Anda di halaman 1dari 18

8

BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

3.1 Kegiatan Mandiri
3.1.1. Sosialisasi Pemanfaatan Irigasi Curah (Sprinkler) Pada Tanaman
Hortikultura Sekaligus Praktek Dan Sosialisasi Pembuatan Pestisida Nabati
NAMA : Dedi Aspiani
NIM : 0905106010032
FAK/JURUSAN : PERTANIAN/TEKNIK PERTANIAN

3.1.1.1 Bidang Kegiatan Yang Dipilih Sosialisasi Dan Praktek Kepada
Masyarakat (Ilmu Dasar)
Sesuai dengan bidang ilmu teknik pertanian bahwa segala sesuatu
dibidang pertanian haruslah dicatat agar jelas hasilnya ketika harus dievaluasi atau
pertanggungjawabkan, kami juga yakin bahwa hasil dari semua usaha yang
dilakukan warga desa lampoh raja pun perlu untuk dilakukan sosialisasi dan
praktek karena kebanyakan warga kampung adalah petani. Fenomena saat ini
memperlihatkan bahwa warga sangat kurang dalam mengendalikan hama pada
tanaman dan kekurangan ilmu dalam bertani sehingga masyarakat hanya
berpatokan untuk membeli bahan obat-obatan seperti pestisida, fungisida,
herbisida dan lain-lain. Alangkah baiknya jika masyarakat petani mengolah
sendiri obat-obatan dalam pertanian sehingga banyak mengurangi biaya dan
dalam mencari bahan tersebut juga mudah seperti pepaya, mimba, daun sirih, dan
daun sirsak. Hal ini dapat disebabkan oleh karena mereka tidak mengerti maupun
mereka masih enggan untuk melakukannya.
Hal ini sangat disayangkan mengingat pencatatan terhadap hasil usaha
petani sangatlah penting, seperti untuk mengetahui berapakah hasil yang mereka
peroleh dalam sekali pemanenan dan berapa beban dan biaya yang telah mereka
keluarkan untuk bertani bila dibandingkan dengan dengan hasil yang mereka
peroleh. Atau kegiatan apa yang dapat mereka pilih untuk meutupi kerugian yang
timbul tersebut. Maka, kami berkesimpulan bahwa sangat penting bagi kami
untuk memperkenalkan sosialisasi sekaligus praktek kepada warga dan wujudnya
kepada siswa sebagai generasi penggerak desa meunasah lampoh raja nantinya.
9

3.1.1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah mendorong warga masyarakat
agar mengetahui cara-cara bertani dan juga mengolah obat-obatan untuk
mengendalikan hama dan penyakit terhadap tanaman, karena kita dapat
mengamati bahwa obat-obatan dalam pertanian semakin mahal dan juga ada
sebagian susah untuk di cari. Kita dapat mengurangi biaya, beban dan hasil yang
di capai nantinya akan lebih maksimal. Di mana pada akhirnya, mereka akan lebih
mudah mengetahui berapakah hasil yang di capai sesudah panen yang dilakukan
dengan cara pengolahan tradisional.
3.1.1.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Pada prakteknya dilapangan, ternyata masyarakat sangat senang sulit
untuk melaksanakan kegiatan ini mengingat karena generasi muda lambaro ini
terlalu dini untuk mengetahui masalah dasar akuntansi. Karena kami juga sadar,
bahwa untuk menerapkan hal ini butuh dorongan dari dalam diri sendiri. Apalagi
untuk melakukan pencatatan secara berkala ini sangatlah butuh ketekunan dan
kemauan.
3.1.1.4 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program pengenalan
akuntansi bagi petani ini adalah:
1. Dukungan perangkat gampong,
2. Tidak membutuhkan peralatan yang banyak
3. Minat dari peserta yang cukup baik.
Sedangkan faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan program ini
antara lain:
1. ilmu yang ingin disampaikan cukup membingungkan bagi pemula.

3.1.2 Pelatihan Usaha Mikro (Pelatihan Pembuatan Bunga Kristal)
NAMA : Nurjanah
NIM : 0910101010018
FAK/JURUSAN : FISIP/Sosiologi

10

3.1.2.1 Bidang Kegiatan Yang Dipilih Social Humaniora Dan Ilmu
Agro (Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Industry Kerajinan
Tangan )
Sebelum di kenalnya teori gender perempuan selalu di pandang sebelah
mata. Perempuan slalu menjadi objek kekerasan dalam rumah tangga. Dan
perempuan di anggap tidak bisa berdiri/berkarya dengan sendirinya tampa ada
bantuan dari lawan jenisnya. Dari permasalahan tersebut maka di buat teori
gender kemudian di lindungi oleh hukum. Masyarakat aceh mayoritasnya telah
mengenal manfaat teori gender, bisa di lihat dari asfek prempuan di bidang
pemerintahan, pekerjaan, peran, kesejahtraan dan kreatifitas.
Dalam karya ilmiah ini penulis melihat dari asfek peran prempuan dari
nilai kreatifitas. Bunga kristal merupakan hasil kreatifitas yang bernilai harganya,
selain pembuatannya yang tak rumit bunga tersebut terlihat sangat elit, Jadi
peminatnya sangat banyak sehingga memicu permintaan yang tinggi dan akan
mendapat income yang besar bagi pengrajinnya.
Pada kegiatan program kerja nyata (KKN) ini penulis mencoba untuk
membuat suatu penyuluhan tentang kreatifitas bunga kristal terhadap ibu-ibu di
Gampong Meunasah Lambaroe.
Seperti pada pembahasan sebelumnya, mayoritas penduduk bekerja
sebagai petani padi. Sangat sulit untuk menemukan warga yang berprofesi sebagai
pedagang.Untuk mengatasi masalah ini, maka kami memilih untuk memberikan
pelatihan Pembuatan bunga kristal.
3.1.2.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Dari pelatihan ini kami mengharapkan, para warga terutama ibu ibu
dapat meningkatkan keahlian mereka dalam mengolah bahan kerajinan tangan,
sehingga dengan keahlian tersebut mereka dapat mememanfaatkannya untuk
menambah penghasilan mereka, dengan cara memasarkan kerajinan yang diolah
artinya dengan kreatifitas bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan
meningkatkan peran wanita terhadap keluarga.
3.1.2.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai adalah dengan keahlian tersebut mereka dapat
memanfaatkannya untuk menambah penghasilan mereka, dengan cara
11

memasarkan kerajinan yang diolah artinya dengan kreatifitas bisa meningkatkan
kesejahteraan keluarga, dan meningkatkan peran wanita terhadap keluarga.
3.1.2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun faktor pendukung dari terealisasinya program ini adalah
tersedianya dana dari lembaga pnpm mandiri. Sedangkan faktor penghambatnya
antara lain ialah masyarakat masih kurang memahami perlunya pengembangan
usaha mikro, dan letak demografi antara lokasi dengan pusat kota.

3.1.3 Pembuatan Bioaktivator (Efektifitas Mikroorganisme) Sebagai
Biodegradator Bahan Organik dan Pembuatan Pupuk Kompos
NAMA : Tuty Aryanti/ Maytrisna Fillya Russary
NIM : 0908104010020/0904103010064
FAK/JURUSAN : MIPA/Biologi ; Teknik/Teknik Kimia

3.1.3.1 Bidang Kegiatan yang Dipilih Pertanian
Tidak banyak yang menyadari bila setiap hari kita memproduksi sampah
yang jumlahnya terus bertambah. Dan tidak banyak yang menyadari bahwa kian
hari kian sulit untuk membuang sampah. Jumlah TPS (Tempat Pembuangan
Sementara) yang tidak memadai dengan jumlah penduduk, membuat
kecenderungan membuang sampah sembarangan tidak terhindarkan karena tidak
tersedia atau jauhnya lokasi TPS dari pemukiman penduduk.
Melihat dari masalah di atas, salah satu cara untuk mengatasi problem
sampah yang menggunung adalah dengan memanfaatkan sampah organik untuk
diolah menjadi pupuk alami (kompos). Kegunaan dari bioaktivator (EM4) ini
adalah sebagai salah satu bahan untuk membuat pupuk kompos, dan digunakan
juga untuk salah satu bahan pembuatan pupuk organik cair dan pupuk organik
padat.
3.1.3.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Dari kegiatan ini, kami mengharapkan, warga tidak lagi membeli pupuk
kompos melainkan warga dapat memproduksikannya sendiri untuk di
konsumsikan sendiri. Bahkan warga dapat menjadikan pupuk ini menjadi bisnis
usaha rumah tangga.
12

3.1.3.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah warga telah mengerti dan
dapat memproduksikannya sendiri tanpa membeli lagi. Adapun kegiatan ini di
tindak lanjuti melalui uji coba pembuatan pupuk kompos dan memberikan
pengetahuan tentang manfaat pupuk kompos. Serta memudahkan warga untuk
menuai hasil tanaman yang lebih bagus dan lebih efektif.


3.1.3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun Faktor penghambat dari kegiatan pembuatan pupuk kompos ini
adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuat pupuk kompos ini, warga
cenderung membeli pupuk kompos tersebut karena praktis. Sedangkan Faktor
pendukungya adalah kondisi lingkungan yang memadai atau mendukung untuk
melaksanakan pembuatan pupuk kompos.

3.1.4 Analisis SWOT Pada UKM Di Daerah Meunasah Lambaro
NAMA : Jarjis Fadri
NIM : 0901102010057
FAK/JUR : Ekonomi/Manajemen

3.1.4.1 Bidang Kegiatan yang Dipilih Ilmu Social Humaniora
(Pengembangan Usaha kecil)
Sesuai dengan bidang ilmu manajemen yang saya pelajari bahwa ketika
kita menjalani suatu bisnis baik kecil maupun besar maka kita harus mengetahui
berbagai hal terkait bisnis tersebut dan harus dianalisi maka hal ini dalam hal ilmu
ekonomi disebut Analisis SWOT .
Analisis Swot adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan S(strengths),Kelemahan W (Weaknesses), Peluang
O(opportunities) dan T( threats).Proses ini melibatkan penentuan melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan dari bisnis tersebut.
13

3.1.4.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah agar pengusaha mikro pada
desa meunasah lambaroe mengetahui apa-apa saja kekurangan dan kelebihan dari
dijalankan bisnis ini sehingga ketika menemukan suatu masalah maka sang
pengusaha telah mengetahui berbagai cara untuk mengatasinya.
Karena kami juga sadar, bahwa untuk menerapkan hal ini butuh dorongan
dari dalam diri sendiri.

3.1.4.3 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program ini adalah:
1. Dukungan perangkat gampong,
2. Tidak membutuhkan peralatan.
3. Minat dari peserta yang cukup baik.

Sedangkan faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan program ini
antara lain:
1. ilmu yang ingin disampaikan cukup membingungkan bagi pemula.

3.1.5 Pengenalan Akuntansi Bagi Pelaku Usaha Mikro Dan Pembukuan
Sederhana
NAMA : Mirza Khairul Reza
NIM : 0901103010103
FAK/JURUSAN : Ekonomi/Akuntansi

3.1.5.1 Bidang Kegiatan Yang Dipilih Ilmu Ekonomi dan Social
Humaniora (Pengembangan Usaha Kecil)
Sesuai dengan bidang ilmu akuntansi yang percaya bahwa segala sesuatu
bentuk transaksi haruslah dicatat agar jelas hasilnya ketika harus dievaluasi atau
pertanggungjawabkan, kami juga yakin bahwa hasil dari semua usaha yang
dilakukan para pelaku usaha mikro di Gampong Meunasah Lambaroe pun perlu
untuk dilakukan pencatatan akuntansi atas segala transaksi yang terjadi.
Fenomena saat ini memperlihatkan bahwa para pelaku usaha mikro sudah mulai
melakukan pencatatan sederhana terhadap kegiatan usahanya baik mengenai
14

pengeluaran dan pemasukan. Maka, kami berkesimpulan bahwa sangat penting
bagi kami untuk memperkenalkan akuntansi dan wujudnya sedikit lebih detil
kepada para pelaku usaha mikro mengenai usahanya yang berdomisili di
Gampong Meunasah Lambaroe ini.
3.1.5.2 Tujuan, Manfaat, Dan Sasaran Yang Dicapai
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah mendorong para pelaku usaha
mikro untuk mencatat segala pengeluaran dan penerimaannya berkaitan dengan
usahanya sebagai. Di mana pada akhirnya, mereka akan lebih mudah mengetahui
berapakah pendapatan real mereka selama satu hari, satu minggu, satu bulan ,satu
tahun bahkan satu periode . Apabila mereka sudah mengetahui jumlah keuntungan
atau kerugian yang mereka pereoleh, akan sangat mudah bagi warga untuk
melakukan perencanaan keuangan dengan baik. Apalagi kita sadar bahwa
pendapatan dari segala usaha para pelaku usaha mikro di Gampong Meunasah
Lambaroe tidaklah besar, bisa jadi bila mereka mengetahui jumlah kerugiannya,
mereka dapat memikirkan cara untuk meniminimalisir jumlah kerugian tersebut.
Manfaat dari pelaksanaan ini membantu para pelaku usaha mikro untuk
lebih memahami pentingnya pencatatan mengenai pengeluaran dan penerimaan
kas pada usaha yang mereka jalankan.
3.1.5.3 Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai setelah program sosialisasi adalah agar para pelaku
UKM melakukan pencatatan terhadap segala pengeluaran dan penerimaan kas
yang terjadi pada suatu periode tertentu.
3.1.5.4 Faktor Pendukung Dan Penghambat
Respon yang kami dapat sangat positif, masyarakat tertarik, namun untuk
praktik di kehidupan sehari-hari warga sudah berada di luar control kami. Karena
kami juga sadar, bahwa untuk menerapkan hal ini butuh dorongan dari dalam diri
sendiri. Apalagi untuk melakukan pencatatan secara berkala ini sangatlah butuh
ketekunan dan kemauan.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program pengenalan akuntansi
bagi petani ini adalah:
15

1. Dukungan perangkat gampong,
2. Tidak membutuhkan peralatan yang banyak (Cukup pulpen dan buku
kas),
3. Minat dari peserta yang cukup baik.
Sedangkan faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan program ini antara lain:
1. penentuan waktu yang sulit, mengingat sedang dalam masa bertani,
2. ilmu yang ingin disampaikan cukup membingungkan bagi pemula.
3.1.6 Pembuatan Perkedel Tahu
NAMA : Mustika Syukma
NIM : 0901103010008
FAK/JUR : Ekonomi/Akuntansi

3.1.6.1 Bidang Kegiatan yang Dipilih Ilmu Social Humaniora
(pengembangan sumber daya manusia)
Tahu merupakan sumber protein yang sangat tinggi. Tahu dapat diolah
menjadi berbagai jenis makanan salah satunya perkedel tahu. Tidak banyak yang
tau bahwa tahu dapat diolah menjadi perkedel selain dari di goreng, dibuat tahu
isi, dsb.
Pembuatan perkedel tahu sebenarnya sangat sederhana. Karena tahu
merupakan salah satu bahan masakan yang sangat mudah dijumpai. Hanya perlu
ditambahkan bahan-bahan pendukung yang juga mudah dijumpai. Dengan waktu
yang lumayan singkat, perkedel tahu ini sangat gampang dibuat dan dinikmati.
3.1.6.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Dari kegiatan ini, kami mengharapkan warga tidak lagi bingung untuk
mengolah tahu, dan warga dapat memproduksikannya sendiri untuk di
konsumsikan sendiri atau mungkin diperdagangkan. Bahkan warga dapat
menjadikan perkedel tahu ini menjadi bisinis usaha rumah tangga.
3.1.6.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah warga telah mengerti dan
dapat mengolah tahu yang dapat melahirkan kreasi yang baru tanpa harus
kebingungan lagi. Adapun kegiatan ini di tindak lanjuti melalui uji coba
16

pembuatan perkedel tahu dan memberikan pengetahuan tentang pengolahan lain
dari tahu.
3.1.6.4 Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun Faktor penghambat dari kegiatan pembuatan perkedel tahu ini
adalah kurangnya keingintahuan masyarakat untuk mencari olahan lain dari tahu
selain yang sering mereka konsumsi, warga cenderung membuat tahu seperti
olahan biasa karena praktis. Sedangkan Faktor pendukungya adalah kondisi
lingkungan yang memadai dan ketersediaan bahan baku yang sangat mudah
dijumpai.
3.1.7 Pembukuan Pada Posyandu
NAMA : Eva Marlinda
NIM : 0901103010056
FAK/JUR : Ekonomi/Akuntansi

3.1.7.1 Bidang Kegiatan yang Dipilih Ilmu Ekonomi Akuntansi Dan
Social Humaniora (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di setiap
desa, termasuk Desa Meunasah Lambaroe, Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar.
Dengan adanya posyandu, warga sekitar lebih mudah untuk memeriksakan
kesehatan anak-anak mereka. Misalnya seperti imunisasi, pengukuran berat dan
tinggi badan,serta untuk menekan angka kematian pada bayi dan ibu hamil. Oleh
karena itu, setiap kegiatan yang terlaksana di posyandu membutuhkan dana dan
pencatatan yang baik agar bisa dikelola dengan efektif.
Pencatatan pada posyandu sebenarnya sangat sederhana, namun kurangnya
sosialisasi membuat warga sekitar kurang paham mengenai pencatatan yang baik
dan benar. Dengan demikian, saya memilih untuk mensosialisasikan pentingnya
pembukuan yang baik dan benar agar setiap kegiatan di posyandu tertata dengan
sistematis dan pengalokasian dananya terlaksana dengan baik.
3.1.7.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Dengan adanya kegiatan ini, saya mengharapkan tingkat pemahaman
warga lebih tinggi mengenai pembukuan yang baik dan benar.
17

3.1.7.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Dengan adanya kegiatan ini warga sekitar menjadi lebih paham
bagaiamana caranya untuk membuat pembukuan yang baik dan benar. Sehingga
pengalokasian dana sesuai dengan anggaran yang tersedia.

3.1.7.4 Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun faktor penghambat dari kegiatan ini adalah kurangnya kesadaran
warga mengenai pentingnya pembukuan yang baik dan benar dari setiap kegiatan
yang mereka lakukan. Sedangkan faktor pendukungnya adalah fasilitas dan
lingkungan yang memadai yang terdapat di desa tersebut.
3.1.8 Sosialisasi Menabung Di Usia Dini
NAMA : Muhammad Furqan
NIM : 0901102010015
FAK/JUR : Ekonomi/Manajemen

3.1.8.1 Bidang Kegiatan Yang Dipilih Ilmu social Humaniora
(pengembangan sumber daya manusia)
Menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk di kumpulkan sebagai
cadangan di masa depan. Sosialisasi merupakan suatu proses pembelajaran, agen
dari sosialisasi itu sendiri adalah keluarga, lingkungan pendidikan, teman sejawat
dan media masa. di sini penulis mencoba melihat dari sisi lingkungan pendidikan
dimana masih kurangnya ilmu tentang menabung di MIN lampuuk tersebut.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk memberikan sedikit ilmu tentang
manfaat dari menabung melalui sosialisasi menabung di usia dini, yang di
harapkan nantinya akan bermanfaat bagi siswa MIN lampuuk itu sendiri, dan
memberikan motivasi bagi siswa agar minat untuk menabung lebih tinggi.
3.1.8.2 Tujuan, Manfaat, Dan Sasaran Yang Dicapai
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat anak-anak dalam
melakukan kegiatan menabung demi meningkatkan kesejahteraan di masa depan,
dan mengajarkan anak-anak untuk menghemat dari usia dini.
18

Manfaat dari kegiatan ini adalah agar anak-anak mengetahui bagaimana
teknik untuk menabung, dan membentuk kepribadian anak-anak agar melakukan
pola hidup hemat.
3.1.8.3 Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai setelah melakukan sosialisai ini adalah agar siswa yang
tidak mengetahui manfaat dari menabung, bisa mengetahui dan melakukan
kegiatan ini. Serta memberikan semngat kepada siswa bahwa menabung itu
memiliki banyak manfaat yang dapat di ambil di masa depan.
3.1.8.4 Faktor Pendukung Dan Penghambat
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah banyaknya dukungan dari para
guru yang akan mengingatkan kepada anak-anak untuk terus melakukan kegiatan
menabung ini. Adapun faktor penghambat dari kegiatan ini adalah, kurangnya
minat dari anak-anak dan sulitnya mengendalikan anak-anak agar tetap mengikuti
sosialisai dengan tertib.

3.2 Kegiatan Kelompok
3.2.1 Bidang Kegiatan Yang Dipilih Pendidikan (Bimbingan Belajar
Rutin Kepada Murid TK,SD, dan SMP)
Program penunjang pertama yang saya pilih adalah program bimbingan
belajar bagi anak-anak yang tinggal di Gampong meunasah lambaroe dan
beberapa anak-anak Gampong meunasah lambaroe yang duduk di taman kanak-
kanak dan sekolah dasar. Dalam bimbingan belajar ini kami mengajarkan
beberapa mata pelajaran umum yang sangat penting bagi anak-anak dikemudian
hari, seperti matematika dan bahasa inggris. Dalam pelaksanaan program ini kami
juga memasukkan nilai-nilai budi pekerti untuk membentuk karakter pemuda
Aceh di masa yang akan datang.
3.2.1.1 Hasil Yang Ingin Dicapai Dan Tindak Lanjuti
Adapun yang menjadi hasil yang ingin dicapai dan tindak dari
pelaksanaan program ini adalah anak-anak mampu bersaing dalam ruang lingkup
yang lebih luas, mengingat bahasa inggris dan matematika merupakan suatu ilmu
dasar yang sangat dibutuhkan untuk bersaing baik di dunia sekolah maupun
19

persaingan dalam mendapatkan pekerjaan. Maka, sasaran yang ingin kami capai
melalui program ini adalah anak-anak mampu memahami dasar-dasar ilmu
matematika dan bahasa inggris yang berguna sebagai motivasi bagi mereka untuk
ingin belajar lebih keras lagi dan mereka lebih berani untuk mengembangkan ilmu
mereka karena mereka sadar pentingnya ilmu tersebut bagi masa depan mereka.
Hasil yang kami capai adalah hampir semua anak-anak didik kami mampu
menghafalkan perkalian dengan baik, walaupun masih ada yang butuh waktu
untuk menghitung sebuah perkalian.Sedangkan untuk bahasa inggris, anak-anak
didik kami mampu mengucapkan alphabet dalam bahasa inggris dengan cukup
baik.Selain itu mereka juga mampu mengenali beberapa warna dan benda dalam
bahasa inggris.Kami tidak melanjutkan lebih jauh dalam bentuk gramer, karena
untuk memperkenalkan kata per kata pun masih cukup sulit.Tidak lanjut kami
terhadap program ini adalah kami memberikan buku tulis dan alat tulis sebagai
bingkisan perpisahan kepada anak-anak didik kami agar mereka tetap termotivasi
untuk belajar.Dan kami juga meninggalkan poster berisikan perkalian dan
pertambahan untuk memudahkan mereka untuk belajar kembali.

Adapun yang menjadi Faktor pendukung terhadap pelaksanaan program
ini adalah:
1. Animo yang tinggi yang ditunjukkan oleh peserta ajar,
2. Seluruh peserta KKN di kelompok ini memahami apa yang akan
diajarkan, dan
3. Niat yang tulus.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan program ini
adalah:
1. Kami kesulitan mengajarkan bahasa inggris karena anak-anak didik kami
benar-benar awam dengan bahasa inggris,
2. Peserta didik sulit untuk duduk diam dan tertib, dan
3. Pesera cepat bosan.

3.2.1.2 Partisipasi Mayarakat Serta Peran Instansi
20

Partisipasi masyarakat dimeunasah lambaro mengenai program ini sangat baik
ini terbukti dari banyaknya pesserta didik yang datang dan berpartisipasi tentunya
hal ini merupakan peran dari para orang tua untuk mendorong anak-anak agar
mengikuti bimbingan belajar ini.
Peran instansi terkait dalam hal ini yaitu pak gechik selaku pemerintah
setempat sudah sangat baik dengan cara mendorong dan menghimbau para orang
tua agar para anak disekitar mengikuti bimbingan belajar tersebut.


3.2.2 Perbaikan Sarana dan Prasarana Gampong Meunasah Lambaroe
3.2.2.1 Bidang Kegiatan Yang Dipilih Ilmu Social ( Perbaikan Tempat
Ibadah)
Kami memilih perbaikan meunasah sebagai program penunjang
kami.Perbaikan yang dimaksud di sini adalah pengecatan. Maksud serta tujuan
kami melakukan program ini adalah untuk memberikan tempat yang lebih
nyaman, bersih, dan memberikan peremajaan bagi salah satu asset gampong
ini.Karena kami mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini masyarakat
lebih nyaman dengan kondisi yang lebih baik.Tempat yang lebih bersih juga lebih
baik bagi masyarakat baik dewasa maupun anak-anak, karena mereka setidaknya
tidak terlalu beresiko kemasukan debu dalam makanan mereka saat duduk santai
di lokasi tersebut.
3.2.2.2. Hasil Yang Ingin Dicapai Dan Tindak Lanjut
Hasil yang kami capai adalah kepuasan masyarakat, dan untuk menjaga
dan memelihara tempat ini untuk selanjutnya kami serahkan kembali kepada
masyarakat dengan harapan adanya peremajaan berkala terhadap tempat tersebut
mengingat tempat tersebut sangat penting untuk sosialisasi masyarakat.
Adapun yang menjadi faktor pendukung dari perbaikan ini adalah
dukungan dari masyarakat dan perangkat gampong. Sedangkan yang menjadi
faktor penghambat adalah jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk membeli
peralatan dan perlengkapan kerja.
3.2.2.3. Peran Masyarakat Dan Instansi
21

Peran masyarakat dengan program ini sangat baik ini terlihat saat program
ini dijalankan banyak masyarakat yang berpartisipasi serta membantu baik dalam
bentuk materil maupun non materil.serta peran instansi terkait dalam hal ini
perangkat desa serta tuha peut sangat baik hal ini terlihat saat melakukan program
ini instansi terkait sangat mendukung dan menghimbau masyarakat untuk
mensuport program ini.




3.2.3 Sosialisasi Gotong Royong
3.2.3.1 Bidang Kegiatan Yang Dipilih Ilmu Sosial
Kegiatan gotong royong ini kami lakukan setiap Minggu. Tetapi diiringi
dengangotong royong masal bersama masyarakat,kegiatan ini merupakan kegiatan
utama dan bertempat di Gampongmeunasah labaro .kegiatan sosialisasi gotong
royong ini metode yang digunakan menyebarkan koesioner dan membuat
pengumuman kepada masyarakat sebelum di adakan kegiatan gotong royong di
Meunasah lambaro, untuk lebih mudah mengajak masyarakat untuk bergotong
royong membersihkan masjid dan lingkungan yang perlu di bersihkan bersama
masyarakat.
3.2.3.1. Hasil Yang Ingin Dicapai Dan Tindak Lanjut
Hasil yang kami capai adalah kepuasan masyarakat, dan untuk menjaga
dan memelihara tempat ini untuk selanjutnya kami serahkan kembali kepada
masyarakat dengan harapan adanya peremajaan berkala terhadap tempat tersebut
mengingat tempat tersebut sangat penting untuk sosialisasi masyarakat.
3.2.3.2 Peran Masyarakat dan Instansi
Peran masyarakat dengan program ini sangat baik ini terlihat saat program
ini dijalankan banyak masyarakat yang berpartisipasi serta membantu baik dalam
bentuk materil maupun non materil.serta peran instansi terkait dalam hal ini
perangkat desa serta tuha peut sangat baik hal ini terlihat saat melakukan program
22

ini instansi terkait sangat mendukung dan menghimbau masyarakat untuk
mensuport program ini.

3.2.4 Pemberian Bimbingan Belajar Mengaji Rutin Kepada Generasi Muda
Meunasah Lambaroe
3.2.4.1 Bidang Kegiatan yang Dipilih pendidikan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa daerah menasah
lambaroe merupakan salah satu daerah yang diterjang oleh musibah tsunamai
pada 26 desember 2004 silam mengakibatkan desa tersebut luluh lantah. Karena
hal tersebut banyak berjatuhan korban baik bangunan sekolah maupun kehilangan
jiwa diantaranya adalah anak-anak dan orang dewasa yang bekerja sebagai tenaga
pengajar.
Sehingga sarana belajar mengajar dan tenaga pengajar pada desa ini
sangatlah kurang terutama bindang agama.hal ini tentunya sangat berpengaruh
pada tingkat pemahaman para siswa akan mata pelajaran tertentu akan tidak
maksimal.kami akhirnya memutuskan untuk memberikan bimibingan belajar
mengaji rutin setiap bada magrib kepada generasi muda daerah desa meunasah
lambaro ini sehingga dapat tercapai belajar mengajar yang maksimal.
3.2.4.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Pemberian bimbingan belajar rutin ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
a) Menambah wawasan generasi muda tentang agama
b) Meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar agama
c) meningkatkan daya tangkap siswa dengan berbagai soal agama
d) mengejar ketertinggalan di sekolah.
3.2.4.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai setelah melakukan bimbingan belajar ini adalah agar
siswa yang telah lama merasa tertinggal dalam hal mata pelajaran tertentu
disekolah dapata berbagi ilmu dengan para siswa lainnya sehingga dapat mengejar
ketertinggalan mata pelajaran agama serta memberikan semangat kepada para
siswa bahwa belajar itu merupakan suatu hal yang penting dan dapat dilakukan
bersama.Faktor Pendukung terealisasinya kegiatan ini adalah dukungan perangkat
desa dan minat warga yang cukup baik. Adapun faktor penghambat dari kegitatan
23

ini antara lain minimnya saranan dan prasarana yang dapat diberikan karena
keterbatasan alat serta minimnya tenaga pendidik.
3.2.4.4 Partisipasi mayarakat dan Peran instansi
Partisipasi masyarakat dimeunasah lambaro mengenai program ini sangat
baik ini terbukti dari banyaknya pesserta didik yang datang dan berpartisipasi
tentunya hal ini merupakan peran dari para orang tua untuk mendorong anak-anak
agar mengikuti bimbingan belajar ini.
Peran instansi terkait dalam hal ini yaitu pak gechik selaku pemerintah
setempat sudah sangat baik dengan cara mendorong dan menghimbau para orang
tua agar para anak disekitar mengikuti bimbingan belajar tersebut.

3.2.5 Pembuatan kegiatan Perayaan tahun baru islam 1434 H
3.2.5.1 Bidang Kegiatan yang Dipilih Pendidikan dan Social
Keagamaan
Kami berinisiatif mengadakan perayaan tahun baru islam yang diselingi
dengan berbagai rentetan acara sebelum perayaan tahun baru islam nantinya
dimalam minggu,rentetan acara tersebut yaitu perlombaan pidato, hafalan surat
pendek , serta lomba cerdas cermat .para peserta merupakan anak didik yang
diberikan pembelajaran ilmu agama dan mengaji setiap magrib hal ini merupakan
bentuk dari kesinambungan kegiatan mengaji rutin tersebut dan pada malam
puncak perayaan tahun baru islam seklaigus pembagian hadiah oleh perangkat
desa dan mendengar siraman rohani dari ustad yang didatangkan langsung dari
dayah darul ulum jambotape .
3.2.5.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai adalah :
a) Menambah wawasan generasi muda tantang agama
b) Meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar agama
c) meningkatkan daya tangkap siswa dengan berbagai soal agama
d) memberikan siraman rohani kepada warga masyarakat.
3.2.5.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
24

Hasil yang dicapai dari acara ini masyarakat lebih sadar tentang penting
nya agama dalam menjalankan kehipan sehari-hari yang bekalnya dapat
memberikan kehidupan yang lebih madani dan bermasyarakat .serta tindak lanjut
dari acara ini yaitu para peserta dan masyarakat akan lebih terdorong dalam
mempelajari ilmu agama nantinya serta para orang tua akan lebih terdorong dalam
menghimbau anak-anak untuk lebih giat dalam mempelajari ilmu agama karena
kelak akan sangat berguna dalam menjalni hidup secara berkeisambungan.
3.2.5.4 Partisipasi mayarakat dan Peran instansi
Partisipasi masyarakat dimeunasah lambaro mengenai program ini sangat
baik ini terbukti dari banyaknya pesserta didik yang datang dan berpartisipasi
tentunya hal ini merupakan peran dari para orang tua untuk mendorong anak-anak
agar mengikuti bimbingan belajar ini.
Peran instansi terkait dalam hal ini yaitu pak gechik selaku pemerintah
setempat sudah sangat baik dengan cara mendorong dan menghimbau para orang
tua agar para anak disekitar mengikuti perlomabaan yang diadakan dalam
perayaan hari besar ini.

3.3 Kegiatan Yang Belum Terlaksana
3.3.1 Pembuatan Papan Peta informasi Gampong Meunasah
Lambaro
Pembuatan papan peta informasi tentang meunasah lambaro yang awal
nya direncakan tidak dapat terealisasi hal ini dikarekan terkendala pada masalah
dana dan waktu yang sangat terbatas sebagai yang kita ketahui bersama
pembuatan papan peta informasi bukanlah suatu hal yang mudah karena
membutuhkan ketelitian dari para pekerja yang membuat nya hal ini lah menjadi
kendala karena para pekerja tersebut haruslah dibayar dengan dana yang tidak
sedikit tentunya hal ini menjadi kendala .
Serta keterbatasan waktu ,setelah mendengar berbagai pendapat dari
anggota kelompok maka kami sepakat untuk tidak merealisasikan kegiatan ini
dikarenakan membutuh kan dana yang besar serta melihat dari kegunaannya
masih tidak signifikan dengan kebutuhan lainnya yang masih sangat dibutuhkan
25

oleh masyarakat meunasah lambaro sehingga program ini kami hapuskan dari
matrik dan rencana kerja kelompok 4 Unsyiah 2012.

Anda mungkin juga menyukai