Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

DATA DAN ANALISA


4.1 Data
1. Mengukur diameter dan panjang pipa
No
1
2
3

Diameter (m)
pipa 2
pipa 8
0.0234
0.0108
0.0233
0.0101
0.0233
0.0106

Panjang (m)
pipa 2
pipa 8
1.355
1.805
1.349
1.805
1.347
1.807

2. Mengukur waktu, volume dan ketinggian maksimum


Volume air buangan
P (m)
L (m)
T (m)
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22

Posisi

3/4

1/2

1/4

Waktu(s)
23
19
20
17
14
15
12
13
13
11
8
9

5.2 Pengolahan Data


1. Menghitung Diameter dan Panjang pipa rata-rata
Contoh untuk diameter dan panjang pipa 2:

Dengan cara yang sam maka diperoleh data seperti table berikut:

h
(max)(m)

1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.204
1.206
1.300

No
1
2
3
rata2

Diameter (m)
pipa 2
pipa 8
0,0234
0,0108
0,0233
0,0101
0,0233
0,0106
0,02335 0,0107

Panjang (m)
pipa 2
pipa 8
1.355
1.805
1.349
1.805
1.347
1.807
1.351
1.806

2. Menentukan debit (Q)


Ada 2 bagianyaitu debit bawah (Qbawah) dan debit atas (Qatas). Menghitung nilai debit
bawah (Qbawah) adalah:

Dimana V=P*L*T. Misalnya untuk panjang=0.49 m, lebar=0.34 m, tinggi= 0.22 m dan


waktunya adalah 23 sekon, maka:

Dan untuk menghitung nilai debit atas (Qatas) adalah:

Contoh untuk ketinggian = 1.805 m, maka:

Dengan cara yang sama, maka diperoleh untuk debit atas dan debit bawah adalah:
Posisi

3/4

1/2

1/4

Volume air buangan


P (m)
L (m)
T (m)
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22
0.49
0.34
0.22

Waktu(s)
23
19
20
17
14
15
12
13
13
11
8
9

(max)(m)

Q bawah
(m3/s)

Q
atas(m3/s)

1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.204
1.206
1.300

0.001594
0.001929
0.001833
0.002156
0.002618
0.002443
0.003054
0.002819
0.002819
0.003332
0.004582
0.004072

6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
4.907138
4.911212
5.09902

3. Menghitung efisiensi
Untuk menghitung efisiensi digunakan persamaan:
|

Misalnya untuk posisi 1/2


|

Dengancara yang samamakadidapatsepertitabeldibawah :


Posisi

1/4

Q (bawah)

Q (atas)

[m /s]

[m /s]

0.001594
0.001929
0.001833
0.002156
0.002618
0.002443
0.003054
0.002819
0.002819
0.003332
0.004582
0.004072

6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
4.907138
4.911212
5.09902

0.99973
0.99968
0.99969
0.99964
0.99956
0.99959
0.99949
0.99953
0.99953
0.99932
0.99907
0.9992

4. Menghitung Daya (P)


Rumus:

Misalnya untuk h=1.805 m dan =0.99%, maka dayanya adalah:

Dengan cara yang sama maka diperoleh :


Posisi

3/4

1/2

1/4

Q (bawah)

Q (atas)

(max)(m)

[m /s]

[m /s]

1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.805
1.204
1.206
1.300

0.001594
0.001929
0.001833
0.002156
0.002618
0.002443
0.003054
0.002819
0.002819
0.003332
0.004582
0.004072

6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
6.008328
4.907138
4.911212
5.09902

0.99973
0.99968
0.99969
0.99964
0.99956
0.99959
0.99949
0.99953
0.99953
0.99932
0.99907
0.9992

P (WATT)
18045.21
18044.2
18044.49
18043.52
18042.13
18042.65
18040.82
18041.53
18041.53
12031.82
12048.75
12989.62

4.2 Analisa
Pada percobaan kali ini yaitu konversi energy pada pembangkit Hidro Power mengukur
diameter pipa, waktu, volume dan tinggi maksimum, masing-massing dilakukan dengan
posisi 1(full), , , dan volume tandon. Dari data yang diperoleh kita menghitung debit
air. Ada dua debit yang dihitung yaitu debit air dibawah(Qbawah) dan debit air diatas(Qatas).
Untuk menghitung debit dibawah rumusnya

, dimana V adalah volume(P*L*T),

dan t adalah waktu, sedangkan untuk menghitung debit (Qatas) digunakan persamaan

, karena pada saat menghitung debit air yang diatas dilihat dari ketinggian

maksimum (

). Dari perhitungan yang telah dilakukan menunjukan bahwa semakin tinggi

air tandon 1 dan waktu yang dibutuhkan semakin lama. Untuk tinggi maks pipa naik terlihat
bahwa ketika tandon air 1 terisi 1(full), , dicapai h maks. Artinya air masih bisa keluar
atau naik keatas sampai tandon air 1. Sedangkan ketika terisi h maks tidak keluar atau air

dari tandon 2 tidak keluar naik ke tandon 1. Hal ini terjadi karena air yang sedikit
menunjukan energi yang diberikan semakin kecil, begitupun dengan gaya dan tekanannya
sehingga air tidak dapat keluar ke tandon 1. Debit air bawah yang diperoleh lebih besar
ketika tandon air 1 terisi . Sedangkan untuk debit air atas diperoleh yang besar nilainya
pada saat air terisi full, , dan , hal ini karena dicapai h maks pada pada saat posisi
tersebut.
Setelah diperoleh debit air, kemudian menghitung efisiensi dengan rumusan
|

. Dari perhitungan diperoleh bahwa nilai efisiensinya sangat kecil

yakni untuk semua posisi sekitar 0.99 %. Hal ini sesuai debit air atas lebih besar sebagai
pembagi dari debit air bawah, maka efisiensinya akan kecil.
Setelah diperoleh efisisensi ,perhitungan akhir yaitu menghitung daya
, dimana

. dari hasil perhitungan menunjukan bahwa semakin besar

debit maka akan mempengaruhi daya yang dihasilkan, begitupun dengan volume
semakin besar maka h maks semakin tinggi.

jika

Anda mungkin juga menyukai