Anda di halaman 1dari 62

RENCANA STRATEGIS

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA PAYAKUMBUH


TAHUN 2012 2017
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Sebagai organisasi yang dinamis Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh
dihadapkan pada lingkungan internal dan eksternal yang terus berubah. Perubahan-
perubahan tersebut menuntut organisasi ini untuk lebih peka dan mencermati setiap
perubahan yang terjadi agar terhindar dari kesalahan dalam proses pengambilan
keputusan. Diperlukan suatu sistem manajemen yang baik untuk dapat melakukan
proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Urutan aktivitas manajemen yang dianut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Dalam sequen ini perencanaan berada pada urutan terdepan yang
mengisyaratkan bahwa perencanaan merupakan tahapan yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan organisasi.
Guna memandu jalannya proses pengambilan keputusan yang benar dan sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan, perlu disusun suatu perencanaan strategis yaitu
perencanaan yang memenuhi kriteria dalam menunjang manjemen dalam pengambilan
keputusan.
Intsruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah telah memberikan arahan kepada semua instansi pemerintah untuk
mempersiapkan perencanaan strategis dan laporan akuntabilitas sehingga mendorong
instansi Pemerintah yang sebelumnya berfokus pada tradisional concerns yakni staffing
dan aktivitas, menjadi berfokus pada hasil (output oriented). Untuk mendapatkan hasil
kerja yang optimal, maka Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh berupaya
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | K P
mendefinisikan apa yang hendak dicapai oleh organisasi, mengindentifikasi strategi,
memperjelas prioritas organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Dengan
disusunnya perencanaan strategis ini diharapkan tugas pokok Kantor Lingkungan Hidup
Kota Payakumbuh sebagai pelaksana pengkoordinasian pelaksana kegiatan dan
bimbingan teknis serta pelaksana pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan
hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Kota Payakumbuh
dapat dipenuhi.
Perencanaan strategis yang telah disusun ini bukanlah suatu yang statis, akan
tetapi merupakan suatu proses yang dinamis dan terus menerus dievaluasi dan
disesuaikan dengan perubahan lingkungan internal maupun eksternal dengan tetap
bertitik tolak pada pemenuhan tugas pokok dan fungsi sebagai bagian dari Pemerintah
Daerah Kota Payakumbuh. Dengan demikian perencanaan yang telah disusun ini akan
menjadi suatu siklus berkelanjutan yang mendasari kegiatan organisasi dan mejadi ajang
komunikasi dengan semua pemangku kepentingan.
Perencanaan strategis ini diharap dapat dijadikan sebagai :
1. Acuan dalam penyusunan rencana kerja (operational plan);
2. Acuan dalam penyusunan rencana kinerja (performance plan);
3. Acuan dalam pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan
Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh; dan
4. Acuan dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kantor Lingkungan
Hidup Kota Payakumbuh
5. Bahan pertimbangan bagi penyusunan rencana/program pembangunan
daerah dibidang lingkungan hidup
6. Bahan pertimbangan dalam membangun kemitraan dengan para pemangku
kepentingan dibidang lingkungan hidup
Payakumbuh, oktober 2013
Plh.Kepala Kantor Lingkungan Hidup
Kota Payakumbuh
YULIA FITHRY ,ST,M.Eng
NIP. 19810717 200501 2 014
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi
kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi
mendatang. Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu
kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk
mendukungnya. Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka. Dalam pelaksanaan pembangunan diperlukan perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang sejalan dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan ekonomi, sosial budaya,
lingkungan hidup yang berimbang sebagai pilar-pilar yang saling tergantung dan
saling memperkuat satu sama lain. Di dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai
pihak mengingat pengelolaan lingkungan hidup bersifat kompleks dan
permasalahan yang bersifat lintas sektor.
Untuk mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan maka
dibutuhkan suatu rencana. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah maka perencanaan pembangunan
I
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | B a b I
daerah didasarkan data dan informasi yang jelas dan diproses melalui analisis
daerah serta sejalan dengan kebijakan nasional. Dengan demikian konsekuensinya
kabupaten mempunyai wewenang yang lebih besar sebagai penyedia layanan
dalam pelaksanaan pembangunan di daerah termasuk sektor lingkungan hidup.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mensyaratkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
untuk menyusun Rencana Strategis berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) serta mensyaratkan dalam tiap penyusunan dokumen
perencanaan harus menggunakan berbagai pendekatan berupa pendekatan
teknokratis, patisipatif, politis maupun bottom-up dan top-down.
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
strategi lokal, nasional dan global dan tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah dengan menyususun
suatu perencanaan yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Dengan pendekatan perencanaan strategi yang jelas
dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya
secara berkesinambungan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi
dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya selama kurun waktu 5 (lima)
tahun kedepan dalam hal ini periode Tahun 2012 2017 sesuai dengan periode
RPJMD Kepala Daerah. Proses inilah yang akan menghasilkan Rencana Strategi
(Renstra) instansi pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
stratejik, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaannya.
Rencana strategis Kantor Lingkungan Hidup disusun berdasarkan RPJMD Kota
Payakumbuh hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan di sektor yang sesuai
dengan tugas dan kewenangannya serta aspirasi masyarakat. Alur penyusunan
Renstra- Kantor Lingkungan Hidup ditetapkan melalui proses sebagai berikut:
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
3 | B a b I
1. Proses Teknokratik;
2. Proses Politik; dan
3. Penetapan Renstra- Kantor Lingkungan Hidup
Berikut alur penyusunan Renstra- Kantor Lingkungan Hidup:
Gambar 1: Bagan Alur Penyusunan RPJMD Dan Renstra-SKPD
Penjelasan atas proses penyusunan Renstra- Kantor Lingkungan Hidup adalah
sebagai berikut:
1. Proses Teknokratik
Rancangan teknokratik Renstra-SKPD adalah perencanaan yang
dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah
untuk menganalisis kondisi obyektif dengan mempertimbangkan
beberapa skenario pembangunan selama periode rencana berikutnya.
PROSES POLITIK PROSES TEKNOKRATIS
R
P
J
M
D
R
E
N
S
T
R
A

S
K
P
D
RPJMD
Renstra
SKPD
Platform
Walikota
Aspirasi
Masyarakat
Hasil
Evaluasi
RPJM
RPJPD
RANCANGAN
TEKNOKRATIK
RPJMD
RANCANGAN
TEKNOKRATI
K RENSTRA
SKPD
Aspirasi
Masyarakat
Evaluasi
Pembangunan
Sektor
RANCANGAN
AWAL RPJMD
RANCANGAN
RENSTRA SKPD
Koordinasi
pemerintahan
daerah
RANCANGAN
RPJMD
MUSRENBAG RANCANGAN
AKHIR RPJMD
Singkronisasi/
Pendampingan
Singkronisasi/
Pendampingan
PERDA
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
4 | B a b I
Proses penyusunan rancangan teknokratik Renstra-SKPD mengacu pada
rancangan teknokratik RPJMD yang berpedoman pada RPJPD yaitu
Periode pembangunan 2012 2017 (merujuk pada rencana pembangunan
jangka menengah Tahap II), oleh karena itu penentuan visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun
mendatang harus berfokus pada pencapaian RPJMD 2012 2017 .
2. Proses Politik
Proses politik merupakan proses penyusunan Renstra-SKPD yang
disesuaikan dengan visi, misi, dan program prioritas (platform) Walikota.
Secara garis besar, proses politik dalam alur penyusunan Renstra-SKPD
adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD.
Rancangan Renstra-SKPD berpedoman pada Rancangan Awal
RPJMD yang telah memuat visi, misi, dan program prioritas
(platform) Walikota terpilih. Rancangan Renstra-SKPD disusun
berdasarkan Rancangan Teknokratik Renstra-SKPD dengan
mempertimbangkan koordinasi bersama Pemerintah Daerah untuk
mengidentifikasikan pembagian tugas dalam pencapaian sasaran
Daerah.
2) Penetapan Renstra-SKPD
RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Walikota, dan dijadikan
pedoman dalam menyempurnakan Rancangan Renstra-SKPD
menjadi Renstra-SKPD. Rancangan Renstra-SKPD ditetapkan
menjadi Renstra-SKPD dengan Peraturan Pimpinan SKPD, dan
disampaikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Bagian Keuangan Daerah dan Badan Pendayagunaan Aparatur
Daerah.
Renstra Kantor Lingkungan Hidup memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Perangkat Daerah. Informasi baik tentang keluaran (output), maupun
sumberdaya yang tercantum di dalam dokumen rencana ini bersifat indikatif.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
5 | B a b I
Visi yang terdapat di dalam Renstra- Kantor Lingkungan Hidup merupakan
rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kantor Lingkungan
Hidup pada akhir periode perencanaan melalui misi. Masing-masing misi
memiliki tujuan yang dilengkapi dengan sasaran strategis sebagai ukuran
kinerjanya.
Keterkaitan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Renstra SKPD pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang
berlaku secara internal bagi pimpinan dan staf SKPD. Substansinya merupakan
bentuk konkrit dari apresiasi SKPD terhadap apa yang harus dilakukan oleh
SKPD agar proses perencanaan pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik
dan selalu mengarah kepada pencapaian visi dan misi daerah.
Dalam konteks seperti itulah, secara substansial Renstra SKPD dipandang dan
diposisikan sebagai gambaran kasar tentang proses perencanaan pembangunan
daerah di bidang lingkungan untuk lima tahun mendatang. Hal demikian bertujuan
agar terdapat sinkronisasi dan harmonisasi menterjemahkan RPJMD ke dalam
pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawab unit kerja masing-masing. Dengan
demikian Renstra SKPD tidak lain adalah sama-sama merupakan terjemahan
RPJMD seperti halnya Renstra SKPD lainnya, sehingga antara keduanya tidak
terdapat hubungan hirarkies, tetapi satu sama lain saling mengisi dan melengkapi
sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab masingmasing.
Renstra SKPD merupakan pedoman bagi penyusunan Renja SKPD dan berfungsi
sebagai tolok ukur penilaian pencapaian keberhasilan pembangunan daerah.
Renstra SKPD mempunyai keterkaitan dengan dokumen perencanaan lainnya,
sehingga dalam penyusunannya khususnya penentuan visi sampai formulasi
rencana tahunan harus melibatkan seluruh kajian dokumen perencanaan dan
peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini juga dimaksudkan agar setiap
kebijakan yang diambil tidak terlepas dari aturan dan pedoman yang terus
mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
6 | B a b I
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan perencanaan strategis Kantor Lingkungan Hidup
Kota Payakumbuh ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008
4. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
10. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 tahun 2008 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan
Kota Payakumbuh
11. Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Eselon IV Pada Kantor Lingkungan Hidup
Kota Payakumbuh.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
7 | B a b I
12. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030
13. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Payakumbuh Tahun 2012
2017
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh tahun 2012 2017
disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut
Maksud :
1. Untuk menyediakan kerangka perencanaan dalam upaya menetapkan strategi yang
akan ditempuh dalam kurun waktu 2012 2017 meliputi penetapan visi, misi dan
analisis untuk menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program dan rencana
kegiatan.
2. Sebagai pedoman dan landasan bagi unit kerja Kantor Lingkungan Hidp Kota
Payakumbuh dalam menyusun Rencana Pembangunan Tahunan, Rencana APBD
dan Acuan dalam Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Kepala Kantor
Lingkungan Hidup selama kurun waktu tahun 2012 2017
3. Sebagai integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain
untuk menjawab perkembangan lingkungan strategik
4. Sebagai alat koordinasi dan acuan kerja bagi penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan masyarakat di daerah dalam periode waktu 5 (lima)
tahun khususnya di bidang lingkungan hidup
5. Mewujudkan komitmen bersama seluruh masyarakat Kota Payakumbuh atas
pelaksanaan program-program pembangunan lingkungan hidup.
Tujuan :
1. Sebagai landasan operasional bagi Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh
dalam menyusun Rencana strategis untuk kurun waktu tahun 2012 2017 dalam
rangka penjabaran Visi dan Misi Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
8 | B a b I
2. Mewujudkan peran partisipatif antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat
yang sadar bahwa pengelolaan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab
semua pihak
3. Agar kegiatan Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh selama kurun waktu
2012 2017 benar-benar terprogram, terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan
rencana yang ditetapkan, sehingga penggunaan anggaran dapat menjadi lebih
efektif dan efisien.
4. Melaksanakan koordinasi kegiatan penataan, pencegahan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemanfaatan, pemulihan dan pengembangan
lingkungan hidup secara terpadu dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan
keseimbangan lingkungan hidup
5. Agar kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh selama kurun waktu
2012 2017 dapat diukur dan dievaluasi secara lebih objektif sesuai dengan
indikator yang ditetapkan terutama dalam penyusunan laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah (LAKIP)
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Renstra ini harus mencakup enam bab dan tiap bab dirinci dalam
beberapa sub bagian. Selanjutnya sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
9 | B a b I
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
4.1. Visi dan Misi SKPD
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan
Pendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Bab VII Penutup
GAMBARAN PELAYANAN
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR
LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2008 tanggal
16 September 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan
Lembaga Teknis di Lingkungan Kota Payakumbuh, tugas pokok Kantor
Lingkungan Hidup adalah melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis serta
melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kantor Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaan kebijakan dibidang lingkungan hidup dan pengendalian
dampak lingkungan di Kota Payakumbuh.
2. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang pengelolaan lingkungan
hidup dan pengendalian dampak lingkungan di Kota Payakumbuh
3. Pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup dan
pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
II
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | B a b I I
4. Pemantauan, analisis dan evaluasi serta pelaporan dibidang
pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan.
Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
pemerintah daerah di bidang lingkungan Hidup Kota Payakumbuh yaitu
melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis serta melaksanakan pengawasan dan
pengendalian di bidang lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup terdiri dari :
1. Kepala Kantor
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan SDA, dan Konservasi
4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
5. Seksi Tata Lingkungan dan Penaatan Hukum Lingkungan
Sesuai dengan visi Kantor Lingkungan Hidup untuk mewujudkan Kota
Payakumbuh yang berwawasan lingkungan dan sehat tentu akan bisa dicapai
dengan adanya misi, tujuan dan sararan serta kinerja Kantor Lingkungan hidup
yang mengemban tugas dan kewenangan bidang lingkungan hidup .
1. Kepala Kantor
Kepala Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah dibidang Lingkungan Hidup. Untuk
menyelenggarakan tugas, Kepala Kantor Lingkungan Hidup mempunyai
fungsi :
a. Perencanaan teknis, penyelenggaraan, pengawasan, pengelolaan
lingkungan hidup dan penanggulan dampak lingkungan.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
3 | B a b I I
b. Pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat
terntang pengelolaan lingkungan hidup dan penanggulan dampak
lingkungan.
c. Pengkoordinasian penyusunan AMDAL dan UKL/UPL dengan
SKPD terkait.
d. Pengawasan pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan serta pengelolaan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
e. Pelaksanaan pengelolaan kualitas air, udara dan tanah.
f. Pengkoordinasian pelaksanaan konservasi sumber daya alam
(SDA) dan keanekaragaman hayati
g. Pemberian rekomendasi perizinan penambangan beban galian
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan dampak
terhadap lingkungan.
h. Pelaksanaan evaluasi terhadap tugas pokok dan fungsi, serta
penyusunan dan penyampaian laporan hasil evaluasi.
i. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian
dan pengawasan tugas-tugas sekretariat dan bidang dengan
prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari
Korupsi,Kolusi Nepotisme (KKN).
2. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkoordinasikan tugas-
tugas kedinasan dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait
dengan lingkungan hidup, menyelenggarakan administrasi umum, surat
menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan, serta
mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan.
Uraian tugas Bagian Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana :
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
4 | B a b I I
a. Menghimpun peraturan perundangan-undangan, pedoman dan
pedoman dan petunjuk teknis, data dan informasi, serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan Sub Bagian Kepegawaian serta
menyiapkan bahan untuk penyelesaian masalah.
b. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Sub
Bagian Kepegawaian serta menyiapkan bahan untuk penyelesaian
masalah.
c. Menyiapkan bahan penyusunan program kerja dan anggaran
berbasis kinerja Sub Bagian Kepegawaian yang berpedoman
kepada Renstra Kantor..
d. Menyusun program kerja lima tahunan (Renstra) SKPD. Rencana
Kerja Tahunan (RENJA SKPD), Rencana Kinerja Anggaran
(RKA) SKPD, menetapkan Indikator Kinerja Kunci SKPD.
e. Menyusun laporan pelaksanaan program tahunan (LAKIP
SKPD), mempersiapkan bahan Laporan Keterangan Pertanggung
jawaban (LKPJ) Walikota dan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD).
f. Mengumpulkan, menghimpun, mengkoordinasikan dan membuat
bahan laporan kegiatan berkala, kemajuan pelaksanaan kegiatan
dan laporan lain yang bersifat insidentil
g. Memfasilitasi, mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan
penyusunan anggaran pendapatan dan pengeluaran Dinas.
h. Menyelenggaran pembuatan daftar gaji, tunjangan, honor, uang
lembur, biaya perjalanan dinas dan kesejahteraan pegawai.
i. Mengkoordinasikan dan melakukan monitoring pelaksanaan
anggaran pendapatan dan pengeluaran dinas
j. Menyelenggarakan verifikasi, pertanggungjawaban keuangan,
akutansi dan pelaporan.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
5 | B a b I I
k. Melaksanakan pembinaan terhadap terhadap bendahara
penerimaan dan pengeluaran serta personil pengelolaan keuangan
di lingkungan dinas.
l. Menyiapkan bahan serta memfasilitasi kegiatan pengawasan oleh
aparat pengawas fungsional.
m. Menyelenggarakan tugas ketatausahaan meliputi surat menyurat,
agenda, penggandaan, pendistribusian, pengarsipan, termasuk
surat menyurat perjalanan dinas dan protokoler.
n. Menyelenggarakan administrasi barang, meliputi perencanaan,
pengadaan, pendistribusian, inventarisasi, laporan mutasi,
penilaian dan penghapusan aset.
o. Menyelenggarakan administrasi kepustakaan, meliputi
perencanaan, pengadaan, penggandaan dan penataan kepustakaan
Dinas.
p. Menjaga dan memelihara ketertiban dan keamanan, kebersihan
dan keindahan, kemudahan serta kenyamanan kantor.
q. Menyusun bezetting dan informasi kepegawaian dinas.
r. Menyelenggarakan administrasi kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala pegawai.
s. Menyelenggarakan administrasi pendidikan, pelatihan, tugas
belajar dan pendidikan formal
t. Menyiapkan administrasi cuti pegawai
u. Menyelenggarakan, menghimpun dan menyusun laporan absensi
pegawai.
v. Menyelengarakan permintaan Kartu Pegawai, Kartu Istri/Kartu
Suami dan Kartu Taspen.
w. Menyiapkan bahan usulan untuk memperoleh tanda jasa, tanda
penghargaan pegawai.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
6 | B a b I I
x. Menyiapkan Surat Teguran pelanggaran disiplin pegawai.
y. Menyiapkan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Sub Bagian Kepegawaian.
z. Menyusun Laporan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian sebagai
bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan evaluasi
kinerja.
. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan Sumber Daya
Alam & Konservasi
Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan Sumber Daya Alam
dan Konservasi mempunyai tugas menyelenggarakan peningkatan
kapasitas,informasi pembinaan sumber daya alam dan konservasi
meliputi air, udara, tanah dan keanekaragaman hayati, dalam hal
mengkoordinasikan, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan,
melaksanakan pengembangan kaspasitas, informasi pembinaan sumber
daya alam dan konservasi :
Uraian tugas adalah :
a. Menghimpun dan mengolah peraturan perundanagan-undangan,
bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Seksi
Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan Sumber Daya
Alam dan Konservasi sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan
peningkatan kapasitas informasi, pembinaan sumber daya alam
dan konservasi berpedoman serta mempersiapkan petunjuk
pemecahan masalah.
c. Menyusun rencana program kerja dan anggaran berbasis kinerja
berdasarkan tugas Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi,
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
7 | B a b I I
Pembinaan SDA dan Konservasi berpedoman kepada Rencana
Strategis Kantor Lingkungan Hidup.
d. Mengelola dan melaksanakan pemantauan kualitas air,
menetapkan kelas air pada sumber air serta mengendalikan
pencemaran air pada sumbernya.
e. Mengkoordinasikan dan memantau kualitas udara ambien dan
kualitas udara ambien dalam ruangan, emisi sumber bergerak
serta melakukan pengujian emisi gas buang dan kebisingan
kendaraan bermotor lama secara berkala.
f. Menyusun manajemen penanggulangan bahaya kebakaran
hutan dan/atau lahan serta menetapkan kriteria teknis baku
kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran
hutan dan/atau lahan .
g. Menetapkan kondisi dan/atau tanah,kriteria kota baku
kerusakan lahan dan/atau tanah kota untuk kegiatan pertanian,
perkebunan dan hutan tanaman berdasarkan kriteria baku
kerusakan tanah.
h. Menerapkan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan.
i. Menyelenggarakan diklat dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
diklat di bidang lingkungan hidup sesuai dengan
permasalahannya.
j. Mengkoordinasikan perencanaan konservasi keanekaragaman
hayati
k. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan konservasi dan
pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati.
l. Mengembangkan manajeman sistem informasi dan pengelolaan
data base keanekaragaman hayati.
m. Melakukan Monitorng, evaluasi dan pelaporan di bidang tugas
sebagi pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
8 | B a b I I
4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
mempunyai tugas menyelenggarakan program pengawasan dan
pengendalian pencemaran lingkungan hidup dalam hal
mengkoordinasikan dan mempersiapkan bahan perumusan kebijakan
operasional pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan melalui
AMDAL dan UKL/UPL.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
mempunyai Tugas :
a. Menghimpun dan mengolah peraturan dan perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis, data, informasi dan bahan lainnya yang
berhubungan dengan penawasan pengendalian pencemaran
lingkungan hidup sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Menginventarisir masalah yang berhubungan dengan pengawasan
pengendalian pencemaran lingkungan hidup serta menyiapkan
bahan petunjuk pemecahan masalah.
c. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja
berdasarkan tugas pokok seksi Pengawasan dan Pengendalian
Pencemaran Lingkungan hidup berpedoman pada Renstra Kantor
Lingkungan Hidup.
d. Menghimpun dan menganalisa data sumber-sumber pencemaran
dan sumber-sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan sebagai
bahan penetapan prosedur pelaksanaan pengawasan dan
pengendaian pencemaran lingkungan hidup
e. Melakukan pengawasan pelaksanaan sistem sistem tanggap darurat
f. Melakukan pengawasan penamggulangan kecelakaan pengelolaan
limbah B3.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
9 | B a b I I
g. Mengawasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan
pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan diluar usaha
dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL.
h. Melakukan koordinasi pengawasan terhadap pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air serta penetapan penataan
persyaratan yang tercantum dalam izin pembuangan limbah ke air
atau sumber air.
i. Melakukan pengawasan terhadap penataan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara dari sumber bergerak dan sumber yang tidak
bergerak.
j. Melakukan pengawasan dan pengendalian kerusakan dan/atau
pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran
hutan dan/atau lahan yang berdampak atau diperkiraan dapat
berdampak.
k. Melakukan pengawasan atas pengendalian lahan dan/ atau tanah
akibat kegiatan yang berdampak..
l. Melakukan koordinasi dan pengendalian kerusakan bio massa dan
penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat
bencana
m. Melakukan koordinasi dalam rangka pembinaan dan pengawasan
SNI dan standar kompetisi personil dibidang pengelolaan
lingkungan hidup.
n. Melakukan koordinasi dalam rangka pembinaan dan pengawasan
penerapan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya
alam dan lingungan, penerapan sistem manajemen lingkungan,
ekolabel produksi bersih, teknologi berwawasan lingkungan yang
mendukung pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
o. Melakukan pemantauan atas perjanjian internasional, konvensi dan
protokol dibidang pengendalian dampak lingkungan.
p. Melakukan pemantauan dampak deposisi asam
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
10 | B a b I I
q. Melakukan koordinasi pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
pengendalian kemerosotan dan konservasi keanekaragaman hayati.
r. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya
5. Seksi Tata Lingkungan dan Penataan Hukum Lingkungan
Seksi Tata Lingkungan dan Penataan Hukum Lingkungan mempunyai
tugas merumuskan dan menyusun kebijakan dan penegakan hukum
lingkungan dan menyiapkan bahan untuk pemberian rekomendasi izin
pengelolaan lingkungan hidup dan penetapan terhadap kawasan yang
beresiko rawan bencana dan kawasan yang beresiko menimbulkan
bencana.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Seksi Tata Lingkungan dan Penataan hukum Lingkungan mempunyai
fungsi :
a. Menghimpun dan mengolah peraturan perundangan-undangan,
pedoman, petunjuk teknis, data, informasi dan bahan lainnya
yang berhubungan dengan penataan lingkungan dan hukum
linngkungan hidup sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Menginventarisir masalah yang berhubungan dengan penataan
lingkungan dan hukum lingkungan hidup sebagai pedoman dan
landasan kerja.
c. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis
kinerja berdasarkan tugas pokok Seksi Penataan Lingkungan
dan Hukum Lingkungan Hidup berpedoman pada Renstra
Kantor Lingkungan Hidup.
d. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pembentukan
dan pengembangan produk hukum daerah di bidang lingkungan
hidup, meliputi pemberian rekomendasi izin pengumpulan, izin
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
11 | B a b I I
lokasi pengolahan, izin penyimpanan sementara limbah B3 di
industri atau usaha, pemberian rekomendasi UKL/UPL,
perizinan pembuangan air limbah ke air atau sumber air dan
perizinan pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada
tanah dan di bidang penerapan instrumen ekonomi untuk
pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
e. Melakukan penilaian AMDAL, UKL/UPL bagi jenis usaha
dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan hidup sesuai dengan standar/norma dan prosedur.
f. Melakukan koordinasi penetapan kawasan yang beresiko rawan
bencana dan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana
g. Melakukan koordinasi dalam usaha penegakan hukum
lingkungan.
h. Melakukan koordinasi dalam usaha penetapan kebijakan
pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim dan
perlindungan lapisan ozon
i. Menyusun kebijakan prosedur dan koordinasi pelaksanaan
penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman
hayati.
j. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
tugasnya sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Struktur organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh dapat dilihat pada
Gambar 1 berikut :
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
12 | B a b I I
Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup
2.2. Sumber Daya SKPD
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Lingkungan Hidup, diperlukan
komitmen dan kerja sama dari sumber daya yang ada di Kantor Lingkungan Hidup.
Adapun sumber daya PNS Kantor Lingkungan Hidup dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Jumlah Pegawai Kantor Lingkungan Hidup tahun 2012
Jumlah Pegawai Berdasarkan
Jenis
Kelamin
Golongan
Kualifikasi Pendidikan
II III IV Jml SLTA D3 S1 S2 Jml
Laki-laki 5 4 1 10 - 5 4 1 10
Perempuan 1 4 - 5 - 1 3 1 5
Jumlah 6 8 1 15 - 6 7 2 15
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
13 | B a b I I
Sedangkan sumber daya prasarana dan sarana penunjang operasional kantor yang
dimiliki Kantor Lingkungan Hidup terdapat pada Tabel berikut :
Tabel 2. Prasarana dan Sarana Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2012
No
Jenis Prasarana dan
Sarana
Jumlah
1 Mobil 2
2 Sepeda Motor 7
3 Komputer PC 5
4 Laptop 4
5 Printer 6
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, ada empat jenis
pelayanan minimal yang diselenggarakan oleh pemerintahan Kabupaten/ Kota yaitu :
1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air
Berdasarkan keputusan Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
bahwa pengendalian pencemaran air didefinisikan sebagai upaya pencegahan
dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk
menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.
Pencegahan pencemaran air dapat dilakukan dengan cara membatasi jumlah air
limbah yang dibuang dari sumber pencemar. Secara administratif, perbatasan air
limbah yang dibuang dilakukan dengan cara menetapkan baku mutu air limbah
dari sumber pencemar. Pencegahan dilakukan melalui kegiatan pengawasan
untuk melihat tingkat penaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap peraturan perundang-undangan terutama yang berkaitan pengendalian
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
14 | B a b I I
pencemaran air. Saat ini, kegiatan yang memiliki instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) adalah 2 (dua) buah industri pengolahan kedelai dan 2 (dua) rumah sakit.
Pada akhir tahun 2012 pencegahan pencemaran air baru bisa dilakukan dengan
memberikan bantuan berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terhadap
Industri yaitu Industri tahu Urang Awak di Kelurahan Ampangan dan Industri
tahu BK di Kelurahan Balai Kaliki.
2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran udara dari sumber tidak bergerak
Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara
mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya yang akhirnya tidak dapat
digunakan lagi sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya. Pencemaran
udara yang berasal dari sumber tidak bergerak yang paling dominan adalah
industri. Upaya yang dilakukan oleh industri untuk mengendalikan pencemaran
udara dengan cara :
a. Tahap pertama, pada input dengan cara menggunakan bahan bakar yang
ramah lingkungan, seperti bahan bakar gas dan batu bara sulfur rendah.
b. Tahap kedua, menggunakan proses produksi yang ramah lingkungan seperti
gasifikasi, pirolisis atau exhaustgas resirculation.
c. Tahap ketiga, merupakan teknologi tahap akhir dengan pemasangan
peralatan penyaring polutan debu dengan gas seperti bag house
d. Indikator SPM yang menunjukkan persentase jumlah usaha dan/atau
kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif
dan teknis pencegahan pencemaran udara.
e. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100%
f. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013.
Pelayanan ini belum bisa dilakukan karena sampai akhir tahun 2012 tidak
adanya industri / kegiatan yang berpotensi mencemari udara dari sumber tidak
bergerak.
3. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk
produksi biomassa
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
15 | B a b I I
Kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa dapat diartikan
berubahnya sifat dasar tanah dan/atau lahan yang melampaui kriteria baku
kerusakan tanah dan/atau lahan untuk produksi biomassa.
Dalam upaya mengaktualisasikan hak masyarakat atas lingkungan hidup yang
baik dan sehat, serta keterbukaan informasi, masyarakat berhak memperoleh
informasi mengenai :
a. Kondisi lahan dan/atau tanah
b. Status kerusakan lahan dan/atau tanah
c. Rencana, pelaksanaan, dan hasil pengendalian kerusakan lahan dan/atau
tanah
d. Kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerusakan lahan dan/ atau
tanah
Standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup untuk pemerintah
kabupaten/kota ini difokuskan pada pelayanan terhadap informasi status
kerusakan lahan dan/atau tanah.
Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi
biomassa terdiri atas :
a. Indikator SPM yang menunjuk persentase luasan lahan dan/atau tanah untuk
produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status
kerusakannya
b. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan 100%
c. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013
Sampai akhir tahun 2012, pelayanan ini belum dilakukan karena keterbatasan
anggaran
4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
Pengaduan masyarakat berupa pemberitahuan secara tertulis dan/atau lisan
mengenai dugaan terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
kepada instansi lingkungan hidup Kabupaten/ Kota
Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup terdiri dari :
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
16 | B a b I I
a. Indikator SPM yang menunjuk prosentase jumlah pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
yang ditindaklanjuti
b. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 90%
c. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan Tahun 2013
Tindak Lanjut pengaduan masyarakat ini terlaksana 100% pada akhir 2012,
sedangkan penanganannya terdapat 90%.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dalam pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah Kota Payakumbuh memiliki
tantangan yang dihadapi antara lain :
a. Kurangnya respon terhadap isu-isu lingkungan global (perubahan iklim,
pemanasan global, penipisan lapisan ozon);
b. Laju pencemaran/kerusakan lingkungan yang semakin meningkat setiap tahunnya
terutama di wilayah Kota Payakumbuh;
c. Perlunya meningkatkan konservasi sumber daya air dan keanekaragaman hayati
agar ketersediaan sumber air dapat terjaga;
d. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan
lingkungan;
e. Kurangnya komitmen diantara SKPD terkait dalam penaatan peraturan di bidang
lingkungan hidup;
f. Lemahnya kelembagaan pengelola lingkungan hidup, yaitu masih berbentuk
kantor. Sedangkan berdasarkan kewenangannya seharusnya telah berbentuk
badan;
g. Masih kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keilmuan di bidang
pengelolaan lingkungan hidup.
h. Kurangnya penganggaran terhadap instansi pengelola LH sehingga SPM tidak
bisa tercapai.
Sedangkan peluang pengembangan pelayanan Kantor Lingkungan Hidup antara lain :
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
17 | B a b I I
a. Dengan memperhatikan kecenderungan kerusakan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup yang semakin meningkat, semua pihak dan semua sektor
pembangunan agar menempatkan "isu lingkungan hidup" sebagai prioritas
utama dalam setiap pendekatan pembangunan. Pengarusutamaan lingkungan
hidup harus dijadikan dasar dalam pembuatan perencanaan pembangunan dan
implementasi pembangunan. Sejalan dengan itu, Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah menempatkan urusan Bidang
Lingkungan Hidup sebagai salah satu urusan wajib dan harus diwadahi dengan
lembaga teknis daerah.
b. Ketatnya peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup khususnya
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
c. Meningkatnya perhatian atas permasalahan lingkungan hidup;
d. Adanya peluang pendanaan dari pemerintah pusat;
e. Adanya keterlibatan lembaga non pemerintah dan perguruan tinggi dalam
pengelolaan lingkungan hidup;
f. Tingginya pengaduan masyarakat akibat permasalahan lingkungan hidup yang
ditimbulkan usaha/kegiatan masyarakat.
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Identifikasi permasalahan lingkungan hidup berdasarkan pada tugas dan
pelayanan yang ada di kantor lingkungan hidup Kota Payakumbuh sebagai
berikut:
a. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Pada kegiatan pengembangan kinerja pengelolaan sampah ini terkendalanya
dengan masih kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. Hal
ini ditandai dengan belum terlayani semua rute oleh kendaraan operasional
sampah di 5 (lima Kecamatan di Kota Payakumbuh dan juga masih
kurangnya kuantitas TPS-TPS termasuk keberadaan container di Kota
Payakumbuh, sehingga masyarakat kesulitan dalam membuang sampah ke
TPS. Selain itu perilaku masyarakat mengenai pengelolaan sampah terutama
pemilahan masih kurang sehingga TPS dan armada pengelolahan kebersihan
kota umtuk menangani sampah yang dihasilkan. Hal ini menambah beban di
TPA dan mempersingkat umur TPA.
Permasalahan lain adalah belum maksimalnya sosialisasi tentang pengelolaan
persampahan di masyarakat, sehingga tingkat kesadaran dan prilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah.
III
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | B a b I I I
b. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Pada kegiatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan, upaya
pemantuan kualitas lingkungan yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan
hidup ternyata masih banyak industri kecil (UKM) yang belum mempunyai
pengelolaan sampah terutama pemilahan masih kurang sehingga masih
mengandalkan TPS dan AMDAL pengelolaan kebersihan kota menangani
sampah yang dihasilkan. Hal ini menambah beben di TPA dan
mempersingkat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga masih ada
sebagian masyarakat yang terganggu oleh pencemaran lingkungan baik dari
air, udara maupun tanah. Selain itu banyak nya aktifitas penambangan pasir
batu di sungai serta penggalian bukit juga mengganggu kestabilan
lingkungan.
c. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Kegiatan Perlindungan dan konservasi sumber daya alam ini masih belum
optimal pelaksanaanya karena tidak adanya komitmen dan dukungan
pemerintah kota dalam upaya konservasi lahan dan sumber daya alam yang
telah rusak.
d. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup
Pada Kegiatan peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam
dan lingkungan hidup ini belum tersosialisasikan informasi tentang kerusakan
tanah akibat produksi biomasa dan informasi tentang prasarana pelestarian
Sumber daya alam
e. Peningkatan pengendalian polusi
Kegiatan peningkatan pengendalian polusi ini belum sepenuhnya terlaksana
karena keterbatasan Sumber daya manusia (SDM) di Kantor Lingkungan
Hidup serta masih ada beberapa item kelengkapan alat parameter pengujian
sampel yang masih kurang, sehingga pengujian sampel tidak dapat di
lakukan.
f. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Kegiatan pengelolaan RTH ini belum memenuhi kriteria 30 % dari luas
wilayah disebabkan maju pesat pesatnya infrastruktur di Kota Payakumbuh
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
3 | B a b I I I
3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA TERPILIH
a. Visi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
Terwujudnya Payakumbuh menjadi Kota yang maju, sejahtera dan religious,
pro rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan pendidikan berlandaskan kepada
adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah
b. Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru
berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat
- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan
bebas KKN
- Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakatsesuai dengan falsafah
Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
- Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter
untuk mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang
berilmu dan bermoral.
- Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan
masyarakat
- Melakukan revitalisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan
masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan
KotaPayakumbuh.
- Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas
umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh
Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup yang terkait dengan Visi
dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh yaitu :
1. Terlaksananya Pemerintah yang baik dan bersih (Good dan Clean
Government)
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
4 | B a b I I I
2. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai
RTRW KotaPayakumbuh
Identifikasi permasalahan pelayanan di Kantor Lingkungan Hidup Kota
Payakumbuh, serta faktor-faktor penghambat yang dapat mempengaruhi
pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh :
a. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Pada kegiatan pengembangan kinerja pengelolaan sampah ini terkendalanya
dengan masih kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. Hal
ini ditandai dengan belum terlayani semua rute oleh kendaraan operasional
sampah di 5 (lima Kecamatan di Kota Payakumbuh dan juga masih
kurangnya kuantitas TPS-TPS termasuk keberadaan container di Kota
Payakumbuh, sehingga masyarakat kesulitan dalam membuang sampah ke
TPS.
Permasalahan lain adalah belum maksimalnya sosialisasi tentang pengelolaan
persampahan di masyarakat, sehingga tingkat kesadaran dan prilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah, terutama pemilahan
sampah di sumber dan pengurangan sampah yang di buang ke TPA.
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup
adalah kurangnya sarana dan prasana persampahan. Sedangkan faktor
pendorong untuk mencapai visi dan misi Walikota dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat tentang perlunya pengelolaan sampah dengan baik
b. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Pada kegiatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan, upaya
pemantuan kualitas lingkungan yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan
hidup ternyata masih banyak industri kecil (UKM) yang belum mempunyai
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga masih ada sebagian
masyarakat yang terganggu oleh pencemaran lingkungan baik dari air, udara
maupun tanah.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
5 | B a b I I I
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup
adalah masih banyak industry kecil yang belum mempunyai IPAL.
Sedangkan faktor pendorongnya untuk mencapai visi dan misi Walikota
ditandai dengan sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat untuk melakukan
pengendalian pencemaran dengan membangun IPAL
c. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Kegiatan Perlindungan dan konservasi sumber daya alam ini masih belum
optimal pelaksanaannya disebabkan karena Perda tentang RTRW baru
diterbitkan tahun 2012 dan pendataan tentang lahan yang harus dikonservasi
belum ada.
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup
adalah koordinasi dan sosialisasi ke masyarakat masih kurang tentang
pentingnya lahan atau daerah yang rawan bencana untuk di konservasi,
sedangkan faktor pendorong adalah dengan adanya program konservasi
dengan dana yang memadai diharapkan meningkatnya kawasan daerah
konservasi sehingga terhindarnya daerah rawan longsor/bencana serta
terlindungnya sumber-sumber mata air
d. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
Pada Kegiatan peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam
dan lingkungan hidup ini belum tersosialisasikan informasi tentang kerusakan
tanah akibat produksi biomasa dan informasi tentang prasarana pelestarian
Sumber daya alam
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup
adalah Jejaring informasi lingkungan hidup dari Pusat ke daerah belum
optims sehingga akses informasi kerusakan lingkungan hidup tidak sampai
ke daerah, sedangkan faktor pendorong adalah dengan tersedianya anggaran
pada tahun 2013 ini diharapkan meningkatnya akses informasi ke daerah
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
6 | B a b I I I
e. Peningkatan pengendalian polusi
Kegiatan peningkatan pengendalian polusi ini belum sepenuhnya terlaksana
karena keterbatasan Sumber daya manusia (SDM) di Kantor Lingkungan
Hidup serta masih ada beberapa item kelengkapan alat parameter pengujian
sampel yang masih kurang, sehingga pengujian sampel tidak dapat di
lakukan.
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup
adalah masih banyaknya industry kecil/menengah yang tidak memiliki proses
pembuangan air limbah (IPAL) sehingga terjadi pencemaran terhadap badan
air, sedangkan faktor pendorong adalah dengan tersedianya anggaran
operasional untuk pengujian limbah padat/cair industri pada tahun 2013 ini
diharapkan meningkatnya parameter yang diuji pada laboratorium.
f. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Kegiatan pengelolaan RTH ini belum memenuhi kriteria 30 % dari luas
wilayah disebabkan maju pesat pesatnya infrastruktur di Kota Payakumbuh
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup
adalah Perda RTRW yang tidak valid sehingga di dalam penentuan koordinat
kategori jenis-jenis lahan tidak jelas, sedangkan faktor pendorong adalah
dengan tersedianya anggaran operasional untuk kegiatan pengelolaan RTH
dapat dilakukan.
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI
Faktor-faktor penghambat/pendorong yang mempengaruhi pelayanan Kantor
Lingkungan Hidup ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun
Renstra Bapedalda Propinsi Sumatera Barat yaitu masih lemahnya sistim
informasi tentang kebijakan-kebijakan dibidang lingkungan hidup dari propinsi
kedaerah sehingga informasi yang bisa diakses dengan cepat tidak bisa terlaksana,
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
7 | B a b I I I
sedangkan faktor pendorong ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L
ataupun Renstra Bapeldalda Propinsi dimana pada renstra jangka menengah Kota
Payakumbuh salah satunya pada misinya Pemko yaitu mengoptimalkan
pembangunan insfrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga nantinya tata ruang RTRW kota
Payakumbuh dapat tertata dengan baik.
3.4. TELAAHAN RENSTRA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Faktor penghambat dari pelayanan Kantor Lingkungan Hidup yaitu tidak jelas
atau validitas data RTRW sehingga dalam mengambil kebijakan dibidang
lingkungan hidup sering muncul polemik ditengah masyarakat (investor).
Sedangkan faktor pendorong pelayanan pada kantor Lingkungan Hidup pada
tahun 2013 ini dimana Pemko Payakumbuh sedang giat-giat mensosialisasikan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
1. Kondisi Lingkungan Alam
a. Kondisi Umum
Penduduk Kota Payakumbuh saat ini bergerak pada sektor perdagangan dan jasa.
Banyak usaha/kegiatan yang menunjang sektor ini terutama kegiatan industri,
tapi skalanya masih usaha kecil menengah dan rumah tangga. Usaha tersebut
kebanyakan bergerak dibidang industri makanan ringan dan spesifik Kota
Payakumbuh.
Usaha lain yang cukup dominan yaitu usaha peternakan unggas (ayam petelur,
ayam pedaging, itik dan unggas lainnya) serta peternakan besar (sapi, kerbau dan
kambing)
Berbagai usaha/kegiatan tersebut tidak dilakukan pada satu kawasan tapi berada
menyebar dirumah-rumah penduduk. Hal ini menyebabkan sulit untuk
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
8 | B a b I I I
melakukan pengelolaan lingkungan hidup secara terpadu terutama pengelolaan
limbah yang dihasilkan.
b. Pencemaran.
Kegiatan/usaha yang ada di Kota Payakumbuh menghasilkan limbah cair,
limbah padat dan gas. Persoalan yang ada saat ini masih sedikit yang dilakukan
pengelolaan limbah tersebut sebelum dibuang ke media lingkungan. Limbah
cair umumnya dibuang langsung ke saluran drainase, ke badan air atau ke media
tanah. Limbah padat berupa sampah diangkut ke TPA tanpa melalui proses
pemilahan atau langsung dibakar di lokasi. Limbah berupa gas juga masih
belum dikelola dengan baik.
Usaha atau kegiatan yang berpotensi membuang limbah adalah kegiatan industri
kecil/rumah tangga, perbengkelan dan pencucian mobil, kegiatan penunjang
pariwisata seperti hotel/penginapan dan rumah makan/restoran. Kegiatan
peternakan, pertanian, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, rumah
bersalin dan apotik serta limbah yang dihasilkan dari fasilitas umum seperti
pasar, rumah potong hewan, pasar ternak serta dari pemukiman masyarakat.
Dari beberapa kali pemantauan, hasil yang didapat memperlihatkan kualitas
limbah cair yang dihasilkan berbagai usaha/kegiatan yang ada di Kota
Payakumbuh hampir seluruhnya di atas ambang batas. Limbah cair tersebut
umumnya langsung dibuang ke badan air atau dialirkan melalui drainase yang
juga tetap bermuara ke badan air. Badan air yang menampung berbagai buangan
limbah berupa sungai terutama Sungai Batang Agam. Kondisi Sungai Batang
Agam saat ini memperlihatkan kecendrungan semakin ke hilir mutunya airnya
semakin menurun.
Selain itu belum adanya pendataan yang mendukung upaya pengelolaan
lingkungan seperti :
- Data pencemaran air
- Data debit dan kualitas limbah
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
9 | B a b I I I
- Data debit dan kualitas sungai
- Data keanekaragaman hayati
- Pelaporan terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan
- Data manajemen persampahan
- Data kebutuhan sarana / prasarana pendukung pengelolaan
persampahan
- Data kerusakan tanah di lahan
- dll
c. Alih Fungsi dan Degradasi Lahan
Alih Fungsi lahan yang terjadi di Kota Payakumbuh seringkali tanpa
mempertimbangkan kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Lahan yang semula diperuntukkan sebagai lahan konservasi, lahan pertanian dan
sebagainya seringkali beralih fungsi menjadi lahan terbangun.
Pertumbuhan penduduk dan adanya daerah-daerah urban akan menyebabkan
adanya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan aturan RUTRK. Alih fungsi
lahan seringkali menyebabkan tekanan terhadap daya dukung dan daya tampung
lingkungan yang melebihi ambang batas.
Akibat lebih lanjut dari alih fungsi dan degradasi lahan ini menyebabkan
keseimbangan lingkungan terganggu.
d. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Di Kota Payakumbuh, pemanfaatan sumberdaya alam yang menjadi persoalan
terutama adalah adanya galian C yang dilakukan masyarakat pada bantaran
sungai (Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinamar) dan di tebing-
tebing perbukitan
Kegiatan ini seringkali tidak mempertimbangkan daya dukung lahan.
Penggalian yang dilakukan di sungai seringkali dilakukan pada daerah disekitar
jembatan dan dinding sungai yang rawan longsor. Penggalian yang dilakukan
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
10 | B a b I I I
pada dinding bukit juga tidak mempertimbangakan fungsi kawasan yang
diperuntukkan sebagai kawasan catchment area (areal resapan air).
Kekeliruan dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang juga terjadi di Kota
Payakumbuh adalah kesalahan dalam proses pengolahan lahan pertanian.
Pembakaran jerami, pemakaian pestisida dan pupuk buatan yang tidak terkendali
juga dapat menyebabkan kerusakan sumberdaya alam yang ada.
2. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan lintas sektoral dan lintas
wilayah yang menuntut penanganan secara terpadu. Pengelolaan lingkungan
hidup tidak bisa dilakukan secara parsial atau sektoral. Pengelolaan limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan industri misalnya, tidak akan bisa ditangani oleh
perindustrian saja. Dampak yang ditimbulkan akan bisa menganggangu
kesehatan masyarakat, lahan pertanian, atau bahkan mencemari sumber air yang
digunakan oleh berbagai sektor. Begitu juga masalah dengan lingkungan
lainnya.
Persoalan lingkungan hidup bisa melibatkan lintas kab/kota, lintas provinsi
bahkan lintas negara. Pencemaran udara (kabut asap) yang diakibatkan oleh
kebakaran hutan misalnya, tidak hanya menimbulkan masalah di daerah sumber
kebakaran hutan itu terjadi. Persoalannya akan dapat menimbulkan masalah
bagi negara-negara tetangga tergantung pada seberapa besar kebakaran itu
terjadi.
Pencemaran sungai juga merupakan persoalan lintas wilayah yang tidak
mungkin dikelola oleh daerah sumber pencemar itu. Daerah hulu yang
mencemari tapi dampaknya justru dirasakan oleh kawasan hilir dari aliran sungai
tersebut.
Seperti telah diuraikan di atas, pengelolaan lingkungan hidup tidak akan
mungkin dilakukan secara parsial, sektoral dan secara kewilayahan yang sempit.
Untuk itu sangat diperlukan adanya integritas dan komitmen bersama yang
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
11 | B a b I I I
sangat tinggi dari berbagai pihak, baik itu intern pemerintahan suatu daerah
(Kab/Kota atau Provinsi) serta juga antar pemerintah daerah yang menjadi
sumber masalah dan yang terkena dampak dari masalah lingkungan tersebut.
Integritas dan komitmen yang tinggi tersebut tentu saja sangat ditentukan oleh
adanya pemahaman yang sama terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Untuk
itu sangat dibutuhkan adanya pengetahuan tentang ilmu-ilmu lingkungan.
3. Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup mempunyai arti
yang sangat besar. Dibutuhkan adanya peran serta swasta dan masyarakat yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan peran pemerintah untuk mewujudkan
program-program pengelolaan lingkungan hidup. Pemerintah hanya berfungsi
sebagai fasilitator dan pengawasan. Pengelolaan lingkungan hidup tidak akan
pernah berhasil tanpa peran serta seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha.
Peran serta masyarakat akan dapat diharapkan apabila masyarakat telah
menyadari dan mempunyai pemahaman yang benar tentang lingkungan hidup.
Untuk itu sosialisasi dan penyuluhan secara terus menerus sangat dibutuhkan.
4. Sumberdaya Aparatur Pengelola Lingkungan Hidup
Persoalan-persoalan lingkungan hidup saat ini terus berkembang dan sangat
kompleks, menuntut penanganan dan pengelolaan yang optimal. Untuk itu
sangat dibutuhkan kompetensi (kemampuan) SDM aparatur pengelola
lingkungan hidup yang tinggi.
Masalah pencemaran, polusi, kerusakan lahan, alih fungsi dan degradasi lahan,
kebakaran hutan dan lahan, kerusakan keanekaragaman hayati serta perubahan
iklim global merupakan sebagian dari persoalan-persoalan lingkungan yang
dihadapi saat ini. Untuk menangani hal tersebut sangat dibutuhkan kemampuan
SDM pengelola serta tersedianya sarana dan prasarana penunjang.
Masalah kelembagaan pengelola lingkungan hidup juga menjadi faktor penentu
dalam pelaksanaan tugas. Kelembagaan yang beragam antara masing-masing
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
12 | B a b I I I
daerah juga mencerminkan adanya pemahaman dan cara pandang yang berbeda
dalam penanganan masalah lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup saat ini dikelola oleh SKPD berbentuk kantor,
sementara bidang kewenangannya sangat beragam dan bersifat lintas sektor.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. VISI DAN MISI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
Visi dan Misi yang dirumuskan oleh kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh
didasarkan pada tugas pokok dan fungsi dalam Peraturan Walikota Payakumbuh
Nomor 60 Tahun 2008. Penggantian Struktur Organisasi dari Kasubag
Lingkungan Hidup menjadi kantor lingkungan Hidup mempengaruhi focus dan
orientasi organisasi. Kantor Lingkungan Hidup kota Payakumbuh cukup
memahami adanya perubahan-perubahan kondisi internal dan ekternal kota
Payakumbuh yang mendorong organisasi untuk lebih proaktif dalam menghadapi
perubahan yang ada.
Melihat permasalahan lingkungan yang dihadapi dan berpedoman kepada
kebijakan Nasional pengelolaan lingkungan hidup diatas, Maka Kantor
Lingkungan Hidup kota Payakuimbuh menetapkan Visi yang dijalankan
berdasarkan mandate yang diberikan untuk mendukung terlaksananya agenda
pembangunan kota Paykumbuh. Adapun Visi Kantor Lingkungan Hidup kota
Payakumbuh ditetapkan sebagai berikut :
TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KOTA PAYAKUMBUH
IV
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | B a b I V
Pernyataan pertama Visi ini adalah Terwujudnya peningkatan kualitas
lingkungan hidup karena kantor Lingkuingan Hidup menyadari adanya upaya
yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kota Payakumbuh terhadap pengendalian
lingkuingan. Dilain pihak, era otonomi daerah tanpa disadari telah mengakibatkan
arah pembangunan cenderung mementingkan aspek ekonomi maupun kepentingan
sesaat para pengambil kebijakan
Misi Kantor Lingkungan Hidup kota Payakumbuh merupakan tindak lanjut dari
Visi yang telah ditetapkan. Dengan penetapan Misi yang tepat diharapkan Visi
yang telah ditetapkan sebagai cita-cita organisasi dimasa depan secara bertahap
dapat tercapai. Misi Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh ditetapkan
sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup yang serasi, selaras dan
seimbang serta dilaksanakan dengan azas tanggung jawab bersama.
2. Mengintegrasikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup
didalam setiap pembangunan.
3. Meningkatkan dan mengembangkan ketaatan dan peran serta
masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup melalui sistim dan
peraturan yang berpihak kepada pranata masyarakat local.
4. Memperkuat kemampuan pengelolaan lingkungan hidup kota
Payakumbuh.
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH KANTOR
LINGKUNGAN HIDUP KOTA PAYAKUMBUH
Adapun Tujuan Jangka Menengah yang ingin dicapai pada pengelolaan lingkungan
hidup kota Payakumbuh adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Prasarana dan Sarana Pengelolaan
sampah.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
3. Meningkatnya cakupan pelayanan penanganan persampahan.
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
3 | B a b I V
4. Memperkuat program Reduce, Reuse dan Recycle (3R).
5. Terwujudnya penataan kawasan lingkungan yang sehat dan nyaman
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan kualitas lingkungan
7. Tersedianya RTH beserta fasilitas pendukungnya.
Sedangkan Sasaran Jangka Menengah yang ingin dicapai pada pengelolaan lingkungan
hidup kota Payakumbuh adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Prasarana dan Sarana Pengelolaan
sampah.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA
PAYAKUMBUH
Strategi Kantor Lingkungan Hidup yang ingin dicapai dan dituangkan dalam rencana
strategis 2012 2017 adalah sebagai berikut :
1. Mengintensifkan koordinasi dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan dan pengendalian dampak kerusakan lingkungan
2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung Program 3 R
3. Meningkatkan pembinaan terhadap kelurahan percontohan ramah
lingkungan
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kebijakan Kantor Lingkungan Hidup yang ingin dicapai dan dituangkan dalam rencana
strategis 2012 2017 adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi pengelolaan persampahan melalui metoda 3 R
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
4 | B a b I V
2. Peningkatan infrastruktur pengendalian dampak-dampak lingkungan
(Laboratorium lingkungan hidup)
3. Melaksanakan kegiatan pencegahan pencemaran air dan udara dari sumber
tidak bergerak
4. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat dan penegakan hukum lingkungan.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017 dapat dilihat
pada Tabel 3. Program dan kegiatan yang direncanakan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Kegiatannya :
a. Penyediaan Prasarana dan Sarana pengelolaan persampahan.
b. Bimbingan teknis persampahan
c. Peningakatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.
2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup .
Kegiatannya :
a. Koordinasi penilaian kota sehat/Adipura.
b. Pemantauan kualitas lingkungan
c. Pengkajian dampak lingkungan
d. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup.
e. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
V
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | B a b V
Kegiatannya :
a. Peningkatan edukasi dan Komunikasi masyarakat dibidang lingkungan
b. Penguatan jejaring informasi lingkungan hidup pusat dan daerah.
c. Pengembangan data dan informasi lingkungan
d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan
hidup.
4. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Kegiatannya :
a. Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan
polusi.
b. Pengujian kadar kondisi limbah padat dan cair
5. Program Perlindungan dan Konservasi SDA
Kegiatannya :
a. Konservasi SDA dan Pengendalian kerusakan sumber-sumber air.
b. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
c. Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka
Kegiatannya :
a. Penataan Ruang Terbuka Hijau.
Untuk Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran serta Pendanaan Indikatif.pada Kantor
Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh tahun 2013 yaitu :
1. Meningkatnya Jumlah TPS terutama TPS 3 R. Kelompok sasarannya yaitu
memperkuat program 3 R, jumlah dana pada akhir periode Renstra adalah
Rp.620.000.000,-
2. Meningkatnya jumlah personil yang mengikuti pelatihan lingkungan, sedangkan
kelompok sasarannya yaitu pegawai KLH kota Payakumbuh dengan dana yang
dibutuhkan pada akhir periode Renstra adalah Rp.150.000.000,-
3. Meningkatnya daerah binaan pengelolaan persampahan, sasarannya yaitu untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan hidup, dana indikatif pada akhir periode Renstra Rp.125.000.000,-
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
3 | B a b V
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas penanganan pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup, sedangkan kelompok sasarannya yaitu terwujudnya
penataan kawasan lingkungan yang sehat dan nyaman, dengan dana pada akhir
periode Renstra Rp. 530.000.000,-
5. Meningkatnya jumlah penghargaan dibidang lingkungan hidup, dana yang
dibutuhkan pada akhir periode Renstra Rp. 190.000.000,-
6. Terwujudnya penurunan pencemaran air, pendanaan indikatifnya Rp.
130.000.000.
7. Meningkatnya pengawasan yang dilakukan terhadap usaha/kegaiatan yang telah
memiliki izin dokumen lingkungan, dananya Rp.52.000.000,-
8. Meningkatnya jumlah kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup yang
diterbitkan, dananya sebesar Rp 90.000.000,-
9. Meningkatnya kualitas data dan informasi LH, sasarannya untuk
meningkatkannya kualitas pengelolaan lingkungan, sedangkan dana yang
tersedia yaitu Rp.90.000.000,-
10. Meningkatnya akses informasi kerusakan tanah dan lingkungan hidup lainnya ke
pusat, dana indikatif Rp. 45.000.000,-
11. Meningkatnya informasi tahunan lingkungan hidup, dan indikatif untuk kegiatan
ini Rp 45.000.000.
12. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,, dan
indikatif pada Kantor Lingkungan Hidup Rp.80.000.000,-
13. Meningkatnya kinerja pengendalian polusi, dana indikatif Rp.180.000.000,-
14. Meningkatnya junlah sampel yang diuji laboratorium LH, dan indikatif yang
tersedia Rp.90.000.000,-
15. Meningkatnya pengendalian dan perlindungan SDA, kelompok sasarannya yaitu
meningkatnya RTH yang berkualitas, dana indikatifnya Rp.100.000.000,-
16. Meningkatnya jumlah lahan yang dikonversi, dengan dana indikatif
Rp.100.000.000,-
17. Tersedianya database keanekaragaman hayati, dengan dana indikatif Rp.
70.000.000
18. Terbukanya Ruang terbuka Hijau, dengan dana indikatif Rp.90.000.000,-
19. Meningkatnya penataan ruang terbuka hijau, dana indikatifnya Rp90.000.000,-
Tabel 3. Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran
Programdan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Satu
an Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencan
aan
Target Kinerja Programdan KerangkaPendanaan
SKPD
Penang-
gung
Jawab
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
Renstra
SKPD
Output Outcome
Targ
et
Rp
(jt)
tar
get
Rp
(jt)
Tar
get
Rp
(jt)
tar
get
Rp
(jt)
tar
get
Rp
(jt)
tar
get
Rp (jt)
1 2 3
4 5 6
7
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
polutan
1 Program
Pengembanga
n Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Presentase tk.
Pelayanan
persampahan
Meningkatnya
pelayanan
persampahan
% 76 80 694,1
4
84 740 86 780 88 830 90 895 90 3939,1 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Memperkuat
programreduce,
reuse dan
recycle (3R)
Persentase
penangana
n sampah
- Penyediaan
prasarana dan
sarana
pengelolaan
persampahan
Jumlah TPS
per satuan
penduduk
Meningkatnya
jumlah TPS
terutama TPS
3R
unit 20 30 511,8
6
35 550 40 570 45 600 50 620 50 2851,9 Kantor
Lingkunga
n Hidup &
DTRK
Jumlah
pelatihan di
bidang
lingkungan
hidup yang
diikuti
- Bimbingan
teknis
persampahan
Jumlah
personil yang
mengikuti
pelatihan
lingkungan
Meningkatnya
jumlah personil
yang mengikuti
pelatihan
lingkungan
orang 0 4 94,33 7 100 9 110 13 120 15 150 15 574,33 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
5 | B a b V
Meningkatkan
peran serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup
Persentase
luas
pemukiman
yang tertata
- Peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
persampahan
Jumlah daerah
binaan
pengelolaan
persampahan
Meningkatnya
jumlah daerah
binaan
pengelolaan
persampahan
kawa
san
1 1 87,94
9
2 90 2 100 2 110 3 125 3 512,95 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Belumtermasuk programdan kegiatan yang berada di DTRK
Terwujudnya
penataan
kawasan
lingkungan yang
sehat dan
nyaman
2 Program
Pengendalian
Pencemaran
dan Perusakan
Lingkungan
Hidup
Menurunkan
jumlah kasus
pencemaran
dan perusakan
lingkungan
hidup
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
penanganan
pengendalian
penceraman
dan kerusakan
lingkungan
hidup
% 70 65 445 60 500 55 520 50 530 45 530 45 2525 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Jumlah
penghargaa
n bidang
lingkungan
- Koordinasi
penilaian kota
sehat/Adipura
Jumlah
penghargaan
di bidang
lingkungan
Meningkatnya
jumlah
penghargaan di
bidang
lingkungan
buah 4 4 162 4 170 4 180 4 180 4 190 4 882,07 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Persentase
kajian
status mutu
air
- Pemantauan
kualitas
lingkungan
Status
cemaran
badan
air/udara
akibat aktivitas
industri /
kegiatan
rumah tangga
Terwujudnya
penurunan
pencemaran air
dan udara
% 90 90 115 88 120 85 120 83 125 80 130 80 610,25 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Persentase
tingkat
ketaatan
masyarakat
- Pengkajian
dampak
lingkungan
Jumlah
pembahasan
kajian
lingkungan
Meningkatnya
ketaatan
terhadap kajian
lingkungan
hidup
buah 0 0 0 1 20 2 30 3 40 3 40 3 130 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
6 | B a b V
Persentase
pengawasa
n terhadap
pelaksanaa
n amdal
- Pengawasan
pelaksanaan
kebijakan
bidang
lingkungan
hidup
Jumlah
pengawasan
yang dilakukan
terhadap
usaha/kegiatan
yang telah
memiliki
izin/dokumen
lingkungan
Meningkatnya
pengawasan
yang dilakukan
terhadap
usaha/kegiatan
yang telah
memiliki
izin/dokumen
lingkungan
% 25 25 37,62
8
30 40 35 45 37 50 40 52 40 224,63 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Jumlah
penegakan
hukum
lingkungan
- Penyusunan
kebijakan
pengendalian
pencemaran
dan perusakan
lingkungan
hidup
Jumlah
kebijakan
tentang
pengelolaan
lingkungan
hidup yang
diterbitkan
Meningkatnya
jumlah
kebijakan
tentang
pengelolaan
lingkungan
hidup yang
diterbitkan
buah 1 2 36,60
5
3 40 4 40 5 45 6 90 6 251,61 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Banyaknya
sosialisasi
dan PSM
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup
- Peningkatan
peran serta
masyarakat
Pengendalian
Lingkungan
Hidup
Jumlah
sosialisasi
pengelolaan
lingkungan
hidup
Meningkatnya
peran serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup
kali 3 4 57,19
3
5 60 6 65 7 70 8 80 8 332,19 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
lingkungan
3 Program
Peningkatan
Kualitas dan
Akses
Informasi SDA
dan LH
Meningkatnya
kemudahan
akses dan
informasi LH
Meningkatnya
kualitas data
dan informasi
LH
% 40 50 59 55 65 60 75 65 75 70 90 70 364 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Jumlah
sosialisasi
kebijakan
lingkungan
hidup yang
diterbitkan
- Peningkatan
edukasi dan
komunikasi
masyarakat di
bidang
lingkungan
Jumlah
sosialisasi
kebijakan yang
terbitkan
Meningkatnya
jumlah
sosialisasi
kebijakan yang
dilakukan
kali 0 0 0 1 65 2 70 3 75 4 80 4 290 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
7 | B a b V
Jumlah
informasi
mengenai
pengelolaan
lingkungan
hidup
daerah
- Penguatan
jejaring
informasi
lingkungan
hiduppusat
dan daerah
Jumlah akses
informasi
pengelolaan
lingkungan
hidup lainnya
ke pusat
Meningkatnya
akses informasi
lingkungan
hidup lainnya
ke pusat
% 0 20 23,56
8
25 60 28 70 30 80 35 80 35 313,57 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Jumlah
penyediaan
informasi
dan
prasarana
pelestarian
SDA
- Pengembanga
n data dan
informasi
lingkungan
Persentase
penyampaian
informasi
tahunan
lingkungan
hidup
Meningkatnya
informasi
tahunan
lingkungan
hidup
% 80 85 37,23
5
85 40 85 40 90 45 90 45 90 207,23 Kantor
Lingkunga
n Hidup
4 Program
Peningkatan
Pengendalian
Polusi
Meningkatnya
jumlahusaha/
kegiatan yang
mempunyai
upaya
pencegahan
pencemaran
lingkungan
Meningkatnya
kinerja
pengendalian
polusi
% 20 25 80,7 30 95 35 150 40 100 50 150 50 575,7 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Jumlah
usaha/kegia
tan yang
telah
memiliiki
IPAL
- Pembangunan
tempat
pembuangan
benda
padat/cair
yang
menimbulkan
polusi
Jumlah
usaha/kegiatan
yang telah
memiliiki IPAL
Meningkatnya
jumlah
usaha/kegiatan
yang telah
memiliiki IPAL
buah 4 0 0 5 150 6 160 7 170 8 180 8 660 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Persentase
pencemara
n terhadap
badan air
penerima
- Pengujian
kadar kondisi
limbah padat
dan cair
Jumlah sampel
yang diuji
laboratorium
LH
Meningkatnya
jumlah sampel
yang diuji
laboratorium
LH
samp
el
0 10 67,77
1
15 70 25 80 30 85 35 90 35 392,77 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
8 | B a b V
Terwujudnya
RTHyang
berkualitas
Meningkatnya
RTHyang
berkualitas
5 Program
Perlindungan
dan
Konservasi
SDA
Persentase
luas lahan
terlindungi
Meningkatnya
pengendalian
dan
perlindungan
SDA
% 15 18 64 20 70 25 80 27 85 30 100 30 398,65 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Luas
penghijauan
daerah
rawan
longsor dan
sumber
mata air
- Konservasi
SDAdan
pengendalian
kerusakan
sumber-
sumber air
Luas lahan
yang
dikonservasi
Meningkatnya
luas lahan
yang
dikonservasi
% 13 14 63,65
1
14,
5
70 15 80 15,
5
85 16 100 16 398,65 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Persentase
kerusakan
tanah dan
lahan
- Pengendalian
kerusakan
tanah dan
lahan
Informasi
status
kerusakan
tanah dan
lahan
Tersedianya
Informasi
status
kerusakan
tanah dan
lahani Kota
Payakumbuh
% 0 0 0 25 60 30 70 35 80 40 90 40 300 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Persentase
pengelolaan
keanekarag
aman hayati
- Pengelolaan
keanekaragam
an hayati dan
ekosistem
Database
keanekaragam
an hayati
Tersedianya
database
keanekaragam
an hayati Kota
Payakumbuh
% 0 0 0 0 0 30 60 62 65 65 70 65 195 Kantor
Lingkunga
n Hidup
6 Program
Pengelolaan
Ruang
Terbuka
Peningkatan
penghijauan
pusat kota,
pemukiman
dan TTU
Terbukanya
ruang terbuka
hijau publik
% 3,8 4,5 75,2 5 76 7 80 8 85 10 90 10 406,2 Kantor
Lingkunga
n Hidup
Persentase
ruang
terbuka
kota
- Penataan
Ruang
Terbuka Hijau
Luas RTH
yang tertata
Meningkatnya
penataan
ruang terbuka
hijau
% 3,8 4,5 65,6 5 0 7 80 8 85 10 90 10 320,57 Kantor
Lingkunga
n Hidup
INDIKATOR KINERJA KANTOR
LINGKUNGAN HIDUP YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Kantor Lingkungan Hidup yang mengacu kepada tujuan dan sasaran
RPJMD kota Payakumbuh yang akan dicapai untuk lima tahun yang akan datang yaitu ;
1. Meningkatnya pelayanan persampahan dengan meningkatkan kualitas dan
kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Pada saat ini Pemko
Payakumbuh masih terkendala dengan masih kurangnya Prasarana dan Sarana
persampahan dalam melayani masyarakat, maka akhir periode Renstra kita
harapkan dapat tercapai target 90 % keberhasilannya.
2. Terwujudnya penurunan pencemaran air dengan terkendalinya limbah padat
maupun cair yang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapakn oleh
Pemerintah. Kota Payakumbuh banyak mempunyai industry kecil/rumah tangga
untuk itu perlu dipantau dan diawasi kondisi limbahnya. Pada akhir periode
Renstra ini diharapkan dapat tercapai 80 % keberhasilannya. Kegiatan ini
merupakan SPM bidang Lingkungan Hidup
3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi pelaku industri kecil/rumah tangga
dalam melaksanakankan aktifitas industrinya tidak mencemari lingkungan.
Untuk itu setiap usaha/kegaiatan yang direncanakan wajib dilengkapi dengan
dokumen kelayakan lingkungan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan bagi
VI
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | B a b V I
pemrakarsa dalam melakukan uipaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Pengawasan juga mencakup tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya
pencemaran atau perusakan lingkungan hidup. Hal ini merupakan salah satu
SPM bidang LH yang nantinya mengarah kepada pencegahan pencemaran
lingkungan. Selain itu, juga merupakan amanat dari Undang-undang No. 32
Tahun 2009.
4. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup. Kebijakan dan peraturan bidang lingkungan telah ada namun perlu lagi
diatur lagi dengan peraturan yang lebih bersifat teknis lagi. Dengan tersusunnya
kebijakan ini maka pencapaian SPM lebih cepat tercapai karena adanya aturan-
aturan yang jelas untuk pencapaiannya. Hal ini juga merupakan salah satu media
untuk penegakan hukum lingkungan
5. Meningkatkan kualitas data dan informasi lingkungan. Dengan tersedianya
informasi tentang status lingkungan hidup yang dapat dijadikan sebagai data
base dalam pengambilan kebijakan lingkungan hidup. Dengan kemudahan akses
dan informasi tentang lingkungan hidup oleh semua pihak akan menjadikan
menjadikan kualitas dan akses informasi SDA dan LH Kota Payakumbuh
meningkat. Pada akhir periode Renstra ini diharapkan tingkat keberhasilannya
mencapai 70 %.
6. Meningkatnya jumlah sampel yang diuji di laboratorium lingkungan hidup. Hal
ini merupakan salah satu upaya untuk pencapaian SPM di bidang lingkungan
hidup dalam rangka mengendalikan pencemaran air terutama setelah
laboratorium lingkungan hidup Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai
laboratorium klaster. Pada akhir periode Renstra diharapkan pencapaian sebesar
35% dari jumlah industri dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari badan
air.
7. Menurunnya kerusakan tanah dan lahan akibat produksi biomassa. Penyediaan
informasi mengenai kerusakan tanah dan lahan merupakan SPM bidang
lingkungan hidup. Pada akhir periode Renstra diharapkan pencapaian sebesar
40%.
Indikator kinerja ini dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
3 | B a b V I
Tabel 4. Penetapan Indikator Kinerja Kantor Lingkungan Hidup
No
Bidang Urusan/
Indikator
Satu
an
Kondisi
Kinerja
Pada
Tahun
2012
Target
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Lingkungan Hidup
1 Persentase
penanganan sampah
% 20 30 35 40 45 50
2 Status cemaran
badan air/udara
akibat aktivitas
industri / kegiatan
rumah tangga
% 90 90 88 85 83 80
3 Jumlah pengawasan
yang dilakukan
terhadap
usaha/kegiatan yang
telah memiliki
izin/dokumen
lingkungan
% 25 25 30 35 37 40
4 Jumlah kebijakan
tentang pengelolaan
lingkungan hidup
yang diterbitkan
buah 1 2 3 4 5 6
5 Persentase
penyampaian
informasi tahunan
lingkungan hidup
% 80 85 85 85 90 90
6 Jumlah sampel yang
diuji laboratorium
LH
sam
pel
0 10 15 25 30 35
7 Informasi status
kerusakan tanah dan
lahan
% 0 0 25 30 35 40
PENUTUP
Rencana Strategi (Renstra) Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2012 2017 merupakan
penjabaran dari Visi, Misi, Program untuk 5 (lima) tahun mendatang serta mengacu
kepada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017. Renstra ini setiap tahunnya
akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan Kantor
Lingkungan Hidup.
Perlu disadari bahwa masalah lingkungan sangatlah komplek dan tidak akan dapat
diselesaikan sendiri oleh Kantor Lingkungan Hidup. Untuk mengatasi kendala tersebut,
maka tahap pertama perlu dilakukan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan
antar semua unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh dengan baik. Hal
itu harus sudah dilakukan sejak penyusunan rencana kegiatan kurun waktu tahun 2012
2017 dan dalam penyusunan rencana kerja tahunan. Tahap yang kedua adalah perlu
adanya penggalangan komitmen dan kerjasama dengan semua pihak terkait, misalnya
saja dengan kabupaten/kota, perguruan tinggi, masyarakat maupun dunia usaha,
sehingga rencana kegiatan dapat dilaksanakan dan berjalan dengan baik. Apabila hal
tersebut dapat dilaksanakan, maka semua potensi yang ada akan dapat dimanfaatkan
secara optimal dalam suatu sistim pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu, berdaya
guna dan berhasil guna. Untuk mencapai target sasaran yang telah direncanakan dalam
renstra diperlukan tanggung jawab dan kerja keras yang tinggi dari seluruh staf Kantor
Lingkungan Hidup. Kemampuan suatu unit kerja dalam melaksanakan tugas akan dapat
diukur dan dinilai dari keberhasilan unit kerja tersebut dalam pencapaian target kinerja
VII
Renstra
Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017
2 | B a b V I I
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Perencanaan yang baik dan pelaksanaan
yang kuat dan dijalankan oleh SDM yang berkualitas dan berdedikasi tinggi, serta
didukung oleh sarana prasarana dan biaya yang memadai, maka akan dapat
mewujudkan Kantor Lingkungan Hidup sebagai satuan kerja perangkat daerah yang
mampu melaksanakan tugas pengelolaan lingkungan secara optimal dan terpadu.
Semoga Renstra Kantor Lingkungan Hidup yang disusun dapat memenuhi harapan
sebagai salah satu instrumen perencanaan dalam mewujudkan akuntabilitas kinerja di
lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh.
Ditetapkan di Payakumbuh
Pada tanggal Mei 2013
Kepala Kantor Lingkungan Hidup
PRIMA YANUARITA, SH, M.Si
NIP. 19650102 199112 2 001
Output Outcome Target Rp(jt) target Rp(jt) Target Rp(jt) target Rp(jt) target Rp(jt) target Rp(jt)
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Meningkatkan
kualitasdan
kuantitasprasarana
dansarana
pengelolaan
sampah
1 Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Presentasetk.
Pelayanan
persampahan
Meningkatnya
pelayanan
persampahan
% 76 80 694,143 84 740 86 780 88 830 90 895 90 895 Kantor
Lingkunga
nHidup
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Kantor Lingkungan Hidup
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran
Programdan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Satuan
Data
Capaian
padaTahun
Awal
Perencanaa
n
Target KinerjaProgramdanKerangkaPendanaan
4
SKPD
Penangg
ung
Jawab
Tahun2013 Tahun2014 Tahun2015 Tahun2016 Tahun2017
Kondisi Kinerja
padaakhir
periodeRenstra
SKPD
Meningkatkan
kualitasdan
kuantitasprasarana
dansarana
pengelolaan
sampah
1 Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Presentasetk.
Pelayanan
persampahan
Meningkatnya
pelayanan
persampahan
% 76 80 694,143 84 740 86 780 88 830 90 895 90 895 Kantor
Lingkunga
nHidup
Memperkuat
program
reduce, reuse
danrecycle
(3R)
Persentasetempat
pembuangan
sampah(TPS) per
satuanpenduduk
- Penyediaan
prasaranadan
saranapengelolaan
persampahan
JumlahTPSper
satuanpenduduk
Meningkatnya
jumlahTPS
terutamaTPS3R
unit 20 30 511,863 35 550 40 570 45 600 50 620 50 620 Kantor
Lingkunga
nHidup&
DTRK
Jumlahpelatihan
di bidang
lingkunganhidup
yangdiikuti
- Bimbinganteknis
persampahan
Jumlahpersonil yang
mengikuti pelatihan
lingkungan
Meningkatnya
jumlahpersonil
yangmengikuti
pelatihan
lingkungan
orang 0 4 94,33 7 100 9 110 13 120 15 150 15 150 Kantor
Lingkunga
nHidup
Meningkatkan
peranserta
masyarakat
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup
Persentaseluas
pemukimanyang
tertata
- Peningkatanperan
sertamasyarakat
dalampengelolaan
persampahan
Jumlahdaerah
binaanpengelolaan
persampahan
Meningkatnya
jumlahdaerah
binaan
pengelolaan
persampahan
kawasan 1 1 87,9492 2 90 2 100 2 110 3 125 3 125 Kantor
Lingkunga
nHidup
Meningkatkan
kualitaslingkungan
hidup
Terwujudnya
penataan
kawasan
lingkungan
yangsehat dan
nyaman
2 Program
Pengendalian
Pencemarandan
Perusakan
LingkunganHidup
Menurunkanjumlah
kasuspencemaran
danperusakan
lingkunganhidup
Meningkatnya
kualitasdan
kuantitas
penanganan
pengendalian
penceramandan
kerusakan
lingkunganhidup
% 70 65 445 60 500 55 520 50 530 45 530 45 530 Kantor
Lingkunga
nHidup
Belumtermasukprogramdankegiatanyangberadadi DTRK
Meningkatkan
kualitaslingkungan
hidup
Terwujudnya
penataan
kawasan
lingkungan
yangsehat dan
nyaman
2 Program
Pengendalian
Pencemarandan
Perusakan
LingkunganHidup
Menurunkanjumlah
kasuspencemaran
danperusakan
lingkunganhidup
Meningkatnya
kualitasdan
kuantitas
penanganan
pengendalian
penceramandan
kerusakan
lingkunganhidup
% 70 65 445 60 500 55 520 50 530 45 530 45 530 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlah
penghargaan
bidanglingkungan
- Koordinasi
penilaiankota
sehat/Adipura
Jumlahpenghargaan
di bidanglingkungan
Meningkatnya
jumlah
penghargaandi
bidanglingkungan
buah 4 4 162 4 170 4 180 4 180 4 190 4 190 Kantor
Lingkunga
nHidup
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 4
Persentasekajian
statusmutuair
- Pemantauan
kualitaslingkungan
Statuscemaran
badanair akibat
aktivitasindustri /
kegiatanrumah
tangga
Terwujudnya
penurunan
pencemaranair
% 90 90 115 88 120 85 120 83 125 80 130 80 130 Kantor
Lingkunga
nHidup
Persentasetingkat
ketaatan
masyarakat
- Pengkajiandampak
lingkungan
Jumlahpembahasan
kajianlingkungan
Meningkatnya
ketaatanterhadap
kajianlingkungan
hidup
buah 0 0 0 1 20 2 30 3 40 3 40 3 40 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlah
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
amdal
- Pengawasan
pelaksanaan
kebijakanbidang
lingkunganhidup
Jumlahpengawasan
yangdilakukan
terhadap
usaha/kegiatanyang
telahmemiliki
izin/dokumen
lingkungan
Meningkatnya
pengawasanyang
dilakukanterhadap
usaha/kegiatan
yangtelahmemiliki
izin/dokumen
lingkungan
% 25 25 37,6279 30 40 35 45 37 50 40 52 40 52 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlah
penegakanhukum
lingkungan
- Penyusunan
kebijakan
pengendalian
pencemarandan
perusakan
lingkunganhidup
Jumlahkebijakan
tentangpengelolaan
lingkunganhidup
yangditerbitkan
Meningkatnya
jumlahkebijakan
tentang
pengelolaan
lingkunganhidup
yangditerbitkan
buah 1 2 36,605 3 40 4 40 5 45 6 90 6 90 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlah
penegakanhukum
lingkungan
- Penyusunan
kebijakan
pengendalian
pencemarandan
perusakan
lingkunganhidup
Jumlahkebijakan
tentangpengelolaan
lingkunganhidup
yangditerbitkan
Meningkatnya
jumlahkebijakan
tentang
pengelolaan
lingkunganhidup
yangditerbitkan
buah 1 2 36,605 3 40 4 40 5 45 6 90 6 90 Kantor
Lingkunga
nHidup
Banyaknya
sosialisasi dan
PSMdalam
pengelolaan
lingkunganhidup
- Peningkatanperan
sertamasyarakat
Pengendalian
LingkunganHidup
Jumlahsosialisasi
pengelolaan
lingkunganhidup
Meningkatnya
peranserta
masyarakat dalam
pengelolaan
lingkunganhidup
kali 3 4 57,1929 5 60 6 65 7 70 8 80 8 80 Kantor
Lingkunga
nHidup
Meningkatnya
kualitasdan
kuantitas
pengelolaan
lingkungan
3 Program
Peningkatan
KualitasdanAkses
Informasi SDAdan
LH
Meningkatnya
kemudahanakses
daninformasi LH
Meningkatnya
kualitasdatadan
informasi LH
% 40 50 59 55 65 60 75 65 75 70 90 70 90 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlahsosialisasi
kebijakan
lingkunganhidup
yangditerbitkan
- Peningkatan
edukasi dan
komunikasi
masyarakat di
bidanglingkungan
Jumlahsosialisasi
kebijakanyang
terbitkan
Meningkatnya
jumlahsosialisasi
kebijakanyang
dilakukan
kali 0 0 0 1 50 2 60 3 65 4 70 4 70 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlahinformasi
mengenai
kerusakantanah
akibat produksi
biomasa
- Penguatanjejaring
informasi
lingkunganhidup
pusat dandaerah
Jumlahakses
informasi kerusakan
tanahdan
lingkunganhidup
lainnyakepusat
Meningkatnya
aksesinformasi
kerusakantanah
danlingkungan
hiduplainnyake
pusat
% 0 20 23,568 25 30 28 35 30 40 35 45 35 45 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlahinformasi
mengenai
kerusakantanah
akibat produksi
biomasa
- Penguatanjejaring
informasi
lingkunganhidup
pusat dandaerah
Jumlahakses
informasi kerusakan
tanahdan
lingkunganhidup
lainnyakepusat
Meningkatnya
aksesinformasi
kerusakantanah
danlingkungan
hiduplainnyake
pusat
% 0 20 23,568 25 30 28 35 30 40 35 45 35 45 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlah
penyediaan
informasi dan
prasarana
pelestarianSDA
- Pengembangan
datadaninformasi
lingkungan
Persentase
penyampaian
informasi tahunan
lingkunganhidup
Meningkatnya
informasi tahunan
lingkunganhidup
% 80 85 37,2346 85 40 85 40 90 45 90 45 90 45 Kantor
Lingkunga
nHidup
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 4
4 Program
Peningkatan
Pengendalian
Polusi
Meningkatnyajumlah
usaha/ kegiatanyang
mempunyai upaya
pencegahan
pencemaran
lingkungan
Meningkatnya
kinerja
pengendalian
polusi
% 20 25 80,7 30 95 35 150 40 100 50 150 50 150 Kantor
Lingkunga
nHidup
Jumlah
usaha/kegiatan
yangtelah
memiliiki IPAL
- Pembangunan
tempat
pembuangan
bendapadat/cair
yangmenimbulkan
polusi
Jumlah
usaha/kegiatanyang
telahmemiliiki IPAL
Meningkatnya
jumlah
usaha/kegiatan
yangtelah
memiliiki IPAL
buah 4 0 0 5 150 6 160 7 170 8 180 8 180 Kantor
Lingkunga
nHidup
Persentase
pencemaran
terhadapbadanair
penerima
- Pengujiankadar
kondisi limbah
padat dancair
Jumlahsampel yang
diuji laboratoriumLH
Meningkatnya
jumlahsampel
yangdiuji
laboratoriumLH
sampel 0 10 67,7712 15 70 25 80 30 85 35 90 35 90 Kantor
Lingkunga
nHidup
Meningkatnya
RTHyang
berkualitas
5 Program
Perlindungandan
Konservasi SDA
Persentaseluas
lahanterlindungi
Meningkatnya
pengendaliandan
perlindunganSDA
% 15 18 64 20 70 25 80 27 85 30 100 30 100 Kantor
Lingkunga
nHidup
Meningkatnya
RTHyang
berkualitas
5 Program
Perlindungandan
Konservasi SDA
Persentaseluas
lahanterlindungi
Meningkatnya
pengendaliandan
perlindunganSDA
% 15 18 64 20 70 25 80 27 85 30 100 30 100 Kantor
Lingkunga
nHidup
Luaspenghijauan
daerahrawan
longsor dan
sumber mataair
- Konservasi SDA
danpengendalian
kerusakansumber-
sumber air
Luaslahanyang
dikonservasi
Meningkatnyaluas
lahanyang
dikonservasi
% 13 14 63,6509 14,5 70 15 80 15,5 85 16 100 16 100 Kantor
Lingkunga
nHidup
Persentase
pengelolaan
keanekaragaman
hayati
- Pengelolaan
keanekaragaman
hayati dan
ekosistem
Database
keanekaragaman
hayati
Tersedianya
database
keanekaragaman
hayati Kota
Payakumbuh
% 0 25 50 27 55 30 60 62 65 65 70 65 70 Kantor
Lingkunga
nHidup
6 Program
PengelolaanRuang
Terbuka
Peningkatan
penghijauanpusat
kota, pemukimandan
TTU
Terbukanyaruang
terbukahijau
publik
% 3,8 4,5 75,2 5 76 7 80 8 85 10 90 10 90 Kantor
Lingkunga
nHidup
Persentaseruang
terbukakota
- PenataanRuang
TerbukaHijau
LuasRTHyang
tertata
Meningkatnya
penataanruang
terbukahijau
% 3,8 4,5 65,6 5 76 7 80 8 85 10 90 10 90 Kantor
Lingkunga
nHidup
Payakumbuh, Januari 2013
KepalaKantor LingkunganHidup
KotaPayakumbuh
Drs. SYAHNADELKHAIRI
Nip. 196109031987031003

Anda mungkin juga menyukai