Anda di halaman 1dari 15

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Mesin-Mesin Thermal dan Fluida
Disusun Oleh :
AD!KA "UP#A$O%! (&'(&')&&&)*)
+U#U"A M,"!
FAKULTA" T,K!K
U!-,#"!TA" .#A/!+A$A
De0inisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
PLTU adalah pembangkit tenaga listrik yang mempergunakan energi kinetik
uap air untuk menggerakan turbin. Kemudian turbin dikopel dengan poros generator,
maka akan dibangkitkan energi/tenaga listrik.
Komponen utama pada system PLTU adalah :
1. ketel uap yang merupakan pembuat uap
2. turbin uap yang merupakan penggerak utama
3. alternator/generator, pembangkit tanaga listrik
4. super heater, pemanas uap lanjut
5. ekonomiser, pemanas pendahuluan air
6. kondensor, pendingin uap
Ketel uap berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan uap, energi
kinetiknya digunakan untuk memutar turbin. Uap yang dihasilkan mempunyai suhu
dan tekanan tertentu sedemikian hingga dapat beroperasi seefesien mungkin.
Biasanya ada perbedaan temperature untuk unit daya rendah dan untuk unit daya
tinggi, missal : !"
#
$ %daya rendah& dan '"(
#
$ %daya tinggi&.
Turbin merupakan mesin penggerak, di mana energi fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutarnya. )engan adanya energi kinetis uap yang digunakan
langsung untuk memutar turbin, maka dapat dikatakan juga disini, bah*a kemajuan
teknologi turbin banyak dipengaruhi oleh kondisi uap yang dihasilkan. Tujuan yang
ingin di+apai oleh teknologi turbin adalah mengambil manfaat sebesar,besarnya dari
energi fluida kerja yang tersedia, mengubahnya menjadi energi mekanis dengan
efesiensi maksimum.
Turbin uap dapat merupakan turbin impuls atau turbin reaksi. Turbin impuls
adalah turbin di mana proses ekspansi %penurunan tekanan& dari fluida kerjanya hanya
terjadi di dalam baris sudu,sudu tetapnya saja. -edangkan turbin reaksi adalah turbin
di mana proses ekspansi dari fluida kerjanya terjadi di dalam baris sudu,sudu tetap
maupun sudu,sudu geraknya.
Turbin impuls dapat merupakan impuls sederhana %bertingkat tunggal&, turbin
impuls ke+epatan bertingkat %turbin $urtis& dan turbin impuls tekanan bertingkat
%turbin .ateau&. -edangkan di dalam turbin reaksi proses ekspansi %penurunan
tekanan& terjadi baik di dalam baris,baris sudu tetap maupun sudu geraknya. Turbin
reaksi juga dinamai Parsons. /enerator merupakan mesin pembangkit tenaga listrik
yang energi mekanisnya diperoleh dari gerak rotasi turbin
0da dua system dalam pembangkitan tenaga listrik, yaitu :
system tertutup
-istem terbuka
Pada PLTU tanpa kondensasi, uap yang keluar dari turbin mempunyai
tekanan lebih besar dari tekanan atmosfir. Uap ini dapat digunakan untuk
memanasi air yang akan masuk ketel atau untuk proses,proses industri lain.
/ambar sistem terbuka
/ambar system tertutup
/ambar e+onomi1er
Tipe,tipe pemanas
23erder 4nterdek
4ntertube 4nterbank
/ambar turbin uap
Keterangan :
. bantalan motor 5. katub turbin 6. rotor generator
!. motor turbin ". jalan keluar uap 7. stator generator
8. rumah turbin '. uap ke kompresor 9. penguat generator
Pada PLTU dengan kondensasi, uap yang keluar dari turbin masuk ke dalam
kondensor, uap ini dikondensasikan, sehingga menghasilkan air. 0ir ini disebut air
kondensat. Tekanan dalam kondensor lebih ke+il dari tekanan atmosfir %tekanan
dalam kondensor dikurangi oleh pompa 3akum&.
Keuntungan utama dari system dengan kondensasi adalah penambahan energi
yang dapat diambil per kilogram uap dan daya yang lebih besar dan daya yang lebih
besar dan dapat dibangkitkan oleh turbin tersebut, jika dibandingkan dengan system
tanpa kondensasi. Bahan bakar yang digunakan pada PLTU ada dua ma+am, yaitu
batubara dan residu.
0dapun +ara kerja/prinsip kerja PLTU adalah berdasarkan siklus .ankine. -iklus
.ankine terdiri dari beberapa proses sebagai berikut :
. Proses pemompaan isentropik, di dalam pompa
!. Proses pemasukan kalor atau pemanasan pada tekanan konstan, di dalam ketel
8. Proses ekspansi isentropik di dalam turbin atau mesin uap lainnya
5. Proses pengeluaran kalor atau pengembunan pada tekanan kosntan, di dalam
kondensator
-e+ara sederhana prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
0ir masuk ke sistem destilasi %proses pemurnian& menjadi air suling,
kemudian ke pompa masuk ke tangki air %reser3oir&. Kemudian melalui
demineraliser, di mana terjadi pemisahan mineral,mineral, air dimasukkan ke dalam
tangki berikutnya. Temperatur iar di sini sekitar 85# $. :elalui ekonomiser air
ditingkatkan suhunya, kemudian ke pemanas tekanan rendah ke pemanas tekanan
tinggi, sampai suhu 6(# $. Pemanasan ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya
tekanan termal %perubahan suhu mendadak& yang akan merusak tabung boiler.
-esudah melalui pemanasan ini, air dialirkan ke boiler untuk diuapkan. -elanjutnya
ke pemanas lanjut primer dan pemanas lanjut sekunder mengalir menggerakkan
turbin.
)alam kenyataannya siklus sistem turbin uap menyimpang dari siklus .ankine, hal
ini disebabkan beberapa faktor, yaitu :
. Kerugian dalam pipa/saluran fluida kerja, yaitu kerugian gesekan dan
kerugian kalor ke atmosfer sekitarnya, menyebabkan tekanan dan temperatur
uap masuk turbin menjadi lebih rendah dari pada keadaan yang ideal.
!. )i dalam ketel uapnya sendiri juga terjadi kerugian tekanan, dengan
demikian, maka air masuk ke dalam ketel harus bertekanan lebih tinggi
daripada tekanan uap yang harus dihasilkan, sehingga diperlukan kerja pompa
yang lebih besar pula.
8. Kerugian energi di dalam turbin terutama terjadi karena adanya gesekan
antara fluida kerja dan bagian,bagian dari turbin
5. Kerugian yang dialami oleh pompa,pompa
". Kerugian lain,lain diantaranya kerugian kerugian kalor ke atmosfer dan
kerugian di dalam kondensator
-alah satu usaha untuk meningkatkan efesiensi turbin adalah dengan jalan
menaikkan tekanan uap dan pemanasan ulang. )engan pemanasanulang bukan saja
diperoleh efesiensi yang lebih baik, tetapi juga untuk menghindari uap keluar turbin
dengan kadar air yang terlampau tinggi. )engan pemanasan ulang, turbin dibagi
menjadi dua bagian, yaitu : turbin tekanan tinggi dan turbin tekanan rendah. Uap yang
keluar dari turbin tekanan tinggi dipanaskan kembali dalam ketel, kemudian masuk
dalam turbin tekanan rendah. Tipe ini dapat dibedakan atas pemakaian bahan
bakarnya, yaitu minyak, batu bara dan gas.
Perbedaan penggunaan bahan bakar ini menyebabkan perbedaab instalasi sistem
proses pembakaran untuk mendapatkan kalor panas; selain itu perbedaan lainnya
adalah bah*a PLTU batu bara memerlukan halaman untuk penampungan batu bara,
pengopak dan pengakut minyak, sedangkan PLTU gas juga memerlukan peralatan ini.
"iklus #ankine Dengan Pemanasan Ulang
Diagram P-- "iklus #ankine
Diagram T" "iklus #ankine
Diagram 1" "iklus #ankine
"iklus K2n3ersi energi
)alam PLTU, energi primer berupa bahan bakar %batubara / minyak / gas&
dikon3ersikan menjadi listrik %energi sekunder&, dg tahapan sbb:
Pertama, energi kimia dlm bahan bakar dikon3ersikan menjadi energi panas
dalam ruang bakar boiler, dlm proses pembakaran
Kedua, energi panas tsb diatas selanjutnya dikon3ersikan menjadi energi dalam
uap %enthalpy& di boiler, melalui proses perpindahan panas
Ketiga, energi dalam uap%enthalpy& selanjutnya dikon3ersikan menjadi energi
mekanik / berupa putaran pada turbin uap
Terakhir energi mekanik dari turbin uap dikon3ersikan menjadi energi listrik pada
generator
"iklus air dan uap
a. 0ir dipompakan masuk kedalam boiler
b. Bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar bersama udara pembakaran
+. Bahan bakar dan udara pembakaran tsb dinyalakan dalam ruang bakar
d. <asil pembakaran dari bahan bakar tsb merubah energi kimia yang
terkandung dlm bahan bakar menjadi energi panas
e. =nergi panas hasil pembakaran tsb dipindahkan ke air yang ada dalam pipa,
pipa boiler %se+ara radiasi, kon3eksi, konduksi&, shg air berubah menjadi uap
dg suhu dan tekanan tertentu
f. Udara pembakaran yg dimasukkan kedalam ruang bakar untuk mensuplai
oksigen yang diperlukan dlm proses pembakaran
g. Udara ini disuplai dg menggunakan Kipas Tekan Paksa dan Kipas <isap
Paksa
/as buang sisa hasil pembakaran yg masih mempunyai suhu yang tinggi
selanjutnya dimanfaatkan untuk:
:enaikkan suhu uap pada -uper <eater %-<&
:enaikkan suhu uap pada .eheater %.<&
:enaikkan suhu air pengisi masuk boiler pada =+onomiser %=+o&
:enaikkan suhu udara pembakaran yang masuk keruang bakar pada 0ir <eater %0<&
-elanjutnya gas buang ini disalurkan ke +erobong untuk dibuang. >amun
sebelum disalurkan ke +erobong, perlu dikendalikan suhunya agar jangan
terlalu rendah yang dapat berakibat +epatnya laju korosi pd element 0< sisi
dingin. )isamping itu untuk men+egah pen+emaran lingkungan, abu terbang
%fly ash& yg terkandung dalam gas buang perlu ditangkap dalam =le+trostati+
Pre+ipitator %=P&
Uap dari boiler setelah dinaikkan suhunya pd -< dimasukkan ke <igh
Pressure <P& Turbine
Uap dari <P turbine, dimasukkan ke .< untuk dinaikkan suhunya sebelum
dimasukkan ke 4ntermediate Pressure %4P& Turbine
Uap dari 4P turbine langsung dimasukkan ke Lo* Pressure %LP& Turbine
)i dalam turbin,turbin inilah energi dalam uap / enthalpy dikon3ersikan
menjadi energi mekanik
h. )ari LP turbine, uap bekas dimasukkan ke kondensor untuk diembunkan /
diubah menjadi air kembali dan ditampung di hot*ell %uap tidak bisa dipompa
karena itulah diubah menjadi air&
i. )ari hot*ell air kondensat tsb dipompa dg pompa kondesat melalui pemanas
a*al tekanan rendah menuju deaerator / tanki air pengisi
j. )ari tanki dearator, air pengisi ketel dipompa dg pompa air pengisi menuju
drum boiler melalui e+onomi1er
Pr2ses start PLTU
2perator harus familiar betul terhadap peralatan PLTU yg dioperasikan, serta
karakternya. 4kuti petunjuk operasi dari pabrik peralatan yang bersangkutan. Berikut
ini adalah pembahasan se+ara garis besar/umum, urutan start PLTU:
? Proses start Boiler
? Proses start Turbin
? Proses start /enerator
Pr2ses start b2iler
a. Untuk boiler baru atau boiler baru selesai o3erhaul, harus dilakukan
hydrostati+ test sebelum dioperasikan. %," @ *orking pressure, dan tidak
boleh melebihi 'A&.:isal: Borking Pressure: (( Kg/+m!
<yd. Test Press : "( Kg/+m!
Tdk boleh lebih dr: "9 Kg/+m!
b. Untuk boiler baru perlu dilakukan boiling out, untuk membersihkan minyak /
gemuk yg ada pd bgn dalam pipa boiler, dengan menggunakan larutan
alkaline detergent.
+. Katup,katup pengaman %safety 3al3e& harus sudah disetting dg benar
Ketiga hal tsb diatas merupakan tugas dan tanggung ja*ab bagian konstruksi atau
bagian pemeliharaan.
0pabila boiler telah diserahkan oleh bagian pemeliharaan kepada bagian operasi,
maka hal,hal yg perlu diersiapkan oleh operator antara lain adalah:
a. Periksa manhole, handhole apakah tutupnya sudah dipasang kembali
b. Periksa bagian dalam boiler, air du+t, gas du+t, apakah tidak ada alat kerja
yang tertinggal
+. Periksa damper,damper, fans apakah sudah bagus / tidak ma+et. Kalau
dilengkapi dg system interlo+k, periksa dan yakinkan bah*a dpt berfungsi dg
baik
d. Cakinkan betul bah*a tidak ada orang tertinggal dalam boiler sebelum
manholenya ditutup. Kemudian tutup dan kun+i semua manhole dan handhole.
Periksa katup,katup sebelum pengisian air kedalam Boiler, antara lain:
a. Tutup katup,katup blo*off, drain untuk alat ukur.
b. Buka katup,katup air 3ent %drum , dll&
+. Buka katup,katup drain -<
d. :ulai isi air kedalam boiler %0tur pengisian air ini sehingga le3elnya sedikit
diba*ah normal, karena air ini akan memuai kalau dipanaskan&
e. Periksa kembali alat,alat ukurnya apa sudah berfungsi dg baik
0pabila boiler sudah diisi air dengan +ukup, maka proses penyalaan api dalam
ruang bakar telah siap. Proses penyalaan api dalam ruang bakar ini, tergantung dari
jenis bahan bakar yang digunakan %BB:,/as,Batubara,dll&, serta ma+am type alat
pembakar / burner yg dipakai.
-e+ara umum untuk boiler dg bahan bakar batubara serbuk %pul3eri1er,fuel &,
proses penyalaan api dlm ruang bakar sbb:
a. Periksa peralatan pembakaran, +ontrols, fans, dan safety interlo+k eDuipment,
apakah sudah berfungsi dg baik.Tidak berfungsinya salah satu peralatan ini,
akan berpotensi menimbulkan ledakan, yang dapat menimbulkan kerusakan
b. Pertama,tama start 4)E, kemudian baru E)E, dan selalu atur tekanan dlm
ruang bakar lebih rendah dari tekanan udara luar. <ati,hati, saat api
dinyalakan karena tekanannya bisa mendadak naik
+. -tart penyalanya %tor+h&, dan lihat apakah apinya sudah betul menyala dengan
baik.
d. -tart Pul3eri1er, dan $oal Eeeder, serta atur flo* dari udara primer
e. 0tur flo* bahan bakar dan udara pembakarannya supaya rasionya seimbang
%*ithout smoke&
f. Pakai penyala %tor+h& untuk menyalakan setiap burner berikutnya, jangan
mengandalkan suhu / panasnya ruang bakar, karena kemungkinan gagal
menyala lebih tinggi, dan berbahaya / berpotensi terjadi ledakan dalam ruang
bakar. Bila terjadi kegagalan penyalaan, penyalaan berikutnya baru boleh
dilakukan apabila seluruh +ampuran gas yang mudah meledak dlm ruang
bakar telah tersedot keluar oleh 4)E %+omplete purging&
g. Bila penyalaan burner telah berhasil dg baik biarkan uap keluar dari air 3ent
boiler untuk beberapa menit, kemudian tutup katup air 3ent %umumnya pada
tekanan uap sekitar ! kg/+m!&
h. Tutup semua katup drain -<, ke+uali katup drain untuk oulet -< tetap dibuka
%untuk men+egah o3erheating&
i. 0tur laju pembakaran %firing rate& sesuai kondisi unit %$old / *arm / hot start&
j. Untuk boiler pertama kali start %boiler baru / sehabis o3erhaul perlu dilakukan
test pembukaan safety 3al3e se+ara a+tual
Pr2ses start turbin
a. -tart Turning /ear %sebaiknya turning gear sudah dioperasikan sebelum start
boiler&
b. Periksa system go3ernor, bila perlu tambah oli atau grease pada bagian F
bagian yg perlu
+. Buka boiler stop 3al3e,untuk pemanasan pipa uap utama %main steam line&
d. Buka katup,katup drain untuk: main steam line, separator, trottle 3al3e, dan
turbine +asing %kalau pakai drain trap, buka juga katup by,pass drain trap ybs&
e. Buka stop 3al3e untuk au@iliary oil pump %untuk standby 02P dg penggerak
turbin uap ke+il&
f. Periksa dan atur tekanan pelumas untuk bantalan,bantalan turbin sesuai
batasan operasi masing,masing
g. -tart $ondenser, $ir+ulating Bater Pump %$BP&
h. -tart / operasikan $ondensate Pump %$P&
i. -tart system perapat %gland sealing system / umumnya pakai steam sealing&
j. -tart =je+tor untuk membuat hampa / 3a+uum pada $ondenser %3a+uum
sekitar 6( mm<g&
-ebelum trottle 3al3e dibuka, periksa dan pastikan bah*a 0u@iliary 2il Pump
%02P& telah beroperasi normal. Perhatikan dan atur suhu dan tekanan uap yang
akan dimasukkan ke turbin sesuai dengan kondisi start %$old / *arm / hot start&
k. 2perasikan pendingin generator
-tart turbin dengan membuka trottle 3al3e sehingga uap masuk turbin. Turning
gear akan otomatis stop / lepas, begitu putaran turbin melampaui putaran turning
gear. Begitu putaran turbin men+apai sekitar 5(( rpm, lakukan rub +hek dg men,
trip turbin se+ara manual %dg hand le3er o3erspeed trip&. -aat putaran turbin
menurun +hek apa ada kelainan suara %gesekan&
l. .eset kembali o3erspeed trip 3al3e, start kembali turbin sebelum putarannya
men+apai nol rpm dan naikkan putaran sampai sekitar 5(( rpm
m. 0mati suhu dan tekanan pelumas untuk masing,masing bantalan, kelainan
suara, 3a+uum,dll
$learan+e turbin sangat ke+il, pemuaian yang tidak merata dapat mengakibatkan
kerusakan yg serius
/rafik start PLTU %:uarakarang ,!,8&
>aikkan putaran turbin bertahap sampai putaran nominal 8((( rpm, sesuai
dengan grafik start % $old / *arm / hot start&. Gangan menahan putaran turbin pada
putaran kritis
-etelah putaran turbin mendekati putaran nominal, maka go3ernor mulai
mengambil alih pengaturan flo* uap masuk turbin. -etelah pengaturan uap masuk
turbin sepenuhnya telah dilakukan oleh go3ernor, maka trottle 3al3e dapat dibuka
penuh %*ide open&
02P, diposisikan standby %posisi auto&, karena :ain 2il Pump %:2P& sudah
beroperasi penuh begitu turbin men+apai putaran nominal
Lakukan test alat,alat pengaman turbin %Prote+ti3e )e3i+e Test& sebelum
generator diparalel dg jaringan / system %Ha+uum Trip, Lo* Bearing 2il Pressure
Trip, Thrust Bearing Trip, 23erspeed Trip&
Katup,katup drain yang dibuka mulai a*al start, ditutup kembali setelah generator
paralel dg system %untuk drain trap, tutup by,passnya saja
Pr2ses start generat2r
a. Proses memparalel / sinkronisasi generator dg system / jaringan dapat
dilakukan setelah turbin men+apai putaran nominal 8((( rpm, pengendalian
penuh oleh go3ernor, trottle 3al3e *ide open dan prote+ti3e de3i+e test telah
dilakukan dg hasil baik, serta tidak ada masalah,masalah lainnya
b. :asukkan tegangan penguat untuk generator
+. >aikkan tegangan generator se+ara bertahap, dan atur tegangan generator
%running 3oltage& shg sama dg tegangan system / jaringan %in+oming 3oltage&
d. 0tur freDuensi generator shg sama dg freDuensi system / jaringan
e. 0tur putaran jarum syn+hros+ope ke arah IE0-TJ %bukan ke arah Islo*J& dan
putarannya lambat.
f. -aat memparalel adalah pada saat jarum syn+hros+ope tepat pada posisi jam
! %lampu sy+ros+ope padam&
g. Begitu paralel segera diberi beban sekitar " ,(A load
h. Kenaikan beban selanjutnya ikuti kondisi start %$old / Barm / <ot start&
i. Proses pembebanan selanjutnya mengikuti permintaan Pusat Pengatur Beban
Pr2ses shutd24n PLTU
a. Proses stop / shutdo*n PLTU se+ara normal dilakukan dg menurunkan beban
generator se+ara perlahan,lahan, diikuti dg pengaturan pembakaran di boiler
b. Bila beban generator telah mendekati nol :B maka breaker generator di
lepas / off
+. Lepas tegangan penguat generator
d. -tart au@iliary oil pump untuk turbin
e. Buka katup main steam drain
f. -top turbin dg men,trip emergen+y 3al3e, pastikan go3ernor 3al3e telah
menutup
g. -top =je+tor
h. -top gland steam sealing system
i. Buka katup 3a+uum breaker pada putaran turbin sekitar 5(( rpm
j. -top /land $ondenser
k. -etelah putaran turbin nol rpm, langsung start Turning /ear
l. Turning /ear 2il Pump dapat distart menggantikan 0u@iliary 2il Pump,
setelah turbin +ukup dingin % sekitar satu jam setelah stop turbin&
m. -etelah tidak ada lagi kebutuhan uap, maka boiler dapat distop, dg mematikan
burner / habiskan batubara dalam ful3eri1er. -egera stop ful3eri1er begitu
nyala apinya padam. Bilas ruang bakar %purge& dgn udara dari 4)Edan E)E,
agar ruang bakar bersih dari gas yg mudah terbakar
n. -top E)E, kemudian baru stop 4)E
o. -top alatFalat bantu lainnya bila tidak diperlukan %0< dapat distop setelah
suhu gas inlet 0< K 9(L$, $P sekitar ! jam setelah stop Turbin, T// minimal
sekitar !@!5 jam , $BP setelah !@!5 jam unit stop, BEP setelah le3el drum
diisi sampai normal le3el&
p. Buka air 3ent boiler bila tekanan mendekati nol %sekitar !kg/+mM& untuk
men+egah 3a+uum pd boiler.
Menghadapi dan mengatasi gangguan
Kalau tejadi gangguan / hal,hal darurat, operator harus mampu menganalisis
situasi yang terjadi, serta mengambil keputusan yg tepat dan bertindak +epat
Kalau bisa jangan di shutdo*n bila tidak mutlak perlu, tapi jangan pula ragu,ragu
minta stop / emergen+y stop apabila kondisinya memang membahayakan kalau
dipertahankan tetap beroperasi


/ambar skema PLTU

Anda mungkin juga menyukai