Anda di halaman 1dari 19

PERKEMBANGAN &

PENGEMBANGAN IPA

TERBENTUKNYA ILMU
PENGETAHUAN ALAM
TERBENTUKNYA ILMU PENGETAHUAN
ALAM
Rasa ingin tahu
yang tidak
berkembang (idle
curiousity)
Rasa ingin tahu
yang berkembang
(curiousity)
Insting (naluri) : upaya
mempertahankan diri
serta turunannya
Naluri
Nalari
Nurani
Rasa ingin tahu
Pengamatan/Pengalaman
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan Alam
Sifat Keingintahuan Manusia
Manusia berusaha mencari jawaban, kadang
mereka-reka sendiri jawabannya.
Pengetahuan ini sebagai pseudo-science, :
mirip sains tetapi bukan sains.
(karena keterbatasan cara berpikir manusia pada
saat itu)
Terjadinya Pelangi?.
Gempa bumi menurut mitos orang
China kuno?.
Duduk di depan pintu?.



Sekedar untuk
memuaskan rasa
ingin tahu manusia
Berdasarkan pengamatan
maupun pengalaman, namun
sebagian besar berasal dari
Dugaan, imajinasi dan
kepercayaan atau mitos.
Contoh: Kepercayaan/mitos
Mitos Orang Yunani kuno tentang gempa
bumi
Penggabungan antara pengamatan,
pengalaman, akal sehat, logika atau rasional:
RASIONALISME
Pertanyaan akan dijawab dengan logika
atau hal-hal yang masuk akal.
Perkembangan faham ini dimulai pada
zaman Yunani (600-200 SM)
Rasionalisme
Sedikit-sedikit sudah meninggalkan
faham mitos dengan berbagai
legendanya.
Dipercepat dengan ditemukannya alat
bantu yang lebih baik.
METODE
DEDUKSI
Penarikan suatu kesimpulan
didasarkan pada sesuatu
yang bersifat umum (premis
mayor) menuju kepada yang
bersifat khusus (premis
minor); Aristoteles
Metode Deduksi (Contoh):
Semua mahluk hidup akan mengalami kematian
(Umum, premis mayor).
Manusia adalah mahluk hidup (khusus, premis
minor).
Maka manusia suatu saat akan mati
(Kesimpulan)
Metode Induksi:
Terkait dengan empirisme.
Empirisme: Faham yang berpendapat
bahwa fakta yang tertangkap lewat
pengalaman atau pengamatan
manusia merupakan sumber
kebenaran.
Untuk melakukan eksperimen dibutuhkan
alat bantu (instrumentasi).
Semakin canggih alat bantu, data yang
diperoleh semakin akurat, sehingga
kesimpulannya semakin tajam.
Penemuan pengetahuan dengan alat
bantu yang canggih kadang bertentangan
dengan kepercayaan maupun kekuasaan
pada saat itu (misalnya faham geosentris)
Metode Induksi:
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Mitos: gabungan dari pengamatan, pengalaman
namun sebagian lainnya berupa dugaan,
imajinasi dan kepercayaan.
Wahyu: komunikasi Sang pencipta dengan
mahluknya & merupakan pengetahuan yang
disampaikan kepada utusan-Nya. Manusia dalam
menerima pengetahuan ini bersifat pasif, namun
dengan keyakinan bahwa semuanya benar.

CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Otoritas dan Tradisi: Pengetahuan yang telah ada
& mapan atau secara tradisi untuk menyatakan
kebenaran, contoh teori geosentris >>>
heliosentris.
Prasangka: Dugaan yang kemungkinan bisa
benar atau salah.

CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Intuisi: kegiatan berfikir yang non-analitik (tanpa
nalar), tidak berdasarkan pada pola berfikir
tertentu dan biasanya pendapat tersebut
diperoleh dengan cepat tanpa melalui proses
yang difikirkan terlebih dahulu. Ungkapan yang
dikemukakan sering masuk akal tetapi belum
tentu cocok dengan kenyataan, contoh: ramalan
bintang (astrologi).

Penemuan Kebetulan: Pengetahuan pada
awalnya ditemukan secara kebetulan dan
beberapa di antaranya sangat berguna,
contoh: Hukum Newton tentang gravitasi,
Hukum Archimides, Pensilin oleh Fleming,
Obat Malaria, dll.
CARA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN
Trial & Error; serangkaian percobaan asal saja
yang tidak didasari oleh teori yang ada
sebelumnya, sehingga tidak memungkinkan
diperolehnya kepastian pemecahan suatu
masalah atau hal yang ingin diketahui.
Contoh: anak kecil yang berusaha mengetahui
bagaimana cara kerja mainan yang dimilikinya
dengan membongkar mainan tersebut.
CARA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN

Logis (masuk akal): Sesuai dengan kaidah IP yang telah diakui
kebenarannya.
Objektif: Pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan objeknya dan
didukung fakta empiris.
Metodik: Diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur,
dirancang, diamati dan terkontrol.
Sistematis: disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan
terintegrasi.
Berlaku umum (universal): berlakuk untuk siapa saja dan dimana
saja dengan cara ekperimentasi dan hasilnya konsisten.
Kumulatif, Berkembang dan Tentatif: Selalu bertambah,
berkembang dan IP yang terbukti salah harus diganti dengan IP
yang benar.

KRITERIA ILMU PENGETAHUAN

Anda mungkin juga menyukai