Anda di halaman 1dari 19

General Anastesi pada

KasusPeritonitis
Pembimbing : dr. Saut Hutasoit, Sp.An

Prepared by :
Sweety & Noven Manurung
Definisi
Peritonitis adalah keadaan akut abdomen
akibat peradangan sebagian atau seluruh
selaput peritoneum parietale atau visceral
pada rongga abdomen. Penyebab tersering
adalah perforasi dari organ lambung, colon,
kandung empedu dan apendiks. Infeksi dapat
juga menyebar dari organ lain yang menjalar
melalui darah.

Etiologi
Penyebab yang paling serius dari peritonitis
adalah terjadinya suatu hubungan (viskus)
kedalam rongga peritoneal dari organ-organ
intraabdominal (esophagus, lambung,
duodenum, intestinal, colon, rectum, kandung
empedu, apendiks dan saluran kemih), yang
dapat disebabkan oleh trauma, darah yang
menginfeksi peritoneal, benda asing, obstruksi
dari usus yang mengalami strangulasi,
pankreatitis, PID (Pelvic Inflamatory Disease) dan
bencana vascular (trombosis dari
mesenterium/emboli).

Klasifikasi
Infeksi peritoneal diklasifikasikan menjadi:
1. primer (spontan)
Penyebab terbanyak dari peritonitis primer adalah
peritonitis yang disebabkan karena bakteri yang muncul
secara spontan (spontaneous bacterial peritonitis) yang
sering terjadi karena penyakit kronis. Peritonitis primer
dibedakan menjadi (1) spesifik yaitu peritonitis yang
disebabkan oleh infeksi kuman yang spesifik seperti
kuman TB. (2) Non Spesifik yaitu peritonitis yang
disebabkan oleh infeksi kuman yang non spesifik seperti
pneumonia
2. sekunder (berhubungan dengan proses patologi
yang berlangsung di organ dalam),
peritonitis sekunder merupakan bentuk
peritonitis yang paling sering terjadi, disebabkan
oleh perforasi atau nekrosis (infeksi transmural)
organ-organ dalam dengan inokulasi bakteri
rongga peritoneal. Berbeda dengan SBP,
peritonitis sekunder lebih banyak disebabkan
bakteri gram positif yang berasal dari saluran
cerna bagian atas.

Gejala klinis
Anamnesis :
nyeri pada seluruh lapangan perut kadang
disertai dengan :
- Demam
- Mual / Muntah
- BAB tidak ada khas
- kadang mencret
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi
Pada inspeksi, pemeriksa mengamati adakah
jaringan parut bekas operasi menunjukkan
kemungkinan adanya adhesi, perut
membuncit dengan gambaran usus atau
gerakan usus yang disebabkan oleh gangguan
pasase. Pada peritonitis biasanya akan
ditemukan perut yang membuncit dan tegang
atau distended

Palpasi
- Defans muskular (perut memapan)
- Nyeri tekan pada seluruh lapangan perut

Perkusi
Perkusi. Nyeri ketok menunjukkan adanya iritasi
pada peritoneum, adanya udara bebas atau
cairan bebas juga dapat ditentukan dengan
perkusi melalui pemeriksaan pekak hati dan
shifting dulnesss. Pada pasien dengan peritonitis,
pekak hepar akan menghilang, akibat dari
perforasi usus yang berisi udara sehingga udara
akan mengisi cavum peritoneum sehingga pada
perkusi hepar terjadi perubahan redup menjadi
timpani dan perkusi abdomen hipertimpani
karena adanya udara bebas.
Auskultasi
Auskultasi dilakukan untuk menilai apakah
terjadi penurunan suara bising usus. Pasien
dengan peritonitis umum,bising usus akan
melemah atau menghilang sama sekali, hal ini
disebabkan karena peritoneal yang lumpuh
sehingga menyebabkan usus ikut
lumpuh/tidak bergerak`(ileus paralitik).
Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan adalah
mengistirahatkan saluran cerna dengan
memuasakan pasien, pemberian antibiotic
yang sesuai, dekompresi saluran cerna
dengan penghisapan nasogastrik atau
intestinal, penggantian cairan dan elekrtolit
yang hilang yang dilakukan secara intravena .
Pada pasien dengan akut peritonitis
eksplorasi laparatomi perlu segera dilakukan.
Prognosis



Angka mortalitas umumnya adalah 40%. Faktor-
faktor yang mempengaruhi prognosis, antara lain :
Jenis infeksinya/penyakit primer
Durasi/lama sakit sebelum infeksi
Keganasan
Gagal organ sebelum terapi
Gangguan imunologis
Usia dan keadaan umum penderita

Keterlambatan penanganan 6 jam
meningkatkan angkamortalitas sebanyak 10-
30%. Pasien dengan multiple trauma 80%
berahkir dengan kematian. Peritonitis yang
berlanjut, abses abdomen yang persisten,
anastomosis yang bocor, fistula intestinal
mengakibatkan prognosis yang jelek.



Status Pasien
STATUS PASIEN
ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Nn. Nunut Sitanggang
Umur : 10 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Balige
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Berat Badan : 19 kg
ANAMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama : Nyeri pada seluruh perut
Telaah : Os datang dibawa orang tuanya ke RSU HKBP Balige pada Pukul
16.00 wib dengan keluhan nyeri pada seluruh perut dan sudah dialami kurang
lebih 4 hari SMRS.
Sebelumnya pasien ada jatuh dari sepeda dan perutnya sebelah
kanan atas terkena benturan stang sepeda Sejak itu pasien mengalami mual dan
muntah. Muntahnya berisi makanan yang dimakan, dan berwarna kuning, muntah
hitam disangkal. Demam juga disangkal oleh ibu pasien. BAB (-), BAB berdarah
tidak ada, lender tidak ada, buang angin (+) ada.
4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien dibawa ibunya ke tukang pijat (Kusuk)

KEADAAN PRABEDAH
Pemeriksaan Fisik Pre Operasi
B1 (Breath)
Airway : Clear
Frekuensi Nafas : 20 X/menit
Suara Pernafasan : Vesikuler kanan=kiri
Suara Tambahan : (-)
Saturasi O
2
: 97%

B2 (Blood)
Akral : Dingin
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Frekuensi Nadi : 110 X/menit, regular, t/v cukup
Temperatur : 37
0
C
Konj. Palp. Inf. Pucat : (-/-)

B3 (Brain)
Sensorium : Compos Mentis GCS 15 (E4M6V5)
Refleks Cahaya : (+/+)
Pupil : isokor kanan=kiri 3 mm


B4 (Bladder)
Urine : (+)
Warna : Kuning Keruh
Kateter : (+)

B5 (Bowel)
Abdomen : Perut memapan, Nyeri tekan
pada perut kanan bawah
Peristaltik : Menghilang

B6 (Bone)
TB : 120 cm
BB : 19 kg
Fraktur : tidak ada
Oedem : tidak ada

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
HB : 10,2 g/dL
HCT : 3,1 %
Leukosit : 12.400/mm
3

Trombosit : 306.000 mm
3

MCV : 81,2 fL
MCH :26,5 pg
MCHC :32,4 g/dL
M. Perd : 3 27
M. Pemb : 6 45

Diagnosis : Peritonitis Generalisata ec. Susp
perforasi usus ec. Trauma tumpul abdomen

Tatalaksana Awal
Puasa Sementara
IVFD RL loading 400 cc; lanjut RL 20 tpm makro
Pasang NGT dekompresi
Pasang urine kateter
Cefotaxim 1 gr
Metronidazol 300 mg; lanjut 150 mg
Ranitidine 20 mg
Ondancentron 1 amp

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai