MORFOLOGI AKAR DAN BATANG PADA TANAMAN Digunakan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Botani dan Sistematika Tanaman
Disusun Oleh : Nama : Sherly Yulistiana Dewi NIM : 4442131934 Kelompok : 8 Kelas : III A
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2014 i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum botani dan sistematika tanaman ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan praktiku ini membahas mengenai Morfologi Akar dan Batang Pada Tanaman. Laporan praktikum ini digunakan untuk memenuhi syarat mata kuliah Botani dan Sistematika Tanaman. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan praktikum ini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun agar lebih baik lagi. Akhir kata semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat.
Serang, Oktober 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Tujuan ..................................................................................................... 2 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akar ......................................................................................................... 3 2.2 Batang ...................................................................................................... 9 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu & Tempat ................................................................................... 15 3.2 Alat & Bahan ......................................................................................... 15 3.3 Cara Kerja .............................................................................................. 15 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...................................................................................................... 16 4.2 Pembahasan ........................................................................................... 18 V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ................................................................................................ 19 5.2 Saran ...................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1 Akar tunggang dan akar serabut ................................................. 5 Gambar 2.1.2 Akar tombak dan akar gasing ..................................................... 6 1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan. Ilmu tumbuhan telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berkembang sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu yang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi. Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain, bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan,tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah, bentuk ujungnya sering kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah. 2
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset. 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Mengenal berbagai macam karakteristik akar tanaman dan batang tanaman 2. Menggambarkan berbagai macam struktur akar tanaman dan batang tanaman 3. Menyebutkan bagian-bagian akar tanaman
3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akar Asal akar adalah dari akar lembaga, pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembag amati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memilikiukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut (Pratiwi, 2006). Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar ataukaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-selkaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. Akarpada tumbuhan berfungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, Dapatberfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan menyerap air dam garam-garam mineral terlarut. Akar dalam istilah ilmiahnya disebut radiks yang merupakan bagian utama dari tumbuhan yang memiliki pembuluh.Akar merupakan bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada didalam tanah dan tumbuh menuju kedalam pusat bumi. Ada beberapa tumbuhan yang memiliki akar yang tumbuh ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan oksigen yang terbatas dan aerasi yang kurang baik didalam tanah. Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi untuk : 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan. 2. Menyerap air dan zat-zat yang terlarut didalam airtersebut didalam tanah. 3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan. 4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbum makanan. Akar memiliki ciri-ciri antara lain: 1. Akar tumbuh kedalam dasar bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop). 2. Tidak berbuku-buku dan beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya. 4
3. Warnanya tidak hijau, biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning- kuningan. 4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah. 5. Bentuk ujung akarnya sering kali meruncing. Pada umumnya akar dapat dibedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut: a. Leher atau pangkal akar (collum) merupakan bagian akar yang bersambungan dengan pangkal akar. b. Ujung akar (apex radicis) merupakan bagian akar termuda yang terdiri dari jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan (jaringan meristem). c. Batang akar(corpus radices) merupakan bagian akar yang terdapat diantara leher akar dan ujung akar. d. Cabang-cabang (radix lateralis) yaitu bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi. e. Serabut akar (fibrilla radicalis) merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut. f. Rambut-rambut atau bulu-bulu akar (pilus radicalis) merupakan penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang sesungguhnya. g. Tudung akar (calyptra) merupakan bagian akar yang tertelat paling ujung sebagai pelindung ujung akar yang muda. Dari bagian-bagian akar itu merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut-rambut akar yang paling jauh dengan ujung lalu mati, tetapi dekat dengan ujungnya diganti dengan yang baru. Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah merupakan bagian yang di pinggirkan selalu aus, dan dari dalam bagian yang aus itu diganti pula dengan yang baru. 5
Sewaktu tumbuhan masih kecil, yaitu dalam bentuk lembaga di dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan. Akar lazimnya dibedakan atas dua macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang- cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), sistem akar serabut, jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karene itu dinamakan akar serabut (radix adventicia). Baik pada sistem akar tunggang maupun maupun pada sistem akar serabut, masing-masing akar dapat bercabang-cabang untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperuat berdirinya batang tumbuhan. Akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan biji belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang, jika dia tidak ditanam dari biji, seperti misalnya berbagai jenis tanaman bududaya yang diperbanyak dengan cangkokan atau terusan (setek). Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam: Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jka ada cabang- cabangnya, biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa, misalnya: berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar 6
sebagai percabangan, biasanya menjadi tempat penimbunan makanan, misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel (Daucus carota I.). berdasarkan bentuknya akar ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena, berbentuk gasing (nafiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti terdapat [ada bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb. ) dan biet (Beta vulgaris L.). Menurut bentuknya dinamakan akar gasing, dan berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabutsaja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.).
Gambar 2.1.1 Akar Tunggang dan Akar Serabut Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang- cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak. Susunan akar yang demikian terdapat pada pohon-pohon yang ditanam dari biji. Mengenai akar-akar pada sistem akar serabut dapat ditemukan hal-hal seperti berikut: Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, misalnya pada padi (Oryza sativa L.), Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.), dan Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan, masing-masing tidak banyak memperlihatkan percabangan, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius 50l.). 7
Gambar 2.1.1 Akar tombak dan Akar gasing Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan- keadaan tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya: akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini ke luar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Tergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung dapat amat panjang. Selama masih bergantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara. Dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air/udara yang disebut velamen misalnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris), tetapi setelah mencapai tanah, bagian yang ada di atas tanah sering kali berubah menjadi batang. Misalnya pada beringin (Ficus benjamina L.), akar penggerek atau akar pengisap (haustorium), yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan pada inangnya seperti kita dapati pada benalu (Loranthus), yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian kayu. Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga mengisap air dan zat-zat makanan, misalnya pada endak- endak cacing (Cuscutha australia R. Br.) akar pelekat (radix adligans),akar-akar yang ke luar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berbunga untuk menempel pada penunjang saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.), sirih (Piper betle L.), akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya, misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.), akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke 8
atas hingga muncul dari permukaan tanah atau tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (pneumathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan, karena tumbuhan ini biasanya hidup ditempat-tempat yang di dalam tanah kekurangan oksigen, misalnya pada bogem (Sonnetaria) dan kayu api (Avicennia). Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang kesegala arah dan seakan-akan menunjang batang ini janagn sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar yang demikian ini terdapati atas tanah atau air, dan batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan orang naik ke atas egrang, oleh sebab itu sering juga disebut akar egrang. Juga akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup ditempat yang di dalam tanah atau air tempat tumbuhnya tadi kurang oksigen, sehingga akar-akar ini selain untuk menunjang batangnya juga berguna untuk pengambilan oksigen dari udara, yaitu bagian akat tersebut yang berada di atas tanah atau air. Akar demikian kita jumpai pada pohon pandan (Pandanustectorius Sol.). dan pohon bakau (Rhizophora conjugata L.). Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan. Juga akar ini seperti halnya dengan akar nafas terdapat pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna pula untuk kepentingan pernafasan,misalnya pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia W. Et A.). Akar banir, yaitu akar yang berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada sukun (Artocarpus communis G Forst.), kenari (Canarium commune L.). Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk: memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut zat-zat makanan tadi ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat untuk menyimpan makanan. Bagi siapa yang membaca agar mudah mengenalnya. 9
Dalam akar terdapat sebuah jaringan.Jaringan adalah sekelompok sel dengan ciri yang serupa dalam hal bentuk, fungsi maupun sifat-sifatnya.Berdasarkan kemampuan membelahnya, jaringan tumbuhan dapat dikelompokan dalam menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Berdasarkan letaknya jaringan meristem juga terdapat didalam akar. Jaringan meristem yang terdapat didalam akar adalah jaringan meristem apikal. Meristem apikal atau meristem ujung merupakan meristem yang selalu terdapat dibagian ujung akar dan batang tumbuhan. Meristem apikal selalu menghasilkan pemanjangan dan batang tumbuhan. Dalam proses pemanjangan meristem apikal, akan dihasilkan tunas apikal (tunas ujung) yang akan berkembang menjadi cabang samping, daun, dan bunga. Pertumbuhan yang diawali oleh meristem apical dikenal dengan pertumbuhan primer, dan semua jaringan yang terbentuk dari meristem apical disebut jaringan primer. 2.2. Batang Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Sifat Umum batang yaitu berbentuk panjangbulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalubersifat aktinomorf. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada 10
Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp.) dan pohon Nenas seberang (Agave sp.) Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanyapada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam : a. Epidermis Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Padabatang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermisdigantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. b. Korteks Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel,yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim,makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. c. Endodermis Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermistumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapatpada endodermis tumbuhan Gymnospermae. d. Stele Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebutperisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipekolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem disebelah dalam dan floem sebelah luar. 11
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, padaperkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkaspembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambiumintervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yangmengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Batang mempunyai fungsiyaitu sebagai organ perlintasan air dan makanan. Xylem sebagai jaringan yangmengangkut air dan garam mineral, sedangkan Floem sebagai jaringan yangmengangkut hasil fotosintesis (makanan). Sebagai organ pembentuk danpenyangga tubuh tumbuhan. Sebagai tempat penyimpan cadangan makanan dansebagai alat perkembangbiakan vegetative. Sifat-sifat batang antara lain : a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi buku-buku dan pada buku- buku inilah terdapat daun. c. Biasanya tumbuhnya ke atas. d. Ujungnya selalu bertambah panjang. e. Mengadakan percabangan. f. Umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi batang : a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, dan buah. b. Dengan percabanganya memperluas bidang asimilasi. c. Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan sebagai jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah. d. Menjadi tempat penimbunan zat-zat asimilasi makanan cadangan.
Tumbuhan Yang Tidak Berbatang (Planta Acaulis) Batang tumbuhan ini amat pendek, semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat sehingga batangnya tidak tampak.
12
Tumbuhan Yang Jelas Berbatang : a. Batang basah (herbaceus). Contohnya batang bayam (Amaranthus spinosus L.) b. Batang berkayu (lignosus). Contohnya batang mangga (Mangifera indica L.) c. Batang rumput (calmus). Contohnya batang padi (Oryza sativa L.) d. Batang mendong (calamus). Contohnya pada batang mendong (Fimbristylis globulosa Kunth).
Bentuk Batang : a. Bulat (teres). Contohnya bambu (Bambusa sp) b. Bersegi (angularis) c. Bangun segitiga (tringlaris) contohnya batang teki (Cyperus rotundus) d. Segi empat (quadrangularis), contohnya pada batang markisah (Passiflora qudadrangularis L.), iler (Coleus scutellarioides Benth). e. Pipih - filokladia contohnya pada Muehlenbeckia platyclada Meissn.), - kladodia contohnya kaktus (Opuntia vulgaris Mill.)
Arah Tumbuh Batang Walaupun seperti telah dibahas sebelumnya bahwa batang umumnya tumbuh ke arah ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya : 1. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya papaya (Carica papaya L.), 2. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis Anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina pendula Schnitzl. 3. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), 4. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), 5. Serong ke atas/ condong (ascendens), misalnya pada batang kacang tanah (Arachis hypogaea L.), 13
6. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.), 7. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan: akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.) akar pembelit, misalnya panili (Vanilla planifolia Andr.), cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L.) daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.), Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang yang: Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis). Misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea L.), Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst). Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu : 1. Monodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabangnya, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.), 2. Simpodial, batang pokok sukar dibedakan dengan cabangnya. Contohnya pada sawo manila (Achras zapota L.), 3. Menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali bercabang menjadi dua cabang yang sama besarnya. Misalnya pada paku andam (Gleichenia linearis) Bagian-bagian pada batang. Pangkal batang Hipokotil Epikotil Ujung batang Primordian daun Primordian cabang 14
Batang yang tak jelas terlihat Planta caulis Caudex rizhoma
Berdasarkan kandungan zat kayu(lignin) Batang lunak(herbaceus) Batang keras(lignosus) Bardasarkan bentuk batangnya 1. Tares: batang berbentuk bulat misal: ceiba pentandra, carica papaya 2. Angularis: batang yang berbentuk bersudut- sudut/bersegi-segi. misalnya : eurphobia trigona, Sechium edule, solanum nigrum. 3. Discoideus: batang yang terdapat pada Beberapa jenis cactaceae.
15
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1. Waktu dan Tempat Praktikum Botani dan Sistematika Tanaman dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 Oktober 2014 di Laboratorium Bioteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pukul 11:00 13:00 WIB.
1.2. Alat dan Bahan Alat : - Kertas gambar - Pensil - Pulpen - Penghapus Bahan : - Batang singkong - Batang jagung - Batang mawar - Batang euphorbia - Akar kacang ijo - Akar kacang tanah - Akar jagung
1.3. Prosedur Kerja 1. Siapkan alat alat tulis dan kertas A4 2. menggambar batang singkong, jagung, mawar, eurphorbia dan akar kacang ijo, kacang tanah dan akar jagung.
16
17
18
2.2. Pembahasan Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut tumbuh. Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari tumbuhan tersebut. Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam melakukan adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan melakukan modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang. Dalam makalah ini akan dijelaskan berbagai bentuk adaptasi dan modifikasi yang dilakukan batang dalam mempertahankan hidup tumbuhan.
19
V PENUTUP
5.1. Simpulan Dari percobaan yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa : 1. Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenai akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. 2. Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). 3. Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara serta untuk menopang tegaknya tumbuhan. 4. Batang merupakan hasil perkembangan bakal batang (kaulikula) pada lembaga. Batang juga merupakan tempat melekatnya daun, bunga, maupun buah.
5.2. Saran Praktikan berharap agar dalam praktikum selanjutnya dapat berlangsung dengan lebih tenang, sehingga praktikan dapat memanfaatkan waktu yang telah disediakan dengan seefisien mungkin. Serta praktikan berharap agar tidak hanya para praktikan yang mematuhi tata tertib pada saat di dalam laboratorium, namun para asisten juga sehingga praktikum dapat berjalan lebih tertib. 20
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.ui.ac.id/science/article/viewFile/235/231 (diakses pada tanggal 19 pukul 10.15 WIB) https://www.scribd.com/doc/61791429/MORFOLOGI-TUMBUHAN (diakses pada tanggal 19 pukul 08.23 WIB) Frank B Salisbury dan Cleon W Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan jilid 3. Institut Tehknologi Bandung : Bandung Sambodo, J. 1996. Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia : Jakarta Tati, N. 1998. Serialia Sumber Karbohidrat Utama. PT.Renika Cipta : Jakarta Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada University Press : Yogyakarta
21
Dokumen Serupa dengan Laporan Praktikum Botani dan Sistematika Tanaman (Morfologi Akar Dan Batang Pada Tanaman)