Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rheumatoid arthritis adalah penyakit inflamasi kronis progresif yang
mempengaruhi sendi-sendi kecil dari tangan, kaki, pergelangan tangan dan
pergelangan kaki secara simetris, hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
yang biasanya melindungi tubuh dari serangan organisme asing ternyata
menyerang membran yang melapisi sendi hal ini ditandai dengan adanya erosi
pada radiografi. Kehadiran erosi pada x-ray adalah patognomonik untuk diagnosis
RA. Dikatakan bahwa hingga !" pasien dengan RA akan memiliki erosi dalam
# bulan pertama penyakit. $amun, pada awal penyakit mereka tidak selalu hadir
dan pembengkakan jaringan lunak hanya mungkin satu-satunya manifestasi.
%&essica 'erman, (!)(*
Kekakuan terlihat pada RA aktif yang terburuk paling sering terjadi di pagi hari.
+ni dapat berlangsung satu sampai dua jam %atau bahkan sepanjang hari*.
Kekakuan untuk waktu yang lama di pagi hari adalah petunjuk bahwa Anda
mungkin memiliki RA, karena beberapa penyakit rematik lainnya berperilaku
seperti ini. ,isalnya, osteoarthritis paling sering tidak menyebabkan kekakuan
pagi berkepanjangan. %&essica 'erman, (!)(*
-re.alensi RA diselidiki dengan sur.ei dari rumah ke rumah, nyeri
muskuloskeletal dalam populasi total /0# pedesaan dan perkotaan ).!1) subyek
usia )2 tahun ke atas di &awa 3engah. ,ereka diidentifikasi memiliki nyeri sendi
perifer durasi lebih dari 0 minggu %( laki-laki dan )(4 perempuan* yang
diperiksa oleh rheumatologist %&D* dan tes serologi dan sinar-5. -re.alensi pasti
RA dengan kriteria ARA adalah !,(" di pedesaan dan !,#" pada subyek
perkotaan. 3ingkat keparahan kasus didiagnosis ditunjukkan oleh klasifikasi
fungsional 6teinbrocker ( dan # dan arthritis erosif 5-ray di tangan dari nilai (-/.
3ingkat pre.alensi rendah RA dibandingkan dengan yang ditemukan di negara
maju adalah karena sebagian untuk struktur usia yang berbeda dari populasi dan
)
(
harapan hidup yang lebih rendah. Ada juga bukti kematian yang tinggi akibat
penyakit ini. 7al ini diduga disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi, penggunaan
intermiten kortikosteroid dosis tinggi dan kehadiran infeksi berat di komunitas ini.
8aktor-faktor ini harus dipertimbangkan ketika menilai pre.alensi rendah RA
dalam sur.ei di negara-negara berkembang lainnya. %,uirden KD, 9alkenburg
7A, :igley RD, (!!*
Diagnosis dan penatalaksanaan RA harus dilakukan secara dini agar tidak
terjadi kerusakan yang dapat menimbulkan cacat yang permanen ataupun
komplikasi lain. 6ehingga sangat penting bagi dokter umum yang memiliki
kompetensi #A dalam kasus ini untuk mempelajari cara mendiagnosis dan
penatalaksanaan RA agar dapat meningkatkan keberhasilan terapi.
Kriteria dari American College Of Rheumatology %A;R* tahun )41 masih
digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis RA. 6edangkan American
College of Rheumatology %A;R* pada tahun (!)( telah mengeluarkan guidelines
terbaru perihal penatalaksanaan rheumatoid arthritis.
1.2 Tujuan
Referat ini dibuat dengan tujuan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
diagnosis dan tatalaksana rheumatoid arthritis dengan guidelines terbaru yang
direkomendasikan oleh A;R.
#
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Rheumatoid arthritis adalah penyakit inflamasi kronis progresif yang
mempengaruhi sendi-sendi kecil dari tangan, kaki, pergelangan tangan dan
pergelangan kaki secara simetris, hal ini terjadi ketika sistem kekebalan
tubuh yang biasanya melindungi tubuh dari serangan organisme asing
ternyata menyerang membran yang melapisi sendi hal ini ditandai dengan
adanya erosi pada radiografi.
Keradangan sino.ium dapat merusak tulang dan kartilago. 6el
radang melepaskan en<im yang dapat mencerna tulang dan kartilago,
sehingga dapat terjadi kehilangan bentuk dan kelurusan pada sendi, yang
menghasilkan rasa sakit dan pengurangan kemampuan bergerak.%&essica
'erman, (!)(*
2.2 Ei!e"i#l#gi
Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit yang jarang pada laki-laki
dibawah umur #! tahun. +nsiden penyakit ini memuncak pada umur 0!-1!
tahun. -ada wanita, pre.alensi penyakit ini meningkat dari pertengahan abad
ke-(! dan konstan pada le.el umur /2-02 tahun dengan masa puncak 02-12
tahun.
-re.alensi dari artritis reumatoid mendekati !, " dari populasi
%kisaran !,# - (,)"*, wanita terkena tiga kali lebih sering dibandingkan
dengan laki-laki. -re.alensi penyakit ini meningkat dengan umur, dan jenis
kelamin, perbedaannya dikurangi pada kelompok usia tua. -enyakit ini
menyerang orang-orang di seluruh dunia dari berbagai suku bangsa. =nset
dari penyakit ini sering pada dekade ke-empat dan ke-lima dari kehidupan.
%Darmawan &, (!!(*
/
2.$ Eti#l#gi
-enyebab utama rheumatoid arthritis masih belum diketahui sampai
saat ini namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
rheumatoid arthritis. Rheumatoid arthritis merupakan manifestasi dari
respon terhadap agen infeksius pada orang-orang yang rentan secara genetik.
'eberapa kemungkinan agen penyebab tersebut diantaranya termasuk
mikoplasma, .irus >pstein-'arr %>'9*, sitomegalo.irus, par.o.irus, dan
.irus rubella, tetapi berdasarkan bukti-bukti, penyebab ini ataupun agen
infeksius yang lain yang menyebabkan artritis reumatoid tidak muncul pada
penderita artritis reumatoid.
3erdapat kerentanan genetik yang jelas, dan penelitian pada orang
kembar mengindikasikan indeks sekitar )2-(!". 6ebanyak 1!" dari pasien
artrirtis reumatoid ditemukan human leucocyte antigen-DR/ %7?A-DR/*,
sedangkan faktor lingkungan seperti merokok dan agen infeksius dikatakan
memiliki peranan penting pada etiologi, namun kontribusinya sampai saat
ini belum terdefinisikan. %>ric Ruderman, (!)(*
2.% Pat#genesis
Rheumatoid arthritis adalah penyakit sendi. 6ebuah sendi adalah titik di
mana dua atau lebih tulang bertemu. Dengan beberapa pengecualian %dalam
tengkorak dan panggul, misalnya*, sendi yang dirancang untuk memungkinkan
gerakan antara tulang dan untuk menyerap kejutan dari gerakan-gerakan seperti
berjalan atau gerakan yang berulang. @jung-ujung tulang ditutupi oleh jaringan
elastis yang disebut tulang rawan, dikelilingi oleh kapsul yang melindungi dan
mendukungnya. Kapsul sendi dilapisi dengan jenis jaringan yang disebut
sino.ium, yang menghasilkan cairan sino.ial, <at jelas bahwa melumasi dan
memelihara tulang rawan dan tulang di dalam kapsul sendi.
Rheumatoid Arthritis menyerang sino.ium, menyebabkan sino.ium
meradang dan menghancurkan tulang rawan dan tulang di dalam sendi. =tot-otot
sekitarnya, ligamen, dan tendon yang mendukung dan menstabilkan sendi menjadi
lemah dan tidak mampu bekerja secara normal. >fek ini menyebabkan rasa sakit
2
dan kerusakan sendi sering terlihat di rheumatoid arthritis. -ara peneliti
mempelajari rheumatoid arthritis sekarang percaya bahwa itu mulai merusak
tulang selama satu atau dua tahun pertama, salah satu alasan mengapa diagnosis
dini dan pengobatan sangat penting.
'eberapa orang dengan rheumatoid arthritis juga memiliki gejala di tempat-
tempat lain selain sendi mereka. 'anyak orang dengan rheumatoid arthritis
mengalami anemia, atau penurunan dalam produksi sel darah merah. >fek lain
yang terjadi kurang sering termasuk sakit leher dan mata kering dan mulut. 6angat
jarang ditemukan orang mungkin memiliki keradangan pembuluh darah
%.askulitis*, lapisan paru-paru %pleuritis*, atau kantung melampirkan jantung
%pericarditis*. %'ethesda, (!)(*
2.& 'ejala Klinik
Ada beberapa gambaran klinis yang la<im ditemukan pada penderita
rheumatoid arthritis. Aambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada
saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang
ber.ariasi.
). Aejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan
menurun dan demam. 3erkadang kelelahan dapat demikian hebatnya.
(. -oliartritis simetris, terutama pada sendi periferB termasuk sendi-sendi
di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalang
distal. 7ampir semua sendi diartrodial dapat terserang.
#. Kekakuan pagi hari, selama lebih dari satu jamB dapat bersifat
generalisata tetapi terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini
berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis, yang biasanya
hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari satu
jam
/. Artritis erosifB merupakan ciri khas dari penyakit ini pada gambaran
radiologik. Keradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi
tulang.
2. DeformitasB kerusakan struktur penunjang sendi. 6endi-sendi yang
0
besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan kemampuan
bergerak terutama dalam melakukan gerak ekstensi.
0. $odul-nodul rheumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada
sekitar sepertiga orang dewasa pasien rheumatoid arthritis. ?okasi yang
paling sering dari deformitas ini sendi siku atau sepanjang permukaan
ekstensor dari lengan.
1. ,anifestasi ekstra-artikularC artritis reumatoid juga dapat menyerang
organ-organ lain di luar sendi. &antung %perikarditis*, paru-paru
%pleuritis*, mata, dan pembuluh darah dapat rusak. %Daud R, (!!(*
Dibawah ini merupakan tabel re.isi kriteria untuk klasifikasi dari artritis
reumatoid dari American Rheumatism Association tahun )41
3abel )B )41 Re.ised American Rheumatism Association ;riteria for the
;lassification of Rheumatoid Arthritis
Kriteria Definisi
).
Kekakuan pagi
hari
Kekakuan pagi hari pada sendi atau disekitar sendi,
lamanya setidaknya ) jam
(. Artrit
is pada tiga atau
lebih area sendi
6etidaknya tiga area sendi secara bersama-sama dengan
keradangan pada jaringan lunak atau cairan sendi. )/
kemungkinan area yang terkena, kanan maupun kiri
proksimal interfalangs %-+-*, metacarpofalangs %,;-*,
pergelangan tangan, siku, lutut, pergelangan kaki, dan
sendi metatarsofalangs %,3-*
#. Artrit
is pada sendi
tangan
6etidaknya satu sendi bengkak pada pergelangan tangan,
sendi ,;- atau sendi -+-
/. Artrit
is simetris
6ecara bersama-sama terjadi pada area sendi yang sama
pada kedua bagian tubuh
2. $odu
l-nodul reumatoid
Adanya nodul subkutaneus melewati tulang atau
permukaan regio ekstensor atau regio juksta-artikular
1
0. 6eru
m faktor
reumatoid
,enunjukkan adanya jumlah abnormal pada serum faktor
reumatoid dengan berbagai metode yang mana hasilnya
positif jika D 2" pada subyek kontrol yang normal
1. -erub
ahan radiografik
-erubahan radiografik tipikal pada artritis reumatoid pada
radiografik tangan dan pergelangan tangan
posteroanterior, dimana termasuk erosi atau dekalsifikasi
terlokalisasi yang tegas pada tulang.
@ntuk klasifikasi, pasien dikatakan menderita atrtritis reumatoid jika pasien
memenuhi setidaknya / dari 1 kriteria diatas. Kriteria ) - / harus sudah
berlangsung sekurang-kurangnya 0 minggu. -asien dengan dua diagnosis klinis,
tidak dikeluarkan pada kriteria ini.
2.( Kriteria Diagn#sis )*eu"at#i! Art*ritis
,enurut American Rheumatism Association )41, diagnosa arthritis
reumatoid dapat dikatakan positif apabila sekurang-kurangnya empat dari kriteria
sudah berlangsung selama 0 minggu.
Kriteria tersebut adalahB
). Kekakuan dipagi hari lamanya paling tidak ) jam
(. Arthritis pada tiga atau lebih sendi
#. Arthritis sendi-sendi jari tangan
/. Arthritis yang simetris
2. $odul rheumatoid
0. 8aktor rheumatoid dalam serum
1.-erubahan-perubahan radiologik, sepertiB
-embengkakan jaringan lunak
>rosi
=steoporosis artikular
2.+ Pe"eriksaan La,#rat#riu"

a. 3anda keradangan, seperti ?>D dan ;R-, berhubungan dengan


akti.itas penyakit, selain itu, nilai ;R- dari waktu ke waktu
berkorelasi dengan kemajuan radiografi.
b. -arameter hematologi termasuk jumlah ;'; dan analisis cairan
sino.ial.
c. &umlah sel darah lengkap %anemia, trombositopenia, leukositosis,
leucopenia*.
d. Analisis cairan sino.ial
)* +nflamasi cairan sino.ial %:'; count E (!!!FG?* hadir dengan
jumlah :'; umumnya dari 2,!!!-2!,!!! F u?.
(* 'iasanya, dominasi neutrofil %0!-!"* yang diamati dalam
cairan sino.ial %kontras dengan dominasi sel mononuklear di
sino.ium*.
#* Karena cacat transportasi, kadar glukosa cairan pleura,
perikardial, dan sino.ial pada pasien dengan RA sering rendah
dibandingkan dengan kadar glukosa serum.
e. -arameter imunologi meliputi autoantibodies %misalnya R8, anti-
RA##, anti--K;, antibodi antinuclear*.
f. Rheumatoid factor Rheumatoid 8aktor, R8 ditemukan pada sekitar
0!-!" pasien dengan RA selama penyakit mereka, tetapi kurang
dari /!" pasien dengan RA dini.
g. Antibodi AntinuclearB +ni adalah hadir di sekitar /!" pasien dengan
RA, namun hasil tes antibodi terhadap antigen subset paling nuklir
negatif.
h. Antibodi yang lebih baru %misalnya, anti-RA##, anti--K;*B
-enelitian terbaru dari antibodi anti--K; menunjukkan sensiti.itas
dan spesifisitas sama atau lebih baik daripada R8, dengan
peningkatan frekuensi hasil positif di awal RA. Kehadiran kedua-anti
antibodi -K; dan R8 sangat spesifik untuk RA. 6elain itu, anti--K;
antibodi, seperti halnya R8, menunjukkan prognosis yang buruk.
2.- .#t# P#l#s
4
3anda pada foto polos awal dari artritis reumatoid adalah
keradangan periartikular jaringan lunak bentuk fusiformis yang
disebabkan oleh efusi sendi dan inflamasi hiperplastik sino.ial. $odul
reumatoid merupakan massa jaringan lunak yang biasanya tampak diatas
permukaan ekstensor pada aspek ulnar pergelangan tangan atau pada
olekranon, namun adakalanya terlihat diatas prominensia tubuh, tendon,
atau titik tekanan. Karakteristik nodul ini berkembang sekitar (!" pada
penderita artritis reumatoid dan tidak terjadi pada penyakit lain, sehingga
membantu dalam menegakkan diagnosis. %;orwin, (!!4*
2.1/ 0T1S2an
Computer tomography %;3* memiliki peranan yang minimal dalam
mendiagnosis artritis reumatoid. :alaupun demikian, ;3 scan berguna
dalam memperlihatkan patologi dari tulang, erosi pada sendi-sendi kecil di
tangan yang sangat baik die.aluasi dengan kombinasi dari foto polos dan
,R+.
;3 scan jarang digunakan karena lebih rendah dari ,R+ dan
memiliki kerugian dalam hal radiasi. ;3 scan digunakan sebatas untuk
mengindikasikan letak destruksi tulang dan stabilitas tertinggi tulang
secara tepat, seperti pada pengaturan pre-operatif atau pada tulang
belakang. %;orwin, (!!4*
2.11 US'
6onografi dengan resolusi tinggi serta pemeriksaan dengan
frekuensi tinggi digunakan untuk menge.aluasi sendi-sendi kecil pada
artritis reumatoid. >fusi dari sendi adalah hipoekhoik, sedangkan hipertrofi
pada sino.ium lebih ekhogenik. $odul-nodul reumatoid terlihat sebagai
cairan yang memenuhi area ka.itas dengan pinggiran yang tajam. >rosi
tulang dapat terlihat sebagai irregularitas pada korteks hiperekhoik.
Komplikasi dari arthritis reumatoid, seperti tenosino.itis dan ruptur
tendon, juga dapat di.isualisasikan dengan menggunakan ultrasonografi.
)!
7al ini sangat berguna pada sendi ,;- dan +-. 3ulang karpal dan sendi
karpometakarpal tidak ter.isualisasi dengan baik karena konfigurasinya
yang tidak rata dan lokasinya yang dalam.
6onografi telah digunakan dalam mendiagnosis artritis reumatoid
dengan tujuan meningkatkan standar yang tepat untuk radiografi
kon.ensional. @ltrasonografi, terkhusus dengan menambahkan amplitude
color doppler %A;D* Imaging, juga menyediakan informasi klinis yang
berguna untuk dugaan artritis reumatoid. A;D imaging telah diaplikasikan
untuk artritis reumatoid dengan tujuan menge.aluasi manifestasi dari
hiperemia pada keradangan jaringan sendi. 7iperemia sino.ial merupakan
ciri patofisiologi yang fundamental untuk artritis reumatoid. %'lack and
7awks, (!!*
2.12 3)I
Diagnosis awal dan penanganan awal merupakan manajemen
utama pada artritis reumatoid. Dengan adanya laporan mengenai
sensiti.itas ,R+ dalam mendeteksi erosi dan sino.itis, serta spesifitas
yang nyata untuk perubahan edema tulang, hal itu menandakan bahwa
,R+ merupakan penolong untuk mendiagnosis awal penyakit artritis
reumatoid. ,R+ juga memberikan gambaran yang berbeda pada
abnormalitas dari artritis reumatoid, sebagai contoh, erosi tulang, edema
tulang, sino.itis, dan tenosino.itis. %'lack and 7awks, (!!*
2.14 Diagn#sis Ban!ing
2.14.1 '#ut Art*ritis
Aout merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan
meningkatnya konsentrasi asam urat %hiperurisemia*. Aout dapat bersifat
primer maupun sekunder. Aout primer merupakan akibat langsung dari
pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan
eksresi asam urat, sedangkan gout sekunder disebabkan oleh pembentukan
))
asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian
obat-obatan tertentu.
-ada artritis gout akut, terjadi pembengkakan yang mendadak dan
nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki, sendi
metatarsofalangeal. Artritis bersifat monoartrikular dan menunjukkan
tanda-tanda keradangan lokal. ,ungkin terdapat demam dan peningkatan
sejumlah leukosit. 6erangan dapat dipicu oleh pembedahan, trauma, obat-
obatan, alkohol, atau stres emosional. 6endi-sendi lain dapat terserang,
termasuk sendi jari tangan, lutut, mata kaki, pergelangan tangan, dan siku.
%,uirden KD, (!!*
2.14.2 5ste#art*ritis
=steoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. -enyakit
ini bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang, dan ditandai
oleh adanya deteorisasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan
tulang baru pada permukaan persendian. Aambaran klinis osteoartritis
umumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi bergerak atau
menanggung beban. $yeri tumpul ini berkurang bila sendi digerakkan atau
bila memikul beban tubuh. Dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi
tersebut tidak digerakkan beberapa lama, tetapi kekakuan ini akan
menghilang setelah digerakkan. Kekakuan pada pagi hari, jika terjadi,
biasanya hanya bertahan selama beberapa menit, bila dibandingkan
dengan kekakuan sendi di pagi hari yang disebabkan oleh artritis
reumatoid yang terjadi lebih lama. %,uirden KD, (!!*
2.1$ Penatalaksanaan
3ujuan terapi rheumatoid arthritis, yaitu B
). ,enghilangkan gejala keradanganFinflamasi yang aktif baik lokal
maupun sistemik.
(. ,encegah terjadinya kerusakan pada jaringan.
#. ,encegah terjadinya deformitas atau kelainan bentuk sendi dan
menjaga fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.
)(
/. ,engembalikan kelainan fungsi organ dan persendian yang
mengalami RA agar sedapat mungkin menjadi normal kembali.
Adapun penatalaksanaan dari artritis reumatoid adalah sebagai berikutB
). =bat-obatan
Non-steroid anti-inflammatoy drugs %$6A+D*
$6A+D antara lain, aspirin, ibuprofen, ketoprofen dan
diklofenac juga obat selektif baru nabumeton dan meloxicam yang
sangat berguna untuk mengurangi keradangan dengan menghalangi
proses produksi mediator keradangan. 3epatnya, obat ini menghambat
sintetase prostaglandin atau siklooksigenase. >n<im-en<im ini
mengubah asam lemak sistemik andogen, yaitu asam arakidonat
menjadi prostaglandin, prostasiklin, tromboksan dan radikal-radikal
oksigen. =bat standar yang sudah dipakai sejak lama dalam kelompok
ini adalah aspirin. %'alabaud, (!!1*
Salisilat
Kelompok obat ini merupakan cikal bakal berkembangnya =A+$6.
6alisilat menimbulkan efek analgesia, anti inflamasi, dan anti piretik
dengan menekan produksi prostaglandin dan tromboksan dengan
menghambat siklooksigenase %;ox-) dan ;ox-(*. =leh karena itu salisilat
dan turunannya disebut juga dengan =A+$6 kon.ensional, karena tak
selektif terhadap salah satu tipe siklooksigenase.
=A+$6, asam asetil salisilat, lebih dikenal sebagai antiplatelet pada
dosis rendah ketimbang sebagai pengobatan gejala arthritis. $amun
turunannya, yaitu diflunisal biasa digunakan untuk meredakan gejala
arthritis. >fek analgesia diflunisal muncul ) jam setelah pemberian dan
efek maksimal dicapai setelah (-# jam. $amun, kelompok salisilat ini
berbahaya terhadap saluran cerna. %'alabaud, (!!1*
)#
Arylalkanoic Acid
Kelompok ini yang kerap dikenal dalam pengobatan arthritis di
antaranya adalah indometasin dan diklofenak. Keduanya diindikasikan
mengatasi gejala arthritis dan gout % ankylosing spondylitis, rheumatoid
arthritis, arthritic gout, osteoarthritis, juvenile arthritis, dan pseudogout*.
