Anda di halaman 1dari 7

Infeksi saluran kemih (ISK) didefinisikan bakteriuria yang signifikan dengan sekumpulan gejala

seperti dysuria (nyeri berkemih), meningkatnya frekuensi dan urgensi, rasa tidak nyaman pada
suprapubik, dan nyeri pada sudut costovertebral. Infeksi dapat mengenai baik saluran kemih
bagian bawah maupun atas. Infeksi saluran kemih bagian bawah seperti sistitis, urethritis, dan
prostatitis. Seangkan infeksi saluran kemih bagian atas seperti pielonefritis, abses intra renal,
abses perinefrik. Sedangkan ISK tanpa komplikasi merupakan infeksi pada saluran kemih yang
normal baik secara anatomi maupun sarafnya, durasi sakit pendek (!" hari). ISK dengan
komplikasi merupakan infeksi pada saluran kemih dengan kelainan anatomi maupun sarafnya
(missal pemakaian kateter dalam waktu lama dan batu ginjal).
,#
Infeksi saluran kemih (ISK)
merupakan infeksi tersering kedua setelah infeksi saluran nafas atas yang terjadi pada populasi
dengan rata!rata $.%& pada wanita di atas #" tahun dan '."!& pada pria di atas #" tahun.

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi nosokomial tersering yang mencapai kira!kira ()!
#)&
*
.+engan mengenal mengenai epidemiologi bakteri pada saluran kemih, maka kita dapat
makin memahami mengenai infeksi yang ada maupun komplikasi yang dapat terjadi, dalam hal
ini striktur uretra.
Penyebab Umum
,',%,(
,akteri penyebab ISK biasanya berasal dari usus, vagina, atau kulit sebagai flora normal dari
penderita. ,iasanya berasal dari flora fekal aerobic. Kebanyakan ISK tanpa komplikasi ($"&)
disebabkan oleh organisme tunggal. Sedangkan pada pasien yang dirawat di rumah sakit, dengan
kateter, atau kelainan anatomi bisa jadi polimikrobial.
#
-rganisme .ram!positif/
! Staphylococcus saprophyticus (organisme penyebab dalam "& sampai "& dari 01I)
! Enterococcus faecalis
-rganisme .ram!negatif/
! Escherichia coli (organisme penyebab pada 2"& infeksi diperoleh masyarakat)
! Klebsiella pneumoniae
! Proteus dan Providencia spesies
! Pseudomonas aeruginosa
! Enterobacter dan Serratia spesies
3enyebab yang jarang
! Spesies Salmonella
! Mycobacterium tuberculosis
! Chlamydia trachomatis
! Spesies Candida (lebih umum pada pasien imunosupresi, pasien dengan diabetes, dan
pasien yang baru!baru ini telah menerima antibiotik)
! ,eberapa organisme mikroba penyebab infeksi dapat ditemukan pada pasien dengan batu
ginjal, abses ginjal kronis, kateter urin yang terpasang lama, atau fistula antara kandung
kemih dengan usus atau vagina
3enyebab serius
! Staphylococcus aureus (umumnya akibat bakteremia, kadang!kadang menghasilkan abses
ginjal atau perinefrik selain bakteriuria)
! Spesies Candida (ditemukan pada pasien sakit kritis, imunosupresi, dan kronis kateter)
Faktor penyebab atau predisposisi
,',%
! 4enis kelamin perempuan merupakan faktor risiko independen untuk ISK
! 5ubungan seksual
! 3enggunaan spermisida atau diafragma untuk kontrasepsi
! Kehamilan
! Kurangnya estrogen, apakah menopause, bedah, atau bawaan
! 3enggunaan antibiotik ! antimikroba yang digunakan "!'2 hari sebelum ISK dapat
mengubah flora normal urogenital menjadi didominasi flora pathogen.
! -bstruksi saluran kemih, seperti yang dihasilkan dari pembesaran prostat jinak, tumor,
atau penggunaan obat!obatan kolinergik
! 0rin sisa dalam kandung kemih akibat hipertrofi prostat, striktur uretra, sistokel, kandung
kemih hipotonik, urolitiasis, tumor, divertikula kandung kemih, atau penggunaan obat!
obatan antikolinergik
! 3engosongan kandung kemih yang tidak lampias disebabkan oleh kelainan neurologis,
seperti stroke6 cedera tulang belakang6 tabes dorsalis6 atau kandung kemih neurogenik
pada pasien diabetes, spina bifida, atau cerebral palsi
! 7efluks vesicoureteral (refluks urin retrograde) dikaitkan dengan peningkatan risiko
pielonefritis akut dan kronis. Kebanyakan kasus yang terdeteksi sekarang di masa kecil6
8amun, banyak orang dewasa yang lahir sebelum lembaga skrining anak yang lebih ketat
mungkin memiliki vesicoureteral refluks dan biasanya memiliki sejarah berulang ISK
pada anak
! Kateterisasi urin
! Instrumentasi mekanis
Epidemiologi
3revalensi dari ,akteriuria 9simtomatik
3ada wanita, bakteriuria tanpa gejala meningkat seiring dengan bertambahnya usia. +ata tentang
laki!laki yang sehat juga menunjukka bahwa prevalensi bakteruria juga meningkat seiring usia,
walaupun prevalensi laki!laki selalu lebih rendah dibandingkan wanita pada usia yang sama.
,'
1abel / 3revalensi dari bakteriuria asimtomatik pada laki!laki dan wanita dewasa
'
8egara 0sia (tahun) laki!laki (&) :anita (&)
4epang ")!"$ ).# '.2
#)!#$ ." *.(
*); %.# ).2
Swedia *' #.) #.)
*$ #.) (.)
Skotlandia #"!*( #.) #.)
<*" *.) *.)
=aktor 7esiko untuk ,akteria 9simtomatik
1abel / =aktor 7esiko untuk ,akteriuria 9simtomatik
'
Faktor Resiko Efek pada prevalensi dari bakteriuria asimtomatik
4enis kelamin perempuan >eningkatkan prevalensi (lihat table)
9ktivitas seksual +apat meningkatkan prevalensi (lebih tinggi pada wanita yang
sudah menikah
+iabetes >eningkatkan prevalensi pada wanita kurang dari #" tahun '!#&
9danya kateter %!#& orang mengalami bakteriuria dengan penggunaan kateterisasi
setiap hari. Semua pasien dengan penggunaan kateter jangka
panjang mempunyai bakteriuria.
3revalensi ,akteriuria Simtomatik
,eberapa studi menunjukkan bahwa wanita di bawah ") tahun dengan gejala akut seperti
dysuria, urgensi atau frekuensi (mengarah ke infeksi saluran kemih bagian bawah) atau nyeri
pinggang (mengarah ke infeksi saluran kemih bagian atas) kemungkinan besar mengalami
bakteriuria (lihat 1abel).
'
1abel / 3revalensi bakteriuria pada wanita yang tidak hamil di bawah ") tahun dengan gejala
akut infeksi saluran kemih
'
4umlah :anita4umlah & bakteriuria 1ingkat Kepercayaan 1ingkat Kepercayaan
1otal ,akteriuria ,agian ,awah ,agian 9tas
(.%" '.$#) *.#& *).'& *%.)&
Demografi

0sia

! +i antara bayi sampai usia # bulan, ISK lebih sering terjadi pada anak laki!laki, yang
memiliki insiden yang lebih tinggi mengalami kelainan pada saluran kemih dibandingkan
anak perempuan
! +i antara orang!orang berusia sampai #" tahun, ISK terutama terjadi pada pasien wanita,
mungkin karena anatomi uretra perempuan, yang memungkinkan bakteri untuk memasuki
saluran kemih relatif mudah
! +i antara orang!orang di atas usia #" tahun, bakteriuria mempengaruhi pria dan wanita sama!
sama besar (sekitar ()&), dengan sebagian besar infeksi yang tanpa gejala. Skrining rutin
dan pengobatan belum dapat menurunkan angka kesakitan atau kematian pada populasi ini
4enis Kelamin
,'
! 3aling umum terjadi pada wanita yang aktif secara seksual
! :anita di atas usia #" tahun, atau wanita yang sudah berkurang kadar estrogennya, juga
mengalami ISK lebih sering daripada laki!laki
.enetika

3asien yang tidak mengeluarkan antigen golongan darah 9,- memiliki resiko tiga sampai empat
kali lebih mungkin untuk mengalami ISK berulang.
Seperti yang diketahui, insidensi striktur uretra dapat disebabkan oleh komplikasi setelah terjadi
infeksi saluran kemih. Infeksi dapat berupa sistitis, prostatitis, pielonefritis, atau uretritis,
tergantung pada daerah saluran urogenital yang paling terpengaruh. Struktur berongga atau
tubular dari sistem urin rentan terhadap infeksi oleh bakteri coliform. ,akteri ini diyakini
mendapat akses ke meatus uretra melalui hubungan seksual atau kontaminasi lokal dan kemudian
naik dan menginfeksi bagian dari saluran kemih.
%
Kelainan anatomi saluran kemih atau fungsi memungkinkan infeksi yang lebih tidak biasa,
berulang, dan terus!menerus dengan organisme seperti 3roteus, Klebsiella, atau spesies
?nterobacter. Kelainan tersebut termasuk divertikula kandung kemih, kista ginjal, striktur uretra,
pembesaran prostat jinak, dan kandung kemih neurogenik. 4arang, bakteri dapat menyebar secara
hematogen, menyebabkan pielonefritis.
(
0rethritis, atau peradangan pada uretra, pada pria mempunyai ciri!ciri mengeluarkan duh tubuh
dan atau gejala uretral seperti disuria, tetapi dapat juga tanpa gejala. 0rethritis paling banyak
disebabkan karena bakteri pathogen yang ditularkan melalui hubungan seksual. +iagnosis
urethritis dapat dipastikan dengan jumlah leukosit polimorfonuklear (3>8) pada uretra anterior.
,iasanya didapat dengan usap uretra (smear), tetapi dapat juga menggunakan spesimen urin
yang pertama (First-pass urine). 0rethritis dibedakan menjadi gonokokal bila Neisseria
gonorrhoeae terdeteksi, atau non!gonokokal (8.0) bila tidak terdeteksi. Servisitis mukopurulen
pada wanita sebanding dengan 8.0 pada pria, kira!kira ()& kasus disebabkan infeksi
Chlamydia trachomatis, walaupun telah dilaporkan juga disebabkan oleh Mycoplasma
genitalium.
"
N. gonorrhoeae. 3enilaian isolasi bermacam!macam dan berbeda pada keadaan status sosial dan
8egara!negara di ?ropa. 8. gonorrhoeae lebih umum di kawasan pinggiran kota, area yang
miskin dibandingkan area yang kaya.
"
@hlamydia lebih mudah ditemukan pada pasien dengan usia yang lebih muda dibanding M.
genitalium, dan kedua jenis bakteri jarang ditemukan menginfeksi bersamaan dalam individu
yang sama. 3ada %)!2)& kasus 8.0 ditemukan infeksi C. trachomatis atau M. genitalium.
(
Isolasi dari richomonas vaginalis tergantung pada prevalensi organisme di masyarakat, lebih
umum ditemukan pada ras non!kulit putih dan ?ropa 1imur, dan makin mudah dideteksi dengan
pemeriksaan reaksi rantai polymerase (3@7) yang lebih sensitif. Isolasi . vaginalis lebih besar
pada pria usia lebih dari %) tahun.
"
Tabel 2. Prevalensi bakteri patogen paling umum pada pasien NGU
(
ikroorganisme Prevalensi
Chlamydia trachomatis !(%&
Mycoplasma genitalium $!'"&
!denovirus '!(&
richomonas vaginalis !')&
5erpes simpleA virus '!%&
. ?lsevier. 0rinary 1ract Infection. ')'. +iunduh dari /
https/BBwww.clinicalkey.comBtopicsBurologyBurinary!tract!infection.html
'. 9 8ational @linical .uidelines / >anagement of suspected bacterial urinary tract
infections in adults. Scottish Intercollegiate .uidelines 8etwork. ')'
%. (Seller, 7obert 5, and 9ndrew ,. Symons. "ifferential "iagnosis of Common
Complaints #
th
ed. 3hiladelphia, 39/ ?lsevierBSaunders, ')'
(. ,remnor 4.+, Sadovsky 7. ?valuation of +ysuria in 9dults. State 0niversity of 8ew
Cork 5ealth Science @enter. +iunduh dari
http/BBwww.aafp.orgBafpB'))'B)("Bp"2$.html
". Shahmanesh >, >oi 5. 3rof, 4anier >, et al. '))$ ?uropean .uideline on the
managementof non gonoccocal urethritis
#. =oAman , 3h+, ?pidemiology of 0rinary 1ract Infections / Incidence, >orbidity, and
?conomic @osts
*. I90I. .uidelines Infeksi Saluran Kemih.'))$.

Anda mungkin juga menyukai