Anda di halaman 1dari 11

Soal-Soal MMPI

1.Aku suka majalah teknik


2.Nafsu makanku baik +
3.Aku bangun dengan rasa nyaman setiap pagi +
4.Aku mengira aku dapat menyukai pekerjaan perpustakaan-
5.Aku mudah terbangun oleh suara berisik+
6.Ayahku (almarhum ayahku) adalah seorang yang baik+
7.Aku senang membaca berita kejahatan di surat kabar+
8.Tangan dan kakiku terasa cukup hangat+
9.Kehidupanku sehari-hari penuh dengan hal-hal yang menarik+
10.Aku sanggup bekerja sebagaimana biasanya.+11.
Aku merasa seolah-olah ada yang menyumbat di tenggorokanku+
12.Kehidupan seksku cukup memuaskan-
13.Seseorang harus berusaha memahami mimpinya sebagai petunjuk/perintah baginya.-
14.Aku senang cerita detektif/cerita misterius.+
15.Aku bekerja dalam ketegangan yang sangat besar.-
16.Sekali-sekali aku berpikir tentang hal buruk yang perlu diutarakan.-
17.Aku yakin bahwa hidup ini tidak adil.-
18.Aku terganggu oleh serangan mual-mual dan muntah-muntah.+
19.Bila aku melamar pekerjaan baru,aku tahu siapa yang perlu dihubungi terlebih dahulu.-
20.Aku jarang sekali terganggu sembelit+
21.Aku pernah ingin sekali lari dari rumah.-
22.Aku merasa tidak seorangpun mengerti diriku-
23.Kadang-kadang aku tertawa dan menangis tanpa dapat dikendalikan-
24.Ada kalanya aku dirasuki roh jahat-
25.Aku ingin menjadi penyanyi-
26.Aku merasa lebih baik tutup mulut bila dalam kesulitan-
27.Prinsipku adalah berusaha membalas orang yang telah berbuat salah kepadaku-
28.Aku terganggu penyakit maag beberapa kali seminggu-
29.Ada kalanya aku merasa ingin mengumpat/mencaci maki.-
30.Aku bermimpi buruk beberapa malam sekali.-
31.Aku merasa sukar memusatkan perhatian pada suatu pekerjaan.-
32.Aku pernah mengalami hal-hal aneh dan tidak masuk akal.+
33.Aku jarang merisaukan kesehatanku.
34.Aku belum pernah mengalami kesulitan karena kelakuan seksku.
35.Dalam suatu masa tertentu ketika aku muda aku pernah melakukan pencurian kecil-
kecilan.-
36.Aku batuk-batuk hampir setiap waktu.-
37.Kadang kala aku ingin membanting barang-barang-
38.Aku pernah mengalami tidak dapat mengurus sesuatu selama berbulan-bulan karena
tidak dapat memulainya.-
39.Aku sering merasa seluruh kepalaku sakit.-
40.Tidurku sering terganggu dan terbangun-bangun.-
41.Aku selalu tidak mengatakan yang benar-
42.Bila orang-orang tidak menghalangi,aku akan lebih sukses-
43.Sekarang aku lebih mampu mengambil keputusan dibanding dahulu+
44.Sekali atau lebih dalam seminggu tiba-tiba aku merasa panas tanpa sebab yang jelas.-
45.Kesehatanku kurang lebih sama baiknya dengan kawan-kawanku+
46.Bila aku berpapasan dengan teman lamaku,aku lebih suka menghindar kecuali jika mereka

TES MMPI & 16 PF
MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY
(MMPI)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

Minnesota asli Multifase Personality Inventory (MMPI) diterbitkan pada tahun 1940 dan versi revisi
kedua MMPI-2-diterbitkan pada tahun 1989. It is the most widely used psychometric test for
measuring adult psychopathology in the world. Ini adalah tes psikometri yang paling banyak
digunakan untuk mengukur psikopatologi dewasa di dunia. The MMPI-2 is used in mental health,
medical and employment settings. The MMPI-2 digunakan dalam pengaturan kesehatan, medis dan
kerja mental.
Para penulis asli dari MMPI adalah R. Starke Hathaway , PhD, dan JC McKinley , MD. MMPI
merupakan hak cipta dari University of Minnesota. MMPI dikembangkan pada tahun 1930 di
Universitas Minnesota sebagai tes kepribadian yang komprehensif dan serius yang dapat digunakan
untuk mendeteksi masalah kejiwaan. Direvisi pada tahun 1989 sebagai MMPI-2 dan versi untuk
remaja dikembangkan (MMPI-A). Ada juga versi singkat (MMPI-3).
Pengembangan awal MMPI dimulai pada 1939 di Universitas of Minnesota oleh dua orang
penulisnya. Mereka menginginkan sebuahinstrumen yang dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam
mengakses pasien-pasien dewasa selama pekerjaan psikiatrik rutin dan yang dpaat menentukan
dengan kuat tingkat keparahan gangguan mereka. Disamping itu, Hatchway dan McKinley tertarik
untuk mengembangkan sebuah estimasi objektif tentang perubahan yang dihasilkan oleh psikoterapi
atau dalam variable-variabel lain dalam kehidupan pasien. Pendekatan terpenting selama
pengonstruksian MMPI adalah empirical criterion keying. Hal ini mengacu pada pengembangan,
pemilihan, dan penskoran beberapa item dalam skala berdasarkan criterion acuan eksternal tertentu.
Sebagai contoh, seorang konstruktor tes mungkin percaya bahwa sebuah item seperti kadang-
kadang sayamerasa nyaris mustahil bias bangun dipagi hari adalah pernyataan yang secara teoritis
cukup baik untuk digunakan dalam mengakses depresi. Akan tetapi jika sebuah sempel populasi dari
pasien-pasien depresi tidak memberikan respon yang berbeda disbanding kelompok normatif, maka
item itu tidak akan dimasukan.
Revisi besar pertama dari MMPI adalah MMPI-2, yang standar pada sampel nasional baru orang
dewasa di Amerika Serikat dan dirilis pada tahun 1989. Hal ini sesuai untuk digunakan dengan 18
orang dewasa dan lebih. revisi berikutnya dari elemen uji tertentu telah diterbitkan, dan berbagai
macam sub-skala juga diperkenalkan selama bertahun-tahun untuk membantu dokter
menginterpretasikan hasil skala klinis asli, yang telah ditemukan mengandung faktor umum yang
membuat interpretasi dari nilai pada skala klinis sulit. MMPI saat-2 memiliki 567 item, semua format
benar atau palsu, dan biasanya memakan waktu antara 1 dan 2 jam untuk menyelesaikan,
tergantung pada tingkat membaca. Ada formulir yang digunakan jarang disingkat uji yang terdiri dari
MMPI 2-pertama yang 370 item. Versi yang lebih pendek telah terutama digunakan dalam keadaan
yang belum memungkinkan versi lengkap akan selesai (misalnya, penyakit atau tekanan waktu),
tetapi skor yang tersedia pada versi pendek tidak begitu luas seperti yang tersedia dalam versi 567-
item. A dan psychometrically meningkatkan versi baru-MMPI 2 baru-baru ini dikembangkan
menggunakan metode statistik yang ketat yang digunakan untuk mengembangkan Timbangan RC
tahun 2003. Bentuk MMPI-2 direstrukturisasi baru (MMPI-2-RF) kini telah dirilis oleh Pearson
Penilaian. MMPI-2-RF menghasilkan nilai pada teori grounded, hirarkis terstruktur set timbangan,
termasuk Timbangan RC. Metode modern yang digunakan untuk mengembangkan MMPI-2-RF tidak
tersedia pada saat MMPI pada awalnya dikembangkan. MMPI-2-RF dibangun di atas fondasi Scales
RC, yang telah secara ekstensif diteliti sejak publikasi mereka pada tahun 2003. Publikasi di-2-RC
Scales MMPI meliputi bab buku, beberapa artikel yang dipublikasikan dalam peer-review jurnal, dan
alamat penggunaan skala dalam berbagai pengaturan 2-RF skala istirahat-MMPI pada asumsi bahwa
psikopatologi adalah suatu kondisi homogen yang aditif.
Uji pengembang Hathaway dan McKinley menggunakan teknik uji konstruksi empiris untuk
mengembangkan MMPI. This involved basing the test scales (for example the hypochondriasis scale)
on the actual test items that differentiate people with hypochondriasis from 'normals'. Ini melibatkan
mendasarkan skala uji (misalnya skala hypochondriasis) pada item tes yang sebenarnya yang
membedakan orang dengan hypochondriasis dari 'normals'. Often, the questions that do this most
reliably are not concerned with health issues as such. Seringkali, pertanyaan yang melakukan hal ini
paling andal tidak peduli dengan masalah kesehatan seperti itu. This has two advantages. Ini memiliki
dua keuntungan. First, it makes it very difficult for subjects to 'fake' responses, deny problems or give
a particular impression. Second, the MMPI-2 is based on empirical research and not on a clinician's
assumptions about what answers indicate particular personality traits. Pertama, itu membuat sangat
sulit untuk mata pelajaran untuk 'palsu' respon, menyangkal masalah atau memberi kesan tertentu,.
Kedua di-MMPI 2 didasarkan pada penelitian empiris dan bukan pada klinisi asumsi tentang apa
jawaban menunjukkan ciri kepribadian tertentu.
Data dari MMPI-2 penilaian sangat berguna dalam pengaturan kesehatan kerja dalam presentasi
kompleks dimana keraguan tentang apa yang benar-benar salah dengan pasien ada. Sebagai
contoh, MMPI-2 biasanya harus bisa mendeteksi secara tidak sadar atau sadar somatizing berpura-
pura sakit pada pasien. MMPI 2 juga dapat digunakan untuk menilai stabilitas psikologis pada pekerja
di berisiko tinggi 'profesi' seperti pilot pesawat, polisi atau pekerja dalam industri tenaga nuklir.
Salah satu kelemahan dari MMPI-2 untuk dokter kesehatan kerja adalah bahwa MMPI-2 adalah
berlisensi tes ketat dan hanya dapat dibeli, dikelola dan diinterpretasikan oleh seorang psikolog klinis
yang berpengalaman sesuai atau psikiater. Karena itu, harus dianggap sebagai penyelidikan
diagnostik kompleks untuk digunakan relatif jarang terjadi. Dibutuhkan kebanyakan orang antara 1
jam dan 90 menit untuk menyelesaikan-MMPI-2.

SKALA
MMPI yang asli memiliki 13 skala standar, tiga diantaranya berhubungan dengan validitas dan
sepuluh lainnya berhubungan dengan indeks-indeks klinisi atau kepribadian. MMPI-2 dan MMPI-A
yang lebih baru mempertahankan kesepuluh skala klinis/kepribadian maupun tiga skala validitas
lainnya.









Skala Nama Singkatan Nomor Skala Jumlah Item
Validitas Cannot say ?
Variable response inconsistency VRIN 98
True response inconsistency TRIN 40
Infrequency F 60
Black-F Fb 40
Infrequency- psychopathology Fp 27
Fake bad scale FBS
Lie L 15
Correction K 30
Superlative Self Presentation S 50
Klinis (skala dasar) Hypochondriasis Hs 1 32
Depression D 2 57
Hysteria Hy 3 60
Psychopathic deviate Pd 4 50
Masculinity-feminity Mf 5 56
Paranoia Pa 6 40
Psychasthenia Pt 7 48
Schizophrenia Sc 8 78
Hypomania Ma 9 46
Social introversion Si 0 69
Isi Anxiety (kecemasan) ANX 23
Fears (ketakutan) FRS 23
Obsessiveness OBS 16
Depression DPS 33
Health concern HEA 36
Bezaare mentation BIZ 23
Anger ANG 16
Cynicism CYN 23
Antisocial practices ASP 12
Type A TPA 19
Low self-esteem LSE 24
Social discomfort SOD 24
Family problem FAM 23
Work inference WRK 33
Negative treatment indicator TRT 26

SKALA VALIDITAS
MMPI adalah salah satu tes pertama yang mengembangkan skala-skala untuk mendeteksi apakah
responden menjawab dengan cara yang akan membuat hasil-hasilnya secara kesleuruhan tidak valid.
Skala ? atau Cannot Say (SC)
Skala ? (disingkat ? atau CS) bukan benar-benar sebuah skala formal tetapi sekedar
merepresentasikan jumlah item yang dibiarkan tidak terjawab pada lembar profil. Kegunaan mencatat
jumlah pertanyaan yang tidak terjawab adalah memberikan salah satu dari beberapa indeks validitas
sebuah protocol. Jika 30 item atau lebih dibiarkan tidak terjawab, protocol itu kemungkinan besar
tidak valid dan tidak ada interpretasi lebih jauh yang perlu diupayakan. Hal ini semata-mata karena
jumlah item yang telah direspon tidak cukup, yang berarti informasi yang tersedia untuk menskor
skala kurang. Jadi, hasil-hasilnya kurang dapat dipercaya. Untuk meminimalkan jumlah respon
cannot say, klient seharusnya di dorong untuk menjawab seluruh pertanyaan.
Skala VRIN
VRIN terdiri dari pasangan-pasangan pertanyaan terpilih yang diharapkan untuk dijawab secara
konsisten jika orang itu mendekati tes dengan cara yang valid. Setiap pasangan item memiliki isi yang
mirip atau berlawanan.
Skala TRIN
Skala ini sama sepperti skala VRIN akan tetapi, hanya pasangan-pasangan dengan isi berlawanan
yang di masukan.
Skala F
Skala ini mengukur sejauh mana seseorang menjawab dengan cara yang atipikal dan menyimpang.
Item-item dengan skala F MMPI dna MMPI-2 diseleksi berdasrakan dukungan oleh kurang dari 10%
populasi. Jadi, dari segi definisi statistic, mereka merefleksikan cara berfikir yang nonkonvensional.
Skor tinggi pada skala F biasanya disertai oleh skor-skor yang tinggi pada banyak skala klinis. Skor
tinggi sering dapat digunakan sebagai indicator umum patologi. Seseorang yang mempunyai skor
tinggi mugnkin juga faking bad, yang bias menginvilidasi protokolnya.


Skala Fb
Keempat puluh item Fb MMPI-2 dirancang untuk mengidentifikasi cara merespon fake bad (pura-
pura sakit) untuk 197 item terakhirnya. Tanpa skala Fb, tidak aka nada pengecekan pada validitas
beberapa item selanjutnya.
Skala Fp
Oleh akrena skala F biasanay terelevasi pada pasien-pasien psikiatrik, sering kali sulit untuk
membedakan anatar para penyandang psikopatologi sejati dengan mereka yang menyandang sedikit
patologi, tetapi berpura-pura sakit.
Skala FBS
Fake bad scale (FBS) dikembangkan dengan harapan bahwa skala ini akan dapat mendeteksi pihak
yang mengajukan tuntutan cedera pribadi yang membesar-besarkan masalahnya . studi-studi lain
mengindikasikannya sebagai salah satu skala terbaik MMPI-2 untuk mendeteksi kepura-puraan.
Skala L
Skala L atau lie (kebohongan) terdiri atas 15 item yang mengindikasikan sejauh mana seorang klien
berusaha mendeskripsikan dirinya dengan cara positif yang tidak realistis. Jadi, mereka yang
mendapat skor tinggi mendeskripsikan dirinya secara terlalu perfeksionis dan idealis.
Skala K
Skala ini dorancang untuk medeteksi klient-klient yang terlalu positif dalam mendeskripsikan dirinya.
Jadi, skala ii mempunyai kesamaan dengan skala L. akan tetapi, skala K, lebih subtil dna efektif. Bila
hanya individu-individu yang naf, moralistic dan tidak rumit saja yang akan mendapatkan skor tinggi
pada skala L, orang yang lebih cerdas dan pintar secara psikologis mungkin mempunyai skor K yang
mungkin sedikit lebih tinggi meskipun mungkin tidak menunjukan elevasi pada skala L.

Skala S
Skala S dikembangkan dengan harapan bahwa skala bias mengidentifikasikan dengan lebih akurat
orang yang berusaha tampak terlalu baik. Kelima puluh item skala S dikembangkan dengan mencatat
perbedaan-perbedaan dalam dukungan dalam terhadap item antara orang dalam situasi perkejaan
yang cenderung menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan sempel respon normative. Jadi,
orang yang mendukung beberapa item ini dengan jumlah tinggi menampilkan dirinya sebagai orang
yang rukun dengan orang lain, bebas dari masalah psikologi, dan mempunyai keyakinan yang kuat
terhadap kebaikan manusia. Skala ini tampaknya tidak efektif dalam mendiskriminasikan antara
nonpasien yang diminta menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan orang yang diminta untuk
merespon secara jujur.

SKALA KLINIS
Hypochondriasis (Hs)
Skala 1 awalnya dirancang untuk membedakan penderita hipokondriasis dengan para pasien dengan
tipe-tipe psikiatrik lainnya. Meskipun skla itu dapat menunjukan diagnosis hipokondriasis, namun
skala itu paling berguna sebagai sebuah skala untuk mengindikasikan berbagai macam karakteristik
kepribadian, tetapi belum tentu konsisten dengan diagnostic untuk hipokondriasis.
Depression
Kelima puluh tujuh item skala dua berhubungan dnegan brooding, kelmabanan fisik, perasaan
depresi yang subjektif, apati mental, dan malfungsi fisik.skor tinggi mungkin mengindikasikan
berbagai kesulitan disalahsatu bidang atau lebih. Orang yang mendapat skor tinggi pada skala 2
biasanay dideskripsikan sebagai orang yang uska mengkritik dirinya, menarik diri, suka menyendiri,
pendiam dan retiring (mengundurkan diri).

Hysteria
Dirancang untuk mengindikasikan psien-pasien yang telah mengembangkan gangguan-gangguan
atua motorik-motorik yang berbasis psikogenetik. Fitur penting orang yang mempunyai skor tinggi
pada skala ini adalah mereka secara stimulan melaporkan keluhan-keluhan fisik tertentu, tetapi juga
menggunakan gaya pengingkaran dimana mereka mungkin mengekspresikan optimism secara
berlebih-lebihan.
Psychopathic deviant
Skala ini untuk mengetes tingkat penyesuaian social seseorang secraa umum. Pertanyaan-
pertanyaannya berhubungan dengan bidang-bidang seperti derajat pengasingan diri dari keluarga,
kedap social, masalah dengan sekolah dan figure otoritas, dan pengasiangan dari diri sendiri dan
masyarakat.
Masculinity-feminity
Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi laki-laki yang mengalami maslaah dnegan perasaan
homoseksual dan kebingungan identitas gender. Akan tetapi, upaya ini kurang berhasil karena skor
yang tinggi tampaknya tidak mempunyai kaitan yang jelas dengan preferensi seksual.
Paranoia
Untuk mengidentifikasi orang dengan kondisi atau keadaan paranoid. Ia mengukur derajat sensitifitas
interpersonal, kebijakan-diri, dankecurigaan seseorang. Elevasi ringan pada skala 6 menunjukan
bahwa orang itu emosional, berhati lembut, dan mengalami sensitivitas interpersonal. Bila elevasi
lebih tinggi, kecurigaan dan sensitifitas seseorang menjadi lebih ekstrim dan konsisten dalam proses-
proses psikotik.


Psychasthenia
Keempat puluh delapan item pada skala 7 awalnya dirancnag untuk mengukur sindroma psikastenia.
Schizophrenia
Skala ini dirancnag untuk mengidentifikasi orang yang mengalam kondisi skizofrenik atau mirip.
Tujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa diagnosis skizofrenia muncul sebagai sebuah
kemungkinana dalam kasus ornag yang mendapat skor ekstreem tinggi. Akan tetapi, bahkan orang
yang mendapat skor cukupo tinggipun belumtentu memenuhi criteria skizoprenia.
Hypomania
Keempat puluh enam item pada skala 9 awalnya dikembangkan untuk mengidentifikasikan ornag
yang mengalami gejala-gejala hipomanik. Gejala-gejala ini mungkin mencakup periode-periode siklis
euphoria, iritabilitas yang mengikat, dan aktivitas tidak produktif yang eksesif yang mungkin
digunakan sebagai distraksi untuk menghancurkan depresi. Skala ini efektif buakn hanay dalam
mengidentifikasi orang dengan kondisis manic tingkat sedang, tetapi juga dalam mengidentififkasi
karakteristik kelompok-kelompok bukan pasien.
Social introversion
Skala ini dikembangkan dari person wahasiswa pada pertanyaan-pertanyaan yang terkait dnegan
kontinumintroversi-ekstraversi. Skala ini divalidasi berdasarkan sejauh mana mahasiswa ikut
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan social. Skor yang tinggi menunjukan bawha responden
pemalu, mempunyai keterampilan social yang terbatas, merasa tidak nyaman dlaam interaksi
sososial, dan menarik diri dari banyak situasi interpersonal.


RELIABILITAS & VALIDITAS

Studi-studi reliabilitas MMPI orisinal itu menunjukan bahwa MMPI itu mempunyai tingkat stabilitas
temporal dan konsistensi internal yang sedang-sedang saja. Hunsley, Hanson dan Parker (1988)
melakukan sebuah meta-analisis terhadap studi-studi yang dilakukan terhadap MMPI antara tahun
1970 dan 1981 dan menyimpulakan semua MMPI cukup reliable, yang nilai-nilainya berkisar mulai
serendah 0,71 (sakala Ma) sampai setinggi0,84 (skala Pt).
Skala validitas ini dalam MMPI-2 RF adalah revisi kecil dari mereka yang terdapat dalam MMPI-2,
yang meliputi tiga jenis dasar dari langkah-langkah validitas: orang-orang yang dirancang untuk
mendeteksi non-merespons atau tidak konsisten menanggapi (SSP, VRIN, Trin), yang dirancang
untuk mendeteksi ketika klien atas pelaporan atau melebih-lebihkan prevalensi atau keparahan gejala
psikologis (F, Fb, Fp, FBS), dan yang dirancang untuk mendeteksi apabila tes-taker berada di bawah-
pelaporan atau mengecilkan gejala psikologis (L, K) ). Sebuah tambahan baru dengan skala validitas
untuk MMPI-2 RF mencakup atas pelaporan skala skala gejala somatik (Fs).

Singkatan Dalam versi baru Deskripsi Menilai
CNS 1 1 "Tidak bisa Katakanlah" Pertanyaan belum terjawab
L 1 1 Berbohong Klien "berpura-pura baik"
F 1 1 Kejarangan Klien "berpura-pura buruk" (dalam paruh pertama uji)
K K 1 1 Defensif Penolakan / menghindar
Fb Fb 2 2 Kembali F Klien "berpura-pura buruk" (dalam setengah terakhir uji)
VRIN VRIN 2 2 Variabel Respon Inkonsistensi pasangan menjawab pertanyaan serupa / berlawanan
tidak konsisten
TRIN 2 2 Respon Benar Inkonsistensi menjawab pertanyaan semua benar / semua palsu
FK 2 2 F minus K kejujuran tanggapan uji / tidak berpura-pura baik atau buruk
S 2 2 Superlative Self-Presentation Superlatif Self-Presentasi meningkatkan pada skala K, "muncul
terlalu baik"
Fp 2 2 F-Psychopathology penyajian dalam setting klinis
Fs Fs 2 RF 2 RF Jarang somatik Respon Overreporting gejala somatik

ADMINISTRASI
MMPI-2 dapat diadministrasikan pada orang yang berumur 16 thun keatas dengan tingkat
kemampuan membaca kelas delapan (kelas 2-SMP) tetapi norma-norma remaja perlu digunakan.
Akan tetapi opsi yang lebih baik untuk individu yang berumur antara 14 dan 18 tahun adalah dengan
meminta mereka mengerjakan MMPI-A. Secara khusus, examiner seharusnya menjelaskan kepada
klient alas an pengetesan dan bagaimana hasilnya akan digunakan.mungkin juga perlu dikemukakan
bahwa tes itu dirancang untuk menentukan apakah seseorang menampilakn dirinya sendiri dengan
cara yang positif, tetapi tidak realistis atau menunjukan gangguannya secara berlebih-lebihan. Jadi
strategi yang terbaik adalah meminta examinee untuk sejujur dna sejelas mungkin. Terakhir, mungkin
perlu diklarifikasikan bahwa sebagian, atau bahkan banyak , pertanyyannya mungkin tampak agar
tidak biasa.
MMPI-2 dan MMPI-A hanya mempunyai boolet form, meskipun mereka tersedia dengan softcover
atau hardcover. Penyelesaian 370 item yang pertama pada MMPI-2 dan 350 item pertama pada
MMPI-A memungkinkan untuk penskoran beberapa skala validitas dasar skala klinis standar. 197
item terakhir MMMPI-2 dan 128 item terakhir MMPI-A digunakan untuk menskor skala-skala
suplementer dan skala isi yang berbeda. Pengadministrasian computer online tersedia melalui
national computer systems. Untuk orang yang mempunyai kesulitan khusus, sebuah form/ bentuk
individual (box) dan sebuah bentuk rekaman suara telah dikembangkan.
Panjangnya MMPI yang kadang-kadang menjadi penghalang itu telah mendorong perkembangan
banyak bentuk pendek. Akan tetapi kebanyakan belum ditemukan cukup reliable atau valid. Salah
satu bentuk singkat yang bsia diterima adalah mengadministrasikan semua item yang diperlukan
untuk menskor skala-skala validitas dasar dan skala-skala klinis standar saja (misalnya, 370 item
pertama MMPI-2 atau 350 item pertama MMPI-A). dua opsi lainnya adalah menggunakan ke-388
item MMPI-2 Restructured form atau administrasi yang diadptasikan untuk computer.

PROSEDUR INTERPRETASI
Delapan langkah dibawah ini direkomendasikan untuk menginterpretasi profil-profil MMPI-2 dan
MMPI-A. Langkah-langkah ini seharusnya diikuti dengan pengetahuan dan kesadaran tentang
implikasi umur, budaya, tingkat intelektual, pendidikan, tingkat fungsi maupun alas an, motivasi,
maupun konteks assessment. Sementara itu, melihat konfigurasi tes secara keseluruhan (langkah 4,5
dan 6), klinisi dapat mengelaborasi makna skala-skala yang berbeda dan hubungan di antara skala-
skala dengan melihat hipotesis-hipotesis interpretif y6ang berkaitan dengannya.
Waktu Penyelesaian
Examiner seharusnya mencatat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes. untuk
orang yang sedikit terganggu, yang berumur 16 tahun atau lebih, dengan IQ rata-rata, dan pendidikan
kelas delapan, waktu penyelesaian total untuk MMPI-2 seharusnya kira-kira 90 menit. Administrasi
computer biasanya 15 sampai 30 menit lebih singkat (60-75 menit secara total). MMPI-A biasanya
membutuhkan waktu 60 menit dan dengan komputer biasanya 15 menit lebih singkat (45 menit
secara total). Jika dibutuhkan waktu dua jam atau lebih untuk MMPI-2 atau 1,5 jam atau lebih untuk
MMPI-A, kemungkinan-kemungkinan dibawah ini harus dipertimbangkan.
Gangguan psikologis berat, khususnya depresi atau psikosis fungsional berat
Tidak mampu memutuskan
IQ dibawah rata-rata atau kemampuan membaca yang buruk akibat latar belakang pendidikan yang
tidak kuat
Hendaya serebral
Akan tetapi, jika examinee menyelesaikannya dalam waktu kurang dari 60 menit, examiner
seharusnya curiga bahwa profil itu tidak valid, ada kepribadian impulsive, atau keduanya.
Catat semua penghapusan jawaban atau titik-titik yang dibuat dengan pensil diatas lembar jawaban.
Hal ini mungkin mengindikasikan bahwa orang itu mengerjakan tesnya dengan serius dan
mengurangi kemungkinan menjawab secara acak ; penghapusan dalam jumlah banayk mungkin
kerefleksikan kecenderungan obsesuf-kompulsif.

Menskor Jawaban Tesnya dan Membuat Plot Profilnya
Selesaikan penskoran dan buat plot profilnya. Petunjuk khusus untuk menabulasikan skor-skor kasar
MMPI-2 dan mengonversikannya menjadi profil tersedia dalam lampiran. Catat skor item-item
kritisnya dan catat item-item mana yang menunjukan tren-tren penting. Sering kali membantu jika
sampai titik tertentuklinisi itu mereview beberapa item tersebut bersama klient dan mendapatkan
berbagai elaborasi. Secara khusus, sanagt esensial untuk menentukan apakah orang itu memahami
apa yang ditanyakan oleh itemnya. Selain itu, kadang-kadang membantu jika kita memerikasa
lembar-lembar jawabannya dan mencatat pertanyaan-pertanyaan mana yang terlewati, kalau ada.
Diskusi dengan klient tentang mengapa ia memilih untuk tidak merespons bias menambah informasi
tentang bagaimaan ia berfungsi secara psikologis dan bidang-bidang apa yang emnimbulakan konflik
bagi dirinya.

Mengorganisasikan Skala-skala dan Mengidentifikasi Tipe Kode
Mengembangkan kode-kode rangkuman memberiakn metode cepat untuk mecatat hasil-hasil MMPI-
2/MMPI-A. tipe kode dapat ditentukan dengan sekedar melihat dua elevasi skala tertingi. Perlu
dicacat bahwa scale 5 n 0 bukan skala-skala yang strict (tepat) klinis, jadi mereka tidak digunakan
dalam menentukan tipe kode. Examiner perlu ingat bahwa hanya tipe-tipe kode yang didefinisikan
dengan jelas yang dapat diinterpretasikan dengan aman. Sebuah tipe kode yang terdefinisi dengan
baikadalah jika skala-skala didalamnya terelevasi diatas 65 dan skala-skala yang digunakan untuk
menentukan tipe kodenya 5 poin skor T atau lebih diatas skala-skala tertinggi berikutnya. Profil-profi
yang kurang terdefinisi dengan jelas seharusnya diinterpretasi dengan mencatat setiap skala yang
terelevasi dan setelah itu mengintegrasikan makna-makna yang didapatkan dari descriptor-deskriptor
yang berbeda.

Menentukan Validitas Profil
Ases validitas profil dengan mencatat pola skala-skala validitasnya. Ada sejumlah indicator yang
menunjukan profil-profil yang tidak valid, yang dideskripsikan dibagian berikutnya. Pola-pola dasarnya
itu, yakni gaya defensive yang meminimalkan patologi atau pola respons yang tidak konsisten.
Disamping itu, klinisi seharusnya mempertimbangkan konteks asesmen untuk menentukan apakah
gaya respon yang defensif, fake bad, atau tidak konsisten mendukung apa yang diketahui tentang
klient. Secara khusus, seharusnya examiner menentukan kemungkinan bahwa examinee secara
potensial mendapatkan hasil tes dengan overreporting atau underreporting psikopatologi.

Menentukan Tingkat Penyesuaian Secara Umum
Catat jumlah skala yang diatas 65 dan elevasi relative skala0skala tersebut. Sejauh mana F
terelevasi juga dapat menjadi indicator yang smepyrna untuk tingkat patologi. Semakin banyak dan
elevasi skala-skala ini, semakin besar kemungkinan individu untuk emndapatkan kesulitan dalam
melaksanakan tanggung jawab dasarnya dan mengalami ketidaknyamanan social maupun pribadi.

Mendeskripsikan Gejala, Perilaku, dan Ciri-ciri Kepribadian
Langkah ini merepresentasikan proses inti dalam interpretasi. Elevasi ringan pada skala-skala
individual merepresentasikan kecendurangan atau tren dalam kepribadian individu. Interpretasinya
harus diperlakukan dengan hati-hati untuk deskriptor-deskriptor yang lebih ekstrem yang di buang
atau di parafrasakan untuk merepresentasikan karakteristik-karakteristik yang lebih ringan. Skor-skor
dalam rentang ini pada MMPI-A di soroti dengan shading, sehingga menunjukkan zona marginal atau
transisional antara normalitas dan patologi. Elevasi di atas 65 pada MMPI-2 dan MMPI-A merupakan
karakteristik yang lebih kuat dari individu dan dengan pwningkatan yang secara progresif semakin
besar, cenderung merepresentasikan fitur-fitur inti dari fungsi kepribadian. Akan tetapi, mendasarkan
interpretasi pada elevasi-elevasi skor T tertentu semata bisa menyesatkan, karena ciri-ciri demografis
atau tingkat fungsi seorang klien bisa mengubah interpretasinya. Klinisi perlu mengintrepastiskan
keakuratan makna potensial dengan mempertimbangkan buka hanya elevasi-elevasi, tetapi juga
variabel-variabel lain yang relevan. Selain itu masing-masing deskripsinya adalah modal. Mereka
seharusnya dianggap sebagai kemungkinan interpretasi yang belum tentu berlaku untuk semua
orang yang mempunyai skor tertentu. Mereka sekadar hipotesis yang perlu verifikasi lebih lanjut. Poin
ini di garis bawahi oleh temuan bahwa kira-kira dalam rentang 40% dari deskriptor-deskriptor yang di
hasilkan komputer tidak berlaku pada orang yang diases (Butcher et al., 2000).
Meskipun skor-skor T tidak di berikan untuk kebnyakan interpretasi skala, mereka di masukkan dalam
subbagian tentang skala-skala validitas. T validitas dan kadang-kadang skor kasar di masukkan
karena ada penelitian ekstensif tentang skor cutoff yang optimal.
Selama proses interpretasi, jangan sekadar mencatat makna masing-masing skala, tetapi juga
memriksa pola atau konfigurasi tes secara keseluruhan dan mencatat "puncak-puncak" dan "lembah-
lembah" relatifnya. Konfigurasi-konfigurasi yang tipikal mungkin termasuk, misalnya "conversion V"
yang merefleksikan kemungkinan gangguan konversi atau elevasi Skala 4 dan 9, yang merefleksikan
kemungkinan yang tinggi untuk acting-out behavior. Perlu di catat bahwa semua skala yang lebih dari
65 atau kurang dari 40 sangat penting bagi interpretasi secara keseluruhan. Ketika berusaha
memahami makna sebuah profil dengan dua elevasi skala klinis atau lebih, di rekomendasikan bahwa
klinisi membaca deskriptor-deskriptor untuk masing-masing skala maupun deskripsi-deskripsi kode 2-
poin yang relevan. Juga di rekomendasikan bahwa, ketika membaca tentang elevasi-elevasi pada
skala tunggal, klinisi seharusnya membaca makna elevasi-elevasi yang tinggi dan rendah maupun
informasi yang lebih umum tentang skala yang relevan. Elaborasi lebih lanjut tentang makna elevasi
skala dan tipe kode bisa didapatkan dengan menskor dan menginterpretasi skala-skala isi, Harris-
Lingoes dan sub skala Si, skala-skala suplementer, skala-skala klinis yang direstrukturisasi, dan/atau
beberapa item kritis. Jika informasi interpretatif tersedia, klinisi dapat memeriksa profil individu
bersama persyaratan pertanyaan rujukan, yaitu menentukan deskripsi yang relevan untuk masing-
masing bidang ini.
Banyak deskripsi klien yang di fokuskan pada defisit klien. Dengan demikian, klinisi sering berusaha
menerjemahkan interpretasi ini ke dalam bahasa sehari-hari yang ramah klien. Untuk membantu ini,
pernyataan umpan balik klien yang di peroleh dari Lewak et al. (1990) di masukkan ke dalam
deskripsi skala klinis individu. Bahasanya telah di pilih agar terasa empatik, meningkatkan rapport,
dan meningkatkan kemungkinan klien untuk tumbuh. Pernyataan-pernyataan itu juga dapat di edit
untuk mengembangkan interpretasi yang lebih di fokuskan pada klien untuk di gunakan dalam
laporan aktual.

Memberikan Impresi Diagnostik
Meskipun MMPI orisinil dan MMPI-2/MMPI-A belum berhasil untuk langsung menghasilkan diagnosis,
mereka sering menyumbangkan informasi yang cukup banyak, yang relevan untuk formulasi
diagnosis. Di bagian tipe-tipe kode, berbagai kemungkinan di diagnosis DSM-IV-TR yang konsisten
dengan masing-masing tipe kode telah dimasukkan. Klinisi seharusnya mempertimbangkan ini,
bersama informasi tambahan yang tersedia, untuk membantu membuat diagnosis yang akurat. Di
bebrapa konteks dan untuk bebrapa tipe pertanyaan rujukan, diagnosis formal akan relevan; tetapi,
untuk konteks-konteks dan pertanyaan-pertanyaan rujukan lain, diagnosis formal tidak akan di
butuhkan atau tidak akan cocok (misalnya, penyaringan karyawan). Review lebih jauh terhadap
berbagai pertimbangan dan pedoman yang di deskripsikan dalam Langkah 6 mungkin berguna dalam
mengekstrasi informasi yang relevan untuk diagnosis.

Mengelaborasi Implikasi dan Rekomendasi Penanganan
Salah satu pelayanan yang paling berharga yang dapat de beri seorang praktisi adalah memprediksi
kemungkinan klien untuk mendapatkan manfaat dari interfensi. Hal ini biasanya berarti mengelaborasi
kekuatan dan kelemahan seseorang, tingkat defensifnya, kemampuannya untuk membentuk
hubungan penanganan, prediksi respons terhadap psikoterapi (catat terutama skala Es [Ego
Strength] dan TRT), tendensi antisosial, dan tingkat insight. Banyak di antara informasi ini yang di
rangkum di akhir sub bagian tentang elevasi skala dan tipe kode. Jika melaksanakan pekerjaan
ekstensif dengan tipe-tipe klien tertentu, klinisi mungkin perlu memperluas pengetahuan yang terkait
dengan tipe dan hasil penanganan dengan merujuk pada basis penelitian ekstensif yang tersedia.
Responsivitas terhadap penanganan bisa di perluas lagi dengan memberikan saran-saran untuk
menyesuaikan intervensi-intervensi spesifik untuk berbagai profil klien dan berbagai tipe
permasalahan. Mereview bidang-bidang, pertimbangan, dan pedoman yang di deskripsikan dalam
Langkah 6 mungkin berguna dalam mengekstraksi informasi yang relevan dengan rencana
penanganan. Sumber lain yang berguna dalam proses ini adalah Use of Psychological Testing for
Treatment Planning and Outcome Assesment dari Maruish (1990). Lewak et al. (1990) tidak hanya
memberikan saran-saran untuk penanganan, tetapi juga mengikhtisarkan prosedur langkah-langkah
untuk mentranslasikan hasil-hasil MMPI-2 menjadi umpan balik yang jelas dan relevan bagi klien.
Langkah-langkah ini termasuk isu-isu spesifik untuk latar belakang dan pengalaman hidup awal klien
dan saran-saran untuk menolong diri sendiri. Pernyataan-pernyataan ini dapat di gunakan untuk
memberikan umpan balik secara ramah pengguna, yang akan cenderung meningkatkan rapport dan
mengoptimalkan pertumbuhan klien. Selain itu manual oleh Finn (1996) untuk menggunakan MMPI-2
sebagai intervensi terapeutik.

BEBERAPA ITEM KRITIS
Salah satu alternatif untuk analisis ini, selain menskor dan menginterpretasi skala-skala aktual,
adalah menginterpretasi makna beberapa item yang berdasarkan isinya, tampak berhubungan
dengan berbagai bidang psikopatologi (ide bunuh diri depresif, kebingungan mental, dan lain-lain)
atau arah item-item ini mungkin merepresentasikan patologi serius, terlepas dari bagaimana orang itu
merespons bagian lain inventori. Item-item ini di sebut sebagai pathogonomic items, stop items, atau
yang lebih sering critical items. Di asumsikan bahwa arah respons seseorang merepresentasikan
contoh perilaku orang itu dan berfungsi seperti sebuah skala pendek yang menunjukkan tingkat
fungsi orang itu secara umum. Beberapa item kritis sangat berguna ketika klinisi melihat isi item
individual dalam kaitannya dengan tipe-tipe informasi tertentu yang di ungkap oleh item tersebut.
Informasi ini bisa di gunakan untuk memandu wawancara lebih lanjut. Akan tetapi, interpretasinya
perlu di lakukan dengan hati-hati, karena beberapa item tersebut rawan acquiescing response
(respons yang cenderung setuju) (kunci sebagian item-nya ke arah "True") dan faking bad. Mereka
seharusnya tidak di anggap sebagai skala, tetapi komunikasi langsung tentang bidang-bidang yang
spesifik untuk isi item tersebut. Daftar bebrapa item kritis dapat ditemukan dalam manual MMPI-2
(Butcher et al., 2001); beberapa item ini biasanya diskor oleh program-program dengan bantuan
komputer.
Meskipun daftar beberapa item kritis sudah dimasukkan dalam manual MMPI-2 (Butcher et al., 2001),
klinisi seharusnya menggunakan daftar ini dengan hati-hati pada remaja. Pertama, remaja normal
maupun populasi-populasi klinis remaja secara rata-rata membenarkan beberapa item kriris dua kali
lipat lebih banyak di banding orang dewasa normal (Archer & Jacobson, 1993). Di samping itu,
remaja normal maupun berbagai populasi klinis membenarkan beberapa item dengan frekuensi yang
hampir sama, sehingga menunjukkan bahwa beberapa item itu seharusnya tidak di gunakan untuk
membedakan kedua kelompok ini. Hal ini berarti bahwa upaya-upaya empiris untuk mengembangkan
daftar beberapa item kritis untuk remaja mungkin mengalami kesulitan. Sebagaimana MMPI/MMPI-2,
klinisi seharusnya tidak memperlakukan klaster-klaster item kritis sebagai skala-skala kasar yang
akan di interpretasi. Alih-alih, isi item individual seharusnya di gunakan untuk mengembangkan
pernyataan-pernyataan wawancara yang spesifik, dan penyimpangan relatif beberapa item ini
seharusnya di tangani dengan toleransi yang tepat.




16 PF ( SIXSTEEN PERSONALITY FACTOR QUESTIONAIRE)
SEJARAH ALAT TES
Tes kepribadin 16 faktor merupakan karya adaptasi dari sixteen personality factor questionaire (16
PF) yang di ciptakan oleh Raymond B. Cattel. Tes itu diterbitkan oleh institut for personality and
ability (IPAT) pada tahun 1972 .
Tes kepribadian 16 faktor terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
Bentuk A,B,C,D,E dan F. Bentuk A,B,C,D dapat menggunakan buku manual singkat, bentuk E dan F
adalah untuk indifidu-indifidu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam pendidikan dan
membaca.
16 PF dirancang untuk usia 16 th ke atas. Sedang tes kepribadian yang serumpun dengan ini dan di
peruntukkan bagi usia yang lebih muda ialah:
UR-SR HIGH SCHOOL PERSONALITY QUESTIONAIRE (HSPQ), yaitu untuk usia 12- 16 th
CHILDREN`S PERSONALITY QUESTIONAIRE (CPQ), yaitu untuk usia 8-12 th EARIY SCHOOL
PERSONALITY QUESTIONAIRE (ESPQ), yaitu untuk usia 6-8 th.
Manual singkat ini hanya untuk keperluan pelaksanaan tes dan penilayan (scoring). Urayan tentang
kepribadian dengan 16 factor ini dan di urayan-urayan statistiknya di berikan di dalam HND BOOK
FOR THE 16 PF. Demikian pula dimensi-dimensi psikologis yang berarti yang telah di teliti dengan
analisis factor pada orang-orang normal maupun kasus-kasus klinis, di uraikan dalam HND BOOK
tersebut. Oleh sebab itu untuk pemakayan tes, di anjurkan untuk melihat lebih lanjut di dalam HND
BOOK, terutama tentang kemungkinan-kemungkinan arti yang lain dan tingkahlaku yang di
ramalkannya.
Faktor-faktor kepribadian yang di ukur oleh 16 PF bukan saja unik, tetapi juga benar-benar berdasar
pada teori-teori pada umumnya. Dimensi- dimensi kepribadian tersebut secara singkat akan di
uraikan di dalam bagian pertama dari manual. Setiap factor di beri abjat dan urayan singkat untuk
sekor-sekor yang rendah dan tinggi.
Tentang pelaksanaan tes dan sistim sekoring terdapat pula pada bagian pertama tersebut. Urayan
yang lebih lengkap dari masing-masing factor, terdapat di bagian ke dua. Pada pkoknya, ke 16
dimensi atau sekala kepribadian ini saling berdiri sendiri. Setiap soal didalam tes tersebut untuk satu
sekor dan hanya satu factor saja. Dengan demikian tidak terdapat ketergantungan seperti yang
ditunjukkan oleh level dari konstruksi sekala tersebut.
Lebih lanjut lagi, secara experimen diperoleh korelasi yang rendah diantara ke 16 sekala tersebut.
Tes 16 PF yang di perkenalkan disini adalah bentuk C. Tes ini baik untuk kelompok-kelompok
pekerja, kariawan perusahaan, orang dewasa normal, dan orang-orang berpendidikan formal. Untuk
kasus klinis di anjurkan untuk memakai tes CLINICAL ANLYSIS QUESTIONAIRE (CAQ) diciptakan
oleh penulis yang sama dan di terbitkan oleh IPAT juga.

LANDASAN TEORI DAN ASPEK YANG DIUNGKAP
Sixteen Personality Factors Questionnaire (Sixteen PF)
Berdasarkan riset factorial, Cattell dan rekan-rekan kerjanya telah mengembangkan sejumlah
inventori kepribadian, dan yang paling dikenal adalah Sixteen Personality Factor Questionnaire, yang
sekaang sudah memasuki edisi kelima (Cattell, Cattell, & Cattell, 1993; Conn & Rieke, 1994; Russell
& Karol, 1994). Diterbitkan pertama kali pada tahun 1994, 16 PF dirancang untuk umur 16 tahun ke
atas dan menghasilkan 16 skor dalam cirri-ciri, seperti keberanian social, dominasi, kewaspadaan,
stabilitas emosional, dan kesadaran peraturan. Ke-16 faktor ini, yang diidentifikasikan oleh huruf yang
sama pada berbagai edisi 16 PF, telah disempurnakan selama bertahun-tahun dan dinamakan
kembali, sebagai terminology esoteric yang awalnya digunakan Cattell untuk menamakan cirri-ciri
yang umumnya telah dibuang. Contohnya, ekstrem yang melabuhkan dimensi yang sekarang disebut
keberanian sosial pertama kali diberi label Threctia dan Parmia, masing-masing pada sisi malu
dan berani.

Kelima edisi 16 PF ini tersedia dalam hanya satu bentuk dan terdiri dari 185 butir soal, yang
kebanyakan diseleksi dari bentuk bentuk kuesioner sebelumnya berdasaran isi dan ciri-ciri
psikometris. 16 PF ini telah dinormalkan kembali pada sampel 2.500 individu yang diseleksi untuk
kurang-lebih mewakili penduduk AS pada sensus tahun 1990 dalam kaitannya dengan jenis kelamin,
ras, distribusi usia, dan pendidikan. Salah satu ciri unik dari 16 PF adalah dimasukkannya 15 butir
soal yang disajikan secara berdampingan pada akhir inventori di bawah judul Pertanyaan-
pertanyaan Pemecahan Masalah, butir soal ini terdiri dari skala penalaran, yang dimaksudkan
sebagai ukuran cepat atau kemampuan mental. Di samping itu, kuesionernya sekarang memiliki 3
indeks gaya respon yang dirancang untuk menaksir persetujuan diam-diam, respon acak, dan usaha
untuk menampilkan diri sendiri secara tidak realistis sebagai entah memiliki kualitas yang diinginkan
entah tidak diinginkan entah tidak diingkan secara sosial.
16 PF mempunyai 5 macam bentuk yaitu A, B, C, D dan E. Tes ini dapat dikenakan untuk mereka
yang telah berusia 16 tahun keatas. Bentuk A, B, C, D dirancang untuk mereka yang tingkat
membacanya rendah.
Tes Non Proyektif | Tes EPPS |16 PF(sixteen personality factor questionaire (16PF)|MMPI(Minnesota
ultiphasic Personality Inventory- Adolescent)|MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) | Papi Kostick |
MSDT | NSQ | SOV (study of value)|Sejarah Tes Non Proyektif | Landasan Teori | Material Tes |
Penyajian Pengetesan | Tahapan Skoring |Berisikan tentang sejarah,pengertian, teori, teknik-teknik
non-proyektif, macam-macam tes non-proyektif, ciri ciri tes non-proyektif, contoh contoh
mengenaites non-proyektif, kelebihan dan kekurangan tes non-proyektif .

Anda mungkin juga menyukai