Anda di halaman 1dari 19

DINAMIKA FLUIDA

Fisika_Geofisika UNHAS 2012


KELOMPOK 10
A.AGUSLIMI SHAFIRA PUTRI.AP
AULIFA ANDHINI PUTRI
HARTER CHANDRA BURI
MATRA DIRGANTARA PUTRA SURBAKTI
RIRIEN


Aliran Fluida
Aliran Laminar adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis lurus
atau melengkung yang jelas ujung dan pangkalnya serta tidak ada
garis lurus yang bersilangan.

Aliran turbulen adalah aliran fluida yang ditandai dengan adanya
aliran berputar dan arah gerak partikelnya berbeda, bahkan ber-
lawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.

Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas
penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka
banyaknya fluida (volum) yang mengalir melalui penampang
tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit.
Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai
berikut:
Keterangan:
Q = debit aliran fluida (m
3
/s)
V = volum fluida yang mengalir (m
3
)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
Q =

atau
Q = A v
PERSAMAAN KONTINUITAS
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak (laminar)
melewati pipa yang mempunyai luas penampang yang
berbeda maka volum fluida yang melewati setiap penampang
itu sama besar dalam selang waktu yang sama.
Persamaan kontinuitas menyatakan
bahwa pada aliran fluida ideal, hasil
kali laju aliran fluida dengan
dengan luas penampangnya adalah
konstan.
Keterangan:
Q
1
= debit aliran fluida bagian 1 (m
3
/s)
Q
2
= debit aliran fluida bagian 2 (m
3
/s)
A
1
= luas penampang bagian 1 (m
2
)
A
2
= luas penampang bagian 2 (m
2
)
v
1
= kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v
2
= kecepatan cairan bagian 2 (m/s)

Q
1
= Q
2
A
1
v
1
= A
2
v
2
PERSAMAAN KONTINUITAS
AZAS BERNOULLI
Tekanan fluida tempat yang
kecepatannya besar lebih kecil
daripada tekanan fluida di
tempat yang kecepatannya kecil.
Keterangan:
p = tekanan (N/m
2
)
r = massa jenis fluida (kg/m
3
)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m)
v = kecepatan fluida (m/s)
Persamaan Bernoulli
p + g h +


= konstan
Terdapat dua kasus berkenaan dengan persamaan Bernoulli:
1. Fluida diam atau tidak mengalir (v
1
= v
2
= 0)
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair
pada kedalaman tertentu.
Keterangan:
p
1
dan p
2
= tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m
2
)
h
1
dan h
2
= tinggi tempat 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m
3
)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
p
1
p
2
= (

)
2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h
1
= h
2
= h)
Persamaan ini menyatakan jika v
2
> v
1
, maka p
1
> p
2
yang
berarti jika kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka
tekanan fluida di tempat tersebut kecil dan berlaku sebaliknya.
Keterangan:
p
1
dan p
2
= tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m
2
)
v
1
dan v
2
= kecepatan pada 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m
3
)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
p
1
p
2
=

)
Kecepatan dan debit semburan air pada tangki yang
berlubang
gh v 2 =
gh A Q 2 =
Keterangan:
Q = aliran debit m
3
/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s
2

A = luas panampang lubang bocoran m
2

h
Q = A.v
air
Venturimeter
] 1 ) / [(
) ( 2
2
2 1
2 1
1

=
A A
P P
v

flow velocity
v
1

Keterangan:
p
1
= tekanan pada titik 1 N/m
2

p
2
= tekanan pada titk 2 N/m
2

= massa jenis fluida kg/m
3

v
1
= kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A
1
= luas penampang 1 m
2
A
2
= luas penampang 2 m
2
flow velocity
v
2

Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur laju
aliran suatu gas atau udara.

gh
v
' 2
=
Keterangan:
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
= massa jenis gas (kg/m
3
)

= massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m
3
)

v

= kelajuan aliran udara atau gas (m/s)
Gaya angkat sayap pesawat terbang
F
2
= p
2
A
F
1
= p
1
A
v
2

v
1

Sesuai dengan azas Bernoulli,
apabila kelajuan aliran udara pada
bagian atas sayap lebih besar
daripada kelajuan aliran udara pada
bagian bawah sayap, maka tekanan
udara bagian atas sayap lebih kecil
daripada tekanan udara dibagian
bawah sayap..
A p p F F ) (
2 1 2 1
=
Keterangan:
F
1
= gaya dorong peasawat ke atas (N)
F
2
= daya dorong pesawat ke bawah (N)
F
1
F
2
= gaya angkat ke bawah (N)
p
1
= tekanan pada sisi bagian bawah (N/m
2
)
p
2
= tekanan pada sisi bagian atas (N/m
2
)
A = luas penampang sayap (m
2
)
Persamaan gaya angkat di atas dapat pula dinyatakan sebagai
berikut:
A v v F F ) (
2
1
2
1
2
2 2 1
=
Keterangan:
F
1
= gaya dorong pesawat ke atas (N)
F
2
= gaya dorong pesawat ke bawah (N)
F
1
F
2
= gaya angkat pesawat (N)
v
1
= kecepatan udara di bawah sayap (m/s)
v
2
= kecepatan udara di atas sayap (m/s)
r = massa jenis udara (kg/m
3
)
Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar 10 cm
2

dan luas penampang kecil 5 cm
2
digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran air. Jika perbedaan ketinggian permukaan air
15 cm.
Hitunglah aliran air dipenampang besar dan penampang kecil (g
= 10 m/s
2
)?
15 cm
A
2

A
1

v
1

v
2

Contoh Soal
A
1
= 10 cm
2
= 10 x 10
-4
m
2

A
2
= 5 cm2 = 5 x 10
-4
m
2

h = 15 cm = 15 x 10
2
m
g = 10 m/s
2
, v
2
= ?
1
10 5
10 10
10 15 / 10 2
1
2
2
2 4
2 4
2 2
2
2
1

|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=

m
m
m s m
A
A
h g
v
Untuk menentukan kecepatan v
2
, gunakan
persamaan kontinuitas:
s m
s m
m
m
v
A
A
v
v A v A
/ 2
/ 1
10 5
10 10
2 4
2 4
1
2
1
2
2 2 1 1
=

=
=
=

Jadi, laju aliran gas oksigen dalam


pipa adalah 2 m/s.
Jika kecepatan aliran udara dibagian bawah sayap pesawat 60
m/s, berapakah kecepatan dibagian atasnya jika tekanan ke
atas yang diperolehnya adalah 10 N/m
2
? (r = 1.29 kg/m
3
)
Contoh Soal
s m
s m v
m N
s m
p p
v v
p p
v v
p p v v
h g v p h g v p
/ 13 , 60
/ 5 , 3615
29 , 1
/ ) 10 ( 2
) / 60 (
) ( 2
) ( 2
) (
2 2
1
2
2
1 2
2
2
2
1
1 2
2
2
2
1
1 2
2
2
2
1 2
1
2
2
2 2
1
2 1
2
1 2
1
1
=
=
+ =

+ =

=
=
+ + = + +


Penyelesaian
p
2
p
1
= 10 N/m
v
2
= 60 m/s
h
1
= h
2
v
1
= ?
Jadi, kecepatan aliran udara dibagian atas sayap pesawat adalah 60,13 m/s
Thanks for Your Attention...

Anda mungkin juga menyukai