Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
Abses merupakan pus yang terlokalisir akibat adanya infeksi dan supurasi
jaringan. Abses bisa terjadi pada semua struktur atau jaringan rongga mulut.
Abses rongga mulut yang paling sering terjadi adalah abses periodontal dan abses
periapikal. Abses periodontal merupakan lesi yang dapat dengan cepat merusak
jaringan periodontium dan bisa terjadi dalam bentuk akut dan kronis. Abses
periodontal merupakan salah satu dari beberapa kondisi klinik dalam periodontik,
sehingga pasien diharapkan untuk segera mendapatkan perawatan. Apabila tidak
dilakukan perawatan atau perawatan yang tidak adekuat, akan menyebabkan
kehilangan gigi dan penyebaran infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses
periodontal mempunyai gejala yang mirip dan terlihat seperti abses periapikal.
Oleh karena itu, diagnosa yang tepat harus ditegakkan agar dapat dilakukan
perawatan yang tepat. Abses gigi tidak hanya ada di dalam mulut saja tapi juga
bisa menyebar kedaerah lain misalnya abses leher. Abses leher dalam adalah
terkumpulnya nanah (pus) di dalam ruang potensial di antara fasia leher dalam
sebagai akibat penjalaran dari berbagai sumber infeksi, seperti gigi, mulut,
tenggorok, sinus paranasal, telinga dan leher. Gejala dan tanda klinik biasanya
berupa nyeri dan pembengkakan di ruang leher dalam yang terkena. Secara
anatomi daerah potensial leher dalam merupakan daerah yang sangat komplek.
engetahuan anatomi fasia dan ruang!ruang potensial leher secara baik, serta
penyebab abses leher dalam mutlak diperlukan untuk dapat memperkirakan
perjalanan penyebaran infeksi dan penatalaksanaan yang adekuat. "idak ada
angka estimasi yang diperoleh terhadap kejadian abses leher dalam. #amun
diperkirakan bahwa kejadian abses leher dalam menurun secara bermakna sejak
era pemakaian antibiotik. $i samping itu hygiene mulut yangmeningkat juga
berperan dalam hal ini. Sebelum era antibiotik, %&' infeksi leher dalam lebih
banyak berasal dari tonsil pada anak, setelah ditemukannya antibiotik,infeksi gigi
merupakan sumber infeksi paling banyak yang dapat menyebabkan abses leher
dalam.
(eterlambatan dalam diagnosis dan pemberian terapi yang tidak adekuat
dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya, seperti mediastinitis, dengan
angka mortalitas sebesar )&'. (uman penyebab abses leher dalam biasanya
terdiri dari campuran kuman aerob, anaerob maupun fakultatif anaerob. Asmar
dikutip *urray dan kawan!kawan, mendapatkan kultur dari absesretrofaring +&'
mengandung kuman aerob, dan ,&' pasien ditemukan kuman anaerob. Selain
drainase abses yang optimal, pemberian antibiotik diperlukan untuk terapi yang
adekuat. -ntuk mendapatkan antibiotik yang efektif diperlukan pemeriksaan
kultur kuman dan uji kepekaan antibiotik terhadap kuman. $ibutuhkan waktu
yang cukup lama, maka diperlukan pengobatan antibiotik secara empiris.
.erbagai kepustakaan melaporkan perlunya antibiotik spektrum luas secara
kombinasi.
/

Anda mungkin juga menyukai