Anda di halaman 1dari 3

Menteri Nafsiah Mboy : Jelas kita sebagai bangsa tidak bisa menerima ini.

Dikatakan pedofil
adalah sakit jiwa, tetapi sakit jiwa ini tidak boleh memberikan dia keringanan atas kejahatan
seksual. Karena kejahatan seksual adalah pelanggaran HAM terberat. Suatu kejahatan
pelanggaran Hak Anak. Karena mengambil hak anak untuk berkembang bahkan untuk hidup.
Oleh karena itu, harus sepakat terhadap 1. zero tolerance terhadap kekerasan seksual, 2. lalu
sepakat untuk merubah undang-undang dan memberikan hukuman seberat-beratnya bahkan
seumur hidup. Karena menurut menteri nafsiah mboy, ketika pelaku diberikan rehabilitasi, itu
sebenarnya tidak bekerja. Himbauan: mari kita selamatkan anak-anak kita ke depan.

Psikiater Rubertus : untuk anak2 yang jadi korban, hal ini perlu penangan serius melebihi
fisik. Karena pemulihan fisik lebih cepat dibanding psikis. Sehingga dari menteri kesehatan
perlu mengirimkan tim khusus psikiater anak untuk memulihkan kondisi psikis dari anak2
yang menjadi korban. Cara yg tepat untuk memperbaiki anak2 tapi kita perlu juga untuk
memperbaiki sistem pendidikan anak2 yang sangat keliru. Pada dasarnya, anak2 itu
mempunyai sifat yang cepat lupa, sehingga membantu menyembuhkan trauma psikis yang
dialaminya, asal jangan lagi mengekspos apa yang terjadi dengan mereka. Tetapi berbeda
dengan anak2 TK. Anak2 TK lebih beresiko karena mereka mempunyai imajinasi yang luas.
Pedofili merupakan gangguan terhadap seksualitas. Tindakan yang urgent dari kemenkes
adalah mencegah pelaku yang lain lain. Salah satu yg cukup urgent adalah bagaimana kita
memotivasi pedofil untuk berobat ke psikiater. Karena action dari seorang pedofilia ini yang
cukup berbahaya. Di California, amerika serikat, tahun 1996 sudah menerapkan hukuman
kastrasi, yaitu kebiri pada pelaku pedofil. Dan sudah diikuti oleh 8 negara lainnya, dan saya
kira Indonesia harus mengikuti hukuman itu. Kecenderungan pedofilia tidak bisa
disembuhkan, tetapi actionnya bisa dikendalikan dengan cara pengobatan.

Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait : komnas anak menetapkan sejak tahun
2013 indonesia darurat kejahatan seksual terhadap anak, berdasarkan 1. data2 yg ada pada
komnas anak dan beberapa tempat yang tersebar. 2. Para predator bersembunyi ditempat2
dimana anak itu berada, misal dirumah. Kita harus mencegah para predator untuk berlaku
lebih dengan pendekatan2 hukum seperti penjara seumur hidup atau suntik kimia di kebiri.
Tetapi hukum di Indonesia masih terlalu lemah, sehingga perlu diwacanakan untuk membuat
hukuman yang lebih berat.

Pemerhati Anak Ibu Roostien Ilyas : menurut ibu roostien, seharusnya mulai sekarang Ibu-
ibu membiasakan dirinya untuk terjun langsung mengurus anak-anaknya. Seperti
memandikan anaknya. Jangan lagi hanya tinggal terima bersih babysitter yang megurus
anaknya. Karena, jika masih terus saja begitu ibu-ibu tidak akan tahu apakah ditubuh si anak
terdapat luka atau tidak. hal inilah yang menyebabkan terlambatnya seorang ibu mengetahui
anak ini dalam keadaan sehat atau sebaliknya. Lalu, pemerintah kita ini kadang harus didesak
terlebih dahulu. Karena tidak ada masalah sosial yang tidak bergandengan dengan masalah
politik, rawan sosial ya rawan politik.

Tokoh pendidikan Prof. Arif Rahman : menurutnya harus ada gerakan massif untuk predator
itu dihukum berat. Lalu melakukan rehabilitasi terhadap korban sampai tak terbatas
waktunya, sampai mereka berguna untuk bangsa ini. Lalu, pendidikan kita yang disebut
sukses terlalu unggulan otak, bukan watak. Dan ini baru saja diukur setelah kita bangkit
karena banyak kejadian sehingga pendidikan lebih menekankan pendidikan watak. Dan juga
sebenarnya, segala sesuatu dimulai dari keluarga. Sehingga perlu ada pembinaan orang tua.
Lalu, masyarakat dan media harus bekerja sama, melalui tayangan-tayangan televisi.
Sehingga saya pikir ini adalah kesempatan kita untuk menjadikan pendidikan sebagai salah
satu tulang punggung untuk membangun bangsa ini.

Sekjen KPAI, Erlinda : mungkin seharusnya kita mulai introspeksi diri, mulai mebuat action-
action, tidak hanya duduk diam. Dan sistem perlindungan anak yang masih lemah. Sehingga,
presiden harus membuat langkah konkrit dengan menugaskan semua lembaga hukum seperti
kepolisian, kejaksaan, kehakiman, serta instruksi kepada kepala daerah, untuk melindungi
anak-anak yang telah menjadi korban dan mencegah para predator lainnya. Karena anak-anak
adalah aset bangsa dimasa depan, sehingga jika saat ini mereka telah dibunuh karakternya,
lalu apa yang akan terjadi dengan bangsa ini dimasa depannya? Apakah eksistensi bangsa
Indonesia masih ada?

Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel : menurutnya, anggapan jika anak kecil dikatakan
mudah lupa dengan suatu kejadian, tidak bisa dikatakan seperti itu. Karena, secara ilmiah
apabila anak-anak mengalami kejahatan seksual, mereka cenderung akan lebih mengisolasi
dirinya, dan trauma psikis adalah trauma yang berkepanjangan. Sehingga, jika terlambat
mengidentifikasinya, akan berdampak buruk terhadap anak itu sendiri. Dan terkadang,
kejahatan seksualitas terhadap anak tidak serta merta disertai kekerasan seperti memukul,
mencakar, menggigit dan sebagainya. Tetapi juga bisa melalu pendekatan secara halus. Yang
artinya, si pelaku medekati anak tersebut dengan cara yang manis. Sehingga anak merasa
bahwa pelaku tersebut telah memberikan mereka perlindungan, kasih sayang dan lainnya.
Anak pun menjadi tidak merasa jika mereka sebenarnya telah disakiti baik secara lahir
maupun batin. Hal ini juga merupakan penegasan bahwa sebenarnya anak-anak itu tidak
mudah lupa akan sesuatu yang telah terjadi dengan mereka.

Sosiolog, Thamrin Amal Tamagola : menurutnya, kasus JIS dan Emon ini menjadi sebuah
momentum untuk breaking the silence. Sehingga orang lain tidak perlu takut lagi untuk
melaporkan kejadian seperti ini kepada polisi. Karena, ada 3 penyebab pedofilia, 1. Ada
relasi kuasa ketergantungan korban dengan pelaku, misal ketergantungan ekonomi,
emosional, ketergantungan rasa percaya. 2. Peristiwa-peristiwa ini selalu terjadi pada tempat
yang tertutup, misal rumah kosong yang sudah tidak terpakai lagi. 3. Lalu ranah yang
mengandung unsure ketergantungan dan tertutup. Seperti sekolah. Lalu solusinya, seperti
dengan sanksi sosial SARA Low, orang tua harus selalu memperhatikan anakn-anaknya, lalu
tiadakan tempat-tempat kosong yang berpotensi dapat terjadinya tindak pelecehan atau
kekerasan seksual.

Komisi III DPR, Eva Sundari : menurutnya KUHP harus direvisi, karena dalam draft
pemerintah masih belum ada spesifikasi terhadap kasus kejahatan seksual. Lalu mendiknas
mulai membuka pendidikan mengenai seks, karena jika melihat kurikulum di Inggris malah
membangun life skill anak-anak. Karena anak-anak akan mengetahui bagian tubuh mana
yang tidak boleh disentuh, dan orang-orang yang tidak dikenal, tidak boleh memegang tubuh
anak-anak.

Komnas HAM Indonesia, Siti Noor Laila : di undang-undang kita tidak mengenal perkosaan
dilakukan sengan sejenis. Pemberian hukuman bagi HAM, ada prinsip2, 1. HAM lahir untuk
mengangkat harkat dan martabat manusia. Missal pemberian hukuman mati, komnas HAM
tidak setuju, karena hal tersebut tidak mengakui harkat dan martabat manusia. Lalu
memberikan hukuman dengan cara-cara kekerasan, komnas HAM juga tidak menyetujui,
sehingga dalam pemberian hukuman komnas HAM akan menyetujui hukuman-hukuman
yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Termasuk juga dengan wacana
hukuman kebiri yang akan diberikan pada pelaku kejahatan seksual, komnas ham tidak
menyetujui.

Anda mungkin juga menyukai