GASTROENTERITIS AKUT
DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
OLEH :
dr. Noi Maya Anggrita Sari
PEMBIMBING :
dr. Riza
PROGRAM INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BELITUNG TIMUR
OKTOBER 2014
PENDAHULUAN
Gastroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare atau tanpa disertai muntah dengan frekwensi lebih banyak dari
biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.
Diare merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan frekuensi buang air besar
lebih dari tiga kali sehari disertai adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja
penderita. Disebut diare akut bila timbul dengan tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari
sedangkan diare kronis berlangsung lebih dari tiga minggu bervariasi dari hari ke hari.
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan menurut Survei
Kesehatan Rumah Tangga 1986, diare termasuk dalam 8 penyakit utama di Indonesia.
Angka kesakitan diare mencapai 200 sampai 400 kejadian tiap 1000 penduduk setiap
tahun. Sebagian besar (70%-80%) penderita adalah anak balita dan 1%-2% dari penderita
akan jatuh ke dalam dehidrasi. Untuk kelompok usia 1 4 tahun, diare merupakan
penyebab kematian terbanyak (23,2%).
Dari data data diatas menunjukan bahwa diare pada anak masih merupakan
masalah yang memerlukan penanganan yang komprehensif dan rasional. Terapi yang
rasional diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal, oleh karena efektif, efisien
dan biaya yang memadai. Yang dimaksud terapi rasional adalah terapi yang: 1) tepat
indikasi, 2) tepat obat, 3) tepat dosis, 4) tepat penderita, dan 5) waspada terhadap efek
samping obat.
Dampak yang dapat terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran
toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit
dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan
asam basa. Invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta
kerusakan mikrovili yang dapat menimbulkan keadaan maldigesti dan malabsorpsi. Dan
bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi
sistemik.
Beberapa cara penanganan dengan menggunakan antibiotika yang spesifik dan
antiparasit, pencegahan dengan vaksinasi serta pemakaian probiotik telah banyak
diungkap di beberapa penelitian. Namun secara umum penanganan diare akut ditujukan
Identitas
Ruang
: Anak
Nama
: An. Z
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: muntah
Keluhan tambahan
: mencret, demam
: gram
: tidak diukur
: 16,9 kg
: cm
Gigi keluar
: Ibu os lupa
Miring
: 3 bulan
Tengkurap
: 4 bulan
Duduk
Merangkak
Berdiri
Berjalan
Dihentikan
: 2 tahun
Susu sapi/buatan
: Bebelac
Takaran
Buah
Pemeliharaan Prenatal
: 3x selama hamil
Periksa di
: Puskesmas
Penyakit kehamilan
:-
Riwayat kelahiran :
Lahir di
: 9 bulan
Jenis partus
: Spontan
Pemeliharaan postnatal
: Ya
Periksa di
: Puskesmas
Keluarga berencana
: Tidak
Imunisasi
BCG
Polio
Campak
DPT
Hepatitis B
I
+ 0 bulan
+ 2 bulan
+ 3 bulan
+ 1 bulan
IV
//////////
//////////
//////////
//////////
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal
: 15 Oktober 2014
Berat badan
: 16,7 kg
Tanda vital
: Suhu 36,6 C
Nadi 100x/menit, reguler, kuat angkat
RR : 20x/menit
Kesadaran
Status Gizi
Kepala
Mata
Hidung
: Sekret (-)
Telinga
Mulut
Leher
Kaku kuduk
: (-)
Limfadenopati
: (-)
Dada
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Tampak datar
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Alat kelamin
: DBN
Ekstremitas
Pemeriksaan penunjang
: tidak ada
Penatalaksanaan :
RENCANA TERAPI B
Medikamentosa
1. Rehidrasi NaCl 0,9% 75cc/kgbb dalam 3 jam : 140 gtt/ menit makro
Selanjutnya IVFD sesuai berat badan (Holiday-Segar)
16,7kg 1335 cc/24 jam 18 gtt/menit makro
2. Antivomitus Ondansetron IV 2,5mg/12 jam
3. Zinc 1x20mg/ hari selama 10 hari
4. Lacto B 2x1 sachet
5. Paracetamol 15mg/kgbb/8jam (K/P) Syr 3x CTH II
Non Medikamentosa
1. Observasi muntah & mencret tanda-tanda dehidrasi
2.
Terapi
IVFD RL 15
tetes/menit
selama
jam,
dilanjutkan
10
tetes/menit
3x150.000 iu
rewel
N
Colistine
Vosedon 3x0,25
ml
: 110 x/i
RR : 70 x/i
cth
T : 37,1 oC
A : Gastroenteritis akut
30 januari 2008 S :Mencret (+) lebih dari 10
RR : 40x/i
T : 37,6C
A : Gastroenteritis akut
RL
10
Colistine
3x150.000 iu
IVFD
tetes/menit
Paracetamol 3 x
Vosedon 3 x
0,25 ml
Paracetamol 3 x
cth
perlu)
(kalau
tetes/menit
IVFD RL 10
Colistine
3x150.000 iu
Vosedon 3 x
hangat
0,25 ml (kalau
N : 100 x/i
RR : 24 x/i
T : 37 C
A : Gastroenteritis akut
perlu)
Cotrimoksazol 3 x
cth
Paracetamol 3 x
cth
(kalau
perlu)
1 februari 2008 S :Mencret (+) banyak air dari pada
BB : 5,5 Kg
tetes/menit
N : 100 x/i
RR: 26 x/i
T : 38 oC
A : gastroenteritis akut
2 Februari 2008 S :Mencret (+) 8x sejak kemarin siang,
BB : 5,4 kg
Paracetamol 3 x
cth
Cotrimoksazol 3 x
cth
IVFD RL 8
tetes/menit
Vosedon 3 x
0,25 ml
Colistine
3x150.000 iu
IVFD RL 8
Colistine
3x150.000 iu
Paracetamol 3 x
cth
N : 120 x/i
perlu)
(kalau
RR : 26 x/i
T : 36,4C
Cotrimoksazol 3 x
cth
A : Gastroenteritis akut
tetes/menit
IVFD RL 25
Colistine
3x150.000 iu
Cotrimoksazol 3 x
cth
PEMBAHASAN
Teori
Anamnesis :
BAB encer/cair > 3 x dalam 24
Data pasien
Anamnesis :
Muntah lebih dari 4 kali sejak 3 hari
yang lalu
dalam
kategori
0
Sehat
Normal
Normal
Normal
Normal
1
Gelisah, cengeng,
mengantuk, apatis
Sedikit kurang
Sedikit cekung
Sedikit cekung
Kering
2
Mengigau, koma
Sangat kurang
Sangat cekung
Sangat cekung
Kering, membiru
Nadi
Kasus
Tindakan rehidrasi diberikan 60-90
perkiraan
tetes/menit
kehilangan
cairan
pada
dehidrasi sedang
kebutuhan
memang
pasien
mengalami
yang
penurunan
berat badan
Colistine 3x150.000 iu
perenteral
Vosedon 3x0,25 ml
Paracetamol 3 x cth
Cotrimoksazol 3 x cth
Pengobatan
Jika
kausanya
penyakit
Karena
pemeriksaan
ini
diberikan
adanya penyulit.
penderita,
dengan
cotrimoksazol
keadaan gizi
Pemberian
antiemetik
antipiretik
dan
sesuai umur
pasien
Bila terdapat tanda-tanda intoleransi
laktosa, berikan untuk sementara susu
rendah laktosa atau bebas laktosa
Pencegahan Diare:
air
bersih
untuk
KESIMPULAN
Pasien menderita diare dengan komplikasi dehidrasi sedang.
Adanya indikasi pemberian antibiotik (colostine dan kotrimoksazole), antimuntah
(vometa) dan antipiretik (paracetamol)
Pemberian IVFD RL harusnya diberikan dengan jumlah yang tepat karena
dehidrasi dapat teratasi dengan pemberian cairan sesuai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lung E, Acute Diarrheal Diseases. In : Friedman SL, McQuaid KR, Grendell JH,
editors. Current Diagnosis and Treatment in Gastroenterology. 2nd edition, New
York: Lange Medical Books, 2003, 131-50
2. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Mentri Kesehatan Republik Indonesia.
Available from : http://www.depkes.go.id/downloads/SK 1216-01.pdf
3. Soewondo ES. Penatalaksanaan diare akut akibat infeksi (Infectious Diarrhoea).
Dalam : Suharto, Hadi U, Nasronudin, editor. Seri penyakit tropic infeksi
perkembangan terkini dalam pengelolaan beberapa penyakit tropic infeksi.
Surabaya : Airlangga University Press, 2002.
4. Ditjen PPM-PL, Depkes RI. 2004. Morbiditas Diare. http://bankdata.depkes.go.id
5. Depkes RI. 1998. Modul Diklat Jarak Jauh (Keterampilan Klinik Diare Bagi
Petugas Kesehatan Terdepan Mengelola Penderita Diare). Jakarta : Depkes RI
Direktorat Jendral PPM & PLP.Hal B-1.
6. Tatalaksana Penderita Diare. On line
http://www.depkes.go.id/downloads/diare.pdf
7. Aswitha,D. 2002. dalam symposium bertema Problematik Gastroenterologi Anak
Terkini dalam rangka Temu Ilmiah Akbar dan Kursus Penyegar dan Penambah
Ilmu Kedokteran. Jakarta Convention Center.
8. Abdoerrachman, M.H., dkk. 1985. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Indonesia. Hal 283 286.
9. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak edisi. Hal 889
10. Subijanto MS, Reza Ranuh, Liek Djupri, Pitono Soeparto. 2007. Manajemen
Diare Pada Bayi dan Anak ( Diarrheal management in infant and children ). Divisi
Gastroenterologi Lab / SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair / RSU Dr. Seotomo
Surabaya http://www.idai.or.id
11. Pusponegoro D. Handoko, dkk . 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak
edisi I 2004. Jakarta : IDAI. Hal 49, 50.
12. Mansjoer Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta : Media
Aesculapius. Hal 470.