Anda di halaman 1dari 210

1

ESENSI DAN HIRARKI RISIKO-


RETURN PASAR
dari sudut pandang perilaku investor








Dr. Musdalifah Azis, A.Md, SE, M.Si




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014



2

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Diktat ini .
Gagasan yang melatari tajuk penulisan ini timbul dari pengamatan penulis
terhadap pergerakan return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tersebut. Dan dalam pengamatan penulis bahwa menggunakan metode
analisis capital assets pricing models dalam menganalisis pergerakan return saham
sebagai dampak dari kecendrungan pergerakan harga saham yang mengalami
kenaikan dan penuruan dapat membentuk model CAPM yang baik. Penulis
bermaksud menyumbangkan beberapa konsep analisis CAPM yang menjadi dasar
pertimbangan untuk mengetahui metode-metode pergerakan fluktuasi return dari
beberapa pakar ahli mengenai pengukuran return saham.
Esensi dan hirarki risiko-return pasar ini ditujukan bagi para akademisi
dan praktisi manajemen dan keuangan agar lebih memahami model-model CAPM
dan diktat ini juga ditujukan pula bagi mahasiswa S1, S2 maupun S3, dan para
manajer non-keuangan, dan praktisi bisnis sebagai upaya kajian teoritik bagi
pengembangan teori dan literature pustaka mengenai metode CAPM.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang setimpal dari Allah SWT dan semoga kesederhanaan penulisan ini akan dapat
memberikan manfaat dan kebaikan bagi kita semua.

Samarinda 10 Juli 2014
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si















3


DAFTAR ISI
Halaman

BAB 1. HUBUNGAN RISIKO-RETURN PASAR DAN PENILAIAN ASET
BERISIKO 5
BAB 2. BUKTI MENGENAI EFISIENSI PASAR DAN VALIDITAS CAPM 11
BAB 3. PERUSAHAAN INVESTASI DAN KEPUTUSAN PEMBIAYAAN 21
BAB 4. BELANJA MODAL RENCANA DI BAWAH KETIDAKPASTIAN 24
BAB 5. PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG DAN RISIKO KEUANGAN 29
BAB 6. PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG DAN RISIKO KEUANGAN:
LANJUTAN 32
BAB 7. MODEL PERILAKU YANG TERBENTUK DARI FUNDAMENTAL DAN
TEKNIKAL PADA PASAR MODAL SHANGHAI 37
BAB 8. ANALISIS KOMPLEMENTASI ALAMI FUNDAMENTAL DAN
TEKNIKAL 40
BAB 9. ANALISIS FUNDAMENTAL AND TEKNIKAL, PENGGANTI ATAU
PELENGKAP? 41
BAB 10. PENGGUNAAN ANALISA FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL OLEH
BURSA DEALER: BUKTI INDIA 45
BAB 11. PENILAIAN SAHAM, SEBAGAI AKSES KRITIKAN PERANAN
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL 57
BAB 12. NILAI EKONOMIS INFORMASI FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL
PADA PASAR VALAS YANG SEDANG BERKEMBANG 67
BAB 13. SIKLUS DAN KETIDAKLINIERITASAN PERILAKU PERAN DARI
CHARTISTS AND FUNDAMENTALISTS 84
BAB 14. ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL HARGA SAHAM 96
BAB 15. PERDAGANGAN INVESTOR INDIVIDU DAN RETURN SAHAM 115
BAB 16. PERILAKU INVESTOR DAN PERILAKU HARGA SAHAM 118
BAB 17. TEKNIKAL, FUNDAMENTAL DAN PENGGABUNGAN INFORMASI
UNTUK MEMISAHKAN ANTAR PEMENANG DAN PECUNDANG 120
BAB 18. MODEL KONSEPTUAL PERILAKU INVESTOR 122
BAB 19. PSIKOLOGI BIAS INVESTOR 125
BAB 20. ANALISIS KERANGKA FUNDAMENTAL DALAM MENGANALISIS
TEKNIKAL 127
BAB 21. TIPE INVESTASI 140
BAB 22. PERILAKU PERDAGANGAN ANTARA SATU JENIS TIPE DAN MULTI
TIPE INVESTOR 142
BAB 23. DETERMINAN PERILAKU INVESTOR 144
BAB 24. INVESTOR BERKATA DAN APA YANG INVESTOR LAKUKAN 146


4

BAB 25. BAGAIMANA RESIKO YANG DIINVESTASIKAN: PERANAN
PERLAKUAN RISIKO, PERSEPSI RISIKO DAN KEPERCAYAAN DIRI
YANG TINGGI 151
BAB 26. SIAPA, KAPAN DAN MENGAPA MENGHADAPI RISIKO:
DETERMINAN ATAS PERUBAHAN INVESTOR MENGHADAPI RISIKO 155
BAB 27. ASAL USUL PERILAKU 158
BAB 28. PERILAKU INVESTOR YANG ASIMETRIK ANTARA SISI PEMBELI
DAN PENJUAL 161
BAB 29. ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN PROGRAM
METASTOCK 166
DAFTAR PUSTAKA 204
INDEKS 208



























5

BAB 1. HUBUNGAN RISIKO-RETURN PASAR DAN
PENILAIAN ASET BERISIKO

Dengan mengembangkan teori ekuilibrium untuk menentukan harga
sekuritas-sekuritas yang beresiko, model itu disebut sebagai capital asset pricing
yang menghubungkan borrower dan keputusan investor. Dengan begitu informasi
yang tersedia bagi manajer perusahaan sebagaimana sekuritas tersebut diterbitkan
yang akan dinilai di dalam pasar modal. Pada analisis pembahasan ini untuk
menunjukkan kombinasi aksi-aksi seluruh konsumen dalam menentukan harga
sekuritas individu. Kesempatan-kesempatan berinvestasi pada beberapa sekuritas,
ketika ada pada secara individual mempunyai ekspektasi-ekspektasi sama,
uniknya menentukan harga sekuritas yang pasokannya tetap. Pembahasan itu juga
menunjukkan bagaimana pasar menetapkan nilai sekuritas masing-masing dengan
mempertimbangkan kontribusi terhadap risiko dan return suatu portofolio yang
dimiliki bersama oleh semua investor.
1.1 Risiko Harga pasar: berasal Capital Market Line (CML)






Persaingan sempurna pasar modal di mana semua investor memiliki
harapan yang sama mengenai distribusi return untuk mendapatkan satu
periode oleh karena efek yang berisiko. Tindakan gabungan dari semua
investor menyiratkan, karena pilihan mereka selalu melibatkan pembelian
kombinasi m dan sekuritas bebas resiko, bahwa baik m dan sekuritas tanpa
risiko akan dihargai oleh permintaan agregat investor untuk investasi
berisiko.
Expexted return dan risiko setiap portofolio investor ditunjukkan sebagai
berikut :
(

( )(

) dan (

) ( )(

)
x = proporsi aset bebas resiko investor
x-1 = poporsi harta yang diinvestasi dalam portofolio pasar
slope garis CML diistilahkan sebagai risiko harga pasar per unit
ditunjukkan sebagai berikut :
(

)

E
m

(0,rf)
CML
[(

), (

)]
Gambar 1. Capital Market Line


6

Dan dengan menggunakan Capital Market Line, hubungan antara return
dan risiko yang dipilih setiap investor, ditunjukkan sebagai berikut :
(

[
(

)
] (

)
Salah satu implikasi dari hal tersebut di atas adalah bahwa dalam pasar
yang sempurna dengan harapan homogen, semua orang dapat, dan akan,
pilih portofolio pasar ketika memilih kombinasi efek berisiko untuk
memasukkan ke dalam portofolio nya.

1.2 Risiko dan Return Sekuritas : menurunkan Security Market Line (SML)
sekarang kita menggunakan ide-ide yang mendasari garis pasar modal
untuk mendapatkan hubungan keseimbangan risk-return sekuritas idividu.
Dengan cara ini kita dapat mempelajari bagaimana sebuah perusahaan
individu atau sekuritas-sekuritas yang diterbitkannya dapat bernilai.
Ditemukan bahwa resiko sekuritas berdasarkan pada bagaimana sekuritas
berkontribusi terhadap risiko portofolio pasar. Standar deviasi return
sekuritas individu tidak mengukur resikonya karena deviasi standar
portofolio return investasi seluruh investor yang bersangkutan.






Dari gambar 2 diatas, maka untuk dua aset yang berisiko menggunakan
rumus sbb :
Slope Garis CML =
(

)[(

)(

)]

)(

)

(

) (

)(

)
(

) [

) (

)]



1.3 Bentuk Umum Security Market Line







Gambar 2. Mean standard deviation relationships in choosing a portfolio of
two risky securities
E(

)
Slope = 2
(

)
.14
[(

), (

)]
.11
.06
.08
[(

), (

)]

2
[(

) (

)],

2
[(

) (

)]
.025
(. 0005)


2(. 0005)



E
m
(0,rf)
SML
[(

), (

)]
Gambar 3. Deviation of the Security Market Line
A
B
A


7

Dari gamabar 3 terlihat bahwa portofolio pasar akan terletak di kurva
effecient set AA. Untuk menentukan letak portofolio pasar ini, perlu
dikombinasikan antara aktiva-aktiva berisiko di portofolio dengan aktiva bebas
resiko. Kombinasi ini ditunjukkan oleh garis lurus pada gambar 3 diatas. Semua
investor diasumsikan akan melakukan investasi di portofolio yang sama, yaitu
portofolio pasar.
Pada gambar 3 di atas menunjukkan ekuilibrium CML, efficient frontier dari
aset sekuritas yang berisiko dan juga kombinasi portofolio -E yang memasukkan
extra proporsi sekuritas j dalam pasar yang mempunyai banyak sekuritas.
Definisikan x menjadi proporsi sekuritas j dalam portofolio sekuritas j dan
portofolio pasar m. Ketika x=0, kita hanya mempunyai portofolio pasar itu saja
(titik m, yang mencakup seberapa besar jumlah ekuilibrium sekuritas j), jika x=1,
kita mempunyai portofolio yang mencakup hanya sekuritas j, seperti yang
ditunjukkan pada titik A pada gambar tersebut, jika x positif tapi kurang daripada
1, portolio sekuritas tersebut sama dengan portofolio pasar terkecuali pada
sekuritas yang mencakup jumlah yang banyak. Hal itu ditunjukkan pada titik B.
Dan titik A terletak pada x<0 dan bisa diinterpretasikan sebagai portofolio seperti
portofolio pasar termasuk beberapa proporsi dasar sekuritas j yang telah
dikembalikan.
Sehingga kita menemukan bahwa expected return dan standard deviasi
return portofolio hipotetis dari :
(

) (

) ( )(

) Dan
(

) [

) 2( )(

) ( )

)]










Pada gambar 4 terlihat bahwa formula SML dapat ditulis sebagai berikut :
(

)
(

)
(

{
[(

)
(

)
} (

)
Karena (

) berkorelasi secara sempurna dengan (

) maka :
(

[
(

)
] (

)
Yang merupakan persamaan CML.
E(

)
(

)
E(


m Security Market Line

)
Gambar 4. The Security Market Line


8

Ada suatu pengukuran yang biasa digunakan dengan merujuk pada resiko
sekuritas individu disebut sebagai coefficient. Koefisien ini didefinisikan
sebagai berikut :

)

Sehingga diperoleh :
(

[(

]
Menunjukkan bahwa j mengindikasikan respon expected return sekuritas
individu terhadap expected return portofolio pasar.

1.4 Capital Asset pricing model
SML menyediakan hubungan ekuilibrium antara expected return suatu
sekuritas dan risikonya sekuritas itu sendiri juga. Manajemen perusahaan berharap
dapat mengekspresikan hubungan tersebut dalam waktu yang terindikasi pada
harga pasar saat ini suatu sekuritas perusahaan tersebut. Mari kita definisikan cash
value dari earning suatu perusahaan (termasuk nilai pasar likuid), maka


Tetapi, dalam ekuilibrium, kita tahu bahwa return perusahaan ditunjukkan oleh
SML, maka :

[
(

)
] [
[(

),

]
(

)
]
Dari probabilitas teori dalam appendix B kita tahu bahwa, sejak Pj dan 1 adalah
konstan, maka :


Dengan demikian, kita punya :
(

[
(

)
] [
(

)
(

)
]
Dan dalam memecahkan persoalan Pj, kita menemukan bahwa :

){[(

] (

) }[(

) (

) ]


Persamaan tersebut adalah ekspresi umum nilai beberapa aset beresiko ekuilibrium
dan dikenal sebagai capital asset pricing model (CAPM).

1.5 Pemisahan Portofolio
Salah satu bentuk CML adalah komposisi daerah portofolio pasar yang tidak
berubah, baik itu terhadap investor dengan keperbedaan preferensi risikonya
maupun terhadap investor yang sama pada tingkat level kekayaan yang berbeda-
beda. Properti yang terakhir yang disebut sebagai pemisahan portofolio [Cass dan
Stiglitz (1970), Mossin (1977)], walau pengembangan dasar CML dan CAPM


9

membuat asumsi yang membatasi tentang sifat utilitas yang diperlukan untuk
mencapai pemisahan portofolio, sekarang diketahui bahwa properti dapat
mencakup untuk semua fungsi utilitas yang memiliki properti yang dikenal
sebagai risiko toleransi. Toleransi resiko mempunyai hubungan timbal-balik
dengan index risk aversion, yang disefinisikan sebagai :
()

()

()

Kemudian, jika T(w) dapat ditulis dalam formula sebagai berikut :
()
Dimana dan adalah partikular konstan terhadap individu, utilitas yang
dimaksud untuk memperkenalkan linear risk tolerance. Utilitas properti mencakup
quadratic, logarithmic, power, dan fungsi exponential. Kemudian kapanpun
preferensi investor dapat dijelaskan dengan menggunakan fungsi-fungsi tersebut,
komposisi portofolio risiko yang terpilih akan independent dengan tingkat level
kekayaan mereka.
CAPM merupakan teori ekonomi yang menjabarkan hubungan antara risiko
dan pengembalian diharapkan, atau dengan kata lain, merupakan model
penetapan harga seguritas berisiko. CAPM menyatakan bahwa satu-satunya risiko
yang dinilai oleh investor adalah risiko sistematis, karena risiko ini tidak dapat
dihilangkan melalui diversifikasi. Intinya, CAPM menyatakan bahwa tingkat
pengembalian diharapkan dari suatu portafolio atau sekuritas sama dengan suku
bunga sekuritas bebas risiko ditambah premi risiko. Premi risiko pada CAPM
merupakan hasil dari jumlah risiko dikali risiko pasar.
Ukuran risiko setiap saham menggunakan (beta) atau kontribusi risiko
setiap saham dalam portofolio. Analisis beta dapat diikhtisarkan sebagai berikut
:
1) Risiko suatu saham terdiri atas dua komponen yaitu risiko pasar dan
risiko perusahaan tertentu.
2) Risiko perusahaan (risiko tidak sistematis) dapat dieliminasi. Risiko
pasar (risiko sistematis) adalah satu-satunya risiko yang relevan bagi
investor yang telah melakukan diversifikasi dengan baik.
3) Karena menanggung risiko selayaknya investor mendapat kompensasi
(premi) dengan menambah tingginya keuntungan yang disyaratkan.
4) Risiko pasar suatu saham diukur dengan koefisien beta. Beberapa
patokan mengenai beta adalah :
b = 0,5 risiko suatu saham separo dari rata-rata saham umumnya.
b = 1.0 risiko suatu saham = rata-rata saham
b = 2,0 risiko suatu saham 2 kali rata-rata saham secara umum.
5) Sulit sekali memperkirakan beta yang akurat.


10

Koefisien beta merupakan indeks dari systematic risk dan dapat digunakan
untuk membuat ranking systematic risk dari asset yang berbeda-beda. Namun
koefisien beta bukan merupakan ukuran utama yang dapat diperbandingkan
secara langsung dengan total risk atau systematic risk.


































11

BAB 2. BUKTI MENGENAI EFISIENSI PASAR DAN
VALIDITAS CAPM


Pasar modal menjadi efisien karena persaingan antar para analis investasi
akan membuat pasar sekuritas setiap saat menunjukkan harga yang sebenarnya.
Nilai sebenarnya tidak lain adalah harga keseimbangan yang mencerminkan semua
informasi yang tersedia bagi para investor pada suatu titik waktu tertentu.
Sekarang kita memahami tentang mengapa perubahan harga pada pasar modal
yang efisien adalah random (acak). Apabila harga-harga selalu mencerminkan
semua informasi yang relevan, maka harga-harga tersebut baru berubah apabila
informasi baru muncul.
Banyak para analis yang mempelajari bisnis perusahaan dan mencoba
membuka informasi tentang protabilitas yang akan meberikan informasi baru
terhadap harga saham. Para peneliti disebut sebagai fundamental analysts.
Persaingan diantara para peneliti fundamental ini akan cendrung untuk membuat
harga mencerminkan semua informasi yang relevan dan perubahan harga tidak
bisa di ramalkan. Analis analisl;ain hanya mempelajari catan harga dimasa yang
lalu dan mencari siklus siklus tertentu dari perubahan harga diwaktu yang lalu itu
analis analis semacam ini disebut sebagai technical analysts. Persaingan dalam
penelitan teknis akan cenderung membuat harga saat ini mencerminkan semua
informasi dalam urutan diwaktu yang lalu dan bahwa perubahan harga tidak bisa
diperkirakan dari harga di waktu yang lalu.
Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar modal yang harga sekuritas-
sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Fama (1970)
mengklasifikasikan informasi menjadi tiga tipe, yaitu (i) past price changes
(perubahan harga diwaktu yang lalu), (ii) informasi yang tersedia kepada publik
(public information), dan (iii) informasi yang tersedia baik kepada publik maupun
tidak (public and private information).
Ada tiga bentuk/tingkatan untuk menyatakan efisiensi pasar modal. Pertama
adalah keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi yang ada
pada catatan harga diwaktu yang lalu. Dalam keadaan seperti ini pemodal tidak
bisa memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan menggunakan trading
rules yang berdasarkan atas informasi harga diwaktu yang lalu. Keadaan ini
disebut sebagai bentuk efisiensi yang lemah (weak form effiency).
Tingkat efisiensi kedua adalah keadaan dimana harga-harga bukan hanya
mencerminkan harga-harga diwaktu yang lalu, tetapi semua informasi yang
dipublikasikan. Keadaan ini disebut sebagai bentuk efisiensi setengah kuat (semi


12

strong). Dengan kata lain, para pemodal tidak bisa memperoleh tingkat
keuntungan diatas normal dengan memanfaatkan public information.
Bentuk ketiga adalah bentuk efisiensi yang kuat (strong forms) dimana harga tidak
hanya mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, tetapi juga informasi
yang bisa diperoleh dari analisa fundamental tentang perusahaan dan
perekonomian. Dalam keadaan semacam ini pasar modal akan seperti rumah
lelang yang ideal : harga selalu wajar dan tidak ada investor yang mampu
memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang harga saham. Kebanyakan
pengujian bentuk ini dilakukan terhadap prestasi berbagai portofolio yang dikelola
secara profesional.

2.1 Pengertian efisiensi pasar Modal
Pasar modal efisien terkait erat dengan pasar modal sempurna dari
pengembangan theoritical kami. Memang, gagasan pasar efisiensi digunakan untuk
menguji seberapa dekat sebuah pasar sebenarnya mendekati ideal sehingga jika
pasar adalah efisien, maka teori berdasarkan asumsi pasar sempurna dapat
digunakan dengan keyakinan tentang relevansi empiris pasar yang sempurna.
kita akan membedakan antara efisiensi internal (operasional), efisiensi
eksternal (harga), dan apa yang menjadi dikenal sebagai model permainan yang
adil. untuk pasar modal yang mengalokasikan sumber daya secara efisien, ia harus
menetapkan harga sekuritas maupun beroperasi untuk mendorong transmisi dana
untuk peluang investasi riil yang paling berharga. Operasional (internal) pasar
modal efisien adalah salah satu di mana biaya transaksi antara pembeli dan penjual
serendah mungkin. operasional Perdagangan di pasar efisien melibatkan
pembayaran biaya transaksi (minimal ekonomi), sedangkan pasar modal sempurna
mengasumsikan biaya tersebut tidak ada. Apakah biaya transaksi aktual di pasar
partikular yang sekecil mungkin adalah sebuah masalah empiris, tetapi bagi tujuan
asumsi kami, mereka tidak ikut campur secara materially dengan garis
penyelidikan utama kami yang bagaimana harga sekuritas ditentukan. Sebuah
pasar perdana adalah salah satu di mana modal baru dinaikkan; pasar sekunder
adalah salah satu di mana sekuritas luar biasa dapat dibeli dan dijual. Pasar ini
mungkin baik pasar umum seperti bursa saham atau private market seperti yang di
mana bank mengistilahkan sebagai pinjaman yang dinegosiasikan. Private market
adalah yang paling penting ( dalam hal proporsi dana mengangkat ) untuk
pembiayaan utama, pasar umum sudah yang paling penting untuk bertransaksi di
pasar sekunder.
Kebanyakan pengujian efisiensi pasar dan CAPM telah menggunakan data
harga dari pasar sekunder, biasanya bursa saham. Dalam sebuah pasar modal yang


13

menunjukkan efisiensi harga, harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan semua
menyediakan informasi yang relevan untuk menentukan nilai. Setiap informasi
baru yang relevan dengan cepat dan akurat ( rata-rata ) disita dalam posted harga.
Pengembangan dari kesetimbangan kondisi pasar dapat dinyatakan dalam hal baik
pada return ataupun pada harga. Return dan harga dapat dihubungkan dengan
menyatakan bahwa efisiensi harga menyiratkan bahwa harapan harga suatu
sekuritas tertentu dari satu periode ke periode masa depan, bergantung pada
informasi saat ini yang relevan, sama dengan harga hari ini yang ditambah dengan
return yang diharapkan (Sepadan dengan risiko yang terlibat) untuk periode
berikutnya.

2.2 masalah Konseptual dalam pengujian CAPM
Sebelum memeriksa secara rinci hasil dari tes yang ditulis di atas, berguna untuk
menguraikan dasar konseptual mereka. Dengan cara ini pembaca dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik hanya pada apa yang diuji serta
bagaimana pengujian benar-benar dilakukan.
1. Mengukur hubungan return-risk suatu sekuritas
Jika kita menganggap bahwa masa lalu mencerminkan masa depan, secara
historis pengamtan keseimbangan hubungan di antara return-bebas risiko
suatu sekuritas, pasar portofolio, dan sekuritas individu mungkin cukup
diharapkan akan berlanjut di masa depan di bawah asumsi ini. kita dapat
cukup menafsirkan garis pasar keamanan sebagai persamaan regresi yang
diperkirakan dari hasil tertentu, menggunakan :


Varian-varian lainnya juga digunakan dalam prosedur pengujian. Sebagaimana
contoh berikut :


Disebut sebagai market model, dan model tersebut adalah :


Hubungan itu dibenarkan dengan alasan econometric sebagai bagian dari
dasar CAPM. Dalam setiap model regresi linier, kemiringan dari garis regresi
yang diberikan oleh :

(,)

()

Dimana

dan , adalah variable acak. Artinya bahwa ketika kita


menggunakan formula tersebut kita dapat meregresikan tingkat rata-rata
return suatu sekuritas pada pembedaan antara expected return pasar portofolio
dan tingkat bebas risiko.



14

2. Portofolio Beta Nol
Risiko harga pasar CAPM sejauh ini telah didasarkan pada keberadaan
sekuritas yang bebas risiko, yaitu, salah satu return yang pasti dan benar-benar
tidak terkait dengan return pasar. Pembaca mungkin bertanya-tanya apakah benar-
benar ada, sekuritas yang bebas risiko terutama dalam sebuah dunia di mana
inflasi tidak nyata tingkat return dapat meramalkan dengan pasti jika inflasi dapat
ditentukan di muka. Jika sebuah sekuritas bebas risiko tidak ada, adalah seluruh
struktur teoretis tidak valid? dalam bagian ini menurut kami, Black ( 1972 ), yang
menyatakan bahwa alternatif masih tersedia.
Mempertimbangkan parameter

, yang kita definisikan sebagai ukuran dari


respon return sekuritas terhadap return pasar portofolio.


Dimana

adalah ukuran risiko portofolio, xj adalah proporsi sekuritas j dalam


portolio tersebut. Sekarang sekuritas di pasar dengan berbagai macam sekuritas
yang berisiko, kita mungkin berharap beberapa untuk memiliki return negatif yang
berkorelasi dengan pasar dan dengan demikian memiliki langkah-langkah
pengukuran

yang negatif. mengingat sekuritas tersebut, kita dapat melihat


bagaimana kebijakan sekuritas bisa dikombinasikan, setidaknya secara konseptual,
dapat menghasilkan portofolio untuk

0.
Kondisi ekuilibrium yang diprediksi model beta-nol Black adalah
(

) (

[(

]
Dimana (

) adalah return pada portofolio beta nol. Variasi lain pada model
sebelumnya telah diajukan oleh Brennan ( 1971 ). Brennan memungkinkan untuk
bebas risiko meminjam atau pinjaman, tetapi pada tingkat bunga yang berbeda.
salah satu cara untuk mengatur pengaturan tersebut belum memastikan bahwa
semua aset bebas risiko yang akan dijual untuk mengutip harga pasar yang sama
untuk kedua peminjam dan pemberi pinjaman tetapi memiliki semua transaksi
mengalir melalui perantara yang exacts biaya (diasumsikan tetap sebagian kecil
dari jumlah transaksi) dari peminjam dan pemberi pinjaman.
Model ini mengasumsikan bahwa biaya transaksi hanya dalam bagian borrowing-
lending dari pasar modal, tidak di seluruh. Di bawah asumsi-asumsi, ini tidak ada
hubungan linear yang unik seperti dalam alternatif di atas. Lebih kepada investor
yang akan memilih satu efisien ketika portofolio pinjaman dan yang lain ketika
meminjam. Sebaliknya pilihan portofolio yang efisien akan tergantung pada
preferensi risk-return ketika tidak ada pinjaman atau pinjaman tersebut terjadi,
seperti yang terlihat pada gambar 5.




15









2.3 Uji CAPM
Berbagai tes telah dijelaskan oleh data set yang berbeda. Pada cross-sectional
maupun timeseries set return telah dipelajari, seperti memiliki kedua return
sekuritas individu dan return portofolio. Terlepas dari mana data yang digunakan,
maksudnya adalah untuk menguji tiga implikasi utama dari capm.
1. Hubungan Risk-Return harus linier.
2. Tidak ada mengukur tambahan risiko pada sistematika beta yang
berhubungan dengan expected return.
3. Expected return harus meningkat seperti halnya meningkatnya risiko
sekuritas.
Banyak tes langsung dalam bentuk cross-section dan memeriksa hubungan
linear risk-return. Di sini rata-rata return pada sebuah sampel sekuritas cross-
sectional menyusut pada setiap covariance sekuritas tersebut dengan beberapa
indeks pasar. Menulis ulang persamaan, regresi cross-sectional yang kita punya,
seperti :


Dimana

adalah return sekuritas j dan

adalah yang diukur sebagian dari


regresi timeseries return sekuritas pada index yang terpilih sebagai proksi
portofolio pasar. Koefisien yang terukur

dan

diperoleh dari tahapan kedua


regresi yang kemudian dapat dibandingkan dengan

dan

secara
berurutan, untuk periode sample. Tingkat bebas risiko

biasanya diambil menjadi


yield to maturity dari obligasi pemerintah yang maturity sama dengan lamanya
waktu periode sampel dan siap beredar sepanjang periode, sementara

adalah
rata-rata return index pasar sepanjang periode sampel. Jelasnya, baik pada

dan

harus positif.
Implikasi pertama berkenaan dengan linearitas dapat juga di uji dengan
menambahkan syarat non linear :


Dan

secara tidak signifikan berbeda dari nol


E(

)
M
rL
Gambar 5. Ekuilibrium pasar ketika tingkat pinjaman bebas resiko
lebih besar daripada tingkat yang meminjam bebas resikonya
TB
TL
rB
(

)


16

Dengan merujuk pada implikasi kedua dari hipotesis umum pengujian CAPM
bahwa expected return berhubungan dengan total resiko yang diukur dari standar
deviasi return. Tetapi sejak total resiko memasukkan kedua resiko sistematik dan
risiko non sistematik. Akan berguna untuk memisahkan pengaruh-pengaruh risiko
tersebut. Hal ini dicapai dengan menggunakan persamaan regresi sebagai berikut :


Dimana (

) adalah standar error residu dari tahapan pertama pengukuran

.
CAPM memprediksi bahwa

tidak signifikan berbeda dari nol.



2,4 kritikan terhadap pengujian CAPM
Tes yang dilaporkan telah dikritik terutama dengan alasan bahwa portofolio
pasar belum diidentifikasi dan karenanya bahwa tes yang dibangun tidak benar.
2.4.1 Identifikasi masalah portofolio pasar
Roll ( 1977 ) berpendapat bahwa walaupun CAPM pada prinsipnya testable,
pengujian tersebut belum dilakukan. Ia berpendapat berikut: ( 1 ) tidak benar dan
tes yang sudah jelas dari teori telah muncul di dalam literatur dan ( 2 ) praktisnya
tidak ada kemungkinan bahwa hal tes dapat dicapai di masa depan. Kesulitan
utama adalah masalah mengidentifikasi portofolio pasar.
Bagi teori yang mengatakan bahwa pasar berisi semua portofolio aset, yang
dapat dipasarkan dan sebaliknya. Maka hal itu secara tidak langsung dapat
diamati. Tapi CAPM tidak testable, kecuali kebenaran komposisi yang tepat pada
portofolio pasar yang dikenal dan digunakan dalam bentuk tes. Setiap portofolio
yang digunakan sebagai proxy dan yang ex posting harus efisien, dari kebutuhan,
plot sebagai titik di sepanjang bagian SML.
Namun, semua return sekuritas lainnya juga harus di plot sepanjang SML
dan itu akan secara linear terkait dengan proksi definisi return pasar tersebut. Ini
berarti bahwa efisiensi portofolio pasar dan validitas empiris CAPM dengan
hipotesis yang peractically bersama tidak mungkin untuk diuji karena kesulitan
mengukur kebenaran portofolio pasar. Tes alternatif tertentu dapat dipahami,
tetapi hal tersebut terlalu sulit untuk dilaksanakan karena masalah
mengidentifikasi portofolio pasar.

2.4.2 Respon terhadap kritikan-kritikan
Mayer dan Rice (1978) mengembangkan argumen bahwa analisis residu dan
tes kinerja portofolio dapat menghasilkan hasil yang bermakna apabila diteliti
dalam konteks teori informasi, maka hal itu mengklaim pendapat Roll yang
mengatakan bahwa CAPM tidak bermakna digunakan untuk pengukuran tersebut.
Yang kontra dari pendapat Mayer dan Rice bahwa informasi satu individu yang


17

memiliki informasi yang lebih unggul daripada individu yang sisa informasi yang
tersedia kurang di pasar. Jika SML didasarkan pada perkiraan orang-orang
mempunyai informasi yang kurang, informasi individu tersebut akan muncul
untuk menyadari excess return abnormal akan relatif terhadap prediksi CAPM
(SML). Namun Perhatikan bahwa jika pasar semistrongly efisien dan tidak terdapat
insider trading maka diperbolehkan, tapi hal itu sulit untuk memahami bagaimana
satu individu mempunyai informasi relatif dapat lebih baik.

2.4.3 Arbitrage Pricing Theory
Arbitrage Pricing Theory / APT dikembangkan sepenuhnya dari konsep
arbitrase. APT membuat dalil bahwa pengembalian yang diharapkan dari sekuritas
atau portofolio dipengaruhi oleh beberapa factor. Pendukung APT menyebutkan
asumsi yang tidak terlalu membatasi pada APT sebagai daya tarik model ini
dibandingkan CAPM atau CAPM multifactor. Selain itu pengujian model APT
tidak memerlukan pengidentifikasian dari portofolio pasar aktual. Namun model
APT mensyaratkan adanya penentu empiris dai factor karena factor-faktor tersebut
tidak disebutkan dalam teori. Akibatnya, model APT mengganti masalah
pengidentifikasian portofolio pasar pada CAPM dengan masalah pemilihan dan
pengukuran factor-faktor yang mendasari. Usaha-usaha yang dilakukan untuk
mengidentifikasi factor-faktor secara empiris belumlah tuntas.
Arbitrase merupakan pembelian dan penjualan berkesinambungan dari
sekuritas pada dua harga yang berbeda di dua pasar yang berbeda. Pihak yang
mengadakan arbitrase memperoleh laba tanpa risiko dengan jalan melakukan
pembelian murah di satu pasar dan langsung menjualnya pada harga yang lebih
tinggi di lain pasar. Peluang arbitrase tanpa risiko ini hanya berlangsung singkat,
dan dapat menjadi tidak terlalu jelas apabila terjadi pada situasi dimana
sekumpulan seguritas dapat menghasilkan pengembalian yang diharapakan yang
serupa dengan seguritas lain dengan harga yang berbeda.
Konsep arbitrase dibuat berdasarkan prinsip dasar keuangan yang disebut
hukum satu harga (low of one price). Hukum ini menyatakan bahwa satu sekuritas
harus memiliki harga yang sama apapun sarana yang digunakan dalam
menciptakan sekuritas tersebut. Hukum satu harga menyatakan bahwa jika
pengembalian yang diharapkan dari satu sekuritas dapat ditiru oleh sekumpulan
sekuritas lain, harga sekumpulan sekuritas dan harga sekuritas yang ditiru harus
sama.
Pada saat arbitrase terjadi sedangkan harga paket sekuritas berbeda dari harga
sekuritas dengan pengembalian yang sama, investor rasional akan menukar
sekuritas ini sedemikian rupa sehingga keseimbangan harga dapat terjadi.


18

Mekanisme pasar ini diasumsikan terjadi pada APT, dan ditemukan berdasarkan
kenyataan bahwa transaksi arbitrase tidak akan menimbulkan risiko pergerakan
harga pasar sekuritas yang tidak diinginkan oleh investor.
Asumsi-Asumsi Dari Teori Penetapan Harga Arbitrase
Model APT menyatakan bahwa pengembalian yang diharapkan dari satu
sekuritas dipengaruhi oleh berbagai factor, berlawanan dengan indeks pasar
tunggal yang dikemukakan oleh CAPM. Secara khusus CAPM menyatakan bahwa
pengembalian sekuritas bergantung pada indeks kepekaan pasar dan
pengembalian tidak sistematis yang dimilikinya. Sebaliknya, APT menyatakan
bahwa pengembalian sekuritas memiliki hubungan yang linier dengan H factor.
Model APT diasumsikan suatu keadaan sederhana dimana ada portofolio yang
terdiri dari tiga sekuritas dan dua factor, jika tidak perhitungan matematis yang
lebih rumit harus dilakukan. Model APT menganggap tingkat pengembalian acak
atas sekuritas

i i i i i
e F F R E R
~
~ ~
2 2 , 1 1 ,

Keterangan :
i
R
~
= tingkat pengembalian acak dari sekuritas i (i =1,2,3)

i
R E = pengembalian diharapkan dari sekuritas i (i =1,2,3)
h
F
~
= factor ke-h yang umum bagi pengembalian aktiva (h = 1,2)
h i,
= kepekaan sekuritas ke-i terhadap factor ke-h
i
e
~
= pengembalian tidak sistematis bagi sekuritas i (i =1,2,3)
Perbandingan Model Apt Dan Capm
Dengan mengkaji persamaan yang ada, dapat dilihat CAPM (persamaan 5-6),
dan CAPM multifactor sebenarnya merupakan keadaan khusus dari model APT
(persamaan 6-14), seperti :
E(Ri) = Rf + i [E(Rm)-Rf] ..........................................................................(5-6)
E(Ri) = Rf + i,m [E(Rm)-Rf] + i,f1 [E(Rf1)-Rf] + i,f2 [E(Rf1)-Rf]
+ ... + i,fk [E(Rfk)-Rf] ....................................................................(6-4)
E(Ri) = Rf + i,f1 [E(Rf1)-Rf] + i,f2 [E(Rf2)-Rf]
+ ... + i,fh [E(Rfh)-Rf] ..........................................................................(6-14)
Jika satu-satunya faktor dalam persamaan (6-14) adalah risiko pasar, maka
model APT akan dipersingkat menjadi persamaan (5-6).
Sekarang bandingkan persamaan (6-14) dengan CAPM multifaktor pada
persamaan (6-4). Keduanya tampak sama. Kedua persamaan menyatakan bahwa
investor memperoleh kompensasi atas seluruh risiko sistematis yang diterimanya.
CAPM multifaktor menyatakan bahwa salah satu risiko sistematis adalah risiko
pasar, sedangkan model APT tidak menyebutkan risiko sistematis secara rinci.


19

Keunggulan Apt
Pendukung model APT menyatakan bahwa model ini memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan CAPM atau CAPM multifactor.
Pertama, model APT menggunakan asumsi-asumsi yang tidak terlalu
membatasi preferensi investor terhadap pengembalian dan risiko. Sebagaimana
yang dijelaskan pada teori CAPM mengasumsikan trade-off yang diterima investor
antara risiko dan pengembalian sepenuhnya didasarkan pada pengembalian yang
diharapkan dan deviasi standar dari investasi yang akan dilakukan. Disisi lain,
APT hanya mensyaratkan batas-batas yang tidak terlalu ketat pada fungsi
kegunaan investor.
Kedua, APT tidak membuat asumsi apapun tentang distribusi pengembalian
sekuritas. Terakhir, APT tidak bergantung pada identifikasi portofolio pasar actual,
sehingga teori ini dapat diuji.
Pengujian Apt
APT adalah teori yang relative baru, sehingga literatur keuangan terus menguji
keabsahannya. Riset yang ada tampaknya mengindikasikan APT sebagai alternatif
yang menjanjikan dari CAPM factor tunggal dalam menjelaskan pengembalian
aktiva. Riset ini mengindikasikan APT dapat menjelaskan lebih banyak varians
dalam pengembalian saham daripada CAPM. Namun demikian, masih ada
beberapa pertanyaan yang tidak terjawab sehubungan dengan penerapan praktis
dari APT.
Pertanyaan yang masih belum terjawab adalah tentang berapa banyak factor
yang dapat menjelaskan pengembalian sekuritas. Satu penelitian yang dilakukan
oleh Nai-fu Chen, Richard Roll, dan Stephen Ross menyarankan empat factor
ekonomi berikut :
1. Perubahan tidak diantisipasi dari produksi industrial.
2. Perubahan tidak diantisipasi dari dalam selisih hasil antara
pengembalian obligasi tingkat rendah dengan tingkat tinggi.
3. Perubahan tidak diantisipasi dari suku bunga dan bentuk kurva hasil.
4. Perubahan tidak diantisipasi dari inflasi.
Eric Sorensen dan rekannya di Salomon Brothers telah mengembangkan suatu
model yang serupa dengan formulasi umum APT, yang mengajukan tujuh factor
makroekonomi yang secara sistematis mempengaruhi pengembalian saham, yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
2. Risiko siklus usaha jangka pendek.
3. Perubahan hasil obligasi jangka panjang.
4. Perubahan T-bills jangka pendek.
5. Lonjakan inflasi.


20

6. Perubahan dollar versus mata uang rekan dagang.
7. Beta pasar residual.
Oleh sebab itu, peneliti terus mecari factor-faktor yang dianggap dapat
menjelaskan pengembalian secara sistematis. Penelitian ini dilakukan tidak hanya
oleh peneliti tapi juga oleh para praktisi.

2.5 dugaan pada hasil empiris
kami di sini untuk menunjukkan spekulasi kami pada suatu kemungkinan
avenue dalam menjelaskan ke bawah hubungan bias risiko-return yang diamati
tetap konsisten dengan efisien pasar. seperti pembaca mungkin masih ingat bahwa
salah satu kunci asumsi CAPM adalah bahwa semua investor memegang perkiraan
sama dari kondisi return masa depan dengan syarat pada informasi yang ada-,
investor memiliki harapan yang homogen.
Namun, harapan yang heterogen tidak bertentangan dengan hipotesis pasar
yang efisien. Sebaliknya hal itu memungkinkan investor untuk mengevaluasi
informasi publik yang berbeda itu, yang mengakibatkan distribusi ex ante return
yang diharapkan. Para Optimis akan menawarkan harga yang lebih tinggi
daripada rata-rata (menimbulkan portofolio yang mungkin tidak akan efisien
terdiversifikasi), dan bahwa rata-rata lebih hampir benar dalam arti CAPM, ex post
return menyadari akan lebih rendah daripada prediksi CAPM. Ketika risiko dan
ketidakpastian terbesar, kita harapkan ini perbedaan pendapat yang akan terhebat.
Namun apakah efek ini akan konsisten? Mengapa investor tidak belajar dari
kesalahan mereka dari waktu ke waktu? investor individu akan belajar, tetapi tidak
ada praduga yang diperlukan bahwa investor beroptimis sama mengenai semua
efek pada satu waktu atau bahkan dari waktu ke waktu.
Apakah investor pesimis tidak akan menjual sekuritas dalam jangka pendek,
yang dengan demikian dapat meningkatkan pasokan dan mendorong harga turun
sampai cocok dengan rata-rata return yang diharapkan? mungkin tidak semua
investor akan bertindak secara pesimis karena short selling sering disalahkan oleh
hukum atau masyarakat umum, khususnya untuk institusi-institusi.
Sebagai catatan, argumen-argumen ami adalah dugaan, yang menyediakan
penjelasan untuk sesuatu yang diteliti yang menjadi konsisten dengan hipotesis
efisiensi pasar pada waktu yang sama.







21

BAB 3. PERUSAHAAN INVESTASI DAN KEPUTUSAN
PEMBIAYAAN


Dengan mempelajari CAPM, kita dapat mendapatkan pandangan
bagaimana harga sekuritas digunakan untuk menentukan investasi perusahaan
dan keputusan-keputusan keungan. Tapi pertama kita harus memastikan berapa
seluruh aliran pendapatan yang perusahaan menghasilkan ini dinilai di pasar. Kita
akan lalu menunjukkan bagaimana berbagai jenis surat berharga yang diterbitkan
oleh perusahaan yang nilai.

3.1 Sebuah kriteria nilai pasar
Ketika tidak ada biaya transaksi, aliran-aliran nilai sekarang yang tidak pasti
menentukan opportunity set konsumen. Dengan demikian nilai sekarang dan
bukan detailnya yang menentukan nilai tersebut berharga bagi konsumen. Untuk
setiap profil pengeluaran yang memiliki nilai kini yang sama sebagai konsumen,
arus dapat disusun oleh konsumen tanpa pembayaran biaya selain bunga, yang
tentu saja menentukan nilai di tempat yang pertama.
Manajer-manajer perusahaan dapat mengimplementasikan kriteria nilai
pasar jika itu dapat berhubungan dengan laba yang diharapkan perusahaan dan
karakteristik-karakteristik risiko mereka. Ekuilibrium return sekuritas perusahaan i
yang berhubungan dengan risiko menggunakan persamaan sebagai berikut :
(

[(

]
(

)


3.2 Bagaimana harga sekuritas menggunakan CAPM.
Hal ini mudah yang akan menggunakan SML dalam menentukan (tapi
masih pada kesetimbangan) persis harga sekuritas individu (saham atau obligasi).
Pertanyaan tentang menilai perubahan kombinasi sekuritas yang dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan yang diberikan agak lebih rumit.

3.3 Bisnis dan risiko keuangan
Required rate of return pasar suatu perusahaan tergantung pada resiko
bisnisnya, suatu permasalahan yang berkaitan diantara biaya-biaya produksi.
Kemudian jika biaya produksi yang diharapkan konstan, sementara manajemen
mengubah variabilitasnya, risiko bisnis akan terpengaruh hal tersebut begitupun
halnya dengan required rate of return. Dengan demikian salah satu kesempatan
manajemen untuk mempengaruhi nilai perusahaan yang melibatkan variabiltas


22

struktur biaya. Dengan kata lain, ketika campuran strategi-strategi keuangan
perusahaan bervariasi, the required rate of return sekuritas individu berubah,
tetapi secara keseluruhan biaya-biaya pembiayaan tetap konstan begitu pun halya
nilai perusahaan.
Anggaplah manajer-manajer keuangan dapat mengubah biaya variabilitas
produksi yang terjadi pada tingkat output yang tetap, katakanlah dengan
perubahan dari satu proses ke proses lainnya. Keluaran ini adalah bagian dari
keputusan manajerial apakah suatu perusahaan menggunakan modal atau tenaga
kerja dalam proses produksi. Fokus pada keluaran biaya variabilitas, kita
seharusnya menganggap bahwa biaya yang diharapkan dari beberapa macam
proses yang digunakan adalah sama. Kemudian untuk output yang tetap kita
anggap bahwa biaya total produksi perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut :

()

( )
Dimana

()

menggambarkan jenis biaya produksi jika satu jenis teknologi


yang digunakan, sementara

(0) menggambarkan biaya produksi konstan jika


proses kedua yang digunakan. Jika nilai antara 0 dan 1 yang terpilih, artinya
manajemen menggunakan kedua proses tersebut untuk meningkatkan bagian dari
total output tetapnya. Akhirnya, kita menganggap (

) maka biaya produksi


yang diharapkan tidak mengalami perubahan alami sebagaimana proses itu
berubah.
Profit perusahaan suatu waktu horizon tertentu digambarkan sebagai berikut :

( )
Dimana

adalah pendapatan yang berasal dari penjualan produk. Jika profit


berupa bagian keseluruhan cashflow perusahaan dan diterima pada akhir periode
tunggal, waktu pertama kali nilai perusahaan dapat diberikan berikut :

(){[(

) }(,


contoh sebelumnya menunjukkan bahwa dalam sebuah pasar modal yang
sempurna variabilitas aliran total penghasilan perusahaan dapat mempengaruhi
nilai dalam cara-cara yang memerlukan perhatian manajerial. Namun, setelah
teknologi produksi terpilih dan sifat aliran penghasilan perusahaan ada, maka
lebih lanjut keputusan pembiayaan perusahaan tidak akan mengubah nilai pasar
perusahaan yang sudah mapan.

3.5 Lindung Nilai strategi dan tingkat Return yang diperlukan
Gagasan portofolio dapat diterapkan juga untuk kombinasi kewajiban-aset
untuk posisi aset atau kewajiban yang dianggap secara terpisah. Sejauh ini kita
telah berfokus terutama pada seluruh aliran penghasilan perusahaan seperti hal itu
bertambah kepada pemegang saham, meskipun kadang-kadang kontrak


23

pembayaran utang kita yang dibahas juga mungkin tidak berkorelasi dengan
pendapatan perusahaan. Dalam bagian ini kami menunjukkan bahwa jika
pendapatan dan pengeluaran berkorelasi, risiko seluruh pendapatan perusahaan
yang dipengaruhi itu bersifat korelasi. Hal ini benar-benar terjadi antara mengubah
risiko bisnis melalui proyek-proyek baru yang mengadopsi di satu sisi dan
mengubah risiko keuangan melalui pengeluaran dua kelas sekuritas di sisi lain.

3.6 pengertian Horizon mengenai nilai yang masih berlaku
Selama pasar keuangan itu sendiri sempurna, hubungan antara aliran
pendapatan yang diberikan jenis risiko dan nilai pasar yang di bawah
ketidakpastian hanya seperti yang terjadi di bawah kepastian. Namun, dalam
menentukan tingkat return pasar selama periode waktu berbeda, perkiraan dari
parameter capm untuk waktu yang cocok harus digunakan. Menyediakan
perkiraan benar yang telah digunakan, yang menghasilkan nilai pasar dalam waktu
saat itu dapat digunakan untuk perencanaan tujuan.

3.7 Implikasi bagi manajer keuangan
Dalam sebuah pasar modal yang sempurna, adalah kepastian aliran
penghasilan yang dihargai oleh pasar sehingga bahkan di bawah ketidakpastian
manajer dapat menentukan keputusan operasi dan pembiayaan secara terpisah.
Jika operasi dan pembiayaan keputusan tetap terpisah di dunia
ketidakpastian dengan pasar modal yang sempurna, ada peran manajer keuangan
untuk bermain? Ya!. Pilihan penting rencana produksi optimal masih harus
dilakukan, dan perkiraan arus kas dan karakteristik risiko yang terkait dengan
rencana ini diperlukan. Manajer keuangan juga harus memperkirakan mengubah
rencana produksi perusahaan biaya modal efek.
Semua detail yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek internal
rata-rata tingkat return yang melebihi tingkat harga return pasar yang diperlukan
dan untuk memastikan bahwa keduanya disamakan pada margin dengan memilih
skala investasi.










24

BAB 4. BELANJA MODAL RENCANA DI BAWAH
KETIDAKPASTIAN

Dengan asumsi bahwa perusahaan dapat memperkirakan tingkat
pengembalian (biaya modal) diperlukan untuk aliran penghasilan kelas risiko
tertentu, beberapa pertanyaan dalam belanja modal di bawah ketidakpastian akan
muncul. Pertama, manajer harus menentukan apakah risiko pendapatan proyek-
proyek baru adalah sama dengan penghasilan yang ada dan jika begitu, sejauh
mana proyek tersebut harus diadopsi oleh perusahaan. Jika risiko proyek berbeda
dari perusahaan yang ada risiko usahanya, maksud kebenaran dalam penyesuaian
biaya dana harus ditemukan, dan pertanyaan untuk menentukan skala optimal
proyek juga dapat dipecahkan.
4.1 Membandingkan hal yang baru dan yang sudah ada risikonya untuk
memperoleh laba rencana belanja modal yang optimal
Pertama, kita mempertimbangkan kasus investasi yang menghasilkan constant
returns to scale dan kasus investasi dengan diminishing returns.
1. Pengeluaran-pengeluaran modal dengan return investasi yang konstan
Nilai pasar dapat dijelaskan sebagai berikut :

){[(

](

) }


Sebagai alternatif, tingkat return pasar yang syaratkan pada suatu pendapatan
perusahaan adalah :
(

[
(

)
] (

)
Dengan demikian aturan untuk proyek-proyek yang memiliki risiko bisnis
yang sama seperti perusahaan yang ada tampaknya bahwa proyek tersebut harus
selalu diadopsi, dapat dilaksanakan dengan biaya yang cukup rendah untuk
mengizinkan proyek setidaknya untuk mendapatkan tingkat return yang
diperlukan. Namun, dalam hal ini sangat sulit untuk menentukan skala yang
optimal untuk proyek kecuali dengan asumsi bahwa proyek hanya tersedia dalam
beberapa jumlah terbatas atau bahwa proyek hanya dapat dilaksanakan pada
peningkatan biaya unit.
Sebaliknya, jika adopsi dari setiap proyek tersebut menghasilkan excess return
dari return pasar yang dibutuhkan, pada titik apakah perusahaan berhenti
berinvestasi di dalamnya? kesulitan terletak pada asumsi kami bahwa penghasilan
memperluas faktor skala, asumsi yang benar-benar berarti tingkat internal return
konstan yang diharapkan terwujud pada semua tambahan investasi. karena asumsi
ini tidak mungkin untuk menggambarkan banyak situasi yang praktis, ini akan


25

menjadi berharga berikutnya untuk menjelajahi skenario yang lebih realistis dalam
return marginal proyek yang baru.

2. Pengeluaran-pengeluaran modal dengan diminishing marginal return investasi
Untuk mempertimbangkan kasus diminishing marginal return, anggaplah dana
yang dinvestasikan at time 1 menghasilkan cashflow at time 2 berdasarkan pada :


Dimana I mewakili investasi dollar dalam suatu aktivitas at time 1dan

mewakili
realisasi dollar at time 2 dari investasi tersebut. The time 1 nilai aliran

adalah
menggunakan :

(
) (,


Dimana [(

) sehingga formula tersebut dapat ditulis ulang


berikut :


[(
) (

)]


Manajer harus mengumpulkan dana untuk investasi dalam aset sampai marjinal
dari internal rate of return aset sama dengan tingkat bunga yang dibutuhkan oleh
pasar.

4.2 Diperlukan tingkat Return: perusahaan, divisi, dan proyek
Alasan pendekatan sekarang memerlukan asumsi dengan tingkat output
untuk tetap uang akan dibahas segera, tapi kami menunjukkan bahwa tingkat
output pertama yang tetap dengan perusahaan itu sendiri dapat dianggap sebagai
proyek portofolio investasi. Jika kita biarkan proyek individu menjadi didefinisikan
oleh indeks k, maka kita bisa menulis :
(

[
(

)
] (

)}


Dimana

adalah nilai pasar proyek investasi individu yang relatif terhadap nilai
pasar perusahaan dan

. Pendekatan ini menunjukkan return perusahaan


yang bobot rata-rata return yang disyaratkan oleh pasar pada setiap proyek-proyek
individu.
Dan bobot-bobot tersebut dihitung dengan menggunakan nilai pasar
aktivitas individu. Sebaliknya, tingkat return yang disyaratkn pada aktivitas return
yang berhubungan dengan tingkat return pada perusahaan sama halnya seperti
return sekuritas yang berhubungan dengan return portofolio.

4.3 Penyusutan pajak perisai bawah ketidakpastian
Pendapatan bersih itu diketahui secara pasti dan ketika dikombinasikan
dengan pajak perisai, jumlah itu diskon di riskless rate untuk mendapatkan nilai


26

sekarang untuk periode berikutnya. Ketika penghasilannya tidak pasti beroperasi,
perisai pajak yang melemah yang mengalir dari proyek investasi yang mungkin
harus dianggap berisiko, meskipun, seperti kita sekarang menunjukkan, tidak
selalu risiko sama setelah - pendapatan pajak proyek tersebut. Maka sebuah
penerimaan proyek dinilai, seperti di bagian sebelumnya dengan menerapkan
berbagai tarif diskon yang mengalir ke kas dan pajak tabungan.
Pendapata bersih proyek dapat dijelaskan sebagai berikut :


Dimana

pendapatan setelah pajak dan

adalah hasil pajak tabungan dari


penyusutan peralatan pada tingkat pajak yang dimaksudkan. Nilai sekarang


adalah :

){[(

](

) }


Setelah disubstitusikan maka menjadi :

){[(

](

) }

){[(

](

) }

){[(

](

) }


Kita sekarang menanyakan tentang risiko karakteristik

. Jika perusahaan sudah


besar dan menguntungkan dan proyek kecil dalam perbandingan, kemudian
kemampuan perusahaan untuk mengklaim bahwa depresiasi perisai pajak tidak
terkait dengan hasil proyek tertentu dan karena itu dapat dianggap sebagai bebas
risiko. Dalam hal ini lebih singkat dapat dirumuskan sebagai berikut :

(
){[(

](

) }


Dengan kata lain, depresiasi perisai pajak itu sendiri diskon pada tingkat bebas
risiko, tetapi pendapatan bersih harus pertama dikonversi setara kepastian sebelum
diskon serupa terjadi.
Tujuan utama dalam memisahkan cashflows menjadi komponen adalah untuk
menampilkan pengaruh mereka tertentu pada risiko kombinasi. Setiap kali shield
pajak kurang berisiko daripada proyek itu sendiri, sesuai tarif diskon untuk perisai
pajak akan berbeda dari yang untuk proyek.

4.3 Single-periode dibandingkan model investasi multiperiod
Sejauh ini telah secara eksplisit dianggap sebagai keputusan investasi yang
hanya melibatkan dua poin dalam waktu. Kita berharap sekarang
mempertimbangkan bagaimana pendekatan kami sebelumnya harus diubah jika
pasar untuk investasi nyata barang yang tidak sempurna dan jika terjadi the
cashflows proyek tersebut yang menghasilkan pada beberapa poin dalam waktu.


27

Untuk menggunakan model satu periode di sebuah konteks banyak periode,
kita hanya perlu beranggapan bahwa barang modal riil dapat membawa atau dijual
di pasar sekunder yang sempurna. Kondisi ini, pemilihan tingkat investasi yang
optimal pada setiap periode ( dan khususnya periode pertama ) ini hanya urutan
independen, keputusan periode tunggal yang dapat diambil persis seperti yang
telah kita ditentukan. Pasar untuk barang-barang modal adalah sempurna jika
tidak ada biaya transaksi secara operasional didefinisikan dengan maksud firma
tersebut akan menerima dari penjualan aset sama persis seperti hasil itu harus
akan mengeluarkan untuk pembelian aset.
Hal ini juga mungkin bahwa banyak keputusan investasinya dapat dibuat
dengan model satu periode bahkan ketika ada ketidaksempurnaan kecil di pasar
sekunder. Jika perusahaan mengakuisisi aset, hasil terburuk yang terjadi mungkin
mengharapkan akan menerima cashflow yang satu periode dan penyelamatan nilai
aset bersih setelah periode pertama. Jika aset yang dapat diterima di dasar, ini
seharusnya diperoleh, sejak perusahaan hanya bisa mendapatkan kesempatan
untuk mempertahankan itu untuk penambahan periode.
Di sisi lain, banyak proyek yang bermanfaat mungkin memiliki aset
penyelamatan nilai pada akhir satu periode buruk yang mencerminkan kekuatan
pendapatan kedepan. Dalam kasus tersebut, periode lebih lanjut harus
diperhatikan dalam keputusan investasi.
Kita segera akan memberikan sebuah contoh mengenai bagaimana
pendekatan hanya menggarisbawahi dapat menempatkan untuk bekerja dalam
memecahkan pembebasan sebuah aset multiperiod terkendala, tapi sebelum hal itu
terjadi, ini adalah instruktif untuk membandingkan hal solusi tersebut di atas
untuk diperoleh ketika ada pasar sekunder yang sempurna untuk modal real aset.
Pasar sekunder yang sempurna sepenuhnya mencerminkan diskon kedepan
kekuatan pendapatan dari sebuah proyek di setiap titik waktu.
Catatan juga bahwa bahkan jika tak ada pasar yang sempurna untuk barang
modal sendiri, hasil yang sama akan diperoleh jika jenis untuk barang-barang (
instrumen keuangan menyampaikan kepemilikan hak, seperti saham dan obligasi )
dapat dijual secara terpisah di pasar yang sempurna Biasanya, namun, sejak barang
modal akan hanya sebagian dari aset perusahaan, jenis keuangan ini dalam
memisahkan aset tidak akan tersedia.

4.4 Memperkirakan cashflow dan beberapa kovarian
Untuk menerapkan CAPM untuk analisis belanja modal, hal itu diperlukan
untuk memperkirakan peningkatan sebuah proyek cashflows dan covariance
cashflows tersebut dengan return pasar portofolio. Itulah, diperlukan distribusi


28

probabilitas cashflows yang dihasilkan oleh proyek, seperti kovarians dengan
return pasar portofolio. Kecuali yang terakhir ini entah bagaimana tersedia dari
sumber-sumber alternatif seperti sejarah pengalaman dengan jenis proyek yang
serupa, dua masalah estimasi saling terkait. Selain itu, perkiraan kovarians penting
tergantung pada sifat dari perkiraan distribusi. Hal ini pada gilirannya penting
dalam mempengaruhi tingkat return yang diperlukan untuk proyek tertentu.
































29

BAB 5. PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG DAN RISIKO
KEUANGAN

Dalam bab ini kita mempertimbangkan bagaimana nilai pasar perusahaan,
dan akibatnya pada kekayaan investor, dipengaruhi oleh keputusan manajemen
untuk meningkatkan dana perusahaan yang menggunakan keperbedaan sekuritas
ketersediaan yang ada tersebut - khususnya, obligasi memiliki klaim pertama di
perusahaan penghasilan, dan shrares memiliki klaim sisa.
Dalam beberapa kasus pertama klaim akan riskless satu dan dalam kasus
lain yang tidak, menurut ukuran klaim sebelumnya dalam kaitannya dengan aliran
pendapatan perusahaan. Untuk tujuan expositional kejelasan, keputusan ini adalah
semua diperiksa di bawah asumsi bahwa keputusan operasi telah dipilih dan tetap
di muka.

5.1 Pengaruh Leverage Nilai pasar perusahaan
Di pasar modal yang sempurna sekarang yang diasumsikan, investor setuju
perusahaan yang harus memaksimalkan nilai pasar. Salah satu tugas manajemen,
karena itu, adalah untuk menentukan apakah, diberikan keputusan beroperasi,
perubahan dalam keputusan pembiayaan bisa mempengaruhi nilai pasar
perusahaan dengan cara apapun. Ini adalah pertanyaan yang banyak
diperdebatkan dalam keuangan yang saat ini membutuhkan pertimbangan dalam
beberapa tahap. Kita lanjutkan dengan pertama membahas kondisi di mana
manajer keuangan tidak perlu khawatir tentang komposisi keputusan keuangan.
Setelah penyelidikan kami selesai, kami akan memiliki pernyataan lengkap
mengapa, dan di bawah kondisi apa, manajer keuangan harus peduli dengan
leverage.
Bagian pertama dari penyelidikan leverage kami mengyingkirkan beberapa
kesalahpahaman dengan menunjukkan bahwa bagian tertentu sebelumnya
keuntungan yang dipercaya untuk meningkatkan ilusi. Sebagai contoh, utang ini
sering kurang berisiko, dan karena itu lebih murah, daripada ekuitas. Tapi itu tidak
mengikuti pengamatan ini yang menggunakan lebih banyak utang murah yang
akan selalu menurunkan biaya rata-rata dana perusahaan. Memang, Bagian ini
menunjukkan bahwa di bawah pembatasan tertentu pada suatu lingkungan,
keputusan keuangan tidak dapat mempengaruhi nilai pasar perusahaan,
sebagaimana hasil yang telah dilakukan oleh teorema Modigliani - Miller. Karena
hasil tergantung pada asumsi-asumsi yang dipekerjakan, menafsirkan hasil benar
memerlukan pengetahuan mengenai bagaimana asumsi tersebut bekerja.



30

5.2 Struktur Modal dan CAPM
Pada bagian ini kita juga menunjukkan struktur modal dan nilai pasar
perusahaan yang berhubungan dengan peralatan yang dijelaskan oleh hasil
Modigliani-Miller. Tujuan kami pada bagian ini adalah untuk mempengaruhi
demonstrasi yang menggunakan CAPM.

5.3 Biaya modal dalam pasar yang sempurna
Kami pertama menunjukkan leverage ada bedanya dengan nilai pasar
perusahaan. Untuk mempermudah kita mempertimbangkan kasus di mana hanya
bebas risiko utang yang dikeluarkan. Kita menganggap hutang ini akan dapat
ditebus dengan bunga pada waktu 2.
Ingat bahwa tingkat return saham yang diharapkan perusahaan ditunjukkan oleh
SML.
(

)
Dimana
(

)

Biarkan

menunjukkan distribusi pendapatan perusahaan waktu 2 dan

nilai
pasar saham pada waktu 1. Kami mempertimbangkan dua perusahaan, identik
kecuali perbedaan dalam struktur modal, dan menggunakan sebuah bintang untuk
menunjukkan perusahaan unlevered.
Untuk perusahaan unlevered.
(

)
(


Dan kemudian
(

)
Kalikan di kedua sisi dengan

dan menggunakan kovarian, maka diperoleh :


(

)
Jadi
(

) (

)
Untuk perusahaan levered yang mengeluarkan hanya obligasi riskless,
(

)
(

)

(

)
Atau
(

)

(

)
Kemudian,
(

)

(

)
Sehingga,
(

) (

)

(

)


31

Jika

maka


Atau nilai perusahaan tidak dapat diubah oleh Leverage yang dipengaruhi dalam
pasar yang sempurna.
5.4 Stuctures Modal Yang Kompleks Dan Risiko Keuangan
Masalah menilai risiko keuangan menjadi lebih kompleks seperti berbagai
jenis instrumen yang dikeluarkan. Sebagai contoh, jenis-jenis risiko keuangan yang
terkait dengan instrumen yang berbeda akan tergantung pada jumlah kelas
instrumen yang luar biasa serta struktur kedewasaan mereka. Sebagai contoh, efek
pada risiko keuangan menerbitkan utang jangka pendek mungkin berbeda dari
menggunakan salah satu beberapa kelas dari hutang jangka panjang. Meskipun
demikian, dalam suatu pasar yang sempurna perubahan struktur modal tidak
mengubah nilai pasar perusahaan.

5.5 implikasi Manajerial
Sejauh ini kita telah melihat bahwa dalam sebuah pasar kapital yang
sempurna pendapatan perusahaan dikenakan diskon menurut risiko usaha. Risiko
keuangan tidak mempengaruhi market required rate of return ini. Namun, risiko
keuangan mempengaruhi market required rate yang diterapkan untuk kelas tertentu
dari instrumen keuangan, menurut jumlah relatif dari instrumen yang beredar
berbeda, karena kelas yang berbeda dari instrumen keuangan partisi distribusi
penghasilan perusahaan tanpa mempengaruhi nilai total.
Ada dua hasil implikasi manajerial yang penting ini. Pertama, kita telah
melihat bahwa dalam sebuah pasar kapital yang sempurna biaya modal
perusahaan akan tidak jatuh sebagai biaya pembiayaan (utang) yang lebih rendah
digunakan, karena biaya modal tergantung pada risiko bisnis; yang berbeda jenis
pembiayaan mencapai adalah untuk membagi risiko ini tanpa mempengaruhi
penilaian keseluruhan aliran penghasilan. Kedua, required rate pada bentuk khusus
pembiayaan (utang atau ekuitas) berubah dengan risiko instrumen.
Kedua hasil itu berarti bahwa formula biaya modal rata-rata tertimbang
dapat menyesatkan kecuali hal ini menyadari bahwa rumus memegang sebagai
sebuah identitas memberitahu bagaimana tingkat return pasar (konstan) ini terkait
dengan tingkat return yang diperlukan pada hutang dan ekuitas. Hal ini tidak
cukup, karena itu, untuk menyimpulkan bahwa karena sebuah sumber dana
tertentu tampaknya murah, penggunaannya akan selalu mengurangi biaya modal
sebuah perusahaan.





32

BAB 6. PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG DAN RISIKO
KEUANGAN: LANJUTAN

Bab ini terus penyelidikan masalah keuangan jangka panjang di pasar modal
sempurna di bawah kondisi ketidakpastian. Sejauh ini kami telah menemukan
bahwa manajer dapat menilai biaya modal perusahaan dengan menggunakan
perkiraan dari laba bersih aliran risiko dan bagaimana hal itu mungkin mengubah
adopsi dengan proyek baru. Hal ini dapat menyesatkan, namun, untuk
memperkirakan biaya modal yang menggunakan biaya sekuritas individu,
setidaknya kecuali yang terakhir adalah hati-hati disesuaikan untuk mengenali
kedua salah satu risiko keuangan efek terbitan baru, dan kemungkinan perubahan
dalam risiko bisnis sebagai proyek-proyek yang baru diadopsi. Sekarang kita akan
memeriksa keputusan dividen dan efeknya pada perusahaan pembiayaan, serta
hubungan antara pajak, Kepailitan teknis dan struktur modal perusahaan.
Akhirnya, kami mempertimbangkan pertanyaan tambahan yang terkait dengan
memperkirakan biaya modal perusahaan.

6.1 keputusan Deviden dan nilai perusahaan
Dalam suatu pasar yang sempurna, bahkan di bawah ketidakpastian,
dividen yang dinyatakan oleh perusahaan tidak relevan untuk menentukan nilai
pasar perusahaan. Sementara banyak individu sangat enggan untuk percaya bahwa
ini sepotong argumen struktur permodalan sah sebagai gambaran bagaimana
kebijakan dividen mempengaruhi harga saham di dunia nyata, proposisi tetap
berguna. Untuk, dikatakan untuk manajer bahwa ini tidak selalu dividen per se
yang penting, tapi apa yang mungkin berarti perubahan dividen yang dinyatakan.
Kami sekarang menunjukkan bagian pertama dari argumen sekarang di bawah
ketidakpastian di pasar modal yang sempurna. Efek dari ketidaksempurnaan pasar
juga diperkenalkan.
1. Proposisi yang tidak relevan
Dalam kepastian dunia dengan pasar modal sempurna Deklarasi divdend,
atau perubahan dalam ukuran pembayaran dividen, tidak mempengaruhi nilai
perusahaan. Hasil yang sama memperoleh di pasar modal yang sempurna di
bawah ketidakpastian, karena pembayaran dividen dapat segera dan costlessly
diimbangi, dalam hal sumber daya yang tersedia untuk perusahaan, dengan
menjual saham baru.
Efek bersih dari sudut pandang dari pemegang saham yang ada adalah
sama seolah-olah mereka secara pribadi telah menjual (untuk investor baru) bagian
dari minat mereka dalam perusahaan. Dari sudut pandang perusahaan, efek bersih


33

adalah penurunan nilai penghasilan yang dipertahankan oleh perusahaan (sumber
dari dividen yang dibayar) yang persis dikompensasikan dengan peningkatan
modal ditingkatkan dari pemilik baru yang dibawa oleh hasil penjualan saham
baru. Untuk mengekspresikan ini cara lain, sebuah pasar kapital yang sempurna
tidak ada bedanya Apakah perusahaan meningkatkan keuangan modal dari
sumber-sumber yang dihasilkan secara internal (dengan menggunakan
keuntungan untuk membiayai investasi baru daripada membayar dividen) atau
dari penjualan saham tambahan.
Baik itu juga terhadap sumber diskon pada return harga pasar yang sesuai
untuk risiko bisnis perusahaan. Yaitu return harga pasar digunakan untuk diskon
penghasilan dalam harga saham baru dan juga berlaku sebagai suatu biaya
kesempatan untuk menilai penghasilan yang dipertahankan oleh perusahaan. Ini
berarti pada gilirannya bahwa nilai menarik pemilik yang ada di perusahaan yang
tidak akan berkurang masalah saham baru, karena pemilik yang ada akan
membagi masalah harga baru sehingga menghasilkan persis sesuai pasar suku
bunga. Selain itu, dengan harga ini pembeli akan bersedia untuk membeli saham,
karena seperti saham menawarkan return yang sama sebagai investasi lain yang
sama risikonya di pasar modal sempurna diasumsikan.
2. Dampak pembedaan pajak dan biaya-biaya transaksi
Proposisi dividen tidak relevan ini dapat digunakan untuk menilai beberapa
alasan kebijakan dividen mungkin penting dalam dunia nyata, pasar modal tidak
sempurna. Karena kita mengasumsikan ketidaksempurnaan pasar untuk
mendapatkan hasil yang tidak relevan, ketidaksempurnaan reintroduction dapat
mengubah temuan kami.
Misalnya pendapatan pajak yang dikenakan pada pemegang saham dan
bahwa tarif pajak berbeda menurut Apakah pendapatan yang diterima dalam
bentuk dividen atau apresiasi harga saham (keuntungan modal). Anggap bahwa
pajak pendapatan biasa terjadi pada tingkat yang lebih tinggi daripada pajak
capital gain. Dalam keadaan ini, kecuali ada pembeli saham perusahaan yang bisa
sepenuhnya lepas pajak, Deklarasi dividen mengurangi posisi kekayaan pemegang
saham lain daripada tidak memungkinkan pemegang saham untuk menyadari
keuntungan modal melalui penjualan saham. Dalam keadaan ini Deklarasi dividen
tidak masalah tidak relevan baik untuk pemegang saham atau pemegang saham
potensial, dan karenanya nilai pasar perusahaan dapat diubah oleh yang dibayar
kecuali pemegang saham memiliki beberapa cara untuk melarikan diri tarif pajak
yang lebih berat. Untuk, dalam ketiadaan tersebut berarti, membayar dividen hasil
dalam transfer kekayaan dari pemegang saham yurisdiksi pengadaan pajak.



34

6.2 Pengaruh pajak perusahaan pada leverage
Meskipun kami menunjukkan bahwa jumlah utang dalam struktur modal
perusahaan tidak mempengaruhi nilai pasar perusahaan, situasi berubah secara
dramatis jika dikenakan pajak pendapatan perusahaan dan jika bunga atas utang
luar biasa dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak perusahaan. (Kami kira
juga pendapatan perusahaan cukup besar bahwa pajak bahkan akan tuduhan itu).
Dalam keadaan ini berubah, model pasar sempurna memprediksi bahwa
perusahaan akan dibiayai hanya dengan utang. Untuk masalah utang perusahaan
yang lebih banyak, semakin besar pajak yang disimpan - kesimpulan yang berlaku
apakah utang berisiko atau tidak.
Untuk mengembangkan argumen secara resmi, pertimbangkan dua
perusahaan, levered dan unlevered, dengan distribusi penghasilan yang sama.
Kemudian, mengingat kami biasanya dua poin dalam waktu dan dengan asumsi
tingkat pajak perusahaan , setelah pajak penghasilan perusahaan unlevered akan.

(2)( )

6.3 Probabilitas kebangkrutan teknis tanpa biaya tidak mempengaruhi kesimpulan
Di bawah kondisi pasar tidak sempurna, kondisi teknis insolvensi mungkin
menuju Kepailitan atau reorganisasi (jika itu melibatkan biaya transaksi) yang
menawarkan satu penjelasan mengapa utang ekuitas rasio yang diamati dalam
prakteknya terbatas. Dengan teknis insolvensi berarti perusahaan tidak mampu
memenuhi pembayaran yang dijanjikan dari pokok dan bunga atas utang dari
sumber-sumber yang sudah ada. Karena, oleh Konvensi, biaya transaksi diasumsi
dalam suatu pasar yang sempurna, dan karena itu adalah keadaan diteliti di sini,
untuk saat ini kita harus bertanya apa yang terjadi dalam Kepailitan teknis yang
tidak mengarah pada biaya transaksi. Dalam keadaan seperti itu pemegang
sekuritas utang tidak akan menerima pokok dan bunga mereka secara penuh, dan
para pemegang saham akan menerima sesuatu. Tapi kita telah mempertimbangkan
keadaan ini dalam beberapa contoh sebelumnya, dan itu jelas bahwa dalam
ketiadaan biaya khusus belum dimasukkan dalam model, Kepailitan teknis ini
tidak mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Dengan demikian, saat ini kami
belum dapat menjelaskan mengapa manajer keuangan ingin membatasi
perusahaan leverage. Kita akan mengambil isu-isu ini lagi, dimana alasan tersebut
disediakan.

6.4 Memperkirakan biaya dari berbagai sumber dana
Teori yang dikembangkan hanya menyediakan bantuan berguna yang
menunjukkan bagaimana manajer dapat memperkirakan biaya dari berbagai


35

sumber dana. Untuk saat ini teori menunjukkan bahwa biaya modal tergantung
terutama ( kecuali di hadapan pajak ) di bisnis risiko. Kita di sini menanyakan
apakah ini tingkat return yang diperlukan dapat diperkirakan dari return yang
diperlukan pada perusahaan sekuritas. Mempertimbangkan kasus pertama baru
masalah ekuitas dengan sebuah perusahaan memiliki kedua hutang dan ekuitas
yang luar biasa. Teori memprediksi bahwa jika ekuitas tambahan dikeluarkan,
dengan hasil rasio ekuitas utang yang jatuh, maka tingkat diskon diterapkan untuk
semua ekuitas luar biasa akan biasanya jatuh. Di sisi lain, peningkatan rasio ekuitas
utang karena masalah utang tanpa tambahan, dengan asumsi seperti masalah
mungkin, akan meningkatkan tingkat diskon diterapkan ekuitas tetapi tidak akan
mempengaruhi tingkat diterapkan untuk utang.

6.5 Estimasi biaya rata-rata tertimbang modal
Fakta bahwa nilai pasar perusahaan independen dari struktur permodalan
berarti bahwa biaya modal rata-rata tertimbang konstan dalam suatu pasar yang
sempurna ketika biaya modal perusahaan tidak dikenakan pajak. Rata-rata
tertimbang dihitung menggunakan harga diskon diterapkan untuk sekuritas
individu, dengan nilai-nilai pasar mereka sedang digunakan sebagai beban. Tapi
karena nilai-nilai pasar sekuritas berbeda masalah menyesuaikan pada waktu yang
sama seperti laju return diperlukan, formula biaya modal rata-rata tertimbang
memegang sebagai identitas. Itulah, formula biaya modal rata-rata tertimbang
selalu memegang jika diinterpretasikan dengan benar. Tapi ini tidak berarti, sekali
teks tradisional diasumsikan, bahwa rumus dapat mekanis digunakan untuk
memprediksi efek dari mengubah struktur modal. Catatan akhirnya bahwa semua
hasil ini menganggap risiko bisnis konstan. Jika bisnis risiko berubah, bahkan di
sempurna pasar perusahaan biaya modal berubah.

6.6 Bukti empiris
Akhirnya, kami mempertimbangkan pertanyaan isi informasi perubahan
dalam kebijakan dividen.. Pembaca bisa mengingat bahwa masalah ini sehubungan
dengan tes efisien pasar Jika perusahaan semata-mata untuk meningkatkan dividen
ketika para manajer percaya pembayaran yang lebih tinggi bisa dipertahankan
tanpa batas waktu, investor mungkin menafsirkan bertambah terus karena
menunjukkan bahwa manajer mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi secara
permanen dan dengan demikian menawarkan harga saham setelah pengumuman
publik.
Tapi seperti yang kita sebelumnya mencatat, informasi yang sama tentang
harapan pendapatan di masa depan mungkin berasal dari sumber lain. Pertanyaan


36

yang adalah apakah perubahan harga saham setelah pengumuman dari dividen
berubah. Pettit ( 1972 ) dan watt ( 1973 ) keduanya telah mempelajari pertanyaan ini
dengan hasil campuran dan agak tidak meyakinkan. Menggunakan data bulanan,
watt tidak menemukan efek signifikan pengumuman. Namun, menggunakan data
harian, Pettit menemukan perubahan signifikan dalam waktu 2 hari berikut. Efek
paling dramatis tampaknya berada di bawah penyesuaian ketika pengumuman
sebenarnya sudah tidak tampaknya mencapai pasar antisipasi.






























37

BAB 7. MODEL PERILAKU YANG TERBENTUK DARI
FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL PADA PASAR
MODAL SHANGHAI

Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang peran kaum fundamentalis
dan teknisi di pasar saham Cina. Tiga model ekonometrik digunakan untuk
membedakan pengaruh harga saham yaitu tindakan pedagang yang bertindak atas
pergerakan harga saham atas dasar analisa teknis dan tindakan investor yang
berdasarkan analisa fundamental dan mereka yang bertindak atas pertimbangan
kedua analisis tersebut.
Model diestimasi dengan menggunakan data bulanan dan harian yang
dipilih secara acak pada harga saham dari seratus perusahaan yang terdaftar di
Shanghai Stock Exchange. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa baik bagi
fundamentalis maupun teknisi memiliki peran dalam pembentukan harga saham,
meskipun teknisi tampaknya memainkan peran lebih penting . Hasil ini berlaku
bahkan jika terdapat peran intervensi dari pemerintah. Beberapa penjelasan
disajikan untuk dominasi teknisi.
Bukti survei pada peran perilaku yang dimainkan oleh kaum fundamentalis
dan teknisi disediakan oleh sejumlah penelitian yang dilakukan di berbagai pasar.
Harvey (1993,p.680) menyajikan sebuah argumen menarik untuk bukti survei
sebagai alternatif pemodelan ekonometrik, yang menyatakan bahwa ada banyak
yang bisa dipelajari tentang misteri keuangan internasional melalui pemahaman
trends dan kecenderungan dari pedagang daripada yang bisa didapat dari ratusan
regresi multivariat. Allen dan Taylor (1989, 1990) dan Taylor dan Allen (1992)
meneliti lebih dari 400 dealer valuta asing di London, dengan 60 persen
mengatakan bahwa setidaknya grafik (chart) sama pentingnya dengan analisa
fundamental. Cheung et al. (2004) melakukan survey yang berbasis di Inggris
untuk menemukan bahwa perdagangan teknis yang berbasis pada model
perdagangan yang disukai. Sebuah survei berikutnya oleh Oberlechner (2001)
dimasukkan tingkat hirarki semua pedagang di Eropa pada pasar valuta asing, dan
menemukan dukungan kuat dalam penggunaan analisis teknis. Menkhoff (1997)
dan Lui dan Mole (1998) memeroleh hasil survey yang sama yang dilakukan di
pasar devisa Jerman dan Hong Kong.
Bukti peran kaum fundamentalis juga disediakan oleh suatu studi yang
membandingkan profitabilitas fundamental dan aturan perdagangan teknisi, serta
studi penetapan heterogenitas di pasar keuangan (Lihat Moosa, 2003, hlm 236-240).
Kesimpulan umum dari studi ini adalah bahwa fundamentalis dan teknisi berperan


38

dalam pasar keuangan dan bahwa strategi perdagangan pelaku pasar keuangan
yang digunakan heterogen.
Dalam menggambarkan model, Moosa mengasumsikan adanya empat jenis
pedagang: Teknisi yang menggunakan aturan filter, teknisi yang menggunakan
aturan rata-rata bergerak, fundamentalis yang menggunakan aturan, dan
menggunakan kebijaksanaan fundamentalis. Model ini diuji oleh Moosa dan
Syamsuddin (2003) yang menemukan bahwa hasil pembentukan harga keuangan
dari interaksi pedagang yang menggunakan berbagai macam model teknis dan
fundamental.
Dalam mencari penjelasan untuk dominasi teknisi di pasar saham Cina,
ketertarikan resor orang mungkin sebagai peran kunci yang dimainkan oleh
pemerintah, yang menentukan berapa banyak perusahaan dapat terdaftar setiap
tahun dan berapa banyak saham yang dapat dikeluarkan (Su dan Fleisher, 1999).
Selain itu, proporsi yang signifikan dari perusahaan kepemilikan milik pemerintah
yang tercantum, langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, investor biasa
mengharapkan pemerintah untuk bertanggung jawab pada gejolak kinerja Pasar.
Di sisi lain, pemerintah berusaha untuk mencapai beberapa tujuan melalui
pengembangan pasar saham, seperti meningkatkan kredibilitas pemerintah,
menjaga stabilitas sosial dan menciptakan lapangan kerja baru. Ini berarti bahwa
perilaku pasar adalah independen dari ekonomi fundamental dan kinerja sektor riil
perekonomian. Gambar 7 menegaskan pengamatan ini, menunjukkan rata-rata
pasar selama periode 2000-2005, diikuti oleh lonjakan 2006-07, yang dipercepat
pada semester pertama 2007 (Sebelum penurunan besar awal Juni). Ini tidak berarti
refleksi dari kinerja perekonomian Cina, seperti yang telah berkembang pesat di
seluruh periode penelitian. Aktivitas perdagangan di pasar Cina didominasi oleh
investor individu, karena saham yang dikendalikan oleh pemerintah tidak
diperdagangkan. Namun, investor individu Cina tidak memiliki pengetahuan
investasi dan keterampilan umum (karena mereka tidak berada di bisnis ini untuk
panjang). Karakteristik hasil dominasi menghasilkan noise traders, yang lebih
dekat untuk menjadi teknisi, De Long et al. (1990) telah menunjukkan, perilaku
kebisingan pedagang biasanya tidak dapat diprediksi, dan dapat menyebabkan
perbedaan besar antara harga pasar dan nilai-nilai fundamental. Selain itu,
pedagang kebisingan dapat bertahan lama selama mendapatkan keuntungan yang
lebih tinggi daripada investor canggih untuk bantalan tambahan risiko yang
diciptakan oleh mereka. Sebenarnya, beberapa anomali pasar Cina bisa dijelaskan
oleh perilaku pedagang kebisingan, termasuk spekulasi luas dan volatilitas
berlebihan.


39


Beberapa aspek perilaku keuangan mungkin juga menjelaskan dominasi
teknisi. Karakteristik dari pasar Cina menyediakan lahan yang subur untuk
membuat investor percaya diri dalam penilaian mereka, konsekuensi dari
ketepatan informasi yang melebih-lebihkan (Odean, 1998; Graham & Harvey, 2002).
Selain itu, investor tampaknya menilai peristiwa yang tidak pasti berdasarkan
pengalaman mereka, yang dapat menghasilkan bias yang representiveness dan
menyebabkan perbedaan yang signifikan dari harga pasar dari nilai-nilai
fundamental dari saham.
Konfirmasi bias dan konservatisme juga penting. Bias konfirmasi ada ketika
investor hanya percaya informasi yang mendukung pendapat mereka dan
mengabaikan informasi yang tidak. Di sisi lain, investor dengan konservatisme bias
memiliki reaksi relatif lambat terhadap perubahan pasar karena mereka mungkin
berpikir bahwa informasi baru tidak relevan dan tetap berpegang pada apa yang
mereka yakini sebelumnya. Semua dari fenomena ini tampaknya akan berkembang
di pasar saham China (lihat,Misalnya, Lin, 2005).
Sistem tata kelola perusahaan Cina mungkin juga menjelaskan dominasi Dari
bahasa TEKNISI. Para pemegang saham besar di Cina kemungkinan akan
melembaga dan negara bukan individu. Investor individu mencapai sekitar 30
persen dari total saham, dan ribuan saham tersebut tersebar berpotensi banyak
pemegang saham untuk setiap perusahaan (Hovey et al. 2003). Selain itu, sangat
sulit untuk menemukan pemegang saham individual di dewan direksi, dan
diyakini bahwa kepentingan investor individu tidak terlindung dengan baik. Oleh
karena itu, Mok dan Hui (1998) menyimpulkan bahwa investor individu Cina
terutama mencari modal spekulasi jangka pendek daripada investasi jangka
panjang. Hal ini membuat para investor lebih memilih bersifat teknisi daripada
fundamentalis.







40

BAB 8. ANALISIS KOMPLEMENTASI ALAMI
FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL

Analisis fundamental dan teknikal digunakan sejak lama oleh para analis
untuk dapat memperkirakan harga saham. Kedua bentuk analisis ini seringkali
digunakan secara independen tanpa interaksi satu dengan lainnya. Studi yang
dilakukan ini bertujuan untuk dapat melihat hubungan antara analisis teknikal dan
fundamental, apakah dengan menggabungkan kedua bentuk analisis ini dapat
menghasilkan sebuah prediksi yang lebih tepat terhadap pergerakan pasar saham
Indonesia. Studi ini mencakup seluruh saham yang tercantum dalam LQ 45 di
Bursa saham Indonesia. Hasil riset menunjukkan bahwa, baik analisis fundamental
maupun teknikal secara terpisah memiliki kemampuan untuk dapat
memperkirakan pergerakan harga saham. Namun dengan menggabungkan kedua
analisis ini dalam sebuah model, dapat memberikan kemampuan prediksi yang
lebih kuat. Pada pasar saham Indonesia, analisis teknikal mempunyai kemampuan
yang lebih baik dalam memperkirakan harga saham kedepannya. Karena data
teknikal lebih mudah di akses dan tersedia secara umum dibandingkan dengan
data fundamental seperti prediksi EPS dari analis, yang hanya tersedia bagi
pelanggan dalam jumlah kecil. Dengan menggabungkan kedua analisis ini,
investor dapat memperoleh laba yang lebih besar dibandingkan hanya
menggunakan strategi beli dan simpan, cara penggabungan kedua analisis ini
adalah dimana analisis fundamental dapat digunakan untuk menentukan saham
mana yang cukup baik, dan analisis teknikal dapat digunakan untuk menentukan
momentum kapan untuk membeli dan menjual saham tersebut. Hasil studi ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan dari para pemain saham agar bisa
memperoleh keuntungan yang maksimal.











41

BAB 9. ANALISIS FUNDAMENTAL AND TEKNIKAL,
PENGGANTI ATAU PELENGKAP?

Penelitian ini mengusulkan sebuah model penilaian ekuitas yang
mengintegrasikan analisis fundamental dan teknikal dan dengan mengintegrasikan
kedua analisis tersebut, kita mengenali potensi yang dimiliki fundamental dan
teknikal sebagai bagian yang saling melengkapi daripada sebagai pengganti.
Pengujian menunjukkan bahwa penegasan sifat alami yang saling melengkapi
antara analisa fundamental dan teknikal, dengan kinerja masing-masing yang baik
yang saling berisolasi, model mengintegrasikan keduanya sehingga memiliki daya
penjelas yang unggul dalam penilaian saham.
Hasil pengujian penelitian model hibrida ini tidak hanya mengungkapkan
pentingnya analisis baik fundamental dan teknis dalam menjelaskan harga, tapi
juga mengkonfirmasikan kekuatan penjelas unggul dari model relatif dalam
mempertimbangkan baik variabel fundamental atau teknis dalam berisolasi.
Kekuatan penilitian model hibrida yang terbaik Ini dibuktikan dengan R2
disesuaikan ("AIC") relatif lebih tinggi terhadap penggabungan model baik pada
langkah-langkah fundamental atau teknis, dengan tes verifikasi nilai rasio
signifikan yang lebih lanjut.
Literature valuasi investasi yang masih ada, berupaya dalam menilai
kemampuan analisis fundamental dan teknikal untuk menjelaskan harga saham.
Namun, dalam melakukan hal ini, literatur selalu berfokus pada satu jenis analisis
tanpa menggunakan referensi yang lain. Akibatnya, literatur mengabaikan
kemungkinan bahwa analisis fundamental dan teknikal dapat berfungsi saling
melengkapi daripada sebagai pengganti dalam penilaian ekuitas. Dalam
menjembatani kesenjangan ini dalam literatur, kami mengusulkan model penilaian
ekuitas yang mengintegrasikan pengukuran fundamental dan teknikal. Akhirnya,
temuan sementara kami berhubungan dalam Penilaian saham, sifat alami yang
saling melengkapi dari analisis fundamental dan teknikal memiliki implikasi dalam
konteks penilaian latihan yang lain.

Model Desain
Model Collins et al. (1997), yang berkaitan harga terhadap nilai buku per
saham dan pendapatan per saham saat ini.

Sehubungan dengan Model (1), pengujian menunjukkan bahwa harga sangat
positif tergantung pada nilai buku per saham, sebuah temuan konsisten dengan


42

kerangka penilaian Surplus bersih dikemukakan oleh Ohslon (1995), yang
likuiditas dan adaptasi nilai argumen aset dan hasil pengujian empiris sebelum
(lihat, misalnya, Collins et al (1997);. Dechow et al (1999);. dan, Ely dan Waymire
(1999)). Pengujian juga mengungkapkan bahwa harga menunjukkan
ketergantungan statistik yang sangat positif pada pendapatan per saham saat ini.
Sekali lagi, temuan ini konsisten dengan literatur yang masih ada (lihat, misalnya
Easton (1985); Collins et al (1997);. Dechow et al (1999);. dan, Ely dan Waymire
(1999)) dan argumen bahwa laba per saham berfungsi sebagai proxy dari nilai
pakai perusahaan. Secara keseluruhan, model ini sangat signifikan dan memiliki
adjusted R2 dari 35,26%.
Pengujian model Sebelumnya mirip dengan persamaan (1) yang
mengungkapkan bahwa harga sangat positif tergantung pada nilai buku per saham
(lihat, misalnya, Collins et al (1997);. Dechow et al. (1999), dan, Ely dan Waymire
(1999)). Dua alasan telah dikemukakan untuk ketergantungan ini, yaitu bahwa nilai
buku merupakan sumber daya perusahaan yang dapat dikhususkan sebagai
pendapatan yang dihasilkan di masa depan, dalam mengukur likuidasi atau
adaptasi nilai aset perusahaan (lihat Berger, Ofek dan Swary (1996), dan,
Burgstahler dan Dichev (1997) masing-masing). Seperti dengan nilai buku per
saham, penelitian menegaskan laba per saham saat ini sebagai explanator harga
saham positif (lihat, misalnya, Easton (1985); Collins et al. (1997); Dechow et al.
(1999), dan, Ely dan Waymire (1999)). Penjelasan utama itulah yang ditawarkan
dalam temuan ini adalah bahwa kontemporer laba per saham berfungsi sebagai
proxy untuk nilai perusahaan saat ini, sedangkan nilai buku per saham merupakan
nilai firms exit (lihat, misalnya, Barth, dan penghuni darat Beaver (1996)).
Penelitian suplemen model selanjutnya mirip dengan (1) dengan perkiraan
pendapatan per saham (lihat, misalnya, Dechow et al (1999).), dengan alasan bahwa
proxy nilai informasi variabel lainnya yang ada relevan dengan (1995) Model
Ohlson. Penelitian ini menguji versi model yang dihasilkan tak terbatas, yang
dinyatakan di bawah ini,

Pengujian serupa dilakukan pada penelitian sebelumnya menunjukkan hasil
yang menarik: Sementara Harga menunjukkan ketergantungan statistik yang
diharapkan positif pada kedua nilai buku per saham dan konsensus perkiraan
pendapatan per saham, laba per saham saat ini tidak lagi menjadi
explanator signifikan mengingat adanya variabel independen tersebut. Dechow et
al. (1999) berpendapat bahwa hasil tersebut konsisten dengan konsensus perkiraan
penghasilan yang mengukur tidak hanya subsuming informasi yang terkandung


43

dalam angka laba rugi tahun berjalan, tetapi juga menawarkan informasi tambahan
tentang prospek masa depan perusahaan. Model persamaan (2) sangat signifikan
dalam menjelaskan harga ekuitas, dengan adjusted R2 dari 42,90%.
Faktor momentum yang tergabung dalam Model (3) adalah variabel dummy
yang menangkap return ekstrim kinerja masa lalu dan ditetapkan berdasarkan
ukuran momentum yang dikemukakan oleh Jegadeesh dan Titman (1993 dan 2001).
Dalam membangun variabel-variabel ini, pertama kita menghitung beli dan tahan
laba atas saham yang diperoleh selama periode enam bulan dimulai tepat satu
tahun pada saat model harga, pendekatan analog dengan menghitung
pembentukan titik return Jegadeesh dan Titman (1993 dan 2001). Berdasarkan
return ini, kami peringkat saham dan menetapkan kinerja performance decile
mereka. Saham termasuk dalam bagian atas (bawah) desil dialokasikan pada
dummy sebuah DUP (DDown) sama dengan satu untuk mencerminkan ekstrim
positif (negatif) kinerja mereka selama periode tersebut. Sebaliknya, seluruh desil
saham yang tersisa ditugaskan dummies momentum sama dengan nol. jika kinerja
memang bertahan selama enam bulan berikutnya, yang setara untuk jangka waktu
Jegadeesh dan (1993 dan 2001) periode kinerja Titman, kita berharap untuk melihat
DUP (DDown) sebagai signifikan positif (negatif) explanator dari harga dalam
persamaan Model (3). Model persamaan (3) keseluruhan sangat signifikan, dengan
adjusted R2 dari 75,46%. Menariknya, hasil ini menunjukkan bahwa analisis teknis
memiliki kemampuan yang lebih besar dalam menjelaskan ekuitas nilai dalam
isolasi daripada analisa fundamental.

Sementara pembahasan sebelumnya memberikan bukti kekuatan penjelas
dari kedua analisa fundamental dan teknis dalam isolasi, tidak mengatakan apapun
tentang apakah mereka bertindak sebagai pujian dalam latihan penilaian ekuitas.
Kami menyediakan bukti ini dengan persamaan Model (4) dan (5), dengan hasil
pengujian ini diberikan dalam Tabel V. Sehubungan dengan mantan, hasil
menunjukkan pentingnya kedua jenis analisis dalam menjelaskan harga saham.
Lebih khusus, konsisten dengan temuan sehubungan dengan Model (1) dan yang
masih ada dalam literatur (lihat, misalnya, Collins et al (1997);. dan, Ely dan
Waymire (1999)), buku nilai per saham dan laba per saham adalah explanators
positif yang signifikan dari kontemporer harga saham. Selanjutnya, konsisten
dengan Model (3), pengujian mengungkapkan pentingnya analisis teknis bahkan di
hadapan faktor fundamental, dengan tertinggal harga dan kedua momentum


44

dummies tersisa adalah signifikan dalam menjelaskan harga kontemporer. Selain
itu, Model (4) adalah sangat signifikan dan memiliki adjusted R2 dari 76,29%.
Seperti Model (4), hasil model persamaan (5) memberikan dukungan dalam
melengkapi hubungan antara analisis fundamental dan teknis, mengkonfirmasikan
signifikansi masing-masing jenis ukuran bahkan mengingat adanya yang lain.,
konteks model hibrida kami Menarik, karena dimasukkannya pendapatan
perkiraan per saham yang tidak mengurangi arti dari ukuran pendapatan
kontemporer dalam menjelaskan harga. Temuan ini bertentangan dengan yang
Dechow et al. (1999), yang melaporkan perkiraan laba per saham yang
menggolongkan informasi dalam ukuran laba rugi tahun berjalan. Meskipun
demikian titik perbedaan, Model (5) sangat signifikan secara statistik dan memiliki
adjusted R2 dari 76,86%.
Untuk lebih komprehensif mengevaluasi kekuatan penjelas relatif dari model (1)
sampai (5), kami menambah analisis berikutnya terdapat tindakan adjusted R2
dengan pertimbangan AIC nilai-nilai, perbandingan estimasi AIC model ', yang
memiliki manfaat tambahan kesesuaian yang lebih besar dalam sampel besar.
Pemeriksaan R2 dan nilai-nilai AIC mengungkapkan bahwa Model (1) sampai (5)
adalah kecocokan semakin baik, terbukti dengan peningkatan good fit yang
ditandai flukuasi yang ada dalam pasar. Selain itu, pencantuman baik analisis
fundamental dan teknis dalam model penilaian terlihat pada peningkatan langkah-
langkah pengukuran R2 relatif terhadap Model (1) untuk (3), dan koresponden
drop yang sesuai nilai AIC.















45

BAB 10. PENGGUNAAN ANALISA FUNDAMENTAL DAN
TEKNIKAL OLEH BURSA DEALER: BUKTI
INDIA

Artikel ini melaporkan hasil survei kuesioner pada bulan September,
Oktober/November 2010 tentang penggunaan analisis Fundamental dan Teknik
oleh broker/fund manager di pasar saham India yang membentuk perkiraan
mereka terhadap pergerakan harga saham. Temuan penelitian ini mengungkapkan
bahwa lebih dari 85 persen dari responden mengandalkan analisis baik
Fundamental dan Teknikal untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan
pada cakrawala waktu yang berbeda.
Membayangkan tulisan ini pada tren yang berbeda dari pasar saham dan
tren yang berkaitan dengan penggunaan analisis Fundamental dan Teknikal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ketika pasar bullish lebih mengandalkan pada
analisis teknikal dan ketika pasar bearish itu adalah sebaliknya, investor akan
mengandalkan Analisis fundamental.
Makalah ini memberikan penekanan khusus pada penggunaan alat ini saat
mengambil posisi di Cap Besar, dan perusahaan Mid Cap Kecil. Untuk ini berbagai
perusahaan tujuan di sektor dipilih, yang meliputi, Perbankan, Teknologi
Informasi, Manufaktur, Farmasi dll. Studi ini meliputi pengaturan yang berbeda
pada setiap Organisasi seperti, Izin Hak Guna Bangunan perusahaan, Bank yang
Berlisensi, Perusahaan Reksadana, perusahaan riset Ekuitas, dan lainnya. Penelitian
dilakukan di semua kota besar India dengan kuesioner yang terstruktur terhadap
individu seperti, Direksi, Manajer Investasi, Analis Riset, Broker Senior, Pialang
Junior, Portfolio manajer dan lain-lain.
Dilema yang dihadapi oleh pelaku pasar di pasar sekunder dalam
memprediksi pergerakan harga saham dikelola dengan baik dengan dua
pendekatan, analisis Fundamental dan Teknikal. Karena volatilitas tinggi di pasar
saham itu dianggap sebagai pekerjaan yang sangat ketat untuk memprediksi
pergerakan harga saham masa depan. Pelaku pasar sekunder sering menggunakan
dua teknik peramalan, Fundamental dan analisis Teknikal. Menurut fundamentalis
perbedaan terletak pada pelaku pasar yang memprediksi pergerakan harga saham
dengan menganalisis kondisi ekonomi yang mendasari atas mana mereka
menganggap perubahan harga saham. Timur Tengah Keuangan dan Ekonomi -
Edisi 14 (2011)
Analisis fundamental percaya bahwa analisis ekonomi, strategi, manajemen,
produk, status keuangan dan informasi yang terkait lainnya akan membantu


46

memilih saham yang akan mengungguli pasar dan memberikan keuntungan yang
konsisten untuk investor.
Analisis fundamental adalah pemeriksaan kekuatan yang mendasar yang
mempengaruhi kepentingan ekonomi, sektor industri, dan perusahaan. Yang akan
mencoba untuk meramalkan gerakan masa depan pasar ibukota dengan
menggunakan sinyal dari industri, ekonomi dan perusahaan. Analisa fundamental
membutuhkan pemeriksaan pasar dari perspektif yang lebih luas. Anggapan di
balik analisa fundamental adalah bahwa ekonomi berkembang mendorong
pertumbuhan industri yang mengarah pada pengembangan perusahaan.
Analisis fundamental adalah metode untuk mencari tahu harga masa depan
dari suatu saham yang investor inginkan untuk membeli. Hal ini terkait dengan
pemeriksaan dari nilai intrinsik perusahaan untuk mengetahui apakah harga pasar
saat ini adalah wajar atau tidak, apakah itu terlalu mahal atau di bawah harga dari
kinerja perusahaan itu dan kinerja industry yang mana merupakan milik
perusahaan dan juga skenario sosial politik umum negara.
Pendekatan fundamental menunjukkan bahwa setiap saham memiliki nilai
intrinsik yang harus sama dengan nilai sekarang dari arus pendapatan masa depan
dari saham yang didiskontokan dengan risiko tepat yang terkait dengan suku
bunga. Perkiraan nilai sebenarnya dari saham dibuat dengan mempertimbangkan
penghasilan potensi perusahaan anda. Yang tergantung pada lingkungan investasi
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan industri yang spesifik, daya saing,
kualitas manajemen, efisiensi, profitabilitas operasional, struktur modal dan
kebijakan dividen.
Chartis, sebaliknya, hanya mempelajari perubahan harga saham mereka
sendiri dan percaya bahwa data historical sebelumnya menyediakan indikator
perubahan harga saham masa depan. Chartis menggunakan analisis teknikal,
analisis pergerakan harga saham masa lalu untuk memandu prakiraan dan
keputusan perdagangan di pasar sekunder. Chartisme termasuk pencarian visual
untuk pola data yang diulang sepanjang waktu.
Analisis teknikal memiliki alat dan teknik yang dikembangkan dalam
mempelajari pola-pola masa lalu dan memprediksi harga masa depan. Analisis
teknikal pada dasarnya adalah studi pasar saja. Analisis teknikal mempelajari
teknik karakteristik yang dapat diharapkan pada Mei atau pasar titik balik dan
penilaian obyektif mereka.
Titik balik yang sebelumnya dipelajari dengan tujuan untuk mengembangkan
beberapa karakteristik yang akan membantu dalam identifikasi dasar puncak pasar
utama. Reaksi manusia, pada umumnya konsisten dalam reaksi yang serupa


47

meskipun tidak identik, dengan bantuan berbagai alat, teknikal berusaha untuk
menangkap perubahan tren secara benar dan mengambil keuntungan dari mereka.
"Analisis teknikal diarahkan memprediksi harga suatu sekuritas. Harga di
mana suatu pembeli dan penjual menyelesaikan kesepakatan dianggap sosok yang
tepat yang mensintesis, berat dan akhirnya mengungkapkan semua faktor, rasional
dan irasional kuantitatif dan non-kuantitatif dan merupakan satu-satunya mencari
yang penting ".

10.1 Fundamental Vs. Teknikal
Analisis fundamental seperti laba, arus kas, dan aset, yang berguna dalam
menentukan pembelian dan likuidasi nilai perusahaan. Model pertumbuhan dapat
dibuat untuk mengukur akumulasi potensial dalam nilai perusahaan. Kesulitannya
adalah dalam mencoba untuk menjembatani informasi ini ke harga pasar saham,
sedangkan analis teknikal sering menafsirkan data dengan mempelajari grafik. Dia
mungkin mencari tren Harga, sinyal yang saling bertentangan, atau sedikit
perubahan dalam momentum beli.
Menentukan keberhasilan analisis teknikal sangat sulit karena sifat subjektif
dari praktek ini. Sepuluh analisis teknikal dapat memeriksa grafik yang sama dan
memiliki perbedaan pendapat tentang bagaimana ketika harga akan bergerak.
Banyak analis teknikal yang terkenal, seperti George C. Lane, memiliki tulisan
sedikit mengenai keberhasilan pribadi mereka dalam menggunakan teknik
tersebut.
Analisis teknikal mengatakan apa-apa tentang keuangan perusahaan,
melainkan mencoba masuk ke dalam kepala investor. Analis fundamental akan
mencoba untuk mencari tahu apa saham benar-benar layak, dibandingkan apa itu
yang diperdagangkan. Analisis teknikal akan mencoba untuk mengukur keadaan
emosi pembeli saat ini untuk yang diperkirakan jika akan mungkin terjadi
pembelian lebih lanjut atau penjualan. Artikel ini membahas panjang lebar
beberapa investor Timur Tengah Keuangan dan Ekonomi - Edisi 14 (2011)
pendapat tentang analisis fundamental dan teknikal. Tujuan artikel ini bukan
untuk menentukan seni lebih baik. Sebaliknya, harus berusaha untuk mencari tahu
metode mana yang umumnya digunakan pada saham tertentu.

Review Literatur
Asal Analisis fundamental untuk penilaian harga saham berasal dari Graham dan
Dodd (1934) di mana penulis berpendapat pentingnya faktor fundamental
penilaian harga saham. Secara teoritis, nilai sebuah perusahaan, maka harga
sahamnya, adalah jumlah dari nilai kini dari arus kas didiskontokan dengan


48

tingkat diskonto risiko disesuaikan. Kerangka konseptual penilaian kerja adalah
semangat dari model diskonto dividen terkenal yang dikembangkan oleh Gordon
(1962). Namun, devidend discount model yang melibatkan penilaian perkiraan
pembayaran dividen masa depan yang sulit karena perubahan kebijakan dividen
perusahaan. Dengan demikian, selanjutnya studi mencari arus kas yang tidak
terpengaruh oleh kebijakan dividen dan dapat diperoleh dari laporan keuangan.
Sebuah studi oleh Yu-Lui Hon dan David Mole (1998) melaporkan
penggunaan oleh dealer valuta asing di Hong Kong analisis fundamental dan
teknikal untuk membentuk perkiraan mereka dari gerakan nilai tukar. Temuan
penelitian ini mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen responden
mengandalkan pada kedua fundamental dan analisis teknikalis untuk
memprediksi pergerakan nilai masa depan di cakrawala yang berbeda.
Thomas Oberlechner (2001) menyajikan temuan sebuah kuesioner dan
survei wawancara pada pentingnya dirasakan dari analisis teknikal dan
fundamental di kalangan pedagang valuta asing dan wartawan keuangan di
Frankfurt, London, Wina dan Zurich. Pedagang Devisa mengkonfirmasi bahwa,
dari kedua pendekatan peramalan ini, analisis teknikal lebih menonjol dari yang
lain. Namun Wartawan keuangan lebih menekankan pada analisis fundamental
dari pedagang valuta asing.
Sanjay Seghal dan Meenkashi gupta (2005) menyajikan survei yang
bertujuan untuk memberikan wawasan tentang cara pedagang teknikal beroperasi
di pasar keuangan dan strategi perdagangan yang mereka adopsi. Survei ini
meliputi pedagang teknikal secara kelembagaan dan individu dengan panjang
dengan rekor perdagangan aktif untuk pasar India. Dalam studi ini juga teramati
bahwa responden sampel cenderung menggunakan analisis teknikal bersama
dengan Analisis fundamental untuk seleksi keamanan.
Jenni.L Bettman, Stephen.J.Sault, Emma.JSchultz (2008), mengusulkan model
penilaian ekuitas yang mengintegrasikan analisis Fundamental dan Teknikal,
mereka cenderung untuk mengenali potensi mereka sebagai pelengkap bukan
sebagai pengganti. Pengujian menegaskan sifat yang saling melengkapi
Fundamental dan Teknikal yang ditunjukkan secara alami meskipun telah masing-
masing tampil di model isolasi yang mengintegrasikan keduanya memiliki
kekuatan penjelas superior.
Nobert.M.Fliess, Ronald MacDonald (2002) memberikan arti penting khusus
untuk itu, terbuka tinggi, rendah dan harga tertutup dalam meramalkan rata-rata
dan volatilitas nilai tukar dengan menggunakan analisis teknikal.
Di makalah ini penulis mengusulkan untuk menyelidiki sifat time series dan
isi informasi dari harga-harga yang berbeda, menggunakan berbagai metode dan


49

Co integrasi. Singkatnya, dalam artikel ini ia berpendapat bahwa Analisis Teknikal
harga rendah dan dekat tinggi adalah cara yang berguna untuk belajar tentang
kausalitas granger laten di tingkat kekerapan tukar tinggi.
Doron Nissim dan Stephen.H.Penman (2001), ini membayangkan kerja
penelitian tentang Analisis Laporan Keuangan dan mengidentifikasi bahwa analisis
ini secara tradisional dilihat sebagai bagian dari Analisis fundamental yang
diperlukan untuk penilaian ekuitas. Makalah ini menguraikan analisis laporan
keuangan untuk digunakan dalam penilaian ekuitas. Standar Profitabilitas
dimasukkan, dan diperpanjang dan dilengkapi dengan analisis pertumbuhan.

Pernyataan Masalah
Sebagian besar karya penelitian berkonsentrasi pada pasar valuta asing. Juga
review dari penelitian tidak menyoroti yang saling mengisi dua alat. Ada
kesenjangan lain yang mungkin perbedaan pendapat ada dengan analisis
fundamental dan teknikal ketika berinvestasi untuk jangka panjang dan investasi
jangka pendek yang tidak diteliti dalam penelitian sebelumnya. Survei saat ini
dilakukan setelah meninjau penelitian yang kritis disebutkan di atas bekerja. Survei
ini dilakukan pada pasar saham. Aspek utama dari penelitian saat ini adalah
memahami atribut dari responden ketika pasar bullish atau bearish. Pekerjaan
penelitian saat ini menunjukkan kesesuaian dua alat yang berbeda untuk investor
(Jangka panjang atau pendek). Secara khusus menganalisis preferensi responden
terhadap sifat perusahaan saat memilih saham.
Puncak dari penelitian ini adalah identifikasi yang berbeda industri / sektor
dan penerapan analisis Fundamental dan Teknikal saat mengambil posisi di
industri-industri atau sektor yang sebagian besar penelitian telah tidak tercakup
dalam pekerjaan penelitian.
Tujuan dari Studi
Untuk mengetahui metode umum yang digunakan saat mengambil posisi di topi
perusahaan besar, menengah dan kecil.

Tujuan Khusus
Tujuan dari penelitian ini dapat disimpulkan
Memahami profil demografi responden (untuk tujuan penelitian ini responden
meliputi, Broker, Sub-broker, perusahaan reksa dana, investor Kelembagaan)
Memahami frekuensi penggunaan analisis oleh peserta pasar saham berbagai
sementara investasi di sektor yang berbeda.
Menganalisis adoptability analisis Fundamental dan Teknikal ketika pasar Bullish
dan Bearish.


50

Memahami saran yang diberikan oleh investor informasi bagi investor jangka
panjang dan pendek sehubungan dengan penggunaan analisis.

Sumber Data dan Metodologi
Setelah analisis dari perusahaan pialang saham berlisensi, Sub-broker, perusahaan
reksa dana, bank berlisensi Saham dan analis pasar, kuesioner close-ended
dirancang untuk analisis. Data adalah dikumpulkan dari seluruh kota besar India,
yaitu, Bangalore, Mumbai, Delhi, Chennai, Hubli, Hyderabad dan Cochin.
Kuesioner tertutup berakhir dirawat sampel 600 responden. Karena responden
yang dipilih adalah dari senior berpengalaman, analisis yang dibuat lebih akurat.
Penggunaan alat ini oleh investor informasi seperti, Broker, Sub-broker, manajer
Fund, investor Kelembagaan juga kritis terakhir dalam penelitian ini. Kuesioner
secara statistik divalidasi dengan menggunakan berbagai alat statistik seperti,
Mean, Standar deviasi. Salah satu cara ANOVA tes dilakukan dan diuji sebesar 1%,
5% dan tingkat signifikansi lebih dari 5%. Selain itu, Chi-Square juga dilakukan
untuk memverifikasi hasil.

Analisis dan Interpretasi
Analisis Deskriptif
Analisis untuk Studi dapat dilakukan dengan
a. Memahami profil demografi: usia dan latar belakang pendidikan responden
b. Memahami metode umum yang digunakan saat mengambil posisi di topi
perusahaan besar, menengah dan kecil.
c. Memahami frekuensi penggunaan analisis oleh peserta pasar saham berbagai
investasi di sektor yang berbeda.
d. Menganalisis adoptability analisis Fundamental dan Teknikal ketika pasar
Bullish
dan Bearish.
e. Memahami saran yang diberikan oleh investor informasi bagi investor jangka
panjang dan pendek sehubungan dengan penggunaan analisis.


51


Tabel: 1 dan grafik: 1 menunjukkan distribusi usia responden. Jelaslah bahwa
besar (62%) Persentase responden di atas 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
sampel yang dipilih untuk penelitian memiliki campuran yang kaya pengalaman
dan keahlian.

Tabel 2 dan Grafik 2 menunjukkan latar belakang pendidikan responden, sekitar
49% dari responden adalah lulusan Posting dengan MBA sebagai gelar mereka dan
sekitar 33% dari responden dengan lainnya derajat pascasarjana. Hal ini jelas
menunjukkan kemampuan responden dalam memahami gerakan dari pasar. Oleh
karena itu, penelitian saat ini terkena semacam responden yang baik melek
terhadap pasar baik secara akademis dan profesional.



52


Tabel 3 dan Diagram 3 membayangkan penunjukan responden. Grafik dan tabel
tersebut tampak campuran dari individu yang berbeda dari Apex untuk Mid dan
Lower tingkat yang terlibat dalam proses menanggapi kuesioner. Lebih dari 37%
responden masuk kategori Dealer Senior, 20% dari responden Analis Riset, 16%
dari responden orang lain yang Portofolio manajer, Sub-broker dll 9% setiap
kombinasi Dealer Junior, Direksi dan Manajer Dana. Hal ini jelas menunjukkan
keaslian dari informasi yang dikumpulkan.




53

Tabel 4 di atas dan grafik menunjukkan perusahaan yang dipilih untuk tujuan
penelitian. Yang dipilih perusahaan itu di berbagai segmen pasar investasi dan
termasuk perusahaan pialang Izin, Izin Bank, perusahaan reksadana, perusahaan
penelitian Ekuitas dan lain-lain (sub-broker, pemain swasta, HNIs). Lebih dari 40%
dari sampel merupakan perusahaan pialang Izin, 26% milik Reksadana perusahaan
dan sisanya dari perusahaan riset ekuitas, bank Izin dan lainnya. Sampel
menunjukkan campuran yang baik dari perusahaan yang berbeda yang terlibat
dalam kegiatan investasi dari pasar modal.

Bagan 5: Analisis Fundamental vs Technical Analysis - Jenis Investasi



54


Dari analisis di atas jelas bahwa kedua analisis Fundamental dan Teknikal
digunakan sebagai alat untuk mengambil posisi di semua jenis perusahaan terlepas
dari perusahaan Cap Besar, Tengah dan Kecil. Lebih dari 79,8% responden telah
merespon positif menyatakan bahwa mereka menggunakan kedua alat saat
mengambil posisi di pasar modal. Sementara investasi di perusahaan Cap besar
jumlah yang sama responden telah memilih analisis baik Fundamental dan
Teknikal. Lebih dari 55,3% dari
responden memilih Analisis teknikal lebih 50,6% yang memilih untuk Analisis
fundamental.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua alat analisis yang berjalan seiring
sementara berinvestasi di perusahaan topi besar. Sementara investasi di
perusahaan topi Mid responden telah menunjukkan pendekatan yang konservatif
dengan memilih analisis fundamental sebagai alat analisis untuk memilih saham.
Lebih dari 50,3% dari responden memilih untuk analisa fundamental saat memilih


55

saham dari perusahaan topi Mid. Perusahaan topi kecil responden lebih memilih
kedua alat analisis yang kurang lebih sama. 52,4% responden memilih untuk hasil
Analisis teknikal saat memilih sebuah perusahaan dari sektor ini dimana 50,3%
responden telah memilih untuk Analisis fundamental.

Fitur unik dari makalah penelitian saat ini adalah analisis persepsi responden
terhadap penggunaan analisis Fundamental dan Teknikal saat mengambil posisi di
berbagai sektor. Untuk studi ini peneliti telah mengambil Empat belas berbagai
sektor dan kritis menganalisis peran ini dua alat saat mengambil posisi di berbagai
sektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua Konvensional Industri seperti
Perbankan, Semen, Refineries, Farmasi, Steel, Pupuk, untuk semua perusahaan
responden telah memilih Analisis fundamental untuk menyusun strategi portofolio
mereka. Untuk sektor-sektor modern seperti, Teknologi Informasi, Hiburan,
Telekomunikasi, real estate, Makanan dll produk, responden memilih untuk
Analisis teknikal untuk mengambil posisi mereka.

Bottom Line
Pada intinya survei menyimpulkan bahwa, untuk berinvestasi di semua sektor dan
perusahaan, yang sangat tinggi proporsi responden menempatkan berat badan
pada analisis baik fundamental dan teknik saat membentuk pandangan. Sementara
investasi di perusahaan konvensional seperti Perbankan, Semen, Farmasi, Steel dan
Pupuk responden memilih Analisis fundamental Konservatif selama Teknik
analisis. Investasi di sektor-sektor modern seperti, Teknologi Informasi.
Telekomunikasi, real estate, Makanan produk dll, telah menarik kontribusi analisa
teknik. Karya tulis ini mencoba untuk memberikan jawaban bahwa pertanyaan


56

mengenai penggunaan kedua alat analisis sementara berinvestasi dalam saham
yang berbeda. Ada ada jawaban yang pasti tentang apakah analisis teknikal harus
digunakan sebagai pengganti untuk dasar analisis, tetapi banyak setuju bahwa
memiliki kelebihan bila digunakan sebagai pujian untuk strategi investasi lainnya.

































57

BAB 11. PENILAIAN SAHAM, SEBAGAI AKSES
KRITIKAN PERANAN ANALISIS
FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL


Di Internet ada banyak iklan tentang cara membuat uang untuk investasi. Ini
jelas berarti satu hal yang orang menunjukkan permintaan yang besar pada seperti
informasi. Kami ingin menghasilkan banyak uang, seperti George Soros terkenal
sebagai guru investasi di masanya. Untuk membuat tingkat tinggi luar biasa dari
laba atas efek adalah tidak begitu mudah, sedangkan pokok investasi adalah hanya
untuk menjual saat harga sebuah aset tinggi dan hanya untuk membeli ketika
rendah. Untuk mencapai tujuan investor membuat upaya keras untuk
memprediksi nilai saham masa depan dengan menggunakan teknik variabel. Ada
dua sungai utama dan canggih dalam menganalisisnya: Teknis dan fundamental.
Istilah dalam kertas ini akan membahas dan membandingkan kedua analisis
tersebut. Juga akan menyediakan studi yang lebih rinci dasar teori seperti model
diskonto dividen dan penilaian model harga saham dan menjelaskan beberapa
teknik analisa teknis.
Bagian pertama ini difokuskan pada analisis fundamental, terutama pada
dividen diskon model dan model harga penilaian produktif. Bagian pertama
mendefinisikan analisis fundamental dan menjelaskan alasannya. Yang kedua dan
ketiga bagian membahas model diskonto dividen dan model penilaian harga
produktif menunjukkan keterbatasannya. Bagian keempat membandingkan kedua
teori. Kekhawatiran bagian kedua analisis teknikal. Ini mendefinisikan analisis
teknikal, menjelaskan dasar pemikirannya, dan mengembangkan prinsip-prinsip
utama. Bagian ketiga memberikan perbandingan antara fundamental dan analisis
teknikal.

11.1 Analisis fundamental
1. Analisis fundamental: definisi dan dasar pemikiran
"Analisis fundamental menggunakan prospek laba dan dividen perusahaan,
ekspektasi suku bunga masa depan, dan evaluasi risiko perusahaan untuk
menentukan harga saham yang tepat "(Bodie et al, 2008:237)." nilai saham yang
tepat "juga disebut adil atau nilai fundamental. Howells dan Bain (2002) menyoroti
bahwa di bawah asumsi aliran pendapatan konstan, secara konvensional harga
wajar saham GENAP
keluar investor tingkat "s diperlukan pengembalian saham dengan tingkat
pengembalian,


58

yaitu

dimana Kr -Diperlukan tingkat pengembalian dan D/P -Dividend yield, g-rate
modal
penghargaan. Pada gilirannya tingkat pengembalian didefinisikan dalam Model
Capital Asset Pricing (CAPM), yaitu

dimana

Namun, secara tradisional dengan harga ekuitas wajar ketimbang tingkat
pengembalian berada di bawah pertimbangan. Untuk alasan ini, hal ini berguna
untuk menyatakan penilaian aset konvensional dengan prinsip: "nilai tunai dari
aset adalah sama dengan jumlah uap pendapatan masa depan (Setelah dikurangi
biaya operasional), sesuai diskon "(Howells & Bain, 2002:204), dimana dalam teori
penilaian saham tingkat diskonto adalah tingkat pengembalian. Jadi, diskon nilai
sekarang adalah nilai fundamental dari saham, dan fakta ini digunakan untuk
model dalam analisis fundamental. Selain itu, Bodie et al (2008) menyatakan bahwa
harga penjualan saham sama dengan nilai fundamental, bila diperlukan tingkat
pengembalian yang diharapkan sama dengan memegang periode ulang, dan untuk
saham overpriced tingkat pengembalian lebih besar dari tingkat pengembalian
yang diantisipasi. Namun, metode penilaian saham apapun adalah dibentuk untuk
membuat perbandingan relatif tidak mutlak antara ekuitas.

11.2 Devidend discount model
a. Dividen Generalized diskon Model
Implementasi utama dari prinsip di atas adalah model diskonto dividen (DDM):
dalam kesetimbangan harga saham sama dengan sejumlah dividen yang
diharapkan dan penjualan harga ekuitas yang didiskontokan dengan tingkat
pengembalian, atau nilai sekarang (Mishkin & Eakins, 2006:278), yaitu



59

Namun, DDM umum, penyederhanaan matematika dari DDM, P ,
mengabaikan harga jual yang diharapkan. Lorie dan Hamilton (1973) menjelaskan
bahwa prediksi dividen pada saat penjualan mendefinisikan harga penjualan, serta
diskon masa depan harga jual tidak signifikan ketika saham yang tahan selama
waktu yang sangat lama (P.116). Para DDM umum lebih realistis, karena saham
tidak memiliki jatuh tempo.

b. Pertumbuhan Gordon devidend discount model
Kemajuan lebih lanjut dari model diskonto dividen umum adalah Model
pertumbuhan Gordon yang didasarkan pada asumsi pertumbuhan dividen
konstan. Howells dan Bain (2002) menyatakan bahwa pertumbuhan dividen
dijelaskan oleh inflasi dan pertumbuhan keuntungan karena investasi baru. (P.344).
Dengan asumsi bahwa dividen tumbuh pada g konstan yang dinilai, DDM umum
yang muncul sebagai:

Jadi, Gordon pertumbuhan DDM, atau satu periode model:

dimana g-an pertumbuhan yang diharapkan dari dividen, yang harus lebih rendah
dari tingkat pengembalian yang dibutuhkan.Selain itu, Bodie et al (2008)
berkomentar kesimpulan utama dari pertumbuhan konstan DDM adalah bahwa g,
pertumbuhan yang diharapkan dari dividen, juga merupakan tingkat kenaikan
nilai. Selanjutnya, dengan menggunakan rumus pertumbuhan konstan DDM,
mudah untuk menyimpulkan hubungan antara harga saham dan variabel eksogen
(p.408).

c. Multistage devidend discount model
Tingkat pertumbuhan konstan tidak selalu relevan, karena setiap
perusahaan dalam jangka panjang mengalami siklus kehidupan. Jadi, ada dua
tahap dan tiga tahap model yang benar mengenai Kelemahan ini.
Dua-tahap model yang menganggap bahwa suatu perusahaan melewati dua
periode, sebelumnya dan tahun matang. Bodie et al (2008) percaya bahwa selama
tahun sebelumnya, dividen tingkat pertumbuhan lebih tinggi, karena ada ruang
untuk investasi yang menguntungkan. Namun, selama kematangan pertumbuhan
lebih rendah karena persaingan yang lebih tinggi dan kurangnya investasi (P.412).
Dalam kasus model tiga-tahap, ada periode transisi antara yang pertama
dan yang kedua, ketika tingkat pertumbuhan dividen secara bertahap menurun.


60

Lorie dan Hamilton (1973) memberikan penentuan kuantitatif pertumbuhan untuk
setiap model:
"(1) ... mengekstrapolasi ke masa depan yang tidak terbatas harga terbaru tahunan
rata-rata pertumbuhan;
(2) ... mengekstrapolasi laju pertumbuhan terakhir untuk beberapa tahun dan
kemudian mengasumsikan bertahap regresi pada tingkat pertumbuhan terhadap
tingkat rata-rata untuk perekonomian nasional;
(3) ... ekstrapolasi tingkat saat ini ke masa depan dan kemudian postulat perubahan
mendadak dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional "(p.134).
Model multistage berguna untuk menjelaskan Paradox Petersburg, ketika
pertumbuhan perusahaan saat ini melebihi tingkat pengembalian yang diperlukan.
Dalam keadaan seperti itu, sebuah nilai diperkirakan perusahaan akan menjadi
sesuatu tak terhingga.
Grafik berikut (Gambar 1) merangkum asumsi multistage yang DDM:

Gambar 1. Dividen pertumbuhan 2 - dan 3 - model periode
(Sumber: Howells & Bain, 2002:362)

d. Kelemahan Utama dari model diskonto dividen
Perangkap utama DDM yang terjadi baik karena asumsi penyederhanaan
atau karena peramalan yang salah. Mishkin dan Eakins (2006) membahas tiga
masalah DDM pada: perkiraan pertumbuhan, menghitung risiko, dan peramalan
dividen (p.285). Yang pertama berkaitan dengan perkiraan pertumbuhan
perusahaan. Rata-rata dari kurs historis adalah perkiraan buruk, karena tidak
memperhitungkan dampak dari kondisi ekonomi saat ini dan perubahan dalam
perusahaan. Selain itu, menurut penelitian dari Nassah dan Strauss (2004) dalam
tengah 1990-an, sekitar 43% dari saham yang dinilai terlalu tinggi, karena ada baik
tinggi harapan tentang pertumbuhan dividen dan pesimisme tentang tingkat yang
diperlukan dari abstraksi yang ada. Perangkap kedua bekerja dengan berisiko.
Tingkat pengembalian adalah diperkirakan oleh CAPM, yang menciptakan


61

masalah untuk menghitung beta tepat, Dalam Bodie et al (2008) faktor-faktor
spesifik perusahaan pendapat membuat beta sangat volatil (p.208). Selain itu, ada
beberapa keraguan tentang keandalan CAPM. Misalnya, Geltner D. (1989)
mengatakan "Model Aset Modal Pricing model ekuilibrium umum harga aset,
derivasi formal yang selalu melibatkan asumsi penyederhanaan realistis " (P.467).
Kelemahan ketiga adalah peramalan dividen. Rasio pembayaran tergantung pada
banyak faktor. Misalnya, Brown et al (September, 2002) menganalisis Australia
analis keuangan "dividen diperkirakan lebih dari 1985-1998 dan menemukan
bahwa 10-15% kesalahan dalam ramalan dijelaskan oleh jumlah data yang
diperoleh tentang perusahaan dan ketidakpastian tentang performa (abstrak).

11.3 Harga model yang mendapatkan penilaian
a. Harga produktif penilaian model: definisi dan implementasi
Setelah mempertimbangkan kelemahan dari DDM, adalah logis untuk
beralih ke Harga teori alternatif Produktif Penilaian Model yang memiliki
keuntungan, yaitu Model ini berlaku untuk semua perusahaan dengan prospek
pertumbuhan yang tidak pasti dan tidak konsisten dividen pembayaran. Misalnya,
Lorie dan Hamilton (1973) menarik contoh tentang Litton Industries, Inc yang
merupakan perusahaan yang sukses dengan harga positif, bahkan meskipun tidak
membayar dividen (p.118). Untuk mulai dengan, penting untuk menentukan Harga
pendapatan rasio (P / E rasio) (atau penghasilan multiplier). "Rasio Laba Harga
memberitahu kita harga yang investor harus membayar untuk membeli sebuah
klaim pada aliran pendapatan (Yang mungkin dibayarkan sebagai dividen atau
ditahan untuk re-investasi dan modal pertumbuhan) "(Howells & Bain, 2002:350).
Secara matematis, itu adalah rasio antara arus harga saham dan laba masa depan.
Mengenai tujuan penilaian saham pelaksanaan produktif harga- rasio adalah
untuk bekerja di luar harga seperti itu, menurut Howells dan Bain (2002), itu
GENAP keluar harga-pendapatan rasio dan tingkat pengembalian P / E = Kr
(P.348), atau, menurut Mishkin dan Eakins (2006), untuk melipatgandakan prediksi
laba per saham yang diperkirakan oleh P / E rasio: P / E * E = P (p.283). Namun,
tujuan utama dari P / E rasio adalah untuk membuat perbandingan relatif. Jadi,
ketika sebuah perusahaan "s P / E ratio di atas rasio industri, ada kemungkinan
bahwa saham terlalu mahal dibandingkan dengan harga industri. Ini memberikan
sinyal baik dari menjual saham, karena harga harus cenderung satu industri.
Namun, ada ruang untuk penjelasan lain dibahas oleh Mishkin dan Eakins (2006):
(1) perusahaan ini akan tumbuh di masa depan, sehingga akan meningkatkan
pendapatan, yaitu P / E rasio menurun, (2) perusahaan ini relatif kurang berisiko,
sehingga lebih menarik, yaitu harga yang lebih tinggi (p.283).


62

Peluang pertumbuhan adalah salah satu perhatian dari para analis, sehingga
hubungan antara kesempatan investasi, atau laba atas ekuitas (ROE), dan P / E
rasio adalah penting. Bodie
et al (2008) menunjukkan bahwa dalam kasus ROE> Kr (Tingkat pengembalian),
meningkat dalam rasio yang ditanam kembali akan meningkatkan rasio P / E, dan
sebaliknya ketika ROE <Kr , P / E menurun (Hal.420). Hal ini juga penting untuk
menambahkan bahwa saat ini analis menggunakan berbagai rasio dalam rangka
untuk memprediksi harga saham masa depan.

b. Kekurangan utama dalam harga saham model penilaian
Tantangan dalam model penghasilan Harga adalah untuk menentukan laba.
Produktif dalam P / E rasio adalah ukuran akuntansi, sehingga sangat tergantung
pada akuntansi konvensi dan aturan. Selain itu, negara praktik akuntansi tertentu
membuat analisis yang lebih rumit. Misalnya, Aron (dikutip dalam Kumar &
Hyodo, 2001:30) menemukan bahwa Jepang P / E rasio "perkiraan menurun bentuk
49,6-19,1 setelah metode akuntansi Jepang diadaptasi untuk yang AS. Menurut
Bodie et al (2008) selama inflasi yang tinggi sebuah perusahaan "nilai ekonomi
sejati diremehkan, jika prinsip biaya historis yang digunakan (hal. 422). Gambar 2
berikut menunjukkan invers hubungan antara inflasi dan P / E rasio.


Gambar 2. P / E rasio Index, S & P 500 dan Inflasi
(Sumber: Bodie et al, 2008:422)
Selanjutnya, Lorie dan Hamilton (1973) menyoroti dilema antara keduanya, apakah
menggunakan laba yang dilaporkan atau "normal" satu. Dia berpendapat penting
untuk memproses "Normalisasi laba", ketika suatu perusahaan sangat dipengaruhi
oleh siklus pasar, jika tidak P / E rasio akan menilai terlalu tinggi (undervalued)
ketika ada regresi (booming) (Hal.138).



63

11.4 Perbandingan antara devidend discount model dan model penilaian harga
saham
Howells dan Bain (2002) merangkum perbedaan utama dan persamaan
antara P / E ratio dan Model DDM. Pertama-tama, DDM dan P / E rasio adalah
model yang
dasarnya identik, karena mereka didasarkan pada . Kedua, DDM
menunjukkan "nilai wajar", sedangkan P / E rasio hanya menunjukkan harga
relatif. Ketiga, nilai perusahaan yang diperoleh dengan metode rasio tidak secara
eksplisit menunjukkan risiko perusahaan, sedangkan terintegrasi dalam DDM
(p.349).

11.5 Analisis teknikal
1. Analisis teknikal: definisi, dasar pemikiran, prinsip utama, dan keandalannya
Setelah membahas fitur utama dari analisis fundamental, adalah logis untuk
beralih ke analisis teknikal yaitu metode kedua dalam penilaian saham. "Analisis
teknikal adalah metode memprediksi pergerakan harga di tren pasar masa depan
dengan mempelajari grafik dari aksi pasar masa lalu yang memperhitungkan harga
akun instrumen, volume perdagangan dan, bila memungkinkan, open interest
dalam instrumen tersebut "(. Pengantar analisis teknikal, 1999:8). Fitur utama dari
analisis teknikal adalah implementasi grafik dan studi tren untuk mengenali sinyal
dari menjual atau membeli. Tidak ada pembenaran teoritis yang tepat dari analisis
teknikal, tetapi ada beberapa penjelasan mengapa tren yang diamati. Grinblatt dan
Han (dikutip dalam Bodie et.al 2008:273) menyimpulkan bahwa kecenderungan ini
dijelaskan oleh "efek disposisi", yang menyiratkan bahwa kerugian secara perlahan
akan disadari oleh investor. Selain itu, Malkiel (2007) menyebutkan efek
kerumunan, investasi yang menguntungkan yaitu menarik investor lebih banyak,
sehingga permintaan meningkat naik dengan harga keseimbangan (p.106). Semua
penjelasan didasarkan pada perilaku bias.
Prinsip-prinsip utama dari analisis teknikal berasal dari Dow Theory yang
menganalisis kecenderungan umum. Highlights dari Dow Theory adalah sebagai
berikut: rata-rata mengambil mempertimbangkan segala sesuatu yang dikenal, ada
tiga tren pasar: besar atau jangka panjang perubahan harga, antara dari 3 minggu
sampai 3 bulan, dan minor jangka pendek pergerakan harga (Pengantar analisis
teknikal, 1999:21). Edwards dkk (2001) menyebutkan Dow Theory sebenarnya
menganalisis "tren pasar umum" pada perusahaan yang biasanya dikenal sangat
tergantung (p.12). Prinsip Sederhana beralih ke analisis tren canggih yang rumit.
Salah satu contoh adalah pola Kepala dan Bahu (Gambar 3):


64


Gambar 3.Head-dan-pola Bahu
(Sumber: Edwards et al, 2001:58)
Pola ini terdiri dari tiga puncak, secara keseluruhan mengingatkan dua bahu
dan kepala. Fitur utama dijelaskan dalam "Pengantar analisis teknikal" (1999):
Kepala-dan-Bahu biasanya diamati setelah panjang tren ke atas; ada volume
perdagangan tinggi melalui bahu kiri dan kepala setelah volume menurun,
melanggar garis leher menyiratkan bahwa pola kedua selesai dan sinyal dari
penurunan harga (68). Persegi panjang, segitiga dll adalah contoh lain dari pola.
Apakah teori ini dapat diandalkan? Jelas, investor mengekspos diri untuk
risiko setiap kali mereka bertindak, karena cukup sulit untuk mengungguli pasar.
Selanjutnya Bodie et al (2008) berpendapat bahwa "strategi trading dapat merusak
diri sendiri", karena lebih sulit untuk membuat laba membentuk sinyal ketika
semakin banyak orang bereaksi pada mereka (p.275). Selain itu, ada banyak
pengecualian dalam analisis, apa yang meragukan keandalannya. Salah satunya
adalah perangkap beruang, kenaikan harga yang tajam setelah sinyal beruang.
(Malkiel, 2007:104). Artinya bahwa investor menerima sinyal beruang atau sinyal
untuk menjual sekuritas, tapi harga tiba-tiba naik menyebabkan kerugian.

11.6 Perbandingan antara analisa teknikal dan fundamental
Kedua analisis fundamental dan teknikal dimaksudkan untuk mengetahui
perkiraan harga masa depan. Secara logis, harus ada perselisihan metode mana
yang lebih menguntungkan. Peneliti dan praktisi dibagi menjadi dua front. Di
antara Wall Street analis, mayoritas mempraktekkan teori dasar, sedangkan
perannya adalah chartists menjadi lebih signifikan, sebagai informasi teknis yang
lebih mendalam dituntut oleh investor dan peneliti. Namun demikian, metode
tersebut sangat berbeda dengan prinsip-prinsip, asumsi, dan implementasi. Jadi
perbedaan utama yang mengintai dalam definisi itu sendiri. Pertama-tama analisis,
teknikal menggunakan informasi pasar hanya masa lalu, sedangkan analisa
fundamental memprediksi data dasar masa depan yang menggunakan semua
informasi yang tersedia. Selain itu, ada asumsi yang berbeda yang mendasari
masing-masing analisis. Menurut Malkiel (2007) chartists percaya


65

bahwa semua informasi mendasar dari perusahaan adalah tidak relevan, seperti
yang sudah diakui oleh pasar, serta "bahwa pasar hanya 10% logis dan 90%
psikologis" (P.101). Dengan kata lain, pasar saham tergantung pada sikap investor,
pendapat dll. Juga, fundamentalis dalam analisis mereka mengkhususkan oleh
industri, sedangkan chartists menerapkan teknik yang sama untuk setiap
perusahaan. Chartis dianggap pedagang jangka pendek, sedangkan fundamentalis
terfokus pada prospek penguat panjang. McDonald (2002) berbagi dengan poin
pengalaman sendiri bahwa analisis teknikal lebih mendalam untuk memprediksi
harga dalam 6 bulan Interval (p.48). Meskipun berbagai perbedaan, ada kesamaan
kecil. Hal ini tersembunyi dalam memahami peran dasar informasi dalam kedua
analisis. Edwards et al (2001) menentang kritik tentang kebodohan dari informasi
fundamental perusahaan dengan analisis teknikal yang mengakui bahwa tren pasar
modal berasal dari statistik dari informasi fundamental diperoleh juga (hal.11).
Hal ini sangat penting untuk membahas kedua analisis dari perspektif
Efisien Pasar Hipotesis (EMH). Menurut Dyckman dan Morse (1986), EMH adalah
ketika "Harga saham secara akurat mencerminkan informasi yang tersedia. Jika
demikian, tidak ada jumlah surat berharga analisis secara konsisten dapat
menghasilkan di atas normal kembali, dan harga saham akan menyesuaikan cepat
dan tepat untuk informasi baru "(hal.1). Penyesuaian di pasar saham muncul begitu
cepat sehingga tidak ada kemungkinan untuk menikmati pengembalian yang lebih
tinggi. Namun, ada yang berbagai bentuk EMH yang menyediakan bahwa analisa
fundamental masih dapat yang sesuai. Hipotesis bentuk lemah berarti bahwa
semua data masa lalu sudah tercermin dalam harga. (Bodie et al, 2008:235). Jadi
chartists menggunakan grafik yang didasarkan hanya pada masa lalu informasi
tidak dapat mengungguli pasar, sedangkan analis fundamental meneliti laporan
keuangan, berita tentang perusahaan masih memiliki kesempatan untuk menuai
keuntungan.
Hipotesis semi-kuat dan kuat, yaitu semua informasi publik yang tersedia
dan bahkan orang dalam "informasi sudah diakui oleh pasar (Bodie et al, 2008:235),
menolak sebagai fundamental ataupun sebagai analisis teknikal.

Kesimpulan
Untuk menyimpulkan, ada dua jenis metode bagaimana memprediksi harga
di masa depan: teknikal dan analisis fundamental. Analisis fundamental adalah
berdasarkan prinsip bahwa diperlukan menilai atau kembali adalah untuk menjadi
sama diharapkan holding periode ulang. Lebih jauh, aplikasi prinsip ini devidend
discount model dan harga produktif model penilaian. Kedua model memiliki
implikasi dan keterbatasan.


66

Metode kedua adalah dengan menggunakan analisis teknikal, grafik yaitu untuk
memprediksi harga di masa depan. Mempelajari tren memainkan penting peran
dalam metode ini. Kedua analisis fundamental dan teknikal ini berdasarkan
perbedaan asumsi dan prinsip, sedangkan tujuan mereka adalah identik. Kedua
analisis memiliki kelebihan dan kekurangan mereka. Jadi, ada sebuah diskusi tak
berujung tentang mana yang lebih handal.































67

BAB 12. NILAI EKONOMIS INFORMASI
FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL PADA PASAR
VALAS YANG SEDANG BERKEMBANG

Kami mengukur nilai ekonomis informasi yang diperoleh dari
makroekonomi variabel dan dari analisa tehnikal untuk emerging market mata
uang. Menggunakan sampel dari 23 pasar negara berkembang dengan tukar
mengambang tingkat rezim selama periode 1995-2007, kami dokumen bahwa
kedua jenis informasi dapat dimanfaatkan untuk menerapkan strategi perdagangan
yang menguntungkan. Sejalan
dengan bukti dari survei profesional devisa tentang menggunakan analisis
fundamental dan teknis, kita menemukan bahwa menggabungkan dua jenis
informasi meningkatkan kinerja risiko disesuaikan dari invest strategi pemerintah.
Literatur tentang peramalan nilai tukar secara ekstensif menganalisis
prediksi isi dari dua jenis informasi: berita pada fundamental ekonomi makro
seperti yang digunakan dalam model nilai tukar struktural, dan informasi dari
harga historis seperti yang digunakan dalam aturan perdagangan teknis. Meese
dan Rogoff itu (1983) menemukan bahwa model struktural tidak dapat
mengalahkan perkiraan berjalan naif acak pada cakrawala pendek masih berdiri
setelah 25 tahun penelitian intensif, lihat Cheung et al. (2005) untuk penilaian
terakhir. Ada agak lebih mendukung bukti manfaat informasi makroekonomi
untuk peramalan kurs yang berlaku pada cakrawala lebih lama, lihat Markus
(1995), Kilian (2001) dan Berkowitz dan Giorgianni (2001), antara lain. Secara
umum, kinerja aturan perdagangan teknis di cakrawala singkat telah ditemukan
untuk menjadi jauh lebih baik, lihat Sweeney (1986), Levich dan Thomas (1993) dan
Neely dan Weller (1999), dengan Menkhoff dan Taylor (2007) memberikan survei
komprehensif terakhir. Namun demikian, Olson (2004), Pukthuanthong-Le dkk
(2007) dan. Neely et al. (Dalam pers) melaporkan bahwa profitabilitas analisa
tehnikal telah melemah secara substansial dalam beberapa tahun terakhir,
setidaknya untuk mata uang dikembangkan.
Kemampuan prediksi model nilai tukar struktural dan teknis perdagangan
aturan umum telah dipertimbangkan dalam isolasi. Ini sangat luar biasa, dalam arti
bahwa survei di antara peserta pasar valuta asing selalu menunjukkan bahwa
mereka menganggap kedua jenis informasi menjadi faktor penting untuk
menentukan pergerakan nilai masa depan tingkat, lihat Taylor dan Allen (1992),
Menkhoff (1997), Lui dan Mole (1998), Cheung dan Chinn (2001), dan Gehrig dan
Menkhoff (2004). Tidak mengherankan kemudian, sebagian besar profesional
valuta asing menggunakan beberapa kombinasi dari mendasar dan analisis teknis


68

untuk pengambilan keputusan mereka sendiri, dengan bobot yang diberikan
kepada analisis teknis menjadi lebih kecil sebagai peramalan (atau perdagangan)
cakrawala menjadi lebih lama.
Bobot ditugaskan untuk informasi fundamental dan teknis untuk horizon
diberikan Zon juga dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, Frankel
dan Froot (1990) memberikan empirical bukti untuk beralih dari peramal
profesional banyak dari yang "fundamentalists "(menggunakan model struktural
dan data makro) untuk bertindak sebagai" chartists " (Menggunakan analisa
tehnikal) selama paruh kedua 1980-an. Mereka memotivasi perilaku berubah
dengan kenyataan bahwa kaum fundamentalis mengalami negatif yang besar
return pada pertengahan 1980-an, ketika harga mata uang menyimpang dari dasar
mereka nilai-nilai. Konsep perilaku switching telah dibakukan dalam apa yang
disebut heterogeneous agen model. Brock dan Hommes (1997, 1998)
mengembangkan keseimbangan model di mana agen memperbarui keyakinan
mereka tentang profitabilitas investasi strategi berdasarkan kinerja masa lalu
mereka. Model ini menunjukkan bahwa rasional di vestors dapat beralih di antara
sederhana (gratis) strategi dan canggih (mahal) strategi. Ketika semua investor
mengikuti harga strategi sederhana dapat menyimpang dari mereka nilai
mendasar, sehingga bermanfaat bagi investor untuk terlibat dalam strategi
kombatan, karena keuntungan diharapkan meningkat. Harga yang kemudian
mendorong return ke nilai fundamental dan laba bersih yang diharapkan untuk
investor canggih negatif, yang membuat mereka beralih return ke strategi
sederhana dan gratis yang lagi mungkin mengakibatkan harga bergerak menjauh
dari nilai dasar mereka. Ini heterogeneous agen model baru saja diterapkan pada
pasar mata uang, secara eksplisit memungkinkan untuk kehadiran kedua chartists
dan fundamentalis, lihat Chiarella et al. (2006), dan De Grauwe dan Grimaldi (2005,
2006). Kepentingan relatif dari dua jenis pedagang (dan, karenanya, kedua jenis
informasi) bervariasi dari waktu ke waktu sebagai investor diasumsikan untuk
beralih antara strategi menurut masa lalu relatif mereka kinerja. De Grauwe dan
Markiewicz (2006) menawarkan interpretasi alternatif model ini, di mana pelaku
pasar menggabungkan analisis teknis dan Funda-
mental yang informasi dalam rangka untuk meramalkan masa depan tarif valuta
asing, dengan bobot bervariasi dari waktu ke waktu sebagai fungsi profitabilitas
terakhir.
Sebagian besar penelitian tentang peramalan nilai tukar telah difokuskan
pada pasar berkembang. Hampir perhatian telah dibayarkan kepada mata uang
emerging market, mungkin karena fakta bahwa negara-negara berkembang banyak
mempertahankan nilai tukar tetap atau dipatok rezim sampai cukup baru-baru.


69

Sejak pertengahan 1990-an, sekitar, lebih dan lebih negara telah beralih ke rezim
nilai tukar mengambang, sehingga dengan sekarang deret waktu panjang serta
lebar penampang cukup untuk menjamin berarti investigasi prediktabilitas nilai
tukar di pasar negara berkembang. Untuk terbaik dari pengetahuan kami, kami
adalah yang pertama untuk melakukan analisis tersebut. Sebelumnya empiris
penelitian pada model agen heterogen juga telah terbatas pada mata uang
dikembangkan pasar, seperti Vigfusson (1997) dan De Jong et al. (2006), yang
hanya melaporkan bukti terbatas yang mendukung perilaku switching yang
diasumsikan dalam teori model. Studi kami memberikan kontribusi untuk sastra
ini dengan memeriksa profitabilitas perdagangan strategi yang beralih di antara
strategi fundamentalis dan chartist berdasarkan pada kinerja masa lalu di pasar
mata uang muncul.
Dalam tulisan ini kita melakukan analisis yang komprehensif dari nilai
ekonomi dari teknologi dan informasi fundamental di pasar mata uang muncul.
Secara khusus, kami menilai kinerja strategi perdagangan mata uang, sesuai
bulanan fundamentalisme
tal informasi yang diperoleh dari perbedaan suku bunga riil, pertumbuhan PDB,
dan rasio uang beredar untuk cadangan devisa, serta satu set setiap hari bergerak
rata analisa tehnikal. Kami menerapkan strategi ini untuk semua bebas mengapung
muncul mata uang pasar relatif terhadap dolar AS selama periode 1995-2007. Kami
juga mempertimbangkan strategi gabungan di mana kedua chartist dan
fundamentalis informasi yang digunakan, sesuai dengan perilaku aktual dari
pelaku pasar, seperti dibahas di atas. Secara khusus, kami memeriksa skema
kombinasi dinamis dengan waktu yang bervariasi bobot sesuai dengan
profitabilitas relatif dari fundamental dan strategi teknis. Sebagai patokan kita
menggunakan strategi naif yang memberikan con-
bobot stant dan sama dengan dua jenis informasi. Sepanjang analisis empiris, kami
juga mempertimbangkan sembilan mata uang berkembang sebagai sampel kontrol.
Hasil penelitian kami dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, baik
fundamentalis dan strategi menghasilkan grafik, yang digunakan secara ekonomis
dan secara statistik signifikan rasio Sharpe untuk pasar mata uang muncul.
Temuan ini konsisten dengan McNown dan Wallace (1989), yang dokumen yang
strategi perdagangan fundamentalis tampil baik di empat pasar negara
berkembang selama periode 1972-1986. Kami hasil positif untuk teknis trading
aturan memberikan out-of-sampel bukti untuk keuntungan dijelaskan oleh Martin
(2001) dan Lee et al (2001a) untuk awal 1990-an..
Kedua, kita dokumen yang menggabungkan grafik, yang digunakan secara
naif dan fundamentalis strategis menghasilkan positif risiko disesuaikan tingkat


70

pengembalian yang baik secara ekonomi dan secara statistik signifikan. Selain itu,
kinerja dari strategi gabungan jauh lebih konsisten dan stabil di mata uang
daripada fundamentalis individu dan strategi chartist. Ini memberikan bukti yang
meyakinkan untuk nilai komplementer informasi teknis dan fundamental seperti
yang disarankan oleh kuesioner antara mata uang pedagang. Gabungan strategi
yang dinamis, di mana bobot ditugaskan untuk strategi fundamentalis dan chartist
bervariasi sesuai dengan kinerja masa lalu mereka, melakukan tidak meningkatkan
profitabilitas relatif strategi trading dengan naif kombinasi. Jadi, kita hanya
menemukan dukungan empiris untuk keuntungan ditingkatkan dari strategi
investasi berdasarkan model agen heterogen Chiarella et al (2006) dan. De Grauwe
dan Grimaldi (2005, 2006).
Ketiga, untuk mengembangkan pasar mata uang kita menemukan bahwa
perdagangan mendasar strategis membuat statistik dan ekonomi yang signifikan
Sharpe rasio, tapi ini bukan kasus untuk strategi chartist. Hasil ini sejalan dengan
Abhyankar dkk. (2005), yang menyimpulkan bahwa investor dapat mengambil
manfaat dari nilai tukar mendasar Model perdagangan dolar AS terhadap dolar
Kanada, Yen Jepang, dan Inggris Pon selama periode 1977-2000. Hal ini juga
menguatkan temuan Olson (2004), Pukthuanthong-Le dkk (2007) dan. Neely et al.
(Dalam pers), yang dokumen yang return ke strategi perdagangan teknis di pasar
negara maju telah menurun dari waktu ke waktu.
Sisa dari makalah ini diorganisasikan sebagai berikut. Dalam Bagian 2 kita
menggambarkan data. Kami memeriksa kinerja strategi fundamentalis dan chartist
individual dalam Bagian 3, dan 4 masing-masing. Bab 5 akan mengintegrasikan
grafik, yang digunakan dalam dan fundamentalis informasi ke dalam strategi
gabungan. Akhirnya, kami menyimpulkan dalam Bagian 6.

2 Data deskripsi
Analisis kami adalah yang paling relevan untuk nilai tukar di bawah free
float, sebagai mata uang harga dalam sistem ini ditentukan secara prinsip oleh
permintaan dan penawaran, meskipun kegiatan intervensi bank sentral tidak dapat
dikesampingkan sepenuhnya. Data sebelum 1995 dengan demikian tidak dianggap,
karena sebagian besar negara di sampel kami mengadopsi mengambang rezim
nilai tukar sekitar yang waktu atau lambat. Secara total kita meneliti mata uang
dari 23 pasar negara berkembang yang saat ini memiliki nilai tukar (dikelola)
mengambang sistem: peso Argentina, real Brazil, Peso Chili, Peso Kolombia,
Meksiko Peso dan sol dari Peru Amerika Latin; rupee India, indonesian rupiah,
Kazakhstan tenge, won Korea, ringitt Malaysia, peso Filipina, Sri Lanka Rupee,
Dolar Taiwan dan Thailand mandi dari Asia, dan Koruna Ceko, Forint Hongaria,


71

Israel syikal, Zloty Polandia, Leu Rumania, Slovakia Koruna, Rand Afrika Selatan,
dan Turki lira dari Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA). Semua mata uang
menjadi mengambang di beberapa titik antara Januari 1995 dan Juni 2007. Gambar
1 menunjukkan perkembangan historis dari sejumlah negara pasar berkembang
dengan mengambang rezim nilai tukar dalam sampel kami. Persis tanggal dari
'mata uang mengapung diberikan dalam Tabel 1.
Kami menerapkan kurs harian dan bulanan untuk aturan perdagangan
teknis dan fundamental model, masing-masing. Kurs yang sesuai dengan Reuters
07:00 GMT bahan perhiasan kurs tengah terhadap dolar AS. Semua nilai tukar yang
adalah mantan ditekan dengan cara standar, yaitu, sebagai harga satu dolar AS di
negara berkembang pasar mata uang. Periode sampel berjalan dari tanggal 1
Januari 1995 sampai 30 Juni 2007 (3260 harian dan 150 pengamatan bulanan), di
mana ia harus dipahami bahwa setiap mata uang yang dimasukkan dalam analisis
hanya enam bulan setelah dimulainya mengambang rezim nilai tukar. Dalam
prakteknya, kebanyakan investor akan menunda investasi dalam mata uang untuk
beberapa waktu untuk menghindari pergerakan nilai tukar sering dramatis segera
setelah float mata uang. Pasar telah cukup 'dingin' setelah sekitar setengah tahun
untuk sebagian besar mata uang.
Sebuah instrumen umum yang dapat digunakan untuk investasi detik dalam
mata uang pasar adalah kontrak forward mata uang. Instrumen ini memungkinkan
kita untuk berinvestasi di mata uang tanpa memiliki aset yang mendasari, misalnya
untuk obligasi atau saham, dalam negeri. Dengan bantuan kontrak ke depan kita
mengunci dalam asing tertentu nilai tukar di masa depan. Pengembalian investasi
pada mata uang ini kemudian didefinisikan sebagai perbedaan antara forward rate
dan spot rate masa depan:

dimana st adalah tempat log laju pada waktu t dan ft-1, t adalah tingkat log ke
depan pada waktu t - 1 jatuh tempo pada waktu t. Dengan tidak adanya peluang
arbitrase, tingkat maju diberikan oleh:

di mana

dan

adalah tingkat suku bunga tunai di negara berkembang dan


AS, masing-masing. Tingkat tunai umumnya suku bunga deposito lepas pantai
untuk uang disimpan dalam mata uang dan jatuh tempo yang sesuai dengan jatuh
tempo dari kontrak ke depan, untuk contoh London Interbank Offered Rate
(LIBOR) untuk dolar AS. Substitusi dari (2) dalam (1) menyebabkan laba atas
investasi valuta asing:


72


Banyak studi tentang strategi perdagangan untuk pasar valuta
dikembangkan tingkat mengabaikan suku bunga diferensial sebagai pengaruh
terhadap profitabilitas ditemukan diabaikan, lihat Sweeney (1986) dan LeBaron
(1999), antara lain. Untuk pasar negara berkembang yang perbedaan suku bunga
sangat besar, seperti yang ditunjukkan di bawah ini, dan karena itu harus
diperhitungkan untuk penilaian wajar dari hasil investasi. Kami memperoleh suku
bunga dari dua sumber berbeda: Bloomberg dan Internasional IMF Statistik
Ekonomi Keuangan (IFS) database. IFS data bulanan memiliki keuntungan bahwa
tersedia untuk jangka waktu yang lebih lama, sedangkan data Bloomberg
diperbarui secara harian dasar. Sebagai data harian memerlukan informasi lebih
lanjut, Bloomberg tiga bulan antar bank suku bunga yang digunakan dari saat
mereka yang tersedia, jika tidak IFS tiga bulan suku bunga deposito yang
digunakan.
Ringkasan statistik untuk return bulanan dari mata uang emerging market
dilaporkan dalam Tabel 1. Lira Turki memiliki kinerja terbaik dengan Annualized
pengembalian rata-rata 25,6 persen per tahun, relatif terhadap dolar AS. Perhatikan
bahwa Lira Turki nyaris tidak bergerak selama periode mengambang (Februari
2001 - Juni 2007), tetapi investor lebih dari dikompensasi dengan perbedaan suku
bunga dari 25,4 persen per tahun. Dolar Taiwan memiliki kinerja terburuk dengan
rata-rata return dari -2,45 persen per tahun. Standar deviasi tahunan bulanan
pengembalian berkisar antara yang terendah 3,4 persen untuk ringitt Malaysia (Juli
2005 - Juni 2007) dan tinggi 26,5 persen untuk Rupiah Indonesia (Agustus 1997 -
Juni 2007). Untuk 12 dari 23 mata uang kurtosis adalah (banyak) lebih tinggi dari
tiga, indicating puncak tinggi dan ekor lemak dalam distribusi empiris dari hasil
relatif terhadap distribusi normal. Perilaku ekor mata uang emerging market
dipelajari dalam detail oleh Candelon dan Straetmans (2006). Tes Jarque-Bera tidak
dilaporkan menunjukkan bahwa hampir tidak ada pengembalian uang adalah
Gaussian, karena kurtosis yang tinggi dan dengan kemiringan nol. Contoh dari lira
Turki tersebut di atas sudah menunjukkan bahwa kita tidak boleh mengabaikan
perbedaan suku bunga ketika menghitung hasil investasi pada mata uang
emerging market. Hal ini ditegaskan oleh dua kolom terakhir dari Tabel 1,
menunjukkan bahwa perbedaan tingkat bunga rata-rata adalah bahkan lebih besar
dari laba kurs spot selama 11 dari 23 mata uang.
Tabel 1 juga mencakup statistik ringkasan mengembangkan pasar kontrol
kami sample. Sampel ini memegang G10 mata uang: dolar Australia, dolar Kanada,
Inggris


73

pon, Yen Jepang, Euro, Franc Swiss, krone Norwegia, Krona Swedia, dan Dolar
Selandia Baru, semua relatif terhadap dollar AS. Kami menggunakan deutschmark
Jerman untuk sejarah euro sebelum tahun 1999. Dolar Selandia Baru melakukan
yang terbaik dengan pengembalian tahunan 3,7 persen. Yen Jepang menunjukkan
performance yang terburuk performance sports dengan laba rata-rata -. 7 1 persen
per tahun. Volatilitas rata-rata 9,4 persen, dengan variasi apalagi di mata uang
selain untuk pasar negara berkembang.
Akhirnya, kita menghitung cross-korelasi pengembalian bulanan. Rata-rata
korelasi antara semua pasangan yang mungkin dari tarif pasar negara berkembang
tukar 0,18. Korelasi sebagian besar sebenarnya mendekati nol, meskipun beberapa
mata uang dalam daerah yang sama memiliki korelasi hingga 0,50 untuk Asia dan
0,75 untuk Eropa. Korelasi kecil ini yang menguntungkan untuk analisis empiris
kita, karena itu berarti bahwa strategi perdagangan bisa mendapatkan keuntungan
dari diversifikasi jika kita menggabungkan mata uang dalam portofolio. Cross-
korelasi antara mata uang emerging market yang jauh lebih kecil dari yang untuk
nilai tukar dikembangkan, yang umumnya melebihi 0,75. Sebagai contoh,
hubungan antara Franc euro dan Swiss sama dengan 0,94. Pengecualian utama
adalah korelasi yen Jepang dengan lainnya yang dikembangkan mata uang, yang
secara substansial lebih rendah dan sama dengan 0,32 rata-rata.

12.1 strategi perdagangan Fundamentalis
Para fundamentalis percaya bahwa nilai tukar sangat erat terkait dengan
makro- ekonomi variabel seperti output, inflasi, dan neraca perdagangan, antara
lain. Oleh karena itu, berita dalam "fundamental" ekonomi bertanggung jawab
untuk nilai tukar bergerak. Berbagai macam model nilai tukar struktural tersedia
yang mungkin digunakan untuk peramalan nilai tukar masa depan. Cheung et al.
(2005) menyimpulkan bahwa "Kuno", struktural model dasar, seperti perbedaan
suku bunga riil (Lihat Frankel (1979), misalnya) melakukan setidaknya sama
baiknya dengan yang lebih baru, rumit model. Hal ini memotivasi kita untuk
menggunakan model struktural yang relatif sederhana dalam empiris kita analisis.
Secara khusus, kami mengasumsikan bahwa fundamentalis memperoleh nilai tukar
mereka perkiraan dari informasi tentang perbedaan suku bunga riil, tingkat
pertumbuhan PDB, dan tingkat pertumbuhan rasio jumlah uang beredar (M2)
untuk valuta asing cadangan. Selain itu, kami tidak secara eksplisit memperkirakan
model regresi yang mencakup variabel-variabel sebagai regressors, melainkan kita
hanya menggunakan mereka untuk menghasilkan membeli dan menjual sinyal
untuk mata uang yang berbeda berdasarkan prediksi tanda pertukaran tingkat
pengembalian di bulan berikutnya, seperti yang dijelaskan secara rinci di bawah.


74

Di satu sisi, ini dimotivasi oleh fakta bahwa periode waktu di mana pasar yang
muncul mata uang yang mengambang umumnya sudah agak pendek.
Menggunakan bagian dari tersedia sampel untuk estimasi model akan
meninggalkan hanya jumlah yang sangat terbatas pengamatan untuk out-of-
sampel peramalan. Di sisi lain, seperti yang ditunjukkan oleh Leitch dan Tanner
(1991), antara lain dengan benar meramalkan tanda pengembalian aset mungkin
lebih penting dari peramalan besarnya mereka ketika datang ke perkiraan ekonomi
evaluasi mengukur seperti kinerja strategi perdagangan.
Tiga variabel makroekonomi yang digunakan untuk menghasilkan sinyal
membeli dan menjual berikut. Pertama, kita mempertimbangkan tingkat diferensial
bunga riil (RID) sebagai contoh Mengingat inflasi yang tinggi di pasar negara
berkembang kita tidak mempertimbangkan DIF-nominal ferential tapi diferensial
bunga riil, melihat Ishak dan de Mel (2001) untuk diskusi literatur tingkat
diferensial bunga riil. Aturan peramalan RID dapat memikirkan dalam hal RIDt,
Yang didefinisikan sebagai

di mana

adalah kepentingan jangka pendek di X negara dan

adalah sesuai
tingkat inflasi. Nilai-nilai 1 dan - 1 untuk RIDt sesuai dengan posisi jangka panjang
di AS dolar dan dalam mata uang emerging market, masing-masing. Dengan kata
lain, dalam sebulan File tidak kita mengambil posisi (pendek) panjang dalam mata
uang emerging market jika yang nyata bunga tingkat di t bulan - 1 di atas (di
bawah) AS satu.
Tingkat GDP di negara-negara di bawah pertimbangan berbeda secara
substansial, ada kedepan kita mempertimbangkan PDB relatif tingkat
pertumbuhan sebagai lebih tepat untuk meramalkan arah pergerakan nilai tukar
masa depan. Sebagai tinggi pertumbuhan PDB menyebabkan pendapatan yang
lebih tinggi, kami berharap peningkatan permintaan untuk uang dan karena itu
lebih kuat mata uang. Oleh karena itu, kita mengambil posisi jangka panjang dalam
mata uang emerging market jika PDB pertumbuhan selama 12 bulan terakhir lebih
tinggi dari pertumbuhan PDB AS, dan pendek posisi ketika pertumbuhan PDB
lebih rendah. PDB jual-beli indikator dengan demikian mungkin didefinisikan
sebagai



75

dimana

adalah tingkat pertumbuhan PDB di X negara. Kami variabel


ketiga dan terakhir mendasar, tingkat pertumbuhan rasio M2 uang beredar (M 2)
untuk cadangan devisa (RES), mempengaruhi nilai tukar melalui aturan dari
permintaan dan penawaran. Hilangnya cadangan internasional atau besar
meningkat dalam jumlah uang beredar domestik dapat menyebabkan kurang
percaya dalam mata uang dan karena itu kurang permintaan dan penawaran lebih
lanjut. Lihat

menunjukkan pertumbuhan 12-bulan tingkat rasio uang


cadangan di negara X pada periode t-1. Keputusan investasi didasarkan pada
indikator jual-beli

yaitu, kita mengambil posisi panjang dalam mata uang dengan pertumbuhan
terendah dari uang cadangan rasio. Meskipun di bawah ini kami juga
mempertimbangkan strategi berdasarkan RID, PDB dan 2 M R sinyal secara
individual, kami terutama berfokus pada seorang investor yang menggabungkan
fundamental sinyal yang berbeda untuk membuat keputusan akhir-nya. Tentu saja,
ada cara sangat jauh lebih banyak untuk menggabungkan tiga informasi. Di sini
kita rata-rata sederhana dari tiga sinyal, yaitu

Perhatikan bahwa sinyal fundamentalis gabungan akan menjadi +1 jika semua tiga
strategi adalah negatif pada mata uang non-US, dan sebaliknya.
Fundamental jual-beli indikator RIDt, PDBt, M 2 Rt, Dan Ft digunakan untuk
implement perdagangan dengan strategi rebalancing bulanan. Returnnya
fundamental strategi berdasarkan sinyal Yt untuk mata uang i,
,

, Dihitung
sebagai
,

= Yt.rt, i, Dimana ri, t adalah pengembalian posisi pendek dalam mata


uang non-AS (dan dengan demikian posisi long dalam dolar AS) untuk t bulan. Ini
adalah strategi investasi jangka pendek, karena kita akan lama dalam satu mata
uang dan pendek dalam mata uang lainnya. Tingkat bebas risiko adalah oleh
karena itu tolok ukur yang sesuai. Untuk alasan ini kita menggunakan Rasio
Sharpe sebagai kriteria utama untuk menilai kinerja dari strategi, karena return kita
diri dibiayai (kelebihan) return.
Strategi yang diterapkan untuk semua mata uang muncul dan berkembang
individual. Selain itu, kami mempertimbangkan kinerja sama-tertimbang (EW) dan
volatilitas-tertimbang (VW) portofolio. Bobot dalam portofolio yang terakhir
ditetapkan sebanding dengan kebalikan dari volatilitas ex post dari kurs spot, yang
diukur dengan


76

deviasi standar selama periode sampel keseluruhan. Hal ini didasarkan pada
gagasan bahwa dalam hal bahwa mata uang masing-masing menyumbang jumlah
yang kurang lebih sama dengan total portofolio risiko. Returnnya portofolio
tertimbang sama-tertimbang dan volatilitas adalah sebagai

dimana t adalah himpunan mata uang yang tersedia pada waktu t, nt jumlah mata
uang dalam t pada t, dan i adalah volatilitas dari kurs spot untuk negara i. Kami
mengakui bahwa penggunaan deviasi penuh sampel standar untuk berat mata
uang memerlukan beberapa bentuk data-mengintip dan juga menghindari
kenyataan bahwa, terutama bagi munculnya pasar, volatilitas bervariasi dari waktu
ke waktu. Lebih maju skema pembobotan menggunakan ex ante mengukur
volatilitas akan, bagaimanapun, menempatkan keterbatasan yang serius pada
sampel tersedia untuk evaluasi perkiraan periode. Oleh karena itu, ini yang tersisa
untuk penelitian masa depan.
Hasil untuk strategi dasar berdasarkan RID individu, PDB dan M 2 R sinyal
dirangkum dalam Tabel 2. Beberapa kesimpulan yang menarik muncul. Pertama,
kinerja strategi untuk mata uang individu berdasarkan RID atau PDB positif rata-
rata, sedangkan kinerja dari strategi 2 M R adalah sebagian besar negatif. Khusus
untuk strategi PDB pengembalian rata-rata juga secara signifikan berbeda dengan
nol (dalam hal t-nilai pada tingkat signifikansi 5 persen) untuk cukup sejumlah
besar mata uang, sementara tidak ada pengembalian rata-rata secara signifikan
negatif terjadi. M 2 strategi R menyajikan laba rata-rata secara signifikan negatif
untuk dua individu negara, dibandingkan dengan hanya satu return signifikan
positif. Dengan demikian, RID dan
Strategi PDB sepertinya memberikan perkiraan yang lebih akurat dari masa depan
mantan mengubah pergerakan nilai dari strategi 2 M R. Dalam strategi hasil
bervariasi secara dramatis di seluruh negara. Sebagai contoh, rata-rata return pada
RID strategi berkisar antara 14,3 dan -5,1 persen untuk Turki dan Kazakhstan,
masing- masing. Untuk strategi lain variasi terjadi bahkan lebih jelas.
Hal ini juga muncul dalam volatilitas dari strategi individu, misalnya melihat India
dan Slovakia.
Untuk mata uang dikembangkan, kita juga menemukan bahwa M 2 strategi
R melakukan relativitas lebih buruk bagi sebagian besar negara. Perbedaan dengan
pasar negara berkembang tetapi, bahwa perbedaan tingkat bunga riil tampaknya
lebih informatif untuk pertukaran tingkat gerakan dibandingkan tingkat
pertumbuhan PDB relatif. Kecuali untuk Krona Swedia, hasil strategi RID dalam
pengembalian rata-rata positif untuk semua mata uang dikembangkan, yang


77

selanjutnya secara statistik signifikan untuk empat dari delapan negara. Hasil pada
Tabel 2 tidak memperhitungkan biaya transaksi rekening. Untuk menyelidiki
pengaruh biaya tersebut, kami mencatat jumlah transaksi di setiap strategi dan
menghitung impas biaya transaksi. Rata-rata jumlah transaksi per tahun adalah
sebesar sekitar 1, 0,5 dan 1,5 untuk, RID PDB dan 2 M R strategi, masing-masing.
Dibandingkan dengan strategi tren angka-angka ini agak rendah (seperti terlihat
pada bagian berikutnya), yang juga menghasilkan tingkat yang relatif tinggi impas
transaksi biaya. Untuk sebagian besar negara dan strategi memiliki kinerja positif,
impas biaya transaksi melebihi 2 persen, yang untuk sebagian besar mata uang
adalah jelas di atas tingkat biaya transaksi yang dihadapi dalam praktek oleh
investor institusi besar. Hasil yang lebih rinci tentang, RID PDB dan 2 M R strategi
tidak ditampilkan di sini untuk menghemat ruang, tetapi tersedia atas permintaan.
Menggabungkan mata uang individu dalam hasil portofolio secara
signifikan posisi return untuk RID - strategi dan PDB berbasis, kecuali untuk sama-
tertimbang portofolio pasar muncul berdasarkan perbedaan suku bunga riil.
Manfaat diversifikasi seluruh mata uang menjadi jelas dengan mencatat volatilitas
rendah dari portofolio return. Untuk pasar negara berkembang, kami juga
mengamati perbedaan yang substansial dalam Surat Pemberitahuan untuk
portofolio sama-tertimbang dan volatilitas berbobot, terutama untuk PDB strategi.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa negara-negara menghasilkan tinggi rata return
untuk strategi ini, termasuk Turki, Argentina, Indonesia dan Brasil, juga memiliki
volatilitas nilai tukar tertinggi (lihat Tabel 1) dan dengan demikian menerima bobot
yang relatif kecil dalam portofolio volatilitas-tertimbang. Penurunan rata- usia
return 4,32-2,49 persen ketika pergi dari bobot sama dengan volatilitas
pembobotan, bagaimanapun, lebih dari dikompensasikan dengan pengurangan
volatilitas, 4,2-1,9, sehingga rasio Sharpe pada kenyataannya meningkat. Untuk
strategi R 2 M kinerja portofolio adalah negatif, meskipun tidak signifikan, seperti
yang diharapkan dari kinerja yang buruk dari strategi untuk mata uang individu.
Langkah selanjutnya kami adalah untuk menggabungkan sinyal mendasar
individu, seperti dalam (7). Tabel 3 laporan hasil dari strategi gabungan. Efek yang
paling menonjol menggabungkan tiga sinyal mendasar adalah pengurangan
substansial dalam volatilitas. Untuk hampir semua mata uang, volatilitas dari
strategi gabungan adalah sekitar 50% lebih rendah dibandingkan dengan strategi
individu. Hal yang sama berlaku pada ketidakstabilan pada tingkat portofolio.
Pada saat yang sama, kembali portofolio rata-rata untuk strategi gabungan juga
lebih rendah dibandingkan untuk strategi RID dan PDB individu, karena
dimasukkannya strategi melakukan negatif 2 M R. Penurunan kembali relatif kecil
sekalipun untuk strategi pasar berkembang RID, sehingga rasio Sharpe yang


78

dihasilkan jauh lebih tinggi. Untuk portofolio volatilitas berbobot, misalnya, rasio
Sharpe mencapai 0,96, dibandingkan dengan 0,80 untuk portofolio yang sesuai
dalam strategi RID. Karena perbedaan return yang lebih besar, strategi
dikombinasikan melakukan lebih buruk dari strategi PDB berbasis, yang mencapai
Sharpe dari 1,30. Penurunan pada tingkat pengembalian rata-rata juga lebih besar
untuk portofolio dikembangkan, sehingga kedua strategi RID dan PDB individu
mengungguli strategi gabungan.
Kembali ke hasil untuk individu mata uang emerging market, kita amati
bahwa perbedaan kinerja di seluruh negara dari strategi gabungan jauh
kurang ekstrim daripada strategi individu dalam Tabel 2. Kami menemukan rata-
rata positif kembali selama 18 dari 23 mata uang, sedangkan tidak ada lima
pengembalian rata-rata negatif adalah signifikan. Singkatnya, menggabungkan
sinyal hasil mendasar dalam menarik dan cukup strategi trading kuat
fundamentalis.

12.2 Strategi Perdagangan Chartist
Di antara berbagai jenis analisa tehnikal dipekerjakan oleh chartists bergerak
aturan rata yang jauh yang paling populer. Ide umum dari aturan ini adalah untuk
memberikan sinyal beli saat rata-rata bergerak cepat dari kurs spot pada hari-hari
sebelumnya K berada di atas rata-rata bergerak lambat mengambil alih hari-hari
sebelumnya L, yaitu

dimana K <L. Pindah aturan rata kadang-kadang disebut sebagai mengikuti tren
aturan, karena mereka menghasilkan panjang (pendek) sinyal ketika nilai tukar
baru-baru ini meningkat (jatuh). Kami menghitung kembali dari strategi rata-rata
bergerak seperti sebelumnya, dengan perbedaan bahwa sinyal dalam (9) diperbarui
setiap hari.
Untuk mencegah data-mengintip, seperti yang dibahas dalam konteks
perdagangan teknis aturan oleh Sullivan et al. (1999), kita memutuskan untuk
menggabungkan berbagai aturan rata bergerak bukan pengujian satu aturan
tertentu. Untuk menentukan kisaran yang wajar untuk panjang dari rata-rata
bergerak cepat dan lambat, kami bervariasi antara 1 K {20 hari di langkah satu hari
dan L antara 25 {200 hari dalam langkah 5 hari. Gambar 2 menunjukkan empiris
hasil untuk strategi rata individu bergerak berdasarkan (9) untuk setiap dari 720
yang dihasilkan kombinasi berbeda K dan Panel L. (a) dan (b) Gambar 2
menunjukkan rata-rata t-nilai untuk 23 mata uang emerging market dan untuk
sembilan dikembangkan mata uang, masing-masing. Untuk pasar negara


79

berkembang kita amati bahwa t-rata nilai dari strategi ini adalah positif untuk
semua pengaturan. Rata-rata nilai t-tinggi untuk model dengan rata-rata relatif
singkat bergerak lambat (L <100), independen dari panjang rata-rata bergerak
cepat. Hasil untuk pasar negara maju yang mengecewakan. Untuk semua
pengaturan t-nilai antara {0,5 dan 1. Pemeriksaan lebih dekat dari hasil ini
mengungkapkan bahwa mereka benar-benar miskin untuk setiap mata uang yang
dikembangkan individu. Temuan ini di Sejalan dengan Olson (2004),
Pukthuanthong-Le dkk. (2007) dan Neely et al. (Dalam pers), yang melaporkan
bahwa laba peluang untuk aturan rata-rata bergerak di negara maju pasar mata
uang menghilang pada pertengahan 1990-an.
Berdasarkan hasil tersebut kami memutuskan untuk memilih semua aturan
dengan rata-rata yang bergerak cepat antara 5 dan 20 hari dan rata-rata bergerak
lambat antara 25 dan 65 hari, sehingga di 144 kombinasi K dan L. rata sederhana
dari yang dihasilkan jual-beli sinyal MAT (K; L) yang diperoleh dari (9)
didefinisikan sebagai jual-beli indikator Ct, yang digunakan dalam strategi
perdagangan chartist.
Tabel 4 Statistik melaporkan kinerja dari strategi chartist. Kecenderungan
strategi membuat kembali positif selama 21 dari 23 mata uang, di mana 10 adalah
signifikan pada tingkat 5%. Salah satu risiko disesuaikan hasil terbaik diperoleh
untuk Taiwan, dengan Sharpe ratio 1,23 dan t-statistik dari 4,26. Hal ini sejalan
dengan Lee et al. (2001b), yang menemukan bahwa rata-rata bergerak analisa
tehnikal bekerja dengan baik untuk Taiwan selama periode 1988-1995. Para Sharpe
tinggi rasio untuk Kolombia, Rumania dan Kazakhstan juga layak disebut (1,23,
1,22 dan 2,02 masing-masing), meskipun mereka mengambang sejarah rezim yang
lebih pendek daripada untuk Taiwan. Kembali negatif, walaupun tidak signifikan,
diakui ditemukan peso Meksiko dan Sri Lanka Rupee. Temuan kami untuk
Meksiko berada di Berbeda dengan hasil positif yang dilaporkan oleh Lee et al.
(2001a) untuk periode 1992 - 99. Terlepas dari periode sampel yang berbeda,
perbedaan ini dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa Lee et al. (2001a) tidak
memperhitungkan perbedaan suku bunga dalam perhitungan kembali nilai tukar.
Seperti yang terlihat dalam Tabel 1, dengan rata-rata
sebesar 12,7 persen per tahun maka suku bunga yang berbeda jauh dari diabaikan
untuk Meksiko peso.
Menggabungkan mata uang individu lagi mencapai pengurangan besar
dalam risiko. Itu sama-tertimbang portofolio berdasarkan aturan perdagangan
yang bergerak rata-rata memiliki rasio Sharpe yang sangat ekonomis dan secara
statistik signifikan 1,24. Para rasio Sharpe lebih lanjut meningkat menjadi 1,52
untuk portofolio volatilitas-tertimbang, sebagai strategi rata-rata bergerak


80

berkinerja baik untuk mata uang tersebut relatif kurang stabil (Taiwan, Peru, India,
Israel dan Filipina), sementara ia melakukan lebih buruk untuk beberapa mata
uang lebih tidak stabil (Meksiko dan Republik Ceko).
Trend model dengan harian rebalancing sebagai dipertimbangkan di sini
dapat mengakibatkan omset tinggi. Untuk itu sekarang kita juga
mempertimbangkan efek dari biaya transaksi. Kolom 6 dan 7 pada Tabel 4
menunjukkan jumlah transaksi dan transaksi impas biaya, masing-masing. Rata-
rata dari mata uang individu, jumlah tindakan sama dengan sekitar 6,7 per tahun,
yang berarti bahwa investor chartist perdagangan sekitar sekali setiap dua bulan
dalam mata uang masing-masing. Dibandingkan dengan dasar strategi angka-
angka ini cukup tinggi. Untuk sebagian besar negara dan strategi memiliki kinerja
yang positif, impas biaya transaksi melebihi 0,4 persen, yang untuk sebagian besar
mata uang masih di atas tingkat biaya transaksi yang dihadapi dalam praktek oleh
investor institusi besar.
Dengan demikian, berdasarkan analisis empiris, maka dapat disimpulkan
bahwa chartists dapat mengambil manfaat dari penerapan aturan perdagangan
rata-rata bergerak dalam mata uang emerging market. Mencatat bahwa ini bukan
kasus untuk pasar negara maju dalam sampel kontrol kami. Meskipun
pengembalian rata-rata adalah positif untuk delapan dari sembilan mata uang,
tidak ada ini adalah signifikan berbeda dari nol. Bahkan menggabungkan mata
uang ke portofolio tidak membuat signifikan dan positif risiko-return yang
disesuaikan, mungkin sebagai akibat dari potensi diversifikasi terbatas karena
tinggi cross-korelasi di antara mata uang.

12.4 Menggabungkan Aturan Perdagangan Fundamentalis Dan Chartist
Dalam dua bagian sebelumnya kita menganalisis profitabilitas
fundamentalis dan chartist investasi strategi untuk pasar mata uang muncul. Kami
empiris hasil menunjukkan bahwa kedua jenis strategi menghasilkan secara
signifikan positif kembali yang disesuaikan resiko selama periode 1995-2007. Pada
bagian ini, kami menyelidiki apakah kinerja dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan
menggabungkan informasi fundamental dan grafik, yang digunakan. Kita mulai
dengan memeriksa kombinasi sama-tertimbang naif dari kedua jenis informasi.
Selanjutnya, ini diperpanjang hingga strategi gabungan dimana relatif bobot yang
diberikan pada sinyal fundamental dan grafik, yang digunakan didasarkan pada
kinerja masa lalu mereka.
Tabel 5 menunjukkan statistik kinerja dari strategi yang didasarkan pada
sama-tertimbang kombinasi dari Ft sinyal fundamental dan sinyal chartist Ct.
Strategi ini meniru perilaku seorang pedagang mata uang yang menempatkan nilai


81

yang sama pada fundamentalis dan chartist informasi. Manfaat menggabungkan
kedua sumber informasi secara jelas dibuktikan oleh hasil untuk pasar negara
berkembang individu. Para `naif 'kombinasi menghasilkan positif kembali yang
disesuaikan resiko untuk semua 23 mata uang, dengan tidak kurang dari 12
menjadi signifikan pada tingkat 5 persen. Kami juga mencatat bahwa omset
berkurang dibandingkan dengan strategi grafik, yang digunakan dalam Tabel 4,
sehingga untuk sebagian mata uang impas biaya transaksi yang jauh lebih tinggi
dari transaksi tingkat biaya yang dihadapi dalam praktek.
Pada tingkat portofolio, Sharpe sangat signifikan rasio sama dengan 1,39 dan
1,63 untuk portofolio sama-tertimbang dan volatilitas-tertimbang, masing-masing,
yang juga lebih tinggi dari rasio Sharpe untuk strategi fundamental dan grafik,
yang digunakan secara individual. Rasio Sharpe dari strategi gabungan adalah
signifikan lebih tinggi dari strategi mendasar menurut Jobson dan Korkie (1981) tes
(dan Memmel 2003) penyesuaian). Meskipun rasio Sharpe dari strategi chartist
adalah
tidak berbeda nyata dari strategi gabungan pada tingkat 5%, Jobson-Korkie t-nilai
1,80 dan 1,44 untuk portofolio tertimbang sama dan volatilitas, masing-masing,
cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa selama 12 tahun terakhir bermunculan
pasar pedagang mata uang akan lebih tinggi telah mendapatkan kembali yang
disesuaikan resiko dari menggabungkan aturan perdagangan fundamentalis dan
chartist, bahkan dengan naif sama-tertimbang kombinasi.
Hasil untuk pasar negara berkembang sejalan dengan hasil kuesioner
diperoleh oleh Taylor dan Allen (1992), Lui dan Mole (1998), Cheung dan Chinn
(2001), dan Gehrig dan Menkhoff (2004), yang mengindikasikan bahwa dealer
valuta asing, yang berbasis di pusat-pusat perdagangan valuta asing utama,
melihat analisis teknikal dan fundamental sebagai sumber pelengkap informasi.
Sebaliknya, kombinasi naif tidak tampaknya menambah nilai cukup untuk investor
di pasar negara maju. Kami amati bahwa tidak ada mata uang yang dikembangkan
individu memiliki risiko disesuaikan kembali yang secara statistik signifikan pada
tingkat 5%. Rasio Sharpe bahkan negatif (meskipun tidak penting) untuk Kanada
dan Norwegia. Yang sama-tertimbang dan volatilitas-tertimbang portofolio dari
mata uang yang dikembangkan menghasilkan t-nilai 1,72 dan 1,60, masing-masing,
menunjukkan bahwa risiko disesuaikan kembali (0,50 dan 0,46) tidak berbeda
nyata dari nol.
Dalam model agen heterogen dikembangkan dalam Chiarella et al. (2006),
De Grauwe dan Grimaldi (2005, 2006) dan De Grauwe dan Markiewicz (2006), agen
menentukan bobot ditugaskan ke strategi investasi yang tersedia berdasarkan
pada kinerja relatif masa lalu mereka. Untuk menguji apakah jenis strategi


82

memberikan kembali unggul kita mempertimbangkan strategi investasi gabungan
dengan bulanan rebalancing dan bobot dinamis ditempatkan pada sinyal
fundamental dan grafik, yang digunakan sebagai berikut:

mana WFt dan WCt adalah bobot pada sinyal fundamentalis dan chartist,
masing-masing, rFt dan RCt adalah kembali pada perdagangan fundamentalis dan
chartist strategi di t bulan, dan J adalah panjang periode melihat-kembali investor.
Parameter 0 menentukan kekuatan penyimpangan dari sama rata tertimbang
dan dengan demikian mengukur agresivitas `'dari bobot dinamis skema.
Perhatikan bahwa kasus membatasi = 0 berarti bobot yang sama, karena hal ini
mengurangi
WF t dan WC t untuk 0,5. Gambar 3 menunjukkan contoh kepekaan dinamis
bobot untuk pilihan untuk Indonesia selama periode 2004-2007.
Pada Tabel 6 kita menampilkan hasil dari skema pembobotan dinamis
dalam (10) dan (11) dengan J = 12 bulan dan = 30, serta hasil kami sama-
tertimbang strategi untuk periode 1997-2007,10 Hasil dari pendekatan dinamis
dicampur untuk masing-masing negara, karena sekitar 2/3 dari rasio Sharpe (dan
mereka t-nilai-nilai) menurun relatif terhadap strategi yang sama-tertimbang.
Namun demikian, kami mengamati sedikit peningkatan tingkat risiko disesuaikan
kembali untuk kedua pasar yang sedang berkembang portfolio dari 1,26 dan 1,53-
1,31 dan 1,59 untuk sama-tertimbang dan volatilitas tertimbang portofolio, masing-
masing. Hasil ini tidak tergantung pada khususnya konfigurasi parameter dan J ,
seperti dapat dilihat pada Gambar 4. angka ini menunjukkan rasio Sharpe
portofolio berdasarkan strategi gabungan dengan bobot yang berbeda dinamis
untuk melihat-kembali J periode antara 1 sampai 24 bulan dan untuk berbagai
tingkat `agresivitas 'yang diukur dengan . Bagian (a) Gambar 4 berisi hasil untuk
portofolio pasar negara berkembang. Rasio Sharpe adalah sebanding untuk semua
pengaturan parameter, meskipun kami melihat sedikit peningkatan dalam rasio
Sharpe ketika periode melihat-kembali mendapatkan lagi dan strategi menjadi
lebih agresif. Perbedaan rasio Sharpe antara strategi terbaik dinamis bermasalah
(dengan J = 24 dan = 50) dan strategi sama-tertimbang tidak signifikan,
bagaimanapun. Pada bagian (b) Gambar 4, di mana kita memutar grafik dengan 90
derajat, dapat dilihat bahwa untuk pasar mata uang mengembangkan kombinasi


83

sama-tertimbang naif tampaknya untuk menjadi yang terbaik dalam kisaran
parameter dipertimbangkan. Rasio Sharpe menurun sepanjang kedua dimensi
dengan J atau . Hal ini membawa kita pada kesimpulan bahwa yang dinamis
bobot antara skema chartists dan fundamentalis tidak menghasilkan tambahan
kembali relatif terhadap kombinasi naif.

Kesimpulan
Penelitian empiris pada peramalan nilai tukar cenderung fokus pada
kegunaan baik analisis teknis atau model nilai tukar struktural. Kedua kuesioner
antara peserta pasar valuta asing maupun baru ini mengembangkan heterogen
agen model menunjukkan bahwa kedua jenis informasi relevan untuk menilai
pergerakan nilai tukar masa depan. Selain itu, para agen heterogen model
menunjukkan bahwa kepentingan relatif dari Chartisme dan fundamentalisme
bervariasi dari waktu ke waktu sesuai dengan kinerja masa lalu dari strategi
perdagangan yang sesuai.
Dalam tulisan ini kita akan menganalisis nilai ekonomi menggabungkan
grafik, yang digunakan dan informasi fundamentalisme untuk 23 pasar mata uang
muncul dengan rezim nilai tukar mengambang selama periode 1995-2007.
Dokumen Kami dikombinasikan sama-tertimbang chartist / fundamentalis strategi
investasi yang membuat ekonomi dan secara statistik signifikan positif risiko
disesuaikan return. Meskipun aturan perdagangan kedua fundamentalis dan
chartist individual juga menghasilkan positif return yang disesuaikan resiko rata-
rata, kinerja dari strategi gabungan adalah jauh lebih unggul dan, khususnya, jauh
lebih stabil di seluruh negara. Khususnya, strategi yang dinamis, di mana bobot
ditugaskan untuk grafik, yang digunakan dan informasi fundamental disesuaikan
secara dinamis berdasarkan kinerja masa lalu relatif, tidak mengungguli kombinasi
sama-tertimbang naif.
Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan pada jenis informasi lainnya yang masuk di
pasar mata uang muncul. Lebih khusus lagi, mungkin menarik untuk memperluas
set informasi kami dengan informasi tentang (proprietary) arus pesanan pelanggan
dari bank investasi, yang telah dipelajari, sejauh pengetahuan kita, hanya untuk
pasar negara maju, lihat Evans dan Lyons (1999), antara lain. Gehrig dan Menkhoff
(2004), misalnya, dokumen yang peserta pertukaran asing banyak pasar
mempertimbangkan analisis aliran sebagai tipe ketiga yang independen informasi,
di samping analisis teknis dan informasi mendasar. Dimasukkannya sumber
tambahan informasi lebih lanjut dapat meningkatkan nilai ekonomi dari investasi
Pasar Negara Berkembang Mata Uang.



84

BAB 13. SIKLUS DAN KETIDAKLINIERITASAN
PERILAKU PERAN DARI CHARTISTS
AND FUNDAMENTALISTS

Tulisan ini mengkaji bagaimana mengembangkan model perilaku nilai tukar
dengan chartists dan fundamentalis untuk mempelajari siklus perilaku di pasar
valuta asing. Dalam model kita, dampak pasar fundamentalis tergantung pada
kekuatan keyakinan mereka dalam analisis fundamental. Estimasi model GARCH
STAR menunjukkan bahwa semakin banyak nilai tukar yang menyimpang dari
nilai fundamentalnya, maka semakin lebih fundamentalis yang meninggalkan
pasar. Berbeda dengan temuan sebelumnya, kertas kami menunjukkan bahwa
karena adanya nonlinier fundamentalis, stabilitas pasar menurun dengan
meningkatkan misalignments. Sebuah kebijakan stabilisasi seperti intervensi bank
sentral dapat membantu mengempis gelembung.
Studi empiris terbaru (Sarantis 1999, Taylor dan Peel tahun 2000, Taylor et
al. 2001, Chortareas dkk. 2002) mengungkapkan bukti pengembalian rata-rata
nonlinier dalam pasar valuta asing. Temuan statistik diperoleh dengan
menerapkan metode nonlinier yang relatif baru seperti keluarga kelancaran transisi
(STAR) autoregressive model. model STAR menyiratkan adanya dua rezim yang
berbeda dalam nilai tukar, dengan potensi berbeda sifat dinamis, tetapi transisi
antara rezim halus. Siklus gerak juga terdeteksi di pasar saham (Sarantis 2001, Nam
et al. 2001, 2002). Sarantis (1999) dan Kilian dan Taylor (2001) menganggap bahwa
heterogenitas agen mungkin penyebab untuk nonlinear berarti dalam proses
pengembalian harga.
Interaksi antara chartists dan fundamentalis mungkin memang
menghasilkan dinamika siklus. Dalam Hari dan Huang (1990) dan Petani dan Joshi
(2002), heterogen pedagang mengandalkan aturan perdagangan nonlinier untuk
menentukan perintah mereka. Brock dan Hommes (1998) dan Lux dan Marchesi
(1999) berasal nonlinier oleh para pedagang beralih antara aturan perkiraan teknis
dan fundamental. Yang jenis prediktor agen berlaku tergantung pada keuntungan
menyadari masa lalu dan pada interaksi sosial. Menurut pendekatan chartist-
fundamentalis, proses harga karena itu tidak hanya didorong oleh berita eksogen,
tetapi setidaknya sebagian karena adanya hukum nonlinier endogen gerak. Fakta
bahwa model ini sangat berhasil dalam mereplikasi fakta bergaya pasar keuangan
dipandang sebagai jenis validasi empiris.
Paper ini bertujuan berkaitan antar keduanya untai literatur lebih dekat.
Kami menyajikan model perilaku sederhana dengan chartists dan fundamentalis
untuk mengeksplorasi nonlinier dan gerakan siklis dalam nilai tukar. Harus tepat,


85

agen mengandalkan aturan perdagangan linier dan dampak pasar chartists adalah
tetap. Namun, kekuatan mendasar perdagangan bervariasi dari waktu ke waktu.
Berdasarkan data harian untuk mata uang utama, temuan utama kami adalah
bahwa jika nilai tukar terputus dari nilai fundamental, fundamentalis kehilangan
kepercayaan diri mereka dalam kegunaan aturan perdagangan mereka dan
akibatnya menjauhkan diri dari perdagangan. Dengan kata lain, jika penurunan
misalignments - seperti yang diperkirakan oleh mendasar analisis - mereka kembali
memasuki pasar.
Secara keseluruhan, model kami menunjukkan bahwa pasar valuta asing
menjadi semakin tidak stabil selama gelembung. Kekuatan berkurang
fundamentalis saja tidak mungkin cukup untuk membawa nilai tukar kembali
sejalan. Kertas kami sehingga dapat membantu menjelaskan abadi misalignment
dari dolar AS pada pertengahan 1980-an. Guncangan eksogen diperlukan untuk
mengakhiri gelembung. Seperti dorongan Mei, bagaimanapun, dipicu oleh
intervensi bank sentral. Mengenai stabilitas pasar mata uang, kita menguraikan
pandangan kurang optimis dibandingkan, misalnya Sarantis (1999) dan Kilian dan
Taylor (2001).
Currency Exchange ditentukan pada pasar order-driven. Permintaan untuk
mata uang adalah dinyatakan dalam pesanan pasar, yaitu, pedagang meminta
transaksi langsung di harga terbaik yang tersedia. Semua pesanan diisi oleh pelaku
pasar dengan kurs yang digeser dari kurs sebelumnya dengan jumlah yang
tergantung dari kelebihan permintaan. Setelah Petani dan Joshi (2002), kita
asumsikan dampak harga fungsi log-linier

dimana
St adalah log dari nilai tukar pada waktu t dan sebuah a
M
adalah koefisien reaksi
positif dari pembuat pasar. Permintaan berlebih diberikan sebagai jumlah dari
perintah chartists

dan fundamentalis

. Transaksi fundamentalis adalah


tertimbang oleh dampak pasar mereka Wt. Menurut formula yang diatas, Membeli
mendorong nilai tukar dan menjual mendorongnya ke bawah. Istilah kebisingan t
menangkap semua gangguan tambahan yang dapat mempengaruhi pasar
pengambil keputusan penetapan harga.
Survei studi seperti Taylor dan Allen (1992) mengkonfirmasi bahwa
profesional pedagang valuta asing mengandalkan analisa teknikal dan
fundamental untuk menentukan perintah mereka. Analisa tehnikal bertujuan
untuk mengidentifikasi sinyal perdagangan dari pergerakan harga masa lalu
(Murphy 1999). Analisis teknis menyarankan membeli (menjual) ketika harga


86

meningkat (Penurunan). Permintaan kelebihan chartists dapat diperkirakan
sebagai

dimana a
C
adalah koefisien reaksi positif.
Analisis fundamental menganggap bahwa nilai tukar konvergen terhadap
mereka
mendasar nilai-nilai. Permintaan lebih dari fundamentalis dapat dinyatakan
sebagai

dimana a
F
adalah koefisien reaksi positif dan berdiri F untuk log dari nilai dasar
Perhatikan bahwa fungsi permintaan berlebih seperti (2) dan (3) secara teratur
digunakan untuk ciri perilaku pedagang (Hommes 2001).
Evolusi nilai mendasar adalah karena proses kedatangan berita. Its log
mengikuti suatu gerak Brownian aritmatika

Berita tergabung dalam t adalah iid normal dengan varians invarian mean nol dan
waktu. Pengaturan kami adalah novel dalam cara kita memodelkan dampak pasar
dari fundamentalis.
Kami berasumsi bahwa ada kolam agen laten yang dapat menggunakan
analisa fundamental. Jumlah agen ini bergerak dalam bidang perdagangan
tergantung pada kepercayaan diri mereka dalam dasar analisis. Dua aspek yang
relevan. Pertama, jika jarak antara nilai tukar dan kenaikan nilai fundamental,
analisa fundamental salah memprediksi tanda dari perubahan nilai tukar. Dalam
situasi seperti itu, para agen mengabaikan dasar analisis. Sebaliknya, jika
penurunan misalignments, analisa fundamental memberikan prediksi yang benar
dan mendapatkan kembali popularitasnya. Kedua, adalah misalignments
dikondisikan pada volatilitas. Jika fluktuasi nilai tukar menurun, fundamentalis
mengharapkan berarti pengembalian kurang mungkin (tanpa penyesuaian
volatilitas, tentu saja, mustahil). Menempatkan argumen bersama, kita meresmikan
fungsi kepercayaan sebagai

Sejak b < 0, Bt dibatasi antara - dan 0. Fungsi keyakinan mencapai maksimum


87

di F = S. Untuk nilai besar deviasi nilai tukar standar

, diberikan keberangkatan
|F-S| menyebabkan hilangnya kepercayaan rendah dalam analisis fundamental
dan wakil versa. Mari kita menormalkan fungsi keyakinan menjadi saham pasar

dengan 0 W1. Dampak pasar fundamentalis jelas meningkat dalam B. Itu
sebagian kecil dari agen yang menjauhkan diri dari perdagangan diberikan oleh (W
-


3 Spesifikasi dan estimasi model
3.1 Spesifikasi model
Tujuan dari bagian ini adalah untuk menyelidiki nonlinier dalam tarif
pertukaran nominal dolar harian berdasarkan pendekatan teoritis atas. Pendekatan
kami milik STAR (Transisi Halus Autoregressive) model keluarga, awalnya
diusulkan oleh Tersvirta dan Anderson (1992) dan dikembangkan lebih lanjut oleh
Granger dan Tersvirta (1993) dan Tersvirta (1994). Model ini telah diterapkan
untuk pertukaran triwulanan dan bulanan suku bunga Sarantis (1999), Kilian dan
Taylor (2000), Taylor dan Peel (2000) dan Taylor et al. (2001). Hal ini menunjukkan
nonlinier berarti pengembalian nilai tukar riil dan memberikan kinerja yang unggul
dalam konteks out-of-sampel dibandingkan dengan random walk pendekatan
bersaing benchmark dan lainnya seperti model beralih Markov.
Untuk menguji bukti empiris dari model grafik, yang digunakan-
fundamentalis diuraikan dalam bagian 2, frekuensi tinggi data harus digunakan,
yang menyiratkan bahwa nilai tukar kembali tidak dapat diperlakukan sebagai iid.
Untuk mengatasi sifat heteroskedastic harian nilai tukar kembali kita menerapkan
prosedur STAR GARCH dikembangkan oleh Lundbergh dan Tersvirta (1998).
Untuk lebih spesifik, model empiris kita terdiri dari persamaan rata-rata
berisi kelancaran transisi variabel dan GARCH standar (1,1) volatilitas persamaan:



88


Remember bahwa parameter dalam (8) dampak invarian waktu chartists. Akibat
kondisi paritas bunga, fraksi yang signifikan dari perubahan nilai tukar harian
dapat dijelaskan oleh perubahan dari bunga diferensial. Karena ini jelas bukan
masalah grafik, yang digunakan dan fundamentalis spekulasi, persamaan rata-rata
ditambah dengan diferensial bunga IDt. Sejak (9) adalah suatu transformasi linear
dari fungsi transisi standar logistik diusulkan oleh Tersvirta dan Anderson (1992),
kesalahan standar kuat mungkin diturunkan. Untuk mengambil heteroskedastisitas
dalam kurs harian mengembalikan kita menentukan volatilitas bersyarat sebagai
sebuah standar GARCH (1,1) proses.

3.2. Data deskripsi
Kami menggunakan kurs tukar spot harian dolar AS terhadap British Pound
(BP), Jerman (DM), dan yen Jepang (YEN) selama periode dari 1980:1:1 untuk
1996:12:31
untuk menghitung kembali pertukaran persentase tarif sebagai 100.(St)


89


Tabel 1 memberikan beberapa statistik deskriptif menunjukkan sifat standar nilai
tukar kembali seperti kemiringan dan kurtosis berlebih.
Perbedaan bunga pada waktu t dibangun sebagai

di mana saya t adalah semalam harian dolar AS suku bunga dan

adalah suku
bunga harian semalam dari BP, DM dan YEN, masing-masing. Kami berasumsi
bahwa nilai fundamental dapat dijelaskan oleh paritas daya beli (ppp). Taylor dan
Allen (1992) memberikan bukti dari data survei yang asing pelaku pasar valuta
sebenarnya menerima ppp sebagai hubungan yang valid dalam jangka panjang.
Bulanan pengamatan konsumen Harga indeks (cpi) untuk Amerika Serikat, Inggris,


90

Jerman dan Jepang yang diambil dari database Internasional Dana Moneter
Statistik Keuangan Ekonomi Internasional untuk membangun ppp sebagai

Kami mengubah data ppp dengan frekuensi harian, mengambil nilai diamati untuk
seluruh bulan, yang tampaknya agar kompatibel dengan informasi lingkungan
pelaku pasar dalam konteks perdagangan harian. The (log) nilai tukar dan seri cpi
dinormalkan pada nilai-nilai dari 1990:01:02, dengan asumsi bahwa ppp memegang
di awal 1990-an. Namun, untuk menyesuaikan model untuk menyesatkan mungkin
normalisasi data kami memperkirakan pergeseran parameter sehingga
Demi Untuk parsimoni kami memutuskan berdasarkan tes rasio
kemungkinan (5 tingkat persen) menjadi menghapus parameter statistik tidak
signifikan dari persamaan estimasi.

3.3 Estimasi hasil dan interpretasi
Kami menggunakan pemrograman TIKUS 5.0 untuk metode kemungkinan
estimasi kuasi maksimum. Karena asumsi normalitas bersyarat tidak dapat
dipertahankan, kuat perkiraan matriks kovarians dari estimasi parameter dihitung
dengan menggunakan BFGS algoritma. Di bawah kondisi yang cukup lemah,
perkiraan yang dihasilkan bahkan konsisten ketika distribusi bersyarat dari
residual adalah non-normal (Bollerslev dan Wooldridge 1992).



91


Hasil estimasi dalam tabel 2 cukup mirip satu sama lain, menunjukkan bahwa
Model yang ditetapkan adalah kuat ketika diterapkan pada nilai tukar yang
berbeda. Parameter dari diferensial bunga secara statistik signifikan pada tingkat
satu persen di kedua kasus, tetapi dari tanda yang salah sehubungan dengan
kondisi paritas bunga. Untuk periode berjalan Untuk memeriksa apakah hasil
estimasi didorong oleh asumsi menyederhanakan kita bereksperimen dengan data
diinterpolasi. Menurut tes unit root standar, nilai-nilai ppp juga telah diinterpolasi
sebagai proses (1) Saya. Namun, hasil estimasi tidak berubah secara signifikan.
pertimbangan, ini adalah hasil akrab dalam literatur keuangan empiris (Lewis
nilai tampaknya tepat dalam kasus BP dan DM. Untuk pertukaran dolar / yen
tingkat, kontras, nilai mendasar yang diperkirakan adalah signifikan lebih rendah
dari ppp pada dasar 1990 nilai.


92

Kita sekarang beralih ke pertanyaan utama, apakah ada bukti yang
mendukung chartist-dan dinamika pertukaran fundamentalis berbasis bunga.
Jawabannya diberikan oleh kemungkinan statistik uji rasio dan t - statistik dari
estimasi parameter masing-masing. Untuk menyediakan statistik rasio
kemungkinan uji kami juga memperkirakan model di atas, membatasi parameter
grafik, dan fundamentalis dengan nol, yaitu
.
Tes yang dihasilkan statistik yang dilaporkan di baris terakhir dari tabel 2. Mereka
menunjukkan bahwa pengenalan chartist dan parameter fundamentalis
meningkatkan kemungkinan log dengan tingkat signifikansi satu persen dalam
kasus DM dan YEN, tetapi hanya pada tingkat sepuluh persen di kasus BP.
Koefisien chartist dan fundamentalis dari tanda yang benar dan statistik
signifikan setidaknya pada tingkat lima persen, kecuali untuk perdagangan grafik,
yang digunakan dalam dolar / yen pasar dan perdagangan fundamentalis dalam
dolar / pasar BP. Secara statistic estimasi signifikan dari titik sampai sedang
transisi antara rezim dalam kasus Jerman dan Jepang. Pedagang di pasar dolar /
BP mengubah kepercayaan mereka dalam dasar analisis yang lebih cepat untuk
keberangkatan diamati dari nilai tukar dari ppp.
Ini juga terlihat dalam gambar 1, yang menampilkan dinamika kepercayaan
analisa fundamental diukur sebagai jumlah relatif fundamentalis di luar negeri
pertukaran pasar. Bahkan, dampak pasar fundamentalis dalam dolar / BP pasar
switch bolak-balik cukup cepat sedangkan dalam dolar / DM dan dolar / YEN
pasar kekuatan fundamentalis bervariasi lebih lambat. Perhatikan bahwa dolar
yang kuat apresiasi terhadap semua mata uang lainnya didampingi oleh
penurunan dalam kepercayaan
di ppp sebagai proxy untuk nilai tukar mendasar. Kurang dari sepuluh persen
berpotensi fundamentalis aktif berada di pasar ketika dolar mencapai puncaknya
pada pertengahan 1985.


93


Singkatnya, orang dapat menyimpulkan bahwa hasil estimasi memberikan
dukungan untuk agen heterogen pendekatan yang diuraikan dalam bagian 2.

3,4 Diagnostik
Kami melakukan diagnosa dengan Ljung-Box tes Q pada residu normalisasi
dan kuadrat residual dinormalisasi dari masing-masing tiga nilai tukar. Para Ljung-
Box Q statistik AR (p) dalam tabel 3 cek korelasi serial dalam residual


94

dinormalisasi, sedangkan ARCH (p) statistik memeriksa ketergantungan serial di
varians bersyarat.

Melaporkan hal-nilai menunjukkan bahwa model tersebut mampu menangkap
ketergantungan serial mean bersyarat dan proses varians. Namun, diagnosa
mengungkapkan akrab masalah dalam model STAR GARCH. Dalam kasus DM
dan BP, Bera Jarque uji statistik dari residu standar memang lebih rendah
dibandingkan kembali mentah, tapi masih menunjukkan non-normalitas yang
terus ada. Dalam kasus YEN itu bahkan sedikit lebih tinggi (Lundbergh dan
Tersvirta 1998).

4 Kesimpulan
Kami menyajikan model nilai tukar sederhana nonlinear dengan chartists
dan fundamentalis untuk mempelajari pengembalian rata-rata nonlinier di pasar
valuta asing. Dalam model kita, pasar dampak fundamentalis tergantung pada
kekuatan dari keyakinan mereka yang mendasar analisis. Bukti empiris disediakan,
menerapkan model GARCH STAR untuk harian AS dolar nilai tukar spot terhadap
mark Jerman, poundsterling Inggris dan Jepang yen. Secara statistik estimasi
parameter yang signifikan menunjukkan bahwa semakin banyak nilai tukar
menyimpang dari paritas daya beli (ppp), semakin rendah jumlah sisa
fundamentalis di pasar valuta asing. Dengan kata lain, jika nilai tukar konvergen
menuju nilai ppp - seperti yang diperkirakan oleh analisa fundamental -
fundamentalis kembali memasuki pasar. Hilangnya kepercayaan ppp dipercepat


95

ketika volatilitas bersyarat rendah membuat pengembalian rata-rata tampak lebih
tidak mungkin. Hasil kami melemparkan keraguan pada dampak menstabilkan
dugaan fundamentalis pada nilai tukar, seperti yang diusulkan oleh Sarantis (1999)
dan Kilian dan Taylor (2001). Fundamentalis meninggalkan pasar distorsi yang
tumbuh. Alih-alih melawan kegiatan dari chartists, tekanan pengembalian rata-rata
melemah sehingga gelembung dapat memperoleh tambahan momentum. Memang,
kita amati periode yang kuat dan terus-menerus dari misalignments. Jika bank
sentral intervensi berhasil mematahkan tren nilai tukar mereka dapat mendorong
perdagangan mendasar lagi.





























96

BAB 14. ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL
HARGA SAHAM


Trading dengan saham dalam kondisi pasar berkembang dapat
menyenangkan bagi beberapa orang, untuk beberapa lainnya itu adalah cara dalam
melestarikan nilai riil properti mereka, dan bagi banyak itu adalah tantangan untuk
menghasilkan banyak uang dengan cepat dan mudah. Mimpi-mimpi dari bursa
alkimia difundamentalkan pada pengembangan dan perbaikan sistem khusus,
yang akhirnya bertujuan untuk datang ke bagian bawah rahasia harga saham dan
perubahan mereka. Bagaimana kemungkinan untuk membuat itu terjadi?
Kemungkinan yang minimal sesuai dengan pengalaman yang diperoleh
pada dunia bursa saham yang terkemuka di masa lalu. Kompleksitas kegiatan
pertukaran saham, jumlah dan faktor ketidakpastian di mana harga saham
tergantung dan terjadi sesuatu dengan tiba- perubahan terduga atau stabilitas tidak
banyak memberikan harapan bagi mereka yang tahu apa yang akan terjadi di masa
depan. Dalam upaya tersebut, kemungkinan adalah sama baik untuk ahli bursa
saham seperti untuk amatir lengkap.
Karena semua ini, jika Anda tidak bisa mengalahkan atau menipu pasar
bursa, maka yang terbaik untuk bergabung. Ini berarti untuk membentuk
portofolio yang terdiversifikasi dari surat berharga yang akan membawa
keuntungan aman, yang agak lebih tinggi dari inflasi tahunan dengan risiko
minimal.

1. Pengantar catatan
Di negara-negara dengan pasar berkembang dan tradisi bursa yang tahan
lama, perdagangan dengan sekuritas merupakan kegiatan menarik baik untuk
saham pertukaran ahli dan investor, kurang diinstruksikan. Untuk lebih tepatnya,
sejumlah besar investor kecil dan besar mencoba untuk mengalahkan pasar dengan
memprediksi peristiwa masa depan. Bursa bahan dijual atau dibeli
berfundamentalkan perkiraan perubahan harga. Berbagai pendekatan yang
digunakan pada saat itu: indikator umum pembangunan ekonomi yang dianalisis
atau berbagai pola diterapkan. Tujuan di kedua kasus adalah sama: untuk menjual
ketika harga berada pada bagian atas dan membeli ketika itu di bagian bawah.
Para pendukung agregat studi analisa fundamental makroekonomi dan
berfundamentalkan kondisi yang ada dan perubahan yang diharapkan mereka
mencapai kesimpulan tentang harga di masa depan. Pendekatan seperti itu


97

difundamentalkan pada kenyataan dari kesimpulan kategori ekonomi dan elemen
rasional.
Analisis teknikal memperoleh peningkatan popularitas dalam masyarakat
luas. Alasan Itu yang tampaknya cukup persuasif: berfundamentalkan nilai surat
berharga dalam terakhir, menyikapi kecenderungan masa depan yang dapat
dirumuskan. Pendekatan seperti ini tidak bersikeras pada fundamental ilmiah dari
metode diterapkan, tetapi menekankan penerapannya dalam praktek. Ini adalah
bagaimana berbagai bentuk analisis statistik yang digunakan oleh ahli bursa yang
telah berkembang. Dapatkah pasar dianalisis dengan menggunakan analisis
fundamental atau teknis? Atau, perumusan harga saham telah ditemukan?
Pengetahuan semacam ini sangat menarik bagi negara-negara yang berniat
untuk membangun ekonomi pasar dan transaksi bursa. Gangguan berkala di pasar
keuangan kembali menginspirasi pikiran yang kemungkinan dalam memprediksi
secara tiba-tiba perubahan nilai surat berharga, khususnya saham biasa. Krisis
pasar Asia Selatan, perubahan dramatis di Rusia dan perubahan intensif di bursa
efek Amerika menjalankan ide-ide pada penciptaan analitis Model yang akan
menawarkan prediksi sukses dari kejadian masa depan.
Nilai surat berharga tergantung pada apa? Apakah mungkin untuk
menetapkan tingkat dan arah perubahan harga di bursa saham? Bisakah perubahan
harga menjadi dikendalikan? Ini hanya beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh
semua orang yang berniat untuk berinvestasi di pasar keuangan.
Masalah yang terkait dengan investasi dan perdagangan dengan surat
berharga sangat banyak dan kompleks yang mereka butuhkan lebih banyak ruang.
Terlepas dari tingkat Intensitasnya dan jenis analisis, arti dari penelitian ini adalah
sama - bagaimana membuat posisi maksimal di pasar keuangan dan membuat
keuntungan tertinggi dalam waktu sesingkat?
Analis yang terampil bisa sangat persuasif dan prediksi mereka sering
digunakan untuk merumuskan strategi investor, terutama ketika berhadapan
dengan berinvestasi besar. Prinsip-prinsip analisis fundamental atau teknikal yang
digunakan saat itu, kadang-kadang bahkan berbagai kombinasi pendekatan ini
terpolarisasi. Prospek apa yang realistis untuk ekspektasi para analis menyadari
mungkin lebih jelas setelah kita berkenalan dengan teks yang berikut.

2. Teori Efisiensi Pasar
Sejauh pasar keuangan yang prihatin, efisiensi memiliki berbeda yang
berarti daripada di bidang-bidang ekonomi Efisiensi pasar keuangan berarti.
bahwa harga instrumen keuangan mencerminkan minimal semua informasi yang
tersedia untuk publik, dan mungkin dari semua informasi bahwa analis terbaik


98

dapat mengungkap. Efisiensi yang dimasud disini tidak berarti bahwa sumber
daya yang memberikan hasil produksi yang maksimum tetapi itu berarti adopsi
informasi yang cepat. Efisiensi pasar keuangan dapat dinyatakan dengan formulasi
sederhana dengan cara berikut: pasar tidak bisa tertipu.
Pasar yang efisien memiliki sejumlah besar kesuksesan dan baik terutama
informasi peserta yang cenderung untuk memaksimalkan pendapatan. Yakni,
dianggap bahwa sebagian besar aktor dalam pasar keuangan memiliki mayoritas
yang relevan dengan informasi, tetapi keberhasilan mereka dalam operasi bisnis
dapat berbeda. Apakah lebih baik keberhasilan dalam membuat keputusan
keuangan hasil baik diperhitungkan dengan kebijakan bisnis yang matang
berfundamentalkan pengetahuan tentang keadaan pasar, atau itu hasil dari
kebetulan berbahaya dan perilaku?
Tidak ada satu jawaban atas pertanyaan ini. Banyak makalah dan analisis
mobil Ried di bawah berbagai kondisi menekankan berbagai keuntungan baik dari
informasi peserta yang membuat keputusan investasi keuangan. Namun, jumlah
peserta yang dapat mempengaruhi keputusan profitabilitas investasi adalah begitu
besar sehingga sulit untuk mengasumsikan bahwa mereka dapat sepenuhnya
dimasukkan dan tepat dihargai. Meskipun pembangunan yang tak terbayangkan
sistem informasi, tidak selalu yakin bahwa semua faktor yang mungkin
mempengaruhi efek saham membeli, obligasi, mata uang asing, berjangka atau
opsi, mungkin diprediksi. Berbagai kesuksesan investor melemparkan keraguan
tentang tesis pada efisiensi pasar keuangan sehingga dapat dikenakan kritis
examination, bahkan diperdebatkan.
Studi tentang Alfred Cowles diteliti sampai sejauh mana berbagai broker
sukses; kriteria itu adalah pengembalian tahunan dalam kaitannya dengan total
jumlah investasi. Cowles menentukan bahwa saham yang dipilih oleh broker pada
rata-rata tidak berhasil lebih dari portofolio yang dipilih secara acak saham.
Penemuan ini menjabat sebagai fundamental untuk merumuskan Teori
Darts: Anda bisa melempar anak panah di Wall Street Journal, sebagai salah satu
cara untuk memilih saham, atau membeli sejumlah kecil dari seluruh saham
masing-masing di pasar. Efek utama akan tidak sedikit lebih buruk daripada jika
Anda mendengarkan saran pialang anda ketika memilih, hanya dalam kasus yang
terakhir, Anda harus membayar broker, dan hasilnya masih sama!
Para pendukung pendekatan yang menurutnya fungsi pasar keuangan
efisien menekankan bahwa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
investasi keuangan, dapat berubah, beberapa dari mereka tidak bisa memprediksi,
tetapi harga selalu dapat diharapkan untuk menyesuaikan secara cepat untuk
situasi keadaan baru. Dengan cara ini, tidak ada keraguan tentang tesis utama pada


99

fungsi pasar keuangan efisien; interpretasi matematis saluran efisien bahkan dapat
disimpulkan, yang dikenal sebagai "kecenderungan acak". Kecenderungan acak
tidak berarti bahwa harga tidak dapat diubah, tetapi menekankan bahwa
perubahan harga berturut-turut adalah independen dan ditentukan oleh faktor-
faktor waktu tak terduga yang mempengaruhinya.
Pasar efisien adalah satu di mana peserta memahami semua informasi baru
dengan mudah dan memasukkan mereka dalam harga segera. Inilah sebabnya
mengapa baik pasar keuangan berfungsi mengecualikan keuntungan berlebihan
konstan.
Sulit untuk mengatakan bahwa teori efisiensi pasar keuangan sepenuhnya
terbukti, tetapi sangat yakin bahwa tidak ada bukti persuasif untuk membuktikan
pendapat yang berlawanan. Sangat mudah untuk memahami mengapa sikap
seperti itu tidak popular antara para pelaku saham. Jika pasar keuangan yang
efisien, penelitian ini bertujuan memprediksi tren harga jangka pendek yang sangat
sulit di terbaik. Seperti penelitian yang seharusnya untuk memimpin sejumlah
besar orang untuk keuntungan signifikan dapat hampir tidak diharapkan untuk
menjadi sukses.
Analisis juga menegaskan paradoks berikut: penelitian lebih lanjut
dilakukan dan lebih banyak bidang yang diteliti, ada konfirmasi baru pada efisiensi
pasar keuangan. Hanya penelitian yang menjadi kurang berguna untuk
pengambilan keputusan bisnis! Semua orang yang menerima sikap seperti itu
disarankan untuk diversifikasi portofolio aset sejauh risiko terbesar mengacu untuk
kegiatan individu dapat ditentukan. Di sini kita harus mencatat bahwa risiko dari
memilih bentuk investasi aset keuangan harus diterima rendah, dan kesempatan
untuk mendapatkan harus cukup menarik untuk menjaga berkelanjutan minat
investor potensial. Portfolio diperlukan hanya untuk jelas berbeda- entiate tingkat
risiko yang usahawan yang siap menerima, yang menyediakan
dia pandangan yang baik dari kemungkinan dan pilihan antara sukses yang
ditawarkan alternatif.
Pendekatan tersebut diterima oleh banyak pembeli surat berharga
dimengerti tidak memberikan keuntungan yang besar. Banyak dari mereka karena
itu tidak mau menerima hipotesis pasar efisien dan model matematika (tren acak),
terlepas dari fakta bahwa sejumlah pembeli memiliki informasi yang baik pada
semua- aspek penting dari investasi aset yang dimaksud. Teoritis dan analisis yang
lebih penting pengalaman praktis mengkonfirmasi bahwa menjaga dari beragam
portfolio adalah perlindungan terbaik bagi investor di pasar keuangan. Tentu saja,
mereka yang berpikir bahwa ada cara untuk melihat melalui sebuah misteri abadi
saham bertukar keberhasilan menunjukkan bahwa pengetahuan tersebut tidak


100

pernah diungkapkan kepada orang lain, karena rahasia sukses akan diteruskan
pada sejumlah besar orang yang akan menggunakan metode ini dan mendevaluasi
kesuksesan nya.
Analis yang terlatih dan otodidak pialang saham, setuju pada satu hal:
konsep dari pasar keuangan yang efisien adalah nyaman. Jika semua atau sebagian
besar impor- informasi tant ditransfer ke harga, ahli pasar modal diharapkan untuk
mengetahui sesuatu yang lebih tentang efek akhir dari perubahan yang terjadi
sebelum orang lain. Namun, selalu ada mereka yang memiliki pengetahuan yang
sama, dan ada yang merawat orang lain atau mengikuti insting mereka sendiri
ketika mengambil langkah sama denga pakar kegiatan bursa.
Hal ini bersifat manusia untuk mencari cara dan sopan santun untuk
membuat uang lebih dengan mudah dan dalam waktu singkat. Seperti mekanisme
mengemudi yang merangsang banyak orang untuk mengembangkan sistem bursa
yang akan membawa keberuntungan mereka. Fakta itu adalah bahwa ada orang-
orang seperti ahli bisnis bursa efek dan para ahli dalam arbitrase bisnis yang
membuat keuntungan besar. Mereka membuat berkat keuntungan lebih banyak
untuk keuntungan dari posisi yang mereka pegang dan modal yang mereka miliki
dari berkat penilaian luar biasa dari pasar. Bagian penting dari pendapatan mereka
mungkin merupakan hasil dari biaya yang lebih rendah atau keuntungan finansial
lainnya oleh broker, yang tidak tersedia bagi pedagang kecil yang tidak begitu baik
terhubung.
Dalam analisis kegiatan usaha bursa efek, adalah yang paling sulit dalam
memahami berbagai faktor yang mempengaruhi harga. Hal ini tidak mudah untuk
di bawah- memahami bagaimana dan mengapa perubahan harga dan tidak ada
aturan yang handal, yang akan menyediakan penghasilan cepat dan aman di pasar.
Kecenderungan harga Namun, sering kali lebih penting bagi investor mungkin dari
trend dividen.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi harga saham pasar. kelompok
faktor yang pertama termasuk kondisi di luar pasar keuangan, seperti: Inovasi
teknikal, bahan baku baru, perubahan status perusahaan, keadaan perkembangan
ekonomi saat ini, perubahan politik ... Faktor-faktor ini mewakili alasan penting
untuk perubahan harga jangka panjang. Kelompok faktor kedua harga termasuk
kondisi yang bertindak di dalam pasar keuangan dan memiliki pengaruh jangka
pendek pada harga, seperti perubahan suku bunga, gangguan di pasar lain,
diharapkan perubahan harga di masa mendatang, faktor psikologis ..
Kadang-kadang kedua kelompok secara bersamaan dan bertindak dalam
arah yang sama, dan kadang-kadang dengan cara yang sangat berbeda. Berikut ini


101

adalah selalu tertentu: tingkat pengaruh kelompok faktor kedua pada bahan saham
tidak merata.
Teori pasar yang efisien menjelaskan secara rasional situasi praktis dan
kemungkinan nyata untuk membuat keuntungan di pasar keuangan. Teori ini
menyediakan model untuk analisis tren harga di pasar yang terorganisir. Menurut
pendekatan ini, tren harga yang berubah-ubah - seperti berjalan acak, karena
semua yang dapat diprediksi sudah dimasukkan dalam harga pada efisien market.
Munculnya informasi baru adalah elemen yang mempengaruhi harga berubah,
dalam bahwa informasi tersebut harus terduga atau akan memiliki lain- bijaksana
sudah dimasukkan dan tidak akan menjadi berita nyata. Oleh karena itu, Harga
menanggapi kejutan hanya kata lain untuk keadaan tak terduga. Karena pasar
merespon peristiwa tak terduga seperti itu, tren harga saham yang berubah-ubah,
seperti berjalan acak.
Ada beberapa pernyataan yang mungkin diarahkan pada pasar yang efisien
teori:
a) Jika semua orang akan menerima logika pasar yang efisien, kebutuhan untuk
memproses informasi dengan cepat akan berhenti. Dengan kata lain, jika semua
orang menganggap bahwa harga saham ditentukan dengan benar, harga akan
tidak lagi menjadi tepat? Pertanyaannya adalah, alami, lebih teoritis. Saat mayoritas
orang akan berhenti memprediksi, pasar akan berhenti menjadi efisien. Maka
keuntungan yang akan dibuat berfundamentalkan informasi lama, dan umum
dengan efisiensi pasar akan menjadi suatu kondisi yang stabil - kondisi bahwa
kondisi model Bell menyeimbangkan dengan sendirinya.
b) Ada broker yang lebih cepat atau lebih intuitif daripada yang lain.
Apakah mereka akan membuat keuntungan yang sama dengan orang lain karena
pasar finansial yang efisien? Jawabannya adalah tidak. Yakni, kompetensi
mempengaruhi efisiensi untuk diperiksa dan seimbang, tetapi teori pasar efisien
menyiratkan bahwa hanya sejumlah kecil orang, seperti dalam aktivitas lain, akan
memiliki hak istimewa untuk mendapatkan lebih dari yang lain.
c) sesuai dengan mengajukan pertanyaan: Apakah perubahan harga saham
mendadak
merupakan hasil dari informasi baru? Mencoba untuk menemukan jawaban
pertanyaan ini, James Tobin menganalisis penurunan tiba-tiba dari pertukaran
harga saham dari tanggal 15 Oktober dengan 19 Oktober 1987, dan menyimpulkan
melenguh: "Tidak ada faktor terlihat yang dapat menyebabkan 30% berbeda harga
saham selama empat hari "Para pendukung. pasar efisien tidak punya jawaban
yang memadai.


102

Teori pasar yang efisien diterapkan untuk saham individu dan bukan
kepada seluruh pasar. Namun, ada alasan untuk percaya bahwa pasar spekulatif
dapat membuat gelombang pesimisme atau optimisme tanpa ekonomi yang kuat
impuls-es yang akan mengarahkan tren tersebut terhadap dalil-dalil pasar efisien
dalam waktu singkat. Para pendukung analisis teknikal sering menggunakan
konsep efisien pasar dan menyimpulkan kesimpulan umum berfundamentalkan
kasus-kasus individu dan khusus.
Kadang-kadang mereka mencapai hasil yang sangat baik dalam memprediksi
kejadian masa depan di saham pasar dan kemudian mereka menekankan
kesesuaian pendekatan yang dipilih yang membantu mereka memprediksi masa
depan. Namun, harga tidak merespon sangat sering dalam cara analis
mengharapkan mereka dan mereka kemudian memiliki universal jawaban: pasar
tidak dapat diprediksi.

3. Analisis fundamental
Berbagai teori pendekatan untuk harga saham dan faktor mereka
bergantung pada yang dapat ditemukan dalam literatur keuangan. Analisis
fundamental merupakan upaya untuk menjelaskan perubahan harga di pasar
keuangan di bawah pengaruh faktor yang berasal dari lingkungan ekonomi dan
politik. Tergantung pada awal impuls yang dianggap pengemudi mekanisme
harga, penjelasan pura-pura umumnya berlaku yang dirumuskan. Semua teoritis
konsep yang milik analisa fundamental, terlepas dari perbedaan tertentu dalam
pendekatan, dapat peringkat ke dua arah utama.

3.1. Klasik teori harga saham
Teori Klasik yang menjelaskan tren harga saham telah ada sejak lama. Untuk
menjadi singkat, teori ini dapat diekspresikan dengan cara berikut: alasan penting
untuk perubahan harga saham adalah prediksi keuntungan saham. Diasumsikan
bahwa keuntungan membuat faktor yang paling penting atau kunci dalam
penentuan pertukaran harga saham. Para calon investor itu harus memperkirakan
dengan benar semua perubahan kondisi fundamental, karena mereka
mempengaruhi laba masa depan. Ini sebabnya ada keyakinan bahwa broker dan
investor "menurunkan" baik penjualan dan keuntungan saat membeli dan menjual
sebelum perubahan terjadi di bawah pengaruh kondisi fundamental. Menunggu
perubahan yang sebenarnya laba terjadi adalah terlalu lambat untuk mencapai
keuntungan maksimum.
Para pendukung teori ini mengklaim bahwa harga saham adalah nilai
sekarang dari semua dividen yang diharapkan di masa depan. Namun, mereka
sadar bahwa dividen dapat menyebabkan hanya dari keuntungan. Perubahan laba


103

akan mengubah perspektif dividen dan dengan demikian dibenarkan
mempengaruhi harga saham. Indikasi perubahan dalam laba dari perusahaan
tertentu, industri atau ekonomi secara keseluruhan akan mempengaruhi harga
saham, yang biasanya akan pindah sebelum ada perubahan laba sebenarnya dan
dividen.
Ini adalah teori klasik atau penjelasan mengenai tren saham. Tentu, ada
pengecualian, tetapi harga saham sebagian besar akan berubah sebelum semua
perubahan dalam operasibisnis dan sebelum perubahan dalam kemungkinan
untuk membuat keuntungan. Teori ini menganggap dividen sesaat menjadi faktor
penting dalam mencegah- pertambangan harga saham, tetapi masih menempel dua
kelas pentingnya mereka dalam kaitannya dengan perubahan yang diharapkan
dari keuntungan di masa depan.
Singkatnya, setiap kondisi atau situasi yang menunjukkan perubahan laba
dari perusahaan tertentu atau industri tertentu, atau banyak perusahaan atau
ekonomi secara keseluruhan, akan mempengaruhi harga saham, yang akan
berubah sebelum perubahan-perubahan laba yang diharapkan dan dividen terjadi.
Hal ini juga disebut teori fundamental, ortodoks dan konvensional.

3.2. Keyakinan teori
Keyakinan teori sebagai teori tren harga saham kurang formal jika
dibandingkan dengan teori konvensional. Jarang sekali bisa ditemukan di literature
pasar saham standar, meskipun ada banyak orang yang berpikir bahwa teori ini
setidaknya layak mendapat perhatian yang sama sebagai teori klasik tren harga
saham. Dari sudut pandang tren banyak karakteristik untuk arus pasar saham
kontemporer, itu akan baik untuk memberikan keutamaan sebagai interpretasi
dominan tren harga pasar saham. Teori kepercayaan diri ini dapat dirumuskan
dengan cara berikut: faktor utama dalam tren harga saham adalah peningkatan
atau penurunan kepercayaan antara pedagang dan investor dalam tren harga
saham masa depan, laba dan dividen.
Pada pandangan pertama, teori ini mungkin tampak sebagai variasi dari
teori klasik harga yang tergantung pada keuntungan. Sebenarnya, perbedaan
penting antara kedua pendekatan adalah bahwa teori kepercayaan menjelaskan
harga saham berfundamentalkan pasar psikologi lebih dari berfundamentalkan
data statistik. Keuntungan adalah dalam hal itu dapat digunakan untuk
menjelaskan berbagai intrik tren harga di pasar saham, yang tidak dijelaskan
dengan teori konvensional.
Teori Keyakinan tidak menerima prinsip-prinsip yang tepat dari teori
konvensional. Teori ini dimulai dari pemahaman bahwa kondisi fundamental yang


104

dingin, fakta-fakta objektif mengacu pada keuntungan, dividen, tingkat suku
bunga, perubahan harga, produksi, penjualan, produk nasional bruto, kondisi
politik ... teori ini tidak difundamentalkan pada premis bahwa keputusan
mengenai pembelian dan penjualan saham yang dibuat berfundamentalkan aturan
baik diuraikan dan standar, seperti aturan bahwa saham tidak boleh dijual sesuai
dengan harga-laba yang ditentukan relasinya, atau bahwa saham harus
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada obligasi yang seharusnya.
Berfundamentalkan prinsip-prinsip sederhana dan diverifikasi praktis tersebut,
baik informasi statistik yang memiliki informasi valid dan ahli investasi mungkin
memprediksi peristiwa pasar dengan mudah dan dengan tingkat kepastian yang
tinggi.
Teori konvensional harga saham dimulai dari asumsi bahwa ketika kondisi
fundamental harga saham yang menguntungkan mengikuti tren ke atas sesuai
dengan perubahan laba dan dividen. Jika kondisi akan menjadi tidak
menguntungkan, harga saham akan mengikuti tren ke bawah sesuai dengan
perubahan keuntungan yang relevan dan dividen. Menurut sedemikian sederhana,
pemahaman bahkan mekanik perubahan harga saham pasar, para pendukung teori
kepercayaan tidak memiliki sikap positif. Mereka percaya bahwa pasar tidak
merespon data statistik dan ekonomi dengan akurasi besar dan pasar yang luar
biasa acuh tak acuh terhadap perubahan baik dan buruk. Mereka sadar bahwa
tingkat hubungan di pasar saham, seperti hubungan harga, keuntungan dan
dividen terus berubah: kadang-kadang ini hubungan sangat tinggi, terkadang
sangat rendah, tetapi jarang kategori statis. Akhirnya, mereka sangat menyadari
aktualitas langgeng dari aksioma yang mengatakan: "Pasar bisa melakukan
apapun."
Berdasarkan teori kepercayaan diri, jika cukup banyak pedagang dan
investor optimis mengenai kondisi fundamental atau mengenai masa depan sebuah
perusahaan individu, mereka akan memutuskan untuk membeli saham. Jika
mereka menjadi terlalu optimis, mereka akan tetap membeli saham sampai harga
mencapai level, yang tidak menjamin hubungan yang menguntungkan antara
harga, keuntungan dan dividen.
Dalam situasi sebaliknya, ketika para pedagang dan investor pesimis
tentang perspektif perusahaan tertentu, mereka akan menjual saham tanpa
pertimbangan dari tingkat indikator fundamental perusahaan itu. Jika mereka
menjadi terlalu pesimistic, mereka akan menjual saham bahkan dengan harga yang
sangat rendah sampai tingkat turun di bawah nilai riil yang diukur dengan standar
normal. Oleh karena itu, menurut teori kepercayaan, berbagai pembeli dan penjual
ekstrimis yang disposisi berkisar antara optimisme maksimal untuk selama-


105

exaggarated pesimisme, mereka sering melakukan kesalahan, tetapi mereka tidak
pernah meragukan bahwa keputusan mereka itu benar.
Teori kepercayaan dapat digunakan untuk menjelaskan banyak intrik dalam
pasar seperti naik atau turunnya harga saham, penampilan yang tidak bisa
dijelaskan oleh teori klasik. Hal ini dapat menjelaskan spekulasi di pasar di bawah
kondisi ekonomi yang tidak sangat menguntungkan sekitarnya, serta menjatuhkan
harga saham pada saat-saat ketika gaji naik.
Ada banyak contoh yang dapat diberikan untuk menggambarkan teori
kepercayaan diri yang berubah-ubah ketika menafsirkan arus bursa dalam situasi
ketika teori klasik tidak dapat menawarkan penjelasan yang rasional. Salah satu
seperti situasi negosiasi yang terjadi di bursa saham Amerika pada tahun 1946.
Pada saat itu, semua-
parameter ekonomi penting yang sangat menguntungkan: produk nasional bruto
meningkat, kontrol harga dihapuskan, harga-harga yang stabil, dividen perusahaan
juga meningkat, dan keuntungan relatif tinggi. Lalu ada gelombang pesimisme dan
keraguan semakin kuat: setelah kemakmuran kuat, krisis diharapkan seperti dulu
terjadi di masa lalu. Saham tersebut dijual dengan harga semakin rendah, dan
pasar bangkrut pada bulan Agustus dan September tahun yang sama.
Banyak pengalaman persuasif baru yang mengkonfirmasi postulat
fundamental dari teori keyakinan. Hal ini terutama mengacu pada peristiwa di
bursa Amerika bursa 1985-1986 dan pada tahun 1991. Dalam kedua kasus,
situasinya hampir sama: suku bunga yang tinggi, yang mencerminkan tidak baik
pada kegiatan ekonomi, dan menarik investor untuk menanamkan modalnya di
bank dan tidak dalam bentuk saham. Kompetensi asing sengit. Dolar terlalu kuat,
yang memberikan kontribusi pada penciptaan rekor defisit perdagangan tinggi.
Defisit anggaran adalah kronis tinggi. Pengangguran telah menjadi perusahaan
yang mengkhawatirkan dan mencatat kerugian besar. Namun demikian, harga
saham dalam kedua kasus terus meningkat.
Contoh-contoh ini hanya mengkonfirmasi bahwa itu sangat sulit, bahkan
kadang-kadang mungkin untuk memprediksi jalannya peristiwa bursa saham,
terutama tren Harga saham. Ketidakpastian mengenai arah dan intensitas
perubahan harga saham ditingkatkan oleh kesulitan tentang mengukur
kepercayaan publik di pasar. Banyak penjual dan pembeli saham yang berurusan
dengan aspek teknis fungsi pangsa pasar yang mencoba untuk mengukur
kepercayaan para pemegang saham dengan menggunakan berbagai metode, tetapi
sering mendapatkan hasil yang jauh dari yang sebenarnya disposisi publik. Inilah
sebabnya mengapa banyak investor masih lebih percaya pada teori klasik.
Ketepatan jelas dan materi statistik terbatas memberikan dosis persuasif realisme


106

dan bertindak secara meyakinkan untuk sejumlah besar investor. Namun, para
pengikut teori klasik sering bingung dan heran karena perhitungan mereka yang
tepat tidak membawa hasil yang diharapkan bahwa mereka diprediksi dengan
begitu banyak keyakinan.

3.3. Teknis analisis
Para pendukung analisis fundamental dari nilai surat berharga fokus
mereka bunga atas pengaruh dari lingkungan ekonomi dan politik, sementara
analis teknikal berpikir bahwa harga berubah di bawah pengaruh yang
menentukan dari perubahan pasar itu sendiri. Teknis analisis berdasarkan pada
asumsi bahwa semua informasi dari periode sebelumnya yang relevan untuk
pelaksanaan peserta dapat digunakan sekarang dan di masa depan, atau bahwa
kesimpulan tentang perilaku peserta masa depan di pasar bisa diambil dari
perilaku mereka dalam terakhir ini. Oleh karena itu, berdasarkan analisis teknikal
yang valid, yang akan mencakup periode sebelumnya adalah mungkin untuk
datang ke kesimpulan yang dapat diandalkan mengenai tren harga di pasar
keuangan di masa depan.

3.4. Premis Dasar Analisis Teknikal
Meskipun mereka menganggap diri fundamentalis sering menggunakan
analisis teknikal sebagai upaya untuk menguraikan koordinasi pembelian
sempurna tepat waktu dan menjual di pasar saham, pendekatan teknis terutama
digunakan oleh mereka yang
tertarik dalam interpretasi tren harga saham dalam jangka pendek (Satu sampai
tiga bulan). Salah satu cara perdagangan yang sering menawarkan ilusi dan
harapan yang tidak pasti bahwa keuntungan yang tinggi akan diperoleh dalam
waktu singkat adalah
investasi dalam saham biasa dengan menggunakan berbagai metode analisis
teknikal yang digunakan saat ini. Salah satu profesi paling menguntungkan di
Amerika Serikat selama dekade terakhir adalah profesi fisikawan ekonomi - ini
adalah seorang ahli yang memprediksi pergerakan harga saham dengan
menggunakan berbagai metode analisis teknikal dan yang memperoleh
keuntungan atas perbedaan harga yang diharapkan.
Ada tiga tempat di mana dasar analisis teknikal:
Pasar mengurangi segala sesuatu dengan ukuran yang tepat.
Harga yang mengikuti tren.
Sejarah yang berulang.


107

Pernyataan bahwa "kegiatan pasar mengurangi segala sesuatu dengan ukuran
yang tepat" adalah mungkin adalah batu penjuru dari analisis teknikal. Jika kita
tidak sepenuhnya memahami dan menerima arti postulasi ini, sisa yang mengikuti
tidak masuk akal. Para teknisi percaya bahwa apa pun dari kemungkinan
pengaruh pada harga pasar dari kontrak komoditas berjangka - fundamental,
politik, psikologis atau sebaliknya - mencerminkan benar-benar pada harga
komoditas itu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa studi tentang tren harga adalah
satu-satunya diperlukan. Kesimpulan menganggap harga berlaku dan harga masa
depan yang dibuat berdasrkan tren dari masa lalu.
Semua teknisi benar-benar mengklaim bahwa kegiatan harga harus
merefleksikan
menyediakan dan tren permintaan. Jika permintaan melebihi pasokan, harga harus
naik. Jika pasokan melebihi permintaan, harga akan jatuh. Interaksi ini adalah
dasar fundamental dari semua ekonomi dan fundamental prognosis. Teknisi itu
kemudian membalikkan klaim ini untuk menyimpulkan bahwa jika harga naik
karena alasan khusus, permintaan harus lebih tinggi dari penawaran dan hukum-
hukum fundamental harus sedemikian rupa untuk memperhitungkan
pertimbangan kenaikan harga. Jika harga jatuh, hukum fundamental harus
misalnya untuk memasukkan kejatuhan harga. Jika ini komentar terakhir pada
hukum fundamental adalah mengejutkan bagi Anda, Anda tidak perlu heran.
Setelah semua, teknisi tidak langsung mempelajari hukum-hukum fundamental.
Mayoritas teknisi mungkin akan setuju bahwa kekuatan berbaring pada dasar
permintaan dan penawaran - fundamental hukum-hukum ekonomi dari perilaku
pasar - adalah apa yang menyebabkan harga naik atau jatuh pasar. Harga grafik
tren bukan penyebab dari penurunan pasar atau kemajuan. Mereka hanya
mencerminkan psikologi pasar yang merangsang harga untuk naik atau turun.
Sebagai aturan, mereka yang membuat grafik harga tidak meluangkan
upaya pada realita anak yang membuat harga naik atau jatuh. Sangat sering di
awal dari trend harga atau pada titik-titik balik yang penting tampaknya tidak ada
yang tahu persis mengapa pasar berperilaku sedemikian rupa.
Meskipun pendekatan teknis kadang-kadang mungkin terlihat seperti sebuah
disederhanakan mendekati sesuai dengan persyaratan, logika di balik postulasi
pertama - Pasar yang mengurangi segala sesuatu dengan ukuran yang tepat -
menjadi semakin diperlukan sebagai individu menjadi lebih berpengalaman di
pasar.
Para teknisi menyimpulkan bahwa jika semuanya mencerminkan pada
harga pasar, maka perlu untuk mempelajari hanya harga pasar itu. Dengan
mempelajari grafik harga dan banyak indikator teknis tambahan lainnya, grafik


108

pembuat fundamentalnya memungkinkan memasarkan katakan padanya apa cara
yang paling mungkin dapat dilakukan adalah. Pembuat Grafik tidak berusaha
selalu mengecoh atau memprediksi pasar terlalu maju ke depan. Semua aksesori
teknis yang dibahas kemudian adalah hanya teknik yang digunakan sebagai
bantuan dalam proses untuk mempelajari perilaku pasar. Pembuat bagan tahu
bahwa ada alasan untuk tren pasar ke atas dan ke bawah.
Tentu saja , tren memiliki sebuah konsep yang begitu penting untuk teknis
analisis . Di sini , sekali lagi , jika kita tidak menerima postulat yang pasar justru
membuat tren , tidak ada gunanya untuk terus membaca .
Satu-satunya tujuan membuat grafik harga pasar berjangka adalah untuk
mengidentifikasi tren pada tahap awal dari perkembangan mereka sehingga
perdagangan akan dilakukan ke arah tren ini. Pada kenyataannya, sebagian besar
teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teknik mengikuti tren, yang
berarti bahwa mereka direncanakan terlebih dahulu untuk mengidentifikasi dan
mengikuti tren yang ada.
Ada tambahan untuk postulation bahwa harga mengikuti tren: lebih
mungkin untuk tren bergerak terus daripada untuk mundur. Penambahan ini
adalah disesuaikan hukum gerak Newton pertama. Cara lain untuk
mengungkapkan ini adalah bahwa tren akan terus ke arah yang sama sampai itu
berbalik. Ini adalah satu lagi klaim ini teknis, yang tampak sebagai jelas sebagai
aksioma. Namun, seluruh pendekatan mengikuti tren mendasarkan pada klaim
bahwa ada tren yang tidak ditinggalkan sampai itu menunjukkan tanda-tanda
pembalikan.
Banyak esensi dari analisis teknis dan studi pasar kegiatan terkait dengan
studi psikologi manusia. Pola-pola grafik, misalnya, yang telah ditentukan dan
dikategorikan dalam seratus tahun terakhir, mencerminkan gambar tertentu yang
muncul di grafik harga. Gambar mengungkapkan psikologi bullish psikologi pasar
(mengharapkan harga naik) atau bearish psikologi (mengharapkan harga jatuh).
Karena pola-pola ini berfungsi dengan baik di masa lalu, mereka dianggap terus
berfungsi baik di masa depan. Mereka mendasarkan pada studi psikologi manusia,
yang cenderung tidak berubah. Cara lain untuk mengekspresikan premis ini
terakhir (bahwa sejarah seringkali terulang) adalah kunci untuk memahami masa
depan itu dalam studi di masa lalu, atau bahwa masa depan hanya pengulangan
dari masa lalu.

3.5. Teori DOW
Untuk memahami dow teori , hal ini diperlukan untuk mengingatkan secara
singkat dari kejadian masa lalu . Yakni , pada bulan juli 03 , tahun 1984 , sebuah


109

artikel berjudul ' seratus perbuatan yang luar biasa dari charles dow ' itu
diterbitkan pada wall street journal . Pada saat yang sama , majalah barron , yang
termasuk penerbit yang sama seperti jurnal , diterbitkan cerita ' investor telah
menggunakan dow teori untuk seluruh abad ' . Kedua artikel telah dipublikasikan
pada kesempatan dari seratus tahun dari charles dow ' edisi pertama di data
statistik di pasar saham , yang diterbitkan pada bulan juli 03 , tahun 1884 .
Analisis pertama yang Dow membuat termasuk saham hanya 11, sembilan
yang milik perusahaan kereta api. Sampai tahun 1887, indeks asli dibagi menjadi
dua bagian: terdapat 12 saham dari perusahaan industri, dan yang lain berisi 20
saham dari perusahaan kereta api. Selama tahun 1928, industri daftar diperluas
dengan 30 perusahaan, dan pada tahun 1929, daftar layanan juga disertakan.
Teori Dow topikal bahkan hari ini dan juga diterima karena ide-ide utama
dari analisis teknis berasal dari itu. Hal ini dianggap sebagai pendahulu analisa
teknis. Bahkan di bawah kondisi kontemporer teknologi komputer, seiring dengan
perkembangan baru dan lebih baik teknis indikator, ide-ide Dow masih memiliki
aplikasi yang signifikan. Sebagian besar 'teknisi' hari ini mungkin tidak sadar
untuk sejauh mana perangkat analisis mereka modern bergantung pada prinsip-
prinsip ditetapkan oleh Dow.
Prinsip-prinsip dasar dari teori Dow dapat dinyatakan dengan cara berikut:
segala sesuatu adalah berdasarkan perkiraan. Apakah itu terdengar akrab? Hal ini,
tentu saja, salah satu tempat dasar teori teknis. Teori mendasarkan pada asumsi
bahwa setiap faktor yang mungkin mengenai penawaran dan permintaan harus
merenungkan estimasi pasar. Pengaruh ini termasuk juga pengaruh dari Force
Major, seperti gempa bumi, banjir dan bencana alam lainnya. Meskipun undang-
undang pasar tidak dapat memprediksi mereka, mereka diadopsi dengan cepat
dan merenungkan perubahan harga.

Tren pasar memiliki tiga arah. Dow teori pada tren mengatakan bahwa
kecenderungan progresif ada asalkan masing-masing berturut-turut naik- turunnya
lebih besar daripada sebelumnya. Dengan kata lain, progresif tren harus memiliki
pola dengan minimum dan maksimum amplitudo. Kecenderungan regresif akan
bertentangan dengan negatif amplitudo minimum dan maksimum.
Dow tren pasar dibagi menjadi tiga kategori yang berlainan: dasar, lanjutan
dan sedikit (tidak signifikan). Minat utama berfokus pada tren utama atau besar,
yang biasanya berlangsung selama lebih dari setahun, sering selama beberapa
tahun. Dow yakin bahwa sebagian besar investor tertarik pada tren utama
terutama.


110

Dia membandingkan tren utama dengan laut aliran. Kecenderungan
sekunder atau menengah dibandingkan dengan gelombang yang dibuat oleh
Sungai laut, sementara tren sedikit mirip dengan gumaman gelombang.
Menggunakan tongkat untuk mengukur titik tertinggi di pantai yang dicapai oleh
gelombang masing-masing berturut-turut, Anda dapat mengukur ke arah laut
streaming. Jika masing-masing berturut-turut gelombang bergerak lebih jauh
pedalaman daripada sebelumnya, aliran akan masih ada. Hanya ketika gelombang
mulai mundur, pengamat akan tahu bahwa arus laut menghilang.
Sekunder atau menengah tren mewakili sebuah koreksi dalam tren utama
dan biasanya berlangsung tiga minggu sampai 3 bulan. Koreksi ini sedang melebihi
lagi 1/3-2/3 dari tren sebelumnya, dan sering mencapai sekitar 50%.
Sedikit atau jangka pendek tren berlangsung kurang dari tiga minggu dan
mewakili jangka pendek fluktuasi dalam tren menengah.
Tren utama memiliki tiga tahap. Tren utama biasanya menempati tiga tahap.
Tahap pertama, atau tahap akumulasi, mewakili membeli didasarkan pada investor
paling bijaksana yang baik, setelah semua buruk berita ekonomi akhirnya dibuang
oleh pasar. Tahap kedua, di mana sebagian besar pengikut teknis tren mulai
berpartisipasi, terjadi ketika harga mulai naik dan berita bisnis menjadi lebih baik.
Tahap akhir ketiga ini ditandai dengan peningkatan partisipasi masyarakat, ketika
pers mulai penerbitan cerita kenaikan saham yang terus datang dalam
meningkatkan jumlah. Berita ekonomi lebih baik daripada sebelumnya dan ruang
speculating meningkat. Selama tahap terakhir ini baik informasi investor, yang
mulai 'mengumpulkan' dengan harga terendah pasar ketika tak seorang pun ingin
membeli, sekarang mulai 'menempatkan' di pasar ketika yang lain tidak ingin
menjual.
Perkiraan harus mengkonfirmasi satu sama lain. Pada bagian ini, Dow
menunjuk ke kereta api dan industri perkiraan. Dia berpikir bahwa beberapa sinyal
yang signifikan dari pasar mengharapkan rise atau jatuhnya harga saham (beruang
atau bull market) mungkin diperhitungkan jika kedua perkiraan mengirim sinyal
sama. Dengan kata lain, kedua harus melebihi perkiraan sebelumnya sekunder
minimum sehingga pasar, mengharapkan harga saham turun, bisa mulai. Jika
hanya satu perkiraan akan sinyal, maka akan tidak ada pasar ini. Sinyal perlu tidak
muncul pada saat yang sama, tapi lebih baik jika mereka sudah dekat. Perkiraan ini
kehilangan satu sama lain, kesimpulan yang dapat diandalkan Apakah sulit untuk
mendapatkan
Lingkup harus memastikan tren. Dow menentukan makna dari lingkup
sebagai sekunder tapi penting faktor mengkonfirmasikan sinyal yang diterima dari
grafik harga. Perumusan sederhana prinsip akan bahwa 'ruang lingkup harus


111

memperluas ke arah tren utama'. Apakah tren Mayor ke atas, lingkup harus
memperpanjang sebagai harga naik. Sebaliknya, ruang lingkup harus mengurangi
ketika harga jatuh.
Tren dinyatakan harus menekankan meskipun cakupan adalah indikator
yang sekunder. Nyata sinyal membeli dan menjual dalam teori Dow adalah
berdasarkan harga penutupan.
Tren dianggap efektif sementara mengirimkan sinyal umpan balik tertentu.
Prinsip ini membuat dasar dari pendekatan tren pemantauan dan masih digunakan
sekarang. Ini adalah cara lain untuk menjelaskan bagaimana tren apapun
sebenarnya cenderung terus terakhir. Tentu saja, hal ini tidak selalu mudah untuk
menentukan posisi dari sinyal umpan balik. Studi tingkat dukungan dan tingkat
perlawanan, pola harga, tren baris dan tidak stabil prediksi, sering digunakan
sebagai perangkat teknis untuk menunjukkan ketika ada tren yang memasuki
tahap perubahan. Penggunaan oscillators membantu memprediksi bahkan sinyal
peringatan sebelumnya impuls penurunan. Analis mendukung dalam prediksi
mereka kelanjutan dari tren kebanyakan, dan logika seperti membantu investor
benar lebih daripada menjadi salah.
Dow bergantung secara eksklusif pada harga penutupan. Oleh karena itu,
perkiraan harus dirumuskan luar maksimum atau minimum. Harian melebihi
bukanlah apapun sangat penting. Batas-batas perkiraan menunjukkan tren yang
bergerak secara horizontal, yang dapat dilihat pada grafik. Cakupan sisi tren ini
sering mengambil tahap koreksi dan sering terlihat seperti integrasi, dan mereka
bisa di puncak atau jalur yang lebih rendah. Pola-pola semacam dapat diakui
sebagai 'persegi panjang'.

4. Prediksi-Prediksi Keuangan
Pertanyaan yang sering diajukan adalah pertanyaan mengenai validitas
menggunakan data pada harga dari masa lalu untuk memprediksi masa depan. Hal
ini mengejutkan seberapa sering kritik dari pendekatan teknis menempatkan ini
dalam agenda, karena masing-masing metode yang dikenal dari prediksi, dari
ramalan cuaca untuk analisa fundamental, basa sepenuhnya pada studi data dari
masa lalu. Apa data lain yang ada untuk digunakan?
Analisis teknis membuat perbedaan antara statistik deskriptif dan induktif.
Statistika deskriptif merujuk membuat representasi grafis data, seperti data pada
harga di grafik kolom standar. Statistik inductive merujuk kepada generalisasi,
prediksi dan ekstrapolasi yang kita datang didasarkan pada kesimpulan dari data
ini. Sesuai dengan itu, grafik harga milik statistik deskriptif, sementara para teknisi
analisis memproses data harga milik wilayah statistik inductive.


112

Sebagai satu teks statistik menunjukkan, 'langkah pertama dalam
memprediksi bisnis atau masa depan ekonomi jadi terdiri dari pengumpulan
pengamatan dari masa lalu'. Analisis oleh grafik ada lebih dari analisis time series.
Hanya jenis data yang setiap orang harus terus bekerja adalah data dari masa lalu. '
Prediksi dari populasi, industri dan serupa berdasarkan sebagian besar apa yang
terjadi di masa lalu. Dalam bisnis sebagai dalam ilmu pengetahuan, serta dalam
kehidupan sehari-hari, kita proyek kami pengalaman dari mencoba masa lalu
untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan tidak pasti '.
Analis teknis menyimpulkan dari ini bahwa menggunakan melewati data
pada harga untuk memprediksi masa depan didasarkan pada konsep-konsep
statistik yang sehat. Jika siapa pun meragukan validitas menyatakan sikap, ia harus
pada waktu yang sama memeriksa bentuk lainnya prediksi yang didasarkan pada
data historis, yang mencakup analisis lengkap ekonomi dan analisis fundamental.
Investasi dan perdagangan dengan saham adalah jauh lebih kompleks daripada
yang mungkin tampak pada pandangan pertama. Motif untuk investasi modal ke
saham berbagai: keinginan untuk menjaga nilai, berusaha untuk mendapatkan
keuntungan lebih dari tingkat bunga tabungan deposito, motif berbahaya atau
perjudian di pasar saham dalam mencari cepat dan penghasilan yang mudah .
Pengalaman mengembangkan pasar keuangan yang berfungsi dengan baik
menunjukkan bahwa harapan terlalu besar dari mereka berinvestasi di saham dan
mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat tidak realistis. Teori pasar
yang efisien memiliki benteng yang terbaik di pasar saham, yang menyatakan
bahwa pasar keuangan mengecualikan klaim konstan keuntungan rata-rata di atas.
Para investor, yang ingin mencapai kembali beberapa aktiva diinvestasikan
dengan risiko terendah dan pendapatan yang tepat, membeli portofolio yang
terdiversifikasi secara luas dari saham biasa. Perlindungan yang paling aman dari
properti dicapai dalam kombinasi dengan obligasi beragam dan tabungan, dengan
keuntungan sebesar beberapa poin indeks di atas inflasi.
Pemilihan dan struktur portofolio efek merupakan dilema besar, seperti
untuk ahli dalam kegiatan pasar modal bagi mereka muncul di pasar keuangan
untuk pertama kalinya. Terlepas dari tingkat pengetahuan transaksi bursa,
penataan portofolio harus dibentuk berdasarkan keputusan yang dibuat oleh
investor. Kesimpulan semacam dikenakan karena banyak faktor yang harus
diperhitungkan ketika keputusan untuk membeli sekuritas dibuat, dan bantuan
siapa pun di sini adalah dari rentang yang sangat sederhana.
Usaha-usaha untuk memprediksi tren harga saham yang paling sering tidak
berhasil. Terlepas dari berbagai upaya untuk mengungkap alkimia rahasia pasar
saham dan untuk menentukan tingkat dan arah perubahan harga saham tanpa


113

resiko apapun, harga tetap di luar kontrol. Analisis acara bursa dari titik masa lalu
dengan pengalaman instruksional: harga saham tidak bisa ditebak setidaknya
sejauh mana faktor-faktor yang mempengaruhi mereka tidak bisa ditebak. Jumlah
faktor-faktor besar: laba perusahaan, dividen, harga-laba hubungan suku bunga,
obligasi tabungan premi, situasi ekonomi secara umum, indikator ekonomi
individu, dan kemungkinan serangan ...
Menurut pendekatan konvensional, faktor yang paling penting dari
perubahan harga saham adalah prediksi dividen pemegang saham. Menurut teori
kepercayaan diri, harga saham yang menentukan, dipengaruhi oleh kenaikan atau
penurunan kepercayaan antara pedagang dan investor mengenai tren harga di
masa depan.
Berdasarkan konsep memerintah penjelasan fundamentalis harga saham,
kita mungkin mendapatkan kesan bahwa adalah mudah untuk datang ke bagian
bawah dunia yang tersembunyi dari perubahan harga saham di bursa efek.
Namun, yang paling sering hanya ilusi. Pengalaman menunjukkan bahwa tren
harga saham seringkali justru sebaliknya dari harapan, sehingga harapan investor
tetap tidak tercapai. Selanjutnya, terjadi berkali-kali bahwa harga masing-masing
perusahaan memiliki cukup logika yang berbeda dari perubahan dalam kaitannya
dengan kecenderungan umum. Dalam situasi seperti itu, bahkan seorang analis
serius menjadi tidak berdaya untuk menawarkan penjelasan yang memuaskan.
Karena semua alasan ini, saran dari Amerika pemodal besar Bernar Barukh
mungkin berharga, terutama bagi mereka yang mengharapkan penghasilan yang
cepat dan besar dari perdagangan saham:
"Jika Anda siap untuk meninggalkan segala sesuatu yang lain untuk
mempelajari seluruh sejarah dan latar belakang pasar saham dan semua
perusahaan besar memiliki saham mereka terdaftar, jadi hati-hati sebagai
mahasiswa kedokteran mempelajari anatomi, jika Anda bisa melakukan semua itu
dan, selain ini, Anda memiliki saraf yang baik dari seorang penjudi besar, indra
keenam seorang peramal dan keberanian singa - Anda memiliki kesempatan yang
kecil ".
Banyak dari apa yang telah dikatakan dalam tulisan ini tidak terlalu
menggembirakan baik untuk para pendukung analisis teknis. Pedagang sangat
disiplin dan hati-hati mungkin mampu mencapai di atas laba rata-rata karena
menggunakan ketrampilan mereka terorganisir dengan baik data yang bermanfaat.
Orang dalam juga dapat berhasil beroperasi berdasarkan pengetahuan hukum dan
berguna. Beberapa orang mungkin secara khusus berbakat seperti mereka yang
dilahirkan sebagai musisi besar atau pelukis. Seorang analis teknis disangkal
mengatur dan mengatur data yang mungkin bisa membantu investor membuat


114

penilaian yang wajar dari pasar. Namun, data yang terorganisir dapat berfungsi
dengan baik hanya untuk menggambarkan apa yang pasar telah dilakukan, bukan
apa yang akan mereka lakukan. Jika prediksi jangka panjang yang sukses adalah
benar-benar mungkin, keberhasilan mungkin adalah hasil dari perkiraan investor
dan bukan data teknis, tidak peduli seberapa baik mereka terorganisir.
Para pedagang akan terus berusaha untuk menghasilkan banyak uang dengan
mengidentifikasi beberapa perangkat ilusi untuk mencapai pengembalian atas
mereka yang akan menjadi hasil dari kepemilikan sederhana dari portofolio yang
terdiversifikasi. Ketika begitu banyak orang menempatkan keterampilan mereka
dalam permainan ini untuk menguji, dapat dipastikan bahwa dengan jumlah yang
cukup filter beberapa perangkat akan membuktikan fungsional, setidaknya untuk
waktu yang singkat, meskipun kurangnya dasar logis untuk melakukannya.
Banyak indikator diberi kepercayaan karena prediksi keberhasilan pertumbuhan
pasar. Pakar pasar yang serius yang menggunakan prinsip-prinsip statistik diakui
daripada pengamatan selektif, umumnya menyimpulkan bahwa pencarian abad
ke-panjang untuk sistem, sederhana mekanik mudah dicapai dari aturan yang akan
menghasilkan atas pengembalian rata-rata dari prediksi pasar saham (berjangka
atau opsi), hampir tentu pasti akan gagal.




















115

BAB 15. PERDAGANGAN INVESTOR INDIVIDU DAN
RETURN SAHAM

Tulisan ini meneliti hubungan dinamis antara perdagangan bersih investor
individual dan return horizon pendek untuk cross-section yang panjang dari
saham NYSE. Bukti menunjukkan bahwa orang cenderung untuk membeli saham
setelah penurunan di bulan sebelumnya dan menjual kenaikan harga berikut. Kami
mendokumentasikan kelebihan return positif di bulan berikutnya intens membeli
oleh individu dan kelebihan return negatif setelah individu menjual, yang kita
tunjukkan adalah perbedaan dari masa return lalu sebelumnya atau volume efek.
Pola dokumen kita konsisten dengan gagasan bahwa menghindari risiko individu
dapat menyediakan likuiditas untuk memenuhi permintaan kelembagaan.
Analisis perdagangan investor individu pada saham NYSE memberikan dua
hasil yang penting, yaitu perdagangan bersih individu mempunyai hubungan yang
positif terhadap horizon pendek return masa depan. harga akan naik pada bulan
saat ini setelah intens beli yang dilakukan oleh investor individu dan mengalami
penurunan setelah intens jual investor individu. Ini pertama kali terjadi seperti
suatu pola yang terdokumentasi sebagai pola perdagangan investor individu di US
dan suatu porsi pola investigasi makalah yang panjang.
Kedua, kita menemukan bahwa kemampuan prediktif perdagangan bersih
individu sehubungan dengan return tidak dimasukkan oleh volume atau fenomena
pembalikan return. Hasil penelitian kami tampaknya kontras dengan
Subrahmanyam (2005), yang menemukan bahwa ketidakseimbangan perdagangan
bersih tidak memprediksi return. Mungkin aliran agar bersih dari individu yang
kita anggap adalah ukuran yang lebih baik dari permintaan likuiditas dari
ketidakseimbangan perdagangan bersih Subrahmanyam, yang menggunakan
algoritma Lee dan Ready (1991) untuk secara tidak langsung menyimpulkan
apakah perdagangan yang diprakarsai oleh pembeli atau penjual. Algoritma Lee
dan Ready menetapkan partai mana yang untuk perdagangan menggunakan
pesanan pasar (dengan membandingkan harga transaksi ke titik tengah kutipan),
dan mengklasifikasikan pihak bahwa sebagai peminta likuiditas. Sebaliknya, kita
mengklasifikasikan individu sebagai penyedia likuiditas terlepas dari bagaimana
mereka melaksanakan perintah mereka, yang memungkinkan untuk penafsiran
yang sangat berbeda dari data. Sebagai contoh, lembaga yang ingin pindah posisi
besar mungkin menggunakan strategi limit order dinamis dan tuntutan mereka
untuk kedekatan mungkin ditampung oleh individu pelawan yang menawarkan
sahamnya dengan pesanan pasar. Dalam contoh ini, algoritma Lee dan Ready akan


116

mengklasifikasikan lembaga sebagai penyedia likuiditas dan individu sebagai
demander likuiditas, sementara kita akan membuat klasifikasi yang berlawanan.
Secara umum, perilaku pelawan, kita mendokumentasikan investor individu
di NYSE tampaknya penting untuk memahami prediktabilitas return cakrawala
pendek. Alasan yang mendasari individu bertindak sedemikian rupa belum
dipahami dengan baik, dan orang dapat menemukan argumen dalam literatur
perilaku yang mendukung kedua kecenderungan pelawan tersebut (misalnya,
kehilangan keengganan di Odean (1998)) serta kecenderungan untuk membeli
pemenang (misalnya, positif umpan balik perdagangan di De Long, Shleifer,
Summers, dan Waldmann (1990b) atau bias dalam atribusi Daniel, Hirshleifer, dan
Subrahmanyam (1998)). Apa pun alasannya, pilihan kontrarian individu
memimpin mereka untuk secara implisit menyediakan likuiditas kepada peserta
pasar lainnya yang menginginkan kedekatan.
Secara teori, sejauh mana pembalikan harga yang diamati tergantung pada
penghindaran risiko dari penyedia likuiditas dan jumlah modal yang tersedia
untuk penyediaan likuiditas. Misalkan investor individu adalah satu-satunya
menyediakan likuiditas di pasar. Jika investor individu kontrarian adalah dalam
arti tertentu relatif terlalu aktif ke permintaan untuk kedekatan, akan ada kelebihan
pasokan likuiditas di pasar. Jika ini terjadi, maka kompensasi pola return individu
untuk menyediakan likuiditas bisa kewalahan oleh isi informasi (yang diduga) dari
aliran tatanan institusi, tanpa meninggalkan kelebihan return (atau bahkan
kelebihan return menuju ke arah yang berlawanan). Di sisi lain, jika ada investor
kontrarian terlalu sedikit dibandingkan dengan permintaan untuk kedekatan,
maka kelebihan return yang kita amati ketika individu secara implisit menyediakan
likuiditas bisa lebih jelas.
Pada kenyataannya, likuiditas disediakan oleh pedagang profesional
(misalnya, spesialis NYSE) serta orang-orang yang membeli ketika harga turun dan
menjual saat harga naik. Orang akan berharap bahwa jumlah modal yang para
profesional curahkan membuat untuk kegiatan pasar mereka ditentukan oleh
permintaan agregat untuk likuiditas serta jumlah likuiditas secara implisit
diberikan oleh investor individu. Dalam kesetimbangan, para pedagang
profesional akan menyediakan likuiditas hingga ke titik di mana keuntungan
perdagangan mereka hanya menutupi biaya mereka. Selama 20 tahun terakhir
perdagangan kelembagaan telah meningkat dan pentingnya investor individu telah
menurun, menunjukkan bahwa mungkin ada pergeseran positif dalam permintaan
untuk kedekatan dan pergeseran negatif dalam penyediaan likuiditas. Jika ini
memang terjadi, dan jika jumlah modal yang ditujukan untuk penyediaan
likuiditas lambat untuk menyesuaikan diri, maka pergeseran ini bisa menciptakan


117

peluang potensi keuntungan jangka pendek bagi pedagang yang menyediakan
likuiditas.
Bukti dalam makalah ini adalah konsisten dengan pandangan bahwa
penyedia likuiditas jangka pendek bisa menghasilkan keuntungan dengan meniru
perdagangan investor individu selama periode sampel kami. Ada juga bukti yang
bersifat anekdot yang menunjukkan bahwa dalam menanggapi kesempatan ini,
telah terjadi peningkatan jumlah investor profesional yang berspesialisasi dalam
strategi perdagangan pelawan jangka pendek, dan dengan demikian secara tidak
langsung memberikan services. seperti Memang, kehadiran para pedagang ini
mungkin bertanggung jawab untuk pengurangan dokumen kita dalam pembalikan
return yang pertama kali diamati oleh Jegadeesh (1990) dan Lehmann (1990).
Mengapa bukan strategi yang diimplementasikan oleh trader jangka pendek yang
menghilangkan kelebihan return terkait dengan perdagangan orang? Ini adalah
pertanyaan sulit yang jelas menjamin riset tambahan. Penjelasan yang paling alami
adalah bahwa frekuensi tinggi strategi yang cukup mahal untuk
diimplementasikan, dan dengan demikian kami berharap untuk mengamati pra-
transaksi tinggi biaya return. Hal ini juga mungkin bahwa sisa return diperlukan
untuk mengimbangi perusahaan-perusahaan untuk risiko yang terkait dengan
melakukan likuiditas strategi perdagangan pemasok. Selain itu, mungkin terjadi
bahwa strategi mekanik tidak dapat menerapkan strategi implisit yang
dilaksanakan oleh investor individu. Sementara perdagangan dari semua pelaku
pasar (termasuk orang) adalah informasi publik, identitas informasi Account Type
perintah investor individu tidak dapat digunakan untuk menerapkan strategi
trading secara real time karena tidak tersedia untuk umum selama periode waktu
yang dipertimbangkan (itu tidak tersedia bahkan ke spesialis yang mengawasi
perdagangan di lantai NYSE). Oleh karena itu, lembaga tidak bisa hanya
menggunakan NIT untuk merumuskan strategi mereka, melainkan mereka harus
mendasarkan strategi pada proxy yang tidak sempurna untuk perdagangan bersih
individu.
Bukti kami yang tersajikan menunjukkan bahwa pemahaman prediktabilitas
return cakrawala pendek memerlukan pemahaman penyediaan likuiditas implisit
individu serta penyediaan likuiditas eksplisit investor profesional. Secara khusus,
penyediaan likuiditas dapat dipandang sebagai interaksi antara berbagai jenis
investor yang mengisi pasar. Paling tidak, pekerjaan kami menunjukkan bahwa
memahami perilaku satu jenis investor, individu, memegang beberapa janji untuk
menjelaskan pola return yang diamati.




118

BAB 16. PERILAKU INVESTOR DAN PERILAKU HARGA
SAHAM

Penelitian ini menyoroti prestasi suatu penelitian terbaru yang terkait antara
perilaku harga saham dengan perilaku investor. Berdasarkan pencapaian tersebut,
penelitian ini menggunakan metodologi sederhana yang menilai apakah
mainstream teori keuangan ini ilmiah atau tidak. Melalui metodologi tersebut,
penelitian ini memberikan penjelasan rinci tentang akar penyebab yang
menyebabkan kekurangan dari saripati ilmiah analisis teknis dan teori analisis
teknis ilmiah tingkat rendah yang berlaku. Makalah ini lebih jauh menganalisis
apakah Hipotesis Pasar Efisien adalah ilmiah atau tidak. Selain itu, makalah ini
juga memberikan komentar singkat tentang kesalahan yang terkait dengan Teori
Seleksi Portofolio, Capital Asset Pricing Model dan Perilaku Keuangan.
Untuk memberikan penjelasan ilmiah dan ramalan perilaku harga saham di
kehidupan nyata, kita harus memperoleh pemahaman ilmiah tentang hubungan
antar-antara perilaku investor dan perilaku harga saham. Untuk melakukan ini,
prasyarat adalah bahwa kita harus ada di tempat deskripsi ilmiah perilaku investor
dan perilaku harga saham.
Untuk memiliki penjelasan ilmiah tentang perilaku harga saham, kondisi
paling mendasar adalah bahwa kita harus memberikan penjelasan ilmiah tentang
perilaku investor di pasar saham. Untuk ilmiah menggambarkan perilaku investor,
prasyarat adalah bahwa kita harus memiliki pemahaman ilmiah dari investor.
Dalam hal perilaku investor, kita dituntut untuk memahami batas-batas otak
manusia, cita-cita investor, harapan pemodal, dan pengambilan keputusan
pemodal.
Hanya atas dasar setelah memperoleh pemahaman ilmiah tentang perilaku
investor memungkinkan bagi kita untuk benar-benar memahami perilaku harga
saham tersebut. Untuk menganalisis perilaku harga saham, kita harus, pertama dan
terpenting, memahami sifat dari gerakan harga saham. Kedua, kita dituntut untuk
memahami nilai-nilai prospek dari urutan harga saham. Akhirnya, kita harus
memahami pola-pola pergerakan harga saham.
Kesalahan EMH dapat disimpulkan sebagai berikut. EMH tidak berarti
pendekatan yang wajar dari realitas pasar saham, dan konten ilmiah adalah
mendekati nol. Alasannya adalah murni dan sederhana: EMH absurdly
menggambarkan perilaku investor, dan keliru menggambarkan dan menjelaskan
perilaku harga saham. Selanjutnya, EMH salah mewakili antar-hubungan antara
perilaku investor dan perilaku harga saham.


119

Teori Seleksi Portofolio sebagai pertimbangan elemen dasar dari perilaku
harga saham aktual dan perilaku investor itu tidak dapat menjelaskan perilaku
investor yang sebenarnya. Misalnya, dalam kenyataannya, dalam membuat pilihan
portofolio seleksi, investor tidak benar-benar mengikuti apa yang disebut "Rata-
rata-Varians Kriteria", bahkan Markowitz sendiri tidak mengikuti prinsip tersebut
dalam membuat pilihan investasinya.
Belum efektifnya Analisis Rata-rata-varians terletak pada bahwa: tergantung
pada Analisis Rata-rata-varians untuk pemilihan portofolio yang tidak ilmiah
seperti halnya sebagai dokter menggunakan barometer untuk mengidentifikasi
akar penyebab penyakit pasien. Barometer hanya dapat mengukur apakah suhu
pasien tinggi atau rendah, tapi tidak pernah dapat mengukur seperti apa penyakit
pasien telah jatuh di bawah dan mengapa. Analisis Rata-rata-varians hanya dapat
menganalisis pengukuran risiko yang dangkal, tetapi tidak pernah dapat
mengukur risiko itu sendiri. Akibatnya, bagi investor harus melanjutkan dengan
pemilihan portofolio di bawah risiko dan ketidakpastian, Analisis Varians Rata-rata
tidak memiliki nilai praktis sama sekali.
Capital Asset Pricing Model ini diformulasikan berdasarkan Teori Seleksi
Portofolio. Pembentukannya didasarkan pada serangkaian asumsi yang sangat
tidak realistis yang tidak termasuk elemen kunci penting untuk model harga saham
benar. Pengukuran ini penting termasuk harga saham aktual perilaku dan perilaku
investor. Pembaca yang tertarik dapat membuat perbandingan antara Bagian 2 dan
CAPM, dan dapat dengan mudah mengerti mengapa CAPM adalah teori ilmiah.
Bahkan, risiko apa yang disebut sistematis dan risiko tidak sistematis memiliki
gambaran keliru tentang risiko nyata yang berlaku pada pasar saham. Beta adalah
kecuali sebundel kesimpulan keliru dalam bentuk miniatur, dan, sebagai instrumen
pengukuran risiko tidak ilmiah, ia tidak memiliki nilai ilmiah sama sekali.












120

BAB 17. TEKNIKAL, FUNDAMENTAL DAN
PENGGABUNGAN INFORMASI UNTUK
MEMISAHKAN ANTAR PEMENANG DAN
PECUNDANG

Tujuan utama dari makalah ini adalah menggabungkan penggunaan
informasi fundamental dan teknikal dalam meningkatkan strategi momentum
teknikal. Kami meneliti bagaimana informasi akuntansi fundamental dapat
digunakan sebagai tambahan informasi teknikal seperti past returns dan volume
data past trading, oleh investor yang memisahkan pemenang dari pecundang
saham. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa strategi momentum teknikal
berdasarkan pada pemenang dan pecundang terdahulu dalam hal kumulatif
returns, menunjukkan positif signifikan return pada periode yang lebih lanjut.
Makalah ini mengutarakan kerangka bersatu yang memasukkan fundamental
dengan indicator FSCORE (Piotroski 2000) dan GSCORE (Mohanram 2005)
kedalam strategi momentum teknikal.
Dalam makalah ini, kami mengembangkan tiga hipotesis untuk menguji
apakah penggabungan strategi momentum akan mengungguli strategi momentum
teknikal atau tidak. Hipotesis pertama, kami menguji apakah strategi momentum
BOS (Wu 2007) mengungguli strategi momentum teknikal diantara pertumbuhan
dan nilai saham-saham, hipotesis kedua, kami menguji apakah penggabungan
strategi momentum mengungguli strategi momentum BOS diantara nilai saham-
saham, akhirnya pada hipotesis ketiga, kami menguji apakah penggabungan
strategi momentum mengungguli strategi momentum BOS diantara pertumbuhan
saham-saham
Kami mengkonstruksi penggabungan strategi momentum kami dengan
memasukkan system the FSCORE (Piotroski 2000) dan GSCORE (Mohanram 2005)
pada strategi momentum teknikal. Penemuan pertama adalah bahwa keuntungan
dari strategi momentum teknikal terjadi pada periode sample 1982-2008, yang
terpenting, kami menemukan bahwa penggabungan strategi momentum
mengungguli strategi momentum teknikal dari segi tingkat pengembalian yang
tinggi (higher returns), profitabilitas yang lebih besar yang dihasilkan oleh
penggabungan strategi momentum menunjukkan bahwa komposit skor
fundamental dapat digunakan oleh investor untuk memisahkan yang terbaik (
terburuk ) di antara pemenang ( pecundang ) saham . Temuan kami menunjukkan
bahwa analisis fundamental memang memberikan informasi kepada investor
sebagai tambahan informasi tekninikal untuk memilih pemenang dan pecundang.


121

Kami juga mempertimbangkan hasil kami yang berkontribusi bagi analisis
sekuritas dan manajer portofolio yang menggunakan strategi momentum teknikal.
Investor momentum teknikal ini biasanya telah sukses selama periode ketika
performa pemenangnya dibedakan dari pecundang. Namun, ketika keseluruhan
reli dari pasar yang berpengalaman seperti salah satu bulan Maret dan April 2009,
investor momentum teknikal ini menderita secara substansial kerugiannya pada
sisi pendek dari portofolio mereka (Xydias dan Thomasson 2009). Dengan
memasukkan analisis fundamental ke dalam Stephanus Remond Waworuntu And
Hendra Suryanto, The Complementary Nature Of Fundamental And Technical
Analysis, Evidence From Indonesia, Binus University, Jakarta.alam strategi
momentum teknikal, kami percaya hasil kami akan berguna untuk keamanan
analisis dan manajemen portofolio bagi investor tersebut.




























122


BAB 18. MODEL KONSEPTUAL PERILAKU INVESTOR

Berdasarkan survei literatur perilaku keuangan, penelitan ini menyajikan
sebuah model deskriptif perilaku investor individu di mana keputusan investasi
dilihat sebagai proses yang berulang-ulang dari interaksi antara investor dan
lingkungan investasi. Proses investasi dipengaruhi oleh sejumlah variabel yang
saling tergantung dan didorong oleh sistem mental yang ganda, interaksi dari yang
memberikan kontribusi seperangkat perilaku rasional di mana investor
menggunakan berbagai heuristik dan mungkin menunjukkan perilaku yang bias.
Dalam tradisi pemodelan dari ilmu kognitif dan sistem cerdas(kognitif dan afektif),
investor dipandang sebagai sebuah pembelajaran, yang beradaptasi, dan entitasnya
berkembang yang merasakan lingkungan, proses informasi, bertindak atasnya, dan
update. Akhirnya, perilaku investor dipengaruhi oleh interaksi sosial.
Model konseptual dapat digunakan untuk membangun representasi
investor individu bergaya (kelas), yang selanjutnya dipelajari dengan
menggunakan paradigma berbasis agen pasar keuangan buatan. Dengan
memungkinkan kita untuk melaksanakan perilaku investor individu, untuk
memilih berbagai mekanisme pasar, dan untuk menganalisis harga aset yang
diperoleh, model berbasis agen dapat menjembatani kesenjangan antara tingkat
mikro perilaku investor individu dan makro tingkat fenomena pasar agregat. Telah
diakui, namun tidak sepenuhnya dieksplorasi, bahwa model dapat digunakan
sebagai alat untuk menghasilkan atau menguji hipotesis berbagai perilaku.
Tujuan dari model ini adalah deskriptif, yaitu, untuk dapat menangkap dan
menggambarkan fenomena perilaku yang teramati. Namun, fenomena perilaku
berasal dari berbagai mekanisme kognitif dan sumber lainnya,. Selanjutnya jika ada
model normatif, Model deskriptif ini diharapkan akan lebih umum (untuk
menangkap perilaku orang-orang yang berangkat dari norma, dan mereka yang
bertindak sesuai). Model yang dihasilkan adalah model eklektik dengan banyak
variabel saling bergantung, yaitu setiap variabel dipengaruhi oleh variabel lain,
oleh proses kognitif dan afektif, dan oleh mekanisme umpan balik. Ini adalah tugas
yang agak ambisius untuk menentukan sifat dari semua hubungan ini. Namun,
adalah mungkin untuk menunjukkan beberapa hubungan dengan menemukan
bukti dalam literatur perilaku keuangan yang ada. Sebuah kritik umum dari
penelitian keuangan perilaku adalah bahwa ia hanya mengkritik arus utama
membiayai, tetapi tidak menawarkan alternatif model atau menghasilkan prediksi
segar. Untuk yang terakhir.


123

kami sarankan pemodelan menggunakan teknik komputasi baru, yaitu
pendekatan berbasis agen. model berbasis Agen dapat dengan mudah
mengakomodasi perilaku belajar yang kompleks, informasi asimetris, preferensi
heterogen, dan ad hoc heuristik (Chan et al, 1999). Model tersebut bisa digunakan
untuk menilai relevansi dari hasil penelitian perilaku, untuk mempelajari skenario
Data empiris yang tidak tersedia, dan sebagai hipotesis menghasilkan alat.
Untuk mengatasi masalah validitas penelitian berbasis agen, mari kita mulai
dengan beberapa alternatif metodologi yang dapat digunakan untuk mempelajari
pertanyaan penelitian di bidang perilaku keuangan. sederhananya, perilaku
keuangan telah menggunakan sebagian besar percobaan, dan ada banyak studi di
mana subyek berpartisipasi dalam tugas-tugas investasi. Selanjutnya, sebagian
besar perilaku bias dan heuristik berasal dari percobaan yang dilakukan oleh
psikolog kognitif. Salah satu kritik-kritik umum dari studi eksperimental adalah
bahwa mereka sering dilakukan hanya dengan mahasiswa peserta, bukan
pedagang aktual dan investor. Kritik ini tidak selalu berlaku, sejak temuan yang
kuat diperoleh dengan peserta mahasiswa sering dapat digeneralisasi untuk
penduduk lebih luas. Salah satu contoh adalah eksperimen dengan myopic loss
aversion, di mana pedagang profesional dipamerkan bias ini bahkan untuk
sebagian besar dari siswa. Kelemahan lain dari percobaan adalah bahwa peserta
menghadapi seperti hasil nansial (hampir secara eksklusif keuntungan), yang
tidak dapat dibandingkan dengan keuntungan dan kerugian yang dihadapi
investor di pasar finansial yang nyata. Hal ini consid- Luin yang bergeser dari
laboratorium untuk percobaan lapangan, jika memungkinkan, akan meningkatkan
eksternal dan ekologi validitas. Metodologi yang digunakan dalam (perilaku)
keuangan adalah analisis kuantitatif yang sebenarnya catatan perdagangan.
Database ini sangat sulit diperoleh, tetapi untuk seorang peneliti yang memiliki
seperti database mereka memberikan argumen bekerja dengan perdagangan yang
sebenarnya dibuat oleh investor. Namun, meskipun kinerja investor individu dapat
ditentukan dari data, variabel penjelas yang digunakan dalam studi tersebut sering
tidak melampaui demografi yang sederhana, seperti usia, jenis kelamin, dan
pendidikan. Tapi kami ingin penjelasan investor lebih kaya, mungkin tentang
strategi mereka, psikologis pro les, kecenderungan untuk bias perilaku dll Hal ini
bisa dieksplorasi dengan menggunakan kuesioner dengan para pelaku pasar untuk
proxy untuk hampir mengamati sifat psikologis. Sayangnya, informasi tersebut
sulit diperoleh dari investor dan pedagang nyata, bahkan dipisahkan dari database
perdagangan mereka yang sebenarnya.
Sedangkan percobaan yang baik dalam menangkap perilaku dalam
lingkungan terkendali, mereka mungkin kurangnya generalisasi untuk markets


124

finansial yang nyata. Apakah perilaku serupa terjadi di pasar keuangan, bagaimana
jika mempengaruhi kinerja investor individu, dan bagaimana hal itu agregat untuk
tingkat pasar? Analisis kuantitatif dari data keuangan dapat menjawab beberapa
pertanyaan ini, tetapi tidak selalu jelas apa adalah perilaku yang tepat dari pelaku
pasar yang mengarah ke sana.
Agen berbasis pasar keuangan buatan berpotensi dapat sepenuhnya
menjembatani kesenjangan ini antara ininvestor yg dpt dibagi perilaku dan
fenomena pasar agregat, dengan memungkinkan pemodel untuk menentukan
perilaku pelaku pasar, untuk menerapkan mekanisme pasar berbagai, dan
menganalisis harga aset yang dihasilkan. Sedemikian rupa, pasar keuangan buatan
dapat digunakan sebagai alat untuk menghasilkan dan / atau menguji hipotesis
berbagai perilaku dan teori. Namun, pasar saham buatan, sebagai alat simulasi
sangat kaya, juga menimbulkan pertanyaan dari validitas mereka. Salah satu
sumber (deskriptif) validitas dapat ditemukan dalam pendekatan deskriptif
dimana agen dimodelkan untuk menunjukkan perilaku yang sebenarnya
ditemukan di pedagang dan investor. Hal ini sulit dicapai,
tetapi juga tidak perlu, sebagai salah satu dapat mengambil pendekatan positif di
mana asumsi tentang perilaku tidak perlu secara deskriptif yang valid. Sebagian
besar dari studi analisis pasar keuangan buatan dihasilkan harga atau return untuk
memeriksa apakah mereka menunjukkan distribusi ekor lemak, clustering
volatilitas, dan fakta bergaya lain yang diamati dalam data finansial yang nyata.
Sebuah model yang dapat menghasilkan bergaya seperti fakta dianggap lebih
realistis. Bagian paling penting dari validasi model menjelaskan bagaimana
(realistis) input (investor karakteristik, preferensi, perilaku) dipetakan ke
(Realistis) output dari model (seri harga waktu, dinamika pasar). Model analisis
yang lebih mudah penurut, tetapi mereka dibatasi tertentu untuk mencapai
masukan realistis dan output. Model komputasi lebih kuat dalam memperoleh
input dan output yang valid, tetapi lebih sulit untuk memahami, menganalisis,
dan menjelaskan ("kotak hitam"). Beberapa peneliti memanfaatkan pengetahuan
mereka tentang dinamika sistem nonlinier, teori chaos, dan ekonometrik untuk
mengatasi masalah ini.
Model konseptual perilaku investor individu disajikan dalam makalah ini
bertujuan untuk meringkas dan menstruktur bagian dari pengetahuan yang luas
tentang perilaku investor yang hadir di bidang keuangan (perilaku). Hal ini dapat
berfungsi sebagai kolam ide untuk model agen berbasis pasar keuangan yang
bertujuan pada yang lebih kompleks dan representasi yang lebih realistis dari
perilaku investor.



125

BAB 19. PSIKOLOGI BIAS INVESTOR

Penelitian menyelidiki perilaku keuangan yang terkait dengan para investor.
Khususnya, meneliti kesalahan-kesalahan umum yang biasa disebabkan oleh
kognitif investor, kelemahan dari sifat emosional investor, dan beberapa kelompok
kesalahan investor yang dikategorikan menjadi dua, yaitu : bagaimana investor
berpikir dan bertindak dalam membuat keputusan investasi saham mereka.
Penelitian ini pula mendiskusikan factor-faktor social yang berpengaruh pada
keputusan-keputusan keuangan. Penelitian ini menyarankan bahwa ada lima
langkah yang dapat membantu investor mengatasi kesalahan-kesalahan umum
tersebut. Akhirnya kami menyediakan beberapa pemikiran-pemikiran untuk
penelitian perilaku kedepan yang mencakup mengenai investor-investor.
Penelitian ini menggunakan model ekonomi mikro dinamis yang merupakan
generalisasi penyesuaian teori klasik yang memasukkan basis aset terbatas dan
investasi preferensi berbasis tren, mengembangkan dasar bagi hasil analisis teknis
(atau charting) dari suatu efek. Sistem persamaan matematis diferensial lengkap
(deterministik) biasa yang telah memberikan penjelasan kuantitatif dari
laboratorium percobaan gelembung yang menghasilkan spektrum luas dari pola
yang digunakan oleh praktisi analisa teknis. Asal-usul dari beberapa pola
diklasifikasikan sebagai (i) pola yang dapat dihasilkan oleh kegiatan sebuah
kelompok tunggal, dan (ii) pola yang dapat dihasilkan oleh adanya dua atau lebih
kelompok dengan informasi asimetris. Contoh (i) termasuk kepala dan bahu,
atasan ganda, rising wedge sementara (ii) termasuk panji-panji dan segitiga
simetris. Sistem persamaan diferensial ini mudah digeneralisasi oleh ODE
stokastik'S. Aplikasi ini juga dibuat untuk analisis candlestick Jepang.
Keputusan teori Howard Raiffa [1968] memperkenalkan perbedaan tiga
pendekatan terhadap keputusan analisis. Yaitu analisis normatif yang
berkonsentrasi dengan solusi rasional untuk suatu keputusan masalah. Ide ini
mendefinisikan bahwa sebenarnya keputusan harus berusaha untuk mendekati
suatu masalah tersebut secara normatif. Analisis deskriptif berkaitan dengan cara di
mana orang-orang nyata benar-benar membuat keputusan. analisis preskriptif
adalah peduli dengan nasihat praktis dan membantu orang bisa menggunakan
untuk membuat keputusan lebih rasional.
Nasihat nasihat Keuangan adalah kegiatan preskriptif yang tujuan utamanya
adalah untuk membimbing investor dalam membuat keputusan yang terbaik
melayani kepentingan mereka. Untuk memberikan saran efektif, penasihat harus
dipandu oleh gambaran yang akurat dari kognitif dan kelemahan emosional
investor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi: mereka


126

kadang-kadang merusak nilai kepentingan mereka sendiri dan keinginan sejati,
fakta yang relevan bahwa mereka cenderung mengabaikannya, dan batas-batas
kemampuan mereka untuk menerima saran dan hidup dengan keputusan yang
mereka buat. Penelitian ini merancang beberapa bagian yang tergambarkan seperti
yang telah berkembang dari penelitian penelitian jugdement, pembuatan
keputusan dan regret selama tiga decade terakhir ini.
































127

BAB 20. ANALISIS KERANGKA FUNDAMENTAL
DALAM MENGANALISIS TEKNIKAL

Dimulai dari karakterisasi evolusi masa lalu dari harga pasar dalam hal dua
indikator fundamental ini adalah kecepatan harga dan percepatan harga, kita
membangun klasifikasi umum dari kemungkinan karakteristik pola deviasi atau
cacat dari keadaan perjalanan pasar secara acak dan properti time translational nya
invarian. Klasifikasi ini bergantung pada dua dimensi parameter, bilangan Froude
yang menggambarkan kekuatan relatif dari percepatan terhadap kecepatan dan
cakrawala perkiraan waktu dimensionalized dengan pelatihan periodenya. Pola
mengikuti tren dan pelawan adalah ditemukan hidup berdampingan dan
tergantung pada dimensi horison waktu. Klasifikasi didasarkan pada persyaratan
simetri invarian terhadap perubahan unit harga dan fungsional skala-invarian
dalam ruang scenarii. pendekatan "skenario renormalized " Ini secara probabilistik
fundamental di alam dan mencontohkan pandangan bahwa beberapa scenarii yang
bersaing harus diperhitungkan untuk sejarah masa lalu yang sama. Tes empiris
dilakukan pada sekitar sembilan sampai tiga puluh tahun dengan pengembalian
harian dua belas set data yang meliputi beberapa indeks utama (Dow Jones, SP500,
Nasdaq, indeks DAX, FTSE, Nikkei), beberapa obligasi utama (JGB, TYX) dan
beberapa mata uang utama terhadap dolar AS (GBP, CHF, DEM, JPY). "Skenario
renormalized" kami menunjukkan statistik prediksi yang signifikan terhadap
kekuasaan di dasarnya semua fase pasar. Secara Constrast, sebuah tren strategi
berikut dan trend strategi percepatan berikut melakukan baik hanya pada tahap
pasar yang berbeda maupun pada yang spesifik. Pendekatan nilai dari " skenario
renormalized " terletak pada kenyataan bahwa ia selalu menemukan yang terbaik
dari dua, berdasarkan perhitungan stabilitas lintasan yang diperkirakan pasar
mereka.
Singkatnya, kami telah menyajikan sebuah kerangka umum yang mencirikan
fase pasar yang berbeda yang dipandang sebagai kecacatan lokal dari keseluruhan
struktur translasi waktu invariance dari referensi random walk. Kerangka kerja ini
didasarkan pada parameter kecepatan harga dan percepatan harga dan pada
seperangkat prinsip simetri, terutama kesamaan harga dan di ruang fungsional
abstrak scenarii. Kami telah menguji kualitas prediksi yang diberikan oleh teori kita
dengan mengukur tingkat keberhasilan prediksi tanda laba atas dua belas aset
yang berbeda dan telah membandingkan kualitas prediksi ini kepada investor dari
untuk analisis teknis tradisional termasuk mengikuti tren dan strategi kontrarian.
Signifikansi statistik Hasil kami telah dinilai dengan menghasilkan 1000 series
waktu pengganti untuk masing-masing dua belas aset dengan sifat statistik yang


128

tepat sama kecuali kemungkinan waktu ketergantungan, oleh return reshuffle
setiap hari. Penerapan tiga strategi peramalan ini 1000 kali seri pengganti
menunjukkan bahwa keterampilan prediksi kami memiliki keseluruhan tingkat
signifikansi statistik tinggi. Selanjutnya, kami menemukan bahwa hal itu kuat atas
semua fase pasar. Ini adalah Constrast dengan strategi mengikuti tren yang
ditemukan untuk melakukan dengan baik hanya selama percepatan tren kuat
(dikategorikan sebagai "super-banteng" dan "super-beruang"). Hal ini juga Berbeda
dengan strategi kontrarian yang ditemukan untuk melakukan dengan baik hanya
selama perlambatan tren (dikategorikan sebagai "seimbang-banteng" dan
"seimbang-beruang"). Probabilistik kerangka kami sedemikian rupa sehingga
memberikan skema otomatis dalam mendeteksi dan memilih jenis strategi yang
merupakan pemain terbaik. Optimasi ini bergantung pada perhitungan scenarii
stabilitas yang berbeda: yang paling stabil adalah yang paling mungkin dalam
mengontrol strategi (mengikuti tren atau kontrarian) yang terbaik yang disesuaikan
dengan fase tertentu dari pasar.
Kerangka ini dapat dilihat sebagai generalisasi dari standar "Newton"
deterministik analisis teknis untuk sebuah (statistik) mekanika Gibbsian, dengan
kata lain, untuk pandangan probabilistik masa depan. Munculnya probabilitas
harus ditekankan dalam Constrast ke tampilan deterministik masa depan.
Kerangka probabilistik menangkap inhomogeneity pelaku pasar yang dapat
menghasilkan perkiraan yang berbeda berdasarkan informasi yang setara. Hal
demikian dapat memberikan sebuah forum untuk rekonsiliasi perseteruan on-
going antara "Efisien pemasar" dan "teknisi", dengan menunjukkan bahwa
paradigma acak berjalan dan pandangan determinisme dunia adalah kasus
membatasi berbeda jauh lebih luas dan pasar evolusi yang kompleks.
Saya yakin Anda telah mendengar tentang kedua Fundamental dan analisis
Teknikal sis, dan sekarang Anda yang tersisa merenungkan, "Mana yang bekerja
untuk saya?" Setiap- seseorang memiliki pendapat mereka sendiri dan dengan
keras akan mempertahankan pandangan mereka. Saran Saya adalah untuk
mempertimbangkan baik dalam perdagangan harian Anda. analisis Teknikal dapat
menunjukkan contoh setelah contoh mengapa jenis analisis ini adalah satu yang
harus anda gunakan, tetapi, jika Anda pernah menyaksikan apa yang terjadi pada
pasar pada Non Farm Payroll Jumat, maka Anda tidak dapat menyangkal kekuatan
Analisis Fundamental. Lihat mengapa saya menyarankan Anda
mempertimbangkan baik?
Mari kita lihat lebih dekat. Anda trading pada hari Jumat pertama bulan.
Pasangan mata uang yang Anda pilih berada dalam uptrend, semua indikator
Anda mengatakan membeli dan data ekonomi datang dalam positif. Anda harus


129

merasa yakin tentang akan panjang selama pengumuman baru. Anda bahkan bisa
merasa yakin tinggal di perdagangan Anda melalui akhir pekan dan ke minggu
depan.
Sekarang, jika tren pendek, dan indikator yang dikatakan menjual, tetapi
eko- Data ekonomi datang dalam positif, Anda dapat memilih untuk pergi lama
selama pengumuman berita, tapi kemungkinan akan keluar dari perdagangan ini
segera setelah Anda membuat keuntungan yang Anda inginkan. Menurut analisis
teknikal Anda, harga sedang menuju ke bawah, sehingga Anda benar-benar tidak
harus tinggal di akhir pekan.
Membatasi diri untuk satu gaya analisis adalah kesalahan. Semakin banyak
informasi Anda dapat mengumpulkan mengenai pasangan mata uang Anda,
semakin baik dilengkapi Anda akan untuk perdagangan di pasar yang sangat
volatile.
ANALISIS FUNDAMENTAL
Setiap kali Anda mendengar seseorang berbicara tentang analisis
fundamental dalam pasar Forex Anda mungkin memperhatikan bahwa sering ada
sangat sedikit informasi yang memberitahukan Anda bagaimana melakukan
analisis Fundamental Anda sendiri.
Kebanyakan pedagang (termasuk saya) yang tersisa dengan pertanyaan
seperti, "Aku tidak mengerti itu, apakah ada rasio PE dari Jepang? "Yah, semacam.
hanya sedikit berbeda pada Analisis fundamental untuk pasar Forex, tetapi
beberapa dasar prinsip- Prinsip utama berlaku.
Analisis fundamental untuk pasar Forex memeriksa indicator makro
ekonomi, pasar aset, dan pertimbangan politik satu bangsa terhadap mata uang
sebagai lawan lain. Indikator makroekonomi meliputi hal-hal seperti: tingkat
pertumbuhan (Produk Domestik Bruto), suku bunga, inflasi, pengangguran,
jumlah uang beredar, cadangan devisa, dan produktivitas. Indikator
makroekonomi lainnya termasuk CPI, sebuah langkah- Pakar, pengukuran dari
biaya hidup, dan PPI, pengukuran dari biaya memproduksi barang. Pasar aset
yang terdiri dari saham, obligasi, dan real estat. Pertimbangan politik
mempengaruhi tingkat kepercayaan dalam bangsa pemerintah, iklim stabilitas, dan
tingkat kepastian.
Ada aturan dasar praktis yang mengatakan mata uang dapat menjadi lebih
berharga dalam dua cara utama: ketika jumlah mata uang yang tersedia dalam
dunia pasar berkurang (misalnya, ketika pemerintah AS meningkatkan suku bunga
dan menyebabkan pengurangan pengeluaran), atau ketika ada peningkatan dalam
permintaan untuk mata uang tersebut. Tapi ada juga hal-hal kecil yang dapat


130

dorongan nilai mata uang itu cukup untuk pedagang ritel Forex untuk membuat
(atau kehilangan) dalam jumlah besar.
Mari kita luangkan waktu untuk memeriksa beberapa informasi
fundamental yang memiliki potensi untuk memindahkan pasar Forex.

MENDAPATKAN LIHAT EYE SEBUAH BURUNG
Jika Anda ingin tampilan ekonomi solid yang mendorong perdagangan
pasangan mata uang Anda, akan sangat membantu untuk mendapatkan gambaran
yang baik dari kedua mata uang. Salah satu cara untuk melakukan pemecahan
mendasar yang lebih lengkap dari pasangan mata uang adalah untuk
mengkompilasi informasi berikut:

Mengisi formulir ini dapat membantu Anda memeriksa kesehatan pilihan
pasangan mata uang Anda.

MEMERIKSA PADA KONDISI MAKRO
Jumlah yang menarik yang dapat diamati ketika Anda memeriksa makro-
ekonomi suatu negara adalah tingkat bunga. Hati-hati untuk tidak melompat ke
keputusan prematur karena, suku bunga bekerja seperti kepribadian ganda dan
dapat memiliki penguatan terhadap keduanya dan efek melemahnya terjadi pada
mata uang Anda. Di sisi negatif, investor akan sering menjual kepemilikan mereka
ketika suku bunga meningkat karena mereka percaya tingkat pinjaman yang lebih
tinggi akan berdampak buruk harga saham. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan di saham pasar serta dalam perekonomian nasional. Suku bunga tinggi,
namun, cenderung untuk menarik investasi asing, yang memperkuat mata uang
lokal. Satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah Neraca Perdagangan
Internasional.
Sebuah neraca perdagangan yang menunjukkan defisit (impor lebih dari
ekspor) biasanya pertanda buruk. Defisit berarti uang yang mengalir ke luar negeri


131

untuk membeli barang buatan luar negeri dan ini dapat memiliki efek
mendevaluasi pada mata uang. Penting untuk diingat bahwa pasar secara umum
akan menentukan apakah perdagangan defisit merupakan berita buruk atau tidak.
Jika rutinitas negara beroperasi dengan defisit, itu mungkin sudah menjadi faktor
dalam harga mata uang. Defisit perdagangan pada umumnya hanya akan
mempengaruhi mata uang ketika mereka dilaporkan lebih tinggi dari konsensus
pasar.

PASAR ASET
Pasar aset memiliki dasi menarik untuk nilai mata uang suatu negara.
Misalnya, di masa lalu, USD telah bergerak sejalan dengan Pasar saham. Bahkan, di
mana-mana Anda melihat orang masih menggembar-gemborkan bahwa
hubungan. Namun, jika Anda melihat grafik, Anda akan menemukan bahwa ini
tidak benar-benar tahan lagi. Kecenderungan akhir-akhir ini telah merusak jika
saham-membersihkan pasar yang sampai, maka biasanya USD turun. Hal ini
mungkin karena fakta bahwa perusahaan-perusahaan AS semakin berasal
pendapatan mereka dari luar US. Kita juga dapat melihat jenis yang sama
pengaruhnya antara Yen Jepang dan Nikkei.
Beberapa mata uang, bagaimanapun, adalah selaras lebih erat dengan
komoditas harga. Empat mata uang utama yang biasanya disebutkan dalam
persimpangan dengan harga komoditas adalah dolar Australia, Kanada dolar,
dolar Selandia Baru, dan Swiss franc. Emas dan minyak di par- khusus mereka,
adalah komoditas yang memiliki pengaruh terbesar di pasar Forex dan beberapa
tout mereka sebagai indikator terkemuka untuk perdagangan Forex.
Melihat harga emas dapat sangat bermanfaat bagi para pedagang Forex,
terutama jika Anda ingat bahwa emas cenderung bergerak pada ketakutan akan
inflasi.
Jika Anda tahu bagaimana pasangan mata uang yang Anda pilih bereaksi terhadap
emas, Anda mungkin harus menarik prediksi dari pergerakan harga. Misalnya, AS
adalah produsen terbesar kedua di dunia emas setelah Afrika Selatan. Jadi, harga
emas dapat memiliki dampak yang kuat pada rupiah. Penting untuk diingat,
meskipun, pergerakan emas yang tidak normal sejalan dengan USD; mereka
cenderung memiliki hubungan terbalik untuk satu sama lain. Dollar Australia juga
memiliki korelasi kuat dengan emas karena Australia adalah eksportir terbesar
ketiga di dunia emas. Bantalan
fakta-fakta dalam pikiran, mudah untuk melihat mengapa pasangan AUD / USD
cenderung mengikuti harga emas yang rendah.


132

The 800-pound gorila lain komoditas di pasar Forex adalah minyak. Euro Itu
adalah mata uang yang paling dipengaruhi oleh naik atau jatuh harga minyak. Jika
Anda memiliki mata untuk USD / CAD, maka menarik untuk dilihat minyak yang
berhubungan dengan berita. Misalnya, beberapa bulan lalu, ada lonjakan dalam
minyak karena kematian mantan seorang penguasa harga Irak. Spike ini
diterjemahkan menjadi gerakan di pasar Forex. Ini adalah contoh klasik dari
penggunaan harga minyak sebagai indikator utama untuk harga Forex.

INI SEMUA TENTANG POLITIK
Politik dapat memainkan peran yang kuat dalam nilai mata uang. Beberapa
misspoken oleh seorang pemimpin politik dapat meningkatkan atau menjatuhkan
nilai mata uang yang dalam hitungan detik. Sebagai aturan umum praktis adalah
semakin stabil politik, lebih tidak stabil mata uang. Netralitas politik Swiss dan
kenyataan bahwa sejumlah besar cadangan mata uangnya memiliki tradisitionally
telah didukung oleh emas sebabnya Swiss franc telah dipuji sebagai safe haven
selama periode ketidakpastian. Ini berarti bahwa EUR / USD akhirnya memiliki
korelasi positif yang kuat dengan harga emas.

ANALISIS TEKNIKAL: PANDUAN PEMULA
Kebanyakan orang telah mendengar tentang analisis teknikal. Ini telah
sekitar untuk baik lebih dari 100 tahun dan telah banyak digunakan dan disebut-
sebut oleh surat berharga dan komoditas pedagang selama beberapa dekade.
Banyak dari kita telah ke presentasi penjualan teknikal iklan analisis. Grafik flash di
layar, poin presenter keluar membeli sempurna dan sinyal jual, dan pada akhir
presentasi, Anda diharapkan untuk uang keluar untuk sebuah program software
yang akan memberitahu anda bagaimana untuk berdagang.
Faktanya adalah bahwa Anda tidak perlu membayar uang besar untuk
belajar bagaimana perdagangan. Analisis teknikal tidak sulit atau menakutkan.
Setelah Anda memahami dasar-dasar, Anda akan menyadari bahwa ada banyak
informasi yang harus dipelajari dari grafik Anda, dan itu semua gratis untuk
mengambil. Sebagian besar dari kita telah melakukan sedikit analisis teknikal
apakah kita tahu atau tidak. Hanya melihat pada chart harga adalah bentuk dasar
analisis teknikal.
Sebelum kita mulai, bagaimanapun, saya ingin mengingatkan Anda bahwa
trading dengan baik merupakan keterampilan yang membutuhkan beberapa tahun
prakteknya, sedikit pelatihan, dan banyak belajar dari kesalahan masa lalu. Saya
tidak akan dengan menawarkan sebuah karangan bunga berlapis jalan menuju
kebijaksanaan pasar dan sukses. Untuk menggunakan analogi umum, ada banyak


133

cara untuk membangun rumah. Anda perlu memutuskan apa jenis rumah cocok
untuk anda.

DEFINISI
Definisi resmi dari analisis teknikal adalah analisis data harga masa lalu
untuk menentukan pergerakan harga di masa depan. Ini adalah studi harga dalam
memerintahkan untuk melakukan trading yang lebih baik. Dasar modern anlisis
teknikal dapat ditelusuri kembali ke Dow Theory, dikembangkan sekitar tahun
1900 oleh Charles Dow. Ini mencakup prinsip-prinsip seperti sifat tren harga,
konfirmasi dan divergensi, dan support dan resistance. analisis Teknikal, atau
chartists, menggunakan sejumlah alat untuk membantu mereka mengidentifikasi
perdagangan potensial, beberapa yang saya akan mencoba untuk menutupi dalam
buku ini.

MENGAPA ANALISIS TEKNIKAL PEKERJAAN (ATAU TIDAK)
Analisis teknikal menggunakan perilaku di masa lalu dan saat ini untuk
memprediksi perilaku masa depan. Anggap saja seperti peramalan cuaca. Para
peramal cuaca (atau weath- erperson, jika Anda mau) melihat pada pola cuaca
yang saat ini muncul dan membandingkannya dengan pola cuaca yang serupa
yang memiliki
muncul di masa lalu. Jika delapan dari sepuluh kasus terakhir dari cuaca ini telah
menghasilkan pola hujan, maka weatherperson yang percaya diri dapat
memprediksi hujan.
Analisis teknikal bekerja karena manusia dapat diprediksi. Orang sering
berperilaku dengan cara diprediksi. Mereka secara konsisten akan mengulangi
perilaku mereka dalam kondisi yang sama.
Analisis teknikal adalah seni dan ilmu untuk mengidentifikasi perilaku
kerumunan
untuk bergabung dalam kerumunan tersebut dan memanfaatkan momentum. Ini
adalah di mana frase yang sering digunakan secara berlebihan "mengendalikan
emosi" datang ke dalam perrmainan. Anda akan ingin untuk peka terhadap apa
yang pasar sedang lakukan tanpa mengalah pada mentalitas kerumunan.
Pedagang Teknikal bekerja keras untuk menghindari politik dan obrolan analis
karena mereka percaya bahwa semua informasi yang mereka perlu tahu sudah
tertanam dalam harga.
Namun, ingat untuk tidak menganalisis secara berlebihihan; setiap tindakan
menyebabkan reaksi. Ada jutaan pedagang menganalisis grafik yang sama seperti
Anda dan yang mengarah ke semacam kucing dan tikus bermain game yang dapat


134

incred- ibly kompleks, penuh dengan menggertak, kecurangan feints, dan
persilangan ganda. Pedagang bisa menjadi sekelompok licik.

KOMPONEN ANALISIS TEKNIKAL
GRAFIK
Sebagian besar analisis teknikal menggunakan grafik sebagai alat utama
mereka. Grafik adalah hati dan jiwa dari alat analisis teknikal, dan mereka datang
dalam segala bentuk dan ukuran. Jenis yang paling umum digunakan adalah grafik
garis, batang, lilin- tongkat, titik dan angka, dan Renko. Setiap gaya memiliki harga
penafsiran yang berbeda interpretasi dan menggunakan, dan setiap orang memiliki
favorit mereka.

TREN
Jika saya mendengar satu orang lagi mengatakan, "Kecenderungan teman
Anda," Saya mungkin akan menjerit. Sayangnya, itu cukup tepat, dan Anda akan
bijaksana untuk mengingat kode bahwa tren tidak aturan. Ada buku tak terhitung
jumlahnya dan ada artikel di luar yang akan memberitahu Anda tren untuk
perdagangan. Jadi kita mengangguk dan tersenyum dan berpikir, "Ya, saya selalu
akan diperdagangkan dengan tren. Yang benar-benar logis. " Dan mereka tampak
begitu logis ketika Anda melihat orang lain menarik satu pada tabel.
Jika Anda seperti saya, Anda berpikir, "Tentu saja! Saya harus menjadi yg
beromong bodoh untuk tidak melihat tren! "Lalu aku pulang dan melihat grafik
dan berpikir, "Hmmm, adalah bahwa uptrend? Atau mungkin itu adalah
kecenderungan untuk menurun? Apakah saya melihat grafik satu jam atau grafik
5-menit? Bagaimana jika mereka berbeda? Yang poin rendah harus saya gunakan?
Dan bagaimana dengan lonjakan aneh? "
Mengidentifikasi tren adalah alat penting untuk pedagang teknikal.
Masalahnya adalah mencari tahu bagaimana Anda akan menentukan tren. Saya
melakukan pencarian di Internet dan menemukan definisi berikut untuk tren:
1. Arus umum atau kecenderungan dalam satu set data;
2. Arah umum, baik ke atas atau ke bawah, di mana harga telah bergerak;
3. Arah (baik atas, bawah atau ke samping) di mana harga dan volume
perdagangan bergerak selama jangka pendek atau panjang secara jangka;
4. Perubahan dalam serangkaian data selama periode tahun yang kembali induk
setelah data telah disesuaikan untuk menghilangkan musiman dan siklus fluktuasi.
Sepertinya saya bahwa definisi tren adalah sedikit kabur. Bahkan setelah
Anda mendefinisikan tren, apa jenis tren yang kamu bicarakan? Apakah ini tren
besar, tren sekuler, tren mikro? Demi kewarasan saya, mari kita menentukan tren


135

sebagai serangkaian tertinggi yang lebih tinggi atau lebih rendah terendah selama
periode waktu, atau arah bahwa harga bergerak.
Tapi grafik tidak selalu bergerak dalam garis halus bagus di satu arah atau
lain. Bahkan, saya belum pernah melihat, baik grafik halus line. Harga miring
cenderung zigzag sepanjang garis kecenderungan umum. Tren memiliki tiga dasar
arah: atas, bawah, dan samping. Sebagian besar alat di pasar hari ini telah
dirancang untuk pasar yang baik bergerak ke atas atau bawah dan cenderung gagal
total ketika pasar memutuskan untuk bergerak ke samping, maka, itu penting
untuk dapat memantau ketika pasar telah mengalami stagnasi.

GARIS TREND
Apakah Anda tahu cara menggambar garis tren Anda sendiri? Apakah
Anda tahu defisinya? Sebuah garis tren didefinisikan sebagai garis lurus yang
dimulai dari tren dan berhenti di akhir trend. Jelas sebagai lumpur, kan?
Pilih terendah terendah dalam bergerak dan menarik garis lurus yang
menghubungkan kedua bagian bawah. Selamat, ada garis tren pertama Anda!
Alasannya bahwa Anda ingin menarik garis tren adalah untuk membantu Anda
mengidentifikasi tempat Anda di grafik di mana tren dapat berubah. Perubahan itu
belum tentu ke bawah. Hal ini dapat berarti sampai ke samping, ke samping untuk
down, atau nomor apapun variasi pada tema. Jadi jangan langsung menyimpulkan
jika harga bar mematahkan garis tren. Itu hanya bisa berarti jeda dalam aksi
sebelum melanjutkan jalan tren yang sama.
Menggambar garis tren membutuhkan latihan dan kepercayaan diri.
Pertama, cari tren yang lebih besar. Jika tabel adalah semua tempat, maka Anda
tidak akan dapat dengan mudah mengidentifikasi tren yang solid, dan saat Anda
mendapatkan kaki Anda basah, jangan membuat diri Anda gila. Anda akan
membutuhkan dua atau tiga posisi terendah yang diidentifikasi.
Ingat, dibutuhkan setidaknya dua titik untuk menarik garis. Jika Anda
hanya memiliki dua titik, tidak dihitung sebagai garis tren perusahaan. Tunggu
bouncing ketiga sebelum Anda memutuskan bahwa itu benar-benar garis tren.
Setelah itu telah menyentuh tiga kali, Anda memiliki garis tren sedikit bagus. Ini
harus mendengar kembali ke Anda kuliah fisika kelas dan pepatah lama bahwa
tubuh bergerak cenderung terus bergerak sampai ditindaklanjuti oleh angkatan
lainnya. Waktu Anda lebih memantul garis trend Harga Anda, semakin signifikan
dapat Anda pertimbangkan
trend line Anda berada. Juga, harus realistis tentang apakah garis trend apakah ada
atau tidak. Seringkali, Anda tidak akan dapat menggambar garis trend pada chart
Anda. Ingat, sebuah garis tren yang valid adalah garis yang membantu Anda


136

mengidentifikasi arah harga bergerak. Sekali Anda mulai menggambar garis tren
pada grafik Anda, Anda tidak akan dapat berhenti. Hal Itu menarik untuk
mengamati gerakan harga ke atas dan sepanjang garis tren, bouncing bersama
seperti bola karet.
Setelah Anda merasa nyaman dengan garis tren Anda, mulai mencari break-
out. Breakout adalah setiap bagian dari bar harga yang menembus garis yang Anda
menarik pada tabel. Anda akan ingin berhati-hati terhadap jerawat palsu,
sekalipun. Breakout palsu dapat sangat merusak karena mungkin Anda otomatis
ingin berasumsi bahwa breakout berarti pembalikan. Yaitu belum tentu benar. Tapi
ini menggoda untuk melompat ke breakout karena periode pertama setelah
breakout sering waktu terbaik untuk masuk pada pasar bergerak. Dalam
pengalaman saya, tampaknya bahwa breakout yang terjadi dalam perjalanan dari
tren volatilitas yang rendah adalah lebih mungkin berarti dari breakout yang
terjadi dalam tren yang sangat volatile.
Anda perlu bereksperimen dengan reaksi Anda terhadap penetrasi tren
baris harga Anda. Beberapa pedagang memilih untuk menunggu lilin setelah
menetralisasi lilin untuk membuat keputusan tentang keabsahan penetralisasi
tersebut. Anda tidak ingin membuat keputusan brengsek lutut dan memiliki pasar
yang kembali ke jalur aslinya.
Periksa Lampiran B untuk Workbook Garis Trend, lengkap dengan sebelum
dan setelah grafik. Apa yang saya ingin Anda lakukan adalah keluarkan pensil
Anda dan lurus tepi dan menarik beberapa garis tren.

DUKUNGAN DAN RESISTANCE
Dukungan dan garis resistensi adalah konsep lain yang valid yang semua
pedagang teknikal yang terhormat. Pikirkan harga sebagai kepala untuk
memimpin pertempuran antara mata uang dalam pasangan Anda trading.
Misalnya, dalam kasus
EUR / USD, bayangkan pedagang euro menarik salah satu cara dan USD pedagang
menarik lainnya. Arah harga benar-benar bergerak mengungkapkan siapa yang
memenangkan pertempuran.
Setiap kali harga mencapai tingkat tertentu, pedagang euro akan menarik
kembali nilai euro 'dan mencegah dari jatuh lebih lanjut. Jenis tindakan harga
disebut dukungan karena pedagang euro mendukung harga. Mirip dengan
dukungan, resistensi
tingkat adalah titik di mana penjual mengendalikan harga dan mencegah mereka
dari naik lebih tinggi. Tingkat dukungan menunjukkan harga di mana mayoritas
investor percaya harga akan bergerak lebih tinggi, dan resistensi tingkat


137

menunjukkan harga di mana mayoritas investor merasa harga akan bergerak lebih
rendah.
Anda dapat mengidentifikasi dukungan dan garis perlawanan dengan
menggambar garis horizontal pada grafik Anda. Itu selalu ide yang baik untuk
mengetahui dukungan dan ketahanann tingkat dari pasangan mata uang Anda
perdagangan. Pengembangan level support dan resistance mungkin yang paling
mencolok dan berulang- cincin acara pada grafik harga, dan mungkin ada tempat
di mana Anda akan ingin menempatkan potensi stop-loss atau take-profit.
Penetrasi ini
level support dan resistance mengarah pada pembentukan dukungan baru dan
tingkat resistensi. Semakin lama bahwa harga tetap pada dukungan atau tingkat
ketahanan yang menjadi lebih signifikan.

PERLAWANAN MENJADI DUKUNGAN DAN WAKIL VERSA
Ketika level resistance berhasil ditembus, tingkat tersebut biasanya datang
menjadi tingkat dukungan yang baru. Demikian pula, jika tingkat dukungan gagal,
bahwa biasanya tingkat menjadi tingkat tahanan yang baru.

INDIKATOR
Indikator adalah perhitungan matematis yang diterapkan pada suatu
sekuritas harga. Hasilnya adalah nilai yang diplot pada grafik dan digunakan
untuk mengantisipasinya- pada perubahan harga. Atau, dengan kata lain, garis dan
grafik yang Anda dapat rencanakan pada grafik harga Anda dalam membantu
Anda mengetahui apa yang terjadi.
Ada ribuan indikator dan banyak buku yang telah diterbitkan tentang
indikator yang berbeda. Saya tidak akan masuk ke semua indikator yang berbeda
di sini, tapi saya akan menyarankan Anda untuk tetap sederhana. Ada empat jenis
dasar indikator: ukuran kecepatan, momentum, volatilitas, dan volume. Volume
tidak terus dalam Forex
pasar karena tidak ada pusat pertukaran yang mengukur volume, tetapi memilih
salah satu indikator dari tiga kategori yang tersisa harus memberikan Anda
pandangan yang seimbang tentang apa yang terjadi dengan grafik Anda.
Jantung dari pengamatan grafik dan analisis harus menjadi indikator Anda.
Setiap orang memiliki indikator favorit mereka. Saya telah melihat banyak orang
menjual mereka indikator untuk tumpukan uang. Pendapat saya adalah bahwa
dengan sedikit perseverance, Anda dapat menemukan hampir semua indikator
yang Anda butuhkan di Internet. Jadi jika Anda bersedia untuk dimasukkan ke
dalam pekerjaan kecil, maka Anda mungkin menemukan apa yang Anda cari tanpa
shelling out uang tunai diterima. Ingat bahwa paling "baru dan luar biasa"


138

indikator benar-benar hanya indikator teratur dengan sebuah tweak beberapa
pengaturan bahwa seseorang telah berubah nama di dalam rangka untuk meminta
sekelompok penjualan. Anda lebih baik melakukan sedikit pekerjaan rumah dan
memahami apa grafik Anda yang mencoba untuk memberitahu Anda.
Untuk review singkat tentang indikator umum lihat Lampiran A.

Konvergensi dan Divergensi
Anda akan sering mendengar kedua istilah ini ketika Anda mendengarkan
menganalisis pasar. Konvergensi mengacu pada dua baris indikator datang lebih
dekat dengan yang lain divergensi dan mengacu pada dua baris indikator bergerak
lebih jauh terpisah. Konvergensi ini paling sering terlihat dalam indikator pada
chart harga, dan umumnya berarti bahwa tindakan harga mulai pergi ke samping
atau memiliki berbagai tinggi-rendah sempit.

Patokan Tingkat
Tingkat benchmark mengacu pada sejarah tertinggi dan terendah pada
grafik harga. Ini bukan indikator yang dapat diterapkan pada grafik tetapi dapat
berfungsi untuk menunjukkan pergerakan harga di masa depan. Ketika harga
membuat sejarah baru tertinggi atau rendah dan kemudian, dapat beberapa waktu
sebelum patokan adalah dilampaui. Tingkat Bersejarah dapat menyebabkan
beberapa perilaku indikator aneh. Jika indikator uptrending mendatar misterius,
memperluas rentang waktu pada tabel Anda untuk melihat apakah harga sudah
dekat tingkat historis. Para market akan menguji tingkat historis. Jika pengujian
gagal, maka Anda mungkin mengharapkan retracement dan mungkin pembalikan.

Retracements
Mengakui bahwa tidak ada yang dapat meramalkan retracement tidak
menghentikan banyak orang dari mencoba. Pedoman berikut sangat membantu
tapi tidak secara statistik suara, jadi lanjutkan dengan hati-hati.
Sebuah retracement biasanya tidak akan melebihi tinggi sebelum signifikan atau
rendah.
Perhatikan nomor bulat. Pedagang adalah orang-orang manusia dan sebagai kita
cenderung menyukai angka bulat. Pikirkan tentang hal ini, apakah Anda
menetapkan berhenti di 1,2527 atau 1,2530?
The 30 persen aturan: Anda dapat mengasumsikan bahwa mayoritas pedagang
akan menempatkan berhenti untuk menghindari kehilangan lebih dari persentase
tertentu, seperti 30%. Satu-satunya masalah dengan hal ini adalah bahwa Anda
tidak tahu mayoritas pedagang di mana yang masuk ke pasar. Tercatat teknikal,
WD Gann digunakan untuk mengatakan bahwa retracement terbaik adalah 50


139

retracement persen. Ini adalah tempat terbaik untuk memasukkan kembali sebuah
tren yang ada. Jika tren dilanjutkan kembali, maka ia akan melebihi tinggi
sebelumnya, yang diidentifikasi-SPPK target minimal keuntungan segera.


Fibonacci
Angka Fibonacci diberi nama Leonardo dari Pisa, juga dikenal sebagai
Fibonacci, meskipun mereka sudah dijelaskan sebelumnya di India. Yang paling
terkenal angka Fibonacci adalah serangkaian angka yang sederhana membentuk
berurutan. Setelah dua nilai awal, nol dan satu, setiap nomor adalah jumlah dari
dua angka sebelumnya. Angka Fibonacci adalah dipelajari sebagai bagian dari
nomor teori dan memiliki aplikasi dalam jumlah obyek matematika seperti set,
permutasi, dan urutan.
Tingkat Fibonacci biasanya ditempatkan pada grafik untuk memprediksi
potensi ulang tracement tingkat. Pasar sarjana, Ralph Nelson Elliot, percaya bahwa
mereka angka Fibonacci juga dapat ditemukan dalam perilaku manusia dan karena
itu dapat memetakan dalam memprediksi perilaku masa depan. Elliott mengamati
bahwa harga sekuritas muncul dalam gelombang seperti bentuk pada grafik, maka
nama Elliott Waves. Elliott gelombang penganut sering menggunakan tingkat
Fibonacci, dengan perhatian khusus pada 38 per-persen dan 62 persen tingkat,
untuk memprediksi perpanjangan retracements.


















140

BAB 21. TIPE INVESTASI

Kita mempelajari harga aset dalam ekonomi di mana beberapa investor
mengkategorikan aset berisiko ke style yang berbeda dan dana bergerak antara
style ini tergantung pada kinerja relatif mereka. Di perekonomian kita, aset dalam
comove style yang sama terlalu banyak, aset dalam berbagai style comove terlalu
sedikit, dan reklasifikasi aset ke style baru menimbulkan korelasinya pada style.
Kami juga memprediksi bahwa return style menunjukkan pola kaya sendiri-dan
lintas-autocorrelations sedangkan strategi aset tingkat momentum dan nilai yang
menguntungkan, tingkat style rekan-rekan mereka bahkan lebih begitu. Kami
menggunakan model untuk menjelaskan beberapa style yang berhubungan dengan
anomali empiris.
Setidaknya ada dua alasan mengapa investor baik institusi maupun individu
mungkin mengejar style investasi. Pertama, kekategorisasian dapat
menyederhanakan masalah pilihan dan memungkinkan kita untuk memproses
sejumlah besar informasi yang cukup efisien (Mullainathan, 2000). Mengalokasikan
uang di sepuluh style aset jauh lebih menakutkan daripada memilih di antara
ribuan surat berharga yang terdaftar. Kedua, penciptaan kategori aset membantu
investor mengevaluasi kinerja manajer uang profesional, karena style secara
otomatis membuat kelompok sebaya manajer yang mengejar khususnya style
(Sharpe, 1992). Manajer uang relatif sekarang semakin dievaluasi terhadap patokan
khusus kinerja style mereka, seperti pertumbuhan atau indeks nilai. Manfaat style
investasi ini sangat menarik bagi kelembagaan investor, seperti sponsor rencana
pensiun, yayasan, dan wakaf, yang sebagai pembiayaan yang harus mengikuti
aturan alokasi portofolio yang sistematis. Mungkin untuk alasan ini, minat style
investasi telah berkembang selama bertahun-tahun, sejalan dengan pertumbuhan
investor institusional. Tidak mengherankan, industri jasa keuangan telah merespon
untuk bunga. Kebanyakan dana manajer pensiun, serta beberapa pengelola
reksadana melayani kebutuhan dari investor individu, sekarang mereka
mengidentifikasi diri sebagai suatu style investasi tertentu, seperti pertumbuhan,
nilai, atau teknologi.
Semakin pentingnya kegunaan poin style investasi dalam menilai efek di
pasar keuangan dan penilaian keamanan. Makalah ini menyajikan model
sederhana yang memungkinkan untuk penilaian semacam itu. Model ini
menggabungkan style yang berbasis pemilihan strategi portofolio investor dengan
mekanisme yang masuk akal untuk bagaimana investor memilih di antara style.
Secara khusus, kami mengasumsikan bahwa banyak investor yang mengalokasikan
dana berdasarkan kinerja relatif masa lalu, pindah ke style yang telah dilakukan


141

baik dalam masa lalu, dan pembiayaan pergeseran ini oleh withdrawing funds dari
style yang memiliki kinerja buruk. Kami juga menganggap bahwa aliran - aliran
dana mempengaruhi harga.
Model pasar keuangan yang dibahas dalam makalah ini mirip dengan yang
diusulkan oleh Black (1986). Di satu sisi pasar, finansial dalam perekonomian kita
tidak efisien. Harga menyimpang secara substansial dari nilai-nilai fundamental
sebagai style yang menjadi populer atau tidak populer. Untuk model pialang yang
baik dari harga, ada adalah keuntungan besar harus dibuat dari kombinasi
kontrarian dan momentum perdagangan. Di sisi lain, meskipun fakta bahwa pasar
tidak efisien, harga sangat bising. Pola pada harga sekuritas yang kompleks dan
berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Tanpa mengetahui style atau
model yang disukai, arbitrase adalah berisiko dan konsisten keuntungan sulit
didapat. Untuk beberapa orang, pasar seperti itu bahkan mungkin muncul efisien.
Dalam tulisan ini, kami telah mencoba untuk menunjukkan bahwa pasar ini
tidak sepenuhnya anarkis. Mereka menunjukkan tekanan terhadap fundamental
jangka panjang dan ada empiris seseorang dapat membuat prediksi tentang
mereka, seperti kelebihan comovement dalam style dan non-trivial autokorelasi
pola return style. Selanjutnya eksplorasi style investasi adalah mungkin untuk
menghasilkan prediksi yang banyak lagi, dan mungkin menawarkan cara baru
dalam melihat fakta empiris yang ada.


















142

BAB 22. PERILAKU PERDAGANGAN ANTARA SATU
JENIS TIPE DAN MULTI TIPE INVESTOR

Penelitian ini menyelidiki apakah investor cenderung membentuk harapan
tentang berbagai cara mengkategorikan aset dengan, konsisten sama, atau apakah
seorang investor akan menerapkan model yang berbeda untuk membentuk
harapan tergantung pada klasifikasi atau karakteristik aset. Kami menyelidiki
perilaku perdagangan investor yang mengkhususkan diri dalam nilai aset, investor
yang mengkhususkan diri pada pertumbuhan aktiva, dan perdagangan investor
yang baik pada nilai dan pertumbuhan. Kami menemukan perbedaan penting yang
sistematis dalam kecenderungan perdagangan tersebut. Pertumbuhan investor
cenderung mengikuti momentum beli dan strategi penjualan kontrarian dan
cenderung mengandalkan sinyal return jangka pendek sementara investor yang
mengikuti nilai pelawan beli dan strategi momentum jual dan cenderung
mengandalkan sinyal return jangka panjang. Anehnya, perdagangan investor
multi-gaya baik pada nilai dan pertumbuhan, menggunakan strategi yang berbeda
tergantung pada gaya aset yang diperdagangkan. Ketika perdagangan
pertumbuhan, investor multi-gaya menggunakan beli momentum dan strategi
menjual kontrarian. Namun, ketika nilai perdagangan, investor multi-gaya
menggunakan beli pelawan dan strategi momentum jual. Oleh karena itu,
perdagangan investor multi-gaya seperti gaya-investor baik nilai dan
pertumbuhan. Investor memiliki strategi trading yang berbeda tergantung pada
karakteristik aset yang diperdagangkan.
Investor menggunakan pola harga untuk menentukan kapan harus membeli
dan menjual surat berharga keuangan. Sebelumnya telah ditunjukkan bahwa
beberapa investor mengikuti strategi kontrarian sementara investor lainnya
mengikuti strategi momentum. Namun, penting untuk memahami seberapa tingkat
perdagangan didorong oleh kecenderungan cara berdagang investor tertentu yang
diberikan, dan sejauh mana strategi perdagangan bergantung pada aset yang
diperdagangkan.
Dalam tulisan ini kita mempelajari strategi investasi dari tiga kelompok yang
berbeda dari investor: mereka yang mengkhususkan diri pada efek pertumbuhan,
mereka yang mengkhususkan diri pada efek nilai, dan mereka yang berdagang
baik pertumbuhan dan nilai efek/sekuritas. Kami menemukan perbedaan
signifikan dalam bagaimana perdagangan ketiga kelompok tersebut. Nilai investor
cenderung untuk membeli setelah harga jatuh, dan menjual sebagai penurunan
harga. Pertumbuhan investor cenderung membeli setelah kenaikan harga dan
menjual setelah mengamati return positif. Selanjutnya, kami menunjukkan bahwa


143

pertumbuhan investor cenderung mengandalkan sinyal jangka pendek sementara
investor nilai mengikuti sinyal jangka panjang. Nilai dan pertumbuhan investor
menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam cara mereka mendekati pembelian
dan penjualan efek. Setelah menetapkan pola perdagangan investor pertumbuhan
dan investor nilai, kita mempelajari investor yang perdagangannya pada keduanya
yaitu nilai dan pertumbuhan. Multi-gaya investor dalam sampel kami
menunjukkan perilaku perdagangan yang berbeda tergantung pada gaya efek yang
diperdagangkan. Multi-gaya investor perdagangan pertumbuhan seperti
pertumbuhan hanya investor, dan mereka berdagang nilai seperti investor nilai
saja.
Tulisan ini menambah literatur yang menjelaskan bagaimana investor
berdagang. Dalam literatur sebelumnya pada perilaku investor perdagangan, harus
telah diasumsikan bahwa investor awalnya diberkahi dengan strategi trading yang
lebih disukai. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pilihan strategi
perdagangan mungkin tergantung secara signifikan pada karakteristik keamanan
yang diperdagangkan. Individu yang sama menggunakan strategi momentum
ketika perdagangan pertumbuhan assets tetapi memilih strategi kontrarian ketika
perdagangan nilai aktiva.
Secara kolektif, perhatian pentingnya hasil kami tertuju untuk karakteristik
aset dan lingkungan investasi sebagai penentu perilaku perdagangan. Secara
konsisten dengan mental akuntansi, hasil kami menunjukkan, apakah rasional atau
tidak rasional, bahwa investor telah mengidentifikasi gaya aset populer dari nilai
dan pertumbuhan sebagai berbeda dan dengan demikian layak perlakuan berbeda.
















144

BAB 23. DETERMINAN PERILAKU INVESTOR

Teori utilitas yang diharapkan memandang keputusan investasi individu
sebagai tradeoff antara konsumsi yang disegerakan dan konsumsi yang
ditangguhkan. Tapi individu tidak selalu cenderung sesuai dengan teori klasik
ekonomi. Studi tentang perilaku investor individu telah menunjukkan bahwa
mereka tidak bertindak secara rasional, bukan karena beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan investasi mereka di pasar saham. Penelitian ini
menganggap sebagai suatu teori irasionalitas investor individu yang menyelidiki
ke dalam perilaku mereka yang berkaitan dengan keputusan investasi. Kami
menyelidiki apakah beberapa faktor psikologis dan factor kontekstual dapat
mempengaruhi perilaku investor individu dan jika ya berarti adalah faktor yang
paling mempengaruhi. Ekstrapolasi dari literatur sebelumnya tentang ekonomi,
keuangan dan psikologi, investor individu yang peneliti survei adalah untuk
menemukan apa dan sejauh mana yang dapat mempengaruhi perilaku investasi
mereka. Konseptual analisis penelitian ini, temuan empiris dan kerangka perspektif
yang kami kembangkan dalam penelitian ini, memberikan lima faktor utama yang
dapat mempengaruhi perilaku investor individu dalam pasar saham India. Temuan
dapat bermanfaat dalam profil investor individu dan merancang strategi investasi
yang tepat yang sesuai dengan karakteristik pribadi mereka, sehingga
memungkinkan mereka mengoptimalkan laba atas investasi mereka.
Dalam tulisan ini, analisis komponen utama dilakukan pada data yang
dikumpulkan dari survei sampel investor individu, untuk mengekstrak faktor yang
mempengaruhi perilaku investor individu di pasar saham India. Terutama bias
psikologis yang dapat mendorong identifikasi perilaku perdagangan mereka.
Makalah ini dimulai dengan tujuan identifikasi kembar dan verifikasi bias
psikologis yang dianggap dapat mengendarai momentum efek dengan
mempengaruhi perilaku investor dalam pasar saham.
Bahkan beragam literatur perilaku keuangan di-scan untuk
Memperhitungkan faktor psikologis dan factor kontekstual yang dapat
mempengaruhi perilaku investor individu perdagangan. Hasil dan kesimpulan
disaring dari literatur perilaku keuangan dan catatan percobaan psikologi, serta
dari diskusi-diskusi dengan praktisi pasar saham dengan tiga belas variabel bias
psikologis yang ada dan bias kontekstual ditangkap oleh tujuh belas variabel.
Kemudian mencoba untuk mengeksplorasi perilaku investor perdagangan dengan
langsung menangani investor itu sendiri . Untuk memenuhi tujuan ini, maka teknik
kuesioner yang akan digunakan. Kuesioner terdiri dari skenario berbasis
pertanyaan yang berhubungan untuk semua bias psikologis dan bias kontekstual.


145

Penawaran tulisan ini dengan data yang dikumpulkan oleh survei sampel
responden berdasarkan NCR di Delhi. Tanggapan survei dikumpulkan kemudian
ditetapkanlah analisis univariat dan multivariat. Analisis komponen utama metode
teknik ini terutama digunakan untuk analisis data multivariat dikumpulkan.
Kesesuaian teknik yang diterapkan dalam penelitian ini diuji melalui berbagai
statistik tes seperti uji KMO dari Kecukupan Sampling dan Uji Bartlett dari
kebulatan. Hasil komponen utama mengungkapkan lima sumbu psikologis yang
mendasari yang muncul mendorong perilaku investor individu India. Kelima
bersangkutan sumbu atas dasar yang mendasari variabel yang disebut sebagai
kehati-hatian dan sikap kewaspadaan, konservatisme, di bawah kepercayaan diri,
informasi asimetri, dan kecanduan keuangan. Hasil mengungkapkan beberapa
sumbu psikologis, seperti konservatisme dan di bawah kepercayaan diri, yang
konsisten dengan literatur sebelum batas tertentu, tetapi ada beberapa sumbu
perilaku sebaliknya dilaporkan oleh analisis multivariat seperti kehati-hatian dan
kewaspadaan sikap dan informasi asimetri yang belum dipertimbangkan dalam
literatur sebelumnya dalam menumbuhkan ekonomi, terutama dalam konteks
India. Komponen-komponen psikologis tampaknya akan mempengaruhi perilaku
investor individu perdagangan di pasar saham India.




















146

BAB 24. INVESTOR BERKATA DAN APA YANG
INVESTOR LAKUKAN

Menggabungkan jawaban survei dan catatan perdagangan klien dari broker
sebuah ritel Jerman, tulisan ini mengkaji beberapa penyebab kegagalan yang
tampak untuk membeli dan memegang portofolio yang terdiversifikasi. Atribut
investor subjektif diperoleh dari survei yang membantu menjelaskan variasi dalam
portofolio aktual dan pilihan perdagangan. Keengganan Diri melaporkan risiko
adalah penentu terpenting dari diversifikasi portofolio dan omset; hal-hal lain
sama, investor yang melaporkan risiko menjadi lebih toleran dalam memegang
portofolio yang kurang terdiversifikasi dan perdagangan yang lebih agresif. Sangat
sedikit investor yang mempunyai pengalaman sama yang cenderung churn
portofolio kurang terdiversifikasi. Pengaruh pengetahuan itu dirasakan pada
pilihan portofolio yang dipotong kurang jelas; memegang atribut konstan lain,
investor yang merasa diri knowledgable tentang sekuritas keuangan memang
memegang portofolio yang terdiversifikasi lebih baik, tetapi mereka yang berpikir
sendiri berpengetahuan lebih dibandingkan investor rata-rata churn portofolio
mereka lagi.
Pendekatan neoklasik tidak cukup menjelaskan volume perdagangan yang
sangat besar dan kurangnya diversifikasi yang luas dapat diamati dalam portofolio
investor individu. Pendekatan perilaku menawarkan beberapa harapan untuk
melakukan hal itu, namun tidak akan mudah. Hipotesis perilaku seperti "terlalu
percaya menyebabkan diperdagangkan" secara teoritis menarik tetapi secara
empiris sulit untuk menilai karena pengamatan atribut pribadi yang mendasarinya.
Literatur empiris yang ada pada perilaku investor berfokus pada hubungan antara
perilaku dan atribut investor obyektif seperti umur, jenis kelamin, dan penghasilan
untuk menguji hipotesis perilaku. Tujuan atribut tersebut relatif mudah untuk
mendapatkannya tetapi sedikit yang dapat diperoleh dari konstruk psikologis yang
mendasarinya. Penelitian ini berangkat dari literatur sebelumnya dengan
menghubungkan perilaku investor sebenarnya untuk atribut investor subjektif
{atribut yang membutuhkan penilaian investor seperti apakah dia menghindari
risiko, pengetahuan tentang investasi, atau apakah investasinya Keuntungan dan
kerugian adalah karena keterampilan atau keberuntungan {serta atribut objektif.
Ketika membatasi diri untuk atribut tujuan untuk menjelaskan perilaku investor,
kami mendapatkan hasil yang sama dengan yang dilaporkan dalam makalah
sebelumnya {misalnya, investor lebih muda dan laki-laki perdagangan lebih agresif
daripada investor lebih tua dan wanita (Barber dan Odean (2001)), dan investor
berpendidikan lebih tua atau lebih berpengalaman dan lebih baik konsentrasi


147

memegang portofolio sedikit (Goetzmann dan Kumar (2002)). Dimasukkannya
atribut subjektif yang menawarkan beberapa wawasan. Persepsi Diri investor yang
diungkapkan oleh respons survei mereka cukup akurat. Sebagai contoh, investor
yang melaporkan menjadi lebih luas tentang sekuritas keuangan lebih baik pada
kuis yang menguji pengetahuan tersebut. Variasi penghindaran risiko sendiri yang
dilaporkan membantu menjelaskan variasi dalam risiko sebenarnya yang diukur
memakai dengan volatilitas portofolio dan konsentrasi. Mungkin yang lebih
mengejutkan, variasi yang dilaporkan sendiri risk aversion juga membantu untuk
menjelaskan variasi dalam perputaran portofolio.
Tulisan ini adalah salah satu yang pertama untuk menghadapi perilaku
investor yang sebenarnya dengan tujuan baik dan atribut investor subyektif.
Makalah ini mengungkap peran penting untuk penghindaran risiko yang
dilaporkan sendiri dalam menjelaskan variasi dalam perilaku investor. Sebaliknya,
ada sedikit bukti bahwa perbedaan terlalu percaya diri berhubungan dengan
keragaman dalam perilaku. Hasil ini harus ditafsirkan dalam ukuran sampel,
definisi proxy, dan sifat cross-sectional dari analisis; sampel yang lebih besar, proxy
yang berbeda untuk terlalu percaya diri, dan ketersediaan data panel, dapat
menghasilkan hasil yang berbeda. Mengingat menyajikan data, kesimpulan yang
tepat adalah bahwa risiko sikap investor kunci untuk memahami dua aspek yang
paling membingungkan dari perilaku mereka {diversifikasi miskin dan turnover
tinggi. Pemahaman yang lebih baik dari apa bentuk sikap investor risiko dan
persepsi demikian tampaknya jalan yang menjanjikan dari penelitian masa depan.


















148


BAB 20. BEHAVIORAL PORTFOLIO ANALYSIS OF
INDIVIDUAL INVESTORS

Penelitian terbaru (Barber et al, 2009.) Menunjukkan kecenderungan investor
individu untuk underperform relatif terhadap pasar. Untuk saat ini, variabel yang
relatif mudah untuk diteliti, seperti transaksi usia, jenis kelamin dan saluran
digunakan untuk menjelaskan kinerja-kontra dan biasanya digunakan sebagai
proxy untuk psikologis bias yang tidak teramati seperti terlalu percaya
(overconfidence), kehilangan keengganan (Loss Aversion) dan keakraban
(Familiarity). Untuk yang terbaik dari pengetahuan kita, literatur tidak secara
langsung mengukur bias dengan menggunakan metode perilaku konsumen seperti
investigasi investor (Graham et al., 2009). Baik literatur yang ada telah
menempatkan temuan terhadap kinerja yang buruk dalam perilaku portofolio
dengan menggunakan variabel yang mendasari yang kurang mudah untuk
mengamati seperti strategi dan tujuan investasi.
Pendekatan perilaku berfokus pada karakteristik psikologis yang terkait dengan
preferensi dan keyakinan. Dalam makalah ini, penelitian ini berfokus pada peran
tujuan investasi sebagai cerminan dari preferensi investor dan peran strategi
investasi sebagai refleksi dari kepercayaan investor.
Pendekatan perilaku menekankan pilihan portofolio pada motif tambahan
untuk transaksi perdagangan di samping untuk menyeimbangkan dan konsumsi
yang terkait dengan likuiditas. Motif-motif ini terhubung ke serangkaian fenomena
perilaku yang didokumentasikan dalam literature, meliputi:
Probability weighting and reference point effects involving gains and losses,
psychophysics, emotions, and aspirations (Kahneman and Tversky, 1979; Lopes,
1987)
Mental accounting (Thaler, 1985; Thaler, 2000)
Ambiguity aversion (Fox and Tversky, 1995; Heath and Tversky, 1991)
Status quo bias (Mitchell, Mottola, Utkus, and Yamaguchi, 2006).
The disposition effect (Shefrin and Statman, 1985)
The attention hypothesis (Barber and Odean, 2008)
Lack of diversification (Benartzi and Thaler, 2001; Goetzmann and Kumar, 2008)
Realization and evaluation utility (Barberis and Xiong, 2008)
Insufficient saving due to a lack of self-control (Shefrin and Thaler 1988,
Benartzi and Thaler 2007)
Kesenjangan penelitian dapat terlihat dari hasil penelitian yang diperoleh, yaitu
penelitian ini dapat berguna bagi para pembuat kebijakan, yang menunjukkan


149

bahwa "tersangka biasa" dari investor yang melakukan investasi berlebihan tetapi
mungkin berbeda dari investor yang melakukan kejahatan spekulasi yang biasa
terjadi di perdagangan/transaksi investasi yang ada. Dan penelitian ini
menemukan bahwa investor yang tidak menggunakan analisa fundamental, maka
investor tersebut lebih mendasarkan pada analisis teknis, akan berbeda dengan
kepercayaan umum yang berlaku, tetapi merupakan bagian dari perilaku
portofolio Perdagangan investasi . Sampai-sampai investor fundamental "berpikir"
investor tahu prinsip-prinsip dasar yang mendasari tindakan yang drive tapi
benar-benar tidak mengetahui dasar fundamental portofolio investasi tersebut, oleh
karena itu perlu ada pengetahuan dasar-dasar pasar yang benar dan ditawarkan
oleh suatu instansi pendidikan untuk mengelola portofolio-portofolio investor
dengan yang disesuaikan oleh instansi pemerintah atau otoritas keuangan.
Adapun langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan antara lain,
yaitu :
a. Records Pialang
b. Survey Sampling dan Seleksi
c. Statistik Deskriptif
d. Ukur Kinerja Investor
e. Memberikan atribut Investor
f. Segmentasi Investor
Pada bagian ini kita mengembangkan hipotesis tentang dampak dari strategi dan
tujuan,yaitu :
H1 : Dalam kaitannya dengan investor berdasarkan analisis teknis,
analisis fundamental investor berdasarkan keyakinan akan menjadi
lebih berani dan lebih mendorong terlalu percaya untuk perdagangan
yang lebih sering.
H2 : Dalam kaitannya dengan investor yang bergantung pada
analisis teknis, investor yang bergantung pada analisa fundamental
akan mendapatkan resiko yang lebih rendah dan dapat
menyesuaikan kembali gaya investasi yang mereka lakukan.
H3 : Investor yang berdasarkan analisa fundamental akan
mengadakan sejumlah besar saham yang berbeda dalam portofolio
investor bergantung pada intuisi.
H4 : Investor dengan tingkat aspirasi yang lebih tinggi memiliki profil
risiko yang lebih tinggi dari tingkat aspirasi yang lebih rendah dari
kalangan investor.
H5 : Investor dengan profil risiko yang lebih tinggi memegang
portofolio berisiko (yaitu, dengan eksposur yang lebih besar untuk


150

faktor pasar dan usaha kecil) daripada investor dengan profil risiko
yang lebih rendah.
H6 : Investor yang berdasarkan analisa fundamental akan memiliki
aspirasi terbesar dan profil risiko.
H7 : Investor yang berinvestasi terutama sebagai hobi atau untuk
berspekulasi lebih sering daripada investor komersial yang tujuan
utama investasi adalah untuk membangun buffer keuangan atau
menabung untuk pensiun.
H8 : Investor yang tujuan investasi adalah untuk membangun buffer
keuangan atau menabung untuk pensiun memiliki aspirasi rendah
dan risiko kurang dari investor yang berinvestasi terutama sebagai
hobi atau berspekulasi.
Analisis dalam dokumen ini didasarkan pada catatan transaksi semua
pelanggan dan data dari survei sampel pelanggan dari broker online terbesar di
Belanda. Karena pembatasan perdagangan, rekening properti mengecualikan anak
di bawah umur (usia <18 tahun). Kami juga mengecualikan rekening dengan nilai
awal untuk bulan kurang dari 250 euro dan profesional broker properti untuk
mencoba account aktif yang dimiliki oleh investor individu. Pembatasan ini
meninggalkan 65,325 rekening individu dengan lebih dari 9 juta transaksi dari
Januari 2000 sampai Maret 2006.
Hipotesis penelitian ini berhubungan dengan perbedaan individu di seluruh
spektrum preferensi investor. Dalam hal ini, terlalu percaya diri (overconfidence)
memimpin beberapa investor untuk melakukan perdagangan terlalu banyak,
sementara status quo bias disebabkan oleh investor lain yang melakukan
perdagangan terlalu sedikit (Goetzmann dan Kumar, 2008; Rantapuska, 2006).
Investor yang berlebihan dalam berdagang dapat mengarah ke kesimpulan akan
terlalu berani, sementara status quo bias mengarah pada pilihan yang lebih pemalu
dan kelambanan dalam bertindak melakukan transaksi perdagangan (Kahneman
dan Lovallo, 1993). Seperti dibahas di bawah, dalam kerangka kerja penelitian ini,
kedua fitur dapat dioperasikan secara bersamaan dengan hasil perdagangan yang
investor hanya sesekali, ketika keyakinan mereka cukup berani untuk
mengalahkan bias status quo.








151

BAB 25. BAGAIMANA RESIKO YANG
DIINVESTASIKAN: PERANAN PERLAKUAN
RISIKO, PERSEPSI RISIKO DAN
KEPERCAYAAN DIRI YANG TINGGI

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor
penentu perilaku berisiko. Con-sistent dengan risiko-return model, kami
menyajikan bukti bahwa pengambilan risiko perilaku dalam konteks di mana sikap
investor terhadap risiko tercermin oleh persepsi subjektif risiko dan pengembalian
di luar harapan-harapan yang diinginkan. Analisis determinan keuangan perilaku
risiko juga penting bagi praktisi. Hal ini terutama benar karena penerapan
instrumen pasar keuangan direktif (MiFID), yang menyerukan lembaga keuangan
untuk memperhitungkan preferensi risiko pelanggan dalam hal mengambil risiko
dan akan profil risiko. Harus menentukan apakah hasil kami untuk keputusan
portofolio hipotetis dapat digeneralisasi dan menyederhanakan keputusan
portofolio yang sebenarnya. Untuk mencapai hal jenis penelitian ini, mungkin
memerlukan wawasan yang bekerja sama dengan bank dan menganalisis
keputusan portofolio klien Bank dalam hasil penelitian ini dengan jelas. Selain itu,
tentu akan menarik untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor penentu
mengambil risiko perubahan perilaku dari waktu ke waktu dan bagaimana
perubahan ini berpengaruh dalam mengambil risiko perilaku tersebut, lebih
tepatnya, mungkin menarik untuk menentukan apakah sebelumnya investasi yang
sukses dapat mempengaruhi persepsi risiko atau terlalu percaya diri, seperti yang
diklaim dalam literatur.
Selain itu, penelitian ini telah menunjukkan bahwa terlalu percaya (yaitu,
miscalibration) berdampak pada pengambilan risiko perilaku, maka mungkin
memerlukan wawasan untuk menganalisis kemungkinan dalam mengurangi
tingkat terlalu percaya ini.
Studi dalam literatur psikologis menunjukkan bahwa umpan balik dapat
membantu mengurangi bias terlalu percaya (lihat gambaran sastra yang luas Balzer
et al (1989)), bagaimanapun, jenis komentar tentang isu-isu tampaknya menjadi
penting. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut juga dapat memeriksa cara yang
efektif untuk pelanggan debiasing. Baris lain menjanjikan penelitian akan
memeriksa pertanyaan pengukuran efisien sikap risiko keuangan. Penelitian ini
telah menunjukkan pula bahwa sikap risiko yang tidak setara keselamatan dalam
metode yang efisien untuk mengukur preferensi risiko, akan menarik untuk


152

dianalisis lebih teliti keandalan dan validitas dari alat bagan sikap pengukuran
risiko tersebut (Goldstein dkk (2008)).
Penelitian dan Analisis psy-chology dan keputusan telah memberikan banyak
bukti dari proses (dalam) varians (untuk gambaran tentang topik ini lihat
Lichtenstein, dan Slovic (2006)). Prosedur Varians menyiratkan bahwa metode
yang berbeda untuk mengukur konstruksi diberikan (seperti preferensi atau
persepsi) tidak dapat menyebabkan konstruksi kesatuan. Weber et al. (2005),
Deacon dan Hasseldine (2007) dan dokumen Vrecko dkk. (2009) bahwa format
presentasi mempengaruhi persepsi risiko dan, karenanya, juga mengambil risiko
dampak. Rettinger dan Hastie (2001), Weber dkk. (2002) dan Baucells dan Rata
(2006) menunjukkan bahwa perbedaan dalam risiko meliputi bidang konten yang
berbeda, seperti sektor keuangan (keputusan Investasi misalnya) dan kesehatan
(Gunakan misalnya sabuk pengaman), sebagian besar dapat dijelaskan oleh
perbedaan dalam persepsi risiko. Secara khusus, studi ini menunjukkan bahwa
persepsi risiko sangat bervariasi antara daerah isi yang berbeda.
Kesenjangan penelitian dapat terlihat pada hasil penelitian yang diperoleh yang
tambahkan oleh temuan Weber dan Hsee (1998), menunjukkan bahwa, termasuk
harapan moral hazard selain daripada varians dari hasil dalam tugas lotere yang
dapat meningkatkan kebaikan fit dari analisis regresi tersebut. Selain itu, hasil
penelitian ini juga konsisten dengan Johnson et al (2004) dan. Hanoch dkk. (2006),
yang menunjukkan bahwa harapan return subjektif dapat membantu memprediksi
perilaku mengambil risiko.
Salah satu implikasi dari penelitian ini adalah bahwa langkah-langkah tujuan risiko
seperti volatilitas historis dan return, tidak dapat menentukan keputusan tentang
perilaku risiko dan langkah-langkah subjektif, artinya risiko persepsi subjektif
return; historis return tampaknya menjadi prediktor sangat miskin dalam
mengambil kesimpulan terhadap risiko perilaku sebagai predictor ini. Dan adanya
perbedaan substansial antara persepsi subyektif dari estimasi risiko yang berasal
dari interval dan yang berasal dari skala Likert. Walaupun hasil ini juga
menunjukkan bahwa, konsisten dengan model teoritis (misalnya Odean (1998)),
bias perilaku seperti terlalu percaya diri dan optimisme yang berlebihan secara
signifikan yang dapat mempengaruhi perilaku. Penasihat investasi mungkin
mencoba untuk menggabungkan beberapa hasil ini dalam proses konsultasi
mereka dengan mengoreksi keyakinan investor yang salah. Koreksi ini dapat
dicapai dengan meningkatkan keingintahuan keuangan klien serta menunjukkan
kepada mereka bahwa investasi mereka yang diinginkan dapat lebih berisiko dari
yang dirasakan oleh mereka.


153

Penelitian ini menyajikan gambaran rinci tentang variabel dan langkah-
langkah yang digunakan selama penelitian ini. Semua variabel tersebut disebabkan
sebuah studi oleh kuesioner. Untuk versi pendek dari kuesioner dalam lampiran
yaitu antara lain membahas :
Pertama, kami mengukur persepsi risiko dan mengambil dua
pendekatan yang berbeda undian dan sikap moral hazard dalam risiko
keuangan.
Kedua, dari kuesioner ini digunakan untuk membuat catatan yang
berbeda dari terlalu percaya diri dalam konteks yang lebih luas.
Ketiga, bagian utama dari penelitian ini, subyek ditunjukkan lima
gambar dari pasar saham, yang menunjukkan perkembangan harga
saham selama lima tahun terakhir.
Keempat, bagian ini dirancang untuk mengukur risiko obyektif dan
subyektif dan langkah-langkah kembali dan pilihan portofolio yang
hasil.
Keempat bagian yang disebutkan di dalam bagian desain penelitian yang
akan dilakukan ini akan digunakan untuk mengukur keakraban dengan
pengetahuan investasi, dan variabel pribadi.
Untuk semua lima saham kami menimbulkan variabel-variabel berikut :
Risk Perception (Stocks)
Risk Taking (Stocks)
Risk Taking = f(Perceived Return; Risk Attitude; Risk Perception)
Subjective Expected Return (Stocks)
Subjective Expected Volatility (Stocks)
Better Than Average (Stocks)
Kerangka perilaku pengambilan risiko ini ditentukan oleh tiga komponen
utama, perceived returns, subjects' risk attitudes and perceived risks.
Reffects Persepsi (Saham) risiko yang dianggap berasal dari masing-masing
naik turunnya saham dan diukur pada skala Likert dari 0 sampai 10. Sekali lagi,
nilai yang lebih rendah dari persepsi risiko mengindikasikan bahwa subjek
merasakan risiko saham masing-masing lebih rendah. Untuk mengukur perilaku
pengambilan atau pilihan portofolio pada orang risiko, kami meminta mereka
untuk mengalokasikan 10 000 Euro antara saham tertentu dan aset bebas risiko
yang memberikan return tahunan sebesar 3%, dengan asumsi horizon investasi
setahun. Risiko variabel yang sesuai mengambil (Saham) mengambil nilai-nilai dari
0 hingga 100 dengan titik akhir 0 (100) menunjukkan bahwa subjek menghiasi
seluruh jumlah aset bebas risiko (risiko saham).


154

Untuk mengukur subjektif volatilitas yang diharapkan dan subjektif pengembalian
yang diharapkan dalam domain tindakan, kami meminta individu untuk harga
rata-rata lebih tinggi diharapkan sebagai negara dan batas rendah untuk interval
kepercayaan 90% dari harga dalam setahun. Lebih tepatnya, kami meminta Anda
untuk mempresentasikan apa yang mereka anggap sebagai batas atas dan bawah
sehingga hanya ada 5% kemungkinan bahwa harga dalam setahun akan berada di
bawah batas bawah dan 5% kemungkinan lebih besar dari batas unggul. Transform
semua perkiraan harga tiga untuk setiap mata pelajaran dan untuk semua lima
grafik saham pada perkiraan kembali. Oleh karena itu, skor Anda lebih baik
daripada rata-rata (saham), yang mewakili perbedaan antara dua tanggapan akan
positif.
Kami juga menemukan bukti area domain yang spesifik yang terkandung
dalam data penelitian ini. Mengidentifikasi faktor-faktor penentu pengambilan
perilaku mungkin tidak hanya bervariasi antara dua bidang pembahasan isi yang
sangat berbeda, sebagaimana telah ditunjukkan oleh Weber et al. (2002), tetapi
bahkan dalam bidang investasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor
penentu perilaku berisiko dalam undian yang berformance tidak perlu mampu
memprediksi pengambilan risiko di saham investasi dan sebaliknya.






















155

BAB 26. SIAPA, KAPAN DAN MENGAPA MENGHADAPI
RISIKO: DETERMINAN ATAS PERUBAHAN
INVESTOR MENGHADAPI RISIKO

Temuan dalam penelitian ini sangat berguna bagi praktisi perbankan, yang
menunjukkan bahwa sikap terhadap risiko - jika diukur dengan benar dan tanpa
efek membingungkan - tampaknya cukup stabil dan bahwa perubahan dalam
mengambil risiko tampaknya disebabkan oleh perubahan risiko dan ekspektasi
return, tidak disebabkan oleh perubahan dalam sikap risiko dan setidaknya tidak
secara langsung berdampak pada perubahan sikap tersebut, dengan perubahan
yang ada di pasar atau kinerja yang terjadi baru-baru ini dapat bersifat pribadi.
Jadi, praktisi dapat mendesak (mis. Dengan MiFID di Uni Eropa (2006)) untuk
mendapatkan profil risiko klien mereka dan preferensi risiko yang dapat
mengklaim sikap memicu risiko yang seharusnya tidak dilakukan secara
triwulanan.
Data penelitian ini menunjukkan risiko investor dan ekspektasi return investor
dipengaruhi oleh peristiwa baru-baru saja terjadi dan berubah secara drastis dari
waktu ke waktu yang dapat membuat sejumlah cara yang konsisten dengan teori
yang tidak rasional. Maka penelitian ini harus dapat menyelidiki variabel lain
dalam pengambilan unit perilaku risiko. Kita tahu dari penelitian sebelumnya yang
terlalu percaya diri dan optimisme (Nosic dan Weber 2010) dan optimisme bahkan
dapat mengantisipasi orang lain harus dapat mengambil risiko yang lebih besar.
Mungkin ada faktor psikologis lain yang belum diselidiki.
Bukti yang bersifat anekdot menunjukkan bahwa mengambil risiko investor
pribadi, yaitu, distribusi kekayaan terhadap risiko dan bebas risiko aset, dapat
bervariasi secara substansial dari waktu ke waktu dalam menanggapi peristiwa.
Menurut Deutsche Aktieninstitut (2008), 6,2 juta orang di Jerman diadakan
beberapa kekayaan mereka di saham secara langsung pada tahun 2000 pada
puncak boom internet, sedangkan jumlah ini turun menjadi hanya 3,5 juta akhir
2008, selama krisis keuangan. The Wall Street Journal (2008) juga melaporkan
dalam sebuah artikel pada tanggal 5 Desember 2008, sebagai tanggapan terhadap
peristiwa-peristiwa dramatis di pasar keuangan, investor menarik $ 72 juta dana
saham pada bulan Oktober saja dan pindah mereka uang kepemilikan obligasi
pemerintah dan uang tunai.
Hal ini konsisten dengan efek disposisi yang diidentifikasi oleh Odean (1998)
dan M. Weber dan Camerer (1998), di mana investor lebih enggan untuk
kehilangan dengan menjual saham daripada memenangkan saham. Thaler dan
Johnson (1990), di sisi lain, menemukan efek sebaliknya, yaitu peningkatan risiko


156

taking setelah keuntungan kerugian setelah itu, yang mereka sebut efek rumah
uang. M. Weber dan Zuchel (2005) dan kemudian didamaikan terhadap eskalasi
komitmen dan efek rumah uang dengan menunjukkan bahwa pengaturan hal-hal
situasi.
Beberapa studi sebelumnya dalam literatur yang dianalisis hanya mengubah
pengambilan risiko (lihat misalnya Malmendier dan Nagel (2011)), dengan harapan
(lihat misalnya Vissing-Jorgensen (2003)), atau dalam sikap risiko (lihat Sahm
contoh (2007)) ,
Kesenjangan Penelitian ini dapat terlihat dari hasil penelitian yang diperoleh
yang menunjukkan bahwa mungkin ada baiknya bagi para profesional untuk
memperoleh risiko klien mereka dan ekspektasi return yang lebih sering dan
memberikan beberapa komentar korektif pada akhir interval yang teratur
(misalnya pada setiap akhir tahun kalender), karena investor subyektif tampak
terus-menerus diremehkan dan kurang dihargai oleh adanya volatilitas pasar, yang
dengan menempatkan harapan atas ketakutan- ketakutan kerugian atas
perdagangan/ transaksi investasi yang mereka lakukan.
Pengamatan terhadap resiko yang dihadapi, konsisten dengan Hipotesis 1 (a),
bahwa persentase saham mereka untuk 100.000 bahwa investor bersedia untuk
dimasukkan ke pasar (Berbagi FTSE-Semua) bervariasi secara substansial. Pada
tingkat individu-subjek, peneltian ini menemukan beberapa variasi yang lebih dari
56% dari mereka yang berpartisipasi dalam semua empat putaran yang dilaporkan
sendiri dimana skor tidak mengubah sikap mereka terhadap risiko yang lebih dari
satu titik pada skala Likert 7 poin. Ini stabilitas sikap risiko yang sejalan dengan
temuan pada saat Sahm (2007) dan Baucells dan Villasis (2010) dengan mendukung
Hipotesis 1 (b). Konsisten dengan Hipotesis 1 (c), ekspektasi risiko berubah drastis
dari waktu ke waktu, dengan cara yang sangat konsisten dengan kegiatan aktivitas
pasar. Ekspektasi return sama-sama variabel yang lainnya dari waktu ke waktu,
konsisten dengan Hipotesis 1 (c), meskipun risikonya kurang daripada yang
diharapkan. Hasil kami konsisten dengan Hipotesis 1 (a) sampai (c).
Ada alasan untuk berharap bahwa orang-orang mengambil risiko bervariasi
September08 June09, termasuk setidaknya satu kecelakaan pasar yang besar di
bulan pertama, dengan hipotesis sebagai berikut:
H1a : Keuangan mengambil risiko bervariasi selama periode survei, yaitu proporsi
alokasi awal dari 100.000 diinvestasikan di pasar saham Inggris (FTSE All
Share-) dan tidak bebas risiko aset dengan tingkat yang bunga yang dijamin
sebesar 4% secara statistik berbeda dari waktu ke waktu.


157

H1b: sikap terhadap risiko akan stabil selama periode survei, yaitu, sikap yang
dilaporkan sendiri untuk risiko yang tidak akan berbeda secara statistik dari
waktu ke waktu.
H1c: risiko dan ekspektasi return berfluktuasi selama periode sampel, yang
mengatakan, secara statistik berbeda dari waktu ke waktu.
H1d: perubahan dalam mengambil risiko akan dimediasi oleh perubahan risiko
dan ekspetasi return.
H2: ukuran subjektif risiko dan ekspetasi return memprediksi risiko yang lebih baik
daripada mengambil pengukuran digital, yang mengatakan tindakan subjektif
risiko dan harapan mewakili proporsi yang lebih besar dari varians dalam
mengambil risiko ukuran ekspektasi numerik di seluruh investor.
Kerangka sampling dalam penelitian bertujuan untuk menguji hubungan antara
variabel-variabel penelitian. Hal ini memungkinkan kita untuk memeriksa
mekanisme atau saluran yang mengambil risiko dapat berubah dari waktu ke
waktu. Fitur lain yang kebetulan dari studi kami adalah kenyataan bahwa survei
pertama dilakukan pada awal September08, yaitu, sebelum volatilitas ekstrim di
pasar keuangan. Oleh karena itu, kita bisa menganalisis pengaruh turunnya harga
saham sikap risiko yang besar dan harapan dan sikap dengan membandingkan
harapan hanya sebelum krisis selama dan setelah krisis, menggunakan panel yang
sama investor. Sementara hanya manipulasi langsung dari risiko dan harapan
kembali pasti akan membentuk peran kausal dalam mengubah pengambilan risiko,
dalam-subjek kita berulang langkah-langkah desain dan hasil analisis
menunjukkan bahwa mediasi diamati perubahan risiko selama periode survei
adalah hasil dari perubahan dalam perasaan subjektif tentang risiko pasar masa
depan dan perubahan kembali dan risiko sikap.
Data diperoleh dari
o Survey Respondents and Procedure
o Survey Design
o Differences in Responses between Groups With Different Response Rates
Selain itu, hasil kami sangat kuat, yang mengatakan, tetap pada dasarnya sama jika
kita menganalisis perbedaan kepada investor yang berpartisipasi dalam tiga atau
empat atau jika kita memasukkan semua pengamatan setiap saat. Semakin tinggi
tingkat persepsi risiko pasar dalam siklus saat ini, semakin kecil risiko yang
diambil dalam putaran. Regresi bahkan dengan perkiraan numerik dari harapan
daripada yang subjektif menunjukkan bahwa perubahan dalam ekspektasi tidak
dapat menjelaskan variasi numerik dalam mengambil risiko, mengonfirmasikan
pada hipotesis 2.



158

BAB 27. ASAL USUL PERILAKU

Penjajaran bukti empiris yang menarik dari efisiensi pasar dengan bukti empiris
dan eksperimental sama menariknya dari irasionalitas yang jelas dan perilaku
yang berlainan yang menyarankan bahwa perilaku manusia tidak dapat ditentukan
semata-mata oleh pertimbangan ekonomi, tetapi adalah, sebaliknya, penggabungan
dari beberapa pengambilan keputusan, termasuk naluri, emosi dan logika - yang
menghasilkan tindakan yang akan diamati. Dan karena kepentingan relatif dari
kekuasaan keputusan ini bervariasi dari waktu ke waktu dan keadaan yang
berbeda-beda, bahkan untuk individu tertentu, tidaklah mengherankan bahwa
meskipun berabad-abad analisis intens dan perdebatan masih sangat sedikit
konsensusnya di kalangan ekonom, psikolog dan ahli biologi tentang bagaimana
model perilaku.
Salah satu ide yang paling berpengaruh dalam ilmu sosial adalah hipotesis
pasar efisien dari Samuelson (1965) dan Fama (1970), pengertian bahwa harga pasar
"secara penuh merefleksikan semua informasi yang tersedia." teori aneh dgn
mudah memperdaya orang awam namun mendalam bahwa telah menjadi subyek
penelitian intens dan perdebatan, melemparkan ribuan penyelidikan empiris
banyak konsekuensi yang spesifik dari perilaku manusia. Hasil ini telah
dikonfirmasi begitu sering dalam banyak konteks yang Jensen (1978)
menyimpulkan bahwa "tidak ada proposisi lain di bidang ekonomi yang memiliki
bukti empiris lebih solid mendukung hipotesis pasar yang efisien."
Beberapa perilaku ini telah menjadi subyek banyak kontroversi, dan ini yang
disebut dengan "bias perilaku" yang diucapkan terutama ketika berhadapan
dengan unsur-unsur risiko dan probabilitas. Dua dari prasangka paling mendasar
adalah penolakan atas suatu kerugian (Tversky dan Kahneman, 1974, Kahneman
dan Tversky, 1979) (kecenderungan untuk mengambil risiko yang lebih besar
ketika memilih antara dua jenis potensi kerugian dan resiko yang kecil dalam
memilih antara dua manfaat potensial) dan kebetulan kesempatan, juga dikenal
sebagai "hukum yang sesuai" atau "Herrnstein Act" (Grant, semacam ikan dan
Hornseth, 1951, Hake dan Hyman, 1953, Herrnstein, 1997, Vulcan, 2000)
(kecenderungan untuk secara acak memilih antara kepala dan antrian ketika
diminta untuk menebak hasil dari serangkaian Toss mata uang parsial, di mana
fungsi acak bertepatan dengan probabilitas mata uang parsial).
Hubungan antara perilaku dan keberhasilan suatu reproduksi dalam suatu
model pemilihan biner adalah kunci sebagai penjelasan evolusioner dari berbagai
perilaku yang biasa terlihat di banyak spesies hewan. Sementara pengambilan
resiko, keengganan rugi, kemungkinan suatu pilihan kebetulan dan bentuk-bentuk


159

perilaku yang lebih umum mungkin tampak acak dan tidak optimal bagi individu,
perilaku yang bertahan sepanjang waktu dan di banyak spesies justru karena
mereka yang optimal dari suatu komunitas penduduk. Selain itu, sebagai
perubahan kondisi lingkungan, Anda juga dapat mengubah perilaku pertumbuhan
yang optimal dalam menanggapi tekanan selektif baru, jadi tindakan misterius
yang tidak menentu terhadap spesies tertentu mungkin akan lebih adaptif dan
bukan hanya tidak rasional.
Desain penelitian menunjukkan hasil penelitian bahwa keengganan kerugian
bukanlah sebuah fenomena yang stabil, namun tergantung pada hubungan antara
resiko tambahan dan total ekuitas. Sebagai kekayaan agregat dalam penurunan
ekonomi, kehilangan perilaku keengganan biasanya lebih umum di populasi, tapi
selama periode kemakmuran, akan ada perilaku lainnya. Pemahaman yang lebih
baik dari pola ini memungkinkan konsumen, investor dan pembuat kebijakan
untuk mengelola risiko secara lebih efektif.
Dari perspektif evolusi, pasar keuangan tidak efisien atau tidak rasional, hanya
beradaptasi (petani dan Lo, 1999; Lo, 2004, 2005). Singkatnya, perilaku yang
dihasilkan dalam rangka evolusi kita dapat menjadi "roh binatang" bahwa Keynes
(Keynes, 1936) melaporkan tujuh dekade yang lalu, dan tampaknya masih
merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan saat ini.
Bukti dari psikologi, perilaku ekonomi dan keuangan, ilmu saraf kognitif dan
biologi telah menunjukkan inkonsistensi signifikan dan abadi antara Homo
economicus dan Homo sapiens, ketidakkonsistenan yang mempertanyakan
predikat teori utilitas, keseimbangan ekspektasi rasional, termasuk hak untuk
harga, yang merupakan dasar pasar efisien dan jauh dari sisa ekonomi neoklasik
dan keuangan. Krisis keuangan sekarang (2007 2009) hanya menambah bahan
bakar lebih banyak kebakaran kini yang mengancam bangunan pasar yang efisien.
Ide pengacakan perilaku ini sangat sulit untuk berdamai dengan paradigma
ekonomi standar dari teori utilitas yang diharapkan di mana perilaku individu
tidak sepenuhnya stokastik dan ditentukan oleh fungsi utilitas, keterbatasan
anggaran dan hukum probabilitas yang mengatur lingkungan investasi. Kedua
jenis melibatkan prasangka yang jelas tidak rasional, yang mengatakan, pilihan
suboptimal individu, namun perilaku ini telah diamati dalam ribuan subyek
manusia geografis selama beberapa decade.
Kerangka penelitian ini juga dapat menjelaskan beberapa kontradiksi dan
ketidakstabilan dalam tes percobaan tentang loss aversion tersebut. Salah satu
sumber ketidakstabilan yang potensial adalah kenyataan bahwa desain
eksperimental yang khas menawarkan set yang tetap sama pilihan perilaku
tersebut untuk semua thread dalam percobaan tertentu, sebuah protokol standar


160

yang mempertahankan identik "perawatan di subjek untuk memproses hasil yang
sebanding antar individu dalam suatu komunitas
Model penelitian ini terdiri dari sebuah populasi individu awal (tidak harus
manusia) yang hidup tanpa batas waktu dan terlibat dalam keputusan biner
tunggal yang memiliki konsekuensi sebagai jumlah hasil keturunan yang acak.
Sejauh ini bahwa perilaku mereka berkaitan dengan perilaku yang berkelanjutan
terus menerus, perilaku yang lebih reproduktif karena adanya kekuatan seleksi
alam. Meskipun jelas dari pengamatan sudut pandang biologi, ini memberikan
implikasi yang mengejutkan khususnya untuk jenis perilaku yang berkelanjutan
dari waktu ke waktu, perilaku yang mungkin merupakan bawaan untuk organisme
hidup. Seperti perilaku individu yang tidak sepenuhnya stokastik dan ditentukan
oleh fungsi utilitas, keterbatasan anggaran dan hukum probabilitas yang mengatur
lingkungan.

























161

BAB 28. PERILAKU INVESTOR YANG ASIMETRIK
ANTARA SISI PEMBELI DAN PENJUAL

Pengujian terhadap perilaku investor asing dan domestik institusional dan
individu, dalam membeli dan menjual operasi di pasar negara berkembang
menjadi semakin beragam. Beberapa studi menunjukkan bahwa beberapa investor
seperti investor asing adalah pedagang umpan balik positif, sementara yang lain
yang bertindak sebaliknya. Bukti tentang manfaat informasi tentang berbagai jenis
Investor juga bervariasi dan kontroversial. Beberapa studi menunjukkan bahwa
investor asing lebih banyak informasi daripada investor dalam negeri, sementara
yang lain berpendapat bahwa investor domestik memiliki keunggulan informasi.
Mengingat pesatnya pertumbuhan investasi portofolio internasional dan
meningkatnya integrasi pasar modal dunia, investor mengkaji perilaku berbagai
jenis keuntungan perdagangan dan untuk memahami implikasi untuk informasi
investor sangat penting.
Hasil ini memiliki implikasi penting bagi informedness jenis yang berbeda pada
investor. Dalam semangat model asimetri informasi, ini bukti perbedaan dalam
Surat Pemberitahuan sebelum pembelian dalam jumlah besar dan penjualan untuk
jenis tertentu investor dapat diartikan sebagai arti informedness relatif investor
tersebut. Mereka juga berspekulasi bahwa harapan investor asing kurang
informasi lebih sensitif terhadap informasi baru dan, akibatnya, mereka bereaksi
untuk informasi lebih elastis dari investor domestik lebih banyak informasi.
Seorang investor lebih banyak informasi memiliki sinyal yang lebih rinci dan
informasi lebih berkualitas. Oleh karena itu, teori informasi asimetris berarti bahwa
seorang investor yang lebih tepat adalah lebih mungkin untuk membeli saham
setelah periode singkat sebelum pasar saham setelah peningkatan tajam dalam
pembelian. Akibatnya, pembelian kembali sebelum dilakukan oleh investor
informasi lebih kemungkinan akan kembali sedikit sebelum membeli oleh investor
telah memberitahukan sedikit.
Penelitian ini melaporkan bukti perdagangan umpan balik positif oleh semua
jenis investor pada perdagangan buyside, kecuali penjual adalah investor institusi
asing. Penelitian sebelumnya menunjukkan perdagangan umpan balik positif oleh
investor institusi asing di pasar berkembang dan pasar emerging (Froot et al., 1998),
investor institusi di Amerika Serikat (Badrinath dan Wahl, 2002), penduduk non-
investor institusi asing di Korea (Kim dan Wei, 2002), investor asing di Korea (Choe
et al, 1999.), investor asing di Finlandia (Grinblatt dan Keloharju, 2000a), investor
asing di Jepang (Karolyi, 2002) dan investor asing Swedia (Dahlquist dan
Robertsson, 2004). Temuan penting lainnya dari studi ini adalah bahwa jenis


162

investor, kecuali investor institusi asing, pedagang meniadakan Sellside tersebut.
Ada temuan sebelumnya meniadakan perilaku investor asing dan investor
domestik (Choe et al, 1999.), Investor asing di Jepang (Hamao dan Mei, 2001),
investor asing di Korea (Choe et al. 1999 ), investor domestik di Finlandia (Grinblatt
dan Keloharju, 2000a dan 2000b), Jepang institusional investor (Karolyi, 2002),
investor institusi asing yang berada di Korea (Kim dan Wei, 2002) dan investor
individu di Amerika Serikat (Barber dan Odean2000). heterogen perilaku investor
telah ditemukan di Amerika Serikat juga. Sebagai contoh, De Bondt (1993) meneliti
dampak keterwakilan terhadap perilaku dan melihat bahwa beberapa orang
bertindak sebagai pengikut trend dan hukum lain sebagai melawan arus. Pada
pertanyaan tentang jenis informedness relatif investor, Grinblatt dan Keloharju
(2000a), Froot dan Ramodorai (2001) dan Seasholes (2004) menunjukkan bahwa
orang asing lebih informasi dari investor lokal, sementara Choe dkk . (2001) dan
Hau (2001) memberikan bukti bahwa investor asing kurang informasi dari investor
domestik. Jadi, dengan menggunakan metode yang berbeda, penelitian
sebelumnya menunjukkan bukti berbagai jenis investor dengan perdagangan
umpan balik perilaku positif dan denier di banyak pasar, baik pasar negara maju
dan berkembang di seluruh dunia.
Informasi asimetris model Brennan dan Cao (1997) dan Brennan et al (2005),
ketika investor domestik lebih informasi daripada informasi investor asing kurang
lebih investor asing investor bullish (bearish) dan domestik membeli (jual) ketika
kembali kenaikan (penurunan), sehingga dalam perilaku mengikuti tren investor
asing.
Kesenjangan penelitian terlihat pada hasil empiris yang diperoleh dari
penelitian ini yang berpangkal pada pertanyaan tentang hubungan antara return
dan arus yang menghasilkan bukti perilaku yang luar biasa dari investor. perilaku
Investor bervariasi tergantung pada apakah perdagangan berada pada Buyside
atau Sellside. Kecuali penjual adalah investor institusi asing, semua empat kelas
investor menunjukkan bukti kuat perdagangan ketika mereka membeli umpan
balik positif dan perdagangan meniadakan saat mereka jual.
Dalam konteks hasil yang dilaporkan, tingkat pengembalian yang berbeda pada
sellside menyiratkan bahwa investor domestik lebih informasi dari investor asing,
investor individu lebih informasi dari investor institusi, investor institusi domestik
lebih informasi dari investor institusi investor individu asing yang lebih tepat dari
investor individu domestik. investor institusi asing tidak menunjukkan perilaku
yang jelas menunjukkan bahwa mereka adalah yang paling informasi tentang
sellside tersebut.


163

Mengapa investor asing akan lebih informasi dan pembeli informasi kurang
pada Sellside? Alasan masuk akal adalah bahwa investor asing akan menghabiskan
waktu yang relatif lebih banyak dan upaya untuk benar-benar, data dari penelitian
ini menunjukkan bahwa 78% dari nilai transaksi investor asing telah disalurkan
melalui empat broker berafiliasi dengan luar negeri selama akuisisi contoh period.
information akuisisi sampel, analisis keamanan, dan seleksi sebelum masuk ke
posisi daripada ketika mereka keluar dari posisi. Mereka harus membenarkan
alasan keputusan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti proyeksi laba dan
penilaian. Namun, ada kemungkinan bahwa faktor lain, seperti keputusan alokasi
aset dan negara, bisa menjelaskan ini terhadap perilaku investor institusi asing.
Informasi hipotesis asimetri dapat diperpanjang untuk menjelaskan perbedaan
dalam perilaku dalam tipe investor sellside sebaik mungkin. Seorang investor lebih
banyak informasi dapat menjual saham dengan harga yang lebih tinggi bahwa
seorang investor memiliki sedikit informasi, yang menghasilkan keuntungan yang
lebih besar sebelum dijual oleh penanam modal informasi yang paling. Besarnya
perbedaan harga bisa berfungsi sebagai proxy untuk asimetri informasi antara dua
jenis investor. asimetri informasi lebih lanjut semakin tinggi perbedaan antara
harga di mana investor informasi paling informasi dan kurang menjual saham.
Permasalahan metode penelitian dari studi ini menemukan bahwa pembelian
dan penjualan dari semua kelas investor abnormal return positif yang terkait
dengan simultan dapat diandalkan, kecuali ketika investor institusi asing jual. Hal
ini masuk akal bahwa efek positif dari harga atau informasi yang terkandung
dalam pembelian mendominasi informasi berpotensi negatif atau harga yang
berhubungan dengan penjualan, menyisakan saldo positif. Tidak ada bukti yang
dapat diandalkan momentum harga atau penyesuaian akibat pembelian dan
penjualan oleh setiap kelas investor. Pembelian dan penjualan menunjukkan efek
positif kecil di harga permanen, kecuali ketika investor institusi asing jual.
Penjualan oleh investor institusi asing tidak menyebabkan harga efek yang jelas
setelahnya.
Dengan demikian, ada bukti kuat perilaku asimetris investor pada buyside dan
sellside. investor institusi asing berperilaku berbeda dari semua investor lain dalam
penjualan mereka tidak terpengaruh oleh kinerja pendapatan saham baru-baru ini.
Temuan ini menunjukkan bahwa keputusan penjualan mereka didorong oleh
faktor lain, seperti perubahan di negara ini, dan keputusan alokasi aset.
Dataset unik ini digunakan yang berasal dari pasar yang sedang berkembang
Sri Lanka, studi ini meneliti hubungan antara return dan arus modal yang
mewakili investor institusi domestik, investor individu domestik, investor institusi
dan investor asing dengan tujuan utama untuk memahami perilaku investor


164

Buyside Sellside dan individu. Penelitian ini dissects omset seluruh matriks di
pasar menjadi 16 perdagangan antara investor mungkin dan memeriksa dinamika
hubungan antara return saham dan arus. Hubungan antara return dan aliran
diselidiki dengan pendekatan event-studi untuk antar-hari.
Selain data yang digunakan dalam penelitian ini adalah unik, makalah ini
dimotivasi oleh hasil empiris yang menunjukkan sejumlah pandangan penting ke
dalam perilaku dari berbagai jenis investor komersial di pasar yang sedang
berkembang.
Pertama, hasil memberikan bukti meyakinkan perilaku investor pada
perdagangan Sellside Buyside versus asimetris.
Kedua, berbeda dari penelitian sebelumnya, kemampuan untuk memeriksa
perdagangan semua jenis investor dan perdagangan antara jenis investor (antar-
investor perdagangan) memungkinkan buku ini untuk sepenuhnya
menggambarkan kekuatan relatif dari umpan balik positif dan perilaku negator
antara jenis investor.
Ketiga, studi ini memberikan wawasan penting dalam perdagangan oleh
investor institusi. Sementara investor institusi asing bertindak sebagai pedagang
umpan balik positif dalam Buyside ketika membeli dari investor individu,
investor institusi domestik dan investor individu domestik, tidak menunjukkan
perilaku ini ketika mereka membeli dari investor institusi asing lainnya.
Data berisi semua kegiatan operasional harian semua investor, yaitu asing dan
domestik, masing-masing dibagi menjadi institusional dan individu, selama 12
tahun antara tahun 1993 dan 2004. Data merupakan hari terpanjang data terpilah
alam ini telah dibahas dalam surat berharga pasar berkembang. Frekuensi yang
tinggi data penelitian membuatnya lebih menarik dan statistik handal dalam
mendeteksi hubungan antara return dan arus yang dinyatakan tersembunyi di
dalam data bulanan atau kuartalan digunakan dalam pekerjaan yang paling
sebelumnya. Data memungkinkan klasifikasi perdagangan masing-masing dengan
identitas pembeli dan penjual pada empat jenis investor, investor institusi
domestik, investor individu domestik, investor institusi asing dan investor individu
(lihat Gambar 1). Perpotongan tiap Buyside investor dan inverter sellside
menghasilkan matriks 16 transaksi yang mungkin terjadi antara keempat jenis
investor. Kemampuan untuk mengkaji perilaku arus modal melalui semua jenis
investor dalam pasar tunggal membuat penelitian ini sangat unik dan menarik.


Gambar. 1. matriks turnover harian pasar saham Sri Lanka


165


Kontribusi perdagangan antara investor masing-masing kelas untuk turnover
harian pasar (nilai saham yang diperdagangkan). Kelas investor adalah investor
institusi domestik (DC), investor individu domestik (DI), investor institusi asing
(FC), dan investor individu asing (FI).


























166

BAB 29. ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN
PROGRAM METASTOCK



Apa yang harus dilakukan oleh seseorang yang mempunyai uang?
Menyimpan uangnya dibank dalam ujud deposito dan dapat tidur nyenyak
ataukan diinvestasikan kebidang lainnya. Investasi dapat dilakukan di riil asset
seperti tanah, rumah, emas, membuka toko, warung, membeli lukisan dan riil asset
lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di financial asset seperti valas, obligasi,
saham, SBI, dan financial asset lainnya (di capital market maupun di money market).
Investasi di pasar modal merupakan alternatif yang perlu dipertimbangkan
oleh orang yang ingin melakukan investasi di financial assets. Penilaian harga
sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal perlu dianalisis baik secara
fundamental maupun teknikal. Para akademisi lebih cenderung menggunakan
analaisis fundamental yang menggunakan ratio-ratio keuangan, prestasi earnings,
dan dividen daripada menggunakan analisis teknikal atau sering disebut sebagai
tape watcher/chartist yang menitikberatkan pada grafik-grafik yang lebih disukai
oleh para praktisi. Dasar pemikirannya adalah pada asumsi yang digunakan.
Akademisi lebih mempercayai bahwa harga yang terjadi di pasar saham
bersifat Identically Independent Distributed (IID) atau terdistribusi secara identik dan
independen, tidak ada hubungan kausalitas antara harga historis, harga sekarang,
maupun harga dimasa akan datang. Harga yang terjadi benar-benar saling asing
karena dasar pemikirannya pada teori random walk. Teori ini menyatakan bahwa
harga yang terjadi bersifat random dan tidak berpola serta tidak dapat dipengaruhi
dan tidak dapat diprediksikan. Dalam jangka panjang untuk menilai harga saham
diperlukan prediksi berdasarkan atas harga teoritis atau nilai intrinsiknya. Future
earning merupakan pedoman yang penting yang tercermin pada ekspektasi
dividen. independen, tidak ada hubungan kausalitas antara harga historis, harga
sekarang, maupun harga dimasa akan datang.
Kebalikannya, para praktisi lebih mempercayai pada analisis teknikal yang
tidak terlalu risau dengan pertimbangan future earning dan dividen. Dasar
pemikirannya adalah tidak seorangpun yang tahu secara pasti apa yang akan
mempengaruhi prospek earning maupun pembayaran dividen (Malkiel, 1990: 31).
Yang terpenting adalah bagaimana memprediksikan rata-rata opini yang akan
terjadi dan belajar dari hal-hal dimasa lalu agar tidak mengalami hal yang
sama dimasa depan. Artinya, kecenderungan atau trend harga merupakan faktor
penting dari analisis teknikal. Selain trend rata-rata pergerakan (moving average)
juga dipergunakan untuk menaksirkan rata-rata opini yang tercermin pada
gerakan harga.


167

Untuk mendapatkan hasil yang optimal kedua pendekatan tersebut
biasanya digunakan dalam menilai harga saham dan membantu membuat
keputusan investasi. Untuk analisis fundamental dapat dipelajari pada text book
investasi, teori portfolio dan manajemen risiko. Analisis teknikal banyak dipelajari
dalam training-training pasar modal. Paper ini, penekanan pada kiat-kiat menilai
saham dan bagaimana teknik untuk memperoleh gain di pasar modal dengan
menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal serta software yang biasa
digunakan dalam analisis teknikal, yaitu Metastock.
Paper ini disusun dengan urutan bab I adalah Pendahuluan, dilanjutkan bab
II. mengungkapkan kiat-kiat dalam berinvestasi di pasar saham. Bab III mengenai
analisis fundamental, Bab IV analisis teknikal diteruskan dengan bab V
pengoperasian program metastock.

II. KIAT-KIAT BERINVESTASI DI PASAR SAHAM
Sebelum membicarakan kiat-kiat berinvestasi di pasar saham perlu
diketahui lebih dahulu mitos-mitos yang terjadi di pasar saham yang sering
menjerumuskan calon investor dan investor dalam pengambilan keputusan
berinvestasi (Diliddo, 1998).

A. Mitos dalam Pasar Saham
Ada lima (5) buah mitos dalam pasar saham.

1. Price to earning ratio (P/E) memberikan informasi bahwa apakah suatu
saham mahal atau murah.
Rasio P/E mudah diketahui baik dari koran, majalah, ataupun publikasi
laporan saham (misal, Bisnis Indonesia, Warta Ekonomi, Wall Street Journal)
tetapi P/E tidak memberikan arti apapun untuk menilai saham. Tidak bisa
dengan mudahnya membandingkan suatu perusahaan A yang mempunyai
P/E 7 dengan saham B yang mempunyai P/E 14 dan kemudian dikatakan
bahwa perusahaan dengan P/E 14 mencerminkan harga yang lebih murah
atau justru lebih mahal. Dibutuhkan informasi lainnya. Yang dibutuhkan
investor adalah value to price ratio. Dengan value to price ratio investor dapat
menentukan dengan cepat apakah suatu saham dijual dengan harga yang
murah atau mahal. Untuk mengetahui value to price ratio dibutuhkan rumus
dan teori mengenai nilai intrinsik yang cukup komplek dan membutuhkan
lebih banyak waktu. Untuk keputusan segera value to price ratio tidak cocok
untuk digunakan.



168

2. Adanya asumsi bahwa risiko yang tinggi diperlukan untuk membuat
banyak uang dalam pasar saham.
Persepsi mengenai risiko tinggi dalam melakukan investasi tidak semata-
mata tanpa alasan. Menginvestasikan uang dalam saham adalah jalan yang
terbaik dari rata-rata orang untuk meningkatkan kesejahteraannya. Kadang
lebih aman daripada menginvestasikan uang pada real estate, lukisan atau
benda-benda antik, ataupun pada real assets lainnya. Investor dapat
memperoleh banyak uang dalam membeli saham pada risiko yang rendah
jika:
a. membeli saham dengan konsisten dengan predictable earning growth;
b. membeli saham dengan earning growth rates yang sama atau lebih
besar dari jumlah tingkat inflasi sekarang dan tingkat bunga yang
berlaku;
c. jangan investasikan lebih dari 10% uangmu dalam satu buah saham
saja;
d. jangan memiliki lebih dari 2 saham dalam industri yang sama;
e. jangan masukkan seluruh uangmu dalam pasar saham tetapi
distribusikan ke investasi lain sepanjang waktu;
f. membatasi risiko dengan menggunakan stop-sell order dan stop-loss
(prosentase dalam menanggung rugi untuk menghindari kerugian
lebih banyak).
Saham dengan predictable earnings growth yang konsisten adalah saham
teraman yang dapat dibeli. Sebuah portofolio dengan rata-rata earnings
growth rate paling minim 14% per tahun mempunyai kemungkinan nilainya
akan menjadi dua kali lipat dalam lima tahun. Dalam 20 tahun nilainya akan
meningkat 1.500 %. Jika anda membeli 10 buah saham dan memberi batasan
kerugian pada setiap saham maksimal 10% dengan menggunakan stop-sell
orders, maka risiko portofolio totalnya hanya 10% karena risiko untuk setiap
saham hanya 1%. Adakah investasi lain yang seaman ini?

3. Membeli saham pada saat harga turun dan menjualnya pada saat harga
naik
Mitos ini adalah kata-kata bijak kumo yang menyatakan bagaimana
memperoleh uang dalam pasar saham, yaitu membeli rendah dan menjual
tinggi. Hal ini tidak benar. Persoalan ini timbul karena investor bingung
dengan pendapat konvensional yang mengasumsikan bahwa jika harga
saham bergerak turun berarti harga rendah dan jika harga bergerak naik
berarti harga tinggi. Sebagai konsekuensinya, investor membeli saham pada
saat harga turun dan menjualnya pada harga tinggi. Hal ini merupakan


169

suatu keputusan yang buruk. Seharusnya, saham dibeli karena ada
ekspektasi harga akan naik, dan sebaliknya jika ekspektasinya harga akan
turun. Jadi logika yang benar adalah membeli saham pada saat harga mulai
naik dan menjualnya pada saat harga mulai turun. Yang terbaik untuk
membeli saham adalah pada saat harga dititik balik ke atas (concave) di atas
harga old high-nya. Pada saat ini jika saham dinilai dengan benar (fairly
valued) maka tidak akan terjadi kerugian dan harga akan melaju naik.

4. Untuk menghindari inflasi dilakukan hedging

Bertahun-tahun para broker saham dan salesmen danareksa selalu
menyatakan bahwa saham sebaiknya di hedge untuk menghindari risiko
adanya inflasi. Pernyataan tersebut dapat dikatakan benar tetapi juga dapat
dikatakan salah, tergantung darimana kita melihatnya. Kenaikan inflasi
akan menyebabkan kenaikan suku bunga. Pada kondisi demikian investor
dapat mengatakan behwa saya bisa memperoleh uang banyak dengan
bunga obligasi yang tinggi (sebagai catatatan: obligasi dengan floating rate)
sehingga mengapa saya harus tetap menginvestasikan uang saya di saham?
Sebagai akibatnya investor akan menjual sahamnya dan harga saham akan
turun. Hal lain akibat adanya inflasi yang pasti akan menyebabkan tingkat
bunga meningkat (Fisher effect) dan menyebabkan cost of business juga
meningkat, lanjutannya corporate earning akan turun dan harga saham akan
turun pula. Jika demikian halnya mengapa disebutkan bahwa saham harus
di hedge untuk menghindari inflasi? Hal itu disebabkan orang akan dapat
memperoleh uang lebih cepat daripada inflasi itu sendiri. Yang harus
dilakukan justru menginvestasikan uangnya pada saham yang mempunyai
earning growth rates yang lebih tinggi daripada jumlah inflasi dan tingkat
bunga jangka panjangnya. Bila hal ini dilakukan maka harga saham akan
naik lebih cepat daripada kenaikan inflasi dan selalu satu langkah di depan
kenaikan inflasinya.

5. Orang muda dapat menerima risiko yang lebih tinggi

Mitos ini salah besar dan terbodoh dari semua mitos-mitos lainnya. Orang
yang lebih tua memang lebih hati-hati dan konservatif dalam melakukan
keputusan karena earnings power mereka yang lebih terbatas, tetapi bukan
berarti yang muda akan menerima risiko lebih banyak. Orang yang lebih
muda justru lebih memperhatikan rupiah demi rupiah uangnya karena
mereka membutuhkan untuk memulai kehidupan keluarga dan kariernya.


170

Semua orang tidak menginginkan untuk menerima risiko yang lebih besar
baik orang tua maupun orang muda (in finance we always say we are risk
averter).
Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan dalam berinvestasi di pasar saham
(Krass, 1999).
1. Gunakan pialang yang bonafit
Ada empat jenis pialang dalam pasar modal, yaitu (1) perantara, (2)
penasihat investasi, (3) manajemen investasi, dan (4) underwriter (penjamin
emisi). Dalam memilih satu dari 186 pialang di Indonesia perlu diingat
bahwa pialang yang berpengalaman dan dapat dipercaya, sesuai dengan
kebutuhan, didukung oleh permodalan yang cukup dengan sistem
operasional yang baik serta fasilitas kemudahan akan amat membantu
investor melalukan investasinya

2. Membeli saham secara bijaksana
Dalam membeli saham harus bijaksana, realistis, dan tidak dipengaruhi oleh
emosi dan sifat serakah. Bersikap bijaksana dan hati-hati adalah konsep
yang harus selalu diingat dalam berinvestasi. Dalam pasar modal disebut
prinsip caveat emptor. Ada empat jenis saham yang dapat dibeli, yaitu: (1)
income stock, saham dengan pembayaran dividen yang tinggi dan ajeg,
disukai oleh investor dari dana pensiun, asuransi, dan institusi yang
membutuhkan kepastian pendapatan; (2) total return stock, perusahaan
dengan kebijakan membagikan dividen tinggi sekaligus juga sedang masuk
dalam periode primadona, merupakan perusahaan besar yang sedang naik
daun; (3) growth stock, saham yang lebih menitik beratkan pada
pertumbuhan dan investasi perusahaannya dan tidak pada pertumbuhan
dividen, biasanya dari perusahaan berskala kecil-menengah yang sedang
tumbuh; dan (4) speculative stock, saham yang volatilitasnya besar selalu
berfluktuasi dan bersifat tidak stabil, investor yang memilih jenis saham ini
harus hati-hati karena dapat memberikan gain besar sekaligus juga dapat
memberikan loss tinggi. Pengaturan waktu masuk dan keluar perlu
diperhatikan.

3. Lebih menggunakan otak daripada luck
Berinvestasi bukanlah judi sehingga perlu persiapan pengetahuan lebih
dahulu daripada hanya sekedar mendasarkan pada keberuntungan
semata. Overtrading melebihi margin yang dimiliki amat tidak dianjurkan
karena mendorong investor bersifat addict (kecanduan), denda yang
dikenakan jika overtrading/overlimit adalah 36% pertahun. Untuk melakukan


171

investasi jika tidak mempunyai kemampuan yang cukup sebaiknya meminta
bantuan manajer investasi yang berlisensi atau membeli reksadana.
Melakukan diversifikasi investasi amat dianjurkan sesuai konsep dont put
all your eggs in one basket. Risiko harus dibagi ke dalam beberapa jenis
investasi agar dapat mengurangi kerugian yang harus ditanggung. Ada tiga
faktor yang diantisipasi oleh seorang investor (Sheimo, 1999): (1) real factor,
faktor yang senyatanya mendorong pergerakan harga saham, yaitu tingkat
suku bunga dan laba emiten, (2) imagined factor, merupakan opini, sikap,
dan analis ekonomi, dan (3) fabricated factor, sikap investor menanggapi
kedua faktor di atas yang tercermin dalam keputusan membeli/menjual
karena persepsi, emosi, reaksi, dan antisipasi para investor (sering menjurus
pada reaksi yang berlebih/overreact).

4. BerInvestasi dalam jangka panjang

Bursa efek merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang mempunyai
optimisme tinggi. Bila investor percaya akan harga saham selalu berulang
mengikuti pola tertentu (berkebalikan dengan sifat IID), maka berinvestasi
dalam jangka panjang akan menghindari adanya sentimen dan tekanan
fluktuasi jangka pendek. Time horizon panjang akan menyebabkan
compounding effect dapat bekerja secara optimum. Sentimen dan tekanan
jangka pendek yang mengaburkan dapat dinetralisir dengan investasi
jangka panjang. Investasi dalam 1 tahun merupakan pilihan yang cukup
baik bagi para investor dan lebih pendek untuk para spekulator.

5. Membiasakan diri untuk mengikuti perkembangan informasi di bursa
saham

Mencari informasi dari internet, koran, TV, dan summary pasar modal amat
dianjurkan. Mengikuti investment club atau perkumpulan yang membahas
dan mempelajari kiat-kiat bisnis di pasar saham amat membantu
meningkatkan pengetahuan Di USA ada National Association of Investors
Corporation (NAIC) dan di Indonesia Masyarakat Investor Sekuritas
Indonesia (MISI) merupakan asosiasi yang membantu para investor
membentuk serta mengoperasikan klub investasi. Kursus-kursus security
analyst, investment management, dan technical analysis dapat membantu
menambah pengetahuan investor. Konsep your best financial planner is you,
merupakan konsep bijak yang perlu diikuti.



172

6. Memperoleh undervalued gain di IPO (Initial Public Offering)

Berdasarkan atas riset di USA, Eropa, dan di emerging capital market, saham
yang dijual pada IPO atau pasar primer, harganya hampir selalu
undervalued. Strategi undervalued dilakukan agar saham baru ini mempunyai
god signal, mempunyai prospek baik. Instant gain yang diperoleh pada pasar
perdana dapat hanya dalam hitungan hari atau minggu. Banyaknya
permintaan pada IPO dengan harapan akan mendapatkan instant gain sering
menyebabkan adanya oversubscription, adanya penjatahan pembelian.
Oversubscription memberikan kesan pada pembeli yang tidak mendapatkan
sejumlah besar saham yang diinginkan untuk menaikkan harganya di gray
market.

7. Memilih saham dalam prospek industri yang akan menjadi primadona

Pengalaman Fidelity Magelland Fund, sebuah perusahaan Danareksa di
USA melalui CEO-nya, Peter Lynch, Morris Smith, dan Jeffrey Vinik, amat
sukses memperoleh tenbagger atau keuntungan 10 kali lipat dari industri
berbasis teknologi di tahun 1995 yang pada saat itu menjadi primadona di
USA serta mengungguli pendapatan S&P 500 (Bruner, 2003). Keberhasilan
Magelland Fund tidak semata-mata karena faktor luck tetapi karena
dukungan 100 orang periset yang dimilikinya. Melihat posisi product life
cycle suatu industri akan membantu investor untuk memprediksikan
prospek saham yang dibeli.

8. Menanti technical rebond untuk mendapat gain besar

Pada saat pasar lesu dan kondisi kacau yang dipicu oleh overreact investor,
laba besar masih mungkin untuk diperoleh. Buy when there is blood in the
street, pepatah itu banyak dilakukan oleh Magelland fund yang justru
membeli saham pada saat orang panik yang dipicu oleh emosi yang
berlebih. Dalam pasar modal ada suatu pola yang selalu terjadi yaitu bila
saham sudah turun pasti suatu saat nanti akan berubah arah (technical
rebound) dan akan naik, sebaliknya jika harga saham naik suatu saat akan
berbalik arah dan akan turun. Investor tetap dapat memperoleh keuntungan
dari kondisi seperti ini asalkan investor sabar menunggu saatnya tiba.
Investasi jangka panjang dapat menetralisir penurunan yang terjadi dengan
menanti terjadinya rebound. Pertanyaannya, untuk berapa lama investor
harus menunggu? Buy on the rumors and sell on the news, jika yakin bahwa


173

penurunan yang terjadi lebih-lebih diakibatkan rumors, maka membeli
saham yang dijual karena kepanikan dan menjualnya kembali pada saat
kondisi membaik. Sebagai catatan: jika harga turun sampai 30% perhari akan
ada otomatic rejection oleh bursa (suspend)

9. Beware! The thundering herd will be blundering herd

Investor institusi (dana pensiun, kesejahteraan karyawan, asuransi, dan
reksadana) dengan dananya yang amat besar mendominasi perdagang-an.
Diasumsikan investor institusi sebagai kawanan hewan yang bergemuruh
menuju kesuatu arah, thundering herd. Gemuruhnya investor institusi banyak
mengundang investor individu untuk mengikutinya (hal ini terjadi juga bagi
investor domestik yang mengikuti investor asing). Kesalahan analisis
investor institusi yang dengan mudah mengalihkan dananya akan menjadi
bumerang bagi investor individu yang mengikutinya karena akan menjadi
blundering herd, tergilas. Saham yang dibeli oleh investor institusi yang tidak
bergerak atau bergerak amat tipis, tetap dapat menguntungkan bagi investor
institusi karena jumlah dana yang besar. Untuk perusahaan individu,
perubahan yang amat kecil hanya cukup untuk menutup biaya transaksi
(0,3% untuk beli dan 0,4% jual dengan biaya transaksi minimal sebesar
Rp20.000) dengan perubahan tick. Kenaikan/penurunan satu tick berbeda-
beda sesuai dengan harga saham:

0 - Rp500 = Rp5,-
Rp500 - Rp5000 = Rp 25
>Rp 5000 = Rp 50

10. Membeli saham yang menawarkan buyback

Buyback artinya ada opsi dibeli kembali oleh emiten yang mengeluarkan
saham tersebut. Opsi ini menjadi suatu tawaran yang menarik karena
memberikan indikasi bahwa saham tersebut cukup menarik dan
menjanjikan dimasa depan. Contoh saham Aqua yang banyak menawarkan
buyback walaupun banyak investor yang lebih menyukai untuk
mempertahankannya (hold) daripada menjualnya kembali. Strategi buyback
ini sering digunakan oleh emiten untuk meningkatkan harga. Buyback
berdasarkan aturan bursa hanya dibatasi 10% dari jumlah saham yang
beredar untuk menjaga likuiditas. Perlu diwaspadai bahwa strategi buyback


174

digunakan emiten untuk melakukan window dressing, menutupi kondisi
fundamental emiten senyatanya.

B. Bagaimana Memilih Saham?
Aturan-aturan yang masuk akal berikut ini merupakan pedoman dalam
memilih saham yang akan dibeli di pasar.

1. Sebaiknya memilih saham yang undervalued

Bijaksana jika memilih saham yang mempunya pengalaman memberikan
earnings yang konsisten dan growing earning yang cepat. Jika nilai saham
lebih tinggi dari harganya maka harga disebut undervalued, maka saham
jenis ini adalah kandidat untuk dipilih. Saham yang undervalued akan
memberikan kesempatan sebagai winner dan menghindari dari risiko bila
dibandingkan dengan saham yang overvalued.

2. Sebaiknya memilih saham yang aman

Harga beberapa saham bagaikan sebuah yoyo yang naik-turun (di Indonesia
misalnya pada tahun 2002, Tambang Timah/TINS dan saham-saham bank)
dan selalu menimbulkan berita, tetapi ada pula saham yang selalu stabil
tenang tidak terlalu berfluktuasi (contoh misalnya, Uniliver, dan HM
Sampurna). Kelompok saham pertama mempunyai volatilitas tinggi sebagai
pencerminan ketakutan, kekawatiran, dan ketidakpastian dimasa depan,
sedangkan kelompok lainnya mempunyai track records earnings performance
yang stabil. Volatilitas harga dan peningkatan risiko disebabkan oleh
berbagai macam hal seperti, rumors (di Indonesia amat kental nuansanya),
pembunuhan secara politik, bencana alam, kondisi keamanan dan lain
sebagainya yang menimbulkan kekalutan dan ketidakpastian. Shareholders
dengan tingkat kepercayaan yang kecil akan mudah sekali overreact dengan
adanya bad news ini. Akibatnya, harga saham dengan earnings performance
yang tidak konstan akan lebih menderita bila hal-hal buruk tersebut terjadi.
Saham dengan earning yang dapat diprediksikan dan kontinyu akan lebih
kuat bertahan dari semua goncangan tersebut. Jelasnya, akan kurang
berisiko jika membeli saham dengan kondisi finansial yang stabil daripada
perusahaan yang labil (sebagai catatan: saham-saham bukan first layer dapat
pula memberikan gain lebih besar jika terjadi overreact hyphotesis).

3. Sebaiknya memilih saham yang harganya sedang naik


175


Yang paling sulit bagi para investor adalah membeli saham pada saat harga
sedang naik. Sebagian dari para investor akan berfikir untuk menunggu
sampai harga saham turun sebelum membelinya. Ide membeli saham pada
harga rendah masuk akal tetapi itu merupakan kesalahan. Pertama, investor
akan kehilangan kesempatan karena saham yang baik tidak akan turun
begitu harganya naik. Membeli saham pada harga rendah dan menjualnya
pada harga tinggi memang impian setiap orang tetapi seringkali kita tidak
pernah tahu kapan titik terendah terjadi dan kapan titik tertinggi dapat
diraih.

III. ANALISIS FUNDAMENTAL
A. EFFICIENT MARKET THEORY
Efficient Market Theory (Teori Pasar Efisien) mengatakan bahwa harga
sekuritas dinilai secara pas dan benar serta merefleksikan semua informasi dan
ekspektasi investor. Teori ini menyatakan bahwa investor tidak dapat
mendapatkan keuntungan dari pasar saham secara konsisten karena pasar
mengikuti IID (Identically Independent Distributed). Pasar bereaksi sesuai dan segera
setelah informasi baru datang. Oleh karena itu diasumsikan bahwa pasar
mempunyai harga yang pas/tepat tidak terjadi undervalued atau overvalued untuk
semua sekuritas dalam jangka waktu lama sehingga dapat diperoleh keuntungan
dari transaksi beli/jual.
Menurut teori pasar efisien, harga mencerminkan semua informasi yang
tersedia dan informasi datang secara random/acak sehingga investor tidak akan
mendapatkan keuntungan walau menggunakan semua tipe teori yang ada, baik
fundamental maupun teknikal. Pasar efisien jika informasi sempurna atau simetris.
Informasi disebut sempurna jika memenuhi tiga syarat, yaitu (1) secara kualitas
(quality), (2) waktu (time), dan persepsi (perception) diterima sama oleh semua fihak.
Informasi simetri jika diasumsikan bahwa setiap detail informasi telah
dikumpulkan dan diproses oleh ribuan investor dan informasi tersebut (baik yang
lama atau baru) sudah dinilai secara tepat yang tercermin pada harga yang
terbentuk.
Dalam kenyataanya informasi tidak bisa fully efficient tetapi economically
efficient, yaitu secara weak-form bila informasi pasar yang diketahui; semi-strong form
berdasarkan atas informasi yang dipublikasikan; dan strong-form jika semua
informasi baik pasar, publik, maupun privat diketahui. Pengujian weak-form
efficient dengan melihat anomali pasar (overreact hypothesis). Pengujian semi-strong
melalui event study dengan melihat abnormal return sebelum, saat dan sesudah event


176

terjadi. Pengujian strong-form dilakukan dengan memasukkan semua unsure
informasi yang ada.
Return tidak dapat ditingkatkan dengan mempelajari data saham historis,
baik menggunakan fundamental maupun teknikal karena data lampau tidak
berpengaruh terhadap harga kini dan harga diwaktu yang akan datang.Persoalan
yang timbul pada analisis fundamental dan teknikal adalah keduanya melakukan
ekspektasi berdasarkan pada harga saham masa lampau. Menurut teori pasar
efisien, return tidak dapat diperoleh walaupun investor telah menggunakan
indikator analisis teknikal yang mempunyai track record hebat, kondisi oversold,
maupun menggunakan trend industri dls. Sebaliknya, informasi tidak simetri atau
pasar tidak efisien jika ekspektasi investor dapat mengendalikan harga. Artinya,
harga masa lampau mempunyai pengaruh yang signifikan mempengaruhi harga
yang akan datang.
B. FUNDAMENTAL ANALYSIS
Fundamental analysis (analisis fundamental) merupakan analisis mengenai
ekonomi, industri, dan perusahaan yang menentukan nilai saham perusahaan.
Analisis fundamental memfokuskan pada statistik laporan keuangan perusahaan
untuk menentukan harga saham dinilai secara tepat. Sebenarnya, dalam
menganalisis nilai suatu saham akan lengkap jika menggunakan analisis
fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental digunakan sebagai penunjuk arah/baromenter jangka
panjang (long-term point of view). Analisis fundamental melihat perkembangan
rasio-rasio keuangan dari sisi likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, market to book
value analysis, turnover, dan kebijakan keuangan perusahaan dalam melakukan
investasi dan pendanaan. Selain itu, perkembangan kinerja dan kebijakan dividen
dapat melengkapi analisis fundamental.
Analisis teknikal lebih bersifat jangka pendek karena hanya menggunakan
harga saham historis (merupakan last done) sebagai pedoman. Sering terjadi
mengaplikasikan analisis teknikal ke grafik dengan menggunakan data
fundamental, misalnya membandingkan trend tingkat bunga dengan perubahan
harga sekuritas. Juga populer menggunakan analisis fundamental untuk memilih
sekuritas dan kemudian menggunakan analisis teknikal untuk melihat
perdagangan secara individual. Investor akan mendapatkan keuntungan jika
menggunakan kedua analisis.
Kebanyakan informasi fundamental memfokuskan pada statistik ekonomi,
indusrtri, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis.
Pendekatan yang digunakan untuk menganalsis sebuah perusahaan dilakukan
melalui empat tahap (top-down analysis)


177

1. melihat kondisi ekonomi secara umum (economic aspect);
2. melihat kondisi industri (industry aspects);
3. melihat kondisi perusahaan (company aspects);
4. melihat nilai saham perusahaan (stock valuation).

1. Economic Analysis (Analisis Ekonomi)
Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makro/keseluruhan
untuk melihat lingkungan pasar saham pada saat ini kondusif/tepat atau tidak.
Apakah inflasi perlu diwaspadai? Apakah tingkat bunga cenderung naik atau
turun? Berapa penghasilan rata-rata masyarakat saat ini yang mampu untuk
investasi? Berapa konsumsi masyarakat saat ini? Bagaimana neraca pembayaran
negara saat ini, defisit atau surplus? Apakah money supply saat ini diperbanyak atau
dikurangi (tight money policy)? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah hal-hal yang
perlu diketahui untuk menentukan kondisi ekonomi, apakah kondusif untuk
berinvestasi di pasar saham.
Aspek ekonomi dapat bersifat internasional, regional, dan nasional baik
secara makro maupun mikro. Lingkungan ekonomi internasional, lingkungan
ekonomi domestik, dan lingkungan bisnis. Contoh harga minyak dunia; harga
emas dunia; tingkat bunga dunia, regional dan nasional; inflasi; nilai tukar; kondisi
politik; neraca pembayaran; cadangan devisa; dan bencana alam.
2. Industry Analysis
Industri perusahaan jelas mempengaruhi perusahaan. Analisis industri
merupakan lingkungan industri untuk melihat prospect of industry. Misal, tahun
2006: jangka panjang: pertambangan, gas, dan energi; telekomunikasi; jangka
menengah: infrastruktur dan properti serta pendukungnya; jangka pendek:
tergantung fluktuasi musiman, seperti pertanian, makanan). Jangka panjang dan
menengah digunakan untuk real gain, jangka pendek digunakan untuk netting.
Mengetahui kondisi industri perusahaan amat penting. Walaupun saham
yang bagus tetapi jika berada dalam industri yang sedang mengalami kesulitan,
maka return yang diperoleh hanya cukup saja. Ada suatu pepatah yang
menyatakan bahwa a weak stock in a strong industry is preferable to a strong stock in a
weak industry. Jadi, saham yang tidak bagus tetapi dalam industri yang bagus lebih
menguntungkan daripada saham bagus dalam industri buruk.

3. Company Analysis
Analisis perusahaan digunakan untuk mengetahui kesehatan finansial
perusahaan yang bersangkutan. Untuk mengetahui kesehatan keuangan


178

perusahaan dilakukan dengan mempelajari laporan keuangan. ratio keuangan, dan
cash flow.
Rasio-rasio keuangan dihitung dari laporan keuangan. Ada lima kelompok
rasio keuangan, yaitu profitability (keuntungan), price (harga), liquidity (likuiditas),
leverage (hutang), dan efficiency (efisiensi). Untuk melihat kinerja perusahaan
melalui rasio keuangan, biasanya dibandingkan dengan perusahaan lainnya dalam
industri yang sama untuk menentukan posisi perusahaan apakah "normal" atau
tidak normal. Selain di bandingkan dengan perusahaan lain, kinerja keuangan
juga dapat dibandingkan dengan pasar (diwakili dengan indeks). Berikut ini
adalah rasio-rasio yang biasa populer digunakan.
a. Net Profit Margin (NPM).
Rasio profitabilitas NPM dihitung dari Net Income (laba bersih) dibagi
dengan Total Sales (jumlah penjualan).
Net Income
NPM = ---------------
Total Sales
Rasio ini mengindikasikan berapa banyak keuntungan perusahaan yang di
dapatkan dari setiap rupiah penjualan yang terjadi. Sebagai contoh, NPM = 30%
mengindikasikan bahwa Rp0,30 dari setiap Rp1 penjualan menghasilkan
keuntungan.
b. P/E Ratio (Price/Earnings ratio).
Rasio P/E adalah rasio harga yang dihitung dari current stock market price
(harga pasar saham saat ini) dibagi dengan earnings per share (EPS) atau
(pendapatan perlembar saham) 4 triwulan yang lalu. EPS diperoleh dari net income
(laba bersih) atau earning after tax (EAT) dibagi dengan total share outstanding
(jumlah lembar saham yang beredar).
Current stock market price Net Income (EAT)
P/E = ------------------------------------ EPS = ------------------------
EPS Total share outstanding
Rasio P/E memperlihatkan berapa yang harus dibayar oleh investor untuk
membeli Rp1 earning perusahaan. Sebagai contoh, jika harga pasar sekarang dari
sebuah saham adalah Rp2000 dan EPS 4 triwulan yang lalu adalah Rp 200, maka
rasio P/E adalah 10 (Rp2000 / Rp200 = 10). Artinya, investor harus membayar
Rp10 untuk membeli Rp1 earning perusahaan. Tentunya, ekspektasi investor
terhadap kinerja perusahaan diwaktu yang akan datang memegang peranan
penting dalam mementukan rasio P/E perusahaan. Pendekatan umum yang biasa
digunakan adalah dengan membandingkan dengan P/E perusahaan lain dalam
industri yang sama. Jika hal lainnya tetap, maka perusahaan dengan rasio P/Eyang
rendah mempunyai nilai lebih baik.


179

c. Book Value Per Share.
Book Value (nilai buku) perusahaan adalah rasio harga yang dihitung dengan
membagi total net assets (aset dikurangi hutang) dengan total shares outstanding
(jumlah lembar saham yang beredar). Nilai buku tergantung pada metode yang
digunakan dan umur aset. Nilai buku berguna untuk menentukan apakah saham
overpriced (dinilai terlalu tinggi) atau under-priced (dinilai terlalu rendah). Apabla
sebuah sekuritas dijual pada harga jauh di bawah nilai buku, maka diindikasikan
bahwa sekuritas tersebut adalah under-priced.
Total net assets
Book Value per share = --------------------------------
Total shares outstanding

Total net assets = Total assets-liabilities

Bila market value (harga pasar) > book value, maka saham overpriced/ overvalued
strategi: jual saham
Bila market value < book value, maka saham under-priced/undervalued
startegi: beli saham
d. Current Ratio
Current ratio adalah rasio likuiditas, dihitung dari current assets (aset lancar)
dibagi dengan current liabilities (hutang lancar). Rasio ini digunakan untuk
mengetahui kemampan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Makin tinggi rasio, maka perusahaan makin likuid. Sebagai contoh
current ratio 3.0, artinya aktiva lancar perusahaan jika dilikuidasi dapat digunakan
untuk membayar 3 kali hutang lancar perusahaan.
Current Assets
Current Ratio = ------------------------
Current Liabilities


e. Debt Ratio
Debt ratio perusahaan adalah leverage ratio (rasio hutang) dihitung dari total
liabilities di bagi dengan total assets. Rasio ini mengukur seberapa besar aset total
yang didanai oleh hutang. Sebagai contoh, debt ratio 40% mengindikasikan bahwa
40% aset perusahaan telah didanai oleh hutang. Hutang bagaikan pedang bermata
dua. Pada kondisi ekonomi buruk (resesi) atau tingkat bunga tinggi, maka
perusahaan dengan rasio hutang tinggi akan mengalami problem keuangan.
Sebaliknya, dalam keadaan ekonomi baik (boom), maka hutang dapat digunakan


180

untuk memacu mendapatkan keuntungan lebih besar melalui tingkat pertumbuhan
keuangan pada biaya rendah.
Total liabilities
Debt ratio = ------------------
Total assets
f. Inventory Turnover
Inventory turnover perusahaan adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan
membagi cost of goods sold (harga pokok penjualan) dengan inventories (persediaan
barang dagangan). Rasio ini mencerminkan efektifitas manajer perusahaan dalam
memanajemeni persediaan barang dagangannya melalui berapa kali per tahun
persediaan beralih tangan. Tentu saja rasio ini tergantung pada industrinya. Toko
seperti Alfa, Makro, Indo Grossir, atau Carrefour mempunyai turnover yang lebih
tinggi daripada perusahaan penerbangan. Oleh karena itu amatlah penting untuk
membandingkan dengan perusahaan lain dalam suatu industri yang sama.
Cost of goods sold
Inventory turnover = ------------------------
inventories
Cost of goods sold = persediaan awal + pembelian persediaan akhir
Selain rasio-rasio di atas, masih banyak rasio-rasio lain yang digunakan
untuk menilai kinerja perusahaan seperti:
Kelompok liquidity ratio (short-term solvency)
Current assets Current assets-Inventory
Current ratio = ------------------- Quick ratio = ---------------------------------
Current liabilities Current liabilities



Cash Current assets
Cash ratio = -------------------------- Interval measure= ------------------------
Current liabilities Average daily operating cost

Net working capital
Net working capital to total assets = ---------------------------
Total assets
Kelompok long-term solvency atau financial leverage ratio
Total assets-Total equity Total debts
Total debt ratio = --------------------------- Debt-equity ratio = -------------------
Total assets Total equity



181

Total assets EBIT + Depreciation
Equity multiplier = ------------------- Cash coverage ratio= ------------------------
Total equity Interest

Long-term debt
Long-term debt ratio = -----------------------------------
Long-term debt + total equity

EBIT
Times interest earned ratio = -----------------
Interest
Kelompok asset utilization (turnover) ratio
Cost of goods sold 365
Inventory turnover = ----------------------- Days sales in inventory = --------------
Inventory Inventory turnover


Sales 365
Receivable turnover = --------------------- Days sales in receivables = ------------
Account receivable Receivable turnover

Sales Sales
Net working capital turnover = --------- Fixed asset turnover = -------------------
NWC Net fixed assets

Sales
Total asset turnover = -------------------
Total assets


Kelompok profitability ratio

Net income Net income
Profit margin= -------------------- Return on assets (ROA) = ------------------
Sales Total assets

Net income Net income
Return on equity (ROE) =--------------- Return on Investment (ROI) = -----------
Total equity Total investment



182

Du Pont Identity

Du Pont identity membagi ROE ke dalam 3 bagian, yaitu operating
efficiency (diukur dengan profit margin), asset use efficiency (diukur dengan total
asset turnover) dan financial leverage (diukur dengan equity multiplier)

NI NI Assets NI Assets
ROE = --- = ------- X -------- = --------- X --------
TE TE Assets Assets TE



Sales NI Assets NI Sales Assets
ROE = --------- X -------- X -------- = --------- X --------- X ------
Sales Assets TE Sales Assets TE


ROA

ROE = Profit margin X Total assets turnover X Equity multiplier

ROE = ROA X Equity multiplier = ROA X (1 + Debt-equity ratio)


Kelompok market value ratio

Price per share
Price-earning ratio = ------------------------
Earnings per share

Market value per share
Market-to-book ratio = ------------------------------
Book value per share

C. PENILAIAN HARGA SAHAM
Setelah melihat kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan, analis
fundamental memperkirakan saham perusahaan apakah overvalued, undervalued,
atau correctly valued (pas/tepat/wajar). Beberapa model penilaian dapat digunakan
untuk menilai harga suatu saham. Dalam penilaian tersebut termasuk juga


183

menggunakan model dividen (dividend model) yang memfokuskan pada harga
sekarang melalui besarnya saham yang diekspektasikan; model earning (earnings
model), fokus terhadap ekspektasi earnings; dan model aset (asset model), fokus
terhadap nilai aset perusahaan.
Dividen perusahaan merupakan pencerminan atas current performance
(kinerja perusahaan sekarang) dan future prospect (prospek dimasa depan). Earnings
merupakan pencerminan prestasi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Earnings berasal dari dividend (pembagian keuntungan perusahaan) dan capital gain
(kenaikan harga saham dihitung pada saat saham di jual dikurangi saat saham di
beli). Aset memperlihatkan harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, makin
tinggi aset makin berkembang perusahaan tersebut.

Dividend model Dividend growth model
D D1
P0 = ---------- P0 = --------
k k-g


P0 = intrinsic value/theoretical value/expected value (nilai intrinsik/nilai ekspektasi)
D = Dividend
D1 = Dividend pada tahun ke 1= D0 (1 + g)
k = required return (return yang diinginkan)
g = dividend growth

Bila Market Value > Intrinsic Value, maka harga saham overvalued strategi: jual
Bila Market Value < Intrinsic Value, maka harga saham undervalued strategi: beli
Tidak diragukan bahwa analisis fundamental memegang peranan penting
dalam penentuan harga saham. Walaupun ekspektasi harga berdasarkan pada
faktor-faktor fundamental memberikan arah jangka panjang, penting juga untuk
mengetahui histori harga sehingga dapat diketahui bahwa saham yang undervalued
tersebut memang tetap undervalued.
Keunggulan analisis fundamental
1. Analisis fundamental amat berguna dalam menentukan arah jangka panjang
2. Lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya
3. Bisa menjelaskan lebih tepat mengenai alasan mengapa harga naik atau
turun
4. Mampu memberikan dasar yang logis dalam pengambilan keputusan
investasi


184

Kelemahan analisis fundamental
1. Memakan banyak waktu
2. Sulit berfungsi pada pasar modal tidak efisien karena asumsi dasarnya
adalah pasar efisien
3. Asumsi pasar efisien sulit diterapkan karena informasi dapat sempurna
berdasarkan atas kualitas dan waktu, tetapi tidak mungkin sama dalam
persepsi. Fully effisien tidak mungkin terjadi, hanya economically effisien (weak-
form; semi-strong form; dan strong-form).
4. Tidak dapat menggambarkan psikologi pasar dan investor saat itu
5. Tidak fleksibel untuk menentukan periode waktu yang diinginkan

IV. ANALISIS TEKNIKAL

Kunci sukses dalam investasi adalah pengetahuan dan action. Awalnya,
analisis teknikal diaplikasikan di equity market tetapi kemudian secara bertahap
kepopulerannya dikembangkan di pasar komoditi, instrumen-instrumen hutang,
mata.uang, dan pasar-pasar internasional lainnya (Pring, 2002). Tidak alasan
mengapa seseorang tidak dapat memperoleh keuntungan dipasar keuangan.
Analisis teknikal amat berguna untuk memprediksi dan mengidentifikasikan
emerging trends
Not earnings, nor dividends, nor risk, nor gloom of high interest rates stay the
chartist from their assigned task: studying the price movements of stocks. Kata-kata
tersebut sering dilontarkan orang di Wall Street (Malkiel, 1990: 130). Para praktisi
melihat bahwa dalam membeli saham yang terpenting adalah melihat
kecenderungan dari crowds yang tercermin pada grafik-grafik (charts) seperti:
trend following indicators, oscillator indicators, dan miscellaneous indicators.
Pendekatan teknikal untuk keputusan investasi merefleksikan ide bahwa
harga bergerak dalam trends yang dicerminkan dengan perubahan perilaku
investor dalam menaksirkan ekonomi, moneter, politik, dan psikologi. Seni
pendekatan teknikal adalah identify trend changes at an early stage and to maintain an
investment posture until the weight of the evidence indicates that the trend has reversed
(Pring, 2002: 2). Dasar pemikirannya adalah manusia sebagai makluk pada
dasarnya kurang lebih konstan dan trend bereaksi pada situasi yang kurang lebih
sama dengan cara yang konstan. Dengan mempelajari titik balik pasar sebelumnya
akan dimungkinkan untuk melihat beberapa karakteristik yang dapat membantu
mengidentifikasikan titik tertinggi dan titik terendah pasar.
Analisis teknikal berdasarkan atas asumsi bahwa orang akan selalu
melakukan kesalahan yang sama seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.
Hubungan manusia amat komplek dan tidak pernah sama satu sama lainnya. Pasar


185

yang merefleksikan keinginan orang tidak pernah identik dalam performance-nya
tetapi kesamaan karakteristiknya dapat digunakan untuk menentukan major
juncture points. Analisis teknikal membuat alat sebagai indikator dalam menangkap
dan mengisolasi titik-titik yang mencerminkan cyclical market juncture.
Analisis teknikal dapat dibagai ke dalam 3 area pokok, yaitu: (1) sentiment,
(2) flow-of-funds, dan (3) market structure indicators. Sentimen merupakan
expectational indicators yang memonitor emosi para investor. Jadi indeks sentimen
bergerak dari satu titik ekstrem pada bear market bottom ke bull market top. Asumsi
indikator ini adalah kelompok investor yang berbeda konsisten dengan aksinya
pada major market turning points. Flow-of-funds indicators menganalisis posisi
finansial dari berbagai macam kelompok investasi untuk mengetahui potensinya
dalam membeli dan menjual saham. Harga dimana transaksi tersebut terjadi harus
sama antara pembeli dan penjual. Sehingga jumlah uang yang mengalir ke luar
harus sama dengan uang yang mengalir masuk. Pendekatan flow-of-funds amat
peduli dengan before-the-fact balance antarpenawaran dan permintaan atau disebut
hubungan ex ante.
Market structure indicators atau character of the market indicators memonitor
trend dari berbagai indeks harga, market breadth, siklis, volume dan hal-hal lain
dalam rangka mengevaluasi kesehatan bull dan bear markets. Biasanya, waktu,
harga dan ukuran internal seperti market breadth, momentum, dan volume naik dan
turun secara bersama-sama tetapi pada akhir gerakan pasar indikator-indikator ini
akan menyimpang dari harganya. Analisis teknikal berdasarkan atas teori yang
menyatakan bahwa harga merefleksikan psikologi masa (the crowd) dalam
aksinya. Oleh karena itulah gerakan harga dimasa yang akan datang juga
mendasarkan atas psikologi massa yang bergerak diantara rasa panik, ketakutan,
dan rasa tidak percaya diri disatu sisi dengan rasa percaya diri, terlalu optimis,
dan keserakahan disisi lainnya.
Pergerakan harga dapat diklasifikasikan dalam: (1) gerakan pokok atau
primary/cyclical yang merefleksikan sikap investor terhadap siklus bisnis dengan
periode 1 sampai 3 tahun; (2) intermediate dengan periode 3 minggu sampai
beberapa bulan; dan (3) short term movement dengan periode 3 atau 4 minggu
cenderung bersifat random.





A. Konsep Dalam Technical Analysis



186

1. Market action discounts everything, never what they (stocks) are worth but
what people think they are worth (Drew, 1968: 18). Gerakan yang pokok dalam
obligasi, saham, dan harga komoditas disebabkan oleh trend jangka panjang
oleh emosi investasi yang dilakukan publik. Emosi ini mencerminkan
tingkat antisipasi dan tingkat perkembangan aktiviras ekonomi dimasa
datang dan sikap para investor terhadap aktivitas tersebut.
2. Prices move in trends. Pasar keuangan bergerak dalam trend yang
disebabkan oleh adanya perubahan sikap dan ekspektasi investor terhadap
siklus bisnis. Analisis teknikal mencoba untuk mengidentifikasi-kan titik
belok (turning point) dari price trend secara rata-rata yang diakibatkan oleh
kekuatan dan kelemahan laten struktur pasar. Trend dari optimisme
investor mempengaruhi pergerakan harga. Aspek emosi dapat dilihat dari
empat (4) dimensi, yaitu price, time, volume, dan breadth. Perubahan harga
merefleksikan tingkat perubahan sikap investor. Waktu mengukur
panjangnya siklus psikologi investor. Makin lama seorang investor untuk
bergerak dari elemen bullish ke bearish, makin besar pula perubahan harga
tersebut menuju kesuatu arah. Volume merefleksikan intensitas perubahan
sikap investor. Breadth, mengukur lamanya emosi investor. Analisis teknikal
mengukur dimensi psikologi dalam berbagai cara. Kebanyakan indikator
memonitor dua atau lebih aspek secara simultan. Tidak ada satu
indikatorpun yang dapat mengekspektasikan sinyal dari semua perubahan
trend, maka amat perlu untuk menggunakan sejumlah indikator secara
bersama-sama untuk membangun konsensus mengenai apa yang akan
terjadi.
3. History repeats itself. Analisis teknikal mempercayai bahwa data historis
mempengaruhi harga saham sekarang dan yang akan datang. Harga saham
mempunyai pola yang selalu berulang-ulang sepanjang masa. Pola tersebut
mengikuti pola peak-and-trough (puncak dan lembah) yang amat sederhana
tetapi efektif mengidentifikasikan pergerakan saham.
B. Jenis-Jenis
1. DOW THEORY
Teori ini didasarkan atas penemuan Charles H. Dow yang mendasarkan
pada arah sebuah trend dan tidak pada nilai prediksi durasi puncak atau ukuran
dari trend. Dow menggunakan perilaku pasar saham sebagai barometer kondisi
bisnis dan tidak pada prediksi harga saham itu sendiri. Asumsi teori Dow adalah
mayoritas saham mengikuti trend pasar yang ada pada waktu itu. Untuk mengukur
pasar Dow membuat dua buah indeks, yaitu Dow Jones Industrial Average (DJIA),
yang merupakan saham-saham papan atas (blue-chip/first layer) dan Transportation


187

Average (dulu bernama Dow Jones Rail Average, hanya untuk saham-saham dari
perusahaan kereta api).
Pasar mempunyai tiga buah gerakan, yaitu primary movement, secondary
reactions, dan minor movement. Yang terpenting adalah primary/major trend yang
biasanya dikenal dengan sebutan bull (rising) atau bear (falling) market
*Major Trend/primary trend: 1th-2 th atau lebih, seperti air pasang (tide)
a. accumulation stage (harga bergerak lambat), peserta mulai ikut ambil posisi
beli
b. bull market model (beli)/markup phase, harga karena ada akumulasi beli
c. bear market model/distribution stage (jual), terjadi anti klimak (over priced)

Long-term investor pada prinsipnya lebih memperhatikan arah primary trend
karena dalam menentukan prespekstif pada bull atau bear market. Jika
kenaikan membutuhkan waktu lebih lama daripada waktu penurunan,
maka terjadinya bull market biasanya lebih lama daripada bear market.
Kerugian trading terjadi karena trader dalam posisi yang berlawanan dengan
posisi trend utama.
*Intermediate trend: 3 minggu-6 bulan, seperti gelombang (wave)
*Minor Trend: 1 minggu-3 minggu, seperti riak air (ripples) Untuk transaksi jangka
pendek dalam pasar futures lebih memperhatikan perubahan harga yang
lebih kecil tetapi juga tetap membutuhkan arah primary dan intermediate
trend. Kejutan muncul biasanya pada upside pada bull market dan dowside
pada bear market. Kenaikan trend jangka pendek diantara bull market lebih
besar dalam ukuran daripada downtrends jangka pendek, dan sebaliknya.
Untuk memperjelas lihat Gambar 1 yang mencerminkan ketiga macam trend
tersebut di atas.












4 s/d 4 tahun
major movement
Accumulation
stage
Bull market
Bear market
Anti klimak
Intermediate
movement


188



Gambar 1. Jenis trend dalam teori Dow

Catatan:
~ Trend ditunjukkan oleh trading volume, pergerakan naik bisa
dipertimbangkan sebagai trend naik (up trend) bila diikuti dengan
kenaikan volume secara bersamaan menandakan trend tersebut signifikan.
~Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menunjukkan
adanya titik balik (reversal).

Selain trend naik ada pula trend turun (down trend), jika trend turun tetapi
volume naik menunjukkan penurunan tersebut tidak signifikan, dan
sebaliknya. Data tetap disebut sideways. Harga bergerak dalam Trend
The trend is your friend, go with your trend. Makin panjang jangka waktu
trend, maka makin mudah untuk diidentifikasikan.

1. Semakin banyak harga saham yang menyentuh garis trend, semakin
valid/kuat garis trend tersebut.
2. Semakin besar sudut kemiringan garis trend semakin kuat garis trend
tersebut.
3. Kuat/arah trend ditentukan oleh volume yang terjadi pada saat harga
saham bergerak.
4. Penembusan (breakout) dari garis trend yang diikuti pula dengan volume
yang tinggi merupakan sinyal perubahan trend dapat terjadi.
5. Trend yang telah berlangsung selama 2 tahun lebih mempunyai arti
daripada yang baru terjadi selama 2 bulan.

Dengan adanya intraday data melalui automatic trading mechanism, maka
intraday trend juga dapat diperoleh berdasarkan atas real-time trading.
Pergerakan yang amat pendek tetap dapat dianalisis dengan konsep trend
yang sama, hanya harus diperhatikan ada dua macam berbedaan:
1. pembalikan dalam grafik menit atau jam hanya mempunyai implikasi
sangat pendek dan tidak signifikan untuk pembalikan harga jangka
panjang,
2. harga pasar yang sangat pendek lebih-lebih karena pengaruh
psikologi dan reaksi instant semata yang diakibatkan oleh berita
/rumor sesaat. Keputusan yang diambil hanya atas dasar tendensi


189

emosi sesaat akan tidak menguntungkan. Aksi harga intraday lebih
bersifat manipulasi (saham gorengan/hot stock).

2. ELIOT WAVE PRINCIPLE

Menurut Eliot ada 5 wave, 3 naik dan 2 turun. Jika harga bergerak naik,
kemudian turun, naik lagi tetapi lebih tinggi dan kemudian turun lagi, maka
kejadian ini memberikan indikasi harga bersifat HEAD AND SHOULDER (H&S)
sehingga harapannya pola akan berulang lagi diwaktu akan datang. H&S
merupakan grafik pola yang paling reliabel. Formasi H&S muncul pada market tops
maupun pada market bottoms Pasar REBOUND-bergerak naik, kemudian pasar
akan BEARISH (turun). Pola ini terdiri atas kepala yang dibagi ke dalam dua
buah bahu berujud lembah (though) yang tidak persis sama. Bahu yang pertama
muncul pada bull market dan bahu kedua mempengaruhi awal bear market (lihat
Gambar 2). Pola H&S dapat terbentuk dalam 3 sampai 4 minggu atau dapat juga
beberapa tahun dalam pembentukannya.
Pola H&S merupakan formasi yang amat cocok untuk melihat indikasi trend
yang membalik (trend reversal). Umumnya, volume akan menjadi relatif tinggi pada
dasar bahu kiri dan selama pembentukannya pada kepala. Faktor utama yang
penting adalah melihat aktivitas bahu kanan yang menurun ke lembah dan
melebar secara berarti pada titik patahnya. Mengukur implikasi dan karakteristik
volume dalam H&S adalah sama seperti jika melihat pada titik balik trend, bedanya
pola H&S terjadi selama trend berlangsung sedangkan pada pembalikan trend
biasanya terjadi pada akhir periode.








Gambar 2. Head and Shoulder

Elliott Wave Principle disusun pada tahun 1930 an oleh R.N. Elliott dan
kemudian sebagaian besar popularitasnya karena usaha Hamilton Bolton, former
president of the National Federation. Menurut Eliot, semua perubahan pasar saham
dapat dibagi ke dalam gelombang-gelombang atau siklus-siklus dari berbagai
magnitudes (besaran) dan masing-masing gelombang dapat dibagi lagi ke dalam
S
H
S
N


190

gelombang-gelombang dari magnitude yang lebih kecil. Elliott memberikan
terminology untuk menggambarkan magnitude ini dan menyebutnya dalam urutan
menurun atas dasar pentingnya, yaitu Grand Super Cycle, Super Cycle, Cycle,
Primary, Intermediate, dan Minor.
Prinsip (tenet) yang paling penting dari Ellliot Wave Principle adalah gerakan-
gerakan utama terjadi dalam lima gelombang. Dalam suatu major bull market,
gelombang pertama adalah ke atas, kedua menurun, ketiga ke atas, keempat
menurun, dan kelima dan tahap final ke atas. Menurut teori ini, masing-masing
gelombang ke atas tersebut lebih lanjut dapat dibagi lagi menjadi lima pola
gelombang (wave patterns), dan seterusnya ad infinitum (terus menerus, tidak
berhenti). Gelombang kedua dan keempat dibagi secara berbeda. Gelombang-
gelombang tersebut dibagi menjadi hanya tiga gelombang: gelombang pertama
menurun, kedua naik, gelombang ketiga dan final menurun.
Elliots Principle merupakan suatu alat yang sangat menarik untuk
memberikan prespektif sejarah secara garis besar atas pergerakan-pergerakan
pasar. Kesulitan muncul karena sering diperlukan revisi interpretasi jika analist
berusaha mengetahui intermediate wave dan minor wave karena yang dapat diketahui
langsung adalah major wave. Prinsip ini penting jika ingin mendapatkan prespektif
mengenai pasar kaitannya pasar dengan trend jangka sangat panjang.

3. BREADTH INDEX (BI)

Breadth Index di dasarkankan pada saham-saham yang naik dan turun setiap
hari, pada volume saham yang diperdagangkan pada hari-hari naik dan turun.
Perhitungan BI dapat diilustrasikan sebagai contoh. Misalnya dalam satu minggu
tertentu terdapat 800 saham naik, 400 turun, dan 200 tidak berubah, maka
BI = [(800-400)/200] = 2 total minggu sebelumnya.
Pentingnya BI terletak pada confirmation dan non confirmation dari puncak-
puncak (peak) penting dalam rata-ratnya. Pada umumnya, jika peaks di confirmed
oleh BI berarti market leadership cukup lebar sehingga tidak ada penurunan dalam
waktu dekat. Jika BI menolak untuk mengkonfirmasikan new highs in the averages,
berarti kenaikan tersebut dibatasi oleh relatif sedikit saham dan suatu penurunan
mungkin terjadi. Jika BI gagal melebihi ketinggian pada peak yang baru, maka
penampilan yang buruk ini memberikan suatu peringatan dini atas adanya break
yang sangat tajam
Up side volume adalah volume pada hari-hari lebih banyak saham yang naik.
Dowside volume adalah volume pada hari-hari lebih banyak saham yang turun.

C. Jenis Technical Analysis


191

1. Classical Technical Analysis
a. Line studies
b. Chart pattern
2. Modern Technical Analysis
a. Trend following indicators
b. Oscillator indicators
c. Miscellaneous indicators

V. PENGOPERASIAN METASTOCK PROGRAM
Program ini digunakan untuk menganalisis saham dengan technical analysis
dapat secara on-line ataupun off-line. Versi yang terbaru (2004) adalah versi 9.0.
Versi terbaru ini membutuhkan Microsoft Windows 2000 (Service Pack 3 atau
lebih)/XP, Pentium 3 processor atau yang lebih cepat, CD-ROM drive, Super VGA
(1024 x 768) atau dengan resolusi monitor lebih tinggi serta 256 warna, Microsoft
Internet Exporer 6, Microsoft .NET framework, Microsoft Media Player 7.1 atau
lebih tinggi, Modem atau koneksi internet, link dengan pusat data missal Reuter
DataLink. MAPI Mail compliant program, RAM sebesar 256 megabytes, masih
terdapat space minimal 600 megabytes dalam hard disk (ditambah 200MB untuk
System Testing Reports), dan ada online data vendor dengan DataOnDemand
TM


A. Membuka Grafik

Untuk membuka grafik ambil icon OPEN sebelah kiri atas kemudian pilih
pada data sampel. Jika data yang digunakan tidak dari sampel maka harus
dilakukan transfer data lebih dahulu dari data Excel (Microsoft Excel 4.0 Worksheet)
melalui fasilitas THE DOWNLODER icon sebelah kanan atas, muncullah
CONVERT SECURITIES. Data yang tersimpan di Excel harus mempunyai heading
kolom terdiri dari date, high, low, close, dan volume (minimal date dan close). Format
date adalah mm/dd/yy dengan ascending (dimulai dari data yang terlama ke baru)
Program Excel harus ditutup dahulu sebelum dikonversi oleh metastock. Gunakan
browse untuk mencari file yang dimaksud. Source: tipe file adalah EXCEL Folder
dipilih sesuai dengan tempat menyimpan file Excel. Destination: file type dipilih
METASTOCK. Folder adalah lokasi tempat menyimpan file hasil konversi. Ticker
harus diisi sesuai dengan file name yang digunakan. Jika konversi berhasil akan
muncul conversion report . Data siap dipakai oleh metastock melalui open dan find
ticker.





192

B. Menggambar Garis

Agar memudahkan analisis dan kecenderungan grafik, maka dengan
bantuan garis (misal, Trend) akan amat membantu visualisasinya. Cara yang
dilakukan dengan menklik icon TRENDLINE, menahannya dan menariknya
sampai tempat yang sesuai. Grafik ada beberapa macam, dengan menggunakan bar
chart dan klik dapat diperoleh properties berbagai macam jenis grafik yang dapat
digunakan, kemudian apply.

1. Bar Chart






2. Candlestick

long white: bullish long black line








Untuk mengetahui lebih lanjut candle chart dapat dilihat pada lampiran 1
(Appendix A).

3. Point and Figure (P&F)

P&F tidak mempunyai basis waktu. Input P&F hanya terjadi jika ada perubahan
harga, symbol:




Penurunan harga Kenaikan harga
high
low
open
close
high
close
open
low
low
close
open high


193


C. Menggunakan Indikator
Indikator merupakan alat utama dari analisis teknikal. Untuk memberikan
pedoman yang lebih akurat, digunakan beberapa indikator sekaligus, misal moving
average indicator, relative strength, dan momentum. Pilihlah INDICATOR QUICKLIST
sebagai indikator analisis yang diinginkan. Klik dan tarik ke tempat grafik yang
sudah terbuka. Akan terlihat option parameter. Dalam option parameter sudah
ditentukan default-nya jika ingin menggantinya dapat dilakukan. Setelah selesai
klik OK. Hasil grafik dan indikator akan memberikan kemudahan analisis bagi
kita.


1. Moving Average (MA)
Moving average (MA) adalah salah satu indikator yang populer dalam
analisis teknikal modern. Moving average digunakan untuk mengidentifkasi sinyal
bahwa trend telah dimulai, sedang berlangsung atau akan segera berakhir. Pada
umumnya penggunaan moving average untuk mengidentifikasi arah trend yang
sedang dan akan terjadi serta digunakan untuk mengidentifikasi sinyal jual atau
beli. Apabila harga aktual (actual price) bergerak naik di atas garis moving average
menunjukkan bahwa pasar bullish akan terjadi (Gambar 3). Sedangkan kondisi
pasar bearish terjadi apabila garis moving average bergerak turun di atas harga asli
(Gambar 4). MA ada tiga jenis, yaitu simple moving average, weighted moving average,
dan exponential moving average.



Gambar 3: Pasar Bullish
(Sumber: Data diolah dengan MetaStock)



194


Gambar 4: Pasar Bearish
(Sumber: Data diolah dengan MetaStock)

Moving average yang panjang atau lebih lama periodenya dapat digunakan
sebagai indikator trend, dan moving average yang lebih pendek periodenya
digunakan untuk menentukan timing. Timing berarti menentukan kapan saham
sebaiknya dibeli dan kapan sebaiknya saham dijual. Salah satu tujuan penggunaan
dua garis moving average adalah untuk menghindari adanya whipsawing atau
kesalahan dalam mengidentifikasi trend dan timing.
Penggunaan periode dalam moving average juga bermacam-macam
tergantung dari jenis pasarnya. Namun dalam perdagangan saham biasanya
terdapat periode-periode yang populer dikalangan analis, seperti periode 9 atau10
untuk jangka pendek, dan 10 atau 20 untuk jangka panjang. Periode lain yang
sering digunakan adalah 18 atau 20, 40 atau 50, dan 100 atau 200.
Sinyal beli dalam penggunaan dua moving average terjadi apabila harga asli
berada di atas moving average dengan periode pendek bergerak memotong dari
bawah ke atas moving average periode panjang. Sinyal jual terjadi jika moving average
periode pendek bergerak memotong dari atas ke bawah moving average panjang
serta harga asli terjadi di bawah persilangan (cross-over) tersebut (Gambar 5).












195








Gambar 5: Sinyal Beli dan Jual Melalui Indikator Moving Average

Sinyal jual atau beli akan menjadi lebih signifikan apabila persilangan antara
kedua moving average yang digunakan memiliki arah yang sama. Jika kedua garis
moving average bergerak ke atas disebut Golden Cross dan sebaliknya, jika bergerak
ke bawah disebut Death Cross (Pring, 2002).

2. Oscillator (momentum indicators)
Oscillator (momentum indicators) mempunyai banyak manfaat. Manfaat utama
oskilator untuk memberi gambaran yang jelas tentang aktivitas pasar. Oskilator
relatif mudah dibangun dan diinterpretasikan. Salah satu keunggulan oskilator
dapat digunakan dalam kondisi harga sedang bergerak naik, turun, maupun
menyamping. Banyak alat teknikal lainnya tidak mampu memberikan indikasi bila
harga bergerak ke samping.

a. Momentum (Mo)
Momentum mengukur percepatan atau perlambatan harga. Oskilator
momentum dibentuk untuk mengukur kecepatan atau tingkat perubahan.
Oskilator momentum diciptakan dengan mengurangi harga penutupan dengan
harga periode yang lalu yang dipilih Setelah harga setiap periode dikurangkan
maka hasilnya digambarkan di sekitar garis nol.
Sebagai contoh, oskilator momentum lima hari adalah perbedaan antara
harga penutupan sekarang dengan harga penutupan lima hari yang lalu. Hasil
pengurangan setiap harinya baik yang bernilai positif maupun negatif
digambarkan disekitar garis nol. Oskilator momentum bereaksi berdasarkan
keuntungan dari selisih harga sekarang dengan keuntungan dari selisih harga N
periode yang lalu. N adalah jumlah periode yang dipilih. Keunggulan oskilator
momentum dapat memberi arah aktivitas harga pada titik balik pasar. Tabel 1 di
bawah adalah reaksi oskilator momentum untuk memberi arah pada aktifitas harga
melalui titik balik pasar.

Tabel 1
beli
jual
MA - periode
panjang
MA -
periode
pendek
Jual


196

Reaksi Oskilator Momentum
Oskilator Momentum Deskripsi
Naik Harga di periode sekarang naik
lebih banyak (turun lebih sedikit)
dari N periode yang lalu.
Datar Harga naik atau turun di periode
sekarang jumlahnya sama
dengan N periode yang lalu.
Turun Harga di periode sekarang naik
lebih kecil (turun lebih banyak)
dari N periode yang lalu.
Sumber: MetaStock users manual versi 9.0 ( 2004)



b. Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index merupakan indikator momentum harga yang
dikembangkan oleh J. Welles Wilder, Jr. RSI harus digunakan sejalan dengan grafik
pergerakan harga tetapi tidak bersama-sama dengan indikator sejenis lainnya. RSI
umumnya disebut dengan indikator relative strength merupakan rangkaian
momentum. RSI tidak boleh dipengaruhui oleh principle of relative strength saat
suatu seri dibagi dengan yang lain. RSI ini merupakan rasio weighted price velocity
untuk suatu sekuritas relatif pada dirinya sendiri dan dengan demikian juga relatif
pada kinerja masa lalu (Pring 2002).
RSI secara khusus didesain untk mengatasi tiga kelemahan oscillator.
Pertama, oscillator bergerak secara tidak beraturan karena tidak menggunakan data
lama dalam kalkulasnya. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki oscillator 10 hari
dan 10 hari lalu harga sekuritas naik-turun secara dramatis, oscillator saat ini akan
salah mengartikan dengan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kedua, terkait dengan
skala oscillator, yaitu seberapa tinggi-rendah oscillator akan menjadi tanda untuk
membeli atau menjual. Ketiga, kebutuhan untuk menjaga jumlah data yang sangat
besar untuk perhitungan oscillator.
RSI digunakan untuk menghitung rasio rata-rata kenaikan harga penutupan
dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode tertentu.
RSI = 100 - 100/(100 + RS)
RS = Average upclose value/ Average downclose value


197

RSI berkisar antara 0 100, harga di atas level index 70 adalah bullish, atau saham
overbough oleh para investor. Harga di bawah 30 disebut kondisi bearish dan dinilai
oversold.
Jika RSI pada level 70 atau lebih disebut technical rebound, karena minat beli
sudah reda. Kebalikannya di bawah 30 artinya harga oversold, karena minal jual
sudah reda. Overbought adalah sinyal jual dan oversold adalah sinyal beli (lihat
Gambar 6).
Catatan: biasanya digunakan 9 hari dan 21 hari basis waktu. Para analist cenderung
memilih 80/20 daripada 70/30 untuk batas kondisi overbough/oversold










Gambar 6. Peak (puncak) and Trough (lembah)


c. Commodity Channel Index (CCI)
Commodity Channel Index (CCI) dihitung dengan menentukan perbedaan
antara harga rata-rata komoditas dan tingkat harga rata-rata pada periode tertentu
yang telah ditetapkan. Perbedaan tersebut kemudian dibandingkan dengan rata-
rata perbedaan pada suatu periode waktu. Hasil yang diperoleh kemudian
dikalikan dengan konstanta yang di desain untuk menyesuaikan CCI sehingga
menjadi sesuai dengan tingkat perdagangan yang berkisar 100.

d. Stochastic Oscillator
Pendekatan ini diperkenalkan oleh George C. Lane. Stochastic oscillator
sangat populer bagi para investor, terutama yang berorientasi jangka pendek.
Stochastic oscillator adalah teknik kecepatan harga yang didasarkan pada teori
bahwa bila harga naik, maka harga penutupan mempunyai tendensi mendekati
harga tertinggi hari ybs. Begitu juga harga bergerak turun, maka harga
penutupannya kecenderungan mendekati harga terendah hari itu.


oversold
70/30
80/20
overbought


198

3. Market Strength Indicators
Indikator kekuatan pasar digunakan untuk mengukur kekuatan suatu pasar.
Asumsi yang digunakan dalam mengukur kekuatan suatu pasar adalah apabila
volume perdagangan bertambah secara signifikan, maka akan diikuti oleh
banyaknya pembeli (buyers). Sebaliknya apabila volume perdagangan bergerak
turun menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pasar semakin kecil yang ditandai
dengan sedikitnya pembeli.

a. Money Flow Index
Indikator Money Flow Index (MFI) untuk mengukur kekuatan arus uang dari
suatu sekuritas. Hal ini sangat dekat hubungannya dengan Relative Strength Index
(RSI), perbedaannya adalah bahwa money flow index dapat memperkirakan
pergerakan volume, sedangkan RSI hanya berhubungan dengan pergerakan harga
saja. Money Flow Index dihitung dengan menentukan harga rata-rata dalam sehari,
kemudian membandingkannya dengan harga rata-rata hari sebelumnya. Apabila
harga rata-rata hari ini lebih tinggi dari harga rata-rata hari sebelumnya, maka hal
ini disebut dengan positive money flow dan apabila harga rata-rata hari ini lebih
rendah dari harga rata-rata hari sebelumnya, maka hal ini disebut sebagai negative
money flow. Money Flow secara spesifik untuk hari tertentu dihitung dengan cara
mengalikan harga rata-rata dengan volume.

b. Negative Volume Index
Negative Volume Index (NVI) berkaitan dengan menurunnya volume
terhadap perubahan harga suatu sekuritas. Pada saat volume menurun dari hari
sebelumnya, NVI disesuaikan (adjusted) dengan perubahan persentase harga suatu
sekuritas.
Optimisasi sistem dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis indikator
dengan cara melakukan test yang bevariasi sesuai dengan trading rules. Setiap
perdagangan dengan satu jenis saham dapat menggunakan optimisasi variables
range ke dalam kategori: minimum, maximum dan step diikuti dengan melakukan
optimisasi terhadap periode waktu yang digunakan sebagai basis perhitungan.
Sinyal beli-jual diperoleh dengan mengamati garis perpotongan masing-masing
indikator maupun untuk kombinasi antara indikator (Tabel 2).
Formula sinyal beli-jual menggunakan software MetaStock untuk
mendapatkan return atas data yang diproses. Brokerage fee dan tax setiap transaksi
dilakukan sebesar 0,5 persen untuk order beli (0,2%) dan order jual (0,3 % termasuk
pajak 0,1%).




199

Tabel 2
Sinyal Beli dan Jual

Trend Indicators
Indikator Sinyal Beli Sinyal Jual
Simple Moving Average
(SMA)
Cross(C,Mov(C,opt1,S))
SMA memotong ke atas
grafik harga saham
Cross(Mov(C,opt1,S),C)
SMA memotong ke bawah
grafik harga saham
Weighted Moving
Average (WMA)
Cross(C,Mov(C,opt1,W))
WMA memotong ke
atas grafik harga saham
Cross(Mov(C,opt1,W),C)
WMA memotong ke bawah
grafik harga saham
Exponential Moving
Average (EMA)
Cross(C,Mov(C,opt1,E))
EMA memotong ke atas
grafik harga saham
Cross(Mov(C,opt1,E),C)
EMA memotong ke bawah
grafik harga saham

Momentum Indicators
Indikator Sinyal Beli Sinyal Jual
Momentum
(Mo)
Cross[Mo(opt1),100]
Mo memotong ke atas
garis horizontal 100
(seratus)
Cross[100,Mo(opt1)]
Mo memotong ke bawah
garis horizontal 100 (seratus)
Relative Strength Index
(RSI)
Cross[RSI(opt1),30] OR
Cross[RSI(opt1),70]
RSI memotong ke atas
garis horizontal 30 atau
garis 70
Cross[70,RSI(opt1)] OR
Cross [30,RSI(opt1)]
RSI memotong ke bawah
garis horizontal 30 atau garis
70
Commodity Channel
Index (CCI)
Cross[CCI(opt1),-100]
CCI memotong ke atas
garis horizontal -100
(minus seratus)
Cross[100,CCI(opt1)]
CCI memotong ke bawah
garis horizontal +100
(plus seratus)
Stochastic Oscillator
(Stoch)
Cross[Stoch(opt1,opt2),20]
Stochastic Oscillator
memotong ke atas garis
horizontal 20
Cross[80,Stoch(opt1,opt2)]
Stochastic Oscillator
memotong ke bawah garis
horizontal 80.







200

Market Strength Indicators
Indikator Sinyal Beli Sinyal Jual
Money Flow Index
(MFI)
Cross[MFI(opt1),20]
OR
Cross[MSI(opt1),80]
MFI memotong ke atas
garis horizontal 20 atau
80
Cross[MFI(opt1),20] OR
Cross[MFI(opt1),80]
MFI memotong ke bawah
garis horizontal 20 atau 80

Kombinasi Indikator antara Oscillator (Momentum Indicators) dengan Trend
Indicators
Indikator Sinyal Beli Sinyal Jual
Momentum
& Simple
Moving Average
(Mo&SMA)
Cross[Mo(opt1),{Mov(Mo(opt1),
opt2,S)}]
Momentum memotong ke atas
garis SMA dari Momentum
Cross[{Mov(Mo(opt1),opt2,S)},
{Mo(opt1)}]
Momentum memotong ke
bawah garis SMA dari
Momentum
Momentum
& Weighted
Moving Average
(Mo&WMA)
Cross[Mo(opt1),{Mov(Mo(opt1),
opt2,W)}]
Momentum memotong ke atas
garis SMA dari Momentum
Cross[{Mov(Mo(opt1),opt2,W)},
{Mo(opt1)}]
Momentum memotong ke
bawah garis WMA dari
Momentum
Momentum
& Exponential
Moving Average
(Mo&EMA)
Cross[Mo(opt1),{Mov(Mo(opt1),
opt2,E)}]
Momentum memotong ke atas
garis SMA dari Momentum
Cross[{Mov(Mo(opt1),opt2,E)},
{Mo(opt1)}]
Momentum memotong ke
bawah garis EMA dari
Momentum
Relative
Strength Index
& Simple
Moving Average
(RSI&SMA)
Cross[RSI(opt1),Mov{RSI(opt1),
opt2,S)}]
RSI memotong ke atas garis
SMA dari RSI
Cross[{Mov(RSI(opt1),opt2,S)},
{RSI(opt1)}]
RSI memotong ke bawah garis
SMA dari RSI
Relative
Strength Index
& Weighted
Moving Average
(RSI&WMA)
Cross[RSI(opt1),Mov{RSI(opt1),
opt2,W)}]
RSI memotong ke atas garis
WMA dari RSI
Cross[{Mov(RSI(opt1),opt2,W)},
{RSI(opt1)}]
RSI memotong ke bawah garis
WMA dari RSI
Relative Cross[RSI(opt1),Mov{RSI(opt1), Cross[{Mov(RSI(opt1),opt2,E)},


201

Strength Index
& Exponential
Moving Average
(RSI&EMA)
opt2,E)}]
RSI memotong ke atas garis
EMA dari RSI
{RSI(opt1)}]
RSI memotong ke bawah garis
EMA dari RSI


Kombinasi Indikator antara Market Strength Indicators dengan Trend Indicators
Indikator Sinyal Beli Sinyal Jual
Money Flow
Index &
Simple Moving
Average
(MFI&SMA)
Cross[MFI(opt1),{Mov(MFI(
opt1),
opt2,S)}]
MFI memotong ke atas garis
SMA dari MFI
Cross[{Mov(MFI(opt1),opt2,S)
},
{MFI(opt1)}]
MFI memotong ke bawah
garis SMA dari MFI
Money Flow
Index & Weighted
Moving Average
(MFI&WMA)
Cross[MFI(opt1),{Mov(MFI(
opt1),
opt2,W)}]
MFI memotong ke atas garis
WMA dari MFI
Cross[{Mov(MFI(opt1),opt2,W
)},
{MFI(opt1)}]
MFI memotong ke bawah
garis WMA dari MFI
Money Flow
Index & Exponential
Moving Average
(MFI&EMA)
Cross[MFI(opt1),{Mov(MFI(
opt1),
opt2,E)}]
MFI memotong ke atas garis
EMA dari MFI
Cross[{Mov(MFI(opt1),opt2,E)
},
{MFI(opt1)}]
MFI memotong ke bawah
garis EMA dari MFI
Negative Volume
Index & Simple
Moving Average
(NVI&SMA)
Cross(NVI(),Mov(NVI(),opt
1,S))
NVI memotong ke atas garis
SMA dari NVI
Cross(Mov(NVI(),opt1,S),NVI(
))
NVI memotong ke bawah
garis SMA dari NVI
Negative Volume
Index & Weighted
Moving Average
(NVI&WMA)
Cross(NVI(),Mov(NVI(),opt
1,W))
NVI memotong ke atas garis
WMA dari NVI
Cross(Mov(NVI(),opt1,W),NV
I())
NVI memotong ke bawah
garis WMA dari NVI
Negative Volume
Index & Exponential
Moving Average
(NVI&EMA)
Cross(NVI(),Mov(NVI(),opt
1,E))
NVI memotong ke atas garis
EMA dari NVI
Cross(Mov(NVI(),opt1,E),NVI
())
NVI memotong ke bawah
garis EMA dari NVI
Sumber: Ringkasan.dari Pring (2002) dan MataStock Users manual versi 9.0 (2004)





202

D. SUPPORT versus RESISTANCE

SUPPORT (batas bawah) garis harga minat beli cukup kuat untuk menahan
tekanan jual, harga murah untuk dibeli posisi beli (long) P
RESISTANCE (batas atas) garis harga minat jual lebih besar daripada minat beli
untuk merealisasikan keuntungan (profit taking) posisi jual (short) P
Harga turun karena aksi jual yang signifikan (over supply saham), merupakan
downward pressure hingga menyentuh titik support level.
S & R menggambarkan bahwa naik dan turunnya harga saham pasti
memiliki batas (batas atas dan batas bawah). Contohnya harga saham mengalami
penurunan karena adanya aksi jual yang cukup signifikan, maka akan terjadi over
supply oleh saham tersebut. Akibatnya downward pressure hingga menyentuh titik
yang disebut support level.
Pada saat harga menyentuh titik support level, para pelaku pasar melihat
bahwa harga undervalued, murah untuk di beli, aksi beli terjadi. Akibatnya harga
naik dan menyentuh titik resistance. Pada saat itu harga terlalu overvalued pelaku
pasar akan melakukan aksi jual, harga turun, demikian selanjutnya (lihat Gambar
7).










Gambar 7. Support dan Resistance
E. Pattern
Head and shoulder, top and bottom, pennants (dibentuk dari dua trend line yang
menyatu), flag (trend volume yang menurun yang diganggu oleh penurunan atau
kenaikan yang tajam), dan wedges (membentuk segitiga pada garis yang menyatu
dibentuk dari sejumlah puncak dan lembah), akan lebih jelas digambarkan dengan
RSI daripada grafik aslinya (lihat Gambar 8).




support
resistance
long
short
Actual price Actual
price
Actual
price


203






Flag Pennant Wedges
Gambar 8. Pattern
F. Divergence (Failure swing)
Penyimpangan antara harga asli dengan RSI merupakan indikasi kuat akan
adanya reversal (pembalikan). Jika harga pada trend naik membuat titik tertinggi
baru tetapi RSI malah bergerak turun, maka ini biasanya mengidentifikasikan akan
adanya pembalikan. Biasanya digunakan 9 hari dan 21 hari basis waktu, dengan
price field: close dan menggunakan (clik) horizon line.


























volume
volume volume


204

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Naimzada and Giorgio Ricchiuti, 2007, Heterogeneous Fundamentalists
and Imitative Process, Workshop on Kinetic Theory and Socio-Economical
Equilibria Modelling, Orlans (France)
Asher Curtis, July, 2011, A Fundamental-Analysis-Based Test for Speculative
Prices, (Email: asher.curtis@business.utah.edu), Forthcoming, The Accounting
Review.
Arvid O. I. Hoffmann, Hersh Shefrin, 2012, Are Individual Investors Abandoning
Fundamental Analysis?, School of Business and Economics, Department of
Finance, P.O. Box 616, 6200 MD, The Netherlands. Tel.: +31 43 38 84 602. E-mail:
a.hoffmann@maastrichtuniversity.nl.
Belgibayeva Adiya, 2011, Discuss the main theories underlying the valuation of
the stock. Critically asses the role of fundamental and technical analysis in stock
market valuation, EC 247 Term Paper.
Bence Tth and Enrico Scalas, 2007, The value of information in financial
markets:An agent-based simulation, Italy.
Barberis, N., A. Shleifer, 2003, Style investing, Journal of Financial Economics 68
161199
Cheng-Few Lee, Wei K. Shih, and Hong-Yi Chen, November, 2011, Technical,
Fundamental, and Combined Information for Separating Winners from
Losers, Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1590460
Chaudhari Kailas Nanabhau Mba-Ii And Prof. Mahesh Halale, 2006-2008, Equity
Research: Fundamental and Technical analysis and its impact on stock
prices, PROJECT REPORT ON.
Christian Bauer, Bernhard Herz, 2003, Technical trading and exchange rate
regimes: Some empirical evidence, University of Bayreuth, D-95440 Bayreuth,
Germany, tel. +49-921-552912, fax +49-921-552949, email Bernhard.Herz@uni-
bayreuth.de
Daniel Kahneman,Phd And Mark W.Riepe, 1998, Aspect Of Investor
Psychology, Journal Of Portfolio Management, Vol.24, No.4.
Douglas W. Blackburn, William N. Goetzmann and Andrey D. Ukhov, 2011,
Trading Behavior of Style and Multi-Style Investors, the Rotterdam
Conference on Professional Asset Management and the SunTrust FSU Finance
Spring Beach Conference, New York.
Evgenia Passari, 2009, Revisiting the Chartists and Fundamentalists Model for
the Exchange Rate: A Forecast Combinations Approach, United Kingdom. E-
mail: Evgenia.Passari.1@cass.city.ac.uk.


205

Fundamental Value Investors: Characteristics And Performance, January 27, 2009,
Preliminary Work, Comments Welcome
Fabio Tramontana, Frank Westerhoff and Laura Gardini, A simple financial
market model with chartists and fundamentalists: market entry levels and
discontinuities.
Ghassan Dibeh, 2007, Contagion effects in a chartistfundamentalist model with
time delays, Department of Economics, Lebanese American University, P.O.
Box 36, Byblos, Lebanon
Gerben J. de Zwart, Thijs D. Markwat, Laurens A. P. Swinkels, Dick van Dijk,
January 2007, Chartists and Fundamentalists in Emerging Currency
Markets.
Gerben de Zwart, Thijs Markwat, Laurens Swinkels, and Dick van Dijk, January
2008, The Economic Value of Fundamental and Technical Information in
Emerging Currency Market, Den Haag, The Netherlands. E-mail addresses
are gzwart@rsm.nl,arkwat@few.eur.nl,lswinkels@few.eur.nl,and
djvandijk@few.eur.nl
Gerwin Griffioen, August 4, 2004, An Evolutionary Adaptive LearningModel
with Fundamentalists andMoving Average Traders, Working paper
Gunter Strobl, October 2003, Information Asymmetry, Price Momentum, and the
Disposition Effect, Job Market Paper.
Helen Allen; Mark P.Taylor, 1990, Charts, Noise And Fundamentals In The
London Foreign Exchange Market, The Economic Journal, Vol.100, No.400,
Conference Paper.
Imad Moosa and Larry Li, 2009, Modelling The Behaviour Of Technicians And
Fundamentalists In The Shanghai Stock Market, International Journal of
Banking and Finance, Volume 6.
Jenni L. Bettman, Stephen J. Sault, Emma L. Welch, Fundamental and Technical
Analysis: Substitutes or Compliments?, Canberra, ACT, 0200, Australia,
Electronic copy of this paper is available at: http://ssrn.com/abstract=899879
J. V. Andersen1, S. Gluzman2 and D. Sornette, 1999, Fundamental Framework for
Technical Analysis.
Jeffrey A. Frankel And Kenneth A. Froot, 1990, The Rationality Of The Foreign
Exchange Rate, Chartist, Fundamentalist, And Trading In The Foreign
Exchange Rate, AEA papers nd proceedings.
Lalith P. Samarakoon, 2010, Asymmetric investor behavior between buyside and
sellside: Evidence from investor classes in the Sri Lankan stock market,
Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1650027
Leonardo Becchetti and Maria I. Marika Santoro, 1996, Stock price dynamics: an
empirical test of the chartistfundamentalist Hypothesis, Universit Roma


206

Tor Vergata, Facolt di Economia, Dipartimento di Economia e Istituzioni, Via
Columbia 2, 00133 ROMA. Tel +39-6-72595706. Fax +39-6-20206500, E-mail:
Becchetti@economia.uniroma2.it.
Lukas Menkhoff, Rafael R. Rebitzky, Michael Schroder, Heterogeneity in
exchange rate expectations: evidence on the chartist-fundamentalist
approach, Journal of Economic Behavior & Organization, Volume 70, Issues 12,
May 2009, Pages 241-252
Marie BESSEC, Franois-Mathieu ROBINEAU, 2002, Chartist and fundamentalist
analysis : interaction or alternative reference in the foreign exchange
market?,
Martin Weber, and Alen Nosi, 2010, How Risky Do I Invest: The Role of Risk
Attitudes, Risk Perceptions and Overconfidence, Electronic copy available at:
http://ssrn.com/abstract=1004002
Martin Weber, Elke U. Weber, and Alen Nosi, 2011, Who takes risks when and
why: Determinants of changes in investor risk taking, Electronic copy
available at: http://ssrn.com/abstract=1441273
Michael Frenkel, 1997, Exchange Rate Dynamics with Chartists,
Fundamentalists, and Rational Speculators in the Foreign Exchange Market,
INTERNATIONAL JOURNAL OF BUSINESS, 2(1), 1997 ISSN: 1083-4346.
Milan Lovric, Uzay Kaymak And Jaap Spronk, 2008, A Conceptual Model Of
Investor Behavior, Ssrn-Id1144293
Messod D. Beneish, Charles M. C. Lee, Robin L. Tarpley, 2001, Contextual
Fundamental Analysis Through the Prediction of Extreme Returns, Review
of Accounting Studies, 6, 165189, Kluwer Academic Publishers. Manufactured
in The Netherlands.
Ming Guo and Albert S. Kyle, September 26, 2011, Fundamental analysis Versus
Technical analysis In the Presence of Risk-averse Liquidity Providers.
Mikael Bask, and Jarko Fidrmuc, 2006, Fundamentals and technical trading:
behaviour of exchange rates in the CEECs, Suomen Pankki Bank of Finland.
P.O.Box 160. FI-00101 HELSINKI, Finland, + 358 10 8311, http://www.bof.fi.
Professor Veroljub Dugali, PhD, Fundamental And Technical Analyses Of
Share Prices, Megatrend Review.
Patricia M. Fairfield, and J. Scott Whisenant, 2000, Using Fundamental Analysis
to Assess Earnings Quality: Evidence from the Center for Financial Research
and Analysis, Washington, D.C. 20057 email: whisenas@msb.edu.
Patrick Artus, 2012, The major problem in the financial markets:
"Fundamentalists" and "chartists", economic research.
Ron Jongen, Willem F.C. Verschoor, Christian C.P. Wolff, Remco C.J. Zwinkels,
March, 2009, Chartists, Fundamentalists, and Dispersion in the Foreign


207

Exchange Market, Electronic copy available at:
http://ssrn.com/abstract=1359220.
Robert Schmidt and Timo Wollmershuser, 2004, Sterilized Foreign Exchange
Market Interventions in a Chartist-Fundamentalist Exchange Rate Model.
Robert Vigfusson, 1996, Switching Between Chartists and Fundamentalists: A
Markov Regime-Switching Approach, E-mail: rvigfusson@bank-banque-
canada.ca, International Department, Bank of Canada Ottawa, Ontario, Canada
K1A 0G9
Sandrine Jacob Leal, 2010, Fundamentalists, chartists and asset pricing
anomalies, E-mail address: jacob@gredeg.cnrs.fr.
Stephanus R.W. and Hendra S., 2010, The Complementary nature of fundamental
and technical analysis, evidence from Indonesia, Integritas-jurnal
manajemen bisnis, Vol.3 No.2.
Stefan Reitz, Jan-Christoph Rlke, and Georg Stadtmann, 2012, Nonlinear
Expectations in Speculative Markets Evidence from the ECB Survey of
Professional Forecasters, Discussion Paper No. 311, ISSN 1860 0921.
Stefan Reitz, Frank Westerhoff, 2003, Nonlinearities and Cyclical Behavior: The
Role of Chartists and Fundamentalists, CFS Working Paper No. 2003/10.
Scott Richardson, rem Tuna, Peter Wysocki, September 2009, Accounting
Anomalies and Fundamental Analysis: A Review of Recent Research
Advances.
Tongkui Yu and Honggang Li, Dynamic Regimes of a Multi-agent Stock Market
Model, Department of Systems Science, Beijing Normal University, Beijing,
100875, P.R.China
Tony Cooper, March 2011, Optimal Rotational Strategies using Combined
Technical and Fundamental Analysis, tonyc@ddnum.com
Thomas J. Brennan and Andrew W. Lo, 2010, The Origin Of Behavior, Electronic
copy available at: http://ssrn.com/abstract=1506264
Thomas Oberlechner, Importance Of Technical And Fundamental Analysis In
The European Foreign Exchange Market, International Journal Of Finance
And Economics Int. J. Fin. Econ. 6: 8193 (2001)
U.Bonenkamp c.Homburg A.Kempf, 2009, Fundamental Information in
Technical Trading Strategies, CFR-Working Paper NO. 08-12, Electronic
copy available at: http://ssrn.com/abstract=1267190.
Venkatesh. C. K. and Madhu Tyagi, The use of Fundamental and Technical
Analysis by Stock Exchange Dealers: Indian Evidence, Middle Eastern
Finance and Economics, ISSN: 1450-2889 Issue 14 (2011), EuroJournals
Publishing, Inc. 2011, http://www.eurojournals.com/MEFE.htm



208

INDEKS

A
aktiva, 7, 18, 19, 114, 144, 145, 181
APT, 17, 18, 19
arbitrase, 17, 72, 102, 143
aset, 5, 6, 7, 8, 14, 16, 22, 25, 27, 43, 48, 58, 59, 62, 72,
75, 101, 124, 126, 127, 129, 131, 133, 142, 144, 145,
155, 157, 158, 165, 181, 185
B
bearish, 46, 50, 110, 164, 188, 195, 199
beta, 9, 10, 14, 15, 62
biaya modal, 23, 24, 31, 33, 36
bisnis, 2
Bisnis, 21, 169
Brokerage fee, 200
bullish, 46, 50, 110, 164, 188, 194, 195, 199
C
capital asset pricing, 5, 8
Capital Market Line, 5, 6
CAPM, 2, 3, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 27, 30, 59, 62, 121
cashflows, 26, 27
constant returns to scale, 24
D
deposito, 73, 114, 168
diminishing returns, 24
divdend, 33
dividen, 33, 34, 36, 37, 47, 49, 58, 59, 60, 61, 62, 102,
104, 105, 106, 107, 115, 168, 172, 178, 185
downward pressure, 204
E
earning, 8, 168, 169, 170, 171, 176, 180, 184, 185
efek, 2, 5, 6, 20, 23, 31, 33, 34, 36, 37, 58, 64, 81, 99,
100, 102, 114, 115, 117, 127, 132, 133, 142, 144,
146, 157, 165, 173
Efek, 2, 33, 37, 79, 100
efisiensi, 11, 12, 16, 20, 47, 99, 100, 101, 103, 160,
180, 182
ekspektasi, 5, 58, 99, 157, 158, 159, 161, 168, 171,
177, 178, 180, 185, 188
ekuitas, 29, 31, 35, 36, 42, 44, 49, 50, 54, 59, 63, 161
EPS, 41, 180
Expexted return, 5
F
financial assets, 168
fundamental, 2, 11, 12, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46,
47, 48, 49, 50, 55, 56, 58, 59, 64, 65, 66, 67, 68, 69,
70, 71, 72, 74, 76, 77, 82, 83, 85, 86, 87, 88, 89, 91,
94, 96, 98, 99, 100, 104, 105, 106, 107, 108, 109,
113, 114, 122, 123, 129, 131, 132, 143, 151, 152,
168, 169, 176, 177, 178, 184, 185, 186, 206, 209
G
grafik, 38, 48, 52, 54, 64, 66, 67, 70, 71, 82, 83, 84, 89,
90, 94, 109, 110, 113, 114, 133, 134, 135, 136, 137,
138, 139, 140, 141, 156, 168, 178, 186, 190, 191,
193, 194, 195, 198, 201, 204
I
inflasi, 14, 19, 60, 63, 74, 75, 98, 114, 131, 133, 170,
171, 179
Investor, 2
K
kontrarian, 118, 129, 143, 144, 145
L
Leverage, 29, 31
likuiditas, 43, 117, 118, 119, 150, 175, 178, 180, 181
M
manajemen, 2
metastock, 169, 193
momentum, 41, 44, 48, 97, 122, 123, 135, 139, 142,
143, 144, 146, 165, 187, 195, 197, 198
momentum perdagangan, 143
Money Flow Index, 200, 202, 203
moral hazard, 154, 155
N
neraca perdagangan, 74, 132
nilai buku, 42, 43, 181
nilai intrinsik, 47, 169, 185
nilai tukar, 49, 68, 70, 71, 72, 74, 76, 78, 80, 81, 84, 86,
87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 179
O
obligasi, 15, 19, 21, 27, 29, 30, 72, 100, 106, 114, 115,
129, 131, 157, 168, 171, 188
opini, 168, 173
optimal, 23, 24, 27, 161, 169
Oscillator, 193, 197, 199, 201, 202
over supply, 204
overvalued, 176, 177, 181, 184, 185, 204
P
pasar modal, 5, 6, 11, 12, 14, 22, 23, 29, 33, 34, 54, 55,
66, 102, 114, 163, 168, 169, 172, 173, 174, 186
pasar saham, 39, 41, 46, 66, 105, 106, 114, 115, 120,
121, 146, 163, 169, 179
pembiayaan, 12, 22, 23, 29, 31, 33, 142, 143
pemegang saham, 22, 33, 34, 35, 40, 107, 115
perilaku, 38, 39, 40, 64, 69, 70, 82, 86, 87, 88, 100,
108, 109, 110, 118, 119, 120, 121, 124, 125, 126,
127, 135, 140, 141, 144, 145, 146, 147, 148, 149,
150, 151, 153, 154, 155, 156, 157, 160, 161, 162,
163, 164, 165, 166, 186, 188


209

perilaku investor, 120, 121, 124, 126, 146, 147, 148,
149, 164
perilaku keuangan, 124, 125, 146
perilaku perdagangan, 146
pola perdagangan, 117, 145
portofolio investor, 5, 142, 148, 151
prediksi keuangan, 98
Profitabilitas, 50
psikologi, 105, 109, 110, 146, 161, 186, 187, 188, 190
psikologis, 66, 102, 109, 125, 146, 147, 148, 150, 153,
157
R
rasional, 17, 48, 69, 99, 103, 107, 124, 128, 145, 146,
157, 161
rate of return, 21, 25, 31
regresi timeseries, 15
reksadana, 54, 142, 173, 175
Relative Strength Index, 198, 200, 201, 202
required rate of return, 21
resistance, 135, 139, 204
return saham, 2
risiko portofolio, 6, 14, 170
RSI, 198, 199, 200, 201, 202, 204, 205
S
saham, 2, 9, 10, 11, 12, 19, 21, 27, 30, 33, 34, 36, 37,
38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 55,
57, 58, 59, 60, 62, 63, 64, 66, 72, 86, 89, 98, 99, 100,
101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 111, 112,
114, 115, 116, 117, 120, 121, 122, 126, 127, 131,
132, 133, 146, 147, 151, 155, 156, 157, 158, 159,
163, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173,
174, 175, 176, 177, 178, 179, 180, 181, 184, 185,
186, 187, 188, 190, 191, 192, 193, 196, 199, 200,
201, 204
Security Market Line, 6
sekuritas, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 25, 29, 33, 35, 36, 48, 65, 98, 114,
122, 139, 141, 143, 144, 148, 149, 168, 177, 178,
181, 198, 200
standard deviasi, 7
Stochastic oscillator, 199
strategi investasi, 57, 71, 77, 83, 85, 144, 146, 150
strategi kontrarian, 130
strategi momentum, 122, 144, 145
Struktur Modal, 30
style, 142, 143
support level, 204
surat berharga keuangan, 144
T
technical, 11, 67, 173, 174, 193, 199, 206, 208, 209
trend, 102, 109, 129, 137, 164, 168, 178, 186, 187, 188,
189, 190, 191, 192, 195, 196, 204, 205
U
utilitas, 9, 146, 161, 162
V
Volume Index, 200, 203
volume perdagangan, 64, 65, 136, 148, 200
W
wedges, 204
Weighted Moving Average, 201, 202, 203




















210

TENTANG PENULIS











Dr. Musdalifah Azis, A.Md, SE., M.Si lahir di
Ujung Pandang tanggal 1 Mei 1980 adalah alumni SMU Negeri
05 Bandung lulus tahun 1999, Alumni Fakultas Teknik D3
Arsitektur Universitas Hasanuddin di Makassar lulus tahun
2002, Alumni Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas
Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2004, Kemudian tahun
2009 menyelesaikan studi S2 di Program Magister Sains,
Konsentrasi Manajemen dan Keuangan di Universitas
Hasanuddin di Makassar.
Studi jenjang pendidikan S3 pada Program Pascsarjana Ilmu Ekonomi Universitas
Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2013.
Penulis menjadi dosen tetap sejak tahun 2005 di Universitas Mulawarman
Samarinda dan diberi amanat untuk memegang jabatan Ketua Program Studi
Manajemen dan Keuangan Universitas Mulawarman. Dari pengalaman
mengajar S1 dan S2 MM Universitas Mulawarman di Samarinda serta
menulis jurnal dan mengkaji jurnal jurnal nasional maupun internasional
memotivasi penulis untuk membukukan ide dan inspirasi mengenai ESENSI
DAN HIRARKI RISIKO-RETURN PASAR, dari sudut pandang perilaku
investor.
Saat ini, penulis tinggal bersama suami tercinta, Muhammad Amin dan anak
kesayangan mereka Fahrul Rozy Amin, Faradillah Putri dan Farel Aditya Amin.
Penulis dapat dihubungi via email : musdalifah.azis@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai