Anda di halaman 1dari 14

Muhamad Nasuhi

103 1211 044


Pendahuluan
Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau
tumbukan tiga lempeng tektonik, yaitu Eurasia, Hindia-
Australia, dan Lempeng Pasifik. Tumbukan tersebut telah
terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, yang mengakibatkan
terbentuknya struktur geologi yang beragam. Berbagai jenis
dan umur batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia
kaya akan sumber daya geologi, baik mineral, logam, mineral
non logam, dan energi. Penyebaran mineral di Indonesia tidak
merata, hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologi.

Apa itu mineral ?
Mineral adalah material anorganik homogen
yang terjadi secara alamiah serta
mempunyai struktur atom dan komposisi
kimia tertentu.
Mineral dapat terbentuk melalui beberapa proses,
seperti:
1. magmatik
2. sedimentasi
3. metamorfik
4. hidrotermal
Sebaran Mineral dan Tipe Mineralisasi di Indonesia



Berdasarkan Mandala Metalogenik, dapat diidentifikasi sebaran
berbagai jenis mineral di Indonesia. Karateristik mineral menetukan metode
eksplorasi untuk mengungkap potensi sumber daya mineral tersebut. Secara
umum dapat dikelompokkan beberapa tipe mineralisasi sebagai berikut :

1. Tipe endapan mineral timah dan mineral ikutannya sangat berhubungan dengan pembentukan
batuan granit
2. Tipe laterit nikel, terdapat di bagian timur Indonesia yang berasosiasi dengan batuan ultra basa,
seperti : Soroako (Sulawesi), P. Maluku, Halmahera, Gebe, Gag, Waigeo, dan Papua.
3. Tipe laterit bauksit, terdapat di bagian timur pulau Sumatera dan di Kalimantan, yang berasosiasi
dengan batuan granitik yang kaya akan alumunium.
4. Tipe endapan pasir besi berupa plaser yang banyak terdapat di sekitar pesisir pantai, berasosiasi
dengan batuan berkomposisi menengah-basa.
5. Tipe minearalisasi emas-perak-tembaga yang dibedakan atas tiga jenis yakni :
tipe mineralisasi Au-Ag yang berasosiasi dengan Cu (dikenal dengan porfiri). Contoh di
Grasberg, Erstberg, Papua, terdapat jalur magmatik Irian Jaya; dan batuhijau di Sumbawa, berada
pada busur Sunda Banda bagian timur.
tipe mineralisasi Au-Ag yang tidak berasosiasi dengan Cu (dikenal dengan tipe/model epitermal).
Contoh cebakan emas G. Pongkor di Bogor, berada pada jalur magmatik Sunda Banda, cebakan
emas Gosowong di Halmahera, cebakan emas kelian di Kaltim.
tipe endapan Au sekunder yang dihasilkan dari endapan sedimen (dikenal dengan tipe/model
plaser), contoh di S. Barito, S. Kapuas, S. Kahayan (kalimantan).

Persebaran mineral logam di Indonesia terbagi
menjadi :
1. logam besi
2. logam dasar
3. logam mulia
4. logam ringan
5. Logam jarang
1. Logam besi dan paduan besi terdiri dari :
Khrom (Cr)
Kobalt (Co)
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Molibdenum (Mo)
Nikel (Ni)
Wolfram (W), dll.

2. Logam dasar yaitu Logam yang umum terdapat dan secara
kimia lebih aktif yang terdiri dari :
Antinom (Sb)
Bismut (B)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Seng (Zn)
Air raksa (Hg)
Timah putih (Sn).

3. Logam mulia dibedakan menjadi :
Emas (Au)
Perak (Ag)
Platina (Pt), dll.

4. Logam ringan dibedakan menjadi Alumunium (Al)
yang banyak ditemukan hanya di Kalimantan
Tengah dan Magnesium (Mg) yang banyak
ditemukan hanya di Lampung dan masih banyak lagi
mineral logam ringan yang tersebar di wilayah
Indonesia.

5. Logam Jarang : logam yang secara relatif ditemukan
dalam jumlah sedikit dan tersebar
di kulit bumi, contoh :
litium (Li),
yttrium (Y),
zirkonium (Zr),
logam tanah jarang
(REE).

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai