Anda di halaman 1dari 11

EKOSISTEM

1) Pengertian Habitat dan Relung Ekologi


Hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara mahluk hidup
dengan lingkungannya dipelajari dalam cabang ilmu yang disebut ekologi.
Ekologi berasal dari bahasa latin yaitu oikos yang berarti rumah, dan logos
yang berarti ilmu. Dalam memberi deskripsi hubungan ekologis mahluk-
mahluk sangat penting dapat membedakan antara tempat suatu mahluk hidup
dan apa yang dilakukan (peran) sebagai bagian dari ekosistemnya. Istilah
habitat dan relung ekologi (ecological niche) berkenaan dengan dua konsep
yang paling penting dalam ekologi. Habitat suatu mahluk hidup adalah tempat
mahluk itu hidup. Ini adalah tempat fisik, bagian yang spesifik di permukaan
bumi, udara, tanah,atau air.
Relung ekologi adalah adalah status atau peran suatu mahluk hidup di
dalam komunitas atau ekosistem. Relung ekologi tergantung pada adaptasi
struktural mahluk, respons fisiologis dan perilakunya. Relung ekologi bukanlah
ruang fisik, tetapinsuatu abstraksi mencakup semua faktor-faktor
fisik,kimia,fisiologis dan biotik yang diperlukan mahluk untuk hidup. Dalam
ekologi tidak pernah ada dua jenis menempati relung ekologi yang sama. Suatu
spesies dapat menempati relung ekologi sangat berbeda di daerah yang berbeda
tergantung pada suplai makanan yang tersedia dan pada jumlah macam
pesaing-pesaingnya.

2) Komponen Penyusun Ekosistem

Suatu ekosistem tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen
tak hidup (abiotik). Komponen biotik dan abiotik berinteraksi dan saling
mempengaruhi.
a. Komponen biotik
Berdasarkan peran dan fungsinya, mahluk hidup di dalam ekosistem
dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
Produsen, adalah mahluk hidup yang mampu menghasilkan bahan
organik dari bahan anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan
oleh tumbuhan yang mampu membuat makanannya sendiri atau
melakukan proses fotosintesis. Contohnya adalah, alga,lumut dan
tumbuhan hijau.
Konsumen, berarti pemakan. Konsumen memakan bahan organik yang
dihasilkan oleh produsen. Jadi, konsumensangat tergantung pada
produsen karena konsumen tidak mampu menghasilkan makanannya
sendiri.
Dekomposer, adalah organisme pengurai. Organisme yang termasuk
dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur.
b. Komponen Abiotik
Komponen abiotik ekosistem meliputi antara lain gas oksigen
karbondioksida, air tanah, suhu, kelembapan, cahaya matahari.

Gas Karbondioksida dan Oksigen
Jumlah gas karbondioksida di udara sekitar 0,3 %, sedangkan gas oksigen
mencapai 21 %. Gas karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk
berfotosintesis. Gas oksigen sangat diperlukan tumbuhan,hewan,dan
manusia untuk bernapas.
Air
Air sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup.Air berfungsi sebagai pelarut
dan bahan baku berbagai proses di dalam tubuh. Jika tidak ada air,
tumbuhan hijau tidak berfotosintesis, hewan dan manusia juga akan mati
jika tidak ada air.
Tanah
Tanah sangat penting untuk kehidupan. Tanah menyediakan habitat
dan sumber makanan bagi tumbuhan dan hewan. Tanah memiliki sifat
fisik ditinjau dari pengolahan dan pengelolaannya, dari warna, tekstur dan
konsistensinya. Kelembaban tanah terjadi akibat kandungan air setempat
yang tinggi.Air di dalam tanah tergantung pada keadaan tekstur tanah dan
struktur, semakin halus liat tanah semakin besar air yang dapat diikat oleh
tanah liat. Pada keadaan lembab tanah mempunyai tekanan air pada pipa
kapiler (P.F) = 2,7. Pada keadaan basah PF = 0, pada keadaan kering PF
>=4. Pada keadaan lembab tanah adalah baik untuk pertanaman.
Tanah terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas dan jasad hidup.
Bahan hidup itu terdiri atas organik dan anorganik, yang organik terdapat
dalam macam-macam bentuk dan ukuran, berdasarkan besar ukurannya
dibagi dalam berbagi fraksi atau golongan. Fraksi batu > 10 mm, kerikil
2-10 mm, pasir 0,05-2 mm, debu 0,02-0,05 mm, liat < 0,02 mm. Pasir,
debu dan liat merupakan fraksi utama. Pasir dan debu, disebut fraksi non
aktif yang viasanya dengan bahan-bahan lain membentuk kerangka tanah,
Liat, fraksi aktif dan mempunyai fraksi terpenting dalam tanah, karena
mempunyai ukuran lebih kecil maka liat menunjukkan permukaan efektif
yang lebih besar dibandingkan dengan pasir dan debu.


Perhatikan segitiga tekstur tanah berikut.




Keterangan :
1. Liat 7. Debu
2. Liat berdebu 8. Lempung berdebu
3. Lempung liat berdebu 9. Lempung
4. Liat berpasir 10. Pasir
5. Lempung liat berpasir 11. Pasir berlempung
6. Lempung berliat 12. Lempung berpasir

Berdasarkan pasir, debu dan liat dibagi dalam 3 golongan atau kelas dasar, yaitu :

a.) Tanah berpasir yaitu tanah dimana kandungan pasirnya > 70 % yang dalam
keadaan lembab tanah berpasir terasa kasar dan tidak lekat, termasuk dalam
kategori ini tanah pasir dan tanah lempung berpasir.
b.) Tanah berlempung, yaitu tanah dimana kandungan debu-liat relatif sama.
Tanah demikian tidak terlalu lepas dan juga tidak terlalu lekat.
c.) Tanah liat, yaitu tanah dimana kandungan liatnya > 35 %,memang
biasanya tidak < 40 %. Tanah liat sangat lekat dan apabila kering menjadi
sangat keras.
Tanah memiliki tingkat keasaman (PH) yang sangat berpengaruh pada
tersedianya atau tidak tersedianya hara tanaman. Dalam hal ini, PH tanah
adalah suatu ukuran aktivitas ion hidrogen dalam larutan air tanah dan dipakai
sebagai ukuran bagi keasaman tanah. Harga pH adalah loh dari harga kebalikan
cons. Ion Hidrogen.

Berikut adalah harga PH tanah sekitar 4,0-10,0

PH Reaksi
< 4,5 Sangat masam sekali
4,6-5,0 Masam sekali
5,1-5,5 Agak masam
5,6-6,0 Sedikit masam
6,1-6,5 Kurang masam
6,6-7,5 Netral
7,6-8,0 Sedikit alkalis/basa
8,1-9,0 Agak alkalis/basa
> 9,0 Sangat alkalis

PH tanah ini mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung
tehadap tanaman. Pengaruh langsung pada akar tanaman pada pH < 4,0 , > 10,0
kerusakan pada akar tanaman. Pada tanah-tanah masam lebih banyak tersedia
unsur-unsur Fe, Cu, Mn, Zn, pada tanah-tanah yang netral-alkalis tersedia
unsur-unsur K,Mg,Ca,dan Mo.
- Suhu
Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh cahaya matahari yang jatuh di
prmukaannya. Suhu lingkungan berpengaruh terhadap jenis mahluk hidup
yang menghuni lingkungan tersebut. Mahluk hidup umumnya hidup di
dareah bersuhu sedang dan perubahan suhunya tidak mencolok.
- Kelembaban udara
Daerah pegunungan memiliki kelembaban udara yang lebih tinggi
dibandingkan dengan derah dataran rendah. Di daerah pegunungan
banyak terdapat tumbuhan epifit, misalnya paku,anggrek dan lumut.
Tumbuhan epifit tersebut hidup menempel pada pohon-pohon.
Sebaliknya, di dataran rendah jarang terdapat tumbuhan epifit. Hal ini
karena tumbuhan epifit memerlukan kelembaban udara yang tinggi untuk
dapat hidup.
- Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber energi ekosistem. Cahaya matahari
diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis. Cahaya juga mempengaruhi
tingkah laku dan kegiatan hewan.Untuk mengetahui intensitas cahaya
pada suatu plot atau tempat dapat digunakan alat Luxmeter, dengan
satuan intensitas cahaya yaitu Candella.

3) Bentuk Interaksi Antarorganisme

Interaksi antarorganisme terjadi dengan berbagai macam cara. Interaksi
tersebut ada yang saling menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan..
Berikut ini akan dibahas berbagai bentuk interaksi yaitu :

Netralisme dan Antibiosis

Netralisme adalah hubungan yang tidak saling mempengaruhi, meskipun
berbagai organisme hidup pada habitat yang sama. Netralisme terjadi jika
nisianya berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya hubungan yang benar-benar
netrla tidak ada, sebab setiap organisme memerlukan gas, ruangan, air dan
cahaya yang sama serta mengeluarkan sisa-sisa yang dapat mengganggu
organisme lai.
Antibiosis adalah interaksi antar organisme dimana salah satu organisme
menghasilkan zat antibiotic atau racun yang berbahaya bagi organisme
lainnya. Misalnya, interaksi antara jamur Penicillium dengan spesies
mikroorganisme lain. Jamur penicillium mengeluarkan antibiotic yang dapat
atau mematikan organisme lain yang hidup di sekitarnya.

Predator-mangsa

Harimau makan kijang, singa makan jerapah, elang makan tikus, ular
makan kelinci. Harimau,singa,ular,elang adalah predator (Latin : praeda =
mangsa), yaitu organisme yang membunuh dan makan hewan. Organisme
yang dimakan dinamakan mangsa. Ada predator yang membunuh mangsanya
dulu, kemudian baru memakannya; ada juga predator yang menangkap
mangsanya, kemudian langsung memakannya meskipun mangsanya itu belum
mati.

Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan erat antara dua organisme berbeda spesies
yang hidup bersama. Simbiosis dibedakan menjadi :
a) Simbiosis mutualisme, adalah hubungan yang saling menguntungkan
antara dua spesies organisme yang hidup bersama.
b) Simbiosis parasitisme,adalah hubungan antara dua organisme berbeda
spesies dimana salah satu pihak mendapatkan keuntungan sedangkan
pihak lain dirugikan. Organisme yang hanya hidup pada tubuh organisme
yang masih hidup, dan mendapatkan makanannya dari organisme
tersebut disebut parasit. Organisme tempat hidup parasit ini dinamakan
inang. Hubungan parasit dan organisme inang menguntungkan parasit
dan merugikan mangsa.
c) Simbiosis Komensalisme, adalah hubungan antara dua spesies organisme
yang satu menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak
diuntungkan dan juga tidak dirugikan. Organisme yang mendapatkan
keuntungan disebut komensal.


Persaingan atau Kompetisi

Kompetisi atau Persaingan adalah hubungan antara individu dari spesies
yang berbeda untuk memperebutkan mangsa yang sama. Contohnya adalah
adanya persaingan antara tikus dan burung gelatik untuk memperebutkan
makanannya yaitu padi. Tumbuhan pengganggu seperti rumput teki, rumput
jejagoan, eceng, bersaing dengan padi dalam hal cahaya, hara, air dan ruang.

4) Hubungan saling ketergantungan

a) Saling ketergantungan antarkomponen biotik
Saling Ketergantungan Antarindividu Satu Spesies
Antarindividu satu spesies (sejenis) terdapat saling ketergantungan
antara lain memperoleh makanan, membuat sarang, dan
berkembang biak
Saling Ketergantungan Antarindividu Berbeda Spesies
Saling ketergantungan antarindividu berbeda spesies terjadi antara
lain dalam peristiwa makan-dimakan. Peristiwa makan-dimakan
mengakibatkan terbentuknya rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida ekologi.
b) Komponen Biotik dan Abiotik Saling Mempengaruhi
Kacang tanah menyuburkan tanah
Kacang tanah memiliki bintil-bintil akar yang mengandung bakteri
rhizobium. Bakteri tersebut mampu menangkap nitrogen dari
udara. Nitrogen tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk
pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa komponen biotik
mempengaruhi kimponen abiotik.
Cacing Tanah Menyuburkan Tanah
Cacing tanah adalah detrivor yang memakan serpihan bahan
organik di dalam tanah. Kotoran yang dikeluarkan cacing tanah
dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah. Jadi, cacing tanah
turut berperan dalam menyuburkan tanah.
Manusia Mempengaruhi Lingkungan Abiotik

Anda mungkin juga menyukai