Anda di halaman 1dari 37

PEMICU 3 BIOMEDIK 3

NAMA: ZEVANIA HERSAHPUTRA


NIM: 408130118
LEARNING OBJECTIVE
Definisi dan Jenis keputihan
Komplikasi
Pengambilan dan Pemeriksaan Interpretasi
Hasil
Pengobatan
Pencegahan
Learning Objective 1
keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina
terutama terdiri dari mucus, dan bukan darah,
bisa saja terasa gatal, panas, atau perih, kadang
berbau, atau tidak terasa apa2.

Definisi
Sifat sekret vagina dapat berubah sesuai dengan
perubahan hormon yang terjadi dalam siklus haid.
Pada masa pertengahan pertama siklus haid, karena
pengaruh hormon estrogen, sekret yang dikeluarkan
berbentuk tipis, bening, dan elastis. Setelah ovulasi
(pelepasan sel telur) pada pertengahan siklus haid,
sekret yang diproduksi dengan pengaruh hormon
progesteron berubah menjadi lendir yang kental dan
keruh (seperti jeli). Melalui pengamatan terhadap
sifat sekret yang keluar itu, maka dapat diketahui
kapan terjadinya ovulasi atau masa subur seorang
wanita.

Fluor Albus Normal
Kondisi normal seorang wanita yang dapat menyebabkan sekret
keluar berlebihan adalah pada keadaan:
Bayi baru lahir hingga berusia kira-kira 10 hari. Hal itu terjadi
karena pengaruh hormon estrogen dari ibunya.
Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang.
Keadaan tersebut ditunjang oleh hormon estrogen.
Masa sekitar ovulasi karena adanya produksi kelenjar-kelenjar
pada mulut rahim.
Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai darah ke
vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya
selaput lendir vagina.
Akseptor kontrasepsi pil dan akseptor IUD.

Fluor Albus Normal
Fluor Albus Normal
Pengeluaran lendir yang bertambah pada wanita yang
menderita penyakit kronik atau pada wanita yang
mengalami stres.
Tidak berbau
Tidak berwarna
Tidak gatal
Cairan bisa sedikit bisa juga banyak

Jenis Spesies
Jamur Candida albicans
Parasit Trichomonas vaginalis

Bakteri Neisseria gonorrhoeae
Chlamydia trachomatis
Gardnerella vaginalis

Virus HSV
HPV

1. Jamur
Candida albicans

blastospora dan hifa semu
Ciri-ciri:
- cairan kental,putih susu
- Gatal
- vagina berwarna kemerahan akibat gatal

2. Bakteri
a. Neisseria gonorrhoeae
Ciri-ciri:
Bakteri gram -
Berpasangan
Tidak bergerak
Tidak membentuk
spora
Ciri-ciri keputihan:
- Nyeri saat berkemih
- Bau amis
- Terasa nyeri dan gatal pada
vagina

b. Chlamydia trachomatis

C. Trachomatis berkembang
badan elementer dan badan retikulat/ inisial.
Ciri- ciri keputihan :
- asimtomatis atau sangat ringan
- fluor albus berwarna kekuningan

Patogenesis:
Hubungan seksual replikasi C.tromachis inflamasi sel
epitel skuamokolumnar-kolumnar rusak respon imun
meningkat sekret vagina + leukosit flour albus


c. Gardnerella vaginalis
- Berbentuk batang Gram negatif
- Kuman anaerob
- Melekat erat pd sel vagina yg lepas clue cell (sel epitel
vagina yg granular diliputi oleh kokobasil shg batas sel mjd tdk
jelas)

Ciri-ciri keputihan:
- Sekret banyak (seperti air)
- Warna kuning, keabu2an
- Bau amis
- Gatal dan panas pada vagina
- pH > 5

3. Virus
a. Herpes Simplex Virus
- Virus DNA
- Icosahedral
- Punya envelope

Ada 2 tipe:
Tipe I : daerah pinggang ke atas
Tipe II : daerah pinggang ke bawah (terutama daerah genital)
b. HPV
terutama dari hubungan seksual.
Dari banyak tipe HPV, tipe 16 dan 18 mempunyai peranan
penting melalui sekuensi gen E6 dan E7 dengan mengode
pembentukan protein- protein penting replikasi virus.
Tipe HPV penyebab kanker serviks : 6,11,16,18,31,33,35

4. Parasit
-oxyuris vermicularis
-trichomonas vaginalis

Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan
mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat
kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan
dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak
menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila
ditekan.

Learning Objective 2
Learning Objective 3
Papsmear pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan serviks,
terutama kanker serviks
Langkah-langkah prosedur ambil papsmear:
persiapan penderita:
di luar waktu haid
malam jangan berhubungan seksual
litotomi (kaki di atas meja tiduran, ngangkang)
cara:
posisi litotomi
buka vagina
masukkin spekulum, buka di dalam
masukkin spatel
korek
taruh di kaca objek
masukkin alkohol 95% (simpan dan kirim)
warnain tergantung apa yang mau dilihat


Hasil
radang
bakteri: coccus
parasit: trichomonas
Jamur: candida, actinomyces
virus: HPV
Keganasan
displasia ringan CIN 1 (CERVIAL INTRAEPITELIA NEOPLASIA1
displasia sedang CIN 2
displasia berat CIN3
karsinoma
Hasil gak memuaskan
Terlalu sedikit
Terlalu banyak tebal
Terlalu banyak darah
Tidak ada sel endoserviks

F. Basah alkohol 95%
Setelah sediaan sudah dibuat ( sekret
masih segar ) alkohol 95 % (30 menit
)sediaan dapat diangkat dan
dikeringkan serta dikirim dalam keadaan
kering terfiksasi. Atau dapat pula sediaan
dikirim dalam keadaan terendam cairan
fiksasi dalam botol.


F. Kering hair spray
Setelah sediaan selesai dibuat ( sekret masih
segar ), semprotkan segera hair spray pada
kaca objek (ada kandungan apusan sekret
tersebut ) dengan jarak kurang lebih 10-15
cm dari kaca objek, sebanyak 2-4 kali
semprotkan, kemudian keringkan sediaan (
udara terbuka ). Selama 5 sampai 10 menit.
Setelah kering kirim ke laboratorium sitologi.

Oleh penderita
Dalam keadaan fiksasi kering (dalam preparat),
sediaan dikirim dalam amplop biasa bersama
formulir permintaan pemeriksaan sitologi
ginekologi yang sudah diisi lengkap
Dalam keadaan fiksasi basah, sediaan dikirim ke
laboratorium dalam botol yang berisi cairan
fiksasi. Formulir permintaan pemeriksaan
sitologi ginekologi dikirim terpisah dalam
amplop tersendiri.

Melalui pos
Sediaan harus difiksasi kering dengan
hair spray kemudian sediaan dikemas
dalam kotak karton atau plastik agar
sediaan tidak pecah. Kemudian kotak
dimasukkan ke dalam amplop yang
terbuat dari kertas tebal dan sediaan siap
dikirim ke lab sitologi melalui kantor
pos(jika lab sitologi jauh dari tempat
kirim).

Hasil
NEGATIF > artinya tidak ditemukan sel-sel yang
berbahaya. dokter umumnya menterapi anda sebagai
infeksi DAN meminta anda untuk melakukan kontrol
ulang dalam 4-6 bulan untuk mengulang pap smear;
ATAU hanya melakukan kontrol ulang saja.
DISPLASIA > ditemukan sel yang menunjukkan
perubahan sifat yang dapat mengarah ke
KEGANASAN untuk itu perlu dikonfirmasi dengan
pemeriksaan BIOPSI. biasanya dilaporkan sebagai sel
atipik atau displasia serviks. Dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi.
POSITIF > ditemukan sel GANAS. Harus dilakukan
BIOPSI untuk memastikan Diagnosa.

Hasil lain
Normal
Tes anda negatif (tidak ada sel abnormal terdeteksi). Anda tidak
perlu pengobatan atau tes lebih lanjut sampai Pap smear dan
pemeriksaan panggul selanjutnya.
Sel bersisik atipikal tidak terdeterminasi signifikan (Atypical
squamous cells of undetermined significance)
Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan serviks yang
sehat. Pada kasus ini, Pap smear mengungkap adanya sedikit sel
bersisik abnormal, namun perubahan ini belum jelas
memperlihatkan apakah ada sel prakanker. Dengan tes berbasis
cairan, dokter anda dapat menganalisa ulang sampel untuk
mengetahui adanya virus yang dapat menimbulkan kanker, seperti
HPV. Jika tidak ada virus, sel abnormal yang ditemukan tidak
menjadi perhatian utama. Jika dikhawatirkan ada virus, anda perlu
melakukan tes lebih lanjut.
Lesi intraepitelial sel bersisik (Squamous intraepithelial
lesion)
Istilah ini digunakan untuk mengindikasi bahwa sel yang
diperoleh dari Pap smear mungkin sel prakanker. Jika
perubahan masih tingkat rendah, ukuran, bentuk dan
karakteristik lain dari sel memperlihatkan adanya lesi
prakanker yang dalam beberapa tahun akan menjadi
kanker. Jika perubahan termasuk tingkat tinggi, ada
kemungkinan lebih besar lesi akan menjadi kanker lebih
cepat. Perlu dilakukan tes diagnostik.
Sel glandular atipikal (Atypical glandular cells)
Sel glandular memproduksi lendir dan tumbuh pada
permulaan serviks dan dalam uterus. Sel glandular
atipikal mungkin menjadi abnormal, namun tidak jelas
apakah mereka bersifat kanker. Tes lebih lanjut
diperlukan untuk menentukan sumber sel abnormal.
Kanker sel bersisik atau sel adenokarsinoma
(Squamous cancer or adenocarcinoma cells)
Sel yang diperoleh dari Pap smear
memperlihatkan abnormal, sehingga patologis
hampir yakin ada kanker dalam vagina, serviks
atau uterus. Sel bersisik menunjukkan kanker
timbul di permukaan datar sel pada serviks.
Adenokarsinoma menunjukkan kanker timbul di
sel glandular. Jika sel sejenis ditemukan, dokter
akan segera melakukan investigasi lebih lanjut.


Teknik Interpretasi hasil dari PAP-Smear

Klasifikasi WHO
Dipublikasikan pada tahun 1973
Terdiri dari : - negatif
- inkoklusif
- displasia (ringan, sedang, dan berat)
- ganas
Teknik Interpretasi hasil dari PAP-Smear

Klasifikasi CIN/NIS
Cervical Intraepithel Neoplasm (CIN)/ Neoplasia
Intraepithelial
Skuamosa(NIS) dipublikasikan oleh Richard RM (1973) di
AS.
CIN / NIS GRADE I
CIN / NIS GRADE III
CIN / NIS GRADE II
Hasil Pemeriksaan
Dapat ditemukan tingkat keganasan saluran alat
kelamin wanita :



CIS

CIN : Cervical Intraephitelial Neoplasia
Displasia : Pertumbuhan sel yang tidak normal
dalam suatu jaringan
Displasia
Ringan
CIN I
Displasia
Sedang
CIN II
Displasia
Berat
CIN III
Carsinoma
Invasif
Tingkat Keganasan
CIN I :Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan
serviks yang sehat. Pap smear mengungkap adanya sedikit sel
bersisik abnormal, namun perubahan ini belum jelas
memperlihatkan apakah ada sel prakanker.
CIN II :Sel yang diperoleh dari Pap smear mungkin sel
prakanker.
CIN III :Sel glandular memproduksi lendir dan tumbuh pada
permulaan serviks dan dalam uterus. Sel glandular atipikal
mungkin menjadi abnormal, namun tidak jelas apakah mereka
bersifat kanker.
CIS :Sel yang diperoleh dari Pap smear memperlihatkan
abnormal, sehingga patologis hampir yakin ada kanker dalam
vagina, serviks atau uterus.
Learning Objective 4
Trichomonas vaginalis
Secara Topikal
Bahan cairan berupa irigrasi, misal:H
2
O
2
1-2% dan larutan asam laktat
4%
Bahan berupa supositoria
Gel dan krim, yang berisi zat trikomoniasidal
Secara Sistemik (Oral)
Metronidasol dosis tunggal 2 gram / 3x250mg per
hari selama7hari
Nimorazol dosis tunggal 2gr
Tinidazol dosis tunggal 2gr
Omidazol dosis tunggal 1,5gr
Nama Obat Formulasi Dosis
Ketokonazole 200 mg oral tablet 2 x 1 tab / 7 hari
Itrakonazole 100 mg oral kapsul 2 x 1 cap / 2 hari
2 x 2 cap / 1 hari
Selang 8 jam
Flukonazole 150 mg oral tablet
50 mg oral tablet
Dosis tunggal
1 x 1 tab / 7 hari
Klotrimazole 1% krim
2% krim
100 mg vag supp
200 mg vag supp
500 mg vag supp
5 g / 1 hari
5 g / 3 hari
100 mg / 7 hari
200 mg / 3 hari
500 mg / 1 hari
Mikonazole 2% krim
100 mg vag supp
200 mg vag supp
1200 mg vag supp
5 g / 7 hari
100 mg / 7 hari
200 mg / 3 hari
1200 mg / 1 hari
Nystatin 100.000 u tab vag 1 x 1 tab / 12 hari
Amphoterisin B 50 mg tab vag 1 x 1 tab / 7-12 hari
Obat Tradisional
No Nama latin
Nama
daerah
Bagian yang
digunakan
1 Psidium Guajava L Jambu biji Daun
2
Curcumu dome.tica
Vahl
Kunyit Rimpang
3 Alyxia reinwardtii BI. Pulosari Wit batang
4 Piper betle L. Sirih Daun
5 Plantago major L.
Daun
sendok
daun
Learning Objective 5
Pencegahan
Pemeriksaan waktu pengobatan terhadap
pasangan seksual untuk mencegah jangan terjadi
infeksi pingpong
Jangan berhubungan seksual selama pengobatan
dan belum dinyatakan sembuh
Dianjurkan menggunakan kondom
Hindari pemakaian barang-barang yang mudah
menimbulkan transmisi

Anda mungkin juga menyukai