A. Defnisi Emas dan Endapan Epitermal 1. Defnisi Emas Emas dapat didefnisikan sebagai unsur kimia dalam tabel peridik !ang memiliki simbl Au "ba#asa Latin $ %aurum%& dan nmr atm '(. Sebua# lgam transisi "tri)alen dan uni)alen& !ang lembek* mengkilap* kuning* berat* +malleable+* dan +du,tile+. Emas tidak bereaksi dengan -at kimia lainn!a tapi terserang le# klrin * .urin dan a/ua regia . Lgam ini ban!ak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di depsit allu)ial dan sala# satu lgam ,inage . Kde ISOn!a adala# 0A1. Emas melebur dalam bentuk ,air pada su#u sekitar 1222 dera3at ,el,ius.Emas merupakan lgam !ang bersi4at lunak dan muda# ditempa* kekerasann!a berkisar antara 5*6 7 8 "skala M#s&* serta berat 3enisn!a tergantung pada 3enis dan kandungan lgam lain !ang berpadu dengann!a. Mineral pemba9a emas biasan!a berassiasi dengan mineral ikutan "gangue minerals&. Mineral ikutan tersebut umumn!a kuarsa * karbnat * turmalin * .urpar * dan se3umla# ke,il mineral nn lgam .Mineral pemba9a emas 3uga berassiasi dengan endapan sulfda !ang tela# terksidasi. Mineral pemba9a emas terdiri dari emas nati)* elektrum * emas telurida* se3umla# paduan dan sen!a9a emas dengan unsur: unsur belerang* antimn* dan selenium. Elektrum sebenarn!a 3enis lain dari emas nati)* #an!a kandungan perak di dalamn!a ;52< "Sutart* 522=&. 5. Defnisi Endapan Epitermal Endapan epitermal didefnisikan sebagai sala# satu endapan dari sistem #idrtermal !ang terbentuk pada kedalaman dangkal !ang umumn!a pada busur )ulkanik !ang dekat dengan permukaan "Simmns et al* 5226 dalam Sibarani* 522>&. Pengglngan tersebut berdasarkan temperatur "T&* tekanan "P& dan kndisi gelgi !ang di,irikan le# kandungan mineraln!a. 5 Se,ara lebi# detailn!a endapan epitermal terbentuk pada kedalaman dangkal #ingga 1222 meter diba9a# permukaan dengan temperatur relati4 renda# "62:522&2? dengan tekanan tidak lebi# dari 122 atm dari ,airan meterik dminan !ang agak asin "Pira3n* 1((5&. Tekstur penggantian "repla,ement& pada mineral tidak men3adi ,iri k#as karena 3arang ter3adi. Tekstur !ang ban!ak di3umpai adala# berlapis "banded& atau berupa 4issure )ein. Sedangkan struktur k#asn!a adala# berupa struktur pembungkusan ",,kade stru,ture&. Assiasi pada endapan ini berupa mineral emas "Au& dan perak "Ag& dengan mineral pen!ertan!a berupa mineral kalsit* mineral -elit dan mineral k9arsa. @. Tipe Endapan Epitermal Endapan Epitermal sendiri memiliki dua tipe utama !aitu l9 sulp#idatin dan #ig# sulp#idatin !ang dibedakan terutama berdasarkan pada si4at kimia .uidan!a dan berdasarkan pada alterasi dan mineralgin!a. A. L9 Sulp#idatin Karakteristik Endapan Epitermal Sulfda Renda# A Tipe Adularia: Serisit " Epit#ermal L9 Sulfdatin& dapat dikategrikan sebagai berikut $ a. Tin3auan 1mum Endapan epitermal sulfdasi renda# di,irikan le# larutan #idrtermal !ang bersi4at netral dan mengisi ,ela#:,ela# batuan. Tipe ini berassiasi dengan alterasi kuarsa:adularia* karbnat* serisit pada lingkungan sul4ur renda# dan biasan!a perbandingan perak dan emas relati4 tinggi. Mineral bi3i# di,irikan le# terbentukn!a elektrum* perak sulfda* garam sul4at* dan lgam dasar sulfda. @atuan induk pada depsit lgam mulia sulfdasi renda# adala# andesit alkali* dasit* ridasit atau rilit. Se,ara genesa sistem epitermal sulfdasi renda# berassiasi dengan )ulkanisme rilitik. Tipe ini dikntrl le# struktur:struktur pergeseran "dilatatinal 3g&. 8 b. Benesa dan Karakteristik Endapan ini terbentuk 3au# dari tubu# intrusi dan terbentuk melalui larutan sisa magma !ang berpinda# 3au# dari sumbern!a kemudian ber,ampur dengan air meterik di dekat permukaan dan membentuk 3ebakan tipe sulfdasi renda#* dipengaru#i le# sistem biling sebagai mekanisme pengendapan mineral:mineral bi3i#. Prses biling disertai pelepasan unsur gas merupakan prses utama untuk pengendapan emas sebagai respn atas turunn!a tekanan. Perulangan prses biling akan ter,ermin dari tekstur C,russti4rm bandingD dari silika dalam urat kuarsa. Pembentukan 3ebakan urat kuarsa berkadar tinggi mens!aratkan pelepasan tekanan se,ara tiba:tiba dari ,airan #idrtermal untuk memungkinkan prses biling. Sistem ini terbentuk pada tektnik lempeng subduksi* klisi dan pemekaran "Eeden/uist dkk.* 1((F dalam Pira3n* 1((5&. Kntrl utama ter#adap pE ,airan adala# knsentrasi ?O5 dalam larutan dan salinitas. Prses biling dan terlepasn!a ?O5 ke 4ase uap mengakibatkan kenaikan pE* se#ingga ter3adi peruba#an stabilitas mineral ,nt#n!a dari illit ke adularia. Terlepasn!a ?O5 men!ebabkan terbentukn!a kalsit* se#ingga umumn!a di3umpai adularia dan bladed ,al,ite sebagai mineral pengtr "gangue minerals& pada urat bi3i# sistem sulfdasi renda#. Endapan epitermal sulfdasi renda# akan berassiasi dengan alterasi kuarsa7adularia* karbnat dan serisit pada lingkungan sul4ur renda#. Larutan bi3i# dari sistem sulfdasi renda# )ariasin!a bersi4at alkali #ingga netral "pE '& dengan kadar garam renda# "2:F 9t&< Ga?l* mengandung ?O5 dan ?E= !ang ber)ariasi. Mineral:mineral sul4ur biasan!a dalam bentuk E5S dan sulfda kmpleks dengan temperatur sedang "162H:822H ?& dan didminasi le# air permukaan. @atuan samping "9allr,k& pada endapan epitermal sulfdasi renda# adala# andesit alkali* ridasit* dasit* rilit ataupun batuan 7 batuan alkali. Rilit sering #adir pada sistem = sulfdasi renda# dengan )ariasi 3enis silika renda# sampai tinggi. @entuk endapan didminasi le# urat:urat kuarsa !ang mengisi ruang terbuka "pen spa,e&* tersebar "disseminated&* dan umumn!a terdiri dari urat:urat breksi "Eeden/uist dkk.* 1((F&. Struktur !ang berkembang pada sistem sulfdasi renda# berupa urat* ,a)it! flling* urat breksi* tekstur ,ll4rm* dan sedikit )ugg! "?rbett dan Lea,#* 1((F&* li#at Tabel 5.1 Tabel 5.1 Karakteristik endapan epitermal sulfdasi renda# "?rbett dan Lea,#* 1((F&. Tipe endapan Sinter bre,,ia* st,k9rk Psisi tektnik Subdu,tin* ,llisin* dan ri4t Tekstur ?ll4rm atau ,russti4rm Assiasi mineral Stibnit* sinnabar* adularia* metal sulfda Mineral bi3i# Pirit* elektrum* emas* s4alerit* arsenpirit ?nt# endapan Pngkr* Eis#ikari dan Blden ?rss ,. Interaksi Iluida Epit#ermal L9 Sulp#idatin terbentuk dalam suatu sistem getermal !ang didminasi le# air klrit dengan pE netral dan terdapat kntribusi dminan dari sirkulasi air meterik !ang dalam dan mengandung ?O5* Ga?l* and E5S. d. Mdel Knseptual Endapan Emas Epitermal Sulfdasi Renda# Bambar 1.1 Mdel endapan emas epitermal sulfdasi renda# "Eeden/uist dkk.* 1((F dalam Gagel* 522>&. 6 Bambar diatas merupakan mdel knseptual dari endapan emas sulfdasi renda#. Dari gambar tersebut dapat dili#at ba#9a endapan ep#itermal sulfdasi renda# berassiasi dengan lingkungan )lkanik* tempat pembentukan !ang relati4 dekat permukaan serta larutan !ang berperan dalam prses pembentukann!a berasal dari ,ampuran air magmatik dengan air meterit. @. Eig# Epit#ermal Karakteristik Endapan Epitermal Sulfda Tinggi "Epit#ermal Eig# Sulfdatin& atau A,id Sul4ate dapat dikategrikan sebagai berikut $ a. Tin3auan 1mum Endapan epitermal #ig# sulfdatin di,irikan dengan #st r,k berupa batuan )ulkanik bersi4at asam #ingga intermediet dengan kntrl struktur berupa sesar se,ara reginal atau intrusi sub)ulkanik* kedalaman 4rmasi batuan sekitar 622: 5222 meter dan temperatur 1222?:8522?. Endapan Epitermal Eig# Sulfdatin terbentuk le# sistem dari .uida #idrtermal !ang berasal dari intrusi magmatik !ang ,ukup dalam* .uida ini bergerak se,ara )ertikal dan #ri-ntal menembus reka#an:reka#an pada batuan dengan su#u !ang relati4 tinggi "522:8222?&* .uida ini didminasi le# .uida magmatik dengan kandungan a,idi, !ang tinggi !aitu berupa E?l* SO5* E5S "Pira3n* 1((5&.
Bambar 1.5 Keberadaan sistem sulfdasi tinggi F Bambar 1.8 Penampang Ideal Endapan Epitermal Menurut @u,#anan "1(>1& b. Benesa dan Karakteristik Endapan epitermal #ig# sulfdatin terbentuk dari reaksi batuan induk dengan .uida magma asam !ang panas* !ang meng#asilkan suatu karakteristik -na alterasi "uba#an& !ang ak#irn!a membentuk endapan AuJ?uJAg. Sistem bi3i# menun3ukkan kntrl permeabilitas !ang tergantung le# 4aktr litlgi* struktur* alterasi di batuan samping* mineralgi bi3i# dan kedalaman 4rmasi. Eig# sulp#idatin ber#ubungan dengan pE asam* timbul dari ber,ampurn!a .uida !ang mendekati pE asam dengan larutan sisa magma !ang bersi4at en,er sebagai #asil dari di4erensiasi magma* di kedalaman !ang dekat dengan tipe endapan prfri dan di,irikan le# 3enis sul4ur !ang diksidasi men3adi SO. ,. Interaksi Iluida Epit#ermal Eig# Sulp#idatin terbentuk dalam suatu sistem magmati,:#!drt#ermal !ang didminasi le# .uida #idrt#ermal !ang asam* dimana terdapat .uks larutan magmatik dan )apr !ang mengandung E5O* ?O5* E?l* E5S* and SO5* dengan )ariabel input dari air meterik lkal. ?. Teknik Eksplrasi Emas Epitermal Endapan:endapan ernas epitermal bentukn!a adala# sangat ber)ariasi* berkisar dari )ein:)ein kuarsa tipis sampai endapan: endapan diseminasi !ang besar* dan terletak dalam suatu lingkungan gelgi !ang berma,am:ma,am* le# sebab itu* mereka memperli#atkan suatu rentang !ang lebar dari nilai:nilai gekimia dan gefsika* 3uga ,iri:,iri rna pengindraan 3au#n!a. 1. Eksplrasi Bekimia Ada suatu kelmpk unsur:unsur !ang menn3l !ang biasan!a berassiasi dengan mineralisasi emas epitermal. Assiasi !ang paling klasik adala# emas* perak* arsen* antimn* air raksa* t#allium dan sul4ur "Reid danEeden/uist* 1(>=&. ' Dalam endapan !ang batuan indukn!a karbnat ",arbnate:#sted& * arsen dan sul4ur adala# unsur:unsur utama !ang berassiasi dengan emas dan perak "@erger* 1(>8&* bersama:sama dengan se3umla# ke,il tungsten* mlibdenum* air raksa* t#allium* antimn dan telurium* .urin dan barium. Endapan !ang batuan indukn!a )lkanik ")l,ani,:#sted& mengandung arsen* antimn* air raksa dan t#allium diperka!a dengan lgam mulia didaera# ,nduit "Ie#er& .uida utama *3uga beassiasi dengan -na:-na uba#an mineral lempung. Keban!akan sistem epitermal !ang besar di,irikan le# intensi4 dan eKtensi4 alteratin#ales disebabkan le# terse bar luasn!a dari reaksi peng#a,uran mineral 4eldspar dan 4errmagnesian* silifkasi* dan piritisasi. ?iri lainn!a dari sistem epitermal adala# pentrans4eran ptas# "K& kedalam beberapa ratus meter diatas sistemn!a* dan disebabkan le# adan!a pengurangan sul4ur "Eenle!* 1((1&. Pengambilan ,nt# gekimia untuk eksplrasi emas adala# sama dengan eksplrasi untuk tipe:tipe lainn!a dari endapan bi3i#. Akan tetapi* ,nt#:,nt# anmali mungkin mempun!ai kandungan emas agak renda# "umumn!a kurang dari 2*5 ppm&* dengan #asil penting dari 3umla# ,nt# !ang dianalisis agar supa!a minimum bersatu partikel:partikel emasn!a "Legers dan Ledu,* 1((1&. Media pengambilan ,nt# dan i.ter)al* dan prsedur preparasi ,nt# !ang digunakan le# beberapa penulis dan ber#ubungan ter#adap tpgraf !ang berbeda dan lingkungan iklim. Pada le)el sur)e! reginal* pengambilan ,nt# untuk eksplrasi emas tidak memerlukan prsedur !ang unik atau tidak biasa* k#ususn!a 3ika stream sediments di ambil. ?nt#: ,nt# !ang demikian umumn!a adala# disiapkan dengan ,ara pengeringan dan penga!akan. Seperti 3uga pada unsur:unsur lainn!a* pe,a#an !ang #alus umumn!a diambil untuk dianalisis. > Dalam ban!ak ,nt#:,nt#* praktek !ang umum dalam eksplrasi emas melibatkan pengumpulan ,nt# sebangak 622 gr dan re,)er!n!a dengan penga!akan ukuran :>2 mes# M 1''lNm& "Legers dan Ledu,* 1((1&. Dalam situasi dimana pengambilan ,nt# tana# diperlukan* ,nt#n!a pada ta#ap reginal pada terrain !ang relie4n!a renda# atau untuk sur)e! lan3utan* pili#la# media pengambilan ,nt# !ang paling memadai mungkin akan lebi# sulit* k#ususn!a pada pelapukan !ang dalam* lingkungan laterit. Disana* emas atau unsur:unsur pandu "pat#fnder& mungkin bersatu dalam 4ase mineral !ang k#usus* berkaitan dengan material !ang berbeda ukuran butirann!a. Nika* ,nt#n!a* Oksida Ie dianggap mengandung emas atau unsur:unsur lain* pengambilan ,nt# #arus di4kuskan pada kedua:duan!a !aitu pada 4erruginus ,uirasse sendiri atau deri)ed prdu,t seperti pislit# atau lag. Saprlit adala# umumn!a diambil ,nt#n!a pada ta#ap eksplrasi rin,i* dan dapat dianggap sebagai suatu alternati4 pada lit#ge,#emistr! dalam terrain pelapukan !ang dalam "Leegers dan Ledu,* 1((1&. Lebi# 3au# lagi* Ta!lr dkk "1(>(& tela# dapat mendelineasi pla:pla uba#an dan membedakan ,iri:,iri !ang subtle "!ang kurang 3elas& seperti kandungan Ie dari turmalin dari analisis multi:unsurdari saprlit. Ketertarikan !ang besar dalam eksplrasi emas dalam beberapa dekade !ang lalu tela# meng#asilkan dalam pengembangan metde analisis untuk menentukan kandugan emas dari material:material !ang ada dipermukaan. Eall dan @n#an:?arter "1(>>& tela# mendiskusikan prsedur dekmpsisi ,nt# !ang berbeda untuk material:material padat dan teknik analisis utama !ang dipakai untuk menentukan emas. Seperti !ang tela# didiskusikan le# Leeger dan Ledu, "1((1& teknik ini diran,ang untuk menditeksi knsentrasi renda# dari emas "rentang ppb&* dalam keban!akan material:material ( gelgi* dan t#e ,lassi,al fre assa! dengan estimasi gra)imetri, dari kandungan emas sekarang disimpan untuk menentukan kadar:bi3i# disebabkan batas sensiti)itasn!a "rentang ppm&. Metda baru dari eksplrasi emas "#!dr dan bi,#emistr!& memerlukan teknik analisis dengan senslti)itas !ang sangat renda# "2*1 ppb pada tanaman dengan IGAAO 1ppt pada ,nt# air dengan GAA dan BI:AAS&* 3uga dengan teknik preparasi ,nt# !ang k#usus. 5. Eksplrasi Befsika Disebabkan karena tubu#:tubu# epitermal se,ara alamia# bentukn!a sangat berma,am:ma,am #st r,ks "batuan indukn!a& dan stru,ture settings:n!a "kedudukan strukturn!a&* #al ini tidak memungkinkan untuk membuat prediksi se,ara umum mengenai ,iri:,iri se,ara gefsika. Akan tetapi* pengenalan !ang baik dari gelgi reginal dan lkal* pengertian !ang 3elas dari b3ekti4n!a sur)e!* dan pena4siran !ang #ati:#ati dari data adala# sangat diperlukan untuk penggunaan !ang berman4aat dari gefsika dalam eksplrasi emas epitermal. Seperti !ang tela# didiskusikan le# Ir)ine dan Smit# "1((2& pengaru# dari uba#an #idrtermal !ang berassiasi dengan endapan emas epitermal berbeda dari satu prspek ke prspek !an4 lainn!a* tergantung dari 4aktr:4aktr seperti umur gelgi* tipe batuan* asal dari .uida #idrtermal dan tingkat ersin!a. Dalam keban!akan kasus ada peruba#an !ang signifkan dalam parameter fsikn!a !ang dapat terditeksi le# teknik:teknik gefsika. Teknik:teknik gefsika adala# sangat ber#arga pada ta#ap penda#uluan* reginal dan rin,i dalam eksplrasi endapan emas. Ob3ekti4n!a mungkin ber)ariasi dan termasuk dalam aspek :aspek berikut$ Pen!elidikan Penda#uluan @ila eksplrasi untuk emas dimulai di suatu fsigraf* metalgenik atau lingkungan tektnik !ang baru* mungkin terlalu dini untuk memulai suatu pen!elidikan !ang sistimatik* 12 akan tetapi pen!elidikan dalam s,pe reginal* tanpa memperle# beberapa pengeta#uan dasar dari respn gefsika didaera# ini. Seperti !ang din!atakan le# Patersn dan Eall4 "1((1& 4ase ini disebut +rientasi+ dan akan termasuk penentuan nilai:nilai "signatures& gefsikan!a dari satuan litstratigraf !ang signifkan dan struktur daera#n!a dan si4at:si4at fsikn!a ",nt#n!a su,eptibilitas magnetik* densitas* kndukti)itas listrik dari litlgi:litlgi !ang me9akilin!a dan bila tersedia bi3i#n!a. Orientasi airbrne danAatau pen!elidikan darat #arus diikuti le# pengamatan singkapan lapangan !ang lebi# dekat disekitar anmali:anmali !ang dipili# dan me9akili. Prsedure ini dinamakan le# Patersn dan Eall4 "1((1& sebagai +grund trut#+. @erdasarkan pengeta#uan ini* suatu prgram gefsika !ang masuk akal dapat diren,anakan. Pen!elidikan Reginal Pen!elidikan reginal adala# se,ara biasa !ang tela# diren,anakan untuk melkalisasi lingkungan:lingkungan !ang bersekala reginal seperti$ 3alur:3alur greenstne* intra,ratni, basin margin* -na:-na ri4t* plate bundaries dan pla:pla sesar reginal "Patersn dan Eall4* 1((1 &. Magnetik dan pen!elidikan ga!a berat udara "airbrne& adala# !ang paling membantu pada ta#ap ini. Data !ang demikian tersedia pada daera# !ang luas atau lingkungan !ang belum terpetakan atau dapat diperle# dengan #arga !ang pantas 3ika diperlukan. Prgram:prgram !ang k#usus !ang demikian adala# pen!elidikan magnetik udara 3alur:3alur grenstne di Australia @arat le# Australian @ureau 4 Mineral Resur,es "Ed9ard danAtkinsn* 1(>F&. Pen!elidikan reginal sering dilaksanakan dengan kmbinasi pen!elidikan magnetik dan EM dengan dua b3ektiftas !aitu langsung melkalisir tubu#:tubu# sulfda masi4 dan memetakan struktur gelgi dan litlgin!a. 11 Pala,k! "1(>(& tela# rnendemnstrasikan peranan airbrne EM dalam mengidentifkasi litlgi dengan kualitas !ang baik ")irtue& dari signatures kndukti)itas !ang di#asilkan le# pelapukan dipermukaan. Patersn dan Eall4 "1((1& tela# menun3ukan ba#9a sistem EM !ang mempun!ai band:lebar* baik !ang IiKed:Ping maupun !ang dipasang di #elikpter* sekarang digunakan se,ara rutin untuk melkalisir kenampakan:kenampakan !ang kndukti4 seperti -na:-na s#ear utama dan -na:-na uba#an argilik. Penemuan dari endapan emas epitermal Eis#ikari !ang ka!a adala# dikarenakanpenggunaan teknik ini !ang ber#asil. Selan3utn!a* Patersn dan Eall4 "1((1& tela# men!arankan penggunaan kmbinasi pen!elidikan magnetik udara dan QLI:EM pada ta#ap a9al dalam melkalisir target: target emas* karena mereka dapat dilaksanakan pada skala reginal atau rin,i* biasan!a pada 3arak lintasan !ang ke,il dari 122 m. Selain dari itu 3uga ba#9a dengan menggunakan pendekatan ini ngksn!a relati4 renda#* #al ini !ang men!ebabkan digunakann!a metda QLI ini se,ara luas di daera#:daera# dimana respn QLI tidak terselimuti le# kndukti)itas permukaan !ang tinggi. Pen!elidikan Rin,i Eksplrasi rin,i berbeda dari reginal terutama dalam skala penelitian* prgram:prgram !ang k#usus !ang berada pada kualitas ukurann!a "beberapa km5 sampai beberapa pulu# km5&. Seperti 3uga !ang disarankan le# Patersn dan Eall4 "1((1& pen!elidikan mungkin airbrne "udara& atau darat tergantung pada teknik !ang digunakan* lingkungann!a* dan targetn!a. Prgram:prgram pen!elidikan udara !ang k#usus adala# kmbinasi magnetik udara #elikpter* pen!elidikan EM dan QLI dari 822:1222 line km didarat* pen!elidikan IP* ga!a berat dan ?SAMT dengan rder 522:522 line km adala# umum. 15 Iase terak#ir dari semua prgram:prgram ini adala# #ampir tidak beruba# berupa suatu pen!elidikan gefsika darat !ang rin,i* diikuti le# tren,#ing "pembuatan parit& atau pengebran. Dikarenakan seringn!a emas berassiasi dengan sulfda* metde IP dan ta#anan 3enis tela# rnendukungn!a diban!ak lingkungan "Reed* 1(>(&. Akan tetapi* beberapa keterdapatan emas tidak mempun!ai suatu #ubungan dengan sulfda dan #an!a dapat dilkalisir le# #ubungann!a dengan struktur atau uba#an #idrtermal "Patersn dan Eall4* 1((1&. Ir)ine dan Smit# "1((2& 3uga tela# menun3ukan ba#9a se3umla# metde gelistrik dan EM !ang berbeda tela# digunakan pada eksplrasi emas epitermal* termasuk ta#anan 3enis* IP* ?SAMT* ta#anan 3enis QLI* 4rekuensi dan transient ele,trmagneti,s "IEM dan TEM&. Targetn!a mungkin -na uba#an #idrtermal !ang kndukti4 !ang men!elimuti endapann!a atau menutupi diatasn!a seperti !ang di Eis#ikari "l-a9a* dkk.* 1((2&* atau mungkin )ein:)ein kuarsa !ang resisti4 tinggi mereka sendiri* atau -na:-na silifkasi !ang berkaitan. Mdriniakdan Marsden "1(8>& tela# meli#at ba#9a -na: -na uba#an prpilik !ang intensi4 "berisi )ein:)ein pemba9a emas !ang terkenal& di Pai#i Ge9 Lealand adala# dapat dideteksi le# gelistrik. IP tela# digunakan dalam eks:plrasi untuk endapan epitermal tipe sul4ur !ang tinggi dan ban!ak endapan tipe sul4ur !ang renda# "@n#an* 1(>>& 3uga mengandung sulfda !ang ,ukup untuk membuat mereka men3adi target IP. ?SAMT memberikan kntribusi dalam penemuan bdi bi3i# di Eis#ikari di Nepang "Ka9asaki* dkk.* 1(>F&* dan tela# digunakan se,ara meningkat pada ta#un terak#ir ini di Ge9 Lealand dan Nepang untuk eksplrasi emas epitermal "Austpa,* 1(>>&. Pengindraan Nau# Teknik pengindraan 3au# semakin ,anggi#* aplikasin!a ter#adap eksplrasi mineral 3uga semakin meningkat. It 18 gelgi altitude renda# dan tinggi membantu memetakan struktur dan tipe batuan* 3uga tipe uba#an "Gas#*dkk.* 1(>1&. Seperti !ang tela# didiskusikan le# Reid dan Eeden/uist "1(>=& dalam Kr#n%s 9rk pada ta#un 1(>= dalam spe,tra batuan* dan pengaru#n!a ter#adap mineral uba#an* menun3ukan pada metde baru dalam eksplrasi. Misaln!a* Kr#n menentukan ba#9a t#e )isible near:in4rared "2*= INm :5*6 INm& dan mid:in4rared "5*6 INm : 56 INm& spe,tra batuan disekitar lima endapan emas disseminated dan endapan perak di Ge)ada dan Ida# mempun!ai pla:pla !ang dapat dipetakan. Tanda:tanda !ang dapat dikenali dari spe,tra ini dengan penge,ekan ,nt# didarat dari berma,am:ma,am endapan termasuk$ Sedimen karbnat sebagai batuan induk Eadirn!a rgani, matter didalam batuan indukn!a 1ba#an #idrterrnal le# silifkasi dengan beberapa argilitisasi A spatial ass,iatin dengan suatu intrusi batuan beku Adan!a retas:retas !ang saling memtng Assiasi dengan sesar !ang dippingn!a sangat ,uram A spatial ass,iatin dengan endapan:endapan mata airpanas 1ba#an pada beberapa kasus ter#adap ?al,:silika. Di Australia @arat seperti tela# diba#as le# Ed9ards dan Atkinsn "1(>F&* esplrasi penda#uluan langsung diara#kan keara# pemetaan basal* gabr* dan 4rmasi besi dalam 3alur: 3alur greenstne* karena litlgi:litlgi ini umumn!a merupakan #stn!a mineralisasi emas. Pena4siran 4t udara digunakan untuk membantu kee4ekti4an dari pernetaan gelgi !ang kadang:kadang ter#ambat le# burukn!a singkapan. Ialse ,lur p#tgraf memberikan perbedaan lateriti, terrain dan dapat membedakan batuan ultrabasik dan batuan 4elsi, dengan menggunakan perbedaan karakteristik tnai. 1= D. ?nt# Kasus Endapan Epit#ermal di Indnesia Di Indnesia* terdapat ban!ak ,nt# endapan emas epit#ermal. Endapan emas epit#ermal !ang ada di Indnesia sala# satu ,nt#n!a adala# endapan emas !ang ada di Bunung Pngkr. Bunung Pngkr merupakan sebua# bukit !ang terdapat di pr)insi Na9a @arat. Daerah Pongkor terletak di busur magmatis Sunda-Banda yang terbentuk akibat penunjaman lempeng Samudra Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Mineralisasi emas dan perak di unung Pongkor ditemukan dalam batuan gunung api yang tersusun oleh aglomerat! tu"a breksi! dan la#a andesit. eologi daerah Pongkor dan sekitarnya tersusun dari batuan gunung api piroklastik bersi"at andesitik sampai dasitik yang dapat dikelompokkan ke dalam satuan batuan tu" breksi! aglomerat! andesit! breksi andesitik! dan dasit. Satuan batuan tu" breksi menyebar di bagian selatan terutama di sepanjang Sungai $ikaniki. Satuan ini diterobos dan terpotong oleh urat kuarsa yang mengandung emas. Satuan batuan tu" breksi terutama disusun oleh tu"! tu" lapili! tu" breksi! aglomerat! dan sisipan lempung. Sisipan batuan tu" lebih banyak ditemukan semakin ke sebelah barat laut. %u" breksi disusun oleh komponen-komponen andesit! batu lempung lanauan! batuan tersili"ikasi! dan tu" yang berbentuk menyudut sampai membundar tanggung berukuran &-' (m. )omponen-komponen tersebut juga terdapat dalam matriks dalam ukuran yang lebih halus "Sya"ri*al dkk.!&++,-. Mineralisasi primer di daerah Pongkor dikontrol oleh struktur dan mun(ul berupa sistem urat. Endapan Pongkor terdiri dari .+ urat sub-paralel utama kuarsa-kalsit dengan arah jurus umumnya berarah Baratlaut-%enggara. Sistem-sistem urat tersebut adalah Pasir /awa! $iguha! )ubang $i(au! $iurug! $adas $opong! unung oong! $imahpar! udang 0andak! Pamoyanan dan $ikoret. )ebanyakan dari urat-urat ini menunjukkan pelapukan supergene yang e1tensi" 2luas-! menghasilkan pengkayaan emas 16 sekunder di *ona bagian atas dari uraturat tersebut 2Milesi dkk.! .,,,3 re""ie dkk.! &++&3 Sya"ri*al dkk.! &++4 dalam Sya"ri*al dkk.! &++,-. Endapan epitermal di /awa Barat dapat dikelompokkan menjadi dua tipe berdasarkan kelompok mineral dan teksturnya 2Mar(ou1 dan Mil5si! .,,6 dalam S"ri*al dkk.! &++,- yaitu %ipe $irotan dan %ipe Pongkor. %ipe $irotan didominasi oleh tekstur breksiasi 2(o(kade- dengan karakteristik kelompok mineral yang terdiri dari kandungan mineral pirit dan logam dasar sul"ida yang sangat kaya! serta bijih yang kaya akan emas berasosiasi dengan sejumlah mineral Sn! 7 dan Bi. Mineral pengganggu biasanya sederhana seperti kuarsa! kalsedon dan serisit dalam jumlah yang sangat banyak! sedangkan mineral karbonat hidrotermal lebih jarang ditemukan 2Milesi dkk.! .,,6 dalam Sya"ri*al dkk.! &++,-. Endapan tipe ini dijumpai di $irotan! $ipalengseran! 8ebak Sembada! Sopal! $imari! $iusul! dan $ikotok. Endapan tipe Pongkor menunjukkan struktur banded yang simetris! dengan breksiasi yang membatasi kontak dengan batuan samping. Endapan ini di(irikan oleh kandungan sul"ida yang rendah! kehadiran mineral karbonat sebagai mineral pengganggu dalam jumlah besar 2kalsit dan sedikit rhodokrosit-! dan biasanya memiliki mineralogi bijih yang jauh lebih sederhana 2Sya"ri*al dkk.! &++,--. %ipe mineralisasi seperti ini dijumpai pada daerah $iawitali! $ikidang dan unung Pongkor. Endapan epitermal Pongkor merupakan endapan epitermal low sul"idation dengan tipe adularia-serisit 2Sya"ri*al dkk.! &++,- yang berumur &!+9 : +!+9 Ma berdasarkan pentarikan isotop 6+Ar;',Ar pada adularia 2Milesi dkk.! .,,, dalam Sya"ri*al dkk.! &++,-. 1F DAITAR P1STAKA S!a4ri-al* Indriati* T.* dan Qalentin* K. 522(. Studi Distribusi Ukuran Butir Elektrum dan Asosiasi Mineralisasi Emas Pada Urat Ciurug, Pongkor, Indonesia. /%M <ol. =<I >o. &;&++, Sutart Eartsu9arn* 5211* Endapan Mineral* Labratrium Petrlgi dan @a#an Balian* Teknik Belgi Iakultas Teknlgi Mineral 1ni)ersitas Pembangunan Gasinal CQeteranD* ROBRAKARTA #ttp$AAdens9estli4er-.9rdpress.,mA,ategr!AminingAteknik: eksplrasiA "diakses pada 1F Maret 521=* 2>.22 PI@& #ttp$AAid.9ikipedia.rgA9ikiAEmas "diakses pada 1F Maret 521=* 2>.12 PI@ #ttp$AApsdg.bgl.esdm.g.idAbuletinSpd4SfleA@ul<52Ql<52=<52n. <525<52t#n<52522(A8.<52Tin3auan<52Emas <52Epitermal.pd4 "diakses pada 1' Maret 521=* 2(.58 PI@& #ttp$AAt#eglden3ubilee.blgspt.,mA5215A28Aendapan:mineral: epitermal.#tml "diakses pada 1F Maret 521=* 2(.58 PI@& #ttp$AA999.s,ribd.,mAd,A=28>88F(ATE8111:Materi:(:Sistem: Endapan:Epit#ermal "diakses pada 1F Maret 521=* 1>.22 PI@& 1' LAMPIRAG