Anda di halaman 1dari 2

PERBANDINGAN PSAK 16 DENGAN IAS 16

Tabel berikut menunjukkan perbandingan antara IAS 16 dengan PSAK 16 (rev 2007) beserta
dengan efek konvergensi yang ditimbulkan.

No. Perbedaan IAS 16 PSAK 16 (rev 2007) Efek Konvergensi
1 Penilaian
Aktiva
Penerapan prinsip nilai
wajar dalam penilaian Aset.
Aktiva dapat diukur dengan
menggunakan dua
pendekatan, yaitu model
revaluasi dan model harga
perolehan.

Sama dengan IFRS Penggunaan jasa
independent appraisal
(penilai) akan
berkembang untuk
asset yang tidak dapat
diukur nilai pasarnya.
2 Selisih
akibat
revaluasi
Nilai selisih akibat adanya
revaluasi disajikan dalam
lapora laba rugi dan ekuitas
Sama dengan IFRS

Harus dilakukan
penyesuaian terhadap
aturan perpajakan
terkait pengenaan
pajak (PMK 79/2008),
seperti terhadap selisih
lebih revaluasi dan
perolehan ijin untuk
melakukan revaluasi.

3 Metode
penyusutan
Metode penyusutan yang
digunakan harus ditelaah
secara periodik. Koreksi
akibat
penelaahan ini akan
diperlakukan sesuai dengan
IAS 8. Dimungkinkan juga
perubahan terhadap
metode penyusutan jika
dalam hasil review terdapat
perubahan signifikan
dengan pola
pemanfaatan ekonomi yang
diharapkan dari aktiva
tersebut.

Sama dengan IFRS,
dengan
penyesuaian
sesuai dengan
PSAK
Perlunya penyesuaian
terhadap peraturan
permohonan ijin
terhadap Ditjen Pajak
untuk melakukan
perubahan metode
penyusutan.
4 Nilai residu Manajemen harus
melakukan review atas nilai
residu dan masa manfaat
Sama dengan IFRS,
dengan
penyesuaian

aktiva setiap tahun. Jika
terdapat perubahan, maka
disesuaikan dengan
menggunakan IAS 8

sesuai dengan
PSAK

ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 16 Property,
Plant, and Equipment per Januari 2009, kecuali untuk hal-hal sebagai berikut:
1. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap paragraf 03 mengenai ruang lingkup dimana untuk aset
biologik terkait aktivitas agrikultur termasuk dalam ruang lingkup PSAK 16 (revisi 2011). Hal ini
berbeda dengan pengaturan yang ada dalam IAS 16 Property, Plant and Equipment paragraf 3
dimana aset biologik terkait aktivitas agrikultur dikecualikan dalam ruang lingkup.
2. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan tambahan pada paragraf 43 mengenai
perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi yang tidak ada
pengaturannya dalam IAS 16.
3. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16 paragraf 80
mengenai ketentuan transisi karena tidak relevan.
4. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan ketentuan transisi pada paragraf 82 yang
tidak ada dalam IAS 16.
5. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16 paragraf 81,
81 A F mengenai tanggal efektif karena tidak relevan.
6. IAS 16 Property, Plant and Equipment paragraf 68A mengenai penghentian pengakuan menjadi
paragraf 69 pada ED PSAK 16 (revisi 2011) dan nomor paragraf selanjutnya disesuaikan.
REFERENSI
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. PSAK 16. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta. 2011.
T. Qivi Hady Daholi. Perbandingan Antara IFRS Dengan PSAK.
http://daholi4tengku.files.wordpress.com/2011/07/perbandingan-antara-ifrs-
dengan-psak-qv1.pdf (diakses 2 November 2014)

Anda mungkin juga menyukai