0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan19 halaman
Pada praktikum yang kedua ini kami melakukan praktikum tentang Merangkai dan Menguji Sistem Penyearah Gelombang Penuh dan Penyedia Daya Terkendali. Namun dalam praktikum kali ini selain melakukan pengujian terhadap rangkaian, sebelumnya kami melakukan lakukan perakitan rangkian sendiri pada pertemuan kedua yang kemudian akan dilakukan pengujian terhadap rangkaian tersebut pada pertemuan yang ketiga.
Judul Asli
MERANGKAI DAN MENGUJI SISTEM PENYEARAH GELOMBANG PENUH DAN PENYEDIA DAYA TERKENDALI
Pada praktikum yang kedua ini kami melakukan praktikum tentang Merangkai dan Menguji Sistem Penyearah Gelombang Penuh dan Penyedia Daya Terkendali. Namun dalam praktikum kali ini selain melakukan pengujian terhadap rangkaian, sebelumnya kami melakukan lakukan perakitan rangkian sendiri pada pertemuan kedua yang kemudian akan dilakukan pengujian terhadap rangkaian tersebut pada pertemuan yang ketiga.
Pada praktikum yang kedua ini kami melakukan praktikum tentang Merangkai dan Menguji Sistem Penyearah Gelombang Penuh dan Penyedia Daya Terkendali. Namun dalam praktikum kali ini selain melakukan pengujian terhadap rangkaian, sebelumnya kami melakukan lakukan perakitan rangkian sendiri pada pertemuan kedua yang kemudian akan dilakukan pengujian terhadap rangkaian tersebut pada pertemuan yang ketiga.
SISTEM PENYEARAH GELOMBANG PENUH DAN PENYEDIA DAYA TERKENDALI I. PENDAHULUAN Pada praktikum yang kedua ini kami melakukan praktikum tentang Merangkai dan Menguji Sistem Penyearah Gelombang Penuh dan Penyedia Daya Terkendali. Namun dalam praktikum kali ini selain melakukan pengujian terhadap rangkaian, sebelumnya kami melakukan lakukan perakitan rangkian sendiri pada pertemuan kedua yang kemudian akan dilakukan pengujian terhadap rangkaian tersebut pada pertemuan yang ketiga. Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubah sinyal input tegangan A menjadi tegangan D. Rangkaian penyearah gelombang terdiri dari ! ma"am yaitu # $. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang %&al' (a)e*. Rangkaian penyearah setengah gelombang merupakan suatu rangkaian yang menyearahkan gelombang bolak+balik%sinusoidal* menjadi gelombang searah. Gelombang output terdiri dari setengah dari gelombang input dan terdapat jarak antara satu gelombang dengan gelombang yang lain sebesar setengah lamda gelombang input. Rangkaian ini terdiri atas sebuah trans'ormator sebagai pengatur besar tegangan input, sebuah dioda sebagai penyearah gelombang, dan beban R. Gambar sebagai berikut. !. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh. Rangkaian penyearah setengah gelombang merupakan suatu rangkaian yang menyearahkan gelombang bolak+balik%sinusoidal* menjadi gelombang searah. Gelombang output terdiri dari setengah dari gelombang input dan tidak terdapat jarak antara satu gelombang dengan gelombang yang lain. Rangkaian ini terdiri atas sebuah trans'ormator sebagai pengatur besar tegangan input. Dua buah dioda sebagai penyearah gelombang, dan beban R. Gambar sebagai berikut. Ada satu rangkaian lagi yang sama prinsip kerjanya yaitu dinamakan Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan ,embatan%-ride*. -edanya dengan menggunakan empat buah diode yang dipasangkan. Gambarnya sebagai berikut. INPUT OUTPUT INPUT OUTPUT Dalam praktikum kali ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan dua alat ukur elektronis yaitu osiloskop dan multimeter digital. .siloskop digunakan untuk mengetahui nilai tegangan pun"ak+pun"aknya %/ PP * sedangkan Multimeter digunakan untuk mengetahui nilai tegangan e'ekti'nya. II. ALAT DAN BAHAN A. -ahan a. Diode 0N 122! %! buah* b. Resistor R blider $2 34 R seri $ 34 R beban $ %R5$* 6 34 R beban ! %R5!* 67 34 R beban 6 %R56* 8! 34 ". Potensio 9 34. d. 3apasitor $ !!2 :;<92/. ! 1= :;<!9/. e. Transistor ;S 72$6 %NPN*. '. 3abel jumper >$,9 meter. -. Alat a. Soldir b. Tang %Potong, 5an"ip, 3upas* ". -oor P- d. Atraktor e. Timah '. Multimeter Digital g. .s"iloskop h. Tra'o T INPUT OUTPUT III. GAMBAR RANGKAIAN DAN ANALISIS RANGKAIAN A. Mera!"a# $a Me!u%# S#stem Pe&earah Ge'(mba! Peuh $. Rangkaian Pengujian -entuk Gelombang sebelum Tapis Dipasang Pada rangkaian diatas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! / $ diukur sebagai tegangan input antara tra'o dengan D$%,$ dengan ,6* / ! diukur sebagai tegangan input antara tra'o dengan D!%,! dengan ,6* / .@TP@T diukur sebagai tegangan output dari dua diode%,1 dengan ,6* / .@T D diukur sebagai tegangan output D %/ e' *dari rangkaian / .@T D diukur menggunakan Multimeter / .@TP@T diukur menggunakan .s"iloskop !. Rangkaian Pengujian -entuk Gelombang setelah Tapis Dipasang Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 Resistor Seri dengan resistansi $34 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ / .@T D$ diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / .@T D! diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,BA,= dengan ,6* / Riak$ diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / Riak! diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,BA,= dengan ,6* 4 V OUT DC V OUTPUT 1 2 3 4 V OUT DC1 Riak1 1 2 3 V OUT DC2 Riak2 / .@T D diukur menggunakan Multimeter / Riak diukur menggunakan .s"iloskop 6. Rangkaian Pengujian -entuk Gelombang dengan -eban Resistor a. Dengan -eban R5$ 634 Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ R Seri dengan resistansi $34 R5$ dengan resistansi 634 / .@T D$ diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / .@T D! diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,BA,=A,8 dengan ,6* / Riak$ diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / Riak! diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,BA,=A,8 dengan ,6* / .@T D diukur menggunakan Multimeter / Riak diukur menggunakan .s"iloskop b. Dengan -eban R5! 6734 Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ V OUT DC1 Riak1 1 2 3 4 V OUT DC2 Riak2 RL1 3K RL2 39K V OUT DC2 Riak2 V OUT DC1 Riak1 1 2 3 4 R Seri dengan resistansi $34 R5! dengan resistansi 6734 / .@T D$ diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / .@T D! diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,BA,=A,8 dengan ,6* / Riak$ diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / Riak! diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,BA,=A,8 dengan ,6* / .@T D diukur menggunakan Multimeter / Riak diukur menggunakan .s"iloskop ". Dengan -eban R56 8!34 Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ R Seri dengan resistansi $34 R56 dengan resistansi 8!34 / .@T D$ diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / .@T D! diukur sebagai tegangan output D dari rangkaian%,BA,=A,8 dengan ,6* / Riak$ diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9 dengan ,6* / Riak! diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,BA,=A,8 dengan ,6* / .@T D diukur menggunakan Multimeter / Riak diukur menggunakan .s"iloskop B. Mera!"a# $a Me!u%# Pe&e$#a Da&a Ter"e$a'# $. Rangkaian Pengujian Tanpa -eban, denagn Tegangan .utput Diatur menjadi 9 /olt RL3 82K V OUT DC2 Riak2 V OUT DC1 Riak1 1 2 3 4 V RIAK IN 1 2 3 V IN DC V RIAK OUT Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ R Seri dengan resistansi $34 Transistor ;S 72$6%NPN* / 0N D diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / .@T diatur sebesar 9/olt / R0A3 0N diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / R0A3 .@T diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,$1 dengan ,6* / 0N D dan / .@T diukur menggunakan Multimeter / R0A3 diukur menggunakan .s"iloskop !. Rangakaian Pengujian Dengan -eban Resistor a. Dengan R5$ 634 Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ R Seri dengan resistansi $34 Transistor ;S 72$6%NPN* R5$ dengan resistansi 634 / D$ diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / D! diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,$1A,8 dengan ,6* / R0A3$ diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / R0A3! diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,$1A,8 dengan ,6* /
D diukur menggunakan Multimeter / R0A3 diukur menggunakan .s"iloskop b. Dengan R5! 6734 V RIAK1 1 2 3 V
DC1 RL1 3K V DC2 ;V RIAK2 Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ R Seri dengan resistansi $34 Transistor ;S 72$6%NPN* R5! dengan resistansi 6734 / D$ diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / D! diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,$1A,7 dengan ,6* / R0A3$ diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / R0A3! diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,$1A,7 dengan ,6* /
D diukur menggunakan Multimeter / R0A3 diukur menggunakan .s"iloskop c. Dengan R56 8!34 Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ R Seri dengan resistansi $34 Transistor ;S 72$6%NPN* R56 dengan resistansi 8!34 / D$ diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* V RIAK1 1 2 3 V
DC1 RL2 39K V DC2 ;V RIAK2 V RIAK1 1 2 3 V
DC1 RL2 82K V DC2 ;V RIAK2 / D! diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,$1A,$2 dengan ,6* / R0A3$ diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / R0A3! diukur sebagai tegangan riak%ripple* dari rangkaian%,$1A,$2 dengan ,6* /
D diukur menggunakan Multimeter / R0A3 diukur menggunakan .s"iloskop 3. Rangkaian Pengujian R$, R!, dan / 0N D dengan / .@TP@T -er)ariasi Pada rangkaian di atas terlihat bah?a# Tra'o T Resistor -lider dengan resistansi $234 ! buah Dioda D$ 0N122! $ dengan kapasistansi !!2:;<92/ ! dengan kapasistansi 1=:;<!9/ R Seri dengan resistansi $34 Transistor ;S 72$6%NPN* R$ diukur sebagai hambatan yang diperoleh dari sambungan ole"tor%,9* dengan kaki tengah potensio R! diukur sebagai hambatan yang diperoleh dari sambungan Ground%,6* dengan kaki tengah potensio / 0N D diukur sebagai tegangan dari rangkaian%,1A,9A,$$ dengan ,6* / .@TP@T diatur sesuai dengan ketentuan yaitu 6,1,B,=,7,$2 /olt / 0N D, / .@TP@T , dan R$<R! diukur menggunakan Multimeter 1 2 3 V IN DC R 2 R 1 V OUTPUT I). HASIL PENGUJIAN A. Mera!"a# $a Me!u%# S#stem Pe&earah Ge'(mba! Peuh $. Rangkaian Pengujian -entuk Gelombang sebelum Tapis Dipasang /$ C 6B / /! C 6B / / .@TP@T C $=,B / / .@T D C $$,$6 / Gambar Gel. /$ C Gambar Gel./! C Gambar Gel..ut C !. Rangkaian Pengujian -entuk Gelombang setelah Tapis Dipasang 4 V OUT DC V OUTPUT 1 2 3 / .@T D$ C $=,29 / Gambar Gel.Riak$ C / .@T D! C $=,29 / / Riak$ C 2,$$B / / Riak!C 2,2218 / Gambar Gel. Riak! C 3. Rangkaian Pengujian -entuk Gelombang dengan -eban Resistor a. Dengan -eban R5$ 634 / .@T D$ C $B,7$ / Gambar Gel.Riak $ C / .@T D! C $!,=6 / / Riak$ C 2,6 / / Riak!C 2,2$!8 / Gambar Gel. Riak! C b. Dengan -eban R5! 6734 4 V OUT DC1 Riak1 1 2 3 V OUT DC2 Riak2 V OUT DC1 Riak1 1 2 3 4 V OUT DC2 Riak2 RL1 3K / .@T D$ C $=,21 / Gambar Gel.Riak $ C / .@T D! C $B,B/ / Riak$ C 2,$1 / / Riak!C 2,22BB / Gambar Gel. Riak! C ". Dengan -eban R56 8!34 / .@T D$ C $=,2= / Gambar Gel.Riak $ C / .@T D! C $B,8= / / Riak$ C 2,$! / / Riak! C 2,22B! / Gambar Gel. Riak! C B. Mera!"a# $a Me!u%# Pe&e$#a Da&a Ter"e$a'# $. Rangkaian Pengujian Tanpa -eban, denagn Tegangan .utput Diatur menjadi 9 /olt / 0N D C $$,!$ / Gambar Gel.Riak0N C / out C 9/ / R0A3 0N C 2,!9! / / R0A3 .@T C 2,6=B / Gambar Gel. Riak.@T C !. Rangakaian Pengujian Dengan -eban Resistor RL2 39K V OUT DC2 Riak2 V OUT DC1 Riak1 1 2 3 4 RL3 82K V OUT DC2 Riak2 V OUT DC1 Riak1 1 2 3 4 V RIAK IN 1 2 3 V IN DC V RIAK OUT a. Dengan R5$ 634 / D$ C $$,$7 / Gambar Gel.Riak $ C / D! C 2,B=8 / / R0A3$ C 2,!9B / / R0A3! C 2,22$1 / Gambar Gel. Riak ! C b. Dengan R5! 6734 / D$C $$,!6 / Gambar Gel.Riak $ C / D! C 2,=9$ / / R0A3$ C 2,!9B / / R0A3! C 2,22! / Gambar Gel. Riak ! C ". Dengan R56 8!34 / D$ C $$,$9 / Gambar Gel.Riak $ C / D! C 2,==1 / / R0A3$ C 2,!9! / / R0A3! C 2,22!8 / Gambar Gel. Riak ! C 3. Rangkaian Pengujian R$, R!, dan / 0N D dengan / .@TP@T -er)ariasi V RIAK1 1 2 3 V
DC1 RL1 3K V DC2 ;V RIAK2 V RIAK1 1 2 3 V
DC1 RL2 39K V DC2 ;V RIAK2 V RIAK1 1 2 3 V
DC1 RL2 82K V DC2 ;V RIAK2 Nilai komponen yang dipakaiC Potensio C 93 ohm R seri C $3 ohm 3apasitor $C !!2u;<92/ 3apasitor !C 1= u;<!9/ / out %/* / 0n D %/olt* R$%34* R!%34* 6 $!,8! 9,!$ $,$1! 1 $!,=7 1,81 $,968 B $!,8! 1,2! !,6!! = $!,8$ 6,B9 !,BB9 7 $!,8$ !,7$ !,7=9 $2 $!,8$ !,=9 6,!! ). ANALISA HASIL PENGUJIAN A. Mera!"a# $a me!u%# s#stem pe&earah !e'(mba! peuh $. Pengujian Sebelum Tapis Dipasang Sebelum tapis dipasang tidak akan ada gelombang riak%ripple* yang terbentuk. Nilai+ nilai yang diperoleh dari per"obaan pertama ini adalah sebagai berikut# /$ C 6B )olt. %R.* /! C 6B )olt. %R.* / output C $=,B )olt. %R.* / output D C $$,$6 )olt. %multi* Analisis perhitungan # - Nilai /$ dan /! diperoleh dengan menggunakan .s"iloskop. -esar nilai tegangan diperoleh dengan melihat nilai pun"ak ke pun"aknya. Dan hasil dari per"obaan, nilai /$ dan /! adalah sama, yaitu sekitar 6B /olt. - Nilai / .@TP@T diperoleh dengan mengalikan nilai yang diperoleh pada /$ atau /! dengan D dan kemudian menguranginya dengan nilai teganan turun dari diode yaitu 2,= /olt, sehingga hasil perhitungan yang diperoleh adalah $=,6 /olt. Namun hasil 1 2 3 V IN DC R 2 R 1 V OUTPUT yang diperoleh dari pengamatan adalah $=,B /olt. Perbedaan 2,6 /olt tersebut masih dalam batas toleransi, jadi pengukuran yang telah dilakukan dapat dinilai benar. - / .@TP@T D diperoleh dengan mengalikan nilai /.@TP@T dengan . Sehingga hasil perhitungan yang diperoleh adalah $$,! )olt. Namun hasil yang diperoleh pada pengamatan adalah $$,$6 )olt. Perbedaan 2,2= /olt tersebut masih dalam batas toleransi, jadi pengukuran yang telah dilakukan dapat dinilai benar. !. Pengujian Setelah Tapis Dipasang Setelah tapis dipasang maka akan terjadi gelombang riak. Nilai+nilai yang diperoleh dari per"obaan ini adalah sebagai berikut# / .@T D$ C $=,29 )olt. %multi* / .@T D! C $=,29 )olt. %multi* / R0A3$ C 2,$$B )olt. %R.* / R0A3! C 2,2218 )olt. %R.* Terlihat bah?a /outD$ dan /outD! mempunyai nilai yangsama. &al dikarenakan kedua kapasitor memberi pengaruh yang sangat ke"il sekali terhadap arus D, maka /outD sebelum mele?ati kapasitor dan sesudah mele?atinya pun kurang lebih sama. Terlihat juga bah?a nilai dari / Riak$ dan / Riak! sangat ke"il bernilai sampai m/olt. 3etika tegangan A masuk melalui kapasitor, maka kapasitor tersebut ber'ungsi sebagai 'ilter terhadap riak pada tegangan A tersebut. 0ni mengakibatkan tegangan memiliki nilai yang semakin ke"il atau sama. &al ini dikarenakan pada saat tegangan yang telah mele?ati diode naik, maka kapasitor akan "harging. Sedangkan ketika tegangan mulai turun maka kapasitor akan dis"harging. &al inilah yang menyebabkan mengapa riak yang dihasilkan menjadi lebih ke"il dan /ppnya pun juga ikut menge"il. 6. Pengujian -entuk Gelombang dengan -eban Resistor Pada per"obaan kali ini, pengujian dilakukan dengan menghubungkan ,umper / .@T D! pada pe"obaan sebelumnya dengan salah satu dengan resistor beban %R5* se"ara begantian. R5 yang digunakan yaitu R5$ C 634, R5! C 6734, R56C 8!34. 3emudian mengamati perubahan yang terjadi pada / .@T D yang baru dan gelombangnya. Dari ketiga pengujian diatas dapat dilihat bah?a nilai dari /riak akan berbanding terbalik dengan nilai resistansi yang digunakan. Semakin besar nilai resistansinya maka nilai dari / Riak akan semakin ke"il atau dengan kata lain tegangan semakin mendekati / .@T D ideal. a. Dengan beban R5$ 6 3E Data yang diperoleh ketika R5 sebesar 63E# /outD$ # $B,7$ / /riak$# 622 m/ /outD! # $!,=6 / /riak! # $!,8 m/ Se"ara matematis, /out D$ dapat dihitung yaitu # F terbu"t# me$e"at#. -erdasarkan rumus, maka tegangan ripple pada beban adalah /d" di atas menggunakan / .@T D!, sedangkan ?aktu yang digunakan sebesar 8,66 ms %untuk penyearah gelombang penuh*. Dari hasil perhitungan, terjadi perbedaan yang besar sehingga kemungkinan terjadi kesalahan pada saat pengukuran. b. Data yang diperoleh ketika R5 sebesar 673E# /outD$ # $=,21 / /riak$# $12 m/ /outD! # $B,B / /riak! # B,B m/ Se"ara matematis, /out D$ dapat dihitung yaitu # F terbu"t# me$e"at#. -erdasarkan rumus, maka tegangan ripple pada beban adalah /d" di atas menggunakan / .@T D!, sedangkan ?aktu yang digunakan sebesar 8,66 ms %untuk penyearah gelombang penuh*. Dari hasil perhitungan, terjadi perbedaan yang besar sehingga kemungkinan terjadi kesalahan pada saat pengukuran. ". Data yang diperoleh ketika R5 sebesar 8!3E# /outD$ # $=,2= / /riak$# $!2 m/ /outD! # $B,8= / /riak! # B,! m/ Se"ara matematis, /out D$ dapat dihitung yaitu # F terbu"t# me$e"at#. -erdasarkan rumus, maka tegangan ripple pada beban adalah /d" di atas menggunakan / .@T D!, sedangkan ?aktu yang digunakan sebesar 8,66 ms %untuk penyearah gelombang penuh*. Dari hasil perhitungan, terjadi perbedaan yang besar sehingga kemungkinan terjadi kesalahan pada saat pengukuran. B. Mera!"a# $a Me!u%# Pe&e$#a Da&a Ter"e$a'# $. Pengujian tanpa beban, dengan tegangan output diatur menjadi 9 )olt Pada pengujian ini, kami melakukan pengukuran nilai / 0N D, / R0A3 0N, dan / R0A3 .@T dengan ketentuan nilai / .@T dibuat menjadi 9 /. Nilai / .@T diukur dengan menggunakan multimeter dimana probe merah tersambung ke kaki emitter transistor %,$1* dan probe hitam ke ground. 3emudian potensio diputar perlahan sehingga didapat nilai / .@T sebesar > 9/. 3emudian, selanjutnya melakukan pengukuran nilai / 0N D, / R0A3 0N, dan / R0A3 .@T. Sebelum mengukur / 0N D , ,1, ,9, ,$$ harus dihubungkan terlebih dahulu. 3emudian baru diukur nilainya dengan menggunakan multimeter, sedangkan nilai / R0A3 0N dan / R0A3 .@T diukur dengan os"iloskop. Data yang didapat dari pengujian ini sebagai berikut # / 0N D C $$,!$ / / R0A3 0N C 2,!9! / / .@T C 9 / / R0A3 .@T C 2,6=B / / .@T yang telah diatur sebelumnya yaitu sebesar 9 /olt merupakan tegangan pada emitter. Potensio ber'ungsi mengatur besar tegangan yang masuk pada kaki -asis transistor. 3ondisi transistor sangat mempengaruhi kinerja rangkaian ini. Nilai / R0A3 .@T lebih besar daripada / R0A3 0N, hal ini dikarenakan adanya pengaruh transistor yang dapat memperkuat arus yang mengalir pada transistor sehingga / R0A3 .@T pun akan bertambah besar juga. !. Pengujian dengan beban resistor Pada pengujian kali ini, kaki emitter%,$1* pada transistor dihubungkan pada salah satu dari R5 se"ara bergantian yaitu R5$, R5! dan R56. Dari rangkaian tersebut, kami mengukur nilai / D$, / D!, / R0A3$ dan / R0A3! . 3arena pada kaki emitter yang terhubung hanya beban resistor, maka nilai tegangan pada beban resistor akan sama dengan / output</ D!. Nilai / D$ akan bernilai sama pada semua beban sehingga bentuk dan nilai pun"ak ke pun"ak gelombang / R0A3$ juga sama. a. Data yang diperoleh ketika R5$ C 6 34 / D$ C $$,$7 / / D! C 2,B8= / / R0A3$ C 2,!9B / / R0A3! C $,1 m/ b. Data yang diperoleh ketika R5! C 67 34 / D$ C $$,!6 / / D! C 2,=9$ / / R0A3$ C 2,!9B / / R0A3! C ! m/ ". Data yang diperoleh ketika R56 C 8! 34 / D$ C $$,$9 / / D! C 2,=$1 / / R0A3$ C 2,!9! / / R0A3! C !,8 m/ Nilai / D! dari tiap+tiap hambatan hampir sama ?alau harga hambatan beban resistor berbeda+beda, karena hambatan dipasang se"ara parallel. Dengan adanya transistor pada rangkaian, maka arus yang dikeluarkan oleh transistor akan diperkuat%bertambah besar*, sehingga tegangan riak pada beban akan diperkuat juga. Namun pada pengukuran ini, tidak ada yang terbukti, mungkin terdapat kesalahan pada saat pengukuran atau kesalahan pada pemasangan rangkaian pada alat ukur. 3. Pengujian R$, R!, dan / 0N D dengan / .@TP@T -er)ariasi Pada kali ini kami mengukur nilai R$, R!, dan / 0N D dengan / output ber)ariasi sesuai dengan ketentuan. / output diatur dengan "ara memutar lengan potensio agar diperoleh nilai / .@TP@T yang sesuai dengan ketentuan. -erikut komponen yang digunakan pada pengujian ini beserta spesi'ikasinya # Potensio C 93 ohm R seri C $3 ohm 3apasitor $C !!2u;<92/ 3apasitor !C 1= u;<!9/ / .@TP@T %/* / 0n D %/olt* R$%34* R!%34* 6 !2,$ 9,$6 B,B 1 !2,=8 6,B1 1,!7 B !2,91 !,$9 8,6 = 7 $2 Menurut Teori, Nilai / 0N D tidak akan terpengaruh oleh nilai / .@TP@T , sehingga berapapun nilai / out yang diinginkan, nilai /in D tidak akan berubah se"ara drastis. &al ini sesuai dengan pengujian kali ini dimana nilai dari / 0N Dnya tidak mengalami perubahan yang "ukup signi'ikan yaitu berada dinilai >$!,8$ /. Nilai R$ diperoleh dengan menghubungkan kaki "ole"tor %,9* dengan kaki tengah potensio atau dengan kaki basis%,$!*. Sedangkan nilai R! diperoleh dengan menghubungkan kaki basis %,$!* pada transistor dengan ground%,6*. &ubungan antara R$ dan R! yaitu R$ terhubung se"ara seri terhadap R! sehingga bila R$ A R!, maka hasilnya akan sama atau berkisar dengan nilai hambatan dari R seri dan R potensio yaitu >B3 4. Pada pengujian / .@TP@T C 6+= /olt saya lupa untuk mematikan sumber listriknya sehingga yang terjadi pada multi harga R menjadi semakin besar ini dikarenakan ada arus pengganggu yang berasal dari rangkaian yang teraliri arus, sedangkan pada pengujian / .@TP@T C 7+$2 /olt sumber listrik telah saya padamkan,sehingga harga R pada multi bisa lebih teliti karena tidak ada arus pada rangkaian ini dan arus hanya berasal dari baterai Multimeter. Dan pada akhirnya, nilai R T.TA5 seluruhnya mendekati B 34, sehingga dapat dikatakan, hasil pengujian "ukup benar. )I. KESIMPULAN Dari per"obaan yang telah dilakukan yaitu menguji Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dan Penyedia Daya Terkendali, maka dapat disimpulkan # $. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh %;ull+?a)e* terdiri dari dua buah diode dengan dasar penggabungan $ua Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang %&al'+?a)e* yang dirangkai sebagai berikut . !. Diode pada rangkaian penyearah, ber'unsi sebagai RGT0;0GR %PGNHGARA&*. 6. 3apasitor ber'ungsi sebagai ;05TGR yaitu untuk membuat gelombang menjadi lebih halus. 1. Nilai Tegangan yang terba"a dari tra'o adalah Nilai tegangan e'ekti'. 9. Nilai Tegangan yang terba"a di .s"iloskop adalah Nilai Tegangan Pun"ak ke Pun"ak %Peak to Peak*. B. Nilai Tegangan Peak to Peak diperoleh dengan rumus . =. Tapis pada rangkaian penyearah gelombang akan menimbulkan riak%ripple* pada gelombang outputnya. 8. Rangkaian Penyedia Daya Terkendali dibentuk dengan menambahkan transistor dan potensiometer pada Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh. 7. Transistor pada Rangkaian Penyedia Daya Terkendali ber'ungsi mengatur nilai arus yang ingin dihasilkan dari rangkaian. $2. Potensiometer pada Rangkaian Penyedia Daya Terkendali ber'ungsi mengatur besar tegangan yang masuk pada kaki -asis Transistor pada rangkaian penyedia daya kendali. )II. LAMPIRAN A. PGRTANHAAN DAN ,A(A-AN Pertanyaan $. -erapa 'aktor riak se"ara teoritis sebelum tapis dipasang dan setelah tapis dipasang I !. Sebutkan 'ungsi diode dan tahanan blider sebelum tapis dipasang I 6. Sebutkan 'ungsi kapasitor, R seri, potensio dan transistor yang terpasang pada rangkaian penyedia daya terkendali I 1. -agaimana hubungan antara / 0n D, / .ut, R$ dan R! I 9. Gambarkan gra'ik untuk hubungan /out dan -eta %J* K ,a?aban $. ;aktor Riak se"ara teoritis sebelum tapis adalah sama seperti gelombang A $ phase yaitu positi' saja. 3arena diode hanya mele?atkan sinyal phase positi' dari sumber tegangan. Sinyal yang melalui R adalah sebesar / .@TP@T / Setelah tapis dipasang maka riak akan semakin ke"il, karena 'ungsi dari kapasitor itu sendiri. / .@T D yang dihasilkan yaitu /r sendiri bergantung pada 3apasitas dari kapasitor, R beban , dan ?aktu "harge <dis"harge. Rumusnnya adalah sebagai berikut # !. *u!s# D#($a pada rangkaian sistem penyearah yaitu sebagai re"ti'ier < penyearah sinyal 0nput A yang masih berupa sinyal bolak L balik menjadi sinyal D. Hambata B'#$er ber'ungsi sebagai beban yang dapat dilalui oleh arus sehingga sinyal atau nilai tegangan yang akan mengalir ke rangkaian berikutnya dapat diketahui. 6. ;ungsi 3APAS0T.R sebagai 'ilter atau penghalus gelombang. ;ungsi R Seri sebagai R input untuk menghasilkan arus keluaran yang diinginkan. ;ungsi Potensiometer sebagai pengatur nilai tegangan dengan mengubah harga R pada potensio tersebut. ;ungsi Transistor sebagai penguat daya dan pengendali arus. 1. &ubungan antara / in D, /out , R$ dan R! yaitu sbb # 9. V OUT