Anda di halaman 1dari 8

VARIATION CALCULUS: THE VARIATION OF LIFE

Aku sudah punya feeling, bahwa, ya... kurasa hari ini adalah hari
keberuntunganku. Bukan tanpa sebab aku memiliki Feeling demikian. Minggu lalu
adalah hari keberuntungan Kak Mega, di Absensi nama kak Mega berada
dibawah namaku. Meskipun alur memanggilnya adalah ke urutan yang di
bawahnya kak Mega, entah mengapa feelingku mengatakan bahwa I Will be the
Lucky One today. Bolak balik hati ini memintaku untuk selalu mebuka-buka
buku Fismat. Gak tahu itu pagi, siang, malam, bahkan mimpipun, mimpinya
Fismat. Pokoknya maunya itu Fismattt saja.
Siang tadi, setelah tutorial Fisika Modern, aku berniat untuk kembali
membuka-buka Buku Fismat Karangan L.Boas. Tapi kok rasanya ngantuuukkkkk
sekali, ngantuknya bukan main. Kupaksakan untuk tetap belajar. Yeahhh.... I
Could did nothing! Baiklah, saya akan tidur satu jam selanjutnya akan
membuka-buka Buku Fismat kembali menjelang kuliah. Satu jam kemudian,
alarm-ku berbunyi dan memaksaku untuk bangun. Sulit sekali untuk bangun
karena kepalaku masih terasa berat. Kuseret diriku menuju kamar mandi dan
bersiap ke kampus. Sebelum pergi ke kampus aku masih punya waktu sekitar
30 menit. Kucoba mengamati materi-materi yang mungkin akan diajarkan
nanti. Sedikit mendapat inti sarinya dan kalaupun diberikan soal, kufikir aku
hanya bisa menyelesaikan soal dasar, soal-soal yang tergolong mudah. Jelas, itu
bukan tipe soalnya Pak Bashar.
Aku berangkat kuliah dengan sedikit kegalauan. Kalo ini adalah FTV,
mungkin Lgu Jason Aldean sudah jadi Backsoundnya.

So if you really want to know how it feels
To get off the road with trucks and four wheels
Jump on in and, man, tell your friends
We'll raise some hell where the black top ends....

Persamaan Lagrange, itu materi hari ini. Dulu ketika aku kuliah S1, Kalau
mendengar persamaan Lagrange itu sudah seperti hal yang suliiitt banget.
Ingetnya, Lagrange itu adalah ada kendala-kendalanya, ya... jadi menyelesaikan
soal Langrange juga banyak sekali kendalanya. Hehehe, so stupid ya. Tapi aku
bertekat, akan kuperhatikan dengan baik kalau Pak Bashar nanti menjelaskan.
Akan kuperhatikan dengan baik. kalau memang ternyata nanti memang diminta
maju dan mungkin tidak bisa menyelesaikannya. Oke, tenang saja... tenang...
kalau kena marah? Oke, tenang saja... tenang.... Tenang, Kuncinya Tenang!
Jam 1 kurang lima, Pak Bashar sudah masuk ke kelas. Beliau memang
dosen yang disiplin bukan main. Selain itu, selalu menjelaskan materi dengan
pesan sampingan. Pesan kehidupan. Materi dibuka dengan me-review materi
sebelumnya. Ada hal menarik yang kudapat dari materi ini. kudapat dari poin
Persoalan Lagrange pada persoalan Dinamika benda. Dengan pelan dan tegas
Pak bashar mengatakan,
Suatu Benda cendrung berproses untuk mencapai kestabilan. Stabilnya
benda ditandai dengan kondisi energi total yang minimum.
Sedikit jeda, membiarkan kami berfikir. seperti manusia, manusia selalu
berproses untuk mencapai kestabilan. Kalau belum stabil akan terus bergerak,
berproses mencapai kestabilan. Nah, kalau dalam kalkulus variasi, supaya
berubah menjadi Fungsi stasioner, maka yang harus diminimumkan adalah energi
totalnya. Energi total yang terdiri dari Energi Kinetik dan Energi Potensial.
Ooh... Aku ber-Oh ria. Kulihat teman-teman sekelasku juga
mengangguk-angguk. Aku sedikit berkhayal, berarti bisa diasumsikan, jika emosi
manusia sedang tidak stabil, untuk menstabilkan, salah satu caranya adalah
dengan meminimumkan energinya, baik energi kinetik (pergerakannya) dan
energi petensial (dalam konteks ini, hal yang berkaitan dengan posisi).
Mungkin, bisalah kuambil makna fisis kehidupannya demikian.
Nah, di sini. Energi potensial bertindak sebagai pemandunya. Jika tidak
ada potensialnya, partikel akan bergerak bebas. Dalam hal ini potensialnya, bisa
potensial apa saja...
Kok bisa? Kok bisa potensial saja? Setahuku, jika tidak bergerak (Energi
Kinetik dinomor duakan) justru akan membuat partikel bergeraknya lambat
atau mungkin pergerakannya diabaikan.
Ingat dengan potensial penghalang? Di Fismod ya? Pak Bashar bertanya
dan selanjutnya beliau menggambarkan potensial penghalang di papan tulis.
Lihat ini, jika potensialnya tidak ada, maka partikel akan bebas bergerak tidak
pasti. Tapi kalau ada potensialnya, maka pergerakannya akan pasti.
Ah iya, I got the point. Benar-benar. Bisa diumpamakan, jika kita berada
dalam ketidakstabilan, dan kita ingin berada pada posisi yang stabil, jika kita
tidak tahu dimana posisi stabil itu (Dalam konteks yang saya bicarakan, energi
potensial, bergantung pada posisi). Maka, jika kita tidak tahu posisi stabilnya
mana, maka kita akan bergerak bebas dan tidak tentu arah.
Jika bisa saya ambil pelajarannya, begini. Jika kita sedang tidak stabil
karena memiliki masalah atau karena apapun itu, maka untuk menstabilkannya
adalah dengan meminimumkan energi total. Meminimumkan energi bisa
dilakukan dengan tidak usah terlalu memikirkannya atau segera menyetabilkan
posisi dengan gerakan pasti (menyelesaikan masalahnya). Energi akan minimum,
dan kestabilan posisi bisa didapat. Hehehe... itu analisa yang sedikit konyol sih.
Tapi, setidaknya itulah variasi yang didapat dari materi kalkulus variasi ini
Selanjutnya, Pak Bashar kembali menjelaskan runtun materi Lagrange
dalam persoalan Dinamika Benda. Ahaa... inilah saatnya.
Ya.. coba anda kerjakan yang Nomor 3. Itu mencari persamaan Lagrange
pada Silinder. Komponen ds-nya bisa Anda lihat di halaman 266. Coba dulu.
Kami semua berkutat pada buku carian masing-masing.
Siapa ini yang mau maju? tak ada yang hendak maju.
Semua diam.
Pak Bashar membiarkan kami sejenak untuk kembali berkutat dengan
buuku carian.
Siapa? Gak ada yang mau maju?
Tetap saja diam.
Ya sudah... Mega Silvia Lestari.
Kak Mega sedikit terkejut. Ya, kak mega sudah maju minggu lalu.
Oh, Anda sudah ya. Rupanya Pak Bashar ingat. Ya Sudah, nomor 2,
Muhammad Akbar.
Nomor tiga, itu untuk koordinat bola. Sutrisnawati Mehora.
Sudah Pak, kata Kak Titi pula. Aku yakin, pasti Kak Titi juga terkejut.
Syarifah Suniati..
Gak datang pak...
Fajriani...
Sudah maju juga Pak. Kata Fajri selanjutnya.
Aku sudah gak tenang nih.
Ya Sudah, Linda. Linda Handayani. Coba nomor 3.
Tuh kan, aku bilang apa. Its my Lucky Day.
Oke, tenang... tenang.... kufikir, dengan bekal buku Boas, Sedikit bisalah
maju ke depan.
maju aja Ndut, bawa bukunya. Ikuti alurnya. Kak mega memberi saran.
Saran semacam itu ketika akan maju ke depan tanpa bekal, ternyata sedikit
banyak menguatkan.
Hatiku ribut dengan pertanyaan ini itu. Kalau nanti gak bisa? Maju dulu,
tenang-tenang. Kalau tenang, hal-hal dasar bisa dikerjakan. Kalau nanti kena
marah? Emh.. kufikir, guru tidak akan marah jika kita paham hal-hal dasarnya.
Kufikir juga, tidak ada guru yang berniat mempermalukan muridnya di depan
umum. Yang kutahu, mereka berupaya, bagaimana bisa memaksa muridnya
belajar dengan baik dan selanjutnya paham. Semoga gak kena marah.... kalau
kena marah juga? ya sudah, itu untuk latihan mental deh. Malulah dengan
teman kalau dimarahin.... iih, berhentilah berfikir demikian. Belum tentu juga
teman yang lain bisa. Kuanut Hukum Mala, Hidup sudah susah, jangan dibuat
susah. Santai saja. Berusaha santai, Fokus dan tenang. Tenang....
Well, kubawa ke depan kitab Boas-ku dan pelan-pelan kukerjakan di papan
tulis. Beberapa kali kena senter Pak Bashar, aku mencoba untuk tidak gugup.
Beberapa kali Pak Bashar bertanya, kujawab dengan tenang. Beberapa kali pula
aku bingung, kutanya ke Pak Bashar dengan baik. Yakinlah, jika bertanya dan
menjawab dengan baik, dan pertanyaannya rasional, InsyaAllah ada feedback
yang baik. Akbar disampingku mengerjakan dengan lincah, dia hanya kena koreksi
dipenulisan turunannya saja. Aku bolak balik juga kena masalah itu. kukerjakan
dengan pelan tapi memang tidak rapi. Dari zaman SD, tulisanku tak pernah
bagus jika menulis menggunakan kapur. Lumayan Lama aku menyelesaikan soal
nomor 3 itu, tangan kiriku pegal sekali menggendong buku Boas. Setelah Pak
Bashar mengoreksi kerjaan Akbar, aku selesai dengan kerjaanku.
Anda sudah selesai?
Jika yang dicari adalah Persamaan Lagrangenya saja, maka saya Fikir
sudah selesai Pak kataku dengan pelan.
Ya sudah, Anda duduk.
Alhamdulillah..... Akhirnya. Ya, aku fikir, metode begini, memang
memaksa kita untuk paham. Selama tidak memarahi berlebihan dan tidka
mempermalukan murid, metode ini sangat bagus. Jika salah dikoreksi dengan
baik, jika memang benar-benar parah, memarahi secukupnya saja, supaya bisa
menjadi motivasi. Ya, aku mendapat hal positif dari metode ini. Ketika
diminta maju ke depan, Masalah nanti bisa atau tidak, malu atau bagaimana,
dan gugup atau tidak, itu ketrampilan pribadi yang memang harus dimanage
dengan baik.
Tak lama aku duduk, kiri kananku berbisik. Salah.. salah...
Salah ya Kak? Yang mananya? kutanya kak Mega yang berada di
sampingku.
Di penurunannya ndut... katanya sambil menunjukkan poin-poin yang
salah.
Ah iya... Astagfirullah!!
Penurunannya Trigonometrinya juga salah Linda.
Kata Weni yang saat itu berada di depanku.
Oke.. oke... kucoba untuk tetap tenang. Salah tak masalah, yang
menjadi masalah adalah tak belajar dari kesalahan. Oke, akan kuperbaiki nanti.
Minimumkan enenrgi supaya mencapai titik stabil. Kuminimumkan energi untuk
tidak memikirkannya lebih jauh lagi. Toh sudah tahu salahnya dan akan segera
kuperbaiki.
Selanjutnya, pak Bashar kembali menjelaskan materi selanjutnya. Materi
sleanjutnya adalah tentang Metode Pengali Lagrange. Awal-awal masih aman...
ke belakang-belakang... nah looo..... otak memanas. Kok bisa? Dari mana?
Loh? Hah?? Saat belajar Persamaan Lagrange pada Dinamika Benda tadi, wajah
teman-teman masih terlihat tenggelam dalam fikirannya masing-masing.
Berarti, aman. Mengerti. Namun, saat materinya adalah tentang Metode
Pengali Lagrange, heheh... sudah ada yang berkerut, tersenyum-senyum sendiri,
megang kepala... dan di belakangku, Jerpong, bolak balik berkata, aihh... dka
ngerti aku. Dak ngerti.... bolak balik Mbak Fatimah bertanya dengan Bapak.
Gimana? Pusing gak?
Kami mengangguk.
Iya, memang begitu. Harus direnung-renungkan dulu. Butuh proses untuk
paham. Oleh karena itu, minggu depan kita kuis....
Whaaatttttt????
Yakin Pak? Jerpong meyakinkan...
Ciuss Pak??? dari sudut kiri bersuara. Kami sedikit cekikikan.
Yah.. ciusss... Pak Bashar menimpali.
Selanjutnya kami tertawa.tawa.... Man, apalah mau dikata lagi? Sudah
ditetapkan demikian. Pak Bashar pasti sudah mempertimbangkan adanya kuis
minggu depan. Semangatttt... masih ada tujuh hari menuju selasa depan.
Jangan berputus asa jika menghadapai kesulitan, karena setiap tetes air hujan
yang jernih berasal daripada awan yang gelap. Ayo semangat dan saling
menyemangati teman. Kalau kata The Script, begini...

Yeah, you can be the greatest
You can be the best
....

You can beat the world
You can beat the war
You can talk to God, go banging on his door

You can throw your hands up
You can beat the clock (yeah)
You can move a mountain
You can break rocks
You can be a master
Don't wait for luck
Dedicate yourself and you gon' find yourself

Standing in the hall of fame (yeah)
And the world's gonna know your name (yeah)
'Cause you burn with the brightest flame (yeah)
And the world's gonna know your name (yeah)
And you'll be on the walls of the hall of fame

You can go the distance
You can run the mile
You can walk straight through hell with a smile

You can be the hero
You can get the gold
Breaking all the records they thought never could be broke

Yeah, do it for your people
Do it for your pride
How are you ever gonna know if you never even try?

Do it for your country
Do it for your name
'Cause there's gonna be a day...

When you're standing in the hall of fame (yeah)
And the world's gonna know your name (yeah)
'Cause you burn with the brightest flame (yeah)
And the world's gonna know your name (yeah)
And you'll be on the walls of the hall of fame

Be a champion, be a champion, be a champion, be a champion
On the walls of the hall of fame

Be students
Be teachers
Be politicians
Be preachers
(Yeah)

Be believers
Be leaders
Be astronauts
Be champions
Be truth seekers

Be students
Be teachers
Be politicians
Be preachers

Be believers
Be leaders
Be astronauts
Be champions

Standing in the hall of fame (yeah, yeah, yeah)
And the world's gonna know your name (yeah, yeah, yeah)
'Cause you burn with the brightest flame (yeah, yeah, yeah)
And the world's gonna know your name (yeah, yeah, yeah)
And you'll be on the walls of the hall of fame

(Be a champion)
You could be the greatest
(Be a champion)
You can be the best
(Be a champion)
You can be the King Kong banging on your chest

(Be a champion)
You could beat the world
(Be a champion)
You could beat the war
(Be a champion)
You could talk to God, go banging on his door

(Be a champion)
You can throw your hands up
(Be a champion)
You can beat the clock (yeah)
(Be a champion)
You can move a mountain
(Be a champion)
You can break rocks

(Be a champion)
You can be a master
(Be a champion)
Don't wait for luck
(Be a champion)
Dedicate yourself and you gonna find yourself
(Be a champion)

Standing in the hall of fame

Anda mungkin juga menyukai