Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO C BLOK 20 TAHUN 2014

Ny. ATW, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ Ernaldi Bahar Palembang
karena mencoba bunuh diri. Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa sebab. Dua tahun
yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara
dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu
mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta
ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak kesalahan dan dosa. Ia mulai mengisolasi diri
dan kurang berinteraksi. Kemudian kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri, tak
dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata
tetapi masih dapat dimengerti. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal
selama beberapa bulan. Menurut keluarga, ada stresor yang memicu perubahan perilaku ini
yaitu masalah dengan keluarga suami.
Pada autoanamnesis, pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan
sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah-dua kata saja, kadang menolak
untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada.
Informasi tambahan
Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga dan
premorbid terdapat gangguan kepribadian emosional tidak stabil, ada stresor dalam satu tahun
terakhir terkait masalah keluarga yaitu bentrok dengan keluarga suami. GAF scale sekitar 40-
31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri GAF scale menurun sampai 10-0). Terdapat
waham mengarah ke rasa bersalah dan berdosa. Pemeriksaan fisik tak ada kelainan.
Kesimpulan Pemeriksaan Psikiatrik:
Ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight yang
sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung, sperrung, dan ada
autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya adalah RTA sangat terganggu.
A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. mencoba bunuh diri :
2. perubahan perilaku :
3. sering keluyuran
(vagabondage)
: dorongan untuk berjalan yang berlebihan seringkali
menyebabkan berjalannya tidak terarah
4. waham dosa : keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak
kesalahan dan dosa
5. tanda autisme
(mengisolasi diri)
:
6. gangguan afektif : gangguan dengan gejala utama adanya perubahan
suasana atau mood atau afek, biasanya ke arah
depresi dengan atau tanpa ansietas yang
menyertainya, atau ke arah elasi (suasana perasaan
meningkat)
7. premorbid : sebelum jadi sakit atau pra-sakit
8. gangguan
kepribadian
: suatu jenis penyakit mental dimana penderita
mengalami kesulitan memahami dan berhbungan
dengan situasi dan orang-orang termasuk diri pasien
sendiri
9. GAF scale (global
assesment of
functioning)
: skala numerik 0-100 yang digunakan dokter
kesehatan jiwa dan dokter untuk menilai subjektif
fungsi sosial, pekerjaan, dan psikologis orang
dewasa
10. discriminative
insight
: kemampuan untuk mengerti penyebab sebenarnya
dan arti dari suatu situasi (seperti sekumpulan
gejala), terutama keadaan diri
11. gangguan asosiasi :
12. depresif :
13. RTA (Reality
Testing Ability)
: kemampuan untuk membedakan realitas atau bukan,
dinilai pada ajlam perasaan, alam pikiran, dan alam
perbuatan

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Ny. ATW, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ Ernaldi Bahar
Palembang karena mencoba bunuh diri.
2. Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa sebab.
3. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan
berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur.
4. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang
mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta ada keyakinan yang kuat
bahwa dirinya banyak kesalahan dan dosa.
5. Ia mulai mengisolasi diri dan kurang berinteraksi.
6. Kemudian kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri, tak dapat
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua
kata tetapi masih dapat dimengerti.
7. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa
bulan. Menurut keluarga, ada stresor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu
masalah dengan keluarga suami.
8. Pada autoanamnesis, pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan
sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah-dua kata saja, kadang
menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada.
9. Ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga dan premorbid terdapat gangguan
kepribadian emosional tidak stabil
10. GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri GAF scale
menurun sampai 10-0).
11. Kesimpulan pemeriksaan psikiatrik:
Ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight
yang sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung,
sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya
adalah RTA sangat terganggu.

C. ANALISIS MASALAH
1. Ny. ATW, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ Ernaldi Bahar
Palembang karena mencoba bunuh diri.
a. Apa makna klinis dari mencoba bunuh diri? Hajar, Adinda
b. Apa penyebab Ny. ATW mencoba bunuh diri? Alexandro, Nina
c. Apa hubungan jenis kelamin, umur, dan pekerjaan terhadap gejala yang
dialami pasien? Alexandro, Nina
d. Apa saja faktor risiko terjadinya percobaan bunuh diri? Alexandro, Nina
e. Bagaimana cara mengedukasi keluarga untuk mengatasi masalah ini?
Libna, Adam
2. Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa sebab.
a. Apa makna klinis dari sedih dan menangis tanpa sebab? Hajar, Adinda
b. Apa penyebab Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa sebab? Hajar,
Adinda

3. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan
berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur.
a. Apa makna klinis dari perubahan perilaku yang dialami? Zakiah, Rannia
b. Apa penyebab Ny. ATW mengalami perubahan perilaku tersebut? Zakiah,
Rannia

4. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang
mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta ada keyakinan yang kuat
bahwa dirinya banyak kesalahan dan dosa. Najmi, Stevanus
a. Apa penyebab Ny. ATW mengalami halusinasi dan delusi?
b. Apa makna klinis dari halusinasi dan delusi yang dialami?
c. Apa saja macam-macam halusinasi dan waham?
d. Apa faktor risiko munculnya halusinasi dan waham?

5. Ia mulai mengisolasi diri dan kurang berinteraksi.
a. Apa makna klinis dari gejala tersebut? Kiki, Zakiah
b. Apa penyebab terjadinya gejala tersebut? Kiki, Zakiah

6. Kemudian kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri, tak dapat
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua
kata tetapi masih dapat dimengerti.
a. Apa makna klinis dari keluhan tersebut? Zakiah Stevanus
b. Apa penyebab keluhan tersebut? Zakiah Rannia
c. Berapa skor Activity Daily Learning dan bagaimana interpretasinya pada
kasus? Rannia Najmi

7. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa
bulan. Menurut keluarga, ada stresor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu
masalah dengan keluarga suami.
a. Mengapa masih terdapat fase normal selama beberapa bulan? Kiki
Stevanus
b. Apa hubungan masalah yang dimiliki Ny. ATW dengan keluhannya?
Najmi Kiki

8. Pada autoanamnesis, pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan
sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah-dua kata saja, kadang
menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada.
a. Apa saja tanda-tanda autisme yang berhubungan dengan kasus ini? Kiki
Rannia
b. Bagaimana interpretasi dari hasil autoanamnesis? Kiki Rannia

9. Ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga dan premorbid terdapat gangguan
kepribadian emosional tidak stabil
a. Apa saja jenis-jenis gangguan afektif? Hajar, Adinda
b. Apa hubungan riwayat gangguan afektif dalam keluarga dengan gejala
yang dialami? Hajar, Adinda
c. Apa saja jenis-jenis gangguan kepribadian? Alexandro, Nina
d. Apa hubungan gangguan kepribadian emosional tidak stabil premorbid
dengan gejala yang dialami? Alexandro, Nina

10. GAF Scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri GAF scale
menurun sampai 10-0). Libna Adam
a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan?
b. Bagaimana cara pemeriksaan?
c. Bagaimana prognosisnya jika hasil GAF scale demikian?

11. Kesimpulan pemeriksaan psikiatri:
Ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight
yang sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung,
sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya
adalah RTA sangat terganggu. Fauzan Merta
a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan psikiatri?
b. Bagaimana cara menilai RTA?
c. Apa indikasi diperiksanya RTA?
D. HIPOTESIS
Ny. ATW, 30 tahun, mengalami gangguan afektif bipolar episode depresif berat
kini dengan gejala psikotik
a. Diagnosis banding? Najmi Rannia
b. Cara penegakan diagnosis? (sekalian multiaksial) Zakiah Rannia
c. Definisi bipolar? Hajar, Adinda
d. Epidemiologi? Alexandro, Nina
e. Etiologi? Hajar, Adinda
f. Faktor risiko? Alexandro, Nina
g. Patofisiologi? (senyawa biokimia, neurotransmitter, dsb.) Kiki Stevanus
h. Subtipe (klasifikasi)? Najmi Kiki
i. Gambaran klinis? Zakiah Stevanus
j. Bagaimana tatalaksana komprehensif? (Psikoterapi, psikofarmaka, edukasi
keluarga pasien) Fauzan, Merta
k. Apa yang terjadi jika pengobatan tidak komprehensif dan atau tidak tuntas?
Fauzan, Merta
l. Komplikasi? Libna, Adam
m. Prognosis? Libna, Adam
n. SKDI? 3A
LEARNING ISSUE
a. Gangguan afektif secara umum Hajar Adinda Alexandro Nina
b. Bipolar Zakiah Kiki Rannia Najmi Stevanus
c. Tata laksana psikoterapi dan psikofarmaka serta edukasi pada keluarga pasien
Libna Fauzan Adam Merta

Anda mungkin juga menyukai