+ndometasin merupakan turunan indol metilat dengan efek lebih
kuat dibanding aspirin. Kekuatan ini tak lain berasal dari ( mekanisme
tambahan di samping menghambat pembentukan prostaglandin. ,odus
kerja tambahan ini mencakup inhibisi motilitas leukosit polimorfonuklear,
seperti halnya kolkisin dan melepaskan fosforilasi oksidatif pada
mitokondria kartilago, seperti layaknya salisilat. Akhirnya kedua
mekanisme ini memperkuat efek analgesia dan antiinflamasi indometasin.
-Arylpropionic acid !profen"
-rofen merupakan salah satu kelompok =A+$6 yang sangat
banyak digunakan. +buprofen dan ketoprofen, misalnya, digunakan secara
luas hampir disebagian besar negara di dunia. +buprofen dosis rendah %(!!
mg dan terkadang /!! mg* dan ketoprofen )(,2 mg dapat diperoleh tanpa
resep atau over the counter %=3;* untuk mengatasi sakit kepala, nyeri
haid, demam, dan nyeri ringan lainnya. Dosis lebih tinggi digunakan untuk
mengatasi nyeri sedang seperti gejala arthritis. %7ughes ?', (!!2*
Co#i$
-otensi coxib dibedakan berdasarkan selektifitasnya. ;oxib yang
lebih baru %.aldecoxib, etoricoxib, lumiracoxib* menghambat ;=5-(
lebih selektif dari celecoxib atau rofecoxib. 'agaimana rele.ansi klinis
dari peningkatan selekti.itas ini masih belum jelas.
;elecoxib dan .aldecoxib sama-sama memiliki suatu ikatan
sulfonamida, yakni suatu metabolit aktif dari prodrug parecoxib. @ji klinis
)/
memperlihatkan bahwa kedua obat ini efektif mengatasi =A dan RA. -ada
uji juga terlihat, insiden ulser gastrik dan duodenum secara endoskopi
pada pasien yang menggunakan obat ini lebih rendah secara bermakna
ketimbang pasien yang menerima =A+$6 nonselektif. $amun .aldecoxib
tak seberuntung celecoxib. -ada (!!2 silam, .aldecoxib ditarik secara
sukarela dari beberapa market utama terkait dengan efek reaksi kulit yang
serius. ,enurut 8DA, setidaknya 1 pasien dengan atau tanpa riwayat
alergi sulfonamide meninggal. %6melt<er and 'are, (!!(*
a. %isease-modifying antirheumatic drugs %D,ARD*
Kelompok obat-obatan ini termasuk metotrexat, senyawa emas, D-
penicilamine, antimalaria, dan sulfasala<ine. :alaupun tidak memiliki
kesamaan kimia dan farmakologis, pada prakteknya, obat-obat ini
memberikan beberapa karakteristik.
-emberian obat ini baru menjadi indikasi apabila $6A+D tidak dapat
mengendalikan artritis reumatoid. 'eberapa obat-obatan yang telah
disebutkan sebelumnya tidak disetujui oleh &'S (ood and %rugs
Administration untuk dipakai sebagai obat artritis reumatoid. 3ujuan
pengobatan dengan obat-obat kerja lambat ini adalah untuk
mengendalikan manifestasi klinis dan menghentikan atau
memperlambat kemajuan penyakit.
Sulfasala6ine 7A6ulfi!ine8 adalah obat oral yang digunakan dalam
perawatan penyakit keradangan usus besar yang ringan sampai beratnya
sedang, seperti ulcerati.e colitis dan penyakit ;rohn. A<ulfidine
digunakan untuk merawat rheumatoid arthritis dalam kombinasi dengan
obat-obat anti keradangan. A<ulfidine umumnya ditolerir dengan baik.
>fek-efek sampingan yang umum termasuk ruam %rash* dan gangguan
lambung. Karena A<ulfidine terbentuk dari senyawa-senyawa sulfa dan
salicylate, maka harus dihindari oleh pasien-pasien dengan alergi-alergi
sulfa yang diketahui.
)2
3et*#tre9ate adalah suatu obat penekan imun. +a dapat
mempengaruhi sumsum tulang dan hati, bahkan jarang menyebabkan
sirosis. 6emua pasien-pasien yang mengkonsumsi methotrexate
memerlukan tes-tes darah secara teratur untuk memonitor jumlah-jumlah
darah dan tes-tes darah fungsi hati.
'ara"1gara" e"as 7'#l! salts8 telah digunakan untuk merawat
rheumatoid arthritis sepanjang kebanyakan abad yang lalu. '#l!
t*i#glu2#se 7S#lganal8 dan g#l! t*i#"alate 73:#2*r:sine8 diberikan
dengan suntikan, awalnya pada suatu dasar mingguan untuk berbulan-
bulan sampai bertahun-tahun. >mas oral, auran#fin 7)i!aura8,
diperkenalkan pada tahun sembilan belas delapan puluhan %)4!s*. >fek-
efek sampingan dari emas %oral dan yang disuntikan* termasuk ruam kulit
%skin rash*, luka-luka mulut, kerusakan ginjal dengan kebocoran protein
dalam urin, dan kerusakan sumsum tulang dengan anemia dan jumlah sel
putih yang rendah. -asien-pasien yang menerima perawatan emas
dimonitor secara teratur dengan tes-tes darah dan urin. >mas oral dapat
menyebabkan diare.
D1eni2illa"ine 7Deen; 0uri"ine8 dapat bermanfaat pada
pasien-pasien yang terpilih dengan bentuk-bentuk rheumatoid arthritis
yang progresif. >fek samping adalah serupa dengan yang dari emas, yaitu
demam, kedinginan, luka-luka mulut, suatu rasa metalFlogam dalam mulut,
ruam kulit, kerusakan ginjal dan sumsum tulang, gangguan lambung, dan
mudah memar. -asein-pasien pada obat ini memerlukan tes-tes darah dan
urin yang rutin. D-penicillamine jarang dapat menyebabkan gejala-gejala
dari penyakit-penyakit autoimun lain.
=bat-obat penekan imun adalah obat-obat sangat kuat yang
menekan sistim imun tubuh. 6ejumlah obat-obat penekan imun digunakan
untuk merawat rheumatoid arthritis. =bat-obat penekan imun termasuk
methotrexate %Rheumatrex, 3rexall* seperti yang digambarkan diatas,
)0
a6at*i#rine 7I"uran8, 2:2l#*#s*a"i!e 70:t#9an8, 2*l#ra",u2il
7Leukeran8, dan 2:2l#s#rine 7San!i""une8. Karena efek-efek
sampingan yang berpotensi serius, obat-obat penekan imun %lain daripada
methotrexate* umumnya dicadangkan untuk pasien-pasien dengan
penyakit yang sangat agresif atau mereka yang dengan komplikasi-
komplikasi keradangan rheumatoid yang serius, seperti keradangan
pembuluh darah %<as2ulitis*. %'albaud, (!!1*
(. 3erapi glukokortikoid
3erapi glukokortikoid sistemik dapat memberikan efek untuk terapi
simptomatik pada penderita artritis reumatoid. -rednison dosis rendah %1,2
mgFhari* telah menjadi terapi suportif yang berguna untuk mengontrol
gejala. :alaupun demikian, bukti-bukti terbaru mengatakan bahwa terapi
glukokortikoid dosis rendah dapat memperlambat progresifitas erosi tulang.
%Darmawan &, (!!(*
#. =perasi
3indakan operasi bertujuan untuk memperbaiki fungsi dan bentuk
sendi yang cacat dan untuk menghilangkan sino.ium yang rusak sehingga
sino.ium baru dapat terbentuk, transfer tendon bisa memperbaiki fungsi
bila telah putus.
=perasi memiliki peranan penting dalam penanganan penderita
artritis reumatoid dengan kerusakan sendi yang parah. ,eskipun
artroplastia dan penggantian total sendi dapat dilakukan pada beberapa
sendi, prosedur yang paling sukses adalah operasi pada pinggul, lutut, dan
bahu. 3ujuan realistik dari prosedur ini adalah mengurangi nyeri dan
mengurangi disabilitas.
3indakan operasi yang lain, yaitu sino.ektomi terbuka dan radikal,
sehingga mempunyai resiko antara lain pendarahan, penggunaan anastesi,
infeksi pada sendi artifisial, bekuan darah, dan sendi artifisial yang tidak
cocok. -emulihan pasca tindakan operasi membutuhkan waktu hingga (
minggu rawat inap di rumah sakit. Rehabilitasi sendi pasca tindakan operasi
)1
memerlukan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. %Darmawan &,
(!!(*
2.1/ K#"likasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan
ulkus peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti
inflamasi nonsteroid %=A+$6* atau obat pengubah perjalanan penyakit
% disease modifying antirhematoid drugs, D,ARD * yang menjadi faktor
penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada arthritis reumatoid.
Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas , sehingga
sukar dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. @mumnya
berhubungan dengan mielopati akibat ketidakstabilan .ertebra ser.ikal dan
neuropati iskemik akibat .askulitis.
2.11 Pr#gn#sis
'eberapa tampakan klinis pada pasien artritis reumatoid nampaknya
memiliki nilai prognostik. Remisi dari akti.itas penyakit cenderung lebih
banyak terjadi pada tahun pertama. &ika akti.itas penyakit berlangsung lebih
dari satu tahun biasanya prognosis buruk. :anita kulit putih cenderung
memiliki sino.itis yang lebih persisten dan lebih erosif dibanding pria.
7arapan hidup rata-rata orang dengan artritis reumatoid memendek #-
1 tahun dari orang normal. -eningkatan angka mortalitas tampaknya terbatas
pada pasien dengan penyakit sendi yang lebih berat, sehubungan dengan
infeksi dan perdarahan gasrointestinal. 8aktor yang dihubungkan dengan
kematian dini mencakup disabilitas, durasi dan tingkat keparahan penyakit,
penggunaan glukokortikoid, umur onset, serta rendahnya status sosio-
ekonomi dan pendidikan.
)
BAB III
KESI3PULAN
)* Rheumatoid arthritis adalah inflamasi sistemik kronik yang menyerang
beberapa sendi dan termasuk gangguan auto-imun %hipersensiti.itas tipe +++*.
-roses inflamasi ini terutama mempengaruhi lapisan sendi %membran
sino.ial*, tetapi dapat juga mempengaruhi organ tubuh lainnya.
(* 8aktor risiko rheumatoid arthritis yaitu transfusi darah, usia, jenis kelamin
%perempuan B laki-laki H (B )*, faktor genetik, suku, rokok dan kopi.
#* Aejala umum yang terjadi adalah pada sendi terjadi pembengkakan, warna
kemerahan, terasa hangat, bila ditekan terasa lunak dan disertai rasa sakit.
/* Dasar diagnosis rheumatoid arthritis antara lain anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, foto polos, @6A, ;3-6can, ,R+.
2* Diagnosis banding rheumatoid arthritis yaitu gout arthritis dan osteoarthritis
0* -enatalaksaannya yaitu dengan $6A+Ds, D,ARD, Alukokortikoid, dan
operasi.
)4
DA.TA) PUSTAKA
?ipsky, -eter >. Rheumatoid Arthritis. +nB Kasper ?K, 8auci A6, ?ongo D?,
'raunwald >, 7auser 6?, and &ameson &?, editors. 7arrisonIs -rinciples of
+nternal ,edicine )0
th
ed. $ew JorkB ,cAraw-7illC (!!2.p.)40-10
Kent -D and ,atteson >?, editors. ;linical 8eature and Differential Diagnosis.
+nB 6t.;lair >:, -isetsky D6, and haynes '8, editors. Rheumatoid Arthritis )
st
ed.
$ew JorkB ?ippincott :illiams K :ilkinsC (!!/.p.))-(#
6naith, ,ichael ?. A'; of Rheumatology #
rd
ed. ?ondonB ',& 'ooksC
(!!/.p.2!-2
6ommer =8, Kladosek A, :eiller 9, ;<embirek 7, 'oeck ,, and 6tiskal 6.
Rheumatoid ArthritisB A -ractical Auide to 6tate-of-the-Art +maging, +mage
+nterpretation, and ;linical +mplications. AustriaB RadioAraphicsC (!!2.p.#)-#4
>isenberg R? and &ohnson $,, editors. ;omprehensi.e Radiographic -athology
/
th
ed. -hiladelphiaB ,osby >lse.ierC (!!#.p.))#/-2
;oote A and 7aslam -, editors. ;rash ;ourse Rheumatology and =rthopaedics )
st
ed. $ew Jork B ,osbyC (!!/.p.2)-4
:augh A and Arand A, editors. Rose and :ilson Anatomy and -hysiology in
7ealth and +llness 4
th
ed. >dinburgB ;hurchill ?i.ingstoneC (!!).p./)/-2
;othran &r R? and ,atine< 6, editors. Radiographic 8indings. +nB 6t.;lair >:,
-isetsky D6, and haynes '8, editors. Rheumatoid Arthritis )
st
ed. $ew JorkB
?ippincott :illiams K :ilkinsC (!!/.p.!-4

Anda mungkin juga menyukai