Anda di halaman 1dari 2

BIOINDIKATOR PENCEMARAN INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT PADA TANAH PERTANIAN

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2011-05-11 17:25:31


Oleh : Ekadewi Permatasari (NIM 15303017), S1 - Environmental Engineering Study Programme
Dibuat : 2007-09-25, dengan 8 file

Keyword : organophosphate insecticides, bioindicator, soil bacteria, soil pollution
Subjek : Environmental Engineering
Kepala Subjek : Engineering

ABSTRAK:
Organofosfat (OP) merupakan bahan kimia yang secara meluas digunakan di seluruh dunia dalam
berbagai kegiatan terutama sebagai insektisida. Dalam penerapannya insektisida ini dapat
membahayakan area maupun organisme non-target. Peningkatan penggunaan pestisida terutama
insektisida akan memperlihatkan permasalahan dalam memelihara keanekaragaman hayati dalam area
pertanian. Oleh karena itu, di dalam riset ini diambil sampel dari dua area pertanian yang berbeda yaitu
dari pertanian organik dan pertanian non-organik untuk mengetahui residu insektisida organofosfat
pada tanah dan untuk mengetahui jenis dan jumlah bakteri yang terdapat pada tanah. Perbedaan dari
kedua jenis tanah ini adalah dari penggunaan insektisida pada tanahnya. Pada tanah organik tidak
digunakan insektisida organofosfat sedangkan pada tanah non organik digunakan insektisida dengan
jenis organofosfat. Bioindikator digunakan untuk memonitor kesehatan dari suatu lingkungan ataupun
suatu ekosistem. Bakteri tanah yang dijadikan bioindikator adalah untuk melihat pengaruh atau efek
dari insektisida organofosfat dalam tanah pertanian. Penentuan residu insektisida pada tanah dengan
ekstraksi menggunakan metoda shaker (Komisi Pestisida 1997) kemudian dianalisis dengan gas
kromatografi. Sedangkan identifikasi dilakukan dengan uji biokimia. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa kecenderungan TPC bakteri dalam tanah non-organik lebih sedikit dibandingkan dengan
pertanian organik disamping itu juga ditemukan bakteri yang resisten terhadap organofosfat di dalam
tanah pertanian tersebut.
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-ekadewiper-27703


Toksikologi
Adalah ilmu ttg efek buruk zat kimia thd manusia, yang berasal dari lingkungannya.
Mencakup: 1) pengujian hewani utk peroleh informasi ttg risiko bila zat kimia dipaparkan pada manusia
dan lingkungan; 2) mekanisme terjadinya efek buruk, agar kejadiannya dpt dicegah atau diobati; 3)
pengendalian peredaran, agar diperoleh manfaat yg optimal dgn risiko minimal; 4) pengenalan kasus
kematian melalui analisis kimiawi dan pengkajian hubungan kausal kematian; 5) deteksi klinis kasus
keracunan melalui pengembangan tehnik pemeriksaan dan pengobatan yg cepat dan akurat.
Toksikologi Deskriptif
Tiap zat kimia aktif perlihatkan graded dose-response relationship pd individu dan quantal dose-
response pd populasi.
Kajian quantal dose-response relationship berguna utk tentukan median lethal dose (LD50).
Analisis probit dari quantal dose-response relationship bertujuan utk tentukan potensi mortalitas suatu
zat di populasi.
Penilaian risiko suatu zat baru mencakup pula risiko karsinogenik.
Keracunan akut bercirikan dosis tinggi dalam waktu yg singkat, sedangkan keracunan kronik bercirikan
dosis kecil dgn waktu papar yg panjang.
http://medicalanswer.multiply.com/journal/item/1/Toxikologi_Kegawat_Daruratan_Prof.Armen?&show
_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Anda mungkin juga menyukai