Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KASUS I

DIARE AKUT
IDENTITAS
Nama : An. H Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 1 tahun 6 bulan Suku Bangsa : Jawa
Tempat / tanggal lahir: Jakarta, 29
September 2012
Agama : Islam
Alamat : Jl. Polonia Muka Rt
04/08 No. 23 Jakarta Timur
Pendidikan : -
Ayah Ibu
Nama Tn. P Ny. T
Umur 40 th 27 th
Alamat Jl. Polonia Muka Rt 04/08 No. 23
Jakarta Timur
Pekerjaan Pegawai swasta Ibu rumah tangga
Penghasilan Rp. 3.000.000 -
Pendidikan SMA SMA
Suku bangsa Jawa Jawa
Agama Islam Islam
PASI
EN
ORANG
TUA
Hubungan
dengan orang
tua : pasien
merupakan
anak kandung
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. T (ibu kandung
pasien)
Lokasi Bangsal lantai VI Timur, kamar 612
Tanggal/ waktu 29 Maret 2014 pukul 11.00 WIB
Tanggal masuk 28 Maret 2014 pukul 03.00 WIB
Keluhan Utama
Mencret sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit
Keluhan tambahan
Demam, muntah, batuk, pilek,
napsu makan berkurang, lemas
ANAMNES
IS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Hipertensi (-), diabetes melitus (-
), anemia (-), penyakit jantung (-),
penyakit paru (-), infeksi pada
masa kehamilan (-), keputihan (-)
Perawatan antenatal Rutin kontrol ke bidan 1 bulan
sekali pada 6 bulan kehamilan,
dan menjadi lebih sering kontrol
saat usia kehamilan diatas 6
bulan. Belum mendapat
imunisasi vaksinasi TT
KELAHIRAN
Tempat persalinan Puskesmas Jatinegara
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan
Normal
Penyulit : -
Masa gestasi Cukup Bulan
Keadaan bayi
Berat lahir : 2900 gram
Panjang lahir : 50 cm
Lingkar kepala : (tidak tahu)
Langsung menangis (+)
Kemerahan (+)
Nilai APGAR : (tidak tahu)
Kelainan bawaan : tidak ada
Kesimpulan riwayat kehamilan /
kelahiran : Neonatus Cukup
Bulan Sesuai Masa Kehamilan
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Riwayat perkembangan Umur Normal
Pertumbuhan gigi I Umur 12 bulan 5-9 bulan
Gangguan perkembangan
mental
Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap
Duduk
Berdiri
Berjalan
Bicara


4 bulan
8 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan

3-4 bulan
6-9 bulan
9-12 bulan
13 bulan
9-12 bulan
Kesimpulan riwayat
pertumbuhan dan
perkembangan : baik
(sesuai usia)
Umur
(bulan)
ASI/PASI
Buah /
Biskuit
Bubur
Susu
Nasi Tim
0 2 ASI - - -
2 4 ASI - - -
4 6 ASI - - -
6 8 PASI + + -
8 10 PASI + + +
10 -12 PASI + + + Jenis Makanan
Frekuensi dan
Jumlah
Nasi Tim 2x/hari
Sayur 2x/hari
Daging 1x/hari
Telur -
Ikan -
Tahu -
Tempe -
Susu Formula, 2x / hari
Lain lain Ceker, 2x/hari
DIATAS
1
TAHUN
Kesulitan makan : menurut
pengakuan ibu,
sebelumnya OS tidak sulit
makan

Kesimpulan riwayat
makanan : pasien tidak
sulit makan, asupan
cukup baik.
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 2 bulan - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan
Campak - - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan
Kesimpulan riwayat
imunisasi : imunisasi
dasar lengkap dan
sesuai jadwal.
RIWAYAT KELUARGA
No Tanggal lahir (umur)
Jenis
kelamin
Hidup Lahir mati Abortus Mati (sebab)
Keterangan
kesehatan
1. 9 Maret 2007 Laki-laki + - - -
Riwayat
hidronefrosis
2. 29 September 2012 Laki-laki + - - - Pasien
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama Tn. P Ny. T
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 31 tahun 18 tahun
Pendidikan terakhir Tamat SMA Tamat SMA
Agama Islam Islam
Suku bangsa Jawa Jawa
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
Penyakit, bila ada - -
RIWAYAT
PERNIKAHA
N
CORA
K
REPR
ODUK
SI
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga yang pernah
mengalami hal seperti yang dialami oleh
pasien. Ibu dan ayah tidak menderita penyakit
hipertensi, pembengkakan jantung, maupun
kencing manis. Kakak pasien didiagnosa
hidronefrosis sejak lahir.
Kesimpulan Riwayat Keluarga : Tidak ada
anggota keluarga yang mengalami keluhan
sama dengan pasien.
RIWAYAT PENYAKIT YANG
PERNAH DIDERITA
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-)
Cacingan (-) Diare 9 bulan Penyakit ginjal (-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain (-)
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita :
OS pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya
yaitu diare pada usia 9 bulan.
Riwayat lingkungan perumahan
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, kakaknya, dan nenek dari
ayahnya di sebuah rumah tinggal di perumahan dengan tiga
kamar tidur, dua kamar mandi, dapur, beratap genteng,
berlantai keramik, berdinding tembok. Keadaan rumah
cukup, pencahayaan baik, ventilasi baik. Sumber air bersih
dari air PAM. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan
baik dan pembuangan sampah setiap harinya diangkut oleh
petugas kebersihan.
Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Cukup baik
Riwayat Sosial dan Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta dengan
penghasilan Rp.3.000.000,- /bulan. Sedangkan ibu pasien
merupakan ibu rumah tangga. Menurut ibu pasien
penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari. Sehari-hari pasien diasuh oleh ibunya.
Kesimpulan sosial ekonomi: Cukup baik
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Gizi : Baik
Keadaan lain : Anemis (-), ikterik (-), sianosis (-), dyspnoe (-)
Keadaan Umum
Berat Badan sekarang : 10,1 kg
Tinggi Badan : 74 cm
LK : 43 cm
LLA : 13 cm
Data antropometri
BB / U = 10,1/11,7 x 100 % = 86,3% (Gizi baik)
TB / U = 74 / 82 x 100 % = 90,2 % (Tinggi normal)
BB / TB = 10,1 / 10 x 100 % = 101 % (Gizi baik)
Status Gizi
Tekanan Darah : -
Nadi : 126 x / menit
Nafas : 52 x / menit
Suhu : 38,4

C
Tanda Vital
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN HASIL
KEPALA normocephali, ubun-ubun besar belum menutup
RAMBUT rambut hitam, tipis, distribusi merata, tidak mudah dicabut
WAJAH wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan
parut
MATA
VISUS
SKLERA IKTERIK
KONJUNCTIVA
ANEMIS
EXOPHTALMUS
LAGOFTHALMUS
PTOSIS
STRABISMUS
NISTAGMUS
CEKUNG
KORNEA JERNIH
LENSA JERNIH
PUPIL
REFLEKS CAHAYA

Tidak dilakukan
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
+/+
+/+
+/+
Bulat, isokor
Langsung +/+, tidak langsung +/+
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN HASIL
TELINGA
BENTUK
NYERI TARIK AURIKULA
LIANG TELINGA
SERUMEN
CAIRAN
TULI
NYERI TEKAN TRAGUS
MEMBRAN TIMPANI
REFLEKS CAHAYA

Normotia
-/-
Lapang
-/-
-/-
-/-
-/-
Sulit dinilai
Sulit dinilai
HIDUNG
BENTUK
SEKRET
MUKOSA HIPEREMIS
NAPAS CUPING HIDUNG
DEVIASI SEPTUM
KONKA EUTROFI

Simetris
+/+
-/-
-/-
-
+
PEMERIKSAAN HASIL
BIBIR mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-)
MULUT trismus (-) , oral hygiene baik, lidah kotor (+), gigi geligi belum
lengkap
LIDAH normoglotia, tremor (-)
TENGGOROKAN hiperemis (-)
LEHER bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid
maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba
pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah
THORAX deformitas (-), retraksi suprasternal (-), retraksi interkostal (-),
retraksi epigastrium (-)
JANTUNG Inspeksi: ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicularis kiri
Palpasi: ictus cordis teraba di ICS V midclavicularis kiri, teraba
kuat
Auskultasi: bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-),
punctum maksimum pada ICS V 1 cm midclavicularis kiri.
PEMERIKSAAN HASIL
PARU Inspeksi: tidak ada pernapasan tertinggal, pernapasan
abdominothorakal, tidak ada retraksi iga
Palpasi: gerakan napas simetris kanan dan kiri, vocal fremitus
sama kuat kanan dan kiri
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: suara napas vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
ABDOMEN Inspeksi : perut buncit, tidak tampak efloresensi bermakna,
benjolan (-), pergerakan peristaltik (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit baik
Perkusi : timpani pada seluruh lapang perut
Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 10 x / menit
GENITALIA tidak ditemukan adanya kelainan
ANUS perianal eritema
PEMERIKSAAN HASIL
KGB:
PREAURIKULER
POSTAURIKULER
SUBMANDIBULA
SUPRACLAVICULA
AXILLA
INGUINAL

tidak teraba membesar
tidak teraba membesar
tidak teraba membesar
tidak teraba membesar
tidak teraba membesar
tidak teraba membesar
ANGGOTA GERAK
EKSTREMITAS

TANGAN
TONUS OTOT
KEKUATAN OTOT
KAKI
TONUS OTOT
KEKUATAN OTOT

Akral hangat pada
keempat ekstremitas
Kanan
Normotonus
5
Kanan
Normotonus
5



Kiri
Normotonus
5
Kiri
Normotonus
5

PEMERIKSAAN HASIL
REFEKS
BISEPS
TRISEPS
PATELLA
ACHILES
BABINSKI
CHADDOCK
OPPENHEIM
GORDON
SCHAEFFER
KANAN
+
+
+
+
-
-
-
-
-
KIRI
+
+
+
+
-
-
-
-
-
KULIT warna kuning langsat merata, pucat (-), tidak ikterik,
tidak sianosis, turgor kulit baik, lembab, pengisian
kapiler < 2 detik, petechie (-)
TULANG BELAKANG bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan (-),
ruam (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 11,1 g/ dL
10,7-13,1
Hematokrit 34 %
35-43
Leukosit 18.000 /L
6.000-17.000
Trombosit 344.000 / L
229.000-553.000
MCV 74,4 fL 73-101
MCH 24,4 Pg 23-31
MCHC 32,5 g/dL 26-34
RDW 16,4 % <14
Kimia Klinik
Elektrolit Serum
Natrium (Na) 135 mmol /L 135-155
Kalium 3,0 mmol/L 3,6-5,5
Chlorida 100 mmol/L 98-109
(Lab. Dari
Poli pada
tanggal
27 Maret
2014)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrolit Hasil Nilai Normal
Natrium (Na) 136 mmol /L 135-155
Kalium 2,9 mmol/L 3,6-5,5
Chlorida 102 mmol/L 98-109
Lab. Dari
UGD pada
tanggal 28
Maret 2014

An. H, laki-laki, 1 tahun 6 bulan, datang ke IGD RSUD Budhi Asih
diantar oleh ibunya dengan keluhan mencret sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pada hari pertama mencret sebanyak 10 kali.
Kemudian pada hari kedua mencret sebanyak 8 kali. Mencret berupa
cair berwarna hijau, berbau asam, sedikit ampas, tidak terdapat darah
dan lendir. Setiap kali mencret banyaknya kira-kira 4 sendok makan.
OS menangis setiap kali akan buang air besar, setelah mencret keluar
anak tampak lega dan tidak menangis lagi. OS demam 2 hari sebelum
timbul mencret. Demam naik turun, dirasa semakin panas saat sore
dan malam hari. OS juga mengalami muntah, mual, napsu makan
berkurang, serta batuk dan pilek. OS tampak lemas.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum OS tampak sakit sedang,
dengan status gizi baik, tanda vital suhu 38,4
o
C, Nadi 126x/menit, RR
52x/menit. Palpebra mata didapatkan cekung. Hidung didapatkan
sekret kering. Auskultasi abdomen bising usus (+) 10x/ menit. Pada
anus ditemukan perianal eritema. Pemeriksaan penunjang laboratorium
hematologi pada tanggal 27 maret 2014 didapatkan hasil leukosit
18.000 /L, hematokrit 34 %, RDW 16,4%, kalium 3,0 mmol/L.
Sedangkan hasil laboratorium tanggal 28 maret 2014 didapatkan
kalium 2,9 mmol/L.
Diare akut et causa bakteri
dengan dehidrasi sedang
Diare akut et causa virus dengan
dehidrasi sedang
Diare akut et causa lactose
intolerance dengan dehidrasi
sedang
Diagnosa
banding
Diare akut dengan dehidrasi
sedang
Hipokalemi
Diagnosa
kerja
Pemeriksaan
anjuran
Cek
berkala
elektrolit
Pemerik
sa-an
feces
Cek
berkala
hematolo
-gi rutin
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
Komunikasi-Informasi-Edukasi
kepada orang tua pasien mengenai
keadaan pasien
Medikamentosa
IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam
Propiretik sup 120mg
PROGNOSIS
Ad
vitam
Dubia ad bonam
Ad
functio
nam
Ad bonam
Ad
sanatio
nam
Dubia ad bonam
Tgl S O A P
30/3/2014 - Mencret 3x,
warna hijau,
ampas (+), lendir
(+)
- Demam (+)
- Batuk (+)
- Pilek (+)
- Muntah 2x isi
lendir
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: CM
TTV :
Nadi : 124x/m
Suhu : 38,9
0
C
RR : 36 x/ m
Kepala : normocephali
Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/-
Hidung : nch -/-
Mulut :
kering - sianosis
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ
I-II reg, m (-), gallop (-)
Abdomen : buncit, supel, bu (+)
10x
Anus: perianal eritema
Ekstremitas : akral hangat

Input cairan: minum 500cc+100cc+
cairan infus 16jam/kolf= 1350cc
Output cairan: urin dan tinja
1040cc+ IWL 285cc= 1325cc
Balance cairan: input-output= 25cc

Lab
Leukosit : 9000 /L
Hb : 9,7 g/dl
Ht : 30%
LED: 53mm/jam
K: 3,1 mmol/L
- Diare akut
dengan
dehidrasi
sedang
- hipokalemi
- IVFD KaEN3B
3cc/kgBB/jam
- Oralit 100cc/diare
- Lacto B 2x1
- Zinc 1x20mg
- Pct 100mg jika suhu
38
o
C
- Ambroxol 5mg 3x1
- Salbutamol 0,5mg
3x1
- Zinc zalf untuk pantat
Tgl S O A P
31/3/201
4
- Mencret
2x
- Demam
(+)
- Batuk (+)
- Pilek (+)
berkurang
- Muntah (-
)
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: CM
TTV :
Suhu : 37,7
0
C
RR : 40 x/ m
Nadi 120x
Kepala : normocephali
Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/-
Hidung : nch -/-
Mulut :kering- sianosis-
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II
reg, m (-), gallop (-)
Abdomen : buncit, supel, bu (+) 8x
Anus: perianal eritema (-)
Extremitas : akral hangat

Cairan input: minum 900cc+200cc+
infus 16jam/kolf= 1850cc
Cairan output: urin dan tinja 1470cc +
IWL 285cc= 1755cc
Balance cairan: input-output= 95cc
Lab
Leukosit 10.100 /L
Hb 8,6 g/dl
Ht 26 %
K: 4,4 mmol/L
Diare akut
dengan
dehidrasi
sedang
- IVFD KaEN3B
3cc/kgBB/jam
- Oralit
100cc/diare
- Lacto B 2x1
- Zinc 1x20mg
- Pct 100mg jika
suhu 38
o
C
- Ambroxol 5mg
3x1
- Salbutamol
0,5mg 3x1
- Zinc zalf untuk
pantat
Tgl S O A P
1/4/2014 - Mencret
1x banyak
ampas
- Demam (-)
- Batuk (+)
- Pilek (+)
berkurang
- Muntah (-)
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran: CM
TTV :
Nadi : 126x/m
Suhu : 37,3
0
C
RR : 34 x/ m
Kepala : normocephali
Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/-
Hidung : nch -/-
Mulut : kering sianosis -
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II
reg, m (-), gallop (-)
Abdomen : buncit, supel, bu (+) 5x
Anus: perianal eritema (-)
Extremitas : akral hangat
Cairan input: minum 750cc+ infus
16jam/kolf= 1500cc
Cairan output: urin dan tinja 960cc + IWL
285cc= 1245cc
Balance cairan: input-output= 255cc
Lab
- Feces rutin Besi: 6 g/dL
Warna: hijau - Gambaran darah tepi:
Lendir(+) Mikrositik hipokrom
Leukosit (+)
Amilum (+)
- Diare akut
et causa
bakteri
dengan
dehidrasi
sedang
- Anemia
mikrositik
hipokrom
(anemia
defisiensi
fe)
- IVFD KaEN3B
3cc/kgBB/jam
- Oralit 100cc/diare
- Lacto B 2x1
- Zinc 1x20mg
- Pct 100mg jika
suhu 38
o
C
- Ambroxol 5mg
3x1
- Salbutamol
0,5mg 3x1
-Ferris syrup
1x1cth
Tgl S O A P
2/4/2014 - Mencret (-)
- Demam (-)
- Batuk (+)
berkurang
- Pilek (-)
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran: CM
TTV :
Nadi : 121 x/m
Suhu : 37,0
0
C
RR : 43 x/ m
Kepala : normocephali
Mata : CA -/- SI -/- cekung
-/-
Hidung : nch -/-
Mulut : kering - sianosis
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-,
wh -/-, BJ I-II reg, m (-),
gallop (-)
Abdomen : buncit, supel,
bu (+) 5x
Anus: perianal eritema (-)
Extremitas : akral hangat
Cairan input: minum
300cc + infus 16jam/kolf
500cc= 800cc
Cairan output: urin dan
tinja 490cc+ IWL 285cc=
775cc
Balance cairan: input-
output= 25cc
- Diare akut et
causa bakteri
dengan
dehidrasi
sedang
- Anemia
mikrositik
hipokrom
(anemia
defisiensi fe)
- Oralit 100cc/diare
- Lacto B 2x1
- Zinc 1x20mg
- Pct 100mg jika suhu
38
o
C
- Ambroxol 5mg 3x1
- Salbutamol 0,5mg 3x1
- Ferris syrup 1x1cth
- Pasien pulang
Analisa kasus
Mencret Demam Muntah Keluhan lain
Durasi: 2 hari SMRS
Frekuensi: 8-10x/hari
Banyaknya: 4 sedok makan
(8cc x 4 = 32cc)
Konsistensi: cair
Warna: hijau
Bau: asam
Ampas (+) sedikit
Lendir (-) follow up
terdapat lendir
Darah (-)
Menangis saat BAB
Durasi: 2 hari
sebelum mencret 4
hari SMRS
Demam naik turun

Frekuensi:
1x.hari
Isi: makanan
Jumlah:
sedikit
Mual
Napsu
makan
berkurang
Batuk (+)
Pilek (+)
Lemas
Diare akut: buang air besar pada bayi atau anak
lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu
minggu.
Pengobatan: diare lactoB dan zinc
Demam PCT
Analisa Kasus
KU: TSS, CM
Tanda vital: N:
126x/menit ; RR: 52x/
menit S: 38,4
o
C
Mata cekung
Hidung sekret kering
Abdomen: Bising usus
meningkat 10x
Anus: perianal eritema

Hematologi darah
lengkap:
leukositosis? Hb?
Elektrolit: Kalium?
Pemeriksaan feces:
warna hijau,
Leukosit (+), lendir
(+), amilum (+)

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Analisa Kasus


Diare akut:
konsistensi cair,
>3x/hari, lendir (+), <
1 minggu
Bakteri :
pemeriksaan feces
leukosit (+), lendir
(+)
Dehidrasi sedang
Skor Maurice King
Klasik : Nilai 3

DIAGNOSA
AKHIR
DIARE AKUT ET CAUSA
BAKTERI DENGAN
DEHIDRASI SEDANG
Bagian tubuh
yang diperiksa
Nilai untuk gejala yang ditemukan
0 1 2
Keadaan umum Sehat Gelisah cengeng,
apatis, ngantuk
Mengigau, koma,
syok
Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
UUB Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Sedikit cekung Kering&sianosis
Denyut nadi Kuat < 120 Sedang (120-140) Lemah >140
Analisa kasus
Komunikasi-
Informasi-Edukasi
kepada orang tua
pasien mengenai
keadaan pasien
IVFD KaEN3B
3cc/kgBB/jam
Oralit 100cc/diare
Lacto B 2x1
Zinc 1x20mg
Pct 100mg jika suhu 38
o
C
Zinc zalf
Ambroxol 5mg 3x1
Salbutamol 0,5mg 3x1
Ferris syrup



Non medikamentosa Medikamentosa
DIARE AKUT
DEFINISI
DIARE
Diare adalah penyakit yang ditandai
dengan betambahnya frekuensi defekasi
lebih dari biasnya (>3x perhari) disertai
perubahan konsistensi tinja(menjadi cair),
dengan atau tanpa darah dan atau lendir
DIARE AKUT
< 1 minggu
FAKTOR RESIKO
UMUR
INFEKSI
ASIMPTOMATIK
FAKTOR MUSIM
EPIDEMI DAN
PANDEMI
Faktor resiko penularan:
tidak memberikan ASI secara penuh
selama 4-6 bulan pertama kehidupan
bayi, tidak memadainya penyediaan
air bersih, pencemaran air oleh tinja,
kurangnya sarana kebersihan atau
MCK, kebersihan lingkungan dan
pribadi yang buruk, penyiapan dan
penyimpanan makanan yang tidak
higienis
Faktor kecenderungan
untuk dijangkiti diare: gizi
buruk, imunodefisiensi, berkurangnya
keasaman lambung, menurunya
motilitas usus, menderita campak
dalam 4 minggu terakhir dan faktor
genetik
ETIOLOGI
GOLONGAN BAKTERI GOLONGAN VIRUS GOLONGAN PARASIT
Aeromonas Astrovirus Balantidiom coli
Bacillus cereus Calcivirus (Norovirus,
Sapovirus)
Blastocystis homonis
Canpilobacter jejuni Enteric adenovirus Crytosporidium parvum
Clostridium perfringens Corona virus Entamoeba histolytica
Clostridium defficile Rotavirus Giardia lamblia
Eschercia coli Norwalk virus Isospora belli
Plesiomonas shigeloides Herpes simplek virus Strongyloides stercoralis
Salmonella Cytomegalovirus Trichuris trichiura
Shigella
Staphylococcus aureus
Vibrio cholera
Vibrio parahaemolyticus
Yersinia enterocolitica
Frekuensi
Enteropatog
en penyebab
diare pada
anak usia <5
tahun
DIARE
INFEKSI
ETIOLOGI
Kesulitan makanan Neoplasma
Neuroblastoma
Phaeochromocytoma
Sindroma Zollinger Ellison
Defek anatomis
Malrotasi
Penyakit Hirchsprung
Short Bowel Syndrome
Atrofi mikrovilli
Stricture
Lain-lain:
Infeksi non gastrointestinal
Alergi susu sapi
Penyakit Crohn
Defisiensi imun
Colitis ulserosa
Ganguan motilitas usus
Pellagra
Malabsorbsi
Defesiensi disakaridase
Malabsorbsi glukosa dan galaktosa
Cystic fibrosis
Cholestosis
Penyakit celiac
Keracunan makanan
logam berat
Mushrooms
Endokrinopati
Thyrotoksikosis
Penyakit Addison
Sindroma Androgenital
DIARE
NON
INFEKSI
PATOFISIOLOGI
Infeksi merusak epitel enzim rusak
makanan tidak bisa dicerna menumpuk
dilumen usus tek.osmotik meningkat
dilumen usus air tertarik ke lumen usus
Diare
Osmotik
Infeksi enterotoksin meningkatkan
konsentrasi intrasel cAMP, cGMP, atau Ca++
mengaktifasi protein kinase fosforilase
membrane protein sehingga megakibatkan
perubahan saluran ion, akan menyebabkan
Cl- di kripta keluar peningkatan pompa
natrium , dan natrium masuk ke dalam lumen
usus bersama Cl-
Diare
Sekretorik
MANIFESTASI KLINIK
Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Gejala klinis :
Masa Tunas
Panas
Mual, muntah
Nyeri perut
Nyeri kepala
lamanya sakit

17-72 jam
+
Sering
Tenesmus
-
5-7 hari

24-48 jam
++
Jarang
Tenesmus, kramp
+
>7hari

6-72 jam
++
Sering
Tenesmus,kolik
+
3-7 hari

6-72 jam
-
+
-
-
2-3 hari

6-72 jam
++
-
Tenesmus, kramp
-
variasi

48-72 jam
-
Sering
Kramp
-
3 hari
Sifat tinja:
Volume
Frekuensi
Konsistensi
Darah
Bau
Warna
Leukosit
Lain-lain

Sedang
5-10x/hari
Cair
-
Langu
Kuning hijau
-
anorexia

Sedikit
>10x/hari
Lembek
+
-
Merah-hijau
+
Kejang+

Sedikit
Sering
Lembek
Kadang
Busuk
Kehijauan
+
Sepsis +

Banyak
Sering
Cair
-
-
Tak berwarna
-
Meteorismus

Sedikit
Sering
Lembek
+
-
Merah-hijau
-
Infeksi sistemik+

Banyak
Terus menerus
Cair
-
Amis khas
Seperti air cucuian beras
-
-
DIAGNOSIS
Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai
berikut : lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja,
warna, bau, ada/tidak lendir dan darah. Bila disertai
muntah volume dan frekuensinya. Kencing: biasa,
berkurang, jarang atau tidak kencing dalam 6-8jam
terakhir. Makanan dan minuman yang diberikan selama
diare. Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai
seperti: batuk, pilek, otitis media, campak. Tindakan
yang telah dilakukan ibu selama anak diare: member
oralit, memabwa berobat ke puskesmas atau ke rumah
sakit dan obat-obatan yang diberikan serta riwayat
imunisasinya ANAMNESI
S
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
Tanda lainnya: ubun-ubun besar cekung atau
tidak, mata: cowong atau tidak, ada atau tidak
adanya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah
kering atau basah
Pernpasan yang cepat dan dalam indikasi
adanya asiodosis metabolic. Bising usus yang
lemah atau tidak ada bila terdapat
hipokalemia. Pemeriksaan ekstremitas perlu
karena perfusi dan capillary refill dapat
menentukan derjat dehidrasi yang terjadi
DEHIDRASI
Penilaian

A B C
Lihat:
Keadaan umum
Mata
Air mata
Mulut dan lidah
Rasa haus

Baik,sadar
Normal
Ada
Basah
Minum biasa,tidak haus

*Gelisah,rewel
Cekung
Tidak ada
Kering
*haus ingin minum
banyak

*lesu,lunglai/tidak sadar
Sangat cekung
Kering
Sangat kering
*malas minum atau tidak
bias minum
Periksa: turgor kulit Kembali cepat *kembali lambat *kembali sangat lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/sedang
Bila ada 1 tanda*
ditambah 1 atau lebih
tanda lain
Dehidrasi berat
Bila ada 1 tanda*
ditambah 1 atau lebih
tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
Penetuan
derajat
dehidrasi
menurut
WHO 1995

Bagian tubuh
yang diperiksa
Nilai untuk gejala yang ditemukan
0 1 2
Keadaan umum Sehat Gelisah cengeng,
apatis, ngantuk
Mengigau, koma,
syok
Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
UUB Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Sedikit cekung Kering&sianosis
Denyut nadi Kuat < 120 Sedang (120-140) Lemah >140
Nilai: 0-2 : Ringan 3-6:
Sedang
7-12: Berat
Gejala Hipotonik Isotonik Hipertonik
Rasa haus - + +
Berat badan Menurun sekali Menurun Menurun
Turgor kulit Menurun sekali Menurun Tidak jelas
Kulit/ selaput
lendir
Basah Kering Kering sekali
Gejala SSP Apatis Koma Irritable, apatis,
hiperfleksi
Sirkulasi Jelek sekali Jelek Relatif masih baik
Nadi Sangat lemah Cepat dan lemah Cepat, dan keras
Tekanan darah Sangat rendah Rendah Rendah
Banyaknya kasus 20-30% 70% 10-20%
Menurut tonisistas darah, dehidrasi dapat dibagi menjadi:
dehidrasi isotonic, bila kadar Na+ dalam plasma antara 131-150 mEq/L
dehidrasi hipotonik, bila kadar Na+<131 mEq/L
dehidrasi hipertonik, bila kadar Na+>150 mEq/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah,
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika
DARAH
urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika
URINE
Pemeriksaan makroskopik: warna tinja, konsistesi tinja, bau tinja,
adanya lendir, adanya darah, adanya busa
Pemeriksaan mikroskopik: leukosit, eritrosit, amoeba coli, histolitika,
telur cacing

TINJA
PENATALAKSANAAN
Mencegah dehidrasi
Mengatasi dehidrasi yang telah ada
Mencegah kekurangan nutrisi dengan
memberikan makanan selama dan
setelah diare
Mengurangi lama dan beratnya diare,
serta berulangnya episode diare, dengan
memberikan suplemen zinc
TUJUAN
RENCANA TERAPI A
Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
Jelaskan pada ibu:
pada bayi muda, pemberian ASI merupakan
pemberian cairan tambahan yang utama. Beri ASI
lebih sering dan lebih lama pada setiap kali
pemberian.
jika anak memeperoleh ASI eksklusif, beri oralit,
atau air matang sebagai tambahan
jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1
atau lebih cairan berikut ini: oralit, cairan
makanan(kuah sayur, air tajin) atau air matang
Anak harus diberi larutan oralit dirumah jika:
anak telah diobati dengan rencana terapi B atau
dalam kunjungan
anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya
bertambah berat

Ajari pada ibu cara mencampur dan memberikan
oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit (200ml) untuk
digunakan dirumah. Tunjukan pada ibu berapa
banyak cairan termasuk oralit yang harus
diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan
cairanya sehari-hari:
<2 tahun: 50 sampai 100 ml setiap kali BAB
>2 tahun : 100 samapai 200 ml setiap kali BAB
Katakan pada ibu
agar meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari
mangkuk/ cangkir/gelas
jika anak muntah, tunggu 10 menit. kemudia
lanjutkan lagi dengan lebih lambat.
lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai
diare berhenti.
Beri tablet Zinc
Pada anak berumur 2 bulan keatas, beri tablet
zinc selama 10 hari dengan dosis :
umur <6 bulan : tablet (10 mg) perhari
umur >6 bulan : 1 tablet (20 mg) perhari
Lanjutkan pemeberian makanan
Kapan harus kembali

Jelaskan kepada ibu tentang 4
aturan perawatan di rumah:
RENCANA TERAPI B
Penanganan
dehidrasi sedang/
ringan dengan oralit.
Beri oralit di klinik
sesuai yang
dianjurkan selama
periode 3 jam.
Usia <4 bulan 4-11 bulan 12-23 bulan 4tahun 5-14tahun >15 tahun
Berat badan <5 kg 5-7,9 kg 8-10,9 kg 11-15,9 kg 16-29,9 kg >30 kg
Jumlah (ml) 200-400 400-600 600-800 800-1200 1200-2200 2200-4000
Jumlah oralit yang diperlukan
75 ml/kgBB. Kemudian
setelah 3 jam ulangi penilaian
dan klasifikasikan kemabali
derajat dehidrasinya, dan pilih
rencana terapi yang sesuai
untuk melanjutkan
pengobatan.
berikan tablet zinc selama 10
hari.

RENCANA TERAPI C
Beri cairan intravena
secepatnya. Jika anak bisa
minum, beri oralit melalui
mulut, sementara infuse
disiapkan. Beri 100 ml/kgBB
cairan ringer laktat atau ringer
asetat (atau jika tak tersedia,
gunakan larutan NaCl)
Umur Pemberian pertama
30ml/kgBB selama
Pemebrian berikut
70ml/kgBB selama
Bayi (bibawah umur12
bulan)
1 jam* 5 jam
Anak (12 bulan sampai 5
tahun)
30 menit* 2 jam
Periksa kembali anak setiap 15-30
menit. Jika status hidrasi belum
membaik, beri tetesan intravena lebih
cepat. Juga beri oralit (kira-kira
5ml/kgBB/jam) segera setelah anak
mau minum, biasanya sesudah 3-4
jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan
beri anak tablet zinc sesuai dosis dan
jadwal yang dianjurkan. Periksa
kembali bayi sesudah 6 jam atau
anak sesudah 3 jam (klasifikasikan
dehidrasi), kemudian pilih rencana
terapi) untuk melanjutkan
penggunaan
DIETIK
OBESE
Oralit
Breast feeding
Early feeding
Simultaneously
With
Education
MEDIKAMENTOSA
ZINC
Dosis zinc untuk anak-anak:
anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg
(1/2 tablet) per hari
anak diatas umur 6 bulan : 20 mg (1
tablet) per hari
Zinc diberikan selama 10-14 hari
berturut-turut


ANTIDIARE
ANTIBIOTIK
PROBIOTIK
KOMPLIKASI
Gangguan
elektrolit
Demam Edema/overhidrasi
Asidosis Metabolik Ileus paralitik
Malasorbsi dan
intoleransi laktosa
Malabsorbsi
glukosa
Muntah Akut kidney injury
PENCEGAHAN
Pemberian ASI yang benar
Memperbaiki penyiapan dan
penyimpanan makanan
pendamping ASI
Menggunakan air bersih yang
cukup
Membudayakan kebiasaan
mencuci tangan dengan sabun
sehabis buang air besar dan
sebelum makan
Penggunaan jamban yang bersih
dan higienis oleh seluruh
anggota keluarga
Membuang tinja bayi yang benar

Memberi ASI paling tidak sampai usia 2
tahun
Meningkatkan nilai gizi makanan
pendamping ASI dan member makan
dalam jumlah yang cukup untuk
memperbaiki status , gizi anak.
Imunisasi campak. Pada balita 1-7%
kejadian diare behrunbungan dengan
campak, dan diare yang etrjadi umunya
lebih berat dan lebih lama (susah
diobati, cenderung menjadi kronis)
karena adanya kelainan pada epitel
usus. Diperkirakan imunisasi campak
yang mencakup 45-90% bayi berumur 9-
11 bulan dapat mencegah 40-60% kasus
campak, 0,6-3,8% kejadian diare dan 6-
25% kematian karena diare pada
balita.
1,3

Vaksin rotavirus, diberikan untuk meniru
respon tubuh seperti infeksi alamiah, tetapi
infeksi pertama oleh vaksin tidak
menimbulkan, manifestasi diare. Di dunialah
beredar 2 vaksin rotavirus oral yang
diberikan sebelum usia 6 bulan dalam 2-3
kali pemberiian dengan interval 4-6 minggu.
Mencegah penyebaran kuman
pathogen penyebab diare
Memperbaiki daya tahan
tubuh pejamu
PROGNOSIS
Bila kita menatalaksanakan diare sesuai
dengan 4 pilar diare, sebagian besar (90%)
kasus diare pada anak akan sembuh dalam
waktu kurang dari 7 hari, sebagian kecil (5%)
akan melanjut dan sembuh dalam kurang dari
7 hari, sebagian kecil (5%) akan menjadi diare
persisten

Anda mungkin juga menyukai