Anda di halaman 1dari 19

Adas

Adas atau adas pedas telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional.
Minyak adas yang diakandung bijinya menjadi salah satu komponen minyak telon.
Adas berasal dari daerah Laut Tengah timur (Italia ke timur hingga Suriah).
Tumbuhannya berbentuk herba yang berbau harum, berwarna hijau terang, tegak, dan dapat mencapai
dua meter tingginya. Daun tumbuh sehingga 40 sentimeter panjang, berbentuk pita, dengan segmen
terakhir dalam bentuk rambut, kira-kira selebar 0,5mm. Bunga yang dihasilkan di ujung tangkai adalah
bunga majemuk yang berdiameter 5 hingga 15cm. Setiap bagian umbel mempunyai 20-50 kuntum
bunga kuning yang amat kecil pada pedikel-pedikel yang pendek. Buahnya adalah biji kering dari 4
hingga 9 milimeter panjang, dengan lebar separuh panjangnya, dan mempunyai alur. Bijinya yang
dikeringkan dikenali sebagai biji adas.
Daun adas digunakan sebagai makanan oleh larva beberapa spesies Lepidoptera, termasuk
rama-rama Mouse Moth (Amphipyra tragopoginis) dan Anise Swallowtail (Papilio zelicaon).
Adas juga merupakan salah satu komoditi ekspor.

Akar wangi


Rumput akar wangi adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Tumbuhan ini dapat tumbuh
sepanjang tahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber wangi-wangian. Tumbuhan ini termasuk
dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga dengan serai atau padi.
Akarnya yang dikeringkan secara tradisional dikenal sebagai pengharum lemari penyimpan pakaian
atau barang-barang penting, seperti batik dan keris. Aroma wangi ini berasal dari minyak atsiri yang
dihasilkan pada bagian akar.
Tumbuhan ini merupakan komoditas perdagangan minor walaupun cukup luas penggunaan
minyaknya dalam industri wangi-wangian.


Palasan


Palasan atau Pulasari / Pulosari merupakan tanaman merambat dengan kulit batang putih yang
memiliki wangi tertentu dan rasanya pahit. Tanaman ini tumbuh liar di hutan dan di ladang daerah
pegunungan. Kulit batangnya mengandung zat-zat: zat samak, kumarin, zat pahit, dan alkaloida.
Kegunaan
Selain sebagai bumbu masak (khususnya masakan ikan dan kari), palasan juga dipercaya
sebagai tanaman yang memiliki khasiat obat, antara lain:
Untuk mengobati sariawanan
Sebagai obat merangsang nafsu makan
Obat batuk.
Obat mulas
Obat kencing nanah (sebagai air masakan).
Untuk mengobati demam pada anak-anak (kayunya sebagai obat luar)
Kejang usus (kulitnya)
Darah yang tidak berhenti keluar ( Kulit dan batangnya)
Radang lambung
Haid tidak teratur
Putih telur dalam kencing
Keputihan

Asam jawa


Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam
banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada
sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek. Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut
asem kawak.
Etimologi
Asam adalah nama umum yang dipakai untuk semua bumbu dapur pemberi rasa masam pada
masakan, termasuk juga asam kandis dan asam gelugur. Nama asam jawa dipakai oleh orang Melayu
karena dipakai dalam masakan Jawa. Tumbuhan ini sendiri didatangkan oleh orang-orang dari India.
Nama Tamarindus dan tamarind diturunkan dari bahasa Arab tamr hind. Artinya kurang lebih:
kurma India.
Pemerian
Pohon asam berperawakan besar, daunnya selalu hijau dan akan gugur semuanya pada saat
musim bunga tiba hanya tinggal pohon dan ranting-rantingnya setelah itu keluar bunga dan disusul
tunas daun-daun muda, ketinggian pohon bisa mencapai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2
m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya
rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat.
Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu
seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-
masing berukuran 0,5-1 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujung
membundar sampai sedikit berlekuk.
Bunga tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm
panjangnya. Bunga kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau harum.
Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.
Buah polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10
butir, sering dengan penyempitan di antara dua biji, kulit buah mengeras berwarna kecoklatan atau
kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat serupa benang. Daging buah putih kehijauan
ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan
melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.
Penyebaran dan ekologi
Asam jawa termasuk tumbuhan tropis. Asal-usulnya diperkirakan dari savana benua Afrika
timur di mana jenis liarnya ditemukan, salah satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun, tanaman ini
telah tersebar sampai ke benua Asia tropis, dan kemudian juga tersebar ke Karibia dan Amerika Latin.
Di banyak tempat yang iklim dan tanah yang sesuai akan tumbuh subur, termasuk di Indonesia,
tanaman ini banyak tumbuh liar seperti di hutan-hutan luruh daun dan savana.
Pohon asam dapat tumbuh baik hingga ketinggian sekitar 1.000 m dpl, pada tanah berpasir atau tanah
liat, khususnya di wilayah yang musim keringnya jelas dan cukup panjang.
Hasil dan kegunaan
Daging buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau
bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan
sebagai bumbu sayur asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah
dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Asem kawak demikian ia biasa
disebut inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk
memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis ikan, asem kawak biasa digunakan sebagai
bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu.
Thailand juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya. Buah ini populer dan dimakan
dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas.
Biji asam biasa dimakan setelah direndam dan direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu, biji
asam juga dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti.
Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat
tradisional. Daun mudanya digunakan dengan kunyit dan bahan ramuan lain untuk membuat jamu jawa
tradisional yaitu jamu sinom untuk minuman kesegaran, jamu gepyok diminum untuk melancarkan dan
memperbanyak air susu ibu dan juga bisa digunakan sebagai tapal (dioleskan dipermukaan kulit atau
ditempelkan dipermukaan kulit) untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka
atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya
yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga
digunakan sebagai obat kuat. Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare.
Kayu teras asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras dan bertekstur halus, sehingga
kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan patung. Bagi anak-anak di Jawa
Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan untuk membuat gasing. Biji asam juga kerap digunakan
dalam permainan congklak atau dakon.
Pohon asam biasa ditanam di tepi jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan
raya Daendels, dari Anyer hingga Panarukan.
Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara
Australia, di Northern Territory di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk kembali ke
daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin setempat terhadap
orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.



Bawang putih


Bawang putih adalah bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.Bawang mentah
penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang
putih mentah terasa getir atau angur.
Manfaat
Bawang putih digunakan sebagai bumbu yang digunakan hampir di setiap makanan dan
masakan Indonesia. Sebelum dipakai sebagai bumbu, bawang putih dihancurkan dengan ditekan dengan
sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus dan ditumis di penggorengan dengan sedikit minyak
goreng. Bawang putih bisa juga dihaluskan dengan berbagai jenis bahan bumbu yang lain.Dan juga
dapat digunakan sebagai obat penyakit kutil,caranya : keprek bawang putih ( jangan sampai halus ) lalu
tempelkan pada kutil dan ikat yang kuat dengan kain atau plester tunggu sampai 30 menit,jangan
terlalu banyak bergerak,maka kulit akan panas dan kutil akan menghitam.Besoknya anda terbebas dari
kutil.
Bawang putih mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami di dalam tubuh manusia.

Cengkih


Cengkih adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah
tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan
sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan
Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Tumbuhan ini
adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.
Pemerian
Pohon cengkih merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m,
mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya
berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkih akan dipanen jika sudah
mencapai panjang 1,5-2 cm.
Penggunaan
Cengkih dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk.
Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkih digunakan sebagai bahan rokok
kretek. Cengkih juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina dan Jepang. Minyak
cengkih digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkih kering yang
ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif untuk mengendalikan penyakit
busuk batang Fusarium dengan memberikan 50-100 gram daun cengkih kering per tanaman[1].
Sejarah cengkih
Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang
yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya. Cengkih, pala dan
merica sangatlah mahal di zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di
abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut
India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih dengan perjanjian Tordesillas dengan
Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak
cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama
dengan harga 7 gram emas.
Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah
payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya
cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.
Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya
impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga
dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai sekarang cengkih menjadi salah
satu bahan yang diekspor ke luar negeri.
Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole, Kecamatan
Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Poho yang disebut sebagai Cengkih Afo ini
berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia
mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.
Kandungan bahan aktif dalam bunga dan buah cengkih
Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih
sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang
terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi.
Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional chjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak
mineral; chji berarti cengkih; yu berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang uahe.


Jahe




Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat.
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas
disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh
dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi.
Sejarah
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari
Republik Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia
Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa
memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.
Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bsia dilakukan di daerah
katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe
terbesar di dunia.
Ciri morfologis
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun
menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar
1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau
kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Pengolahan dan pemasaran
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama
disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
Jahe segar
Jahe kering
Awetan jahe
Jahe bubuk
Minyak jahe
Oleoresin jahe



Jahe kering
Merupakan potongan jahe yang kemudian dikeringkan. Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
Awetan jahe
Merupakan hasil pngolahan tradisional dari jahe segar, terutama jahe muda. Yang paling sering ditemui
di pasaran adalah acar, asinan, sirup, dan kristal jahe. Jenis ini disukai konsumen dari daerah Asia dan
Australia.
Bubuk jahe
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri. Bubuk jahe
diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku
jahe kering.
Oleoresin jahe
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat dengan
kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
Habitat
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah
di ketinggian 500 hingga 950 meter.
Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan
80% dan tanah lembab dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan untuk
penanaman jahe tidak boleh tergenang.
Varietas
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak
terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa
dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk
bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah. Dengan serat
lebih besar dibanding jahe biasa.
Produk jahe
Di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Sementara Jepang dan Tiongkok
sangat menyukai asinan jahe. Sirup jahe disenangi masyarakat Tiongkok, Eropa dan Jepang.
Di Indonesia, sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman yang digemari karena mampu
memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan.


Jeruk nipis


Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama
sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki
diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.
Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi
buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. Fungsinya sama dengan cuka. Sebagai
bahan obat tradisional, perasan langsung buah jeruk nipis dipakai sebagai obat batuk, diberikan
bersama dengan kapur untuk menurunkan demam. Perasannya juga dipakai sebagai obat batuk.

Jintan


Jintan merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk rempah-rempah dan
obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di India dan Asia Tenggara. Rasanya lebih dekat kepada kelabat atau klabet
daripada jenis rempah lain.






Jintan hitam


Habbatussauda atau Jintan hitam adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai
tanaman obat. Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang
lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati
berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam
perkembangan awal agama Islam.
Habbatussauda dalam sejarah pengobatan
Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway,
black seed, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai
herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno
mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-
Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang
pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup
antara 980 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan.
Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat
habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernafasan.
Herbal yang dianjurkan dalam agama Islam
Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: Pada Habbatussauda
ada obat bagi segala jenis penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut . Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari
(10:118-119);Muslim(7:25);Ibnu Majah (2:342);Tirmidzi (2:3 pada edisi BulaQ) ; dan Ahmad (2:241)
meneruskan riwayat Sufyan bin Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah. Dalam Alkitab terbitan
Eastons, di dalam Perjanjian Lama pada Kitab Yesaya (28:25,27, NKJV), disebut kata ketsah yang
maksudnya adalah black cummin (nama Inggris untuk Habbatussauda) dan dalam terjemahan New
World Translation of the Holy Scriptures terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania,
tertulis black cumin, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai jintan hitam.
Manfaat utama Habbatussauda
-Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan Virus, Kuman dan Bakteri.
-Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV.
-Meningkatkan fungsi otak.
Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Habbatussauda merupakan
nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak
agar tidak cepat pikun.[rujukan?] Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak
dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.
-Menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernafasan
-Menyembuhkan penyakit asma bronchial, bronchitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit
pernafasan lainnya.
-Mengatasi gangguan tidur dan stress. Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi
seperti kortikosteroid yang dapat memengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta memengaruhi
fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari
perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu (penelitian
Potchestroom, 1989).
-Sebagai Anti Histamin & Anti Alergi.Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian
lain oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich[rujukan?]
Habatussauda dapat diperoleh dibanyak tempat di indonesia. saat ini banyak toko online yang telah
menjual habatussauda salah satunyahttp://herbalutama.com atau untuk mengetahui lebih jelasnya klik
saja http://herbalutama.com/5-obat-herbal-habbatussauda-habasyah-jintan-hitam-nigella-sativa dan
masih banyak lagi. sehingga jika menginginkan mengkonsumsi habatussauda untuk penyembuhan tidak
akan kesulitan memperolehnya.
Anatomi biji habbatussauda
Pada biji-bijinya sering kali dijumpai embrio yang belum berkembang lengkap dan terkurung
dalam jaringan endosperma yang melimpah, sebagai wujud proses perkecambahan dua tahap:
peretakan testa dan peretakan endosperma. Keadaan ini biasa dijumpai pada anggota tumbuhan
berbunga dasar.
Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):
Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman berbiji),
Gymnosperma (conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma (tanaman berbunga).
Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi
gametophyte betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae
penyuburan / pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.
Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi
kotiledon (daun biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah cotyledon), radicel (akar
embrio).
Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid (3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3
genom langsung dari induk.
Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji, perkembangan dari integumen ovule, diploid
jaringan induk.
Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari
jaringan induk.
Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji yang matang dan bertindak sebagai organ
penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah 2 lapisan luar dari embrio.
Anatomi secara Makroskopik
Biji agak keras, limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang
lain, bersudut 3 sampai 4, panjang 1,5 mm sampai 2 mm, lebar lebih kurang 1 mm permukaan luar
berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam, berbintik-bintik, kasar, berkerut, kadang-
kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang.
Pada penampang melintang biji terlihat kulit biji berwarna coklat kehitaman sampai hitam,
endosperm berwarna kuning kemerahan, kelabu, atau kelabu kehitaman; lembaga berwarna kuning
pucat sampai kelabu.
Anatomi secara Mikroskopik
Kulit biji epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, bentuk memanjang, kadang-kadang
berupa papila pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan.
Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkimatik, bentuk memanjang, termampat,
tidak berwarna atau berwarna kehijauan; pada tiap rusuk diduga tedapat berkas pembuluh, phloem dan
xylem sukar dibedakan karena selnya termampat; pada daerah ini sel parenkim di bawah epidermis
tidak termampat dan selnya besar berbentuk polygonal; kemudian berturut-turut terdapat selapis sel
berbentuk persegi empat, berdinding tipis, tidak berwarna atau berwarna kehijauan, di dalam sel
terdapat hablur berbentuk prisma besar, kadang-kadang hampir memenuhi ruangan sel, pada
penambahan asam klorida pekat P hablur tidak larut; selapis sel berbentuk palisade, tinggi lebih kurang
65 m, tersusun sangat teratur, dinding tangensial dalam dan dinding radial sangat tebal, warna agak
kekuningan dan tidak berlignin, lumen sangat kecil terdapat di ujung bagian luar, berbentuk trapesium
atau bundar telur, warna coklat kekuningan; selapis sel parenkimatik, bentuk persegi empat tidak
teratur, dinding tipis, sel jernih.
Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berbentuk persegi empat tidak teratur, sel agak besar,
lumen jernih, dinding berwarna coklat berpenebalan jala, dinding tangensial dalam lebih tebal.
Endosperm terdiri dari sel berbentuk polygonal, dinding tipis, tidak berwarna, penuh berisi butiran
aleuron dan tetes-tetes minyak. Embryo sel nya lebih kecil dari sel endosperm, dinding tipis, berisi butir
aleuron dan tetes-tetes minyak.
Serbuk
Warna kelabu kehitaman. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar yang termampat dan
berpapila pendek, fragmen sel palisade terlihat tangensial; fragmen kulit biji; fragmen epidermis dalam;
fragmen sel berhablur terlihat tangensial; fragmen endosperm dan fragmen sel parenkimatik di bawah
lapisan palisade.





Kapulaga


Kapulaga adalah sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan
tertentu dan juga untuk campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di
Indonesia, yakni kapulaga Jawa dan kapulaga sabrang atau kapulaga India. Kedua-duanya termasuk ke
dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae.
Nama-nama lokal
Rumpun kapulaga ditanam di wanatani. Sirnarasa, Sukabumi. Kapulaga dikenal dengan banyak
nama: kapulogo (Jw.); kapol (Sd.); kapolagha, palagha (Md.); kapulaga, karkolaka (bahasa Bali);
kapulaga, garidimong (Sulsel); pelaga, puwar pelaga (Smt.); palaga, puwa palago (Mink.); kapulaga,
kardamunggu (Btw.).
Juga, kepulaga, puar, pelaga (Mal.); amome grappe (Prc.); serta Java cardamom, round
cardamom, false cardamom (Ingg.).[2] Namun ada pula yang mengenalnya sebagai Siamese
cardamom, meskipun ini mungkin merujuk pada spesies yang berbeda.
Pengenalan
Bunga kapulaga, dengan labellum berhias warna kuning dan merah-ungu
Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada pelbagai bagiannya. Tumbuh mencapai tinggi 2
m, dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, agak bulat gilig, gemang 1-2 cm, putih
kekuningan, tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.
Batang-batang semu muncul agak terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig
berdiameter hingga 2,5 cm, hijau gelap. Daun-daun terletak berseling, duduk, bentuk lanset, 7,5-50 cm
3-10 cm, pangkalnya perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3
cm, hijau mengkilap dengan banyak bintik yang awalnya putih namun akhirnya merah darah.
Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya sebagian
terbenam tanah; tandan bertangkai panjang hingga 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang
tersusun seperti genting dan tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut.
Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju 8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan.
Labellum[3] bundar telur lebar, 15-18 mm 10-15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di
sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning
diapit garis ungu. Buah kapsul bulat agak tertekan, berdiameter 1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan
berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji banyak, kecil-kecil, terlindung dalam
salut biji berwarna keputihan.
Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada pelbagai bagiannya. Tumbuh mencapai
tinggi 2 m, dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, agak bulat gilig, gemang 1-2 cm,
putih kekuningan, tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.
Batang-batang semu muncul agak terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig berdiameter hingga
2,5 cm, hijau gelap. Daun-daun terletak berseling, duduk, bentuk lanset, 7,5-50 cm 3-10 cm,
pangkalnya perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3 cm, hijau
mengkilap dengan banyak bintik yang awalnya putih namun akhirnya merah darah.
Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya sebagian
terbenam tanah; tandan bertangkai panjang hingga 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang
tersusun seperti genting dan tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut.
Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju 8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan.
Labellum[4] bundar telur lebar, 15-18 mm 10-15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di
sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning
diapit garis ungu. Buah kapsul bulat agak tertekan, berdiameter 1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan
berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji banyak, kecil-kecil, terlindung dalam
salut biji (arilus) berwarna keputihan.
Penyebaran dan ekologi
A. compactum adalah tumbuhan asli dan endemik di wilayah perbukitan di Jawa bagian barat.
Kini ditanam dan mungkin meliar di berbagai tempat, A. compactum terutama dihasilkan secara
komersial dari Jawa Barat dan Sumatra bagian selatan.[2] Tanaman ini terutama menyenangi wilayah
dengan kelembaban yang tinggi, curah hujan antara 2.500-4.000 mm pertahun, suhu tahunan yang
kurang lebih hangat dan stabil (23-28 C), dan banyak hari hujan (sekurangnya 136 hari dalam
setahun). Kapulaga juga menghendaki tempat yang setengah ternaungi, pada tanah-tanah yang
terdrainase dengan baik, pH 5-6,8, dan memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi.
Catatan
Dalam konteks perdagangan, aneka jenis cardamom (= kapulaga) dihasilkan dari sekurang-
kurangnya 4 genera, yakni Aframomum K. Schumann, Alpinia Roxb., Amomum Roxb., dan Elettaria
Maton; dengan jenis E. cardamomum yang dianggap sebagai true cardamom.

Kayu putih


Gelam atau Kayu putih merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang
dimanfaatkan sebagai sumber minyak kayu putih (cajuput oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling
dengan uap) terutama dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari warna batangnya yang memang
putih.
Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara,
namun demikian dapat pula diusahakan di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini
akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.
Sebagai tumbuhan industri, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha
(agroforestri). Perhutani memiliki beberapa hutan kayu putih untuk memproduksinya. Minyak kayu putih
yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan
lain (seperti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.

Kecombrang


Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan rempah dan
merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya dimanfaatkan sebagai
bahan sayuran. Nama lainnya adalah kincung (Medan), kincuang dan sambuang (Minangkabau) serta
siantan (Malaya). Orang Thai menyebutnya kaalaa.
Rumpun honje
Honje berwarna kemerahan seperti jenis tanaman hias pisang-pisangan atau mirip sekali
dengan tanaman lengkuas / laos. Jika batang sudah tua, bentuk tanamannya mirip jahe, dengan tinggi
mencapai 5 m.
Batang-batang semu bulat gilig, membesar di pangkalnya; tumbuh tegak dan banyak,
berdekat-dekatan, membentuk rumpun jarang, keluar dari rimpang yang menjalar di bawah tanah.
Rimpangnya tebal, berwarna krem, kemerah-jambuan ketika masih muda. Daun 15-30 helai tersusun
dalam dua baris, berseling, di batang semu; helaian daun jorong lonjong, 20-90 cm 10-20 cm,
dengan pangkal membulat atau bentuk jantung, tepi bergelombang, dan ujung meruncing pendek,
gundul namun dengan bintik-bintik halus dan rapat, hijau mengkilap, sering dengan sisi bawah yang
keunguan ketika muda.[2]
Kecombrang baru mekar Bunga dalam karangan berbentuk gasing, bertangkai panjang 0,5-2,5
m 1,5-2,5 cm, dengan daun pelindung bentuk jorong, 7-18 cm 1-7 cm, merah jambu hingga merah
terang, berdaging, melengkung membalik jika mekar. Kelopak bentuk tabung, panjang 3-3,5 cm,
bertaju 3, terbelah. Mahkota bentuk tabung, merah jambu, hingga 4 cm. Labellum[3] serupa sudip,
sekitar 4 cm panjangnya, merah terang dengan tepian putih atau kuning.
Buah berjejalan dalam bongkol hampir bulat berdiameter 10-20 cm; masing-masing butir 2-2,5
cm besarnya, berambut halus pendek di luarnya, hijau dan menjadi merah ketika masak. Berbiji
banyak, coklat kehitaman, diselubungi salut biji putih bening atau kemerahan yang berasa masam.
Manfaat Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan bahan campuran atau bumbu
penyedap berbagai macam masakan di Nusantara. Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus
lalu dimakan bersama sambal di Jawa Barat. Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari
pecel di daerah Banyumas. Di Pekalongan, kecombrang yang diiris halus dijadikan campuran pembuatan
megana, sejenis urap berbahan dasar nangka muda. Di Malaysia dan Singapura, kecombrang menjadi
unsur penting dalam masakan laksa.
Di Tanah Karo, buah honje muda disebut asam cekala. Kuncup bunga serta polongnya
menjadi bagian pokok dari sayur asam Karo; juga menjadi peredam bau amis sewaktu memasak ikan.
Masakan Batak populer, arsik ikan mas, juga menggunakan asam cekala ini. Di Palabuhanratu, buah dan
bagian dalam pucuk honje sering digunakan sebagai campuran sambal untuk menikmati ikan laut bakar.
Honje juga dapat dimanfaatkan sebagai sabun dengan dua cara: menggosokkan langsung batang semu
honje ke tubuh dan wajah atau dengan mememarkan pelepah daun honje hingga keluar busa yang
harum yang dapat langsung digunakan sebagai sabun. Tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai obat
untuk penyakit yang berhubungan dengan kulit, termasuk campak.

Kemangi


Kemangi adalah terna kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat
namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes.
Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun, dan
sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal sebagai manglak dan juga sering
dijumpai dalam menu masakan setempat.
Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocimum basilicum dan O.
americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basilicum var. anisatum Benth. Aroma khasnya berasal dari
kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.
Morfologi
Terna, tinggi 6070cm; batang halus dengan daun pada setiap ruas; daun berwarna hijau muda,
bentuk oval. 3-4cm panjang, berambut halus di permukaan bagian bawah; bunganya berwarna putih,
kurang menarik, tersusun dalam tandan, bila dibiarkan berbunga, maka pertumbuhan daun lebih sedikit
dan tanaman cenderung cepat menua dan mati.
Peringatan
Sebagai bagian dari keluarga selasih, kemangi dapat mengandung estragol, senyawa yang diketahui
karsinogen (pemicu kanker) pada mencit. Walaupun pengujian efek pada manusia belum dilakukan,
penggunaan berlebihan selayaknya dihindari.

Kemiri


Kemiri adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-
rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae.
Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya
disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam
industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat.
Tidak diketahui dengan tepat asal-usulnya, tumbuhan ini menyebar luas mulai dari India dan
Cina, melewati Asia Tenggara dan Nusantara, hingga Polinesia dan Selandia Baru. Di Indonesia, kemiri
dikenal dengan banyak nama. Di antaranya, kembiri, gambiri, hambiri (Bat.); kemili (Gayo); kemiling
(Lamp.); buah kareh (buah keras, Mink.; Nias); keminting (Day.). Juga muncang (Sd.); drkan,
pidekan, miri (Jw.); kamr, komr, mr (Md.); dan lain-lain.
Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tanaman ini adalah tumbuhan resmi negara
bagian Hawaii.
Bunga kemiri
Pohon besar; dengan tinggi mencapai 40 m dan gemang hingga 1,5 m. Pepagan abu-abu,
sedikit kasar berlentisel. Daun muda, ranting, dan karangan bunga dihiasi dengan rambut bintang yang
rapat, pendek, dan berwarna perak mentega; seolah bertabur tepung. Dari kejauhan tajuk pohon ini
nampak keputihan atau keperakan.
Daun tunggal, berseling, hijau tua, bertangkai panjang hingga 30 cm, dengan sepasang kelenjar di
ujung tangkai. Helai daun hampir bundar, bundar telur, bundar telur lonjong atau menyegitiga,
berdiameter hingga 30 cm, dengan pangkal bentuk jantung, bertulang daun menjari hanya pada
awalnya, bertaju 3-5 bentuk segitiga di ujungnya.
Perbungaan dalam malai thyrsoid yang terletak terminal atau di ketiak ujung, panjang 1020 cm.
Bunga-bunga berkelamin tunggal, putih, bertangkai pendek. Bunga-bunga betina berada di ujung malai
payung tambahan; bunga-bunga jantan yang lebih kecil dan mekar lebih dahulu berada di sekelilingnya,
berjumlah lebih banyak. Kelopak bertaju 2-3; mahkota bentuk lanset, bertaju-5, panjang 67 mm pada
bunga jantan, dan 910 mm pada bunga betina. Buah batu agak bulat telur gepeng, 5-6 cm 4-7 cm,
hijau zaitun di luar dengan rambut beledu, berdaging keputihan, tidak memecah, berbiji-2 atau 1. Biji
bertempurung keras dan tebal, agak gepeng, hingga 3 cm 3 cm; dengan keping biji keputihan, kaya
akan minyak.
Kegunaan:
-Biji
Kemiri terutama ditanam untuk bijinya; yang setelah diolah sering digunakan dalam masakan
Indonesia dan masakan Malaysia. Di Pulau Jawa, kemiri juga dijadikan sebagai saus kental yang
dimakan dengan sayuran dan nasi. Kemiri memiliki kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan
macadamia yang juga memiliki kandungan minyak yang hampir sama. Kemiri juga dibakar dan
dicampur dengan pasta dan garam untuk membuat bumbu masak khas Hawaii yang disebut inamona.
Inamona adalah bumbu masak utama untuk membuat poke tradisional Hawaii.
Inti biji kemiri mengandung 6066% minyak[2]. Di Hawaii, pada masa kuno, kemiri (di sini
disebut kukui) dibakar untuk menghasilkan cahaya. Kemiri disusun berbaris memanjang pada sehelai
daun palem, dinyalakan salah satu ujungnya, dan akan terbakar satu demi satu setiap 15 menit atau
lebih. Ini juga berguna sebagai alat pengukur waktu. Misalnya, seseorang bisa meminta orang lain untuk
kembali ke rumah sebelum kemiri kedua habis terbakar. Di Tonga, sampai sekarang, kemiri yang sudah
matang (dinamai tuitui) dijadikan pasta (tukilamulamu), dan digunakan sebagai sabun dan shampoo.
Penanaman kemiri modern kebanyakan hanya untuk memperoleh minyaknya. Dalam setiap
penanaman, masing-masing pohon akan menghasilkan sekitar 3080 kg kacang kemiri, dan sekitar 15
sampai 20% dari berat tersebut merupakan minyak yang didapat. Kebanyakan minyak yang dihasilkan
digunakan secara lokal, tidak diperdagangkan secara internasional.
Minyak kemiri terutama mengandung asam oleostearat. Minyak yang lekas mengering ini biasa
digunakan untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat, melapis kertas agar anti-air, bahan
sabun, bahan campuran isolasi, pengganti karet, dan lain-lain. Minyak kemiri ini berkualitas lebih rendah
daripada tung oil, minyak serupa yang dihasilkan oleh Vernicia fordii (sin. Aleurites fordii) dari Cina.
-Kayu
Meskipun dapat menghasilkan kayu yang berukuran besar, kayu kemiri dianggap terlalu ringan
dan tidak awet sebagai kayu bangunan. Kayu ini berwarna keputihan dan amat ringan (BJ 0.35), serta
amat mudah diserang jamur atau serangga. Kayu kemiri yang melapuk sering ditumbuhi jamur kuping
(Auricularia).
Kayu kemiri dapat digunakan untuk membuat furnitur, peralatan kecil, korek api, dan juga
untuk pulp. Di Jakarta, dulu, kayu kemiri sering juga digunakan untuk membuat perabotan rumah
tangga[2]. Di Hawaii, kayu kemiri kadang-kadang digunakan untuk membuat sampan sederhana; atau
paling-paling untuk kayu bakar yang bermutu rendah. Di Lombok, kayu kemiri juga diolah menjadi
papan dan kerajinan tangan.
Lain-lain
Beberapa bagian dari tanaman ini sudah digunakan dalam obat-obatan tradisional di daerah-
daerah pedalaman. Minyaknya digunakan sebagai bahan tambahan dalam perawatan rambut (untuk
menyuburkan rambut). Bijinya dapat digunakan sebagai pencahar. Di Jepang, kulit kayunya telah
digunakan untuk tumor. Di Sumatera, bijinya dibakar dengan arang, lalu dioleskan di sekitar pusar
untuk menyembuhkan diare. Di Jawa, kulit batangnya digunakan untuk mengobati diare atau disentri.
Kemiri juga sering ditanam sebagai pohon serbaguna, untuk menghijaukan lahan, sebagai peneduh di
pekarangan, dan juga untuk pohon hias[4]. Di Jawa, biji kemiri biasa dijadikan sebagai bahan
permainan untuk diadu kekerasan tempurungnya.
Isu kesehatan
Biji kemiri mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan[6]. Karena itu sangat tidak
dianjurkan mengonsumsi biji kemiri secara mentah. Penggunaan kemiri harus diawali dengan
menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) hingga biji hangat. Pemanasan akan menguraikan
toksin.
Mitologi
Di Hawaii, pohon kemiri adalah simbol penerangan, perlindungan, dan perdamaian. Kemiri
dianggap sebagai bentuk tubuh Kamapuaa, dewa babi. Salah satu legenda menceritakan tentang
seorang wanita yang meskipun telah melakukan segala usahanya yang terbaik untuk menyenangkan
suaminya, sering dipukuli. Akhirnya, suaminya itu membunuhnya hingga mati dan menguburnya di
bawah pohon kukui. Karena sang istri adalah wanita yang baik dan adil, ia pun memperoleh
kehidupannya kembali. Suaminya pun akhirnya terbunuh.

Kencur


Kencur adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-
temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang
dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam
pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser
galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan
bukan merupakan rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam di
pekarangan sebagai tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan dari
daunnya.
Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, , yang berarti temu putih (Curcuma
zedoaria).
Pemerian
Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan
yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3
lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Bunga
majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir
bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan.
Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di
kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.
Penyebaran dan etnobotani
Tanaman ini dibudidayakan secara meluas di Asia Tenggara, Cina selatan, Nusantara hingga
Maluku; dan kemungkinan pula diintroduksi ke Australia utara.
Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal di berbagai tempat dengan nama yang
berbeda-beda: cikur (bahasa Sunda); ceuko (bahasa Aceh); kaciwer (bahasa Karo); kencor (Madura);
cekuh (bahasa Bali); kencur, sukung (bahasa Melayu Manado); asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-
bahasa di Maluku); serta cekir (Sumba).
Berbagai masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian
resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga
sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula.
Di Bali, urap dibuat dengan menggunakan daun kencur.
Ungkapan masih bau kencur berarti masih belum berpengalaman.

Ketumbar

Ketumbar adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan
diperdagangkan, baik digerus maupun tidak. Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji
kecil-kecil berdiameter 1-2 mm. Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus coriandri. Dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai coriander dan di Amerika dikenal sebagai cilantro. Tumbuhan ini berasal dari
Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia.
Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap menggunakan bumbu berupa biji berbentuk
butiran beraroma keras yang dinamakan ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma masakan
akan lebih nyata.
Tak hanya bijinya saja yang sering digunakan dalam masakan. Daunnya yang majemuk seperti
seledri itu sering diiris tipis dan dijadikan taburan dalam masakan seperti sup dan salad khas Thailand.
Di negara itu, ketumbar diberi nama phak chee. Sama dengan bijinya, daun ketumbar juga beraroma
tajam.
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah dan pegunungan. Seperti
halnya seledri, tumbuhan ini hanya mencapai ketinggian satu meter dari tanah.
Daunnya hijau dengan tepian bergerigi. Sedangkan, untuk bunga mejemuknya berbentuk payung
bersusun berwarna putih dan merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat berwarna kuning
bersusun, Kalau matang, buahnya mudah dirontokkan. Setelah itu, buahnya dikeringkan.
Di sana, biji yang dikeringkan Di beberapa daerah, ketumbar sering diberikan nama yang berbeda-
beda.
Manfaat ketumbar
Manfaat dari tumbuhan ini sudah banyak dirasakan di berbagai negara. Ketumbar biasanya
digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut (carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah
nafsu makan (stomachica). Namanya berbeda-beda di berbagai negara juga di berbagai daerah di
Indonesia.
Manfaat yang diambil dari ketumbar adalah dari daun, biji, dan buah. Dari semua bagian itu
terdapat kandungan berupa sabinene, myrcene, a-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal,
desilaldehida, trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena,
kamfena, dan felandren.
Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Ketumbar juga berguna untuk meredakan pusing,
muntah-muntah, influenza, wasir, radang lambung dan radang payudara, campak, masuk angin,
tekanan darah tinggi, dan lemah syahwat.
Penggunaan ketumbar bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti ditumbuk halus dan direbus,
baik untuk pengobatan luar, maupun dalam.
Untuk pengobatan luar biasanya dihaluskan dan dijadikan adonan dengan dicampur air dan bahan
lainnya. Lalu adonan itu ditempelkan pada bagian yang sakit. Cara ini dilakukan untuk perut kembung
(ditambah katuk, bawang merah, dan buah pinang), sakit kepala (ditambah buah pinang, daun sirih,
mangle, dan pacar jawa), serta radang payudara.
Sementara, untuk pengobatan dalam biasanya ketumbar direbus. Setelah direbus dan ditambah
beberapa bahan lain, air rebusannya disaring lalu diminum secara rutin. Cara ini digunakan untuk
pengobatan tekanan darah tinggi (ditambah seledri), influenza (ditambah jahe, daun bawang putih, dan
madu), batuk (ditambah kayu manis, kumis kucing, dan gula aren), memperbanyak ASI, muntah-
muntah, radang lambung, keracunan jamur, dan lainnya.
Cara lainnya adalah dengan menyangrai biji ketumbar, ditumbuk halus, lalu diseduh dengan air (wasir).
Ada pula dengan menghaluskan ketumbar dan bahan lainnya, ditambah air, disaring lalu diminum
(lemah syahwat). Untuk mengatasi batuk, ketumbar, jahe, dan buah pir di tim, lalu dimakan.

Kulit manis

Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat kayu manis ialah sejenis pohon
penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan
pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur
panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini
digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-
kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit,
dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut
kembung.




Kunir

Kunir atau kunyit, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) termasuk salah satu
tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami
persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia
dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai
pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah
dengan beberapa nama lokal, seperti Turmeric (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia dan
Malaysia), Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura).
Kegunaan
Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia.
Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk
memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet. Produk farmasi berbahan baku kunyit,
mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi atau osteo-arthritis
berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau
suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul.
Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul
(Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku
ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-
stearat, Nepagin dan Kolidon 90.
Sebagai obat
Umbi akar yang berumur lebih dari satu tahun dipakai sebagai obat (umbi akar bersifat
mendinginkan, membersihkan, memengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang,
melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah) selain
dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan. Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal
dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk
perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diguna sebagai salap untuk mengobati
bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya
dengan membakar kunyit dan menghirupnya.
Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyimpangan
pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai dengan bau badan yang tidak
sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan kunyit adalah sangat effektif, yaitu
dengan meminum segelas juice kunyit (dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut.
Cara sederhana adalah: 1. Ambil segenggam kunyit, lalu kupas 2. Parut atau juice dengan blender
(biasa ditambahkan air secukupnya) 3. Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian) 4.
Tambahkan garam sedikit (seujung sendok) 5. Saring/Peras 6. Tuangkan perasan jeruk nipis (1 3 biji,
sesuai selera) 7. Tambahkan gula atau madu 8. Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)
Sebaiknya tidak minum selepas jam 5 sore.
Ini juga sangat efektif untuk menyembuhkan flu/demam pada ibu-ibu yang hamil (tidak perlu
dilakukan setiap hari; biasanya 1-2 hari sudah bisa sembuh), sehingga terhindar dari penggunaan obat-
obatan kimia yang bisa berbahaya terhadap janin yang dikandungnya. Bila dikonsumsi oleh para ibu
hamil, dipercaya bayi yang lahir akan bersih dari lemak-lemak yang seringkali menempel/menutupi
seluruh badan bayi.
Penggunaan kunyit instant, sebaiknya tidak dilakukan untuk pengobatan (khususnya untuk ibu-
ibu hamil), karena ada kandungan-kandungan lain yang mungkin bisa berbahaya bagi kandungan.
Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk pengobatan hepatitis,
antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi
apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada
usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik).Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri,
Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir,
Morbili, Cangkrang (Waterproken).
Kunyit mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri hilir dalam berbagai bentuk seperti
ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi dan IKOT/IOT.
Kandungan kimia
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari
kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat
bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -
3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral,
yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

Lada


Lada atau merica adalah rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan oleh tumbuhan
dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai
komoditi perdagangan penting di Dunia Lama. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga
menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya
dan, dengan demikian, mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika.
Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam bahasa
Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan lain-lain.

Pala


Pala merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat
nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan
yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius Si Tua.
Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia
(Pulau Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina.
Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning,
berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit
dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah
menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala
dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus
atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Panen pertama dilakukan 7 sampai
9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun.
Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini
memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan
akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai
pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti
atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai
sebagai campuran parfum atau sabun.

Serai


Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai
bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.
Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan
tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman
ataupun berupa minyaknya.

Anda mungkin juga menyukai