Anda di halaman 1dari 60

Dipersiapkan oleh :

Drs. Sudrajat,S.U.
FMIPA UNMUL
Samarinda
2008

TEKNOLOGI BERSIH
UNTUK
INDUSTRI KECIL

Keterkaitan Produksi Bersih dengan
Lingkungan

Produksi bersih adalah salah satu
upaya untuk memperkecil dampak
operasional industri tekstil terhadap
lingkungan. Dengan pelaksanaan
Produksi Bersih secara berkelanjutan di
industri tekstil diharapkan akan menjadi
meningkat kualitas lingkungan tanpa
membebani operasional industri tekstil.
Produksi
Bersih
Industri

Lingkungan
Penerapan Produksi Bersih
dengan pendekatan continual
improvement akan ikut
melesterikan
Peningkatan
efisiensi Produksi,
Citra, Pasar
Dampak :
Penggunaan SDA
Pembuangan Limbah

Keterkaitan Produksi Bersih, Industri dan
Lingkungan.

Manajemen Produksi Bersih

Manajemen Produksi Bersih meliputi pentahapan-
pentahapan yang berkesinambungan sehingga akan selalu
terdapat mekanisme perbaikan terhadap program Produksi
Bersih yang sedang dijalankan.
Pentahapan Manajemen Produksi Bersih terdiri
dari :
Penetapan Kebijakan Produksi Bersih

Perencanaan Program

Implementasi Dan Operasi Program

Pemantauan Program

Evaluasi Program
MEMULAI
PERENCANAAN
PEMILIHAN &
EVALUASI
PENERAPAN
PILIHAN PB
KEBERLANJUTAN
PEMANTAUAN &
TINJAUAN
6 TAHAPAN METODOLOGI PRODUKSI BERSIH
Kegiatan Produksi Bersih merupakan
kegiatan secara terus-menerus.

Evaluasi terhadap program yang
sedang dicanangkan sebelumnya
harus dijadikan dasar untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan
(Continual Improvement ) sehingga
efesiensi proses produksi bisa lebih
optimal tercapai.
KOMITMEN TOP MANAGEMENT
MENDORONG, MENDUKUNG DAN MEMBERIKAN
BANTUAN KEPADA TIM PB.

MENINJAU RENCANA PENERAPAN PB.

MENYETUJUI DANA YG AKAN DIKELUARKAN UTK
PENERAPAN PB.

MENINJAU EFEKTIFITAS RENCANA PENERAPAN YG
TELAH DISUSUN.

MEMASTIKAN BAHWA PROGRAM PB BERJALAN
SECARA BERKELANJUTAN


MENGAPA DIPERLUKAN KONSEP
TEKNOLOGI BERSIH?

Agar proses produksi lebih efisien
Mengurangi biaya:
Modal dan operasi/produksi
Pengolahan limbah
Ijin, pemantauan dan penegakan hukum
Mereduksi dampak lingkungan/minimasi
limbah
Mengurangi risiko serta biaya akibat
tumpahan dan kecelakaan
Meningkatkan keuntungan akibat penjualan
Pemanfaatan limbah/reuse, recycle, dan
recovery
Strategi Produksi Bersih ,meliputi :
a. upaya pencegahan pencemaran
ramah lingkungan ,
b. minimisasi limbah,
c. analisis daur hidup,
d. teknologi ramah lingkungan



Konsep pencegahan dilakukan
sejak awal perencanaan :
- Perancangan produk
- pemilihan bahan baku
- proses produksi
- Penggunaan produk
Kontinuitas
Manusia
Reduksi
Resiko
Strategi untuk
Lingkungan
Produk
Proses
Integratif (Air,
Udara dan tanah )
Preventive
Produksi
bersih
Unsur Utama Strategi Produksi Bersih
Diagram Manajemen Produksi Bersih
Kebijakan Produksi
Bersih
Implementasi &
Operasi
Perencanaan
Program
Pemantauan
Program
Evaluasi
Program
Perbaikan
Berkelanjutan


Meningkatkan efisiensi.

Mengurangi Biaya Pengolahan Limbah

Konsevasi Bahan Baku dan Energi

Membantu Akses Kepada Lembaga Finansial.

Memenuhi Permintaan Pasar.

Memperbaiki Kualitas Lingkungan.

Memenuhi Peraturan Lingkungan.

Memperbaiki Lingkungan Kerja.

Meningkatkan Persepsi Masyarakat.

Keuntungan Dalam Penerapan Produksi Bersih.

Daur Ulang,
Pakai Ulang,
Reklamasi

Kebersihan
Rumah
Tangga
Modifikasi
Proses /
Peralatan
Perencanaan
Dan
Pentahapan
Produksi

Pengkajian
Secara
Berkala
Segregasi dan
Pemisahan
Limbah
Penggantian
Material /
Produk

Pelatihan dan
Pengawasan
Pengelolaan
Daur Hidup
Produk
Pilihan
Produksi
Bersih
Produksi Bersih Menghemat Uang dan Mengurangi
Dampak Lingkungan Melalui Beberapa Metoda
Mengkaji kondisi lingkungan

Manajemen Lingkungan dan
Perencanaan

Audit terhadap supllier dan klien.

Audit limbah dan Energi.

Mempelajari dampak dari bahan baku.



Langkah-langkah Pelaksanaan Produksi Bersih




Mereduksi produksi limbah dan
konsumsi energi.
Mensubtitusi / mengganti bahan baku
yang menimbulkan dampak terhadap
lingkungan dan kesehatan.
Mempelajari LCA dari produk.
Melakukan pelatihan.
Mempublikasikan hasil-hasil yang
dicapai.
Memantau perkembangan program
dan mempublikasikannya secara
terbuka.

Langkah-langkah Pelaksanaan Produksi Bersih
Perencanaan Program Produksi
Bersih
Perencanaan Program Produksi Bersih
Perencanaan program Produksi Bersih
dilakukan sesuai dengan pentahapan.
(1). Kajian Awal
Dalam melakukan perencanaan Program
Produksi Bersih terlebih dulu perlu
dilakukan kajian awal (initial Review)
terhadap kegiatan operasiomal industri
tekstil dari aspek pemenuhan terhadap
peraturan perundangan dan dampak
negative yang selama ini sering
dirasakan oleh lingkungan sekitarnya.
(2). Kebijakan Produksi Bersih

Kebijakan Produksi Bersih merupakan
pernyataan organisasi tentang komitmen
dan prinsip-prinsip yang akan dilakukan
berkaitan dengan kinerja pengelolaan
lingkungan yang berkelanjutan.
Kebijakan Produksi Bersih akan
dijadikan kerangka kerja dalam
melakukan tindakan dan menentukan
tujuan dan sasaran suatu program.
Kebijakan Produksi Bersih harus sejalan
dan mendukung terhadap komitmen
tentang :

Pentaatan terhadap peraturan
perundangan lingkungan

Perbaikan yang berkelanjutan

Pencegahan pencemaran
Kebijakan Produksi Bersih juga dapat
dimasukan dalam visi perusahaan
seperti contoh berikut :
Menjadi mitra pelanggan dengan
memberikan layanan produksi yang
berkualitas demi kepuasan pelanggan
dengan meningkatkan efisiensi proses
produksi dan penglolaan lingkungan
secara berkelanjutan .
Contoh Kebijakan Produksi Bersih :

Penghematan Pemakaian Sumber
Daya Alam

Penurunan Beban Pencemaran
pada Semua Tahapan Proses
Produksi
(3). Tujuan dan Sasaran
Tujuan (Objective) didefinisikan
sebagai tujuan .Secara umum
berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan dimana perusahaan akan
mencapainya.

Sasaran (Target) adalah persyaratan
kinerja secara rinci dan kuantitatif yang
dirancang untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Contoh Tujuan (Objectives).

o Penghematan Pemakaian Air
dalam 3 tahun
o Pengurangan pemakaian Raw
material
o Reduce, Reuse, Recycle dan
Pembuangan Limbah ke lingkungan.
o Penanganan yang efektif terhadap
bahan baku dan produk
o Pengurangan pemakaian energi
(4). Program Produksi Bersih
Program Produksi Bersih merupakan
rincian program untuk mencapai
tujuan sasaran yang sudah
ditetapkan. Uraian program biasanya
lebih teknis dan implementatif. Untuk
satu Tujuan dan Sasaran bisa
disusun lebih dari satu program
Produksi Bersih.
Proses
Persiapan
Proses
Pemintalan
Proses
Persiapan Tenun
, Rajut
Proses
Persiapan tenun,
rajut dihasilkan
kain grey
Proses Persiapan
Penyempurnaan
Proses pencelupan Proses pemutihan Proses pencapan
Proses penyempurnaan
akhir
Kain jadi (tekstil)
Skema Proses Produksi Tekstil
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh Tim selama melakukan survey
lapangan antara lain :
Ceceran / limpahan (luapan) dan kegiatan
housekeeping lainnya di area industri / produksi
Kegiatan transportasi bahan mentah / produksi
jadi dan penanganan bahan-bahan serta
penyiapan kehilangan dari bahan-bahan tersebut
Kondisi kerja, tingkat kebisingan ambien dst
Masalah keselamatan, kegiatan pembuangan
limbah, bahan mentah dan produk cacat
Sebelum melakukan survey lapangan,
informasi berikut ini harus dikumpulkan
untuk kepentingan anggota Tim PB
Lay-out (tata letak) yang menunjukan peralatan
peroses, perlengkapan, area penyimpanan dan
kantor
Diagram Alir Proses (paling tidak di tiap blok) dan
tanggal terakhir memperbaharui diagram tersebut
Tata letak saluran-saluran pengadaan air, saluran
drainase, saluran/ aliran uap dst yang dapat
dipergunakan
Informasi yang terkait dengan produksi dalam hal
penjadwalan
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENYEBAB
Proses
Air
Bahan Kimia
Energi
Tenaga Kerja
Biaya
Pembentukan Limbah
Produksi
Pemakaian Kapasitas
Kualitas Produk
Pasar
Permasalahan dalam konteks PB
mengacu pada :
Kualitas Produk yang buruk
Efisiensi peralatan yang buruk
Pemakaian kapasitas yang buruk
Kegiatan / praktek yang tidak ramah
lingkungan
Peraturan yang belum ditaati
Contoh Program Produksi Bersih
Komitment dan kebijakan Penghematan Sumber Daya Alam
Tujuan Penghematan Air
Sasaran 1 Penghematan konsumsi Air dari kondisi
sekarang 200 L/kg menjadi 180 L/kg
Th. 2003
Program Produksi Bersih Pengaturan konsumsi air
Tindakan Housekeeping yang baik
Hindari pencucian tak perlu
Reuse cucian pertama
Sasaran 2 Pencapaian tingkat konsumsi 150 L/kg Th. 2004
Program Produksi Bersih Modifikasi Proses untuk menghemat konsumsi air
Tindakan Ganti Chemical yang dapat menurunkan konsumsi air (Reduce Water
Consumption)
Sasaran 3
Perencanaan Program Produksi
Bersih
Kajian Awal
Peraturan Perundangan
Dampak
Lingkungan
Audit Produksi Bersih
Kebijakan Produksi
Bersih
Kriteria Produksi
Bersih
Penentuan Tujuan & Sasaran (Objective
& Target)


..


C


B
Program Produksi
Bersih
A
LANGKAH PELAKSANAAN
1. Mengkaji kondisi lingkungan
2. Perencanaan manajemen lingkungan
3. Audit terhadap suplier dan klien
4. Audit limbah dan energi
5. Mempelajari dampak bahan baku
6. Mereduksi produksi limbah dan konsumsi
energi
7. Mengganti bahan baku yang menimbulkan
dampak lingkungan
8. Melakukan pelatihan/penyuluh
9. Mempublikasikan hasil yang dicapai
10. Memantau perkembangan program
KENDALA YANG ADA
Peraturan mengenai lingkungan belum dijalankan dgn
baik
Penerapan teknologi produksi bersih belum
merupakan hal yang wajib
Bagi produksi yang sudah jalan, mengalami kendala
dalam hal biaya kalau harus ganti dgn produksi bersih
Perlu ada aturan dari pemerintah, bahwa sumberdaya
harus digunakan seefisien mungkin
Masih ada persepsi bahwa teknologi bersih hanya
akan mengurangi keuntungan
Sudah puas dengan sikap manajemen lama dan tidak
setuju bila ada perubahan
UPAYA MENGATASI KENDALA

Perlu ditekankan bahwa produks bersih bukan
hanya tanggung jawab industri saja
Perlu ada persamaan pengertian antara
pemerintah dan pelaku kegiatan ekonomi
mengenai produksi bersih
Perlu ada perubahan strategi dari end of pipe
treatment menjadi cleaner production
Target dapat dicapai dengan biaya rendah dan
dijalankan setahap demi setahap
12 KIAT PRAKTIS
DALAM MELAKSANAKAN PRODUKSI BERSIH

Kurangi pemakaian kemasan
Adopsi pedoman pengurangan limbah beracun di dalam
RT
Pilih bahan yg dapat dipakai kembali (botol gallon aqua)
Rawat dan reparasi perawatan
Pakai kembali tas, kemasan,dllnya
Pinjam/sewa alat yang jarang digunakan
Jual/sumbangkan barang yang habis pakai, tetapi masih
bermanfaat
Pilih barang yang kemasannya dapat dipakai kembali
Pilih produk dengan kemasan daur ulang
Jadikan sampah sebagai kompos
Sosialisasikan konsep pakai (use), pakai kembali
(reuse) dan daur ulang (recycle)
Kreatif menggunakan kembali barang bekas
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah menjadi suatu
keniscayaan yang tidak bisa
dihindarkan.
Pada dasarnya, limbah merupakan
bahan yang terbuang atau dibuang
dari hasil aktivitas manusia maupun
proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis.
Secara garis besar, limbah dapat
dibedakan menjadi tiga jenis,
Pertama limbah organik,
Kedua, limbah anorganik,
Ketiga, limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)

Pertama limbah organik;
terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari
alam atau dihasilkan dari kegiatan
pertanian, perikanan, peternakan,
rumah tangga, industri dll., yang secara
alami mudah terurai (oleh aktivitas
mikroorganisme).

Banyak jenis limbah dapat
dimanfaatkan kembali melalui daur
ulang atau dikonversikan ke produk
lain yang berguna. Limbah yang
dapat dikonversikan ke produk lain,
misalnya limbah dari industri pangan.
Limbah tersebut biasanya masih
mengandung: serat, karbohidrat,
protein, lemak, asam organik, dan
mineral.
Konsep Pemanfaatan
Konsep pemanfaatan limbah sebagai
upaya untuk membangun usaha kecil
dan menengah (UKM),
pertama harus diketahui sifat kimia dan
fisikanya, sehingga dapat diperkirakan
berbagai produk yang mungkin
dihasilkan.
Kedua , pilih produk berdasarkan
pertimbangan pasar dan tekno-
ekonominya.

Contoh 1.
Pemanfaatan limbah tulang
dari pabrik pengolah daging
Limbah pengolah daging memiliki sifat
kimiawi yang didominasi oleh protein
(kolagen) di samping mineral (kalsium).
Tulang mempunyai potensi untuk diolah
menjadi produk yang berfungsi sebagai
sumber protein, yaitu :
-ekstrak tulang
- protein hidrolisat,
- tepung tulang yang merupakan sumber
protein dan mineral.
Contoh 2.
pemanfaatan limbah dari
industri tahu dan tempe
limbah dari industri tahu dan tempe dengan
modal yang relatif kecil dapat dimanfaatkan
sebagai :
- kerupuk ampas tahu
- kembang tahu
- kecap ampas tahu
- stick tahu
- dengan proses fermentasi dihasilkan
nata de soya dan kecap ampas tahu.

Contoh 3.
pemanfaatan limbah air kelapa
Limbah air kelapa berpotensi dijadikan :
-nata de coco dan
- coco-softdrink yang berkhasiat
menyembuhkan kesulitan buang air
kecil.
Air kelapa juga dapat diproses lebih
lanjut untuk menghasilkan asam cuka,
alkohol, minuman anggur, dan cairan
infus.

Contoh 4.
pemanfaatan limbah pabrik
kopra
Sabut kelapa lewat proses pengolahan
sederhana bisa diubah menjadi :
-serat yang merupakan bahan baku utama
springbed (kasur pegas) dan jok mobil
mewah
- kepingan sabut (coco husk chip), dan
- serbuk (coco dust) yang bisa diolah
menjadi media tanaman dan pupuk organik.
- Lalu sampah dapat diolah menjadi pupuk
kompos.


Contoh 5.
pemanfaatan limbah pertanian
Dengan teknologi fermentasi probiotik, limbah
organik seperti pucuk tebu, jerami padi,
jerami kedelai, dan jerami jagung; molases,
ampas tebu, dedak padi, ampas tahu, bungkil
kedelai, bungkil kelapa, dan ampas kopi,
dapat dikembangkan menjadi bahan baku
pakan ternak.
Upaya ini dapat menutupi berkurangnya
pasokan hijauan daun sebagai bahan utama
pakan ternak, akibat tingginya pengalihan
lahan pertanian ke nonpertanian.

Contoh 6.
pemanfaatan limbah perikanan
Limbah ikan dapat dimanfaatkanuntuk
membuat tepung ikan.
Tepung ikan dapat dimanfaatkan untuk
campuran makanan ternak seperti unggas,
babi dan makanan ikan.
Tepung ikan mengandung protein, mineral
dan vitamin B.
Protein ikan terdiri dari asam amino yang
tidak terdapat pada tumbuhan.

Nilai Gizi
Kandungan gizi tepung ikan tergantung
dari jenis ikan yang digunakan sebagai
bahan bakunya.
Tepung ikan yang berkualitas tinggi
mengandung komponen-komponen sbb :
Air 6-100 %
Lemak 5-12 %
Protein 60-75 %
Abu 10-20 %
Nilai Gizi
Selain itu karena dibuat dari kepala dan
duri ikan maka tepung ikan juga
mengandung :
Ca fosfat
Seng
Yodium
Besi
Timah
Mangan
Kobalt
Vitamin B 2 dan B 3
Contoh 7.
Pemanfaatan limbah Tahu
Tempe
Jenis limbah tahu
Setiap kuintal kedele akan
menghasilkan limbah 1,5 - 2 m3 air
limbah. Sisa air tahu dan potongan
tahu yang hancur pada saat proses
karena kurang sempurnanya proses
penggumpalan bila dibiarkan akan
berwarna hitam dan berbau busuk
Bila dibiarkan dalam air limbah akan
berubah warnanya menjadi coklat
kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini
akan mengakibatkan sakit pernapasan.
Apabila air limbah ini merembes ke dalam
tanah yang dekat dengan sumur maka air
sumur itu tidak dapat dimanfaatkan lagi.
Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka
akan mencemari sungai dan bila masih
digunakan maka akan menimbulkan
penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya.
Pemanfaatan Limbah Tahu Tempe
-Makanan ternak
- Dibuat makanan nata de soya
- Dibuat makanan kecil contohnya
castangell, stick tahu
Sekian dan terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai