncup bunga b. Tunas c. Biji yang berkecambah d. Ujung batang, dan e. Ujung akar Sehingga dapat disimpulan bahwa biji yang sudah berkecambah lebih aktif melakukan respirasi dibandingkan pada bijinya. Hal tersebut dikarenakan biji yang berkecambah lebih banyak membutuhkan energi dibandingkan biji yang belum berkecambah sehingga respirasi semakin giat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan energi pada tumbuhan yang berada pada masa pertumbuhan. 3. Faktor suhu lingkungan dan jenis kecambah terkait dengan aktivitas respirasi jaringan. Bagaimana hubungan antara suhu lingkungan dan jenis kecambah terhadap laju respirasinya? Pada suhu yang lebih rendah kerja enzim tidak optimal. Akibatnya reaksi pengubahan glukosa menjadi CO 2 lebih lambat sehingga volume CO 2 yang dilepaskan dari proses respirasi lebih sedikit. Selain itu, pada suhu yang lebih rendah, volume CO 2 akan lebih sedikit diikat oleh KOH sehingga CO 2 yang dilepaskan dari proses respirasi lebih kecil (Suyitno, 2007). Menurut Dwidjoseputro (1984) pada suhu inkubator, keadaan suhu cenderung dibuat konstan (stabil), dimana pada suhu yang konstan (stabil) kerja enzim akan lebih optimal tanpa mengalami kerusakan. Seperti yang kita ketahui bahwa proses respirasi melibatkan kerja berbagai enzim. Karena enzim tidak mengalami kerusakan maka enzim akan mempercepat pengubahan glukosa menjadi karbon dioksida. Oleh karena itu, CO 2 yang dilepaskan dari respirasi kecambah lebih besar. Selain itu, pada suhu yang lebih tinggi volume CO 2 akan lebih banyak diikat oleh KOH sehingga kadar CO 2 yang dilepaskan makin besar. Salisbury (1995) juga menyatakan bahwa Bila suhu meningkat lebih jauh sampai 30 atau 35C, laju respirasi tetap meningkat, tapi lebih lambat. 4. Apakah pertumbuhan terkait dengan pembelahan sel meristem? Pertumbuhan terkait dengan pembelahan sel meristem. Pertumbuhan dapat terjadi dikarenakan adanya penambahan ukuran, baik volume maupun massa pada tumbuhan. Penambahan ukuran tersebut dikarenakan adanya pembelahan sel. Pembelahan sel pada tumbuhan biasanya terjadi pada jaringan meristem, yaitu jaringan muda yang aktif melakukan pembelahan. Macam pertumbuhan antara lain: a. Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer adalah proses pembelahan sel-sel meristem yang menyebabkan tumbuhan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan primer, terdapat dua daerah pertumbuhan, satu berada pada tunas dan yang lain berada pada ujung akar. Dalam daerah-daerah ini pertumbuhan terjadi dengan cara yang berbeda. 1. Pada meristem apikal Sel-sel pada meristem apikal senantiasa melakukan pembelahan sepanjang kehidupan tumbuhan. Sel-sel tersebut membelah diri untuk memproduksi lebih banyak sel-sel yang sama (mitosis). Aktivitas meristem apikal ini mengakibatkan akar dan batang bertambah panjang. 2. Pada zona pemanjangan Pada daerah ini terjadi pemanjangan sel-sel pada garis yang sejajar dengan panjang sumbu tunas atau akar. Ukuran panjang sel-sel tersebut dapat lebih dari sepuluh kali panjang sel biasa. Sel-sel tersebut bertanggung jawab menekan ujung sel masuk ke dalam tanah. b. Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan yang memungkinkan bertambahnya ukuran diameter batang dan akar disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem lateral (meristem yang terletak sejajar dengan keliling organ tempat jaringan tersebut berada) yang terbagi menjadi dua, yaitu kambium vaskular dan kambium gabus.
5. Apakah respirasi terkait dengan pembelahan sel tersebut? Respirasi dan pembelahan sel saling terkait. Tumbuhan dalam siklus hidupnya membutuhkan energi untuk berbagai aktivitas. Energi dari tumbuhan didapatkan dari proses respirasi yang terjadi dalam beberapa tahapan. Dengan demikian, adanya respirasi pada tumbuhan akan menunjang pembelahan sel pada jaringan-jaringan meristem.