ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN KARDIOTOKOGRAFI (KTG) Pembimbing: dr. Yanuarman, SpOG Disusun oleh: Apriiana (!"#!""$$) A%u M&a'i A'ma(ap)ari (!"#!") Ri*+i K(air (!"#!") SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI,ERSITAS MALA-AYATI RUMA- SAKIT UMUM DAERA- EMBUNG FATIMA- KOTA BATAM ."!/ 0 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan reerat ini dengan judul kardiotokograi! Penyelesaian reerat ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada : "! dr! Yanuarman, #p!$% selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan ilmu, petunjuk, nasehat dan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan reerat ini! &! 'nggota #M( )ebidanan dan kandungan *umah #akit +mum Daerah Embung (atimah )ota ,atam! -! #egenap sta instalasi kebidanan dan kandungan, *#+D Embung (atimah )ota ,atam! .! #eluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya reerat ini! Penulis menyadari bah/a reerat ini tentu tidak terlepas dari kekurangan karena keterbatasan /aktu, tenaga, dan pengetahuan penulis! Maka sangat diperlukan masukkan dan saran yang membangun! #emoga reerat ini dapat memberikan manaat bagi kita semua! ,atam, $ktober &0". Penulis " DAFTAR ISI -aaman 0udu..............................................................................................................i Ka'a P&n1an'ar.............................................................................................................ii Da2'ar I)i......................................................................................................................iii BAB I PENDA-ULUAN.............................................................................................! BAB II TIN0AUAN TEORITIS................................................................................... &!"! Deinisi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!&! Metode )T%!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!-! 0ndikasi )T%!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!.! #yarat Pemeriksaan )T%!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!1! Mekanisme Pengaturan D22!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!3! Teknik Pemeriksaan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!4! )arakteristik D22!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!5! )ontraindikasi )T%!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!6! 0nterprestasi 7asil )T%!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& &!"0! *esusitasi 2anin 0ntrauterine!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& BAB III SIMPULAN..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA & BAB I PENDA-ULUAN 'ngka morbiditas dan mortalitas perinatal merupakan indikator kualitas pelayanan obstetri disuatu tempat atau negara! 'ngka mortalitas perinatal 0ndonesia masih jauh diatas rata- rata negara maju, yaitu 30 8 "40 berbanding kurang dari "0 per "!000 kelahiran hidup! #alah satu penyebab mortalitas perinatal yang menonjol adalah masalah hipoksia intra uterin! )ardiotokograi 9)T%: baik intermiten maupun terus- menerus merupakan peralatan elektronik yang dapat dipergunakan untuk mengidentiikasi janin yang mempunyai resiko mengalami hipoksia dan kematian intrauterin atau mengalami kerusakan neurologi; dengan menilai denyut jantung janin, sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki nasib neonatus sehingga berperan penting dalam pemantauan kesejahteraan janin! Pemantauan kesejahteraan janin merupakan hal penting dalam penga/asan janin, terutama pada saat persalinan! Dukungan teknologi sangat berperan dalam kemajuan pemantauan janin! 'suhan antenatal modern memerlukan tatalaksana yang eisien, eekti, andal, dan komprehensi! Pemantauan kesejahteraan janin sudah merupakan suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan asuhan antenatal dan asuhan persalinan! #tandarisasi pemantauan sudah merupakan suatu prasyarat yang harus dipenuhi agar e<aluasi keberhasilan atau kegagalan pemantauan kesejahteraan janin yang dikaitkan dengan luaran perinatal dapat dilaksanakan dengan baik! ,ila hal ini dapat dilakukan dengan baik, diharapkan angka kematian ibu dan perinatal dapat diturunkan! #tandarisasi memerlukan kegiatan yang terstruktur dan berkesinambungan dengan e<aluasi berkala melalui suatu pelatihan pemantauan kesejahteraan janin! 0 BAB II TIN0AUAN TEORITIS ..!. D&2ini)i Kardi3'3+31ra2i (KTG) )ardiotokograi 9)T%: adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk memonitor hubungan antara denyut jantung janin dan kontraksi uterus! ,iasanya digunakan pada trisemester ketiga kehamilan! &,-
)T% se;ara luas digunakan dalam kehamilan untuk memperkirakan kondisi denyut jantung janin, sebagian besar digunakan pada kehamilan dengan risiko tinggi! Pada )T% terdapat tiga bagian besar kondisi yang dipantau yaitu denyut jantung janin 9D22:, kontraksi rahim dan gerak janin, serta korelasi diantara ketiga parameter tersebut! ",1 .... M&'3d& KTG Terdapat dua metode pemeriksaan kardiotokograi, yaitu: "! Metode Eksternal 9Non-in<asi= tak langsung:, dilakukan dengan memasangkan sensor bertekanan 9pressure sensor: yang dipasangkan pada abdomen /anita, dengan posisi duduk setengah berbaring 9bukan terlentang lurus karena dapat menghasilkan temuan yang keliru:! 'lat yang dipasang berupa & transuder, " transuder digunakan untuk memantau D22 menggunakan ultrasound, dan " transuder lagi untuk menilai kontraksi rahim! Pada saat ini ;ara eksternal lebih populer karena bisa dilakukan selama antenatal ataupun intranatal, praktis, aman, dengan nilai predikti positi yang kurang lebih sama dengan ;ara internal! ",&,-,3,4 " Gam4ar ..!. M3ni'3r E&+'r3ni+ E+)'&rna &! Metode 0nternal 90n<asi= langsung:, pen;atatan langsung dengan ;ara lain bisa dilakukan, setelah ketuban pe;ah dengan menggunakan selang bertekanan yang dimasukkan ke rongga amnion melalui <agina! Pengamatan janin se;ara langsung ataupun internal hanya mungkin setelah ketuban pe;ah dan ser<iks agak dilatasi! Perekaman yang segera dan terus menerus terhadap rek/ensi denyut jantung janin, khususnya dalam hubungannya dengan kontraksi uterus, memberikan suatu penilaian terhadap kesejahteraan janin! Perubahan pada rek/ensi jantung janin merupakan petunjuk paling a/al dari insuisiensi uteroplasenter atau kompresi tali pusat! 2ika kontraksi spontan tidak terjadi pada -0 menit, dapat dirangsang dengan merangsang puting susu! >ariasi denyut jantung yang berkaitan dengan kontraksi di;atat! 2ika janin letargik, maka dapat dirangsang untuk bergerak dengan melakukan ketukan pada uterus se;ara lembut! & ..#. Indi+a)i KTG Pada kehamilan normal, pemeriksaan )T% pada umumnya bisa diabaikan! Pada persalinan normal, pemeriksaan ini dilakukan pada kala 0, dengan pen;atatan se;ara intermiten selama &0 menit dengan inter<al setiap setengah jam! ,ila graiknya abnormal atau adanya resiko yang baru terlihat, perlu dilakukan pen;atatan terus menerus! 0ndikasi pemeriksaan )T% sebelum dan selama persalinan menurut ,erg, yaitu: "! 0ndikasi 'bsolut, dapat dilihat pada tabel &!"! diba/ah ini! Ta4& ..!. Indi+a)i a4)3u' p&m&ri+)aan KTG N3 Indi+a)i 5a+'u " & - . 1 3 4 5 6 "0 "" "& Post maturitas ?4 hari 0nsuisiensi pla;enta 7ipertonus, imaturitas janin )ontraksi terlampau dini ,erisiko persalinan prematur Diabetes )ehamilan ganda 0nkompatibilitas *h Plasenta letak rendah Plasenta pre<ia Perdarahan trimester ke dua #etelah mengalami trauma = ke;elakaan #etiap hari ,eberapa kali=hari #etiap . hari ,eberapa kali=hari #etiap & hari #etiap "-& hari #etiap . hari #etiap hari s=d setiapminggu ,eberapakali =hari #etiap . hari #etiap . hari Diulang setiap hari=setiap . hari &! 0ndikasi *elati, diuraikan dalam tabel &!&! diba/ah ini! Ta4& .... Indi+a)i r&a'i2 p&m&ri+)aan KTG N3 Indi+a)i 5a+'u " & - . +sia ibu diba/ah "5 tahun, diatas .0 tahun *i/ayan kehamilan dengan komplikasi $ligohidramnion, polihidramnion %erakan janin terasa berkurang #etiap & hari #etiap &-. hari #etiap &-. hari #etiap hari ../. S%ara' P&m&ri+)aan KTG - #yarat pemeriksaan )T% adalah sebagai berikut: ",1 "! +sia kehamilan @ &5 minggu! &! 'da persetujuan tindakan medik dari pasien se;ara lisan -! Punktum maksimum denyut jantung janin 9D22: diketahui .! Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer 9)T% terkomputerisasi: sesuai petunjuk dari pabrik! ..$. M&+ani)m& P&n1a'uran D00 Denyut jantung janin diatur oleh banyak aktor, yaitu: ",1,3 !. Si)'&m Sara2 Simpa'i) Distribusi sara simpatis sebagian besar berada di dalam miokardium! #timulasi sara simpatis, misalnya dengan obat beta-adrenergik, akan meningkatkan rekuensi D22, menambah kekuatan kontraksi jantung, dan meningkatkan <olume ;urah jantung! Dalam keadaan stress, sistem sara simpatis berungsi mempertahankan akti<itas pemompaan darah! 0nhibisi sara simpatis, misalnya dengan obat propanolol, akan menurunkan rekuensi D22 dan sedikit mengurangi <ariabilitas D22! .. Si)'&m )ara2 Para)impa'i) #istem sara parasimpatis terutama terdiri dari serabut ner<us <agus yang berasal dari batang otak! #istem sara ini akan mengatur nodus #', nodus >', dan neuron yang terletak di antara atrium dan <entrikel jantung! #timulasi ner<us <agus, misalnya dengan asetilkolin akan menurunkan rekuensi D22, sedangkan inhibisi ner<us <agus, misalnya dengan atropin, akan meningkatkan rekuensi D22! #. Bar3r&)&p'3r *eseptor ini letaknya pada arkus aorta dan sinus karotid! ,ila tekanan darah meningkat, baroreseptor akan merangsang ner<us <agus dan ner<us glossoaringeus pada batang otak! 'kibatnya akan terjadi penekanan akti<itas jantung berupa penurunan rekuensi D22 dan ;urah jantung! /. K&m3r&)&p'3r )emoreseptor terdiri dari dua bagian, yaitu bagian perier yang terletak didaerah karotid dan korpus aortikA dan bagian sentral yang terletak dibatang otak! *eseptor ini berungsi mengatur perubahan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah dan ;airan serebrospinal! ,ila kadar oksigen . menurun dan karbondioksida meningkat, akan terjadi releks dari reseptor sentral berupa takikardia dan peningkatan tekanan darah! 7al ini akan memperlan;ar aliran darah, meningkatkan kadar oksigen, dan menurunkan kadar karbondioksida! )eadaan hipoksia atau hiperkapnia akan mempengaruhi reseptor perier dan menimbulkan releks bradikardia! 0nteraksi kedua ma;am reseptor tersebut akan menyebabkan bradikardi dan hipotensi! $. Su)unan Sara2 Pu)a' 'kti<itas otak meningkat sesuai dengan bertambahnya <ariabilitas D22 dan gerakan janin! Pada keadaan janin tidur, akti<itas otak menurun, dan <ariabilitas D22 pun akan berkurang! 6. Si)'&m P&n1a'uran -3rm3na Pada keadaan stres, misalnya hipoksia intrauterin, medula adrenal akan mengeluarkan epinerin dan nor-epinerin! 7al ini akan menyebabkan takikardia, peningkatan kekuatan kontraksi jantung dan hipertensi! 7. Si)'&m +3mp&+) pr3pri3)&p'3r, )&ra4u' )ara2 n%&ri, 4ar3r&)&p'3r, )'r&'8( r&)&p'3r) dan pu)a' p&n1a'uran 'kselerasi D22 dimulai bila ada sinyal aeren yang berasal dari salah satu dari tiga sumber, yaitu 9": proprioseptor dan ujung serabut sara pada jaringan sendiA 9&: serabut sara nyeri yang terutama banyak terdapat di jaringan kulitA dan 9-: baroreseptor di aorta as;endens dan arteri karotis, dan stret;h reseptors di atrium kanan! #inyal-sinyal tersebut diteruskan ke cardioregulatory center 9B*B: kemudian ke ;ardia; <agus dan sara simpatis, selanjutnya menuju nodus sinoatrial sehingga timbul akselerasi D22! ..6. T&+ni+ p&m&ri+)aan Teknik pemeriksaan )T% adalah sebagai berikut: 4 "! Persetujuan tindak medik 9informed consent:: menjelaskan indikasi, ;ara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan didapat! Persetujuan tindak medik ini dilakukan oleh dokter penanggung ja/ab pasien! &! )osongkan kandung ken;ing! -! Periksa kesadaran dan tanda <ital ibu! .! 0bu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insuisiensi utero-plasenter atau ga/at janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen . liter = menit! 1 1! Cakukan pemeriksaan Ceopold untuk menentukan letak, presentasi dan punktum maksimum D22! 3! 7itung D22 selama satu menitA bila ada his, dihitung sebelum dan segera setelah kontraksi berakhir! 4! Pasang transduser untuk tokometri di daerah undus uteri dan D22 di daerah punktum maksimum! 5! #etelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pen;et bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman )T%! 6! 7idupkan komputer dan alat )T%! "0! Cama perekaman adalah -0 menit 9tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin di;apai:! ""! Cakukan pen;etakkan hasil rekaman )T%! "&! Cakukan dokumentasi data pada komputer 9data untuk rumah sakit:! "-! Matikan komputer dan mesin )T%! ,ersihkan dan rapikan kembali alat pada tempatnya! ".! ,eritahu pada pasien bah/a pemeriksaan telah selesai! "1! ,erikan hasil rekaman )T% kepada dokter penanggung ja/ab atau paramedik untuk membantu memba;akan hasil interpretasi komputer se;ara lengkap kepada dokter! Paramedik 9bidan: dilarang memberikan interpretasi hasil ;tg kepada pasien! Gam4ar .... P3)i)i aa' KTG 3 ..7. Kara+'&ri)'i+ D00 %ambaran D22 dalam pemeriksaan )T% dapat digolongkan ke dalam & bagian besar, yaitu: .,1,3,4,5 "! Denyut jantung janin dasar 9baseline fetal heart rate:! Yang termasuk disini adalah rekuensi dasar dan <ariabilitas D22 saat uterus dalam keadaan istirahat 9relaksasi:! &! Perubahan periodik = episodik D22 Perubahan periodik D22 adalah perubahan D22 yang terjadi akibat kontraksi uterus, sedangkan perubahan episodik D22 adalah perubahan D22 yang bukan disebabkan oleh kontraksi uterus 9misalnya gerakan janin dan releks tali pusat:! 2.7.1. Fr&+u&n)i Da)ar D00 (rekuensi dasar D22 adalah rekuensi rata-rata D22 yang terlihat selama periode "0 menit, tanpa disertai periode <ariabilitas D22 yang berlebihan 9lebih dari &1 dpm:, tidak terdapat perubahan periodik atau episodik D22, dan tidak terdapat perubahan rekuensi dasar yang lebih dari &1 denyut per menit 9dpm:! Dalam keadaan normal, rekuensi dasar D22 berkisar antara "&0 8 "30 dpm! (rekuensi dasar D22 yang lebih dari "30 dpm disebut takikardia, bila kurang dari "&0 dpm disebut bradikardia! 'da juga yang memakai batasan normal ""1 8 "30 dpm atau ""0 8 "30 dpm! .,3 Gam4ar ..#. R&+aman (a)i KTG n3rma 4 Takikardia dapat terjadi pada keadaan hipoksia ringan janin, akan tetapi gambaran tersebut biasanya tidak berdiri sendiri! ,ila takikardia disertai dengan <ariabilitas D22 yang normal, biasanya janin masih dalam keadaan baik! Takikardia dapat juga terjadi oleh sebab lain yang bukan hipoksia, seperti: .,1,3 "! 2anin pada kehamilan kurang dari -0 minggu &! 0neksi pada ibu atau janin 9khorioamnionitis: -! 'nemia janin! .! 0bu gelisah! 1! )ontraksi uterus yang terlampau sering 9takhisistolik: 3! 0bu hipertiroid 4! $bat 9atropin, skopolamin, ritrodrin, isoDsuprin, dsb: 5! Takiaritmia janin 9biasanya diatas &00 dpm: Gam4ar ../. Gam4aran -a)i KTG Ta+i+ardi ,radikardia dapat terjadi sebagai respons a/al keadaan hipoksia akut! Pada hipoksia ringan rekuensi D22 berkisar antara "00-"&0 dpm dan<ariabilitas D22 masih normal! 7al ini menunjukkan bah/a janin masih mampu mengadakan kompensasi terhadap stres hipoksia! ,ila hipoksia semakin berat janin akan mengalami dekompensasi terhadap stres tersebut!Pada keadaan ini akan terjadi bradikardia yang kurang dari "00 dpm, disertai dengan berkurang atau menghilangnya <ariabilitas D22! .,4,5 5 Gam4ar ..$. Gam4aran (a)i KTG Bradi+ardi ,radikardia yang tidak disertai perubahan gambaran D22 lainnya bukan petunjuk bah/a janin mengalami hipoksia! ,radikardia dapat juga disebabkan oleh keadaan lain yang bukan hipoksia berat, seperti: 1,3,4 "! )ehamilan posterm &! 7ipotermia -! 2anin dalam posisi oksiput posterior atau oksiput melintang .! $bat 9propanolol, analgetika golongan 8kain: 1! ,radiaritmia janin! ..7... ,aria4ii'a) D00 >ariabilitas D22 adalah gambaran osilasi ireguler yang terlihat pada rekaman D22! (isiologi terjadinya <ariabilitas D22 diduga akibat adanya keseimbangan interaksi sistem sara simpatis 9kardioakselerator: dan parasimpatis 9kardiodeselerator:! Tetapi ada bukti bah/a <ariabilitas D22 terjadi akibat stimulus di daerah korteks serebri yang merangsang pusat pengatur denyut jantung di batang otak dengan perantaraan ner<us <agus! 5,6,"0 >ariabilitas D22 dapat dibedakan atas & bagian, yaitu: 1,4,5 "! >ariabilitas jangka pendek 9short term variability: >ariabilitas ini merupakan perbedaan inter<al antara denyut yang terlihat pada gambaran )T% yang juga menunjukkan <ariasi dari rekuensi antara denyut pada D22! *ata-rata <ariabilitas jangka pendek D22 yang normal antara &-- dpm! 'rti klinis dari <ariabilitas jangka pendek masih belum banyak 6 diketahui, akan tetapi biasanya tampak menghilang pada janin yang akan mengalami kematian dalam rahim! &! >ariabilitas jangka panjang 9long term variability: >ariabilitas ini merupakan gambaran osilasi yang lebih kasar dan lebih jelas tampak pada rekaman )T% dibanding dengan <ariabilitas jangka pendek! *ata-rata mempunyai siklus --3 kali permenit! Penilaian <ariabilitas D22 yang paling mudah adalah dengan mengukur besarnya amplitudo dari <ariabilitas jangka panjang 9long term variability:! ,erdasarkan besarnya amplitudo tersebut, <ariabilitas D22 dapat dikategorikan menjadi: a! >ariabilitas normal: amplitudo berkisar antara 1 8 &1 dpm b! >ariabilitas berkurang: amplitudo & 8 1 dpm ;! >ariabilitas menghilang: amplitudo kurang dari & dpm d! >ariabilitas berlebih 9saltatory:: amplitudo lebih dari &1 dpm! Gam4ar ..6. Gam4aran 9aria4ii'a) D00 m&nurun Pada hipoksia serebral, <ariabilitas D22 akan menghilang apabila janin tidak mampu mengadakan mekanisme kompensasi hemodinamik untuk mempertahankan oksigenasi serebral! Dapat disimpulkan bah/a <ariabilitas D22 yang normal menunjukkan sistem persaraan janin mulai dari korteks serebri 8 batang otak 8 ner<us <agus 8 dan sistem konduksi jantung dalam keadaan baik! >ariabilitas D22 akan menghilang pada janin yang mengalami asidosis metabolik! 4
"0 ,eberapa keadaan bukan hipoksia yang dapat menyebabkan <ariabilitas D22 berkurang: 6,"0 "! 2anin tidur 9suatu keadaan isiologis dimana akti<itas otak berkurang: &! 2anin anensealus 9korteks serebri tidak terbentuk: -! 2anin preterm 9sistem persaraan belum sempurna: .! $bat 9narkotik, diaEepam, Mg#$., betametason: 1! ,lokade <agal 3! Deek jantung ba/aan! #uatu keadaan dimana <ariabilitas jangka pendek menghilang sedangkan <ariabilitas jangka panjang tampak dominan sehingga tampak gambaran sinusoidal! 7al ini sering ditemukan pada: 4,5 !. 7ipoksia janin berat .. 'nemia kronik #. (etal eritroblastosis /. *h-sensitiEed $. Pengaruh obat-obat Nisentil, alpha prodine ,eberapa perubahan periodik=episodik D22 yang dapat dikenali pada pemeriksaan )T% adalah akselerasi dan deselerasi! 4,5,6 !. A+)&&ra)i (a88&&ra'i3n)) 'kselerasi adalah peningkatan D22 sebesar "1 dpm atau lebih, berlangsung selama "1 detik atau lebih, yang terjadi akibat gerakan atau stimulasi janin! 'kselerasi yang berlangsung selama & 8 "0 menit disebut akselerasi memanjang 9prolonged acceleration:! 6,"0 Penilaian akselerasi sering digunakan untuk menentukan kesejahteraan janin, dan merupakan dasar dari pemeriksaan non-stress test 9N#T:! 2anin yang tidak menunjukkan tanda akselerasi D22 bukan berarti dalam keadaan bahaya, namun merupakan indikasi untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti contraction stress test 9B#T: atau penilaian proil bioisik janin! 6,"0 "" Gam4ar ..7. P&ru4a(an p&ri3di+ D00 : A+)&&ra)i %ambaran akselerasi yang terlihat pada kontraksi uterus dan deselerasi <ariabel menunjukkan adanya kompresi parsial pada tali pusat! %ambaran akselerasi yang menghilang dapat menjadi pertanda adanyahipoksia janin, apalagi bila disertai dengan tanda-tanda lainnya, seperti <ariabilitas djj yang berkurang, takikardia, atau bradikardia! Penting untuk membedakan antara akselerasi oleh karena kontraksi dan gerakan janin! 4,6 "! 'kselerasi uniorm Terjadinya akselerasi sesuai dengan kontraksi uterus &! 'kselerasi <ariabel Terjadinya akselerasi sesuai dengan gerakan atau rangsangan pada janin .. D&)&&ra)i dini (early decelerations) Deselerasi dini adalah penurunan D22 sesaat yang terjadi bersamaan dengan timbulnya kontraksi! %ambaran penurunan D22 pada deselerasi dini menyerupai bayangan ;ermin dari kontraksi, yaitu timbul dan berakhirnya deselerasi sesuai dengan saat timbul dan berakhirnya kontraksi! Nadir 9bagian terendah: deselerasi terjadi pada saat pun;ak kontraksi! 4,"0
Penurunan D22 pada deselerasi dini biasanya tidak men;apai "00 dpm! Deselerasi dini tidak mempunyai arti patologis jika tidak disertai kelainan pada gambaran D22 lainnya! 5,6 "& Gam4ar ..;. Pa'32i)i331i d&)&&ra)i dini Biri-;iri deselerasi dini yaitu sebagai berikut: 4,5 "! Timbul dan menghilangnya bersamaan= sesuai dengan kontraksi uterus 9seolah kontraksi uterus: &! Penurunan amplitudo tidak lebih dari &0 dpm -! Camanya deselerasi kurang dari 60 detik .! (rekuensi dasar dan <ariabilitas masih normal Gam4ar ..<. P&ru4a(an p&ri3di+ D00 : D&)&&ra)i dini Deselerasi dini sering terjadi pada persalinan normal = isiologis dimana terjadi kontraksi uterus yang periodik dan normal! Deselerasi saat ini disebabkan "- oleh penekanan kepala janin oleh jalan lahir yang mengakibatkan hipoksia dan merangsang releD <agal! 6,"0 #. D&)&&ra)i am4a' (late decelerations) Deselerasi lambat merupakan penurunan D22 yang terjadi beberapa saat setelah kontraksi dimulai! Nadir deselerasi terjadi lebih lambat dari pun;ak kontraksi dan deselerasi menghilang lebih lambat dari saat menghilangnya kontraksi! 4,6,"0 Deselerasi lambat yang terjadi berulang seringkali dijumpai pada keadaan insuisiensi plasenta dan hipoksia janin! ,ila deselerasi lambat disertai <ariabilitas yang berkurang atau kelainan D22 lainnya, keadaan tersebut menunjukkan suatu tanda ga/at janin 9fetal distress:, sehingga perlu segera dilakukan e<aluasi dan tindakan lebih lanjut! 5,"0
Gam4ar ..!". Pa'32i)i331i d&)&&ra)i am4a' ". Biri-;iri deselerasi lambat adalah sebagai berikut: 6,"0 "! Timbulnya sekitar &0--0 detik setelah kontraksi uterus dimulai &! ,erakhirnya sekitar &0--0 detik setelah kontraksi uterus menghilang -! Camanya kurang dari 60 detik 9rata-rata .0-30 detik: .! Timbul berulang pada setiap kontraksi dan beratnya sesuai dengan intensitas kontraksi uterus 1! (rekuensi dasar denyut jantung janin biasanya normal atau takikardi ringan, akan tetapi pada keadaan hipoksia yang berat bisa bradikardi %ambaran deselerasi lambat yang FhalusG 9penurunan D22 sangat sedikit: mungkin sulit dideteksi pada )T%, akan tetapi tetap mempunyai arti patologis 9abnormal:! Penurunan aliran darah pada sirkulasi ibu akan menyebabkan janin mengalami hipoksia! 'pabila janin masih mempunyai ;adangan yang men;ukupi dan masih mampu mengadakan kompensasi keadaan tersebut, maka tidak tampak adanya gangguan pada gambaran )T% selama tidak ada stress yang lain! ,ila terjadi kontraksi uterus, maka aliran darah ke plasenta akan semakin berkurang dan akan memperberat keadaan hipoksia janin! )eadaan terakhir ini akan menyebabkan rangsangan pada kemoreseptor dan n!<agus dan terjadilah deselerasi lambat tersebut! 2arak /aktu antara timbulnya kontraksi dan terjadinya deselerasi sesuai dengan /aktu yang diperlukan untuk rangsangan kemoreseptor dan n!<agus! pada ase a/al, dimana tingkat hipoksia belum sampai menyebabkan hipoksia otak dan tubuh masih mampu mengadakan kompensasi untuk mempertahankan sirkulasi otak, <ariabilitas D22 biasanya normal! 'kan tetapi bila keadaan hipoksia semakin berat dan berlangsung lebih lama maka jaringan otak akan mengalami hipoksia! #ebagai akibatnya adalah <ariabilitas D22 yang menurun dan akhirnya menghilang sebelum janin akhirnya mati dalam rahim! 4,6,"0 "1 Gam4ar ..!!. P&ru4a(an p&ri3di+ D00 = D&)&&ra)i am4a' Penanganan apabila ditemukan deselerasi lambat adalah memberikan inus, ibu tidur miring, berikan oksigen, menghentikan kontraksi uterus dengan memberikan obat-obatan tokolitik, dan segera diren;anakan terminasi kehamilan dengan seksio sesarea! 6 /. D&)&&ra)i 9aria4& (9aria4& d&8&&ra'i3n)) Deselerasi <ariabel mempunyai bentuk yang ber<ariasi, dan kaitan timbulnya deselerasi dengan kontraksi juga ber<ariasi! Deselerasi <ariabel terjadi akibat kontraksi uterus, terutama pada partus kala 00 dan penyebab paling sering adalah kompresi tali pusat pada kehamilan atau kala 0! )ompresi ini bisa oleh karena lilitan tali pusat, tali pusat menumbung, atau oligohidramnion! #elama <ariabilitas D22 masih baik, biasanya janin tidak mengalami hipoksia yang berarti! Penanganan yang dianjurkan pada keadaan ini adalah perubahan posisi ibu, reposisi tali pusat bila ditemukan adanya tali pusat terkemuka atau menumbung, pemberian oksigen pada ibu, amnio-inusion untuk mengatasi oligohidramnion bila memungkinkan, dan terminasi persalinan bila diperlukan! "0
"3 Gam4ar ..!.. Pa'32i)i331i d&)&&ra)i 9aria4& Biri-;iri deselerasi <ariabel adalah sebagai berikut: 6 "! %ambaran deselerasi ber<ariasi, baik saat timbulnya, lamanya, amplitude maupun bentuknya &! #aat dimulai dan berakhirnya deselerasi terjadi dengan ;epat dan penurunan rekuensi dasar D22 9amplitudo: bisa sampai 30 dpm -! ,iasanya terjadi akselerasi sebelum 9akselerasi predeselerasi: atau sesudah 9akselerasi pas;adeselerasi: terjadinya deselerasi <ariabel .! ,ila terjadi deselerasi <ariabel yang berulang terlalu sering, atau deselerasi <ariabel memanjang 9prolonged: harus /aspada terhadap kemungkinan terjadinya hipoksia janin yang berlanjut! "4 Gam4ar ..!#. P&ru4a(an p&ri3di+ D00 = D&)&&ra)i 9aria4& ,erbeda dengan deselerasi dini dan deselerasi lambat, gambaran deselerasi <ariabel berbentuk run;ing oleh karena timbul dan menghilangnya deselerasi berlangsung ;epat! Deselerasi <ariabel digolongkan ke dalam - kategori, yaitu sebagai berikut: 5,6
"! Deselerasi <ariabel ringan, apabila penurunan D22 tidak men;apai 50 dpm dan lamanya kurang dari -0 detik! &! Deselerasi <ariabel sedang 9moderat:, apabila penurunan D22 men;apai 30- 50 dpm dan lamanya antara -0-30 detik! -! Deselerasi <ariabel berat, apabila D22 menurun sampai di ba/ah 30 dpm dan lamanya lebih dari 30 detik! 0stilah deselerasi <ariable memanjang 9prolonged variable decelerations: digunakan untuk menyatakan penurunan D22 lebih dari -0 dpm dan lamanya lebih dari &,1 menit! Deselerasi <ariabel merupakan jenis deselerasi yang paling sering dijumpai, yaitu pada sekitar 10H - 50H partus kala 00A dan kebanyakan tidak berbahaya bagi janin! Tanda-tanda deselerasi <ariabel yang tidak berbahaya bagi janin adalah sebagai berikut: 6,"0 "! Timbul dan menghilangnya deselerasi berlangsung ;epat &! >ariabilitas D22 masih normal -! Terdapat akselerasi D22 pada saat kontraksi! Tanda-tanda deselerasi <ariabel yang berbahaya bagi janin adalah sebagai berikut: 5,"0 "! Terjadinya lebih lambat dari saat timbulnya kontraksi "5 &! Pemulihan 9menghilangnya: deselerasi berlangsung lambat! -! >ariabilitas D22 berkurang, atau meningkat se;ara berlebihan .! Menghilangnya akselerasi pra- dan pas;a-deselerasi 1! #emakin beratnya derajat deselerasi <ariabel Derajat beratnya deselerasi <ariabel ditentukan oleh amplitude, rekuensi, dan lamanya deselerasi! Deselerasi <ariabel yang terjadi hanya sekali tidak berarti abnormal, oleh karena mungkin terjadi akibat pemeriksaan dalam 9PD:, atau akibat perubahan posisi! 7asil rekaman )T% yang normal pada umumnya memberikan gambaran sebagai berikut: 6,"0 "! (rekuensi dasar D22 "&0-"30 dpm &! >ariabilitas D22 3-&1 dpm -! Terdapat akselerasi .! Tidak terdapat deselerasi atau kalaupun ada hanya suatu deselerasi dini ..;. K3n'ra Indi+a)i #ampai saat ini belum ditemukan kontra-indikasi pemeriksaan BT% terhadap ibu maupun janin! .,4 &!6! In'&rpr&)'a)i (a)i KTG Terdapat . pola )T% yang mungkin terjadi, yaitu: 4,6,"0 a! Normal= reakti Pola normal= reakti menunjukkan bah/a janin tidak mempunyai risiko mati dalam 4-"0 hari berikutnya! (rek/ensi D22 normal adalah antara ""0 dan "30 dpm dengan <ariabilitas batas dasar normal antara 1-"1 dpm! #elama pola ini persisten sepanjang persalinan, prognosis neonatus baik! b! Non-reakti 2ika didapati tidak adanya gerakan janin dalam &0 menit, tidak terdapat akselerasi pada gerakan janin, rekuensi dasar D22 abnormal 9kurang dari "&0 dpm atau lebih dari "30 dpm:, dan <ariabilitas D22 kurang dari & dpm! "6 ;! Meragukan 2ika didapati gerakan janin kurang dari & kali dalam &0 menit, atau terdapat akselerasi kurang dari "1 dpm, rekuensi dasar D22 abnormal, dan <ariabilitas antara & 8 1 dpm! #atu masalah dengan )T% adalah bah/a pola yang normal meramalkan bah/a janin tidak dalam keadaan yang bahaya, dan pola abnormal tidak memberikan prediksi yang akurat terhadap bahaya janin! 4,6 &!"0! R&)u)i'a)i 0anin In'rau'&rin Tindakan resusitasi janin intrauterin dilakukan untuk memperbaiki sirkulasi dan oksigenasi pada janin yang mengalami hipoksia intrauterin! ,eberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain: ",-,6 "! )oreksi #irkulasi - ,aringkan pasien dalam posisi semi-(o/ler atau sedikit miring ke kiri - Pemberian tokolisis bila terdapat kontraksi - Menormalkan tekanan darah apabila terdapat hipertensi atau hipotensi - 'mnioninusi bila terdapat oligohidramnion &! )oreksi $ksigenasi - Pemberian oksigen - Perbaikan anemia &0 BAB III SIMPULAN "! )ardiotokograi 9)T%: adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk memonitor hubungan antara denyut jantung janin dan kontraksi uterus! ,iasanya digunakan pada trisemester ketiga! &! Terdapat tiga bagian besar kondisi yang dipantau pada )T%, yaitu denyut jantung janin 9D22:, kontraksi rahim dan gerak janin, serta korelasi diantara ketiga parameter tersebut! -! Terdapat dua metode pemeriksaan )T%, yaitu se;ara langsung dan tidak langsung! .! 7asil pemeriksaan )T% dapat memberikan gambaran keadaan janin, sehingga dapat membantu dalam pengambilan tindakan selanjutnya! 1! Pemeriksaan )T% saja tidak ;ukup untuk menilai kesejahteraan janin! Pemeriksaan ;airan amnion dapat dilakukan sebagai pemeriksaan lain untuk memberikan gambaran kesejahteraan janin! DAFTAR PUSTAKA &" 1. Manuaba, Bhandranita, Manuaba (! Pengantar )uliah $bstetri. 2akarta: Penerbit buku kedokteran E%B, &004A43 8 55! 2. *abe, Thomas! ,uku #aku 0lmu )ebidanan! 2akarta: Penerbit buku kedokteran E%B, &006A4 8 "1! 3. Cie/er 0!, 2ones D! Dasar 8 dasar $bstetri dan %inekologi (Fundamental of Obstetrics and gynaecology)! 2akarta: 7ypokrates, &00"A33 8 41! 4. Taber ,! )apita #elekta: )edaruratan $bstetri dan %inekologi! 2akarta: Penerbit buku kedokteran E%B "66.! 5. Pra/iroharjo #! 0lmu )ebidanan! 2akarta: ,ina Pustaka, &0"0! . (errara C, Manning (! %rand *ounds : 0s the non-stress test still useulI Bontemporary $bgyn, (ebruary &001! !. (undal height measurement! Bopyright "666, &00. %erard M! DiCeo, M!D!,(!'!B!$!%! ". )arsono ,! )ardiotokograi : Pemantauan Elektronik Denyut 2antung2anin! ,agian $bstetri dan %inekologi ()+0=*#+PN Dr! Bipto Mangunkusumo, 2akarta! #. National 0nstitute or Blini;al ED;ellen;e! The use o ele;troni; etalmonitoring!+), &00-! Diunduh dari http:==///!ni;e!org!uk pada No<ember &0"& 1$. Parer 2T! 7andbook o etal heart rate monitoring! Philadelphia:J!, #aubders, "66- 11. *B$%! The use o ele;troni; etal monitoring :The use and interpretation o ;ardioto;ography in intrapartum etal sur<eillan;e! E<iden;e-based Blini;al %uideline Number 5!&00"! &&
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis