NIM: 408130118 LEARNING OBJECTIVE Definisi dan Jenis keputihan Komplikasi Pengambilan dan Pemeriksaan Interpretasi Hasil Pengobatan Pencegahan Learning Objective 1 keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina terutama terdiri dari mucus, dan bukan darah, bisa saja terasa gatal, panas, atau perih, kadang berbau, atau tidak terasa apa2.
Definisi Sifat sekret vagina dapat berubah sesuai dengan perubahan hormon yang terjadi dalam siklus haid. Pada masa pertengahan pertama siklus haid, karena pengaruh hormon estrogen, sekret yang dikeluarkan berbentuk tipis, bening, dan elastis. Setelah ovulasi (pelepasan sel telur) pada pertengahan siklus haid, sekret yang diproduksi dengan pengaruh hormon progesteron berubah menjadi lendir yang kental dan keruh (seperti jeli). Melalui pengamatan terhadap sifat sekret yang keluar itu, maka dapat diketahui kapan terjadinya ovulasi atau masa subur seorang wanita.
Fluor Albus Normal Kondisi normal seorang wanita yang dapat menyebabkan sekret keluar berlebihan adalah pada keadaan: Bayi baru lahir hingga berusia kira-kira 10 hari. Hal itu terjadi karena pengaruh hormon estrogen dari ibunya. Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang. Keadaan tersebut ditunjang oleh hormon estrogen. Masa sekitar ovulasi karena adanya produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim. Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai darah ke vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina. Akseptor kontrasepsi pil dan akseptor IUD.
Fluor Albus Normal Fluor Albus Normal Pengeluaran lendir yang bertambah pada wanita yang menderita penyakit kronik atau pada wanita yang mengalami stres. Tidak berbau Tidak berwarna Tidak gatal Cairan bisa sedikit bisa juga banyak
Jenis Spesies Jamur Candida albicans Parasit Trichomonas vaginalis
blastospora dan hifa semu Ciri-ciri: - cairan kental,putih susu - Gatal - vagina berwarna kemerahan akibat gatal
2. Bakteri a. Neisseria gonorrhoeae Ciri-ciri: Bakteri gram - Berpasangan Tidak bergerak Tidak membentuk spora Ciri-ciri keputihan: - Nyeri saat berkemih - Bau amis - Terasa nyeri dan gatal pada vagina
b. Chlamydia trachomatis
C. Trachomatis berkembang badan elementer dan badan retikulat/ inisial. Ciri- ciri keputihan : - asimtomatis atau sangat ringan - fluor albus berwarna kekuningan
Patogenesis: Hubungan seksual replikasi C.tromachis inflamasi sel epitel skuamokolumnar-kolumnar rusak respon imun meningkat sekret vagina + leukosit flour albus
c. Gardnerella vaginalis - Berbentuk batang Gram negatif - Kuman anaerob - Melekat erat pd sel vagina yg lepas clue cell (sel epitel vagina yg granular diliputi oleh kokobasil shg batas sel mjd tdk jelas)
Ciri-ciri keputihan: - Sekret banyak (seperti air) - Warna kuning, keabu2an - Bau amis - Gatal dan panas pada vagina - pH > 5
3. Virus a. Herpes Simplex Virus - Virus DNA - Icosahedral - Punya envelope
Ada 2 tipe: Tipe I : daerah pinggang ke atas Tipe II : daerah pinggang ke bawah (terutama daerah genital) b. HPV terutama dari hubungan seksual. Dari banyak tipe HPV, tipe 16 dan 18 mempunyai peranan penting melalui sekuensi gen E6 dan E7 dengan mengode pembentukan protein- protein penting replikasi virus. Tipe HPV penyebab kanker serviks : 6,11,16,18,31,33,35
Parasit Trichomonas Vaginalis Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
Learning Objective 2 Learning Objective 3 Papsmear pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan serviks, terutama kanker serviks Langkah-langkah prosedur ambil papsmear: persiapan penderita: di luar waktu haid malam jangan berhubungan seksual litotomi (kaki di atas meja tiduran, ngangkang) cara: posisi litotomi buka vagina masukkin spekulum, buka di dalam masukkin spatel korek taruh di kaca objek masukkin alkohol 95% (simpan dan kirim) warnain tergantung apa yang mau dilihat
Hasil radang bakteri: coccus parasit: trichomonas Jamur: candida, actinomyces virus: HPV Keganasan displasia ringan CIN 1 (CERVIAL INTRAEPITELIA NEOPLASIA1 displasia sedang CIN 2 displasia berat CIN3 karsinoma Hasil gak memuaskan Terlalu sedikit Terlalu banyak tebal Terlalu banyak darah Tidak ada sel endoserviks
F. Basah alkohol 95% Setelah sediaan sudah dibuat ( sekret masih segar ) alkohol 95 % (30 menit )sediaan dapat diangkat dan dikeringkan serta dikirim dalam keadaan kering terfiksasi. Atau dapat pula sediaan dikirim dalam keadaan terendam cairan fiksasi dalam botol.
F. Kering hair spray Setelah sediaan selesai dibuat ( sekret masih segar ), semprotkan segera hair spray pada kaca objek (ada kandungan apusan sekret tersebut ) dengan jarak kurang lebih 10-15 cm dari kaca objek, sebanyak 2-4 kali semprotkan, kemudian keringkan sediaan ( udara terbuka ). Selama 5 sampai 10 menit. Setelah kering kirim ke laboratorium sitologi.
Oleh penderita Dalam keadaan fiksasi kering (dalam preparat), sediaan dikirim dalam amplop biasa bersama formulir permintaan pemeriksaan sitologi ginekologi yang sudah diisi lengkap Dalam keadaan fiksasi basah, sediaan dikirim ke laboratorium dalam botol yang berisi cairan fiksasi. Formulir permintaan pemeriksaan sitologi ginekologi dikirim terpisah dalam amplop tersendiri.
Melalui pos Sediaan harus difiksasi kering dengan hair spray kemudian sediaan dikemas dalam kotak karton atau plastik agar sediaan tidak pecah. Kemudian kotak dimasukkan ke dalam amplop yang terbuat dari kertas tebal dan sediaan siap dikirim ke lab sitologi melalui kantor pos(jika lab sitologi jauh dari tempat kirim).
Hasil NEGATIF > artinya tidak ditemukan sel-sel yang berbahaya. dokter umumnya menterapi anda sebagai infeksi DAN meminta anda untuk melakukan kontrol ulang dalam 4-6 bulan untuk mengulang pap smear; ATAU hanya melakukan kontrol ulang saja. DISPLASIA > ditemukan sel yang menunjukkan perubahan sifat yang dapat mengarah ke KEGANASAN untuk itu perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan BIOPSI. biasanya dilaporkan sebagai sel atipik atau displasia serviks. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi. POSITIF > ditemukan sel GANAS. Harus dilakukan BIOPSI untuk memastikan Diagnosa.
Hasil lain Normal Tes anda negatif (tidak ada sel abnormal terdeteksi). Anda tidak perlu pengobatan atau tes lebih lanjut sampai Pap smear dan pemeriksaan panggul selanjutnya. Sel bersisik atipikal tidak terdeterminasi signifikan (Atypical squamous cells of undetermined significance) Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan serviks yang sehat. Pada kasus ini, Pap smear mengungkap adanya sedikit sel bersisik abnormal, namun perubahan ini belum jelas memperlihatkan apakah ada sel prakanker. Dengan tes berbasis cairan, dokter anda dapat menganalisa ulang sampel untuk mengetahui adanya virus yang dapat menimbulkan kanker, seperti HPV. Jika tidak ada virus, sel abnormal yang ditemukan tidak menjadi perhatian utama. Jika dikhawatirkan ada virus, anda perlu melakukan tes lebih lanjut. Lesi intraepitelial sel bersisik (Squamous intraepithelial lesion) Istilah ini digunakan untuk mengindikasi bahwa sel yang diperoleh dari Pap smear mungkin sel prakanker. Jika perubahan masih tingkat rendah, ukuran, bentuk dan karakteristik lain dari sel memperlihatkan adanya lesi prakanker yang dalam beberapa tahun akan menjadi kanker. Jika perubahan termasuk tingkat tinggi, ada kemungkinan lebih besar lesi akan menjadi kanker lebih cepat. Perlu dilakukan tes diagnostik. Sel glandular atipikal (Atypical glandular cells) Sel glandular memproduksi lendir dan tumbuh pada permulaan serviks dan dalam uterus. Sel glandular atipikal mungkin menjadi abnormal, namun tidak jelas apakah mereka bersifat kanker. Tes lebih lanjut diperlukan untuk menentukan sumber sel abnormal. Kanker sel bersisik atau sel adenokarsinoma (Squamous cancer or adenocarcinoma cells) Sel yang diperoleh dari Pap smear memperlihatkan abnormal, sehingga patologis hampir yakin ada kanker dalam vagina, serviks atau uterus. Sel bersisik menunjukkan kanker timbul di permukaan datar sel pada serviks. Adenokarsinoma menunjukkan kanker timbul di sel glandular. Jika sel sejenis ditemukan, dokter akan segera melakukan investigasi lebih lanjut.
Teknik Interpretasi hasil dari PAP-Smear
Klasifikasi WHO Dipublikasikan pada tahun 1973 Terdiri dari : - negatif - inkoklusif - displasia (ringan, sedang, dan berat) - ganas Teknik Interpretasi hasil dari PAP-Smear
Klasifikasi CIN/NIS Cervical Intraepithel Neoplasm (CIN)/ Neoplasia Intraepithelial Skuamosa(NIS) dipublikasikan oleh Richard RM (1973) di AS. CIN / NIS GRADE I CIN / NIS GRADE III CIN / NIS GRADE II Hasil Pemeriksaan Dapat ditemukan tingkat keganasan saluran alat kelamin wanita :
CIS
CIN : Cervical Intraephitelial Neoplasia Displasia : Pertumbuhan sel yang tidak normal dalam suatu jaringan Displasia Ringan CIN I Displasia Sedang CIN II Displasia Berat CIN III Carsinoma Invasif Tingkat Keganasan CIN I :Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan serviks yang sehat. Pap smear mengungkap adanya sedikit sel bersisik abnormal, namun perubahan ini belum jelas memperlihatkan apakah ada sel prakanker. CIN II :Sel yang diperoleh dari Pap smear mungkin sel prakanker. CIN III :Sel glandular memproduksi lendir dan tumbuh pada permulaan serviks dan dalam uterus. Sel glandular atipikal mungkin menjadi abnormal, namun tidak jelas apakah mereka bersifat kanker. CIS :Sel yang diperoleh dari Pap smear memperlihatkan abnormal, sehingga patologis hampir yakin ada kanker dalam vagina, serviks atau uterus. Learning Objective 4 Trichomonas vaginalis Secara Topikal Bahan cairan berupa irigrasi, misal:H 2 O 2 1-2% dan larutan asam laktat 4% Bahan berupa supositoria Gel dan krim, yang berisi zat trikomoniasidal Secara Sistemik (Oral) Metronidasol dosis tunggal 2 gram / 3x250mg per hari selama7hari Nimorazol dosis tunggal 2gr Tinidazol dosis tunggal 2gr Omidazol dosis tunggal 1,5gr Nama Obat Formulasi Dosis Ketokonazole 200 mg oral tablet 2 x 1 tab / 7 hari Itrakonazole 100 mg oral kapsul 2 x 1 cap / 2 hari 2 x 2 cap / 1 hari Selang 8 jam Flukonazole 150 mg oral tablet 50 mg oral tablet Dosis tunggal 1 x 1 tab / 7 hari Klotrimazole 1% krim 2% krim 100 mg vag supp 200 mg vag supp 500 mg vag supp 5 g / 1 hari 5 g / 3 hari 100 mg / 7 hari 200 mg / 3 hari 500 mg / 1 hari Mikonazole 2% krim 100 mg vag supp 200 mg vag supp 1200 mg vag supp 5 g / 7 hari 100 mg / 7 hari 200 mg / 3 hari 1200 mg / 1 hari Nystatin 100.000 u tab vag 1 x 1 tab / 12 hari Amphoterisin B 50 mg tab vag 1 x 1 tab / 7-12 hari Obat Tradisional No Nama latin Nama daerah Bagian yang digunakan 1 Psidium Guajava L Jambu biji Daun 2 Curcumu dome.tica Vahl Kunyit Rimpang 3 Alyxia reinwardtii BI. Pulosari Wit batang 4 Piper betle L. Sirih Daun 5 Plantago major L. Daun sendok daun Learning Objective 5 Pencegahan Pemeriksaan waktu pengobatan terhadap pasangan seksual untuk mencegah jangan terjadi infeksi pingpong Jangan berhubungan seksual selama pengobatan dan belum dinyatakan sembuh Dianjurkan menggunakan kondom Hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi