MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 PENDAHULUAN Produk merupakan salah satu bentuk identitas perusahaan dan dapat pula menjadi tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Sebuah produk pada umumnya memiliki siklus hidup (usia produk yang menunjukkan lama waktu produk tersebut bertahan di pasar) yang berbeda tergantung pada jenis produknya. Untuk produk yang merupakan luaran dari industri hilir cenderung memiliki waktu siklus hidup yang pendek. Di samping itu, globalisasi dan era teknologi informasi menuntut perusahaan untuk berpikir keras agar produk mereka tetap dapat bertahan dalam persaingan pasar dan dapat selalu memenuhi keinginan pelanggan. Salah satu cara untuk mempertahankan eksistensi sebuah produk adalah dengan melakukan riset (pasar dan produk) dalam rangka merencanakan pengembangan produk baru. Namun pada kenyataannya, keputusan untuk mengembangkan sebuah produk menghadapi trade-off yang kompleks dan bukan sebuah keputusan yang mudah bagi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, aktivitas pengembangan produk harus dilaksanakan dengan metode yang terstruktur, dalam rencana waktu yang tepat dan tidak lama, serta menghasilkan luaran yang dapat diprediksi (Ulrich, 2012). TAHAP PELAKSANAAN Setelah mengikuti perkuliahan Perancangan Produk, mahasiswa wajib melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Besar Perancangan Produk (Kode Mata Kuliah TIN 4118) dengan beban studi 1 sks. Tugas besar ini dilaksanakan secara berkelompok dengan 1 orang dosen pembimbing untuk setiap kelompok. Tujuan dari tugas besar adalah agar mahasiswa mampu mengimplementasikan konsep perancangan dan pengembangan produk mulai dari perencanaan, pengembangan konsep, desain arsitektur, evaluasi hingga prototype.
1. Identifikasi Peluang 2. Perencanaan Proyek 3. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan 4. Spesifikasi Produk 5. Pengembangan Konsep 6. Pemilihan Konsep 7. Pengujian Konsep 8. Arsitektur Produk 9. Produk Industrial 10. Prototype
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 T E M A Tugas Besar Perancangan Produk Semester Ganjil 2014/2015 ini dilaksanakan dengan tema umum Travelling Stuff, dan terbagi dalam 4 sub-tema Business, Sport, Vacation with Friends, dan Family. Setiap tim diharapkan mengusulkan ide produk yang inovatif dan juga sesuai dengan keinginan pelanggan (segmentasi pasar) yang ditunjukkan melalui hasil rekapitulasi kuisioner terbuka. Ide produk yang diusulkan harus realistis, memberikan nilai tambah pada produk lama, mudah digunakan oleh pelanggan, serta menarik. L U A R A N Lama pengerjaan Tugas Besar Perancangan Produk 2 bulan dengan output akhir berupa : 1. Laporan Laporan berisikan pengumupulan dan pengolahan data serta analisis terkait informasi- informasi yang mendukung aktivitas pengembangan produk yang dilakukan. Laporan dicetak pada kertas A4 dengan format margin Moderate, font Ms PGothic 12 spacing 1.15., desain bebas. Sampul laporan berisi informasi Laporan Perancangan Produk X, nomor dan nama anggota kelompok, dosen pembimbing, bulan dan tahun, desain bebas menarik. 2. Prototype (tangible) Prototype merupakan bentuk fisik dari produk yang dikembangkan baik dengan penyesuaian pada material, bentuk, ukuran, maupun fungsi. Prototype akan dipamerkan di akhir pelaksanaan tugas besar sesuai dengan jadwal dan dikompetisikan antar kelompok. 3. Poster produk Poster berukuran A2 yang berisikan gambar final dari produk yang dikembangkan, nilai tambah produk baru, fungsi/mekanisme penggunaan produk, dan rencana harga jual. Poster akan mendampingi prototype pada saat pameran. KOMPOSISI PENILAIAN Penilaian diberikan dengan mempertimbangkan 3 komponen yang memiliki komposisi sebagai berikut : 1. Nilai Kelompok 40% - Ketajaman Data dan Analisis - Pelaporan dan Metodologi 2. Nilai Individu 30% - Pemahaman terhadap Masalah - Kemampuan Memberikan Solusi - Keaktifan 3. Hasil Pameran 30%
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 JADWAL PELAKSANAAN TUGAS BESAR
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 SUSUNAN LAPORAN
1. Identifikasi Peluang 1.1 Metode Identifikasi Peluang 1.2 Studi Literatur dan Benchmarking 1.3 Studi Pasar dan Pelanggan (Kuisioner Terbuka) 1.4 Hasil Identifikasi Peluang
2. Perencanaan Proyek 2.1 Strategi Kompetitif dan Strategi Pengembangan Produk 2.2 Segmentasi Pasar 2.3 Implementasi Teknologi dan Roadmap 2.4 Rencana Platform Produk 2.5 Matriks Produk Proses 2.6 Alokasi Sumber Daya Manusia 2.7 Pernyataan Misi Proyek
3. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan 3.1 Daftar Pernyataan Pelanggan 3.2 Daftar Pernyataan Kebutuhan 3.3 Rancangan Kuisioner Tertutup 3.4 Rekap Hasil Kuisioner Tertutup (Nilai Kepentingan)
4. Spesifikasi Produk 4.1 Daftar Respon Teknis 4.2 Relationship Matrix 4.3 Benchmarking 4.4 Technical Benchmarking 4.5 Importance of Technical 4.6 House of Quality
5. Pengembangan Konsep 5.1 Studi Spesifikasi Konsep 5.2 Alternatif Konsep (Morphological Chart)
6. Pemilihan Konsep 6.1 Metode Pemilihan Konsep 6.2 Analisis Konsep Terpilih
7. Pengujian Konsep 7.1 Metode Pengujian Konsep 7.2 Kuisioner Pengujian Konsep 7.3 Rekap dan Analisis Hasil Kuisioner
8. Arsitektur Produk
9. Produk Industrial 9.1 Analisis Aspek Ergonomi 9.2 Analisis Aspek Estetika 9.3 Rencana Packaging 9.4 Estimasi Harga Jual dan BEP
10. Prototype REFERENSI _____________ , 2014. Modul Tugas Besar Perancangan Produk Ganjil 2014/2015. JTI UB. Ulrich and Eppinger, 2012. Product Design and Development 5 th Ed. McGraw-Hill. Pendukung : Materi Kuliah Pemasaran, Organisasi dan Manajemen Industri Materi Kuliah Material Teknik, Statika Struktur, Elemen Mesin, Teknik Tenaga Listrik Materi Kuliah Ergonomi, AutoCAD Materi Kuliah Analisis Keputusan, Ekonomi Teknik
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 LAPORAN PERANCANGAN PRODUK X
1. Identifikasi Peluang 1.1 Metode Identifikasi Peluang Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang perancangan dan pengembangan produk baru, baik dengan melakukan analisis internal maupun eksternal. Secara internal dapat dilakukan dengan eksperimen, kajian terhadap kapasitas dan kapabilitas internal perusahaan. Sementara itu, secara eksternal dapat dilakukan dengan mempelajari tren produk yang berkembang di masyarakat, studi keinginan pelanggan maupun kompetitor.
1.2 Studi Literatur dan Benchmarking Potensi produk terdahulu beserta spesifikasi yang telah beredar di pasaran dikumpulkan menjadi data yang informatif dan logis untuk menambah jumlah potensi peluang pengembangan produk yang ada. Teknologi terbaru serta baik mekanisme maupun material dapat disertakan sebagai tambahan untuk mengidentifikasi peluang. Setiap studi literature maupun benchmarking dengan perusahaan kompetitor harus menyertakan sumbernya. Setidaknya terdapat 2 perusahaan kompetitor yang dapat menjadi pembanding dalam mengidentifikasi peluang.
1.3 Studi Pasar dan Pelanggan (Kuisioner Terbuka) Selain mengetahui kapasitas dan kapabilitas internal perusahaan, memenuhi keinginan konsumen juga menjadi tahap kritis dalam identifikasi peluang perancangan produk baru. Bentuk studi pasar dan pelanggan dapat dilakukan dengan menyebarkan kuisioner terbuka kepada 20 30 responden sesuai segmentasi yang ditetapkan. Pertanyaan kuisioner terbuka harus dapat menangkap kebutuhan pelanggan, bukan hanya sekedar keinginan pelanggan terhadap sebuah produk. Wawancara yang intens hingga pelanggan dapat menceritakan pengalaman yang kurang nyaman saat menggunakan produk tersebut merupakan potensi peluang pengembangan produk baru. Peneliti pun harus dapat juga menangkap peluang yang inovatif dan belum pernah ada di pasaran sebelumnya.
1.4 Hasil Identifikasi Peluang Hasil kuisioner terbuka kemudian direkapitulasi untuk mendapatkan peluang-peluang pengembangan produk seperti pada gambar berikut. Perlu dijelaskan berapa banyak peluang yang muncul, variabel apa yang digunakan untuk melakukan penjaringan peluang
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 produk serta, peluang akhir apa yang paling potensial untuk dikembangkan.
2. Perencanaan Proyek 2.1 Strategi Kompetitif dan Strategi Pengembangan Produk Setiap proyek pengembangan produk harus menyesuaikan dengan strategi kompetitif perusahaan (apakah technology leadership, cost leadership, customer focus, atau lead time leadership). Di samping itu, proyek pengembangan produk yang dilakukan harus ditentukan jenisnya, apakah fundamentally new product, new product platforms, derivatives of existing product platforms, atau incremental improvements to existing products.
2.2 Segmentasi Pasar Pasar dari produk terdahulu dan yang akan datang perlu dibagi dalam beberapa segmen agar perusahaan dapat lebih fokus pada pelanggan dan posisi terhadap kompetitor. Kriteria segmentasi dapat ditentukan sendiri oleh setiap kelompok. Pada dasarnya segmentasi mampu meyakinkan bahwa sasaran pasar untuk produk yang baru merupakan pasar yang potensial dengan belum adanya teknologi maupun pesaing yang berada pada segmen tersebut.
2.3 Implementasi Teknologi dan Roadmap Ketika sebuah produk baru yang dikembangkan mengadopsi teknologi baru (mekanisme berbeda dengan yang ada sebelumnya), maka perlu digambarkan dalam kurva S seperti pada gambar berikut. Kurva tersebut menunjukkan bahwa telah dilakukan perbaikan teknologi secara innovative maupun improvement pada tahap perancangan produk baru yang menghasilkan performansi yang lebih baik dari sebelumnya.
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 2.4 Rencana Platform Produk Berdasarkan poin 2.1, jenis proyek pengembangan produk yang dipilih dapat digambarkan secara lebih terperinci seperti pada gambar berikut. Setiap perusahaan dapat memiliki beberapa platform produk, contohnya ASUS memiliki platform produk berupa notebook dan smartphone.
2.5 Matriks Produk Proses Adanya perancangan dan pengembangan produk baru tentunya akan berdampak langsung pada proses produksi perusahaan. Besar kecilnya perubahan proses tersebut dapat diilustrasikan seperti gambar berikut. Posisi proyek pengembangan produk yang saat ini dilakukan harus dapat menunjukkan pengaruhnya terhadap perubahan proses produksi, apakah perlu penambahan mesin, penambahan departemen, atau perubahan proses inti pada lantai produksi.
2.6 Alokasi Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam perancangan dan pengembangan produk. Sesuai dengan definisi dalam konsep concurrent engineering bahwa perancangan dan pengembangan produk dapat berlangsung dengan baik dan tepat jika melibatkan semua divisi yang ada di perusahaan untuk bekerja sama hingga menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Jenis divisi yang terlibat terlebih dahulu dapat digambarkan dalam struktur organisasi perusahaan. Proporsi keterlibatan (jumlah anggota) setiap divisi harus direncanakan sesuai dengan target capaian proyek per tahunnya dan estimasi product life cycle.
2.7 Pernyataan Misi Proyek Hasil perencanaan pengembangan produk baru kemudian diringkas dalam pernyataan misi proyek seperti pada tabel berikut.
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014
3. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah sebuah proses yang menciptakan jalur informasi antara keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap perusahaan pengembangan produk. Tujuannya adalah untuk mengamati kondisi pasar dan merancang produk yang nantinya akan dibuat dengan mengadakan perbaikan dan pengembangan produk-produk yang sudah beredar di pasaran.
3.1 Daftar Pernyataan Pelanggan Berisi tentang pernyataan-pernyataan pelanggan spesifik terhadap produk terdahulu yang akan dikembangkan dari hasil kuisioner terbuka / wawancara yang disebarkan kepada 20 30 responden. Kuisioner terbuka yang telah diisi disertakan pada bagian Lampiran.
3.2 Daftar Pernyataan Kebutuhan Berupa tabel yang berisi terjemahan dari setiap pernyataan pelanggan (customer statement) menjadi pernyataan kebutuhan (need statement), seperti pada contoh berikut. Pernyataan kebutuhan kemudian dikelompokkan sesuai kategori, dan mengeliminasi pernyataan kebutuhan yang memiliki kemiripan maksud/tujuan.
No Pernyataan Pelanggan Pernyataan Kebutuhan 1 Kacamata mudah rusak dan modelnya begitu saja Kacamata didesain dengan bahan yang kuat Kacamata dengan desain yang bervariasi
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 3.3 Rancangan Kuisioner Tertutup Kuisioner tertutup disebarkan kepada 30 responden sesuai dengan segmentasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap produk yang ada saat ini, harapan pada produk baru, dan penilaian terhadap kompetitor. Pernyataan yang digunakan dalam kuisioner merupakan daftar pernyataan kebutuhan dari tahap sebelumnya. Skala penilaian yang digunakan adalah 1 5 dengan semakin tinggi nilainya maka semakin puas atau semakin diharapkan. Contoh form kuisioner tertutup terdapat pada bagian lampiran.
3.4 Rekap Hasil Kuisioner Tertutup (Nilai Kepentingan) Hasil kuisioner tertutup direkapitulasi dalam sebuah tabel dengan menghitung rata-rata nilai dari responden. Berikan analisis terhadap hasil perhitungan rata-rata penilaian pelanggan baik terhadap produk saat ini maupun produk baru. Pernyataan kebutuhan kemudian diurutkan sesuai dengan hasil nilai harapan tertinggi. Serta perlu dijelaskan pula maksud dari pernyataan kebutuhan yang memiliki nilai tertinggi. No. Pernyataan Kebutuhan Rata-rata Nilai Harapan Produk Baru Rata-rata Nilai Produk Saat Ini Rata-rata Nilai Pesaing 1 Rata-rata Nilai Pesaing 2 1 Kacamata digunakan sebagai alat bantu penglihatan 4,2 2,1 2,3 2,5 2 Kacamata dengan harga yang terjangkau 4,1 2,7 2,5 2,6 3 Kacamata yang didesain agar nyaman untuk dipakai 4,3 2,6 2,4 2,9
4. Spesifikasi Produk Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) merupakan upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap karakteristik teknis atau spesifikasi teknis dari sebuah produk yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha mencapai karakteristik teknis yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Benchmarking dilakukan untuk mengetahui posisi-posisi relatif produk yang ada di pasaran yang merupakan kompetitor.
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 4.1 Daftar Respon Teknis Setiap pernyataan kebutuhan (Bagian 1 HoQ) harus dapat dispesifikasikan dalam respon teknis (Bagian 2 HoQ), dimana setiap respon teknis harus mengandung metrics, value, dan unit seperti pada tabel berikut. Teknis # Kebutuhan # Metric Satuan (units) 1 1, 4, 6 Standar jenis material ISO 2 1, 4, 6 Ukuran (diameter) lensa cm 2
3 2, 4, 5, 6 Harga Rp
4.2 Relationship Matrix Hubungan antar setiap respon teknis dan kebutuhan akan menjadi input pada Bagian 3 HoQ. Matriks interaksi (Relationship Matrix) merupakan penggabungan atribut keinginan yang dianggap penting oleh responden (konsumen) dengan respon teknis yang telah ditentukan oleh tim perancangan produk. Pada umumnya hubungan tersebut akan digambarkan dengan menggunakan simbol sebagai berikut. Di samping itu, setiap respon teknis yang saling berkaitan satu sama lain juga digambarkan interaksinya dengan simbol yang sama pada Bagian 6 HoQ. 4.3 Benchmarking Benchmarking (Bagian 4 HoQ) merupakan aktivitas untuk memperbaiki kualitas dengan aliansi antar partner untuk berbagi informasi dalam proses dan pengkuruan yang akan menstimulasi praktek inovatif dan pemperbaiki kinerja. Dalam aktivitas ini akan dapat ditemukan dan diterapkan praktik terbaik yang mempercepat laju perbaikan dengan memberikan model nyata dan merealisasikan perbaikan tujuan; sehingga praktik baik ini akan mendorong proses yang bersifat positif, proaktif, terstruktur yang mempengaruhi perubahan operasi organisasi.
4.4 Technical Benchmarking Untuk menentukan spesifikasi target maka diperlukan pembanding terhadap produk kompetitor untuk mengetahui posisi produk kita saat ini serta spesifikasi teknis akhir yang ingin dikembangkan, seperti pada tabel berikut. Angka yang berada dalam kurung merupakan nilai setiap respon teknis terhadap kompetitornya, dimana nilai tertinggi merupakan yang terbaik. Nantinya perbandingan ini akan dimasukkan pada Bagian 5 HoQ. Teknis # Metric Ideal Value Satuan (units) Merk Pesaing 1 Merk Pesaing 2 Merk Pesaing 3 1 Standar jenis material 9001 (5) ISO 9001 (5) 9001 (5) 9001 (5) 2 Ukuran (diameter) lensa 2 (5) cm 0 (1) 0 (1) 7 (1) 3 Harga 700.000 (3) Rp 20.000 (5) 15.000 (5) 1.500.000 (1)
Relationships Symbol Values Strong 9 Moderate o 3 Weak 1 None 0
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 4.5 Importance of Technical Setiap respon teknis yang telah ditentukan oleh tim perancangan produk terkadang tidak semuanya dapat direalisasikan. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan untuk mengetahui respon teknis yang paling penting/prioritas untuk dikembangkan dalam tahap selanjutnya. Perhitungan prioritas (Bagian 7 HoQ) tersebut meliputi variabel nilai harapan pelanggan dan nilai interaksi antara pernyataan kebutuhan dengan respon teknis. Kemudian, dilakukan analisis terhadap nilai prioritas tersebut dalam satuan persentase.
4.6 House of Quality Gambar HoQ secara keseluruhan beserta analisisnya.
5. Pengembangan Konsep Pada tahap pengembangan konsep kelompok harus melakukan eksplorasi lebih lanjut dari hasil HoQ yang paling signifikan untuk diperbaiki.
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 5.1 Studi Spesifikasi Konsep Proses pengembangan konsep akan menghasilkan beberapa alternatif konsep dimana setiap alternatif konsep harus memiliki nama, gambar dan penjelasan mekanisme. Referensi yang digunakan juga harus sesuai saat melakukan studi spesifikasi konsep, misalnya mata kuliah pendukung.
5.2 Alternatif Konsep (Morphological Chart) Proses pengembangan konsep dapat dilakukan dengan menggunakan tabel kombinasi, atau dengan morphological chart, seperti berikut ini. Susunlah minimal 5 alternatif konsep agar semakin banyak alternatif pertimbangan untuk menghasilkan produk yang lebih baik.
Konsep 1 : PI1 PL3 DS3 PC4 T1 PO1 Penjelasan Gambar sketsa konsep Konsep 2 : PI2 PL3 DS1 PC2 T2 PO2 Penjelasan Gambar sketsa konsep
6. Pemilihan Konsep 6.1 Metode Pemilihan Konsep Setelah menentukan beberapa alternative konsep, maka dapat dilakukan pemilihan konsep dengan pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) atau Pugh Matrix. Hasil Pugh Matrix masih dapat dipilih lagi dengan mengkombinasikan beberapa konsep. Misalnya menyusun Pugh Matrix lagi untuk konsep A, DF, E, dan G+. Berikut merupakan contoh form Pugh Matrix.
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014
6.2 Analisis Konsep Terpilih Lakukan analisis pada konsep akhir yang terpilih dengan menjelaskan nilai tambah produk baru terhadap produk lama.
7. Pengujian Konsep 7.1 Metode Pengujian Konsep Setelah menentukan konsep terpilih, selanjutnya dilakukan pengujian konsep kepada beberapa pelanggan untuk menilai keinginan pelanggan dalam membeli produk yang telah dikembangkan. Tentukan jumlah dan segmen pelanggan yang akan disurvey.
7.2 Kuisioner Pengujian Konsep Contoh kuesioner pengujian konsep pada lampiran.
7.3 Rekap dan Analisis Hasil Kuisioner Lakukan rekapitulasi hasil kuisioner serta gunakan sebagai input dalam persamaan berikut. Penting untuk dilakukan analisis hasil persamaan tersebut untuk melihat apakah produk yang dikembangkan memiliki potensi penjualan yang baik atau tidak.
Top Box pelanggan yang benar2 akan membeli Second Box pelanggan yang mungkin akan membeli C def = 0.4, dan C prob = 0.2
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 8. Arsitektur Produk Merancang skema dari produk (buat BOM Tree), mengelompokkan per elemen dari skema tersebut (modularity vs. integrated), merancang layout kasar.
9. Produk Industrial Investigasi kebutuhan konsumen (dari segi ergonomi dan estetika), aplikasikan pada konsep produk yang sedang dikembangkan, perbaiki hingga mencapai konsep final, rancanglah konsep packaging pada produk.
9.1 Analisis Aspek Ergonomi
9.2 Analisis Aspek Estetika
MODUL TB. PERANCANGAN PRODUK/JTI UB/2014 9.3 Rencana Packaging
9.4 Estimasi Harga Jual dan BEP
10. Prototype Tampilkan foto prototype (tangible) per bagian, definisikan dalam tabel berikut, serta beri penjelasan fungsi per komponen produk.