Anda di halaman 1dari 22

DAKRIOSISTITIS

Amelia Shinta Prasetya


I1A009059
Pembimbing:
dr. M. Ali Faisal Sp.M


PENDAHULUAN
Tersumbatnya aliran air mata secara patologis menyebabkan terjadinya
peradangan pada sakus lakrimal yang biasa disebut dengan dakriosistitis
Umumnya terjadi pada dua kategori usia, yaitu anak-anak dan orang dewasa di
atas 40 tahun dengan puncak insidensi pada usia 60 hingga 70 tahun.
Dakriosistitis pada bayi yang baru lahir jarang terjadi, hanya sekitar 1% dari
jumlah kelahiran yang ada.
70-83% kasus dakriosistitis dialami oleh wanita, sedangkan pada dakriosistitis
kongenital jumlahnya hampir sama antara laki-laki dan perempuan
ANATOMI SISTEM LAKRIMALIS
FISIOLOGI SISTEM LAKRIMALIS
Kelenjar
Lakrimalis
Permukaan
bola mata
Kanalis
lakrimalis
superior dan
inferior
Punctum
Lakrimalis
Sakus
Lakrimalis
Duktus
nasolakrimalis
Meatus nasal
inferior
DEFINISI
Peradangan pada sakus lakrimalis akibat adanya
obstruksi pada duktus nasolakrimalis
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa di atas 40
tahun, terutama perempuan
Puncak insidensi pada usia 60 hingga 70 tahun.

Jarang ditemukan pada orang
dewasa usia pertengahan kecuali bila didahului dengan infeksi jamur.

Dakriosistitis pada bayi yang baru lahir jarang terjadi, hanya sekitar 1% dari
jumlah kelahiran yang ada dan jumlahnya hampir sama antara laki-laki dan
perempuan.
KLASIFIKASI
Akut
Kronis
Kongenital
Dakriosistitis akut
Dakriosistitis kongenital
FAKTOR PREDISPOSISI
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya obstruksi duktus
nasolakrimalis:
Terdapat benda yang menutupi lumen duktus, seperti pengendapan kalsium, atau
koloni jamur yang mengelilingi suatu korpus alienum.
Terjadi striktur atau kongesti pada dinding duktus.
Penekanan dari luar oleh karena terjadi fraktur atau adanya tumor pada sinus
maksilaris.
Obstruksi akibat adanya deviasi septum atau polip.
ETIOLOGI

Pseudomonas sp.
Gram
negatif
Staphylococcus aureus
Coagulase Negative-
Staphylococcus
Gram
positif
PATOFISIOLOGI
OBSTRUKSI
Penumpukan air mata,
debris epitel, cairan mukus
Pertumbuhan
bakteri
3 TAHAPAN TERBENTUKNYA SEKRET PADA
DAKRIOSISTITIS
Tahap obstruksi
Pada tahap ini, baru saja terjadi obstruksi pada sakus
lakrimalis, sehingga yang keluar hanyalah air mata yang
berlebihan.
Tahap Infeksi
Pada tahap ini, yang keluar adalah cairan yang bersifat
mukus, mukopurulen, atau purulent tergantung pada
organisme penyebabnya.
Tahap Sikatrik
Pada tahap ini sudah tidak ada regurgitasi air mata maupun
pus lagi. Hal ini dikarenakan sekret yang terbentuk tertahan
di dalam sakus sehingga membentuk suatu kista.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Px. Fisik
Px. Penunjang

Dye dissapearence test,
Fluorescein clearance test
John's dye test.
CT scan
Dacryocystography (DCG)
Dacryoscintigraphy
Dye dissapearance test
(DDT) (+)
Irigasi mata setelah ditetesi
fluorescein pada Jones dye test
II
Anel Test
Probing Test

TERAPI
Anak
Masase kantong air mata
antibiotik amoxicillin/clavulanate atau cefaclor 20-40 mg/kgBB/hari / antibiotik
topikal dalam bentuk tetes (moxifloxacin 0,5% atau azithromycin 1%) /
menggunakan sulfonamid 4-5 kali sehari
Dewasa
Kompres hangat
Amoxicillin dan chepalosporine (cephalexin 500mg p.o. tiap 6 jam)
Analgesik oral (acetaminofen atau ibuprofen)
Bila terjadi abses dapat dilakukan insisi dan drainase
PEMBEDAHAN
Bertujuan untuk mengurangi angka rekurensi
Dacryocystorhinostomy (DCR) : dibuat hubungan langsung antara sistem drainase
lakrimal dengan cavum nasal dengan cara melakukan bypass pada kantung air
mata
Dakriosistorinostomi internal
Dakriosistorinostomi eksternal
PEMBEDAHAN
Teknik Dakriosistorinostomi Eksternal
Teknik Dakriosistorinostomi Internal
Keuntungan dakriosistorinostomi internal:
(1) trauma minimal dan tidak ada luka di daerah wajah karena operasi dilakukan
tanpa insisi kulit dan eksisi tulang,
(2) lebih sedikit gangguan pada fungsi pompa lakrimal, karena operasi merestorasi
pasase air mata fisiologis tanpa membuat sistem drainase bypass, dan
(3) lebih sederhana, mudah, dan cepat (rata-rata hanya 12,5 menit).
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi relatif dilakukannya DCR : usia yang ekstrim (bayi atau orang tua di atas 70
tahun, mucocele atau fistula lakrimalis.
Beberapa keadaan yang menjadi kontraindikasi absolut antara lain:
Kelainan pada kantong air mata :
- Keganasan pada kantong air mata.
- Dakriosistitis spesifik, seperti TB dan sifilis
Kelainan pada hidung :
- Keganasan pada hidung
- Rhinitis spesifik, seperti rhinoskleroma
- Rhinitis atopik
Kelainan pada tulang hidung, seperti periostitis

KOMPLIKASI
Pecahnya kantong air mata sehingga membentuk fistel.
Abses kelopak mata, ulkus, bahkan selulitis orbita

Komplikasi setelah dilakukannya DCR:
perdarahan pascaoperasi,
nyeri transien pada segmen superior os.maxilla,
hematoma subkutaneus periorbita,
infeksi dan sikatrik pascaoperasi yang tampak jelas.

PROGNOSIS
dubia ad malam
dubia ad bonam jika dilakukan pembedahan baik itu dengan
dakriosistorinostomi eksternal atau dakriosistorinostomi internal

Anda mungkin juga menyukai