Anda di halaman 1dari 43

Keperawatan gawat darurat

Pendahuluan
Braun Stein melaporkan USA 72, 1 % trauma
kepala dan muka.
Trauma muka meliputi :
Soft Tissue
Organ organ khusus
Tulang tulang
Kegawat Daruratan yang perlu mendapat penanganan Emergency :
# Air Way
# Cedera Otak Berat
# Perlu dicurigai adanya Fraktur Vertebra Cervikalis
METODE UMUM UNTUK CEDERA MAKSILOFASIAL
Terjadi Fraktur Organ Yg Menonjol
- Hidung
(Penanganan Mudah) - Zygoma
- Mandibula
Fr. Maksila Bila Gaya
(Penanganan Sulit)
Klasifikasi Le Fort
a.Tipe Satu Alveolus, bagian yg
menahan gigi pad rahang atas, terputus, dan
mungkin jatuh ke dalam gigi bawah.
Ketidaksetabilan hidung dan gigi
incisivus
Garis fraktur
b. Tipe Dua Ketidaksetabilan setinggi Os
nasal
c. Tiga Fr. dgn disfungsi kraniofasial
komplit.
Tipe fraktur ini mungkin kombinasi dan
dapat terjadi pada satu sisi atau dua sisi
Tujuan Utama Membebaskan jalan
napas
Fraktur dasar
Orbital
Archbar
Mekanisme Pergeseran Fr. Le fort Dua dan tiga
Fr.Le Fort
Pergerakan Tlg bagian wajah ke bawah
Kranium bagian depan
Bidang miring
- Memperpanjang wajah
- Mendorong molar atas ke bag bawah Perdarahan
- Mendorong molar palatum mole ke arah lidah
Obstruksi
Fraktur Pd sepertiga tengah wajah pasien mempunyai gambaran yang
tidak menguntungkan :
1. Sering terjadi fraktur multipel Fragmen 50 atau lebih
2. Cedera pada saraf cranial saraf gigi anfraorbital dan
superior
3. Ethmoid mungkin fraktur atau duramater robek
rhinorrhea
4. Orbita Mungkin fraktur orbital blow out
syndrome
5. Sirkulasi pada mata terganggu Opthalmic canal syndrome
6. Sinus maksilaris mungkin penuh dengan darah
7. Duktus nasolakrimalis mungkin cedera
Tujuan Perawatan Adalah :
1. Memperbaiki jalan napas
2. Mengontrol perdarahan
3. Agar giginya dapat menggigit secara normal Reduksi
akan sempurna
4. Cegah deformitas reduksi pada fraktur hidung dan
zigoma
Wajah Vaskularisasi yg banyak, sehingga :
. cedera Penyembuhan lebih cepat
. Atau Penatalaksanaan bengkak
sangat hebat menyembunyikan
cedera permanen
Perawatan segera cedera maksilofasial
1. Apakah Pasien dapat bernapas, jika sulit :
# Ada obstruksi
` # Palatum mole tertarik ke bawah lidah fraktur le fort
# Lidahnya jatuh kearah belakang atau tidak Fraktur
mandibula
2. Palatum Mole tertarik ke arah lidah.?
# Kait dg jari tangan anda mengelilingi bagian belakang palatum
durum, dan tarik tulang wajah bag tengah dengan lembut kearah
atas dan depan memperbaiki jalan napas dan sirkulasi mata
Reduksi ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang baik
juga gaya yg besar jika fr. Terjepit dan reduksi tidak berhasil
Tracheostomi.
Untuk melepaskan himpitan tulang pegang alveolus
maksilaris dg forcep khusus(Rowes) atau forcep bergerigi tajam
yg kuat dan goyangkan.
3. Jika lidah atau rahang bawah jatuh ke arah belakang
# Lakukan beberapa jahitan atau jepitan handuk melaluinya, dan secara
lembut tarik kearah depan, lebih membantu jika posisi pasien
berbaring, saat evakuasi sebaiknya dibaringkan pada salah satu sisi.
Catatan : Tapi jika pernapasan membahayakan dan perlu merujuk maka sebaiknya dilakukan tracheostomi
tetapi untuk pembebasan airway segera krikotirodotomi
4. Jika cedera rahang yang berat dan kehilangan banyak jaringan
# Pada saat mengangkutnya, baringkan pasien dg kepala pada salah
satu ujung usungan dan dahinya ditopang dg pembalut diantara
pegangan.
5. Jika pasien merasakan lebih enak dg posisi duduk
# Biarkan posisi demikian mungkin jalan napas akan
membaik dengan cepat ketika ia melakukannya
# Isap mulutnya dari sumbatan bekuan darah dll
# Jalan napas buatan (OPA, ETT) mungkin tidak membantu
6. Jika hidungnya cedera parah dan berdarah
# Isap bersih dan pasang NPA atau pipa karet tebal yang sejenis ke
satu sisi
Perlu Tracheostomi Jika :
1. Tidak dapat melepaskan himpitan fraktur atau mereduksi fraktur
pada sepertiga wajah pasien
2. Tidak dapat mengontrol perdarahan yang berat
3. Edema glotis
4. Cedera berat dengan kehilangan banyak jaringan
Jika terjadi Perdarahan :
# Ikat pembuluh darah yang besar atau jika terjadi perdarahan yang
sulit gunakan tampon yang direndam adrenalin yang dipakai
untuk ngedep perdarahan yang hebat. Tampon postnasal selalu
dapat menghentikan perdarahan, Jika perlu gunakan jahitan
hemostasis sementara.
Riwayat dan pemeriksaan cedera Maksilofasial
1. Periksa Kesadaran pasien
2. Perhatikan secara cermat wajah pasien
- asimetris ?
- Apakah hidung & wajahnya menjadi lebih pipih ? Fr Zygoma ?
3. Apakah ada Hematoma
a. Fraktur Zygomatikus
# terjadi hematoma yang mengelilingi orbita, berkembang secara
cepat sebagai permukaan yang bersambungan secara
seragam
# Terbatas kearah perifer oleh perlengketan dengan otot
orbikularis dan meluas secara subkonjungtiva kearah mata dari
sisi lateral (cara periksa ?? )
# Periksa mulut bag. dalam dan periksa juga sulkus bukal atas apakah
ada hematoma, nyeri tekan dan krepitasi pada dinding zigomatikus
Lanjutan Lanjutan Hematoma Hematoma .. ..
b. b. Fraktur Fraktur nasal nasal
# # Terdapat Terdapat hematoma hematoma yang yang mengelilingi mengelilingi orbita orbita, paling , paling berat berat ke ke
arah arah medial medial
c. Mata c. Mata
# # Apakah Apakah mata mata pasien pasien cekung cekung kedalam kedalam atau atau kebawah kebawah ? ?
# # Apakah Apakah sejajar sejajar ? ? Jika Jika bergeser bergeser ? ?
# # Apakah Apakah pasien pasien bisa bisa melihat melihat ? ?
# # Apakah Apakah diplopia diplopia ? Hal ? Hal ini ini karena karena : :
- - pergeseran pergeseran orbita orbita
- - pergeseran pergeseran bola bola mata mata
- - paralisis paralisis saraf saraf ke ke VI VI atau atau, ,
- edema - edema
# # Apakah Apakah pasien pasien bs bs melihat melihat kearah kearah atas atas ? ?
# # Apakah Apakah terdapat terdapat proptosis proptosis yang yang masif masif ? ? Kenapa Kenapa ? ? Tindakan Tindakan ? ?
d. d. Fraktur Fraktur pada pada wajah wajah dan dan tulang tulang kepala kepala. .
# # raba raba secara secara cermat cermat seluruh seluruh bagian bagian kepala kepala dan dan wajah wajah : : nyeri nyeri tekan tekan, ,
deformitas deformitas, , iregularitas iregularitas dan dan krepitus krepitus. .
# # raba raba tulang tulang zigomatikus zigomatikus, , tepi tepi orbita orbita, , palatum palatum dan dan tulang tulang hidung hidung, , pada pada
fraktur fraktur Le Fort Le Fort tipe tipe dua dua atau atau tiga tiga
banyak banyak fragmen fragmen tulang tulang kecil kecil sub cutis sub cutis pada pada regio regio ethmoid ethmoid. .
pada pada pemeriksaan pemeriksaan ini ini jika jika rahang rahang tidak tidak menutup menutup secara secara sempurna sempurna
rahang rahang sdh sdh terjadi terjadi fraktur fraktur. .
e. e. Cedera Cedera saraf saraf
# # Uji Uji anestesi anestesi pada pada wajah wajah ( ( saraf saraf infra infra orbita orbita) ) dan dan geraham geraham atas atas ( (saraf saraf gigi gigi
atas atas) )
f. f. Cedera Cedera gigi gigi
# # raba raba giginya giginya dan dan usahakan usahakan menggoyangkan menggoyangkan gigi gigi bergerak bergerak
abnormal abnormal dan dan juga juga disekitarnya disekitarnya. .
gigi gigi goyang goyang - - Fraktur Fraktur
- - Pemaparan Pemaparan akarnya akarnya
- - Penyakit Penyakit periodontal periodontal
g. Cedera Hidung.
Epistaksis Unilateral atau tidak ada pada fraktur
zigomatikus
Fraktur nasal bilateral.
Evaluasi apakah ada pergeseran Sept Nasi.
h. Kebocoran CSS bisa anterior atau posterior.
Dapat disebabkan karena fraktur naso-ethmoid berat dan
beberapa fraktur Le Fort.pengujian.
I. Cedera lainya
Lebih berbahaya adalah bila ada cedera kepala, spina cervikalis.
Bila terjadi syok maka harus curiga terdapat trauma abdomen.
Perhatian :
Sinar X sulit diintepretasi dan dan sangat berbahaya.
posisi yamg dibutuhkan :
- AP untuk mandibula
- Waters position : antrum maksila, iregularitas pada bag orbita.
Pembersihan dan Penutupan luka
# Pembersihan dilakukan dengan menyikat dengan tehnik aseptik.
# Bila ada jaringan yang nekrosis perlu dinekrotomi
# Potong tepi kulit 1 atau 2 mm.
# Jahitan mukosa dengan silk 3/0 atau catgut chromik yang halus
Mereduksi Fraktur :
# Perlu dilakukan Reduksi, fiksasi setiap fraktur pada hidung, Zigoma, dan
mandibula.
# Lakukan pengamanan airway dengan ETT.
# Dapat dilakukan operasi dengan blok pterigopalatin, bilateral
# Selalu lindungi mata pasien, beri salep mata
Perawatan Cedera maksilofasial
a. Jika pasien sadar.
Dudukkan pasien menghadap ke depan, lidahnya, saliva
dan darah mengalir keluar.
b. Jika pasien tidak sadar
saat perawatan perlu ditidurkan pada posisi recoveri, hati hati
bila ada cedera lain yang membahayakan.
# Bila akan dilakukan operasi tetap siapkan sebagai operasi dengan
general anestesi.
# Kebersihan dan desinfeksi
jika sadar suruh untuk kumur kumur dengan :
- Cairan kumur clorheksidin 0,5 %
- larutan garam 2 %
- jika tidak mungkin kumur dengan air bersih
Obat Obat - - obatan obatan
Tergantung Tergantung dokter dokter yang yang merawatnya,dengan merawatnya,dengan pertimbangan pertimbangan kondisi kondisi
dan dan keparahan keparahan traumanya traumanya a.l : a.l :
# # Antibiotika Antibiotika, , diberikan diberikan golongan golongan penisillin penisillin selama selama seminggu seminggu, ,
diberikan diberikan segera segera. .
# # Jika Jika terjadi terjadi kebocoran kebocoran CSS CSS diberikan diberikan sulfadimidin sulfadimidin 1 1 gr gr setiap setiap 6 jam 6 jam
s/d 48 jam. s/d 48 jam. Kebocoran Kebocoran berhenti berhenti scr scr spontan spontan. .
# # Jika Jika gelisah gelisah berikan berikan paradelid paradelid atau atau diasepam diasepam
# # Berikan Berikan anti tetanus anti tetanus dan dan lain lain lain lain
Cedera Cedera gigi gigi dan dan alveolus alveolus
Jika Jika terjadi terjadi benturan benturan terhadap terhadap gigi gigi, , maka maka, ,
* * Mahkota Mahkota gigi gigi
* * Akar Akar gigi gigi
* * Seluruhnya Seluruhnya sublukasi sublukasi
* * Terhimpit Terhimpit jaringan jaringan sekitar sekitar
* * Obstruksi Obstruksi jalan jalan napas napas
Resiko Resiko tinggi tinggi yang yang mengalami mengalami fraktur fraktur adalah adalah pada pada bag bag depan depan
rahang rahang atas atas, , bila bila truma truma ringan ringan mungkin mungkin hanya hanya gigi gigi yang yang patah patah
tetapi tetapi bila bila trauma trauma berat berat maksila maksila yg yg fraktur fraktur
Penanganan Cedera pada Soft Tissue
# V. Laserasi
- Eksisi tepi luka
- Bersihkan corpus alienum
- Jahitan sub cutis dianjurkan
- Jahit atraumatik needle silk, prolene atau monofilamen lain
no 6/0
- Prinsip jahitan adaptasi tepi luka, simpul jangan terlalu
keras, jahitan satu satu, atau subcuticuler atau continous
intra dermal.
# Ekskoriasi/ abrasi
Luka lecet debris yg halus disikat.
Kompres nacl + antibiotik
diganti beberapa kali sehari.
Luka ditutup ointment/ tulle +Kassa
# Edema # Edema dan dan echymosis echymosis
- - Pada Pada umumnya umumnya diserap diserap. .
- - Dibawah Dibawah scalp scalp aspirasi aspirasi dan dan Elastis Elastis bandage bandage
# # Luka Luka Avulsi Avulsi
- - Eksisi Eksisi harus harus hemat hemat perhatikan perhatikan pula pula jika jika pada pada organ organ
khusus khusus
palpebra palpebra, , daun daun telinga telinga, , hidung hidung atau atau bibir bibir. .
Cedera Cedera pada pada organ organ khusus khusus
1. 1. Cedera Cedera saraf saraf. .
a. a. Motorik Motorik = = N.Fasialis(n.VII N.Fasialis(n.VII) )
sering sering terjadi terjadi pada pada luka luka di di daerah daerah pelipis pelipis, , pipi pipi dan dan rahang rahang bawah bawah. .
- m. - m. frontalis frontalis
- m. - m. orbicularis orbicularis oculi oculi oleh oleh Ahli Ahli
- m. - m. orbicularis orbicularis oris oris
b. b. Sensorik Sensorik = = N.Trigeminus N.Trigeminus (n. V) (n. V)
Saraf Saraf ini ini keluar keluar dari dari : :
- N. Supra - N. Supra orbitalis orbitalis dahi dahi dan dan puncak puncak kepala kepala. .
- N. Infra - N. Infra orbitalis orbitalis pipi pipi, , hidung hidung, & , & bibir bibir atas atas
- N. - N. Mentalis Mentalis bibir bibir bawah bawah dan dan dagu dagu
2. 2. Cedera Cedera Ductus Ductus Paroticus Paroticus
- - terletak terletak diantara diantara tragus tragus sampai sampai pertengahan pertengahan antara antara batas batas bawah bawah
hidung hidung dan dan bibir bibir
- - jika jika tidak tidak disambung disambung fistel fistel
3. Cedera pada bibir
# Luka bisa sub cutis, otot sampai mukaosa
# Penjahitan lapis demi lapis
# Patokan white skin roll, vemilion, dan mukosa
4. Cedera pada daun telinga
Jika terlepas dari pangkalnya (amputasi) dan perlu merefer, maka
amputat diletakkan pada kasa kering dibungkus dalam plastik kedap air
dan direndam dalam es dengan kantong plastik
5.Cedera pada hidung
robekan pada mukosa yang tidak luas sembuh sendiri(sebacea)
Fraktur Tulang muka
Meliputi :
- Os Zygoma
- Os maksila
- Os Nasal
- Os mandibula
Gejala gejala umum Fraktur tulang muka :
- Perdarahan dari lubang hidung atau mulut
- Malocclusi (kecuali fr.nasal)
- Hypersalivasi
- Deformitas
Indikasi Operasi pada fr. Tulang muka
# Berbeda dgn ektremitas kecuali ; GG fungsi, estetik.
Kapan operasi dilakukan ?
# Tidak ada gangguan kesadaran, trauma berat segera
# Jika belum operable ditunda, asal jangan > 2 mgg?
Fraktur Zygoma
# Bisa menjepit otot penggerak bolamata atau proc.coronoid mandibula
akibat fr wing/ arcus zygoma
# Jika terlambat reposisi tidak mungkin bisa dilakukan.kecuali
memotong kembali tulang yg sudah tersambung
Fraktur Fraktur Maxilla Maxilla
# # Menyebabkan Menyebabkan robekan robekan Mukosa Mukosa sinus sinus
maxillaris maxillaris
Tanda Tanda tanda tanda fraktur fraktur maxilla : maxilla :
- - Deformitas Deformitas muka muka
- - Diplopia Diplopia
- - Gg Gg. . Sensibilitas Sensibilitas pipi pipi dan dan bibir bibir atas atas
- - Mal Mal occlusi occlusi gigi gigi
Fraktur Fraktur nasal nasal
- - Depressed Depressed atau atau deviasi deviasi perdarahan perdarahan
- - Biasanya Biasanya diperlukan diperlukan tampon tampon hidung hidung
Fraktur Fraktur Mandibula Mandibula
Gejala Gejala yang yang menonjol menonjol : :
- Mal - Mal occlusi occlusi
- - Perdarahan Perdarahan rongga rongga mulut mulut
- - hypersalivasi hypersalivasi
Kunci Kunci keberhasilan keberhasilan pada pada reposisi reposisi fr fr. . Mandibula Mandibula adalah adalah Occlusi Occlusi gigi gigi
yang yang baik baik. .
Fiksasi Fiksasi fr fr. . dapat dapat dilakukan dilakukan di di interfragmental interfragmental atau atau cukup cukup diantara diantara
rangkaian rangkaian gigi gigi mandibula mandibula interdental interdental wire wire atau atau archbar.ini archbar.ini
dilakukan dilakukan 3 3 minggu minggu
- - makanan makanan cair cair
- - Kumur Kumur betadin betadin . .
Penatalaksanaan Penatalaksanaan Umum Umum Cedera Cedera Kepala Kepala
!" !" Primary Survey ABCDE Primary Survey ABCDE
a. Airway a. Airway
- - Bersihkan Bersihkan jalan jalan napas napas Contr.Cervikal Contr.Cervikal
- - Sebaiknya Sebaiknya ETT, ? NPA TIK ? ETT, ? NPA TIK ?
- - Krikothyrodotomy Krikothyrodotomy, ? , ? Tracheostomy Tracheostomy
b. Breathing b. Breathing
- Look, Listen, Feel, - Look, Listen, Feel, palpasi palpasi, , perkusi perkusi, , auskultasi auskultasi
- - Bentuk Bentuk & & pergerakan pergerakan dada dada
- - Pneumothorak Pneumothorak WSD WSD
c. c. Sirkulasi Sirkulasi
- CO ? - CO ?
- Hr - Hr
- - Kompensasi Kompensasi # # Hipotensi Hipotensi
- - Jika Jika Syok Syok # # pasang pasang infus infus jarum jarum no 16 no 16 atau atau 18 G 18 G
- - Cairan Cairan dgn dgn Kristaloid Kristaloid # # 2-4 x Blood 2-4 x Blood Loos Loos. .
tahap tahap awal awal diberikan diberikan RL 2 RL 2 ltr ltr dihangatkan dihangatkan lalu lalu evaluasi evaluasi
kembali kembali, , belum belum berhasil berhasil ulangi ulangi lagi lagi, , jika jika belum belum
berhasil berhasil tranfusi tranfusi dan dan perlu perlu tindakan tindakan operatif operatif henti henti
perdarahan perdarahan. .
- - Syok Syok tahap tahap III & IV III & IV # # Tranfusi Tranfusi. .
d. Disability d. Disability
- GCS / AVPU - GCS / AVPU
- Pupil - Pupil
- - Kekuatan Kekuatan motorik motorik
e. Exposure e. Exposure
- - Hipotermi Hipotermi
2.Secondary Survey 2.Secondary Survey
2. Secondary Survey 2. Secondary Survey
$" $" Kepala Kepala dan dan leher leher
- - Kontusio Kontusio Jaringan Jaringan
- - Ecchymosis(Periorbital Ecchymosis(Periorbital / / Perauricular Perauricular) )
- - Laserasi Laserasi
- Edema - Edema pada pada soft Tissue soft Tissue
- - Laserasi Laserasi SCALP SCALP atau atau Luka Luka Tembak Tembak
- - Rhinnorrhea Rhinnorrhea/ / Otorrhea Otorrhea
- Step Off - Step Off atau atau Krepitasi Krepitasi
- - Luka Luka tusuk tusuk
Pada Pada daerah daerah leher leher dibagi dibagi dalam dalam Zona Zona : :
# # Zona Zona I = I = suprasternal suprasternal notch notch
# # Zona Zona II = II = dari dari setinggi setinggi ujung ujung lateral lateral klavikula klavikula s/d s/d setinggi setinggi
angulus angulus mandibula mandibula
# # Zona Zona III = superior III = superior dari dari angulus angulus mandibula mandibula
Luka Luka tusuk tusuk pd pd Zona Zona II II dieksplorasi dieksplorasi tanpa tanpa didahului didahului arteriografi arteriografi
Luka Luka tusuk tusuk pd pd Zona Zona I & III I & III harus harus didahului didahului dgn dgn pemeriksaan pemeriksaan khusus khusus
approach approach operatif operatif
2.2 2.2 Thoraks Thoraks
- - Inspeksi Inspeksi : : bentuk bentuk & & pergerakan pergerakan dada, dada, luka luka
- - Palpasi Palpasi : : emfisema emfisema sub cutis, step off sub cutis, step off tulang tulang, , deviasi deviasi trachea, trachea,
nyeri nyeri
- - Perkusi Perkusi ; ; hipersonor hipersonor, , atau atau dull dull
- - Auskultasi Auskultasi : : bunyi bunyi napas napas tambahan tambahan
beberapa beberapa keadaan keadaan yg yg mengancam mengancam : :
- Tension - Tension pneumothorak pneumothorak Needle no 14/ 16G Needle no 14/ 16G di di ICS II ICS II linea linea
midklavikula midklavikula. .
- Open - Open pneumothorak pneumothorak sucking chest wound seal sucking chest wound seal s/d s/d
Chest tube Chest tube thoracostomi thoracostomi WSD WSD
- - Masif Masif hemothorak hemothorak
Perkusi Perkusi : Dull : Dull
Auskultasi Auskultasi : : bunyi bunyi napas napas menghilang menghilang + + tanda tanda tanda tanda
syok syok hipovolemik hipovolemik. .
Massif Massif hemothorak hemothorak . .
Massif Massif hemothorak hemothorak bila bila : :
a. chest tube a. chest tube thorakotomi thorakotomi 1500 cc 1500 cc Thorakotomi Thorakotomi
b. > 200 cc/ 4 jam b. > 200 cc/ 4 jam
- - Tamponade Tamponade jantung jantung
Trias Trias beck beck s : # TD s : # TD
# CVP # CVP
# # Bunyi Bunyi Jantung Jantung melemah(muffled melemah(muffled heart sound) heart sound)
Selisih Selisih tekanan tekanan sistolik sistolik > 15 mmHg > 15 mmHg
inspirasi inspirasi & & ekspirasi ekspirasi. .
Perikardiosentesis Perikardiosentesis. .
2.3. Abdomen 2.3. Abdomen
Sering Sering : : laserasi laserasi hepar hepar atau atau lien lien
Role of laparoscopy in penetrating abdominal injuries Role of laparoscopy in penetrating abdominal injuries
Evaluasi Evaluasi
$" $" USG USG
%" %" DPL > 10 cc DPL > 10 cc darah darah segar segar, , atau atau
Lab : Lab : erytrosit erytrosit > 100.000/ mm3 > 100.000/ mm3
amilase amilase > 20 IU/ L > 20 IU/ L
Alkain Alkain fosfatase fosfatase > 3 IU/ L > 3 IU/ L
Serat Serat makanan makanan ? ?
2.4 2.4 Ekstremitas Ekstremitas
- - Humerus Humerus/ radius ulna / radius ulna 200 cc 200 cc
- Tibia - Tibia 500 cc 500 cc
- Femur 1000 cc - Femur 1000 cc
- Pelvis 3000 cc - Pelvis 3000 cc
Iskemik Iskemik : :
- - pulsellessness pulsellessness
- pallor - pallor
- coolness - coolness
- - sensorik sensorik dan dan motorik motorik hilang hilang
- - hematoma hematoma, bruit , bruit dan dan thrill thrill
Kompartemen Kompartemen syndrome > 6 jam syndrome > 6 jam gejala gejala sisa sisa. .
Tekanan Tekanan intrakompartemen intrakompartemen adalah adalah 10 mmHg. 10 mmHg. Jika Jika tekanan tekanan > 30 > 30 45 45
mmHg mmHg Fasciotomi Fasciotomi. .
3. 3. Stabilisasi Stabilisasi dan dan transportasi transportasi. .
Syarat Syarat : : telah telah di di resusitasi resusitasi dan dan stabil stabil
Selama Selama transportasi transportasi : :
- - Alat Alat komunikasi komunikasi
- - Alat Alat monitoring & monitoring & resusitasi resusitasi
- - Obat Obat obatan obatan
- - Tenaga Tenaga terlatih terlatih
- - Dokumentasi Dokumentasi
4. 4. Kriteria Kriteria rawat rawat untuk untuk cedera cedera kepala kepala ringan ringan
Lanjutan Lanjutan kriteria kriteria rawat rawat
!" !" Penurunan Penurunan kesadaran kesadaran
&" &" Fraktur Fraktur cranium cranium
'" '" Gejala Gejala & & tanda tanda defisit defisit neurologis neurologis
Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan
a. a. Resti Resti Obstruksi Obstruksi jalan jalan napas napas b/d b/d jatuhnya jatuhnya pangkal pangkal lidah lidah, ,
corpus corpus alienum alienum sekunder sekunder terhadap terhadap penurunan penurunan tingkat tingkat
kesadaran kesadaran klien klien, Trauma , Trauma Kepala Kepala. .
b. b. Resti Resti Terjadi Terjadi Aspirasi Aspirasi b/d b/d kerusakan kerusakan refleks refleks- - refleks refleks
protektil protektil sekunder sekunder terhadap terhadap Trauma Trauma Kepala Kepala, , nyeri nyeri & &
alat alat fiksasi fiksasi. .
c. c. Ketidakefektifan Ketidakefektifan bersihan bersihan jalan jalan napas napas b/d b/d batuk batuk tak tak
efektif efektif sekunder sekunder terhadap terhadap depresi depresi sistem sistem saraf saraf pusat pusat/ /
Trauma Trauma Kepala Kepala
d. d. Ketidakefektifan Ketidakefektifan pola pola pernapasan pernapasan b/d b/d pertukaran pertukaran gas gas
tidak tidak adekuat adekuat sekunder sekunder terhadap terhadap Trauma Trauma Kepala Kepala. .
Lanjutan Lanjutan Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan
e e. . Perubahan Perubahan membran membran mukosa mukosa oral b/d oral b/d kesulitan kesulitan dalam dalam
melaksanakan melaksanakan higiene higiene oral oral sekunder sekunder alat alat imobilisasi imobilisasi. .
f. f. Gangguan Gangguan rasa rasa nyaman nyaman : :nyeri nyeri b/d trauma b/d trauma jaringan jaringan , , alat alat
imobilisasi imobilisasi. .
g. g. Resiko Resiko terhadap terhadap ketidakefektifan ketidakefektifan penatalaksanaan penatalaksanaan
regimen regimen terapi terapi b/d b/d ketidakcukupan ketidakcukupan pengetahuan pengetahuan tentang tentang
higiene higiene mulut mulut, , kebutuhan kebutuhan nutrisi nutrisi, , tanda tanda dan dan gejala gejala
infeksi infeksi, , prosedur prosedur kegawatan kegawatan. .
h. h. Dll Dll

Anda mungkin juga menyukai