Anda di halaman 1dari 3

Memperbaiki kualitas zeolit alam

Zeolit alami yang ditambang secara terbuka biasanya digolongkan dalam zeolit kualitas rendah. Zeolit
alam sangat jarang dipakai dalam proses di industri yang mensyaratkan kualitas yang tinggi. Kualitas
rendah dari zeolit alam karena terkandungnya berbagai jenis mineral didalamnya. Jenis mineral
menentukan struktur kristal dari zeolit yang tentunya juga menentukan sifat sifat yang lain seperti
ukuran pori dan kapasitas penukaran ion (KPK) atau dalam bahasa inggrisnya CEC (Cation Exchange
Capacity). Jika dalam zeolit terkandung banyak jenis kristal maka bisa dipastikan bahan tadi memiliki
distribusi ukuran pori yang lebar (tidak seragam) serta KPK yang cukup rendah. Gambar dibawah ini
adalah hasil analisis XRD dari zeolit alam yang mengandung mineral quartz (Q) dan clinoptilolit (C).
Zeolit alam seperti diatas dapat ditingkatkan kualitasnya dengan cara meningkatkan CEC sekaligus
menyamakan struktur mineralnya. Ada dua tahapan yang dipakai biasanya dalam meningkatkan kualitas
zeolit, yang pertama adalah fusi dengan NaOH dan yang kedua dengan hidrotermal. Sebagian peneliti
hanya memakai cara hidrotermal saja untuk memperbaiki kualitas zeolit, namun sebagian lagi memakai
penggabungan dari kedua metode tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Disamping tergantung
dari metode, hasil akhir dari modikasi zeolit alam sangat dipengaruhi dari jenis bahan bakunya. Berikui
ini diberikan kedua metode modikasi zeolit.
a. Fusi Alkali
Berikut ini diberikan langkah utama dari metode fusi alkali. Ukuran berat, suhu dan waktu tentunya dapat
divariasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Zeolit alam dicampur dengan NaOH padat dengan kisaran
rasio antara 1/2 sampai 2 dari berat NaOH per berat zeolit. Campuran dimasukkan kedalam krus nikel dan
dipanaskan sampai suhu 550 C selama 2 jam. Kemudian hasil lelehan digiling dan ditambahkan air.
Campuran tersebut kemudian didamkan dalam bejana teon selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Kemudian dipanaskan di suhu berkisar antara 100-150C selama 4 sampai 24 jam. Produk kemudian dicuci
berulang ulang dengan air suling dan dikeringkan dengan pemanasan pada suhu sekitar 150C.
b. Perlakuan Hidrotermal.
Zeolit ditambahkan larutan NaOH dari 1 sampai 4 N kemudian dipanaskan pada suhu berkisar antara 100
sampai 150C dengan kisaran waktu pemanasan 4-200 jam. Produk kemudian disaring dan dicuci berkali
kali dengan air suling dan dikeringkan. Untuk pemanasan 100C biasanya dipakai labu kaca dengan sistem
reuks. Untuk pemanasan 150C diperlukan alat autoklaf berbahan teon yang dilapis stainless steel.
Memperbaiki kualitas zeolit alam| Material Cerdas Indonesia http://materialcerdas.wordpress.com/riset/memperbaiki-kualitas-zeolit-alam/
1 dari 3 7/4/2014 11:36 AM
Hasil dari kedua perlakuan diatas biasanya akan terbentuk sodium zeolit (Na-Y, Na-P, analcime). Namun
biasanya penggabungan kedua metode (fusi dilanjutkan hidrotermal) akan mendapatkan produk dengan
kemurnian lebih baik. Tabel berikut ini menunjukkan hasil dari satu contoh produk modikasi zeolit alam
yang awalnya mengandung mineral clinoptilolit dan quartz.
Referensi:
Journal of Hazardous Materials 166 (2009) 10141019
J Chem Technol Biotechnol 80:376380 (2005)
1 Komentar Add your own
1. akito | Oktober 12, 2013 pukul 3:44 pm
perlakuan hidrotermal hanya untuk kemurnian ?
Balas
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
Buat website atau blog gratis di WordPress,com. The Blix Theme.
Ikuti
Follow Material Cerdas Indonesia
Ditenagai oleh WordPress.com
Memperbaiki kualitas zeolit alam| Material Cerdas Indonesia http://materialcerdas.wordpress.com/riset/memperbaiki-kualitas-zeolit-alam/
2 dari 3 7/4/2014 11:36 AM
Memperbaiki kualitas zeolit alam| Material Cerdas Indonesia http://materialcerdas.wordpress.com/riset/memperbaiki-kualitas-zeolit-alam/
3 dari 3 7/4/2014 11:36 AM

Anda mungkin juga menyukai