Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan Anemia Non-ginjal (?

)
Anemia pada pasien diabetes mellitus dapat disebabkan oleh penggunaan obat . Antaranya
adalah obat golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE inhibitor) dan antagonis reseptor
angiotensin. Untuk mengurangkan efek anemia yang disebabkan oleh golongan obat ini, dosis obat
dapat dikurangkan atau diberikan suplemen besi. Penggunaan obat diabetes metformin untuk jangka
waktu yang panjang dapat menyebabkan malabsorpsi vitamin B12 yang membawa kepada defisiensi
dan anemia megaloblastik. Disarankan untuk melakukan pengukuran kadar vitamin B12 sekali
setahun pada pasien yang menggunakan obat metformin dan memberikan suntikan vitamin B12 sekali
setahun dengan dosis 1 miligram pada pasien dengan kadar serum yang rendah
2
.
Pasien diabetes mellitus boleh mengalami defisiensi nutrisi karena asupan besi yang tidak
mencukupi dalam diet seharian. Anemia defisiensi besi dapat diatasi dengan pemberian suplemen
besi per oral yang adekuat. Suplemen besi dapat diberikan sampai 300mg per hari, sebaiknya saat
lambung kosong karena makanan dapat menghambat absorpsi besi . Suplementasi selama 6-12 bulan
dapat mencapai target pengobatan yaitu perbaikan dari anemia (terjadi peningkatan haemoglobin
1gram/liter/hari) dan cadangan besi setidaknya 0,5-1 gram
1
.
Pengaturan diet yang seimbang penting dalam mengatasi masalah anemia defisiensi pada
pasien DM. Untuk memenuhi kebutuhan besi, direkomendasi untuk makan beraneka ragam. Makanan
yang kaya dengan besi adalah seperti daging (terutamanya daging merah), hati, jantung, kacang dan
sayur-sayuran dengan daun hijau gelap. Roti dan sereal yang difortifikasi dengan besi juga merupakan
sumber besi yang bagus (tabel). Absorpsi besi dapat ditingkatkan dengan vitamin C, maka
direkomendasikan kepada pasien anemia untuk meningkatkan asupan makanan kaya dengan vitamin
C seperti buah jeruk, kiwi dan tomat
3
.
Jumlah Penyajian mg Besi
Daging
Hati
Jantung sapi
Sapi
Kambing
Ayam
Gelap
Terang
Ikan

3 oz.
3 oz.
3 oz.
3 oz.

3 oz.
3 oz.
3 oz.

7.5
5.1
2.6
1.6

1.4
1.0
0.9
Roti dan Sereal
Roti gandum difortifikasi
Roti gandum
Sereal whole wheat
Sereal difortifikasi besi
Mi, macaroni difortifikasi

1 potong
1 potong
mangkuk
mangkuk
1 mangkuk

0.6
0.5
4.5-9.5
1.1-4.5
0.7
Buah-buahan dan Sayur-Sayuran
Kacang (dimasak)
Kacang polong (dimasak)
Sayur hijau (dimasak)
Aprikot kering
Kurma
Prun
Kismis

mangkuk
mangkuk
mangkuk
10 bagian
5 biji
5 biji sedang
mangkuk

2.6
1.7
1.8
1.9
1.2
1.2
1.4

Untuk pasien defisiensi selain dari besi seperti vitamin B12 dan asam folat, dianjurkan untuk
meningkatkan asupan makanan kaya dengan vitamin B12 dan asam folat atau diberikan suplementasi
jika dibutuhkan. Makanan yang kaya dengan asam folat adalah seperti sayuran dengan daun hijau,
telur, makanan laut, kacang dan brokoli. Makanan yang kaya dengan vitamin B12 adalah seperti telur,
produk susu dan daging
4
.

Sumber
1. Edward, J. Benz Jr. Disorders of Hemoglobin. Dalam: Fauci, A.S., Braunwald, E., penyunting.
Harrisons principles of internal medicine. 17
th
ed. United States: The McGraw-Hill Companies;
2008. h.635-42.
2. Mahajan, R. dan Gupta, K. Revisiting metformin : Annual vitamin B12 supplementation may
become mandatory with long term metformin use. J Young Pharm. 2010 Oct-Dec; 2(4): 428429.
doi: 10.4103/0975-1483.71621
3. Anderson, J. dan Fitzgerald, C. Iron: An Essential Nutrient. Fact Sheet No. 9.356. Food
and Nutrition Series. Colorado State University (2010). Akses melalui:
[http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09356.pdf]
4. Bellows, L. dan Moore, R. Water soluble vitamins: B complex and vitamin c. Fact Sheet
No. 9.312. Food and Nutrition Series. Colorado State University. Akses melalui:
[http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09312.pdf]

Anda mungkin juga menyukai