Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Pupuk organik (Kompos) yang bagus tidak saja harus di


buktikan melalui praktek baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang , tapi juga secara ilmu di depan
para pakar pertanian.Bahkan kalau perlu memenuhi
standar International.Sehingga diperoleh kesimpulan dan
masukan-masukan dari berbagai pihak.
Salah satu hal yang penting dalam upaya peningkatan
kualitas hasil produksi pertanian adalah budidaya tanaman
secara organic.
Buku petunjuk ini (Petunjuk Pembuatan Pupuk
Organik/Kompos) dibuat untuk pedomam dan sebagai
pelengkap pengusun didalam melakukan penelitian di
lapangan guna memperoleh data untuk menyelesaikan
Skripsi S-I, di Universitas Muhammadiyah Palembang
pada Fakultas Pertanian.

Palembang, 17 Juni 2010

Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................... ii
PENDAHULUAN.............................................................. 1
Apa itu kompos ? ............................................... 1
Apa manfaat kompos ? ....................................... 1
Apa saja yang bisa dibuat kompos? .................... 1
Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?... 2
Prinsip pembuatan kompos ................................. 2
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK................................ 3
Pembuatan molase .............................................. 3
Pembiakan bakteri EM........................................ 3
Pembuatan pupuk organic cair............................ 4
Pengaplikasian pupuk organic cair .................... 5
Pembuatan kompos padat ................................... 6
Pembuatan kompos cair ...................................... 7
Pembuatan kompos padat untuk padi.................. 8
Pembuatan kompos cair untuk padi .................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 11




PENDAHULUAN

Apa itu kompos?
Kompos merupakan hasil penguraian dari campuran
bahan-bahan organik yang dapat dipercepat oleh populasi
berbagai macam mikroorganisme dalam kondisi
lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau
anaerobik (Wikipedia.org). Kompos memiliki kandungan
hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil.
Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang
sangat bermanfaat bagi tanaman.

Apa manfaat kompos?
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman.
Rachman Sutanto (2002) mengemukakan bahwa dengan
pupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi
lebih baik. Kompos akan mengembalikan kesuburan
tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah
miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi
lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih
subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman
tanpa kompos.

Apa saja yang bisa dibuat kompos?
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk
hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah,
daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu
dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan
kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran
ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa
makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos.
Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang
agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian
besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang
agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu
keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan..
antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang,
rambut, tanduk, dan bulu binatang.

Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?
Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik
yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran
ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh
tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar
juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos
yang setengah matang juga tidak baik untuk tanaman.
Bahan organik harus dikomposkan sampai matang agar
bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah
tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus
dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.
Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh
masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah
organik menjadi pupuk organik demi kelestarian
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi,
2005).

PRINSIP Pembuatan kompos
o Menjaga kelembaban karena berperanan penting
dalam proses pembuatan kompos dan mutu
kompos.Kelembaban optimum adalah 50 60
%.Rendahnya kelembaban udara menurunkan
proses penguraian , bila terlalu tinggi
menghambat aliran udara.
o Pembalikan diperlukan agar kompos tidak
kekurangan udara dan mempercepat proses
penguraian.Proses penguraian akan berjalan
lambat jika kompos kekurangan udara.
o Peneduhan Agar proses penguraian bahan organik
berlangsung sempurna usahakan tempat
pembuatan kompos terlindung dari hujan dan
sinar matahari secara langsung.Karenanya tempat
kompos perlu dibuatkan pelindung.

1
2
































































PEMBUATAN PUPUK ORGANIK/KOMPOS

Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan
organic basah atau bahan organic yang mempunyai
kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa
sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang,
durian, kol). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan
organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri
akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan
ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

1. Pembuatan MOLASE
Molase, yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau
pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan gula
merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan
perbandingan 1:1

2. Pembiakan Bakteri EM
Cairan bakteri EM dapat dikembangbiakkan sendiri
dengan cara:

Bahan:
Cairan EM 1 liter
Bekatul . 3 kg
Molase (dalam keadaan cai). liter
Terasi .. . kg
Air Bersih (tanpa kaporit/tawas)..5 l.

Peralatan:
Ember
Pengaduk kayu
Panci pemasak air
Saringan (kain/kawat kasa)
Botol
Cara pembuatan:
1. Panaskan 5 lt air air sampai mendidih
2. Masukkan bekatul, molase dan terasi, aduk
hingga rata
3. Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar
4. Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga
rata.
5. Tutup rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
6. Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan
terlalu rapat, Aduk-aduk setia harinya selama
10 menit
7. Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil
dan disaring, masukkan ke dalam botol. Simpan
botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar
matahari langsung. Cairan EM siap digunakan
untuk membuat pupuk organic.

Catatan: Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup
botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.


PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

Bahan-bahan
- Sampah organic basah, rajang dan padatkan
karung ukuran 25 kg.
- Cairan molase 500 ml.
- Air bekas cucian beras (cucian pertama) 1 l.
- Air kelapa yang sudah tua 1 l.
- Air bersih (bebas kapotit) 1 l.

Peralatan
- Ember uk.20 liter yang bertutup
- Karung beras
- Gayung 1 bh
- Tongkat kayu (Pengaduk)
- Sarung tangan (Karet/plastic)
- Masker kain
- Tali raffia
- Beban

Cara Pembuatan
1. Masukan sampah kedalam karung beras dan tekan
sampai padat.
2. Ikat karung dengan raffia
3. Buat larutan media dengan menyempurnakan semua
bahan selain sampah organic. Masukan karung beras
berisi sampah organic kedalam larutan media sampai
bahan organic terendam seluruhnya.
4. Supaya tidak mengapung, letakan beban diatas karung
beras tadi.
5. Tutup ember dengan rapat, dan simpan di tempat yang
teduh dan terhindar dari sinar matahari
6. Simpan selama 7-10 hari, setelah selesai fermentasi
angkat karung berisi sampah organic dan pisahkan.

Catatan : Fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya
bercak-bercak putih pada permukaan cairan. Cairan yang
dihasilkan dari proses ini akan berwarna kuning kecoklatan
dengan bau/aroma yang menyengat.

PENGAPLIKASIAN PUPUK ORGANIK CAIR

Pupuk organic cair (POC) bisa langsung digunakan
dengan disiramkan ke tanah (sebagai pupuk akar) atau
disemprotkan ke daun tanaman (sebagai pupuk daun).

# Digunakan sebagai pupuk daun
- Penyemprotan ktika sudah terbit matahari
- Dosis 100 : 1 atau 500 liter air dicampur dengan 5
ml POC, Penyemprotan pada musim hujan 1
kali/minggu, & pada musim kemarau 3 hari sekali.
# Digunakan sebagai Pupuk Akar
- Dosis 500 : 1 atau 5 liter air bisa dicampur dengan
10 ml pupuk cair.
- Pada musim kemarau pemupukan dilakukan 3 kali
dalam seminggu, dan saat musim hujan 1
kali/minggu.

Catatan : Pupuk ini bisa diaplikasikan ke berbagai jenis
tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias dll.

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT

Bahan baku terdiri dari 80% bahan organic, 10% pupuk
kandang, dan 10% dedak. Untuk pembuatan kompos
sebanyak 1 ton diperlukan bahan :

Bahan-bahan
- Bahan organic (dirajang) 800 kg
- Pupuk cair organic 1 liter
- Molase atau gula ( kg gula merah dilarutkan
dalam air hingga volumenya menjadi 1 liter).
- Dedak bekatul 10 kg
- Pupuk kandang 10 kg
- Air tanah atau sumur secukupnya.

Peralatan
- Karpet/ terpal pelastik
- Pelastik penutup
- Cangkul, ember, gembor dan termometer

Cara pembuatan
1. Campurkan bahan organic, dedak dan pupuk
kandang secara merata
2. Larutkan EM dan cairan molase, siramkan kebahan
organic secara merata sambil diaduk.
3. Lakukan penyiraman sampai kadar air mencapai
30%.

3 4
5 6































































4. Hamparkan adonan diatas lantai yang kering atau
diatas alas pelastik dengan ketinggian 15-20 cm.
5. Tutup dengan trepal/plastic. Suhu ideal proses
pengomposan dibawah 50
0
C. jika suhu bahan tinggi
buka terpal sewaktu-waktu untuk menurunkan suhu
bahan.
6. Biarkan proses fermentasi selama 4-7 hari, dan
Pupuk kompos siap digunakan.

Aplikasi : Untuk media tanam bisa dicampur dengan
tanah. Untuk tanaman sayuran 1 : 1. untuk tanaman hias
kompos dan tanah 1 : 2. sedangkan untuk didalam pot 1
bagian tanah lempung, 1 bagian pasir, dan Kompos
(setahun sekali) perlu diganti dengan yang baru. 1 ton
kompos bisa digunakan untuk memupuk lahan seluas 0,5
ha.

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS CAIR

Pupuk kompos cair merupakan hasil dari fermentasi
bahan organic dan air dengan bantuan bakteri EM. Untuk
200 liter kompos cair diperlukan bahan:
Bahan-bahan
- Pupuk organic cair 1 liter
- Molase 1 liter
- Pupuk kandang (ayam/domba)
- Dedak
- Air sumur secukupnya

Peralatan
- Drum/ ember plastic (kapasitas 200 liter).

Cara pembuatan
1. Isi drum dengan air setengahnya
2. Pada tempat terpisah, larutkan molase sebanyak 250
g ke dalam 1 liter air sumur.
3. Masukan molase serta pupuk organic cair kedalam
drum dan aduk secara perlahan dan merata.
4. Masukkan pupuk kandang dan aduk secara merata
5. Tambahkan air sampai penuh. Lalu tutup drum
rapat-rapat. Lakukan pengadukan setiap pagi
selama 4 hari (5 putaran pengadukan setiap
harinya). Tutup kembali, setelah 4 hari pupuk
siap digunakan.

Cara aplikasi
Dilakukan pencampuran 1 liter kompos cair dicampur
dengan 5-10 liter air. Untuk tanaman sayuran dosis yang
diberikan sebanyak 250 ml campuran kompos
cair/tanaman setiap minggu. Untuk tanaman buah 5-10
liter/tanaman setiap seminggu sekali. Pupuk disemprotkan
ke tanah sekitar tanaman.

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT UNTUK PADI

Budidaya padi secara organic bertumpu pada
penggunaan pupuk organic. Untuk itu petani harus
memiliki persediaan pupuk organic dalam jumlah yang
cukup. Pupuk organic juga disebut kompos.

1. Kompos dengan activator Stardec
Stardec berisi mikroba yang berfungsi sebagai
penguraiatau dekompositor limbah organic menjadi
kompos. Mikroba ini diperoleh dari isolasi tanah lembab
dihutan, akar rerumputan dan kolon sapi.
Tanah lembab dihutan banyak mengandung mikroba
lignolitik dan selulolitik. Mikroba tersebut mampu
menguraikan seresah daun hutan lebih cepat. Akar
rerumputan mengandung bakteri nitrogen fiksasi non-
simbiosis yang mampu mengikat nitrogen bebas diudara
sehingga kandungan nitrogen dalam kompos bertambah.
Sementara kolon sapi mengandung bakteri lignolitik yang
dapat memecah lignin.
Bahan
- Kotoran ternak 1 ton
- Serbuk gergaji 100 kg
- Aktivatir stadec 2,5 kg
- Kalsit 20 kg
- Abu/arang sekam (berwarna hitam) 10 kg

Cara pembuatan
Kotoran ternak yang sudah diendapkan dicampur
serbuk gergaji, stardec dan air. Diamkan selama
seminggu
Pindahkan ketempat lain kemudian tumpukan
kompos dibalik dan tambahkan abu atau arang
sekam dan kalsit. Diamkan campuran tersebut
selama 3 minggu, seminggu sekali dibalik agar
oksigen bertambah dan suhu dipertahankan setinggi
60
0
70
0
C.
Tumpukan kompos dipindah ketempat lain dan
dibalik kemudian dibiarkan lagi selama seminggu.
Setelah seminggu kompos disaring dan dapat
digunakan

2. Kompos dengan activator EM-4
Aktivator EM-4 (Efective microorganism) berisi sekitar
80 genus mikroba pengurai.

a. Kompos Jerami

Bahan
- Jerami 200 kg
- Dedak 10 kg
- Sekam 200 kg
- Gula pasir 10 sendok makan
- EM-4 20 ml (20 sendok makan)
- Air secukupnya

Cara Pembuatan
Jerami dipotong-potong sepanjang 5-10 cm,
campurkan EM-4, gula pasir dan air 30-40%
kemudian di aduk, campurkan dedak sekam
hingga merata.
Bahan ditumpuk ditempat kering dengan tinggi
1,5 meter. Setelah itu ditutup dengan terpal
plastic atau karung goni.
Pengontrolan sehari sekali. Suhu tumpukan
diusahakan sekitar 40
0
50
0
C. kalo suhu terlalu
tinggi bahan perlu dibalik.

b. Kompos pupuk kandang

Bahan
- Pupuk kandang 300 kg, EM-4 20 ml (20 sendok)
- Dedak 10 kg, sekam 20 kg, gula pasir 10 sendok.

Cara pembuatan Sama seperti pembuatan kompos
jerami. Lokasinya harus terlindung dari panas dan hujan.

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS CAIR UNTUK PADI

1. Pupuk kompos cair mengandung Nitrogen
Nitrogen sangat penting bagi tanaman pada fase
vegetatif maka pupuk ini pun sangat baik diaplikasikan
saat padi berumur 0-60 hari, yaitu saat pembentukan
rumpun.

Bahan
- Daun salam 1 kg, daun apa-apa (wedhusan) 1 kg.
- Air kelapa 1 liter, bintil akar kacang tanah 1 kg
- EM-4 100 ml. dan gula pasir 10 sendok makan

Cara pembuatan
Daun salam, daun apa-apa dan bintil akar kacang tanah
ditumbuk halus, dimasukan kedalam ember berisi air
kelapa yang dicampur EM-4 dan gula pasir. Dibiarkan
selama 3 minggu, cairan disaring dan siap digunakan.

7 8
9 10
































































2. Pupuk kompos cair mengandung Fosfor
Fosfor sangat penting bagi tanaman untuk merangsang
pembungaan dan pembentukan buah atau biji sehingga
sangat baik diaplikasikan saat tanaman mulai bunting.

Bahan
- Batang pisang 1 kg
- tetes atau nira 1 kg.

Cara pembuatan
Batang pisang diiris tipis-tipis (bukan dicincang), lalu
dicelupkan kedalam tetes atau nira. Selanjutnya ditata
dalam tempaian, tetes yang tersisa di disiramkan ke
lapisan irisan batang pisang tersebut lalu ditutup rapat.
Dua minggu kemudian batang pisang diremas-remas dan
airnya disaring. Air saringan tersebut siap digunakan.

3. Pupuk kompos cair mengandung Kalium
Kalium sangat penting bagi tanaman pada fase generatif,
pupuk ini sangat baik digunakan pada saat biji padi mulai
berisi.

Bahan
- Sabut kelapa 5 kg
- Air sumur 100 liter (bebas kaporit)

Cara pembuatan
Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum
hingga separoh ketinggiannya. Setelah itu, drum diisi air
hingga penuh, ditutup rapat dengan plastic selama dua
minggu. Setelah dibiarkan air dalam drum akan berubah
warna menjadi cokelat kehitaman. Selanjutnya air disaring
dan siap digunakan.

DAFTAR PUSTAKA


Andoko, Agus. 2006. Budidaya Padi secara Organik.
Cetakan ke-5, Penebar Swadaya, Jakarta.

Purwendro, Setyo. 2009. Mengolah Sampah: untuk
Pupuk dan Pestisida organic. Penebar Swadaya,
Jakarta.

Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan
Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah prosiding.
Bogor, 17 Februari 2005.

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik
(Pemasyarakatan dan Pengembangannya).
Kanisius Yogyakarta

Wikipedia, Indonesia. 2009. Kompos.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kompos (di akses
tanggal 17 Juni 2010).










Pondok Pesantren yaitu Daarul Abroor. Melihat latar
belakang pendidikan Masyarakat setempat umumnya
relatif rendah, sehingga usaha pembangunan didaerah ini
sangat lamban. Air Sugihan yang masuk ke Kec. Muara
Sugihan Kab. Banyuasin terdiri dari 19 desa yang berada
di tiga Jalur ( 13, 14, dan 16). Tanahnya terdiri dari lapisan
gambut yang semula tebalnya 180 cm, pH tanahnya
rendah, tanah pertaniannya tidak subur. Tapi akhir-akhir
ini ketebalan gambutnya sudah berkurang tinggal 20 30
cm, malah sebagian tanahmya sudah tidak ada gambutnya
lagi. Jadi keadaan tanahnya sudah subur untuk pertanian.

Namun untuk meningkatkan hasil pertanianya masih
kekurangan Sumber daya manusia dan pengetahuan di
bidang pertanian madih minim, guna meningkatkan
pertanian daerah setempat maka di perlukan tenaga ahli di
bidangnya. Setelah lulus dari Pondok Pesantren Daarul
Abroor melanjutkan pendidikan dengan memasuki Jurusan
Agronomi Fakultas Pertanian pada Universitas
Muhammadiyah Palembang dan sampai sekarang masih
berstatus Mahasiswa.





PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT DAN CAIR



Penyusun
Asep Subandi



Tahun 2010





Perpustakaan Pribadi
Untuk kalangan sendiri
















Tentang Penulis
Asep Subandi. Born at Banten, 20
September 1987. pendidikan
Dasar dan Menengah Pertamanya
diselesaikan di kota kelahirannya
Serang-Banten. Tahun 2003,
melanjutkan pendidikannya ke
daerah pusat peradaban Sumatera
Selatan dan masuk ke sebuah
Madrasah.
11












































































CARA PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK / KOMPOS
PETUNJUK LAPANGAN PETUNJUK LAPANGAN PETUNJUK LAPANGAN PETUNJUK LAPANGAN
Asep Subandi Asep Subandi Asep Subandi Asep Subandi
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PEMBUATAN PUPUK KOMPOS
[ Padat dan Cair ] [ Padat dan Cair ] [ Padat dan Cair ] [ Padat dan Cair ]












Tidaklah seorang muslim menanam
tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia,
binatang ataupun burung melainkan tanaman
itu menjadi sedekah baginya sampai hari
kiamat..(HR. Imam Muslim)






PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT DAN CAIR

Penyusun
Asep Subandi


Tahun 2010





Perpustakaan Pribadi
Untuk kalangan sendiri
























PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT DAN CAIR

Penyusun
Asep Subandi


Tahun 2010





Perpustakaan Pribadi
Untuk kalangan sendiri









Praktis Praktis Praktis Praktis untuk di jadikan untuk di jadikan untuk di jadikan untuk di jadikan rujuk rujuk rujuk rujukan an an an

Anda mungkin juga menyukai