Anda di halaman 1dari 21

LAB.

STRUKTUR DAN
BAHAN
Dr. Eng. Rita Irmawaty
PENGUJIAN KARAKTERISTIK
AGREGAT HALUS
Berat volume (kondisi padat dan lepas)
Kadar air
Kadar lumpur
Kadar organic
Berat jenis dan absorpsi
Analisa saringan
GRADASI AGREGAT HALUS
Lubang
ayakan
(mm)
Persen berat butir yang lewat ayakan
Daerah I Daerah II Daerah III Daerah IV
10
4.8
2.4
1.2
0.6
0.3
0.15
100
90-100
60-95
30-70
15-34
5-20
0-10
100
90-100
75-100
55-90
35-59
8-30
0-10
100
90-100
85-100
75-100
60-79
12-40
0-10
100
95-100
95-100
90-100
80-100
15-50
0-15
Keterangan: Daerah I = pasir kasar
Daerah II = pasir agak kasar
Daerah III = pasir agak halus
Daerah IV = pasir halus
SPESIFIKASI AGREGAT HALUS
No. Jenis Pengujian Interval
1.
2.
3.
4.


5.
6.



7.
Kadar Lumpur
Kadar Organik
Kadar Air
Berat Volume;
- Kondisi Lepas
- Kondisi Padat
Absorpsi
Berat Jenis;
- BJ Curah
- BJ Kering Permukaan
- BJ Semu
Modulus Kehalusan
Maks 5%
< No. 3
2% - 5%

1,4 1,9 kg/ltr
1,4 1,9 kg/ltr
Maks 2%

1,6 3,3
1,6 3,3
1,6 3,3
2,50 3,00
PENGUJIAN KARAKTERISTIK
AGREGAT KASAR
Berat volume (kondisi padat dan lepas)
Kadar air
Kadar lumpur
Berat jenis dan absorpsi
Analisa saringan
Keausan


GRADASI AGREGAT KASAR
Lubang
ayakan
(mm)
Persen berat butir yang lewat ayakan
Besar butir maksimum
40 mm 20 mm
40
20
10
4.8
95-100
30-70
10-35
0-5
100
95-100
25-55
0-10
SPESIFIKASI AGREGAT KASAR
No. Jenis Pengujian Interval
1.
2.
3.
4.


5.
6.



7.
Kadar Lumpur
Keausan
Kadar Air
Berat Volume;
- Kondisi Lepas
- Kondisi Padat
Absorpsi
Berat Jenis;
- BJ Curah
- BJ Kering Permukaan
- BJ Semu
Modulus Kekasaran
Maks 1 %
Maks 40%
0,5% - 2%

1,6 1,9 kg/ltr
1,6 1,9 kg/ltr
Maks 4%

1,6 3,3
1,6 3,3
1,6 3,3
6,0 7,0
PENGGABUNGAN AGREGAT
Perhitungan penggabungan agregat kasar dan halus menggunakan rumus:
Y = [a % pasir x Ya ] + [ b % kerikil x Yb]
Dimana:
Y = prosentase komulatif agregat gabungan yang lolos pada masing-
masing saringan
Ya = Prosentase kumulatif pasir yang lolos pada masing-masing
saringan
Yb = Prosentase kumulatif kerikil yang lolos pada masing-masing
saringan
a + b = 100 % (a = persen pasir dan b = persen kerikil)
x100%
Yb Ya
Yb Y
a

NO.
SARINGAN
Y
izin(1)
Y
izin(2)
Y
pasir
Y
kerikil
a
1
a
2
1 100 100 100 100 - -
3/4 50 78 100 100 - -
4 25 48 100.0 11.7 15.06% 41.11%
30 6 23 61.8 0.0 9.71% 37.22%
100 3 6 11.2 0.0 26.79% 53.57%
PENGGABUNGAN AGREGAT
(CARA ANALITIS)
a= (26.79 + 37.22) = 32%
b = 100 32 = 68%
MIX DESIGN METODE DOE
1. Menentukan rasio air/semen (w/c)
fcr = -10 + 20(c/w)
fcr = kuat tekan target (MPa)

2. Menentukan kadar air bebas untuk workability
JSCE membatasi jumlah air sbb:




3. Menentukan jumlah semen





Ukuran max agregat Jumlah air (kg/m3)
20-25 175
40 165
Slump ( mm ) 0 - 10 10 - 30 30 - 60 60 - 180
V. B. ( det ) 12 6 - 12 3 - 6 0 - 3
Ukuran maks.
Agregat (mm)
Jenis
agregat
Kadar Air Bebas Dalam kg/ m

10
Alami
Batu pecah
150
180
180
205
205
230
225
250

20
Alami
Batu pecah
135
170
160
190
180
210
195
225

40
Alami
Batu pecah
115
155
140
175
160
190
175
205
Tipe Agregat Dan Perkiraan Kadar Air Bebas Maksimum
Jenis Struktur
Nilai Slump ( Cm )
MAKSIMUM MINIMUM
Dinding, plat pondasi
Struktur dibawah tanah
Plat, balok, kolom dan dinding
Pengerasan jalan
Pembetonan massal
12,5
9,0
15,0
7,5
7,5
5,0
2,5
7,5
5,0
2,5
Nilai slump berdasarkan jenis struktur
Jenis beton
Kondisi
lingkungan

f.a.s. maks
Kadar semen minimum
( kg/m) beton
40 mm 20 mm 14 mm 10 mm
Bertulang
Air tawar
Air payau/laut
0,50
0,45
260
320
290
360
--
--
--
--
pratekan
Air tawar
Air payau/laut
0,50
0,45
300
320
300
360
--
--
--
--

Bertulang
Ringan
Sedang
Berat
0,65
0,55
0.45
220
260
320
250
290
360
270
320
390
290
340
410

Pratekan
Ringan
Sedang
Berat
0,65
0,55
0,45
300
300
320
300
300
360
300
320
390
300
340
410
Tak bertulang
Ringan
Sedang
Berat
0,70
0,60
0,50
200
220
270
220
250
310
250
280
330
270
300
360
KADAR SEMEN MINIMUM
Jenis Pembetonan
Semen Minimum
(kg/m) beton
Faktor air
semen
maksimum
Beton dalam Ruang Bangunan
I.1. Keadaan lingkungan non korosif
I.2. Keadaan lingkungan korosif
disebabkan oleh uap uap korosif.

II. Beton diluar ruang bangunan
II.1. Tidak terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung.
II.2. Terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung.

III. Beton yang masuk dalam tanah.
III.1. Mengalami keadaan basah dan
kering berganti - ganti.
III.2. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari
tanah.



275

325


325

275



325

375


0,60

0,52


0,60

0,60



0,55

0,52
KADAR SEMEN MINIMUM PADA PEMBETONAN UMUM
4. Menentukan total agregat

Total Agregat = D Ws Wa

D = Berat volume beton basah ( kg/m )
Ws = Kadar semen ( kg/m ) beton
Wa = Kadar air bebas ( kg/m ) beton
atau

Vol. agregat = 1000 Vol. (air + semen + udara)

5. Menentukan jumlah agregat halus dan kasar
A = a% x Total agregat
B = b% x Total agregat
A, B = berat agregat halus/kasar

2100
2120
2140
2160
2180
2200
2220
2240
2260
2280
2300
2320
2340
2360
2380
2400
2420
2440
2460
2480
2500
2520
2540
2560
2580
2600
2620
2640
2660
2680
2700
300 280 260 240 220 200 180 160 140 120 100
Kadar air bebas (kg/m3) beton
B
e
r
a
t

v
o
;
u
m
e

b
e
t
o
n

(
k
g
/
m
3
)
BJS. Gabungan = 2,90
BJS. Gabungan = 2,80
Komposis :
BJ. Spesifik SSD
relatif agregat
BJS. Gabungan = 2,70
BJS. Gabungan = 2,60
BJS. Gabungan = 2,50
BJS. Gabungan = 2,40
Berat jenis Spesifik gabungan =
[a% x B.J spesifik pasir] + [b % x B.J spesifik kerikil]
BERAT VOLUME BETON BASAH
PROPORSI AGREGAT HALUS
Slump Test
Slump Test

Anda mungkin juga menyukai