suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.[3] Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori Struktur kepribadian Menurut freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (en:conscious), prasadar (en:preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.
Berbagai psikosis melibatkan defisit dalam fungsi ego otonom pada integrasi (pengaturan) pikiran, dalam kemampuan abstraksi, dan dalam hubungan dengan kenyataan dan uji kenyataan. Dalam depresi dengan ciri- ciri psikotik, fungsi pemeliharaan diri juga dapat rusak (kadang-kadang dengan pengaruh depresi berlebihan). Karena defisit integratif (sering menyebabkan apa yang psikiater umum sebut asosiasi longgar, benturan (blocking), lompat gagasan (flight of ideas), palilalia (verbigeration), dan penarikan pikiran"), pengembangan representasi diri dan objek yang terganggu. Oleh karena itu, secara klinis, penderita psikotik menderita keterbatasan nyata dalam kehangatan, empati, kepercayaan, identitas, kedekatan dan/atau stabilitas dalam hubungan (karena ada masalah dengan kecemasan integrasi diri dan objek) juga.
Teori Freudian percaya bahwa masalah dewasa dapat ditelusuri dari konflik yang belum diselesaikan dari fase-fase tertentu dari masa kanak-kanak dan remaja, yang disebabkan oleh fantasi yang berasal dari mereka sendiri. Freud, berdasarkan data yang dikumpulkan dari pasien di awal karirnya, menduga bahwa gangguan neurotik terjadi ketika anak-anak mengalami pelecehan seksual di masa kecil (yang disebut teori seduksi). Kemudian, Freud menjadi percaya bahwa, meskipun kekerasan terhadap anak terjadi, gejala neurotik tidak ada kaitannya dengan hal ini. Intervensi khusus dari seorang penganalisis biasanya mencakup mengkonfrontasikan dan mengklarifikasi mekanisme pertahanan, harapan, dan perasaan bersalah. Melalui analisis konflik, termasuk yang berkontribusi terhadap daya tahan psikis dan yang melibatkan tranferens kedalam reaksi yang menyimpang, perlakuan psikoanalisis dapat mengklarifikasi bagaimana pasien secara tidak sadar menjadi musuh yang paling jahat bagi dirinya sendiri: bagaimana reaksi tidak sadar yang bersifat simbolis dan telah distimulasi oleh pengalaman kemudian menyebabkan timbulnya gejala yang tidak dikehendaki. Terapi dihentikan atau dianggap selesai saat pasien mengerti akan kenyataan yang sesungguhnya, alasan mengapa mereka melakukan perilaku abnormal, dan menyadari bahwa perilaku tersebut tidak seharusnya mereka lakukan, Perlakuan Dengan menggunakan berbagai teknik analisis dan psikologis untuk menilai masalah mental, sebagian orang percaya bahwa asangat cocok untuk ditindaklanjuti dengan menggunakan perlakuan analitis (lihat di bawah), sedangkan masalah lain akan diselesaikan secara lebih baik melalui obat-obatan dan intervensi interpersonal lainnya. Untuk diberi perlakuan dengan psikoanalisis, apa pun masalah yang diajukan, orang yang meminta bantuan harus untuk memulai analisis. Orang yang ingin memulai analisis harus memiliki kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi.