Anda di halaman 1dari 2

Cultural Diplomacy, Small Action, Great Result

(IRN) Suka manga? Suka anime anime Jepang? Atau suka drama Korea?
Semua yang kalian sukai adalah produk dari cultural diplomacy.
Cultural diplomacy adalah usaha-usaha suatu negara dalam upaya memperjuangkan
kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, termasuk di dalamnya adalah
pemanfaatan bidang-bidang ideologi, teknologi, politik, ekonomi, militer, social, kesenian dan
lain-lain dalam percaturan masyarakat internasional
1
. Cultural diplomacy bisa dilakukan siapa
saja baik pemerintah maupun non pemerintah, individual maupun kolektif. Diplomasi
kebudayaan dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kepentingan bangsa dalam memahami,
menginformasikan dan mempengaruhi (membangun citra) bangsa lain lewat kebudayaan.
Cultural diplomacy memungkinkan setiap negara baik yang berkembang maupun yang maju
untuk berkompetisi secara adil. Setiap negara tentu saja memiliki budaya yang berbeda-beda
dengan keunikan yang khas. Budaya juga sesuatu yang lebih mudah diterima oleh masyarakat
kebanyakan karena cara mendapatkan perhatiannya dari hati, dari kesukaan dan kecintaan
yang sama. Ketika itu disukai masyarakat, maka cultural diplomacy itu berhasil. Cultural
diplomacy terkadang hanya dengan gambar ataupun musik. Dengan dilakukannya diplomasi
kebudayaan, dapat meningkatkan apresiasi dan pemahaman untuk peningkatan citra positif,
membangun saling pengertian antar negara.
Walaupun dalam taraf Asia, Jepang dan Korea Selatan masih mendominasi dengan budaya
mereka yang berhasil mempengaruhi dunia. Jepang, dengan budayanya yang unik mampu
mengundang wisatawan maupun warga dunia untuk ikut mempelajari budayanya. Terutama
manga yang memberikan efek besar terhadap penyebaran budaya Jepang, seperti
mengenakan kimono, makanan tradisionalnya ataupun festival yang selalu diadakan di sekolah
Jepang. Sehingga, mendorong pecinta anime untuk belajar bahasa Jepang, ingin mengenakan
kimono, ataupun ingin mengunjungi negara Jepang agar bisa merasakan langsung atmosfer
seperti yang tertera di manga. Keuntungan lain akhirnya juga tercipta seperti kenaikan jumlah
wisatawan asing di Jepang, ataupun budaya ber-cosplay yang berdandan seperti karakter
anime di manga.
Lain lagi di Korea Selatan yang berhasil meng-hegemoni dunia dengan Korean Wave (K-pop)
nya. K-pop sekarang menjadi fenomena dan menjadi perhatian dunia internasional. Baik
artisnya, maupun lagunya sudah bisa diterima hampir di semua kalangan. K-pop mampu
membuat fansnya mempelajari lebih jauh budaya Korea Selatan dan bermimpi untuk bisa pergi
kesana dengan harapan bertemu artis idolanya. Peran K-pop ini sangat besar untuk
mengenalkan budaya-budaya Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan juga dengan tanggap
mempromosikan pariwisata Korea Selatan dengan lagu yang dinyanyikan oleh artis K-pop.

1
Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus
Indonesia, Ombak, Yogyakarta, 2007, hal. 31
Begitu pula dengan drama Korea yang mampu menarik hati karena plot ceritanya yang original
dan manis. Sehingga, memberi ide pemerintah Korea Selatan untuk menjadikan tempat syuting
drama korea menjadi tempat pariwisata.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia memiliki banyak sekali budaya yang unik, seperti
tarian-tarian tradisional yang beragam, keanekaragaman alat musik tradisonal yang
memberikan suara-suara unik, ataupun wisata alamnya. Walaupun, sampai sekarang Indonesia
belum punya pemicu atau perantara seperti Jepang dan Korea Selatan sehingga bisa
menempatkan budaya mereka ke masyarakat global.
Namun, paling tidak, ada diplomasi kebudayaan Indonesia yang diakui oleh dunia. Mengutip
laporan The Smiling Report 2009 yang dilakukan salah satu Provider Misteri Belanja yang
berada di Swedia, melaporkan bahwa Indonesia berada di tingkat pertama dalam urutan negara
dengan masyarakatnya paling banyak tersenyum di dunia dibandingkan dengan negara lainnya.
Ini menunjukkan budaya senyum Indonesia sangat membekas di warga dunia dan membuat
Indonesia dikenal dengan negara teramah. Ini sebuah langkah yang bagus untuk menarik
bangsa asing ke Indonesia karena warga Indonesia akan ramah dan tidak acuh kepada mereka
untuk memberikan bantuannya ketika ada warga asing yang sedang membutuhkan bantuan.
Benar begitu?
Diplomasi budaya selain untuk media promosi, juga sebagai peredam konflik yang ampuh tanpa
harus deselesaikan dengan angkat senjata. Sebagai contoh hubungan antara Indonesia dan
Arab Saudi. Walaupun sama-sama negara dengan mayoritas penduduk muslim, namun, sulit
untuk menjalin hubungan diplomasi yang saling menguntungkan satu sama lain. Berita-berita di
media nasional yang memberitakan kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi tak pernah
berhenti
KBRI-Riyadh mulai membangun citra positif dan memperbaiki hubungan dengan diplomasi
budaya. Pada hari-hari besar nasional, KBRI-Riyadh sering mengadakan acara resepsi
diplomatik yang mengundang seluruh diplomat dari berbagai negara yang memiliki perwakilan
di Arab Saudi. Acara resepsi diplomatik ini selain bertujuan untuk mempererat tali persahabatan
antara Indonesia dengan negara sahabat juga sebagai upaya pendekatan dan pengenalan
budaya Indonesia kepada berbagai diplomat asing dan instansi di Arab Saudi.
Cultural diplomacy memiliki banyak sekali dampak yang timbul bahkan dari aksi yang
sederhana. Cultural diplomacy mampu mewujudkan tujuan negara, termasuk resolusi konflik
dan promosi.

Anda mungkin juga menyukai