Anda di halaman 1dari 23

GRAFIK DAN ANALISISNYA

A. Pengantar
Salah satu tujuan dari laporan ilmiah adalah mengungkapkan informasi secara
numerik yaitu data dan hasil perhitungan dengan cara yang mudah dimengerti. Bersama-
sama dengan bagian laporan yang lain maka laporan dapat mengungkapkan isinya
dengan sendirinya. Idealnya orang yang tidak melakukan eksperimen jika membaca maka
dapat memahami.
Hukum fisika merupakan kaitan matematis antar besaran yang diukur. Grafik merupakan
bentuk visual dari pengungkapan keterkaitan tersebut. Dengan kata lain grafik
merupakan ungkapan secara visual dari kaitan antara kedua variabel tersebut pada kedua
sumbu. Biasanya kaitan kedua variabel tersebut dibuat fungsi.
ntuk menyatakan bagaimana data dikaitkan! grafik biasanya berisi titik-titik data dan
kurva tercocok "fitted curve#. $ermasuk dalam pengertian kurva adalah garis lurus. Dalam
kenyataannya paling mudah dilakukan interpretasi jika kurva berupa garis lurus.
%ada suatu nilai hasil pengukuran atau perhitungan! jika ada nilai harapnya maka
ralat penting ditampilkan untuk menunjukkan seberapa baik data eksperimental sesuai
dengan nilai harap. ntuk set data yang dicocokkan dengan persamaan maka penting
mengetahui bagaimana data-data tersebut sesuai dengan fungsi. Hal ini dilakukan
menggunakan error bar "batang ralat# yang akan dibahas nanti. &rror bar membantu
sesesorang untuk mengamati seberapa bagus setiap data mengikuti kurva atau garis pada
grafik. 'ika parameter persamaan seperti slope dan intersep diperoleh melalui data maka
kedua parameter memiliki ralat yang menyatakan jangkau nilai yang diperlukan untuk
membuat seluruh titik data sesuai dengan kurva.
Kegunaan grafik
a. ntuk menentukan besaran fisis
b. (isualisasi hasil eksperimen yang dapat memberikan manfaat untuk)
%erbandingan teori dan eksperimen
*elihat kontinuitas variabel
c. ntuk menetapkan hubungan empiris antar variabel
B. Pembuatan grafik
1. Tabel ata
Sering data yang diperoleh dalam eksperimen berbeda dengan yang akan diplot di
grafik. *isalnya yang diukur massa sedangkan yang diplot adalah berat. Dalam hal
ini data yang akan diplot sebaiknya tetap seperti pada tabel. Hal ini akan lebih
memudahkan bagi pembaca untuk membandingkan setiap titik data pada tabel dengan
titik data pada grafik. $abel data mencakup ukuran error bar untuk setiap titik data.
Satuan pada tabel harus sama dengan satuan pada grafik.
Grafik harus diplot dari data yang dinyatakan dalam tabel. +leh karena itu aturan
pentabelan adalah sebagai berikut)
,
a. memiliki ukuran dan antar kolom dipisah supaya lebih mudah membaca.
b. 'udul harus mengandung arti yang me-akili terhadap eksperimen serta pada tiap
kolom diberi heading.
c. $idak terpisahkan oleh pergantian halaman "kecuali jika tabel panjangnya lebih
dari , halaman! sebaiknya tetap diusahakan agar cukup , halaman#.
d. Diberi nomor tabel yang sesuai "misal) .$abel ,.# untuk memudahkan merujuk
pada laporan! dan nama! "misal) .gerak jatuh bebas bola besi.# yang bisa
memberikan penjelasan.
e. *asukkan informasi yang terkait dengan data yaitu satuan! ralat dll.
$abel /., %osisi bola terhadap -aktu
i
i
x
"cm#
i
x
"cm#
i
t
"s#
i
t
"s#
, 0!1 t 1!,
0
/
!. Bagian"bagian grafik
a. 'udul
'udul grafik dibuat sedemikian rupa sehingga agak memberikan penjelasan
mengenai kegiatan di lab. 'udul seperti .y vs x. mungkin benar! namun tidak
berarti jika diharapkan orang yang membaca paham akan grafik tersebut. 2ain
halnya dengan .Benda 'atuh Bebas. akan lebih membantu pembaca untuk
membayangkan kenyataannya.
b. 2abel sumbu
0
Seperti disebutkan di atas .m. dan .l. tidak berarti jika dibandingkan dengan
ungkapan .penambahan massa "m# dalam gram. dan .panjang tali "l# dalam
cm.. ngkapan tersebut cukup informatif. Simbol m dan l masih digunakan
untuk mempermudah mencari simbol tersebut dalam persamaan. Satuan harus
disertakan didalam label sumbu.
c. Skala sumbu
,# pilihlah skala sumbu sedemikian rupa sehingga titik-titik data mampu
tersebar pada luasan grafik yang diplot. Diusahakan titik-titik data tidak
mengumpul di satu tempat.
0# ntuk membagi sumbu pilihlah skala-skala pembagi yang mudah
"sederhana#. 3ngka 1!/456 volt merupakan contoh pembagian skala yang
sulit. 3kan lebih mudah jika dipilih 1!078 1!7 volt atau mungkin 1!9 volt.
'ika data berupa bilangan bulat maka untuk menyatakannya jangan
menggunakan notasi sientifik.
/# 'ika datanya dimulai dari : yang jauh dari titik "1!1# maka titik "1!1# tidak
harus ada dalam grafik. ;ontoh karakteristik arus-tegangan pada lampu
2&D.
Gambar ,. <. &rror bar terlalu kecil sehingga tidak tampak dalam gambar
d. memplot titik-titik
Sering hasil yang ditentukan dari grafik agak kurang sesuai karena kesalahan
dalam memplot titik-titik data. 'ika memplot dengan tangan harus hati-hati
jangan sampai keliru. $itik-titik data harus dicocokkan dengan error bar untuk
/
menunjukkan bah-a data tersebut ada ralatnya. 'ika ralatnya pada satu atau
kedua dimensi terlalu kecil! maka catatan pada grafik perlu dibuat agar
pembaca mengetahui jika ralatnya memang terlalu kecil. ;atatan ini dapat
ditempatkan di keterangan gambar. *isalnya error bar terlalu kecil sehingga
tidak tampak dalam gambar.
e. $itik-titik pada Slope
%ada perhitungan parameter grafik seperti slope! maka titik-titik pada garis
harus dipilih mana yang merupakan titik data! bahkan jika titik data tampak
menyimpangkan garis terlalu besar maka akan membuat grafik keliru.
f. &rror bar "batang kesalahan#
&rror bar bisa dalam , arah atau kedua arah dan mungkin nilainya berbeda
antara arah positif dengan arah negatif. 'angkau nilai yang mungkin untuk
suatu titik data mencakup semua titik yang dibatasi oleh segiempat dengan
titik sudutnya merupakan pertemuan antara kedua error bar. kuran error bar
diberikan oleh ralat kedua koordinat. Sesungguhnya titik-titik yang
menggambarkan nilai yang benar berada di dalam elip yang dibentuk oleh
error bar. Hal ini disebabkan karena pengukuran : dan y tidak memiliki nilai
maksimum error pada saat yang sama.
Gambar 3.1 Titik dengan error bar
#. Anali$i$ grafik
Biasanya titik data pada grafik digunakan untuk menentukan parameter kaitan
antara kedua besaran. *isalnya jika memplot garis lurus maka slope dan titik
potong pada sumbu y merupakan parameter-parameter yang menggambarkan
kaitan tersebut.
Catatan: slope dan intersep mungkin memiliki satuan. Satuan intersep pada y
sama dengan satuan variabel y dan slope memiliki satuan
[ ]
[ ]
[ ] x
y
slope
9. Lineari$a$i %er$amaan
9
*odel matematika yang anda pilih harus memungkinkan untuk diplot di grafik.
;ara termudah untuk menyederhanakannya dalah dengan melinearkan grafik!
yaitu memilih informasi yang akan diplot agar supaya dapat dibuat garis lurus.
;ontoh)
t
Ke z

dengan K dan konstanta. 'ika grafik log natural z diplot sebagai fungsi t maka
akan diperoleh garis lurus)
t K z ln ln
parameter K dan menjadi lebih mudah diperoleh dari grafik.
'ika kita mensubstitusikan
z y ln
dan t x dan jika slope dan intersep y
diukur masing-masing sebagai m dan b maka diperoleh
m
K b ln
&. Fitting kur'a
Gambarlah kurva sehalus "selunak# mungkin melalui titik-titik data! kecuali jika
memang ada titik-titik diskontinyu yang membuat slope harus berbeda. Grafik
tidak boleh berupa hubungan dari titik ke titik. 'ika kurva diplot dengan komputer
maka tariklah garis dengan tangan. 'ika set data benar-benar cocok dengan kurva
maka pilihlah pencocokan terbaik
Biasanya setelah titik-titik data diplot di grafik! maka dilihat kemudian
dilanjutkan dengan metode least square "kuadrat terkecil# yang lebih mudah dan
otomatis. 'ika diplot dengan bantuan mata maka garis terbaik adalah yang
membagi 0 set data sehingga jumlah titik yang berada di ba-ah garis sama
dengan jumlah titik yang berada di atas garis. ntuk menentukan intersep! jika
, 0
, 0
x x
y y
m

dan
b mx y +
maka untuk sembarang titik pada garis
) , (
1 1
y x
dan
) , (
2 2
y x
maka
b mx y +
0 0
sehingga
2 2
mx y b
dan akhirnya
2
1 2
1 2
2
x
x x
y y
y b

,
_


(. Fitting menurut kuarat terke)il
1. Gari$ luru$ y = a + bx
i i
bx a x y + # "
# "
i i i
x y y y
7
a dan b dicari agar total
P
bernilai maksimum.
*isal didefinisikan
0
"chi kuadrat dibaca =kai kuadrat.# sebagai

,
_

0
0
# "
i
y
i i
s
x y y

,
_

0
0
# "
i
y
i i
s
bx a y

a. *ika y
i
y y y y
s s s s s
/ 0 ,
Hal ini terjadi jika pada masing-masing titik tidak dilakukan pengulangan
sehingga ralatnya merupakan ralat yang berasal dari alat ukur yang besarnya
selalu tetap.
( )

+
0
0
0
# "
,
i i
y
bx a y
s

>
( )


0
0
?
,
i i
y
y y
s
"1#
Syarat
0
minimum adalah 1
0 0

b a

( )

1 # , " # " 0
,
0
0
i i
y
bx a y
s a

i i
y bx a +
i i
y bx Na +
",#
( )

1 # " # " 0
,
0
0
i i i
y
x bx a y
s b

i i i i
y x bx x a +
0
"0#
Dari pers. ",# dan "0# maka diperoleh)
( ) ( ) ( )( )
( )
0 0
0
0
0
i i
i i i i i
i
i i
i i
i i i
x N x
y x y x x
x N
x x
x y
x y x
a

"/#
*isal bagian penyebut pada pers. "/#)
5
> ( )
0 0
i i
x N x
*aka )
a >
( ) ( ) ( )( ) [ ]
i i i i i
y x y x x

0
,
"9#
Dengan cara yang sama yaitu dengan menerapkan 1
0

maka diperoleh)
i
i i
i
i i i
x N
x x
y N
y x x
b

0
( ) ( ) [ ]
i i i i
y x N y x b

,
"7#
$ampak bah-a nilai a dan b tidak ada ketergantungan terhadap sy.
b. *ika i
x
an i
y
keuan+a memiliki ralat +ang be$arn+a
@ @ @ @
i i
y x
s s
maka s total
untuk xi dan yi adalah )
0 0
i i
y x
i
s s s +
"5#
2anjutan ...
# !...! ! " # "
0 , N i
y y y a y a a
0
0
0
0
0
0
0
,
0
0
0
...
0 , N i
y
N
y y y
i
a
s
y
a
s
y
a
s
y
a
s
y
a
s

,
_

+ +

,
_

,
_

,
_


>

,
_

N
j
y
j
j
s
y
a
,
0
0
"6#
dimana
1
1
]
1

,
_

,
_


i
i
i
j i
j
x x x
y
a
0
,
ingat! karena y y
s s
j

maka pada pers. "6# ungkapan tersebut dimasukkan sehingga)
0
,
0
0
0
0
,
y
N
j i
i
i
j i a
s x x x s

,
_

y
i
y
i
:
i
:
i
6
( )

1
1
]
1

,
_

,
_


,
_

+
,
_

N
j i
i j
i
i
i
i
i
j i
y
x x x x x x
s
,
0
0
0
0
0
0
0
1
1
]
1

,
_

,
_

,
_


,
_

,
_

,
_


j
j
i
i
i
i
i
i
j
j
i
i
y
x x x x N x x
s
0
0
0 0
0
0
0
0
1
1
]
1

,
_

,
_


,
_

+
,
_

,
_


i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
y
x x x N x x
s
0
0 0
0 0
0
0
0
0
[ ]

0 0 0
0
0
0
# "
i i i
y
a
x x N x
s
s
0
0
0
i
y
a
x
s
s

atau
0 0
0
# "
i i
i
y a
x x N
x
s s

"A#
Dengan cara yang sama maka diperoleh)

0
0 y
b
Ns
s
atau
0 0
# "
i i
y b
x x N
N
s s

"4#
ntuk latihan tentukan rumus untuk a
s
dan b
s
jika persamaan regresinya
b ax y +
.
b. *ika
konstan
/ 0 ,

i
y
i
y y y y
s s s s s
Hal ini dapat terjadi jika pada masing-masing titik dilakukan pengukuran berulang
sehingga memiliki simpangan baku.
[ ]

+

,
_

0
0
0
0
# "
, # "
i i
i
y
i
y
i i
bx a y
s s
bx a y


1
1
]
1

1 # , "
# "
0
0
0
i
y
i i
s
bx a y
a

",1#
A
0 0 0
,
i
y
i
i
y
i
i
y
s
y
s
x
b
s
a +
",,#


1
1
]
1

1 # "
# "
0
0
0
i
i
y
i i
x
s
bx a y
b

",0#
0 0
0
0
i
y
i i
i
y
i
i
y
i
s
y x
s
x
b
s
x
a +
",/#
Dari pers. ",,# dan ",/# maka diperoleh)
0
0 0
0
0
0 0 0 0
0
0
0
0
0 0
0
0
0
0 0
,
,

,
_

i
y
i
i
y
i
i
y
i
y
i i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
y
i
i
y
i i
i
y
i
i
y
i
s
x
s
x
s
s
y x
s
x
s
y
s
x
s
x
s
x
s
x
s
s
x
s
y x
s
x
s
y
a ",9#
Dengan memisalkan
>
0
0 0
0
0
,

,
_


i
y
i
i
y
i
i
y
s
x
s
x
s
",7#
( )
0 0
i i i i i
x w x w w
*aka intersep
a >
1
1
]
1

0 0 0 0
0
,
i
y
i i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
s
y x
s
x
s
y
s
x
",5#
[ ]
i i i i i i i i i
y x w x w y w x w a

0
,

,
_

j
j
y
j
a
s
y
a
s
0
0
0
>

,
_

j
j
y
j
s
y
a
0
",6#
atau untuk untuk memudahkan pemahaman)
0 0
/
/
0
0
0
0
,
,
...

,
_

+ +

,
_

,
_

,
_

N
y
N
y y y a
s
y
a
s
y
a
s
y
a
s
y
a
s
%ada pers. ",5# turunan a terhadap yj dimana yj adalah salah satu nilai dari yi adalah)
4
1
1
]
1

,
_

,
_

,
_

,
_

0 0 0 0
0
, ,
j
y
j
i
i
y
i
j
y
i
i
y
i
j
s
x
s
x
s s
x
y
a
",A#
Dengan mensubstitusikan pers. ",A# ke ",6# dan kemudian memasukkan
j
y
s
0
ke dalam
kurung maka diperoleh)

1
1
]
1

,
_

,
_

,
_

,
_

j
j
y
j
i
i
y
i
j
y
i
i
y
i
a
s
x
s
x
s s
x
s
0
0 0
0
0
0
, ,
>

1
1
1
]
1

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

j
j
y
j
i
i
y
i
j
y
i
i
y
i
j
y
j
i
i
y
i
j
y
i
i
y
i
s
x
s
x
s s
x
s
x
s
x
s s
x
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
,
0
, ,
'ika tanda

j
dimasukkan ke dalam kurung kotak maka
ij
j
j
y
j
i
i
y
i
i
i
y
i
j
y
j
j i
i
y
i
j
j
y
i
i
y
i
a
s
x
s
x
s
x
s
x
s
x
s s
x
s
1
1
1
]
1

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_


0 0 0
0
0
0
0 0
0
0
0
0
0
0
, ,
sehingga dengan menjalankan i > j > ,... N maka diperoleh)
1
1
]
1

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_


0
0 0
0
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
, ,
i
i
y
i
i
i
y
i
i
i
y
i
i
i
y
i
i
i
y
i
i
y
i
a
s
x
s
x
s
x
s
x
s s
x
s "01#
Dengan menguraikan
0
menjadi dan mengganti salah satu dengan pers. ",7# maka
ditulis menjadi)

,
_

,
_


0
0 0
0
0
,
i
y
i
i
y
i
i
y
s
x
s
x
s
"0,#
maka persamaan "01# menjadi
1
1
1
1
1
1
1
]
1

,
_

,
_


1
1
]
1

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_


0
0 0
0
0
0
0 0
0
0 0
0 0
0
0
0
0
,
0
,
,
i
y
i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
i
i
y
i
i
i
y
i
i
i
y
i
i
i
y
i
i
y
i
a
s
x
s
x
s
s
x
s
x
s
x
s
x
s s
x
s "00#
yang nilainya dapat didekati dengan)
,1

i
i
y
i
a
s
x
s
0
0
0
,
atau

i
i
y
i
a
s
x
s
0
0
,
atau

i
i i a
x w s
0
,
"0/#
Slope grafik
0
0 0
0
0
0 0 0 0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
,
,
,
,

,
_

i
y
i
i
y
i
i
y
i
y
i
i
y
i
i
y
i i
i
y
i
y
i
i
y
i
i
y
i
i
y
i
y
i i
i
y
i
i
y
i
i
y
s
x
s
x
s
s
x
s
y
s
y x
s
s
x
s
x
s
x
s
s
y x
s
x
s
y
s
b

i i i i i i i i
x w y w y x w w
b
Dengan cara yang sama untuk
b
s
maka diperoleh)

i
i
y
b
s
s
0
0
, ,
atau

i
i
y
b
s
s
0
, ,
atau

i
i b
w s
,
"09#
dengan >
ntuk gejala yang mengikuti distribusi %oisson maka
i
i
y
y s
"07#
maka)
N y
sehingga
N s
y

"05#
*isalkan pada kasus pencacahan radiasi dengan berbagai -aktu pencacahan sehingga
jumlah cacah radiasi yang terkait dengan ti adalah Ni! sebagaimana diskripsi pada tabel
berikut)
$abel
i
i
t
i
N
i
s
, 7 menit ,100 ,100
0 ,1 menit ,,116 ,,116
/ ,7 menit ,/91,7 ,/91,7
9 01 menit 0,1101 0,1101
Dari tabel tersebut tampak jelas bah-a masing-masing data memiliki simpangan baku
yang berbeda-beda sehingga penentuan nilai rata-rata laju pencacahan harus dilakukan
dengan regresi linier dengan simpangan baku baku yang berbeda-beda.
,,
Berikut diberikan contoh masalah yang diselesaikan dengan regresi linear namun
memiliki
,-am%le (.1.
3 student is studying electrical currents and potential differences. He has been provided
-ith a l-m nickel-silver -ire mounted on a board! a lead-acid battery! and an analog voltmeter. He
connects cells of the battery across the -ire and measures the potential difference or voltage
bet-een the negative end and various positions along the -ire. Brom e:amination of the meter! he
estimates the uncertainty in each potential measurement to be ...& /. $he uncertainty in the
position of the probe is less than , mm and is considered to be negligible.
$abel 5.,
Beda potensial y sebagai fungsi dari posisi sepanjang ka-at nikel-silver berarus
I
Posisi
i
x
Beda
potensial
i
y
0
i
x
i i
y x
i i
bx a y + ?
( )
0
?
i i
y y
1 10 0.37 100 3.70 0.33 0.0013
2 20 0.58 400 11.60 0.60 0.0002
3 30 0.83 900 24.90 0.86 0.0008
4 40 1.15 1,600 46.00 1.12 0.0009
5 50 1.36 2,500 68.00 1.38 0.0005
6 60 1.62 3,600 97.20 1.64 0.0005
7 70 1.90 4,900 133.00 1.91 0.0000
8 80 2.18 6,400 174.40 2.17 0.0002
9 90 2.45 8,100 220.50 2.43 0.0004
450 12 28,500 779.30 12.43 0.0049
Cilai
D
a
dan
D
b
diperoleh melalui persamaan "A# dan "4# hanya nilai y
s
diganti dengan
0
# ? "
0
?

N
y y
s
i i
y
Selanjutnya nilai
0
diperoleh dari persamaan "1# karena sy untuk kasus ini sama yaitu
1!17 volt.
47 . , 17 . 1 E 1194 . 1
0 0

064 . 1
6
47 . ,
0
0

v
v

,0
'ika dilihat pada $abel ;9 maka diperoleh
# ! "
0
v P

4AF.
ntuk fungsi hasil fitting yang baik yaitu yang mendekati distribusi induk! maka nilai
0
v
mendekati , dan probabilitas
# ! "
0
v P

pada $abel ;9 halaman 07A mendekati 1!7.


ntuk fitting yang jelek maka nilai
0
v
lebih besar dari , dan probabilitas
# ! "
0
v P

lebih kecil dari 1!7.


%ada $abel ;9 angka-angka yang berada di dalam tabel merupakan nilai dari v
v
E
0 0

dengan v merupakan derajat kebebasan yaitu jumlah data dikurangi dengan jumlah
parameter. ntuk garis lurus maka ada 0 parameter yaitu a dan b.
ntuk eksperimen yang berbentuk teknik rerata berbobot)
,-am%le (.!.
In another e:periment! a student is provided -ith a radioactive source enclosed in a small
A-mm-diameter plastic disk and a Geiger counter -ith a ,-cm-diameter end -indo-. Her object is
to investigate the ,Er la- by recording Geiger counter measurements over a fi:ed period of time
at various distances from the source bet-een 01 and ,11 cm. Because the counting rate is not
e:pected to vary from measurement to measurement! e:cept for statistical fluctuations! the
student can record data long enough to obtain good statistics over the entIre range of the
e:periment. She uses an automatic recording system and records counts for thirty ,7-s intervals at
each position. Bor analysis in this e:periment! she sums the counts from the /1 measurements at
each positions. $he separate ,7-s interval measurements at each position can be used in other
statistical studies.
Data pengukuran adalah
Posisi
xi
Cacah
Ci
20 901
25 652
30 443
,/
35 339
40 283
45 281
50 240
60 220
75 180
100 154
Garena data tersebut telah diketahui bersama mengikuti distribusi %oisson maka masing-
masing data memiliki simpangan baku akar dari cacahnya. Selain itu jumlah cacah
radioaktif berbanding lurus terhadap ,Er
0
.
,9
,7
KEBOLEHJADIAN TERKORELASI
1. Linear
bx a y +
Bagaimana adanya perubahan pada suhu $ menyebabkan perubahan pada indek
bias nH Dalam kasus ini dikatakan bah-a n terkorelasi secara linier terhadap $. 'ika
asumsi ini benar maka
i i
bx a y +
"05#
atau
i i
y
b b
a
x
,
+
>
i
y b
b
a
D +
"06#
'ika slope dari pers. "05# dan "06# dikalikan maka diperoleh koefisien korelasi)
,
,
. D
0

b
b bb r
D bb r
contoh) y = x ! ". 'ika dibalik menjadi x = y# $ "#
'ika x dan y tidak terkorelasi samasekali maka r > 1.
;ontoh
x y
1 5
2 7
3 9
4 11
5 13
'ika diplot
# ! "
i i
y x
maka diperoleh grafik
,5
'ika diplot
# ! "
i i
x y
maka diperoleh grafik
$entu saja kedua grafik tidak bisa digambar bersma karena identitas sumbu-sumbunya
berlainan.
Cilai koefisien determinasi bb% = r
0
> 0!9 : 1!/400 > 1!49
Cilai r ini belum cukup untuk untuk menyimpulkan ketergantungan y terhadap :! seperti
jumlah pengukuran yang terlalu sedikit. +leh karena itu diperlukan kriteria tambahan
yaitu probabilitas koefisien korelasi.
Dari suatu sampel data acak tak terkorelasi dibuat distribusi probabilitas r nya yaitu
Pr"r&v# dengan v adalah derajat kebebasan.
( )
[ ]
( )
0 E # 0 "
0
,
# 0 E "
0 E # , " ,
8

v
r
r
v
v
v r P

%robabilitas koefisien korelasi r hasil pengamatan "eksperimen# lebih besar dari r untuk
sampel acak dengan jumlah data N dan derajat kebebasan v adalah integral kebolehjadian
( )
[ ]
( ) dx x
v
v
N r P
r
v
c

, 0 E # 0 "
0
,
# 0 E "
0 E # , " ,
8

dengan v > N-0


,6
,A
,4
KEBAGUSAN HASIL PENCOCOKAN
Sebagaimana diungkapkan sebelumnya)

,
_

0
0
# "
i
i i
s
x y y

0
tereduksi E termodifikasi menjadi
0
v
dengan v adalah derajat kebebasan.
'oefisien data
N N v
v
v
0
0

selanjutnya probabilitasnya dilihat pada table ;9. Bentuk distribusinya adalah
( )
0 E 0 E # 0 " 0
0 E
0
# "
# 0 E " 0
,
8
x v
v
x
e x
v
v P


( ) v P
x
8
berupa integral yang menyatakan kebolehjadian pengamatan nilai
0
dari
hasil pengamatan melebihi sample acak dengan N pengamatan dan v derajat kebebasan.
01
0,
00
0/

Anda mungkin juga menyukai