achievement among highschool students. International Journal of Psychology and Behavioral Research. 3(2). 89-95. Tersedia pada http://ijpbrjournal.com/wp- content/uploads/2014/03/Intl.-J.-Phys.-Beh.-Res.-Vol.-32-89-95-2014.pdf. Diakses pada 1 September 2014. Dirangkum oleh : Dewa Putu Yuda Prasetia/1113021016
Mengidentifikasi faktor penyebab dalam pencapaian prestasi akademik dan pencegahan kegagalannya merupakan hal yang sangat penting. Pencapaian prestasi akademik sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologis seseorang. Kegagalan dalam hal akademis sering terjadi karena kurangnya keyakinan diri seseorang terhadap efektifitas ataupun kemampuan yang dimilikinya. Mereka cenderung menganggap dirinya kurang mampu untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu. Kurangnya keyakinan diri (self-efficacy) menyebabkan seseorang merasa tidak berdaya dan tidak mampu mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapi suatu permasalahan. Mereka percaya bahwa upaya yang mereka lakukan sia-sia dan lebih mudah untuk menyerah. Hal tersebut akan dapat mengurangi motivasi, menurunkan aspirasi, mengganggu kemampuan kognitif, serta dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Keyakinan diri (self-efficacy) merupakan prediktor yang baik dalam pencapaian prestasi. Pajares (1997) menyatakan dalam studinya bahwa self-efficacy dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap prestasi akademik seorang siswa. Dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kinerja pendidikan akan dapat mengurangi kegagalan dalam pendidikan serta dapat mengadopsi penggunaan strategi yang lebih efektif pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, self-efficacy memberikan efek yang signifikan dalam penetapkan suatu tujuan tertentu, regulasi/pengaturan diri, serta ketekunan dan kerja keras di dalam menghadapi suatu permasalahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dan prestasi akademik siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengambil sampel siswa SMA yang belajar di Arak dimana sampel terdiri dari 430 siswa (230 perempuan dan 200 laki-laki). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan t-test dan koefisien korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy dan prestasi akademik. Hasil ini sejalan dengan asumsi teori sosial-kognitif dari Bandura. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan siswa laki-laki memiliki self-efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa perempuan. Namun, siswa perempuan memiliki tingkat prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki.
Komentar : Alasan saya menggunakan jurnal ini karena pada jurnal memberikan paparan yang sangat lengkap mengenai konsep keyakinan diri (self-efficacy). Selain itu, hasil penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bahwa hubungan yang positif antara keyakinan diri (self-efficacy) dengan prestasi akademik siswa. Jurnal ini juga melengkapi keperluan data penulis yang terkait dengan aspek keyakinan diri (self-efficacy) dan prestasi akademik Hubungan jurnal ini dengan proposal yang saya rancang adalah keyakinan diri (self- efficacy) dan prestasi akademik adalah dua bagian variabel penting yang saya jadikan acuan dan sumber pengetahuan dalam merancang proposal penelitian selanjutnya.