Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran jenjang Sekolah Dasar
Standar proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam PeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. RPP yang kami analisis yaitu mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di SD kelas 5 yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Kompetensi intinya yaitu bermain dengan benda-benda sekitarnya. Kompetensi Dasarnya terbagi atas lima mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, seni budaya dan prakarya, dan penjasorkes. Pada Bab II tentang karakteristik pembelajaran yang digunakan dalam RPP sesuai dengan standar proses yang mencakup tiga ranah kompetensi yaitu sikap, keterampilan dan psikomotorik. Pada silabus dan RPP pun sudah disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Pada jenjang sekolah dasar terdiri dari lima mata pelajaran yaitu mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, seni budaya dan prakarya, dan penjasorkes yang memiliki kompetensi dasar, indikator serta tujuan yang berbeda- beda sesuai dengan kurikulum 2013 dengan menerapkan pembelajaran berbasis tematik yang telah dijelaskan pada standar proses pada Bab III tentang perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran terdiri atas silabus, RPP, prinsip penyusunan RPP. Pada bahan yang kami analisis tidak terdapat silabus yang merupakan induk dari penyusunan RPP. Namun secara garis besar RPP yang telah disusun sudah sesuai dengan kurikulum 2013. Alokasi waktu yang telah direncanakan dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan pencapaian Kompetensi dasar. Pada RPP ini Mata pelajaran bahasa indonesia memiliki lokasi waktu yang paling banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Buku teks pelajaran yang digunakan tidak tertuang pada RPP secara rinci. Hal ini menghambat guru pengganti untuk menyesuaikan dengan keinginan guru utama pada saat proses pembelajaran apabila guru utama berhalangan hadir. Pengelolaan kelas sepenuhnya guru yang mengatur agar peserta didik bisa berpartisipasi aktif didalamnya. Metode yang tertuang pada RPP untuk masing-masing mata pelajaran berbeda disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang ingin di capai. Metode yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan penugasan. Metode yang paling umum digunakan yaitu ceramah, kecuali pada mata pelajaran matematika yang hanya menggunakan metode demonstrasi, diskusi dan penugasan. Berdasarkan standar proses kurikulum 2013, pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pada RPP jenjang SD yang kami analisis proses pembelajaran terbagi menjadi tiga tahapan dengan istilah kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Secara umum, pada kegiatan awal guru mengarahkan siswa untuk berdoa, memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan awal lebih menekankan KI pertama tentang karakteristik religius. Secara umum, kegiatan inti terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi dan elaborasi memungkinkan guru untuk menyisipkan berbagai macam metode dan pendekatan. menurut kelompok kami RPP tersebut menerapkan metode scientific. Misalnya pada kegiatan eksplorasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi awal siswa dengan mengangandalkan kemampuan yang sudah dikuasinya dari proses pembelajaran terdahulu. Dalam kegiatan eksplorasi siswa diarahkan agar dapat berperan aktif untuk merumuskan masalah sesuai dengan tujuan awal pembelajaran yang telah dijelaskan oleh guru, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan. Sehingga pada RPP ini penyusun mengharapkan siswa belajar dengan tahapan tersebut. Pada kegiatan elaborasi peserta didik di arahkan untuk bisa mensinkronkan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan baru yang didapatkan melalui metode diskusi dan tanya jawab dengan guru. Pada kegiatan konfirmasi guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan dan memberikan penguatan, refleksi, dan atau pembenaran berdasarkan kegiatan elaborasi peserta didik. Pada kegiatan penutup terdiri atas pemberian tugas untuk melatih karakteristik siswa berperilaku tanggung jawab dan jujur. Penyusun menghendaki pemberian tugas dengan mengerjakan LKS atau soal-soal latihan. Kemudian pembelajaran di tutup dengan kegiatan doa penutup untuk membiasakan karakteristik religius.
Penilaian hasil dan proses sudah dijelaskan pada standar proses bab V. Dalam RPP yang kami analisis tidak mencantumkan bagaimana penilaian yang akan digunakan. Penilaian hasil dan proses pembelajaran menggunakan penilaian authentk (authentik assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses dan hasil belajar siswa secaa utuh.
Pengawasan proses pembelajaran dijelaskan pada standar proses di bab VI. Dalam RPP yang kami analisis, sudah memuat sistem pengawasan yang dilakukan oleh kepala satuan pendidikan yaitu kepala sekolah dalam kegatan pembelajaran. Kepala sekolah bertindak sebagai pemantau dan penjamin mutu pendidikan disekolah tersebut